Tugas Kuliah Visi Dan Misi Perusahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH VISI DAN MISI PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI OLEH : KELOMPOK 1 ASTI ASTARI AULIA ADISTI INDAH SARI HUSNUL HATIMAH YOPIE BRIAN SURYADHY PANGGABEAN PADASSEJATI AULIA NURUL HIKMAH RAHMAT HIDAYAT



P042181001 P042181002 P042181005 P042181006 P042181003 P042172002 P042172005



MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali visi dan misi dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Kita tahu bahwa untuk membangun sebuah rumah kita memerlukan dasar yang kokoh terlebih dahulu. Agar rumah yang dibangun dapat kokoh berdiri menahan semua rintangan hujan dan badai. Pada umumnya karyawan masa bodoh soal visi misi perusahaan tempat mereka bekerja, yang mereka pikirkan hanya setiap bulan hanya mendapat bayaran yang utuh dari perusahaan. Dipertegas lagi oleh sikap para manajernya yang tidak terlalu peduli pada sikap dan pola pikir karyawannya, dan akhirnya perusahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kesadaran para manajer untuk mengeksplorasi bakat, potensi, dan gairah kerja dari para karyawan sama sekali tidak ditemukan. Semua ini disebabkan oleh lemahnya sikap kepemimpinan, yang mana para manajer masih dalam batas kemampuan maksimalnya sebagai seorang mandor, yang belum mampu menunjukkan kualitas kompetensinya sebagai seorang pemimpin. Sikap karyawan yang masa bodoh pada visi misi perusahaan adalah sebuah beban berat buat masa depan perusahaan. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin bisa membangun sistem dan kultur kerja yang andal untuk bisa memacu kinerja maksimal perusahaan secara konsisten. Bila sikap masa bodoh manajer dan karyawan ini terus berlangsung dalam jangka panjang, maka perusahaan sangat berpotensi kehilangan kredibilitasnya di mata para stakeholders.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Visi Menurut Wibisono (2006), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Menurut Kotler dalam visi yang dikutip (2004), Visi adalah “pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalamprodukdan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”. Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti : 1. Imagible (dapat di bayangkan). 2. Desirable (menarik). 3. Feasible (realities dan dapat dicapai). 4. Focused (jelas). 5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan). 6. Communicable (mudah dipahami). Visi ialah suatu pemikiran jauh kedepan tentang sebuah lembaga ataupun perusahaan dan lain-lain. Visi dapat juga diartikan sebagai tujuan jangka panjang dan cara apa yang harus gunakan untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan atau lembaga. Karena perubahan suatu ilmu dan situasi dalam jangka yang panjang, maka visi tidak dapat digambarkan secara lebih jelas, sebab visi menerangkan tentang detail dari gambaran sistem yang ditujunya.



Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat pernyataan visi, adalah:  Berorientasi ke depan  Tidak dibuat berdasarkan kondisi pada saat ini  Mengekspresikan kreatifitas  Berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat. 2.2 Pengertian Misi Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. Menurut Drucker (2000), Pada dasarnya misi merupakan “alasan mendasar eksistensi suatu organisasi”. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Misi ialah sebuah keinginan yang harus dicapai oleh perusahaan atau lembaga dalam usaha untuk mewujudkan visi tersebut. Suatu alasan dan tujuan mengapa perusahaan atau lembaga itu dibuat merupakan arti dari Misi perusahaan. Misi sangat penting dalam memberikan arah dan batasanbatasan dalam proses pencapain tujuan.



2.3KarakteristikVisi dan Misi yang Strategis Menentukan visi dan misi tidaklah sembarangan. Kita tahu bahwa visi dan misi sangat menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk menentukan visi dan misi tidak boleh “asal jadi”. Sedikit saja salah dalam menentukan visi maupun misi maka arah perusahaan akan bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita. Visi yang disusun harus strategik. Visi strategi adalah visi yang mudah diartikulasikan, mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu : 1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dikejar 2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan) 3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan perusahaan tersebut, apa yang dilakukan, dan kemana akan mengarah. Sedangkan strategi dalam membentuk misi adalah : 1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian – bagian yang kecil 2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan bisnis Seorang pemimpin yang strategis akan selalu mulai dengan : 1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan 2. Visi ke mana perusahaan akan melangkah Perusahaan tidak boleh hanya menekankan pada misi perusahaan sekarang saja, tetapi harus melihat jauh dan berfikir strategi tentang perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan masa depan. Perubahan-perubahan yang perlu diantisipasi



misalnya adalah perubahan teknologi yang sangat cepat berkembang, perubahan permintaan dan ekspekstasi pelanggan, perubahan-perubahan perkembangan pasar baru, pergeseran kondisi persaingan dan lain sebagainya. Ini berarti konsep manajemen tentang keadaan bisnis di masa depan. Pandangan kedepan dari manajemen tentang bisnis apa yang akan diciptakan di masa depan dan juga posisi bisnis yang bagaimana yang diinginkan merupkan misi dari perusahaan. Dengan demikian usaha untuk menjawab pertanyaan “perusahaan ini akan diarahkan dan akan menjadi apa perusahaan ini dimasa depan” merupakan visi dari suatu perusahaan. 2.4 Hubungan Antara Pengaruh Perumusan Visi Misi dan Strategi Perusahaan Setelah visi dan misi dirumuskan maka seluruh strategi perusahaan harus mengacu pada visi dan misi tersebut dan tidak boleh dibalik, menyusun strategi kemudian kemudian setelah itu menyusun visi. Sebab hal ini di khawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen dan arah tujuan seluruh orang dalam perusahaan berbeda dan terkotak-kotak dalam fungsional struktur. Dalam mengkomunikasikan visi dan misi peran leadership sangat menentukan. Menurut Davidson (1995), peran leadership dalam mengkomunikasikan visi dan misi dapat melalui : 1. Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi). 2. Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa “kata sesuai dengan perbuatan”). 3. Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri pegawai – self motivated workforce – untuk berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan).



Davidson (1995) menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi visi(effective communication of vision) antara lain : 1. Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun eksternal perusahaan). 2. Metaphor, analogy and example (visi dapat secara sederhana dituliskan melalui kata-kata bersifat kiasan, analogi dan contoh agar visi dapat lebih mudah dikomunikasikan). 3. Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat kabar, poster dan pembicaraan informal lainnya). 4. Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali). 5. Leadership by example (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan). 6. Explanation



of



seeming



inconsistencies



(jika



ternyata



terdapat



inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai secara sederhana dan jujur untuk menghindari berkurangnya kepercayaan pegawai pada manajemen). 7. Give and take (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila penyampaiannya dilakukan dua arah).



BAB III STUDI KASUS 3.1 Pemaparan Kasus PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1996. Pendirian PT Perkebunan Nusantara  XIV (Persero) ini tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996. Proses pembentukannya diawali dengan pengelompokan 26 buah PT. Perkebunan (Persero menjadi 9 kelompok pada tahun 1994, sebagaimana ditetapkan



dalam



Surat



Keputusan



Menteri



Pertanian



RI



Nomor



361/Kpts/07.210/5/1994 tentang Restrukturisasi BUMN Sektor Pertanian. Pengelompokan tersebut adalah dalam rangka optimalisasi skala usaha untuk meningkatkan daya saing menghadapi pasar bebas yang akan dimulai pada tahun 2004 (AFTA). Setelah tahap pengelompokan, maka pada tanggal 11 Maret 1996 dibentuklah 14 buah PT. Perkebunan Nusantara, salah satu diantaranya adalah PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) yang merupakan penggabungan beberapa Badan Usaha Milik Negara bidang pertanian/perkebunan di Kawasan Timur Indonesia, meliputi : 1. PT Perkebunan XXVIII (Persero) 2. PT Perkebunan XXXII (Persero) 3. PT Bina Mulya Ternak (Persero) 4. Eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.   Pembentukan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) merupakan salah satu wujud dari pemberdayaan subsektor pertanian/perkebunan untuk memacu pengembangan Kawasan Timur Indonesia. Peran ini dijawantahkan dalam wadah yang mampu mengelola dan menggerakkan



kegiatan agribisnis/ agroindustri



secara sehat, mandiri, sehingga mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham



serta dapat berperan nyata dalam memberdayakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam. VISI dan MISI PTPN XIV (Persero) Visi Menjadi perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang kompetitif, mandiri, dan memberdayakan ekonomi rakyat. Misi Berdasarkan



situasi



eksternal



yang



dihadapi



perusahaan



serta



kondisi/kapabilitas internal perusahaan saat ini, maka peran perusahaan tersebut dituangkan dalam tugas atau misi perusahaan sebagai berikut : 1. Menghasilkan produk utama perkebunan berupa gula dan minyak sawit, serta produk pendukung yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestic dan internasional, 2. Mengelola bisnis dengan teknologi akrab lingkungan yang memberikan kontribusi nilai kepada produk dan mendorong pembangunan berwawasan lingkungan, 3. Melalui kepemimpinan, teamwork, inovasi, dan SDM yang kompeten, meningkatkan nilai secara terus-menerus kepada shareholder dan stakeholders, 4. Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama penciptaan nilai (value creation) yang mendorong perusahaan tumbuh dan berkembang bersama mitra strategis.



DAFTAR PUSTAKA Dermawan Wibisono. 2006. Manajemen Kinerja, Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta. Erlangga. Drucker, Peter, F. 1995. Managing in a time of great change. Oxford : Butterworth -Heineman. Ltd Kotler, Philip, 2004. Marketing Insights From A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga.