Tugas SIA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Sistem Informasi Akuntansi Desain, Implementasi, dan Operasi Sistem Dosen Pengampu: Karmawan, S.E., M.Sc



Disusun oleh: Aprilia Zuzeima (NIM. 3011811029)



Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung 2019



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Desain, Implementasi, dan Operasi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini pun telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga penyusun dapat membuat makalah ini dengan lancar. Oleh sebab itu, penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini. Penyusun juga berterimakasih kepada Bapak Karmawan selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan tugas ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Akuntansi serta untuk menambah wawasan tentang desain, implementasi, dan operasi dalam sistem informasi akuntansi. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi bahasa maupun penyajian data. Penyusun sangat mengharapkan makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang baik bagi penulis maupun pembaca. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar penyusun kedepannya dapat meningkatkan dan memperbaiki makalah penyusun berikutnya demi kesempurnaan makalahmakalah penyusun di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca untuk menambah wawasan. Penyusun juga menyampaikan mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang sekiranya kurang berkenan di hati pembaca. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!



Balunijuk, Desember 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI



HALAMAN DEPAN................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR............................................................................................... 2 DAFTAR ISI............................................................................................................ 3 PENDAHULUAN.................................................................................................... 4 A. B. C. D.



Latar Belakang............................................................................................. Rumusan Masalah....................................................................................... Tujuan.......................................................................................................... Manfaat........................................................................................................



4 5 5 5



PEMBAHASAN...................................................................................................... 6 A. B. C. D.



Proses desain konseptual sistem dan aktivitas........................................... Proses desain sistem fisik dan aktivitas...................................................... Implementasi sistem dan proses perubahan............................................... Operasi sistem dan proses pemeliharaan...................................................



6 7 11 12



PENUTUP............................................................................................................... 14 A. Kesimpulan.................................................................................................. 14 B. Saran............................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15



3



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Mengembangkan software yang berkualitas dan bebas dari kesalahan adalah hal yang sulit dan tugas yang memakan waktu, tetapi kebanyakan perusahaan ingin mengimplementasikan sistem yang baru dengan segera. Oleh karena pengembang merasakan tekanan untuk mewujudkan keajaiban sistem, mereka mulai melewati langkah-langkah dasar dalam analisa sistem dan desain sistem, serta mulai menulis kode. Menghilangkan langkah-langkah analisis sistem hanya mengarah pada bencana, karena pengembang akan menciptakan sistem yang terstruktur baik, tetapi gagal memenuhi kebutuhan pemakai atau gagal mengatasi masalah bisnis mereka. Penelitian yang dilakukan American Management System menunjukan bahwa 75 persen dari semua sistem yang besar tidak digunakan, atau tidak digunakan semestinya, atau menghasilkan laporan yang tidak berguna. Dalam survei yang dilakukan baru-baru ini, KPMG menemukan bahwa 35 persen dari semua proyek sistem informasi besar dapat diklasifikasikan sebagai melenceng (runaway)-sangat jauh dari selesai dan melebihi anggaran. Melompat terlalu jauh atau memperpendek langkah analisis sistem dan desain adalah faktor utama terjadinya runaway, walaupun bukan merupakan penyebab satu-satunya. Runaway dapat menghabiskan banyak waktu dan uang, serta pada akhirnya tidak memberikan hasil yang dapat digunakan, seperti yang digambarkan dalam contoh berikut ini:  Pacific Gas & Electric (PG&E) menarik semua sambungan dari sistem informasi klien/server di semua pelanggan perumahan dan komersial. Orang datang dan pergi untuk mengklasifikasikan sistem tersebut, lima tahun dikembangkan, dan hasilnya kehancuran keuangan tanpa adanya produk jadi. Agar dapat memperbaiki masalah ini, PG&E menggunakan beberapa konsultan, termasuk tiga dari lima kantor akuntan publik lima besar.  Departemen kendaraan bermotor di California memutuskan untuk memeriksa sistemnya, yang semula dikembangkan dari tahun 1965. Sistem tersebut begitu sulit untuk dipelihara sehingga membutuhkan 18 programer yang bekerja selama setahun menambahkan file nomor jaminan sosial ke SIM dan file pendaftaran kendaraan. Setelah tujuh tahun, $44 juta, dan tidak ada satu pun aplikasi yang dihasilkan, negara bagian tersebut membatalkan proyek itu. Banyak dari masalah-masalah ini disebabkan oleh tidak efektif atau tidak lengkapnya usaha analisis dan desain sistem. Analisis dan desain sistem yang efektif dapat memastikan bahwa pengembang dengan benar menentukan masalah bisnis dan mendesain solusi yang tepat. Analisis sistem adalah tahap yang sangat penting dalam siklus hidup desain sistem (system design life cycleSDLC). Siklus tersebut dimulai dengan pengenalan masalah, analisis kelayakan, dan penilaian serta dokumentasi sistem yang telah ada. Tujuannya adalah menetapkan persyaratan sistem yang baru agar dapat mengantar organisasi tekait ke arah yang dibutuhkannya. Penyusun akan membahas tentang langkah lain dari keempat langkah tersebut dalam siklus hidup pengembangan sistem: desain konseptual sistem, desain fisik sistem, implementasi dan perubahan sistem, serta operasi dan pemeliharaan sistem.



