Tugas Kliping Penjaskes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.Boris Anfiyanovich Shakhlin



Nama Lengkap : Boris Anfiyanovich Shakhlin Alias : Boris Shakhlin Profesi : Olahragawan Tempat Lahir : Ishim, Rusia SFSR, Uni Soviet Tanggal Lahir : Sabtu, 27 Februari 1932 Zodiac : Pisces Warga Negara : Rusia



BIOGRAFI Lahir tanggal 27 Februari 1932, Boris Shakhlin merupakan salah seorang atlit senam profesional yang terkenal untuk cabang senam pelana dan senam lantai. Shakhlin lahir di Ishim, Rusia, yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet sebelum negara ini akhirnya runtuh dan terpecah-pecah. Pria yang telah mulai berlatih senam sejak usia dini (13 tahun) ini sempat dianggap tidak sesuai untuk menjadi atlet senam karena ukuran badannya yang terlampau tinggi untuk standar pesenam profesional kala itu. Namun Shakhlin berhasil menepis keraguan banyak pihak terhadap dirinya. Selama puluhan tahun berkarir di dunia profesional, pesenam kelahiran 1932 ini telah memperoleh 10 penghargaan dari partisipasinya dalam berbagai kejuaraan dunia. Hanya dari keikutsertaan dalam kejuaraan dunia Olimpiade saja, Shakhlin total telah mengumpulkan 7 medali emas, 4 medali perak, dan 2 medali perunggu. Prestasi ini membuatnya menjadi salah satu olahragawan yang paling banyak memperoleh medali pada pertandingan yang disebut sebagai Les Jeux Olympiques dalam bahasa Perancis ini. Memasuki usia ke 35 tahun, pesenam kelahiran Ishim ini memutuskan untuk menggantung pakaian senamnya selamanya. Sebab pengambilan keputusan ini adalah serangan jantung yang diderita Shakhlin tidak lama sebelum ia memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga. Setelah semua pintu olahraga senam profesional tertutup bagi dirinya, Shakhlin bergabung dengan sebuah komite bernama FIG Men’s Technical Committee dan terus



mengabdikan dirinya pada komite tersebut hingga 1992. Di samping itu, pria bernama lengkap Boris Anfiyanovich Shakhlin ini juga membaktikan diri sebagai salah satu staf pengajar pada Universitas Kiev di Ukraina. Kerja keras dan profesionalisme Shakhlin dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diterima semasa hidupnya. Tercatat berkebangsaan Rusia ini pernah menerima The Red Banner of Labor pada 1956, the Order of Lenin pada 1960, dan the Mark of Honor tepat empat tahun berikutnya. Shakhlin juga mendapat gelar Warga Negara Teladan dari kota kelahirannya, Ishim, dan kota tempat dia diadopsi, Kiev. Shakhlin juga pernah memperoleh gelar the Honored Master of Sport (1955), Internasional Official (1968), dan menjadi anggota CPSU sejak tahun 1964. Boris Anfiyanovich Shakhlin, pesenam tangguh asal Rusia ini, menutup mata pada 30 Mei 2008. Riset dan Analisis



: Meilia Hardianti



KARIR 



mantan pengajar di Universitas Kiev



PENGHARGAAN    



1955) the Honored Master of Sport (1956) Red Banner of Labor (1960) Order of Lenin (1968) Internasional Official



2. Akinori Nakayama



Nama Lengkap : Akinori Nakayama Alias : No Alias Profesi : Olahragawan Tempat Lahir : Aichi, Jepang Tanggal Lahir : Senin, 1 Maret 1943



Zodiac : Pisces Warga Negara : Jepang



BIOGRAFI Akinori Nakayama adalah seorang pesenam Jepang yang menjadi memimpin tim kuat Jepang pada 1960-an dan 1970-an. Dia lahir di Aichi, 1 Maret 1943. Alumni Universitas Chukyo ini merupakan peraih medali emas Olimpiade. Prestasinya dalam dunia olahraga senam adalah dengan meraih enam medali emas, dua medali perak dan dua medali perunggu. Saat ini Nakayama menjabat sebagai Wakil Presiden dari Asosiasi Senam Jepang. Nakayama adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam timnya di tahun 1968 dan 1972 pada olimpiade musim panas. Medali yang diraih olehnya menjadikannya sebagai salah satu pemenang medali olimpiade teratas dalam sejarah olahraga senam dengan memenangkan kompetisi tim dalam 5 pertandingan di tahun 1960, 1964,1968, 1972 dan terakhir di tahun 1976. Secara keseluruhan, dia mengumpulkan sepuluh medali olimpiade. Prestasi itu menempatkan dia menjadi pemenang Olimpiade top dalam sejarah. Tahun 2005, Nakayama dinobatkan ke dalam International Gymnastics Hall of Fame. Hingga kini dia menjadi salah satu atlit yang paling dihormati dalam dunia senam. Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic



KARIR  



Atlit Senam Wakil Presiden dari Asosiasi Senam Jepang



PENGHARGAAN 



KEJUARAAN DUNIA 1966 Pemegang medali emas & Juara Dunia: - Lantai Latihan - Bar Horisontal - Tim







OLYMPIC GAMES, 1968 Pemegang medali emas Olimpiade & Juara: - Masih Rings - Paralel Bar - Bar Horisontal - Tim Perak Olimpiade - Lantai Latihan Perunggu Mendali - All Around







KEJUARAAN DUNIA 1970 Pemegang medali emas & Juara Dunia: - Lantai Latihan - Masih Rings - Paralel Bar - Tim



Perak Olimpiade - Bar Horisontal Perunggu Mendali - All Around 



OLYMPIC GAMES 1972 Pemegang medali emas Olimpiade & Juara: - Masih Rings - Tim Perak Olimpiade - Lantai Latihan Perunggu Mendali - All Around







Dilantik ke dalam Hall of Fame Senam Internasional, 2005



3.EVA BUTAR-BUTAR



Siapa tidak kenal Eva Butar-Butar di era 80-an. Ialah atlet senam lantai termuda di SEA Games 1985 di Muangthai yang berhasil merebut 2 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Setahun sebelumnya, Eva meraih medali emas di Sukan Sie di Singapura.



