Tugas Presentasi Pa Heri2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.” Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan



standar



hidup



untuk



seluruh



masyarakat,



melalui



konsep



produktivitas semesta total. Produktivitas mempunyai pengertiannya lebih luas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas kehidupan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Produktivitas 2. Bagaimana Konsep Produktivitas Keseluruhan 3. Menghitung Produktivitas 1.3 Tujuan Penulisan 1. Memahami Definisi Produktivitas 2. Memahami Konsep Produktivitas Secara Keseluruhan 3. Mengetahui bagaimana perhitungan produktivitas 1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979). Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barangbarang.” Produktivitas juga diartikan sebagai : a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu- satuan (unit) umum. Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian mengenai produktivitas, yang dapat kita kelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio dari pada apa yang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input). b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu  secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset; manajemen; dan tenaga kerja. 2



2.2 Konsep Produktivitas Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas jangka panjang. Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas bukan dua hal yang terpisah atau memiliki hubungan satu arah, melainkan keduanya adalah saling tergantung dengan pola hubungan yang dinamis, tidak mekanistik, non linear dan kompleks.Secara makro, sumber pertumbuhan dapat dikelompokkan kedalam unsur berikut: 1. Peningkatan stok modal sebagai hasil akumulasi dari proses pembangunan yang terus berlangsung. Proses akumulasi ini merupakan hasil dari proses investasi. 2. Peningkatan jumlah tenaga kerja juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. 3. Peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan yang bukan disebabkan oleh peningkatan penggunaan jumlah dari input atau sumber daya, melainkan disebabkan oleh peningkatan kualitasnya. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama, pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari kedua sumber daya tersebut meningkat.Walaupun secara teoritis faktor produksi dapat dirinci, pengukuran kontribusinya terhadap output dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan. Disamping itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun sebagai manajer, dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak sama dengan mesin atau alat produksi lainnya. Seperti diketahui bahwa output dari setiap aktivitas ekonomi tergantung pada manusia yang melaksanakan 3



aktivitas tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama dalam pembangunan. Sejalan dengan fenomena ini, konsep produktivitas yang dimaksud adalah produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi, dikondisikan atau bahkan ditentukan oleh ketersediaan faktor produksi komplementernya seperti alat dan mesin. Namun demikian konsep produktivitas adalah mengacu pada konsep produktivitas sumber daya manusia. Secara umum konsep produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) persatuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan meningkat apabila: 1. Jumlah produksi/keluaran meningkat dengan jumlah masukan/sumber daya yang sama. 2. Jumlah produksi/keluaran sama atau meningkat dengan jumlah masukan/sumber daya lebih kecil dan, 3. Produksi/keluaran meningkat diperoleh dengan penambahan sumber daya yang relatif kecil (soeripto, 1989; Chew, 1991 dan pheasant, 1991). Konsep tersebut tentunya dapat dipakai didalam menghitung produktivitas disemua sektor kegiatan. Menurut Manuaba (1992a) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektifitas kerja secara total. Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu



4



yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Kedua pengertian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat kompleks, sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda. Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya



dipengaruhi



oleh



berbagai



faktor.



Faktor-faktor



yang



mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. 2.3 Perhitungan Produktivitas Secara umum, produktivitas kerja merupakan hasil perbandingan atau persentase antara Output dan Input seperti rumus dibawah ini: Produktivitas = Output / Input Perlu diingat, Input disini bukanlah berarti Kuantitas bahan mentah yang diolah yang kemudian menjadi Output. Maksud dari Input disini adalah Sumbersumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu Output. Misalnya : Sumber daya Manusia (Karyawan), Waktu, Perlengkapan produksi dan lain sebagainya.