4



Para akuntan harus memahami proses pengembangan, karena mereka terlibat di dalamnya selama beberapa tahun-sebagai pemakai membantu menspesifikasikan kebutuhan, sebagai anggota tim pengembangan, dan sebagai auditor setelah sistem tersebut selesai. Para akuntan harus membantu menjaga proyek tersebut pada jalurnya dengan cara mengevaluasi serta mengukur manfaat, mengawasi biaya, dan memastikan bahwa proyek tersebut tepat waktu. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses desain konseptual sistem dan aktivitas? 2. Bagaimana proses desain sistem fisik dan aktivitas? 3. Bagaimana implementasi sistem dan proses perubahan serta aktivitas? 4. Bagaimana operasi sistem dan proses pemeliharaan serta aktivitas? C. Tujuan 1. Mendeskripsikan proses desain konseptual sistem dan aktivitas. 2. Mendeskripsikan proses desain fisik dan aktivitas. 3. Mendeskripsikan implementasi sistem dan proses perubahan serta aktivitas. 4. Mendeskripsikan operasi sistem dan proses pemeliharaan serta aktivitas. D. Manfaat Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami tentang bagaimana proses desain konseptual, proses desain fisik, implementasi sistem dan proses perubahannya, serta operasi sistem dan proses pemeliharaan.



5



PEMBAHASAN A. Desain Konseptual Sistem Di dalam tahap desain konseptual sistem, pengembang membuat sebuah kerangka kerja umum unutk mengimplementasikan kebutuhan pemakai dan mengatasi masalah yang diidentifikasi dalam tahap analisis. Terdapat tiga langkah penting dalam desain konseptual sistem, yaitu mengevaluasi berbagai alternatif desain, membuat spesifikasi desain, dan membuat laporan desain konseptual sitem. 1. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Desain Terdapat beberapa cara berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam proses pengembangan sistem. Perusahaan dapat membeli software dari penjual, meminta pegawai bagian sistem informasi mengembangkan software tersebut, meminta orang-orang yang akan menggunakan sistem tersebut untuk mendesainnya, atau mengontrak perusahaan luar untuk mengembangkan dan mengelola sistem informasi tersebut. Perusahaan dapat mengubah, meningkatkan, atau mengganti software yang ada atau melakukan rekayasa ulang keseluruhan proses bisnisnya dan mengembangkan software untuk mendukung proses baru ini. Tim desain harus mengidentifikasi berbagai alternatif desain dan mengevaluasi setiap desain sehubungan dengan standar-standar berikut ini: (1) seberapa baik desain tersebut memenuhi tujuan organisasi dan sistem, (2) seberapa baik desain tersebut memenuhi kebutuhan para pemakai, (3) apakah secara ekonomi layak, dan (4) apa keuntungan dan kelemahannya. Komite pelaksana mengevaluasi berbagai alternatif tersebut dan memilih salah satu yang paling dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Gambar dibawah ini menunjukan contoh-contoh pertimbangan desain konseptual dan fisik, serta berbagai alternatif desain mereka.



6



2. Menyiapkan Spesifikasi Desain Begitu alternatif desain telah terpilih, tim proyek mengembangkan spesifikasi desain konseptual untuk elemen-elemen berikut ini: 1) Output. Oleh karena sistem didesain untuk emenuhi kebutuhan informasi para pemakai, spesifikasi output harus dibuat terlebih dahulu. Contohnya, untuk mengevaluasi penjualan toko dengan menggunakan laporan analisis penjualan, perusahaan harus memutuskan (a) seberapa sering laporan tersebut harus dibuat, (b) apa seharusnya isi laporan (nomor toko, volumme penjualan, da lain-lain), (c) bagaimana bentuk laporan tersebut dan (d) apakah pemakai membutuhkan output tersebut dalam bentuk laporan tercetak atau tampilan (layar keduanya). 2) Penyimpanan data. Keputusan pengembangan untuk Shoppers Mart mencakup elemen-elemen data yang harus disimpan untuk memproduksi laporan penjualan, sementara data tersebut harus disimpan dengan cara berurutan atau acak, file atau database apa yang seharusnya digunakan, dan ukuran field yang mana yang tepat untuk bagian data tersebut. 3) Input. Pertimbangan desain termasuk data penjualan mana yang harus dimasukkan, lokasi penjualan dan jumlahnya, dan dimana, kapan, serta bagaimana mengumpulkan data. Input dipertimbangkan hanya setelah output yang diinginkan telah diidentifikasi. 4) Prosedur dan operasi pemrosesan. Pertimbangan desain mencakap bagaimana memproses input dan menyimpan data agar dapat menghasilkan laporan penjualan, dan juga urutan proses yang harus dilakukan. 3. Membuat Laporan Desain Konseptual Sistem Pada akhir tahap desain konseptual, tim proyek pengembangan membuat dan memberikan laporan desain konseptual sistem. Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberi petunjuk pada aktivitas desain sistem, mengkomunikasikan bagaimana kebutuhan pihak manajemen dan para pemakai akan dipenuhi, dan membantu komite pelaksana menilai kelayakan sistem. Komponen utama adalah deskripsi dari satu atau lebih desain sistem yang direkomendasikan. Deskripsi ini berisi setiap output, database, dan input; aliran pemrosesan dan hubungan antarprogram, file, input, dan output; hardware, software, dan kebutuhan sumber daya; serta proses dan prosedur audit, pengendalian, dan keamanan. Asumsi apa pun atau masalah yang belum diselesaikan yang akan mempengaruhi desain akhir sistem harus dibahas. B. Desain Fisik Sistem Dalam tahap desain fisik sistem, perusahaan menetapkan bagaimana desain konseptual SIA akan diimplementasikan. Desain fisik mengartikan persyaratan luas dan berorientasi pemakai dari SIA desain konseptual, ke dalam spesifikasi terinci yