12 0 923 KB
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
BAB 1 DATA PERENCANAAN DAN PRELIMINARI DESAIN 1.1. Data Perencanaan 1.1.1. Umum Diketahui denah lantai gedung bioskop dengan panjang arah x = 15 m dan panjang arah y = 11,5 m, dengan ukuruan balok 200/400 mm dan ukuruan kolom 350/350 mm. Tugas besar ini menyajikan rencana
tebal
pelat
dan
penulangan
lengkap
dengan
detail
penulangan.
Gambar 1.1 Denah perencanaan plat lantai 1.1.2.
Sistem Struktur Sistem pelat lantai yang digunkan pelat two way slab dengan
material beton konvensional. System two way slab sisi – sisinya dipikul oleh balok beton yang dincor monolit dengan plat. 1.1.3. Peraturan Yang Digunakan
1 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
1
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Perencanaan struktur plat lantai bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua peratutan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khusunya yang ditetapkan dalam peraturan – peraturan berikut : 1) Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SNI 03 - 2847 – 2002 2) Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727 – 2013 3) PBI 1983 4) Dan peraturan – perturan lain yang relevan
1.1.4. Mutu Bahan yang Digunakan Dapat dijelaskan pula bahwa struktur banguan adalah struktur beton bertulang biasa konvensional. Mutu bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi : 1) Mutu Beton Mutu beton pelat : f’c = 30 (Mpa = 300 kN/m 2) 2) Mutu Baja Tulangan Baja tulangan polos (BJTD – 40) fy = 400 MPa (4000 kN/m 2) 1.1.5. Pembebanan Beban yang dperhitungkan adalah sebagai berikut : 1) Beban Mati (DL) : a) Beban Ceiling/Plafond = 0,11 kN/m2 (PBI 1983) b) Beban Pengantung Plafond = 0,07 kN/m2 (PBI 1983) c) Beban M/E = 0,5 kN/m2 d) Beban Finishing Lantai Keramik = 0,24 kN/m2 (PBI 1983) e) Baban Lapisan Spesi = 0,21 kN/m2 (PBI 1983) f) Berat sendiri plat lantai beton = 24 kN/m2 (PBI 1983) 2) Beban (LL) : Beban hidup terdistribusi Merata untuk bioskop = 2,4 kN/m 2 (SNI 1727 – 2013)
2 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
2
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
1.1.6 Tebal Plat yang Direncanakan Tebal Plat Minimum Tegangan plat yang tergantung dengan tegangan leleh fy (SNI 03 – 2847 – 2002 Pasal 11.5.3.2).
Tanpa Penebealan Teganga n leleh fy (MPa)
Panel Luar
Dengan Penebalan Panel luar
Tanpa Balok Pinggir
Dengan Balok Pinggir
300
Ln/33
Ln/36
400
Ln/30
500
Ln/28
Panel dalam
Panel dalam
Tanpa balok pinggir
Dengan balok pinggir
Ln/36
Ln/36
Ln/40
Ln/40
Ln/33
Ln/33
Ln/33
Ln/36
Ln/36
Ln/31
Ln/31
Ln/31
Ln/34
Ln/34
Tabel 2.1. Tebal minimal plat balok interior (SNI 03 – 2847 – 2002) Karena diinginkan tebal pelat yang sama disetiap panel maka perhitungan tebal plat minimum digunakan ln yang terbesar yaitu 5000 mm
Gambar 2.2 Lebar Ln Plat Dari gambar dilihat lebar ln menurut table dengan mutu baja fy = 400 MPa ialah ln/33. Tebal Minimum Plat (h)
3 | Page 039
= ln / 33 = (5000 – 350) / 33 = 140,9 mm ≈ 140 mm
Nurul Safitri / 311 13
3
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
BAB 2 PERENCANAAN TEBAL PLAT
Berdasarkan perhitungan di bab sebelumnya tebal pelat yang direncanakan 140 mm. Tapi seblumnya harus di cek terhadap rasio kekauan lentur penampang balok terhadap kekakuan lentur pelat. 2.1Menghitung Inersia Balok dan Plat Karena ukuran balok dan plat sama maka inersia balok dan plat dibuat typical untuk memudahakan dalam perhitungan. a) Panel A = B = C ln1 = 5000 – 2(1/2 x 350) = 4650 mm ln2 = 4000 – 2(1/2 x 350) = 3650 mm
β
=
=
=
1,274
b) Panel D ln1 = 5000 – 2(1/2 x 350) 4 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
4
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 4650 mm ln2 = 3500 – 2(1/2 x 350) = 3650 mm
β
=
=
=
1,476
2.2Mencari Titik Berat Balok Luar (Type I)
140
260
400
200 260 Gambar 2.3 Inersia Balok Luar
y1 = y1 = 159,347 mm 2.3Mencari Titik Berat Balok Dalam (Type II)
260
260 260
400
200 720
Gambar 2.4 Inersia Balok Dalam
5 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
5
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
y2 = y2 = 138,063 mm perhitungan tebal plat 1. Panel A
b
Momen inersia balok a Ib1=Ib2=Ib4=
= 1548910378 mm2 Ib3=
= 1363232625 mm2 Inersia Plat Ip1 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.5000)) . 1403
=
594533333,3
mm4 Ip2 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.4000)) . 1403
=
480200000
mm4 Ip3 = 1/12 . (+ (½.5000) + (½.5000)) . 1403
=
1143333333
mm4 Ip4 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.4000)) . 1403
=
480200000
mm4
6 | Page 039
α1 =
=
=
2,61
Nurul Safitri / 311 13
6
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
α2
=
=
=
α3
=
=
= 1,19
α4 =
αm =
αm =
=
3,23
= 3,23
=
= 2,565
αm > 2 maka hmin
h=
dan ≥ 90 mm
= 104,56 mm H = 140 mm > 104,50 mm . . . (ok) 2. Panel B
b
Momen inersia balok a Ib2
7 | Page 039
=
Ib4
=
Nurul Safitri / 311 13
7
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 1548910378 mm2
Ib3
=
Ib1
=
= 1363232625 mm2 Inersia Plat Ip1 = 1/12 . (+ (½.5000) + (½.5000)) . 1403
mm4 Ip2 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.4000)) . 1403
=
1143333333
=
480200000
mm Ip3 = 1/12 . (+ (½.5000) + (½.5000)) . 1403
=
1143333333
mm4 Ip4 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.4000)) . 1403
=
480200000
4
mm4
=
α1 =
α2
=
=
=
α3
=
=
= 1,19
α4 =
αm =
αm =
=
=
= 1,19
3,23
= 3,23
= 2,21mm
αm > 2 maka hmin 8 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
8
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
h=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
dan ≥ 90 mm
= 104,56 mm H = 140 mm > 104,50 mm . . . (ok) 3. Panel C
b Momen inersia balok Ib2 a
=
Ib3
=
Ib4
=
= 1548910378 mm2
Ib1
=
= 1363232625 mm2 Inersia Plat Ip1 = 1/12 . (+ (½.5000) + (½.5000)) . 1403
=
1143333333
mm4 Ip2 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.4000)) . 1403
=
mm4 Ip3 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.5000)) . 1403
= 594533333,3
mm4 Ip4 = 1/12 . (+ (½.4000) + (½.3500)) . 1403
=
480200000
857500000
mm4
9 | Page 039
Nurul Safitri / 311 13
9
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
α1 =
α2
=
=
=
3,23
α3
=
=
=
2,61
α4 =
αm =
αm =
= 1,19
=
= 1,59
=
= 2,155 mm
αm > 2 maka hmin
h=
dan ≥ 90 mm
= 104,56 mm H = 140 mm > 104,50 mm . . . (ok) 4. Panel D
b Momen inersia balok a
10 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
10
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Ib1=Ib3=
= 1548910378 mm2
Ib2=Ib4
=
= 1363232625 mm2 Inersia Plat Ip1 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.5000)) . 1403
mm4 Ip2 = 1/12 . (+ (½.3500) + (½.4000)) . 1403
= =
594533333,3 857500000
4
mm Ip3 = 1/12 . (+ (½.200) + (½.5000)) . 1403
= 594533333,3
mm4 Ip4 = 1/12 . (+ (½.4000) + (½.3500)) . 1403
=
857500000
mm4
=
=
α1 =
α2
=
=
= 1,59
α3
=
=
=
11 | P a g e 039
2,61
2,61
Nurul Safitri / 311 13
11
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
α4 =
αm =
αm =
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 1,59
=
= 2,1 mm
αm > 2 maka hmin
h=
dan ≥ 90 mm
= 104,56 mm H = 140 mm > 104,50 mm . . . (ok) maka digunakan tebal plat 140 mm
Hasil Perhitugnan Momen Plat
12 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
12
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
BAB 3 PERENCANAAN PEMBEBANAN 3.1. Mentukan Beban Yang Bekerja Dalam perencanaan plat beban yang diperhitungkan yaitu beban mati dan beban hidup. 3.1.1. Beban Mati Beban Ceiling/Plafond = 0,11 kN/m2 (PBI 1983) Beban Pengantung Plafond = 0,07 kN/m2 (PBI 1983) Beban M/E = 0,5 kN/m2 Beban Finishing Lantai Keramik = 0,24 kN/m2 (PBI 1983) Beban Lapisan Spesi = 0,21 kN/m2 (PBI 1983) Berat sendiri plat lantai beton = 24 kN/m3 (PBI 1983) Tebal plat yang digunakan 140 mm jadi berat sendiri plat = 0,14 x 24 = 3,36 kN/m2 Jadi total beban mati WD = 0,11 + 0,07 + 0,5 + 0,24 + 0,21 + 3,36 = 4,49 kN/m2 3.1.2. Beban Hidup Dalam peraturan SNI 1727 – 2013 beban hidup terdistribusi merata minimum, L0 untuk gedung kantor ialah sebesar 2,4 kN/m 2 jadi dalam perencanaan digunakan WL = 2,4 kN/m2 3.2. Kombinasi Pembebanan Menurut SNI 1727 – 2013 struktur, komponen, dan fondasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainya sama atau melebihi efek dari beban. Kombinasi beban yang digunakan adalah W u = 1,2 D+ 1,6 L Jadi, Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 (4,49) + 1,6 (2,4) kN/m2 = 9,228 kN/m2
13 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
13
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
BAB IV PERHITUNGAN MOMEN TUMPUAN DAN LAPANGAN
4.1. Mentukan l Teoritis Untuk perletakan yang monolit dengan pelat panjang l dihitung menggunakan persamaan: Bila ln ≤ 3,0 m, maka l = ln Bila ln > 3,0 m, maka l = ln + (2 x 50) mm
Panel A = B = C ly = ln1 + (2 x 50) = 4650 + 100 = 4750 mm lx = ln2 + (2 x 50) = 3650 + 100 = 3750 mm
=
= 1,267
Panel D ly = ln1 + (2 x 50) = 4650 + 100 = 4750 mm lx = ln2 + (2 x 50) = 3150 + 100 = 3250 mm
=
= 1,462
Untuk menentukan momen plat digunakan tabel yang ada pada PBI 1971
1. Panel A b a
14 | P a g e 039
ly/lx
1,2
1,3
Mlx = - Mtx = 0,001.q.
45 69
53 73
Nurul Safitri / 311 13
14
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Mly = - Mty = 0,001.q.
Koefisien = 45 +
Koefisien = 69 +
Mlx
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x
x 50,36
= 6,54 Mly
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x = = = =
Mty Mtix Mtiy
x 71,68
9,30 -9,30 ½ . Mlx = 3,27 ½ . Mly = 4,65
2. Panel B ly/lx
b
1,2
1,3
34 62
41 67
Mlx = - Mtx = 0,001.q. a
Mly = - Mty = 0,001.q.
15 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
15
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Koefisien = 34 +
Koefisien = 62 +
Mlx
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x
x 38,69
= 5,02 Mly
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x
x 65,35
= 8,48 = -8,48 = ½ . Mlx = 2,51
Mty Mtix
3. Panel C ly/lx
b
1,2
1,3
61 51
67 51
Mlx = - Mtx = 0,001.q. a
Mly = - Mty = 0,001.q.
Koefisien = 61 +
16 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
16
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Mlx
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x Mtx
= 8,44 = -8,44
Mly
= 0,001.q.
= = = =
x 65,02
.koef
= 0,001 x 9,228 x Mty Mtix Mtiy
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
x 51
6,62 -6,62 ½ . Mlx = 4,22 ½ . Mly = 3,31
4. Panel D ly/lx
b
1,4
1,5
60 15
61 14
Mlx = - Mtx = 0,001.q. a
Mly = - Mty = 0,001.q.
Koefisien = 60 +
Koefisien = 69 +
Mlx
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x 17 | P a g e 039
x 60,62 Nurul Safitri / 311 13
17
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Mtx
= 5,91 = -5,91
Mly
= 0,001.q.
.koef
= 0,001 x 9,228 x Mtiy
18 | P a g e 039
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
x 14,62
= 1,43 = ½. Mly = 0,72
Nurul Safitri / 311 13
18
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
BAB 5 PERHITUGAN PENULANGAN 5.1 Luas Tulangan Panel A Tulangan Lapangan Mlx = 6,54 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,676 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,676 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
110 = 2,954 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 188,324 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
19 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
19
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
As =
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 6,54 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
20 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
20
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
s=
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 6,54 kNm . . . (ok)
Tulangan Lapangan Mly = Mty = 9,30 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm 21 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
21
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
K=
= 1,035 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 1,035 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
106 = 4,392 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 279,974 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
22 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
22
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 9,30 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan : 23 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
23
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 9,30 kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mtix = 3,27 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,338Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,338 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok 24 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
24
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
a=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
d=
110 = 1,467 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 93,521mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
ρmax =
ρ=
= 0,0035
=
=
= 0,02438
= 0.00357
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) 25 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
25
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 3,27 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
ρmax =
26 | P a g e 039
=
= 0,0035
=
= 0,02438
Nurul Safitri / 311 13
26
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 3,27 kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mtiy = 4,65 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm
K=
= 0,517 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,517 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
106 = 2,173 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 138,507 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi : 27 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
27
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
As ≥
. b .d =
.
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr 28 | P a g e 039
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 4,65 kNm . . . (ok) Nurul Safitri / 311 13
28
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a= Mn 29 | P a g e 039
=
= 6,567mm = As . fy (d – a/2) Nurul Safitri / 311 13
29
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Mr Mr
= = = = =
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 4,65 kNm . . . (ok)
Panel B Mlx = 5,02 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,519Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,519 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
110 = 2,260 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 144,094 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
30 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
30
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
As =
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 5,02 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
s= 31 | P a g e 039
=
= 179,428 mm Nurul Safitri / 311 13
31
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 5,02kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mly = Mty = 8,48 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm
K=
32 | P a g e 039
= 0,943 Mpa
Nurul Safitri / 311 13
32
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,943 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
106 = 3,997 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 254,804 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
33 | P a g e 039
=
= 0,0035
Nurul Safitri / 311 13
33
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
= 6,157 mm
Mn
= As . fy (d – a/2) = 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) = 16,159kNm Mr = φ . Mn = 0,8 . 16,159= 12,927kNm Mr = 12,927 kNm > 8,48 kNm . . . (ok) Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
34 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
34
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 8,48 kNm . . . (ok)
Tulangan Lapangan Mtix = 2,51 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,259 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,259 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
35 | P a g e 039
d=
110 = 1,124 mm
Nurul Safitri / 311 13
35
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Tulangan pokok :
As =
=
= 71,673 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a= 36 | P a g e 039
=
= 6,157 mm Nurul Safitri / 311 13
