TUGAS 1 Ilmu Pengantar Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1



042901529 SITI FEBRIYANTI ILMU PENGANTAR EKONOMI



Kepada Yth Bapak Andrie Kisroh Sunyigono, S.P,M.P,PH.D 02000078 Soal : 1.Elastisitas menerangkan bagaimana respon perubahan suatu variabel akibat dari perubahan lainnya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan (berikan dengan contohnya) a. Elastisits harga dari permintaan b. Elastisitas harga dari penawaran c. Elastisitas silang dari permintaan d. Elastisitas pendapatan dari permintaan 2. Jelaskan perbedaan dari kebijakan harga dasar (floor Price) dan kebijakan harga atap (ceiling price) Selamat mengerjakan tugas, tetap semangat, sehat dan sukses selalu. Jawaban : 1) A. Elastisitas harga dari permintaan adalah seberapa besar persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta , yang di akibatkan oleh persentase perubahan harga dari komoditi itu.



Cara menghitung elastisitas harga dari permintaan . Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Diminta Persen perubahan jumlah barang yang diminta dihitung menggunakan rumus (metode sederhana): %ΔQ = ((Q2 – Q1) / Q1) x 100% II. Persentase Perubahan Harga Barang Persen perubahan harga dihitung menggunakan rumus (metode sederhana): %ΔP = ((P2 – P1) / P1) x 100% Sehingga untuk ED = %ΔQ/%ΔP



menghitung



elastisitas



harga



permintaan:



Contoh Soal dan Pembahasan Misalnya diketahui mie instan pada titik A (harga Rp. 1000, jumlah barang yang diminta 250 unit) dan pada titik B (harga Rp. 1.200, jumlah barang yang diminta 150 unit). Berapakah elastisitas harga permintaan mie instan tersebut? Menurut kasus di atas, apakah mie instan merupakan barang yang elastis? Pertama kita hitung persentase perubahan jumlah barang yang diminta (%ΔQ) %ΔQ = ((150-250)/250) X 100% = -40%



Lalu kita hitung persentase perubahan harga (%ΔP) ΔP = ((1.200-1.000)/1.000) x 100% = 20% Maka ED = %ΔQ/%ΔP = -40%/20% = -2 Perhatikan nilai negatif pada %ΔQ adalah nilai jika jumlah barang yang diminta berkurang, sebaliknya nilai positif pada %ΔQ adalah nilai jika jumlah barang yang diminta naik. Kemudian nilai negatif pada %ΔP adalah nilai jika harga turun, sebaliknya nilai positif pada %ΔP adalah nilai jika harga naik. Umumnya nilai elastisitas adalah negatif, hal ini disebabkan karena hubungan terbalik arah harga dan jumlah barang yang diminta. Ketika harga naik, umumnya jumlah barang yang diminta akan turun. Sebaliknya ketika harga turun, umumnya jumlah barang yang diminta akan naik. Harap diingat bahwa hubungan ini juga memiliki syarat ceteris paribus. Ketika nilai absolut elastisitas permintaan lebih besar dari 1, maka permintaan bersifat elastis (en: elastic demand). Pada contoh di atas, kita menghitung elastisitas dari titik A ke titik B. Lalu bagaimana apabila dibalik dari titik B ke titik A?   



%ΔQ = ((250-150)/150) X 100% = 66,67% %ΔP = ((1.000-1.200)/1.200) x 100% = -16,67% ED = %ΔQ/%ΔP = 66,67%/-16,67% = -4



Perbedaan ini adalah alasan mengapa umumnya kita menggunakan metode nilai tengah untuk menghitung elastisitas, sehingga tidak terjadi perbedaan nilai ketika “arah” perhitungan dirubah. B. Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya level kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terkait adanya perubahan harga dari barang tersebut. Elastisitas penawaran ini lantas dilihat dari yang namanya koefisien elastisitas penawaran, yakni angka atau persentase perbandingan antara perubahan harga barang dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran adalah



atau menggunakan kalkulus turunan:



atau bisa juga:



dimana: P Q Qs Ps



= harga = jumlah = jumlah penawaran = harga penawaran



Contoh perhitungan Suatu barang memiliki harga Rp10.000 berubah menjadi Rp15.000, sehingga jumlah barang yang ditawar berubah dari 5 unit menjadi 8 unit, maka elastistasnya sebesar.[4]



Dapat diambil kesimpulan bahwa barang tersebut memiliki elastisitas penawaran sebesar 1,2 dan termasuk ke kategori elastisitas elastis.



C. Elastisitas silang permintaan mengukur daya tanggap kuantitas yang diminta suatu barang terhadap perubahan harga barang lain, ceteris paribus . Ini diukur sebagai persentase



perubahan kuantitas yang diminta untuk barang pertama yang terjadi sebagai respons terhadap persentase perubahan harga barang kedua. Misalnya, jika, dalam menanggapi kenaikan 10% harga bahan bakar, permintaan akan mobil baru yang tidak efisien bahan bakar turun 20%, elastisitas silang permintaan adalah: . Kenaikan harga bahan bakar akan menurunkan permintaan mobil yang tidak hemat bahan bakar. Elastisitas silang negatif menunjukkan dua produk yang saling melengkapi , sedangkan elastisitas silang positif menunjukkan dua produk pengganti . Misalnya, jika produk A dan B adalah komplemen , kenaikan harga B menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta untuk A. Demikian pula, jika harga produk B menurun, kurva permintaan untuk produk A bergeser ke kanan yang mencerminkan peningkatan permintaan A, menghasilkan nilai negatif untuk elastisitas silang permintaan. Elastisitas harga silang yang dipilih dari permintaan Di bawah ini adalah beberapa contoh elastisitas harga silang dari permintaan (XED) untuk berbagai barang: Baik Baik dengan Perubahan Harga XED mentega Margarin +0.81 Daging sapi Babi +0.28 Hiburan Makanan -0,72 D. Elastisitas pendapatan dari permintaan merupakan perubahan permintaan yang diakibatkan perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan erat antara pendapatan seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas suatu barang tertentu. Pada kasus tertentu hal ini memang tidak berpengaruh. Elastisitas pendapatan bisa pula digunakan untuk mengetahui apakah sistem ekonomi pancasila yang telah diterapkan membawa dampak positif pada masyarakat atau tidak. Untuk mengukurnya Anda bisa menggunakan rumus dibawah ini : Ei = �Q/�I x I/Q Keterangan : Ei = �Q = perubahan jumlah barang �I = perubahan pendapatan Q = jumlah barang I = penerimaan pendapatan Bila dipresentasikan bisa pula menggunakan rumus,



Ed = % perubahan permintaan / % perubahan pendapatan • Apabila hasilnya merupakan negatif atau Ei < 0 maka penurunan permintaan barang bisa saja diakibatkan karena peningkatan pendapatan. Hal ini bisa terjadi pada barang-barang inferior • Jika hasilnya positif atau 0