'Kesaktian' Eva di arena senam lantai kembali dibuktikan dengan memenangkan 2 medali emas di SEA Games 1987 yang diadakan di Jakarta, dan semakin tak tertandingi dengan meraup 3 medali emas dan 1 medali perak dalam SEA Games 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia. Sayang, saat prestasinya semakin menanjak, Eva memutuskan mundur dari dunia senam prestasi untuk menekuni pendidikan formalnya. Tahun 1991, Eva lulus UMPTN dan masuk ITB. Semasa menjadi mahasiswa, Eva tetap mengikuti kejuaraan-kejuaraan senam lantai amatir, sekedar menyalurkan rasa cintanya pada olahraga. Lulus kuliah, Eva bekerja di lapangan kerja 'konvensional', jadi orang kantoran. Ternyata, memang itu bukan dunianya. Evapun meninggalkan pekerjaannya dan memilih kembali menekuni dunia senam lantai. Kini selain aktif di Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia, Eva sering didapuk menjadi juri kompetisi-kompetisi senam internasional di luar negeri. Tidak kalah penting, tetap melatih putra mungilnya yang tampak mewarisi bakat senam sang bunda.



4.RIFDA IRFANALUTHFI



Lahir:Jakarta, 16/10/1999 Profesi:Atlet Indonesia Agama:Tidak Diketahui 



Karier: Atlet Indonesia (-) Rifda Irfanaluthfi adalah seorang atlet senam asal Indonesia. Ia dilahirkan di Jakarta, 16 Oktober 1999. Gadis berusia 17 tahun ini merupakan pesenam artistik Indonesia.



Pada SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, Rifda berhasil membawa pulang emas untuk Indonesia lewat cabang senam artistik nomor balok keseimbangan (beam), Rabu (23/8/2017). Sebelumnya pada SEA Games 2015 di Singapura, dirinya berhasil meraih medali perak di cabang senam lantai.



Prestasi yang diraih Rifda dimulai sejak masa juniornya yaitu ketika ia berhasil memenangkan dua medali emas di PON Remaja di tahun 2014 untuk mewakili provinsi DKI Jakarta.



Setahun sesudahnya yaitu tahun 2015, ia memulai debut internasionalnya dengan mengikuti kejuaraan senam di Doha, Qatar pada tanggal 25 Maret 2015. Saat itu ia mengikuti tiga nomor yaitu meja lompat, balok keseimbangan, dan senam lantai. Namun sayang, dewi keberuntungan belum ada pada dirinya, ia tidak lolos ke babak final dengan rentang skor berkisar antara 11 poin.



Bulan Juni 2015, Rifda berpartisipasi dalam SEA Games 2015 di Singapura. Pada babak kualifikasi itu, Rifda berhasil lolos ke final serba bisa perorangan di peringkat kelima, dan kemudian lolos ke final untuk tiga alat yaitu, meja lompat di peringkat pertama, balok keseimbangan di peringkat kedua, dan senam lantai di peringkat kelima.



Peringkat kelima itu Rifda dapat setelah terjatuh di alat balok keseimbangan dan senam lantai dengan nilai total 49,600. Menduduki peringkat keempat di meja lompat setelah jatuh di lompatan kedua, peringkat empat lagi di balok keseimbangan setelah jatuh di salah satu skill. Tetapi kemudian berhasil memenangkan medali perak di nomor senam lantai setelah



menduduki peringkat kedua di belakang pesenam Malaysia, Farah Ann Abdul Hadi dengan selisih nilai hanya 0,033, menjadi satu-satunya pesenam Indonesia yang berhasil meraih medali di Singapura.



Karirnya di dunia senam artistik ia lanjutkan pada bulan Juli, Rifda mengikuti Kejuaraan Senam Artistik Asia 2015 di Tokyo, Jepang. Rifda bertanding di dua nomor terbaiknya yaitu Balok keseimbangan, dan Senam lantai. Saat itu putri pasangan Utu Solihin dan Yulies Andriana ini berhasil menduduki peringkat keenam untuk balok keseimbangan dan menjadi cadangan pertama (peringkat 9) untuk nomor senam lantai.



Setelah berhasil memenangkan tiga medali emas pada PON Pelajar di bulan September dan dua emas yang sebelumnya berhasil dimenangkan di PON Remaja pada tahun 2014 mewakili Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah DKI Jakarta mengirimkan Rifda ke Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2015 di Glasgow, Skotlandia.



Di Glasgow, lulusan Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan ini menduduki peringkat ke 126 dari 191 pesenam yang mengikuti kompetisi serba bisa di babak kualifikasi, dengan total nilai 48,332 setelah jatuh di alat palang bertingkat dan balok keseimbangan, dan tidak berhasil lolos ke Test Event Olimpiade Rio.