36
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang Mn = = = = =
Mr Mr
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 2,51 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
ρmax =
ρ=
= 0,0035
=
=
= 0,02438
= 0.00381
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate : 37 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
37
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
a=
=
Mn Mr Mr
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 2,51 kNm . . . (ok)
Panel C Mlx = Mtx = 8,44 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,872 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,872 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
110 = 3,828 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 244,018 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
38 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
38
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
s=
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 8,44 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 39 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
39
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 8,44 kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mly = Mty = 6,62 kNm 40 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
40
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm
K=
= 0,736 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,736 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
106 = 3,107 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 198,068 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
41 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
41
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 6,62 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
42 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
42
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
As =
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 6,62 kNm . . . (ok)
Tulangan Lapangan Mtix = 4,22 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
43 | P a g e 039
= 0,436Mpa
Nurul Safitri / 311 13
43
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,436 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
110 = 1.897mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 120,929mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
44 | P a g e 039
=
= 0,0035
Nurul Safitri / 311 13
44
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) 16,787 kNm φ . Mn 0,8 . 16,787= 13,429kNm 13,429 kNm > 4,22 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
45 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
45
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) 17,871 kNm φ . Mn 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm 14,297 kNm > 4,22 kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mtiy = 3,31 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm
K=
= 0,368 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,736 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
46 | P a g e 039
d=
106 = 1,542 mm
Nurul Safitri / 311 13
46
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Tulangan pokok :
As =
=
= 98,287mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a= 47 | P a g e 039
=
= 6,157 mm Nurul Safitri / 311 13
47
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang Mn = = = = =
Mr Mr
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 3,31 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
ρmax =
ρ=
= 0,0035
=
=
= 0,02438
= 0.00395
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate : 48 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
48
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
a=
=
Mn Mr Mr
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 3,31 kNm . . . (ok)
Panel D Tulangan lapangan Mlx = Mtx =5,91 kNm dx = h – tp – ½ D = 140 – 25 – ½ . 10 = 110 mm
K=
= 0,611 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,611 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
110 = 2,666 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 169,957 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 110 = 385 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan pokok = 385 mm² Jarak tulangan
49 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
49
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
s=
=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 203,896 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 385 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00357
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00357 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a= Mn
=
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) = 392,5 . 400 (110 – 6,157/2) = 16,787 kNm Mr = φ . Mn = 0,8 . 16,787= 13,429kNm Mr = 13,429 kNm > 5,91 kNm . . . (ok) Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 77 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² 50 | P a g e Nurul Safitri / 311 13 039
50
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Dipilh yang besar, jadi As,u tulangan bagi = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00381
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00381 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
= 6,567mm
Mn
= As . fy (d – a/2) = 392,5 . 400 (110 – 6,567/2) = 17,871 kNm Mr = φ . Mn = 0,8 . 17,871 = 14, 297 kNm Mr = 14,297 kNm > 5,91 kNm . . . (ok) Tulangan lapangan Mly = 1,43 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 51 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
51
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 106 mm
K=
= 0,159 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,159 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok
a=
d=
106 = 0,663mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 42,290 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin = 52 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
52
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
=
= 0,02438
= 0.00370
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 1,43 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan : 53 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
53
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
= 0,0035
ρmax =
ρ=
=
= 0,02438
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 1,43 kNm . . . (ok)
Tulangan lapangan Mtiy = 0,72 kNm dy = h – tp – ( ½ D + ½ d ) = 140 – 25 – ½ 10 + ½ 8 = 106 mm
K=
= 0,080 Mpa
K maks =
=
= 7,888 Mpa
K = 0,080 Mpa < Kmaks = 7,888 Mpa . . . Ok 54 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
54
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
a=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
d=
106 = 0,333 mm
Tulangan pokok :
As =
=
= 21,260 mm²
Karena f’c < 31,36 Mpa, Jadi :
As ≥
. b .d =
.