5



Rumus untuk menghitung Rasio Produktivitas kerja dalam produksi adalah sebagai berikut : Produktivitas  = (Output x Standard Time) / (Jumlah Tenaga Kerja x Waktu Kerja) x 100 Berdasarkan rumus diatas, maka sangatlah jelas bahwa jika kita ingin meningkatkan Produktivitas, maka kita perlu : 1. Naikan Jumlah Output 2. Kurangi Tenaga Kerja, atau 3. Tambahkan Tenaga Kerja dan Naikan Jumlah Output, tetapi kenaikan Output harus lebih besar dari penambahan Jumlah Tenaga kerja. Contoh Kasus Usaha warung gorengan ibu Kokom menjual beberapa produk makanan ringan dan berat buat anak-anak pesantren salah satunya memproduksi gorengan diantaranya: tahu isi, bakwan, dan tempe goreng, Standard Time (ST) yang telah diperhitungkan adalah 10menit dalam menyelesaikan 20 (dua puluh) gorengan. Dalam memproduksinya, ibu Kokom memakai Tenaga kerja sebanyak 2orang yaitu dirinya sendiri dengan suaminya, waktu kerja yang ibu Kokom adalah 420 menit, Jumlah Output yang berhasil diproduksi pada hari yang bersangkutan adalah 170 gorengan. Berapakah Produktivitas yang dicapaik oleh Jalur Produksi gorengan ibu Kokom ? Penyelesaiannya : Diketahui : Standard Time (ST)           



= 10 menit



Jumlah Tenaga Kerja



= 2 orang



Waktu Kerja                      



= 420 menit



Output yang dihasilkan   



= 170 gorengan



6



Berapakah Produktivitasnya ? Produktivitas (%) = (Output x Standard Time) / (Jumlah Tenaga Kerja x Waktu Kerja) x 100% = (170 unit x 10 menit) / (2 orang x 420 menit) x 100% = (1,700) / (840) x 100% = 202,4 % Jadi Produktivitas yang dicapai pada Produksi gorengan ibu kokom tersebut adalah 202,4%. Minimal Rasio Produktivitas yang harus dicapai adalah 100%, yaitu Output yang dihasilkan sama dengan Input (sumber daya) yang dipergunakannya atau mencapai breakeven point antara Output dan Input. Tentunya, laba atau profit yang dihasilkan oleh suatu ukm bukan saja ditentukan oleh Produktivitas kerja. Faktor lain yang mempengaruhi laba atau profit dari suatu ukm antara lain Harga Jual Produk, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Bahan Mentah dan Bahan Pembantu, Biaya Pemasaran, Biaya Administrasi dan Biaya-biaya operasional lainnya. Tetapi Produktivitas sangat penting menjadi tolak ukur apakah suatu Perusahaan dapat menjalankan produksinya dengan se-efisien dan se-efektif mungkin. Semakin tinggi tingkat Produktivitasnya, semakin tinggi pula efisiensi kerja dalam produksi. -



Rasio Produktivitas Secara teknis, produktivitas merupakan suatu perbandingan antara



outputdengan input. Formula produktivitas dapat dinyatakan sebagai berikut. Produktivitas ¿



output input



¿



Efektivitas menghasilkan output Efisiensi penggunaaninput



7



Ukuran produktivitas tidak sama dengan efisiensi. Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan inputyang direncanakan dengan realisasi penggunaan masukan. Jika masukan yang sebenarnya digunakan makin besar penghematannya maka tingkat efisiensi semakin tinggi. Namun, semakin kecil masukan yang dapat dihemat, semakin rendah tingkat efisiensi. Pengertian efisiensi lebih berorientasi pada masukan sedangkan masalah outputkurang menjadi perhatian utama. 2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Pengukuran hanyalah langkah pertama dalam meningkatkan produktivitas. Langkah kedua adalah mengenali faktor yang mempengaruhi produktivitas dan memilih faktor peningkatan yang sesuai pada berbagai situasi tertentu. Faktor yang mempengaruhi produktivitas dibagi menjadi dua klasifikasi besar sebagai berikut. 1. Faktor Eksternal Misalnya, peraturan pemerintah, persaingan dari perusahaan lain, permintaan dan konsumen. Hal itu semua di luar kontrol perusahaan. Dalam beberapa kasus, faktor luar dapat begitu kuat sehingga membuat tidak berartinya langkah manajemen dalam meningkatkan produktivitas. 2. Faktor Internal a. Tenaga kerja Misalnya, seleksi dan penempatan, pelatihan, rancangan pekerjaan, struktur organisasi, penyeliaan, penghargaan sasaran (Management by Objective/MBO), dan serikat pekerja. b. Proses Proses terdiri dari pemilihan proses, otomatisasi, aliran proses, dan tata letak. c. Produk Proses terdiri dari riset dan pengembangan, keragaman produk, dan perekayasaan nilai. d. Kapasitas dan persediaan



8



Misalnya, pembelian bahan, persediaan, dan perencanaan kapasitas. e. Mutu Mutu sangat berhubungan dengan pernyempurnaan kualitas.



2.5 Metode Perhitungan Produktivitas Kerja Pengukuran produktivitas melalui pendekatan rasio outputper inputadalah pengukuran yang paling sederhana dan mampu menghasilkan tiga ukuran produktivitas sebagai berikut. 1. Produktivitas Parsial Sering juga disebut produktivitas faktor tunggal, yaitu menunjukan produktivitas faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Faktor tersebut hanya berupa hal berikut. a. Produktivitas bahan baku = berdasarkan rasio output terhadap input bahan baku. b. Produktivitas tenaga kerja = berdasarkan rasio output terhadap input tenaga kerja c. Produktivitas material = berdasarkan rasio output terhadap input material. d. Produktivitas energi = berdasarkan rasio, output terhadap input energi. e. Produktivitas modal = rasio output terhadap input modal. Rumus Produktivitas Parsial : Produktivitas bahan baku ¿



keluaran produk input bahan baku



2. Produktivitas Multifaktor Menunjukan produktivitas output bersih terhadap banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih (net-output) adalah output total dikurangi output dalam proses produksi. Jenis input yang digunakan dalam pengukuran ini hanya factor tenaga kerja dan modal saja. Rumus Produktivitas Multifaktor Produktivitas multi faktor¿



Keluaran Berapa masukan



9



3. Produktivitas Total Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan output. Faktor tersebut adalah bahan baku, tenaga kerja, energi, modal, dan lain-lainnya. Rumus Produktivitas Total :



Produktivitas total ¿



total keluaran total masukan



Pengukuran berdasarkan pendekatan rasio outputper input dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi dan lain-lainnya) atau satuan moneter dari output dan input (dolar, rupiah, pound sterling, dan lain-lainnya). Contoh pengukuran Usaha warung gorengan ibu Kokom mempunyai data (tambah nol 3) tentang output gorengan yang dihasilkan selama 1 bulan sebagai berikut. Total (nilai produksi)



= 3400 (5100 gorengan)



Input •input tenaga kerja (upah dan gaji)



= 500 (2orang)



•input material (bahan baku)



= 650 (3 item)



•input modal



= 1000



•input energi (bahan bakar)



= 100 (1set alat masak)



Total Input



= 2250



1. Produktivitas parsial •Produktivitas tenaga kerja = (Output/ Inputtenaga kerja) = 3400 / 500 = 6,8 •Produktivitas material = (Output/ Inputmaterial) = 3400 / 650 = 5,2 •Produktivitas modal = (Output/ Input modal) = 3400 / 1000 = 3,4 •Produktivitas enemanrgi = (Output/ Input energi) = 3400 / 100 = 34



10



2. Produktivitas Multifaktor Produktivitas multifaktor = (Output bersih/Input tenaga kerja + modal) atau (Outputtotal – material dan jasa yang digunakan)/(Input tenaga kerja + modal) Diasumsikan bahwa warung bu kokom membeli semua bahan baku dan lainnya yaitu sebagai berikut : Outputbersih = 3400 – (500 + 650 + 100) = 2150 = 2150 / (500 + 1000) = 2150 / 1500 = 1,433 Nilai produktivitas multifaktor sebesar 1,433 dapat diartikan bahwa setiap penggunaan inputtenaga kerja dan modal secara bersama sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan outputbersih sebesar 1,875 juta rupiah. 3. Produktivitas Total Produktivitas total = Outputtotal / Inputtotal = 3400 / 2250 = 1,51 Terlihat bahwa nilai produktivitas total sebesar 1,51 rupiah dapat diartikan bahwa setiap penggunaan input total sebesar 1 juta rupiah menghasilkan output total sebesar 1,51 juta rupiah.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Produktivitas



kerja



merupakan



kondisi



untuk



mengukur



tingkat



kemampuan dalam menghasilkan produk: individual, kelompok, dan organisasi. Produktivitas ditentukan oleh dukungan oleh semua sumber daya organisasi yang dapat diukur dari segi efektivitas dan efesiensi, yang difokuskan pada aspek-aspek: 1. Hasil akhir (produk nyata) yang dicapai: kualitas dan kuantitasnya 2. Durasi atau lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai hasil akhir 3. Penggunaan sumber daya secara optimal 4. Kemampuan beradaptasi dengan permintaan pasar atau pengguna



12