1000 . 106 = 371 mm²
Dipilh yang besar, jadi As,u = 371 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 211,5903 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 203,896 mm, dibulatkan menjadi s = 200 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 392,5 mm²
As = 392,5 mm² > As,u = 371 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D10-200 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
=
ρmax =
ρ=
= 0,0035
=
=
= 0,02438
= 0.00370
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00370 < 0.02438 . . . . (ok) 55 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13
55
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
= = = = =
= 6,157 mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,157/2) 16,159kNm φ . Mn 0,8 . 16,159= 12,927kNm 12,927 kNm > 0.72 kNm . . . (ok)
Tulangan bagi : As = 20% ASu = 20% x 385 = 74,2 mm² Asu = 0,002 x b x h = 0,002 x 1000 x 140 = 280 mm² Dipilh yang besar, jadi As,u = 280 mm² Jarak tulangan
s=
=
= 179,428 mm
s ≤ (3 . H = 3 . 140 = 420 mm) dan s ≤ 450 mm Dipilih yang kecil yaitu 179,428 mm, dibulatkan menjadi s = 120 mm Luas tulangan dihitung dari hasil pembulatan yaitu :
As =
=
= 418,667mm²
As = 418,667 mm² > As,u = 280 mm² . . . ok Digunakan jarak tulangan D8-120 Cek ratio tulangan :
Untuk mutu beton f’c ≤ 31,36 Mpa, maka nilai ρmin =
ρmin =
ρmax =
56 | P a g e 039
=
= 0,0035
=
= 0,02438
Nurul Safitri / 311 13
56
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
ρ=
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
= 0.00395
=
ρmin < ρ < ρmax 0,0035 < 0,00395 < 0.02438 . . . . (ok) Cek Momen Nominal Terhadap momen ultimate :
a=
=
Mn Mr Mr
57 | P a g e 039
= = = = =
= 6,567mm
= As . fy (d – a/2) 392,5 . 400 (106 – 6,567/2) 17,202 kNm φ . Mn 0,8 . 17,202 = 13,761kNm 13,761 kNm > 0,72 kNm . . . (ok)
Nurul Safitri / 311 13
57
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
Tabel Tulangan Pokok dan Tulangan Pembagi
NO
PANEL
1
2
3
A
B
C
Ø Tulang an
Mlx
Mtx
Mly
Mty
Mtix
Mtiy
Pokok
D10200
-
D10200
D10200
D10200
D10200
Pemba gi
D8-120
-
Pokok
D10200
-
Pemba gi
D8-120
-
Pokok
D10200
D10200
Pemba gi Pokok
4
58 | P a g e 039
D
Pemba gi
D8-120 D8-120 D8-120 D10200
D10200
D10200
D8-120 D8-120 D8-120 D10200
D10200
D10200
D8-120 D8-120 D8-120 D8-120 D8-120 D10200
D10200
D10200
D8-120 D8-120 D8-120
D8-120 D10200 D8-120
-
-
D10200
-
-
D8-120
Nurul Safitri / 311 13
58
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tugas Besar Struktur Beton Lanjutan
59
5.2Pemeriksaan Lebar Retak Bentang Pendek : ω
= 11 . β . fs .
dc =
dc =
= 30 mm
A = 2 . dc . s A = 2 . 30 . 120 = 7200 mm²
ω
= 11 . 1.2 . (0,6 . 400) .
ω
= 0,19 mm . . . (ok)
Bentang Panjang : ω
dc =
dc =
= 11 . β . fs .
+
= 34 mm
A = 2 . dc . s A = 2 . 34 . 200 = 13600 mm²
ω
= 11 . 1.2 . (0,6 . 400) .
ω
= 0,235 mm . . . (ok)
59 | P a g e 039
Nurul Safitri / 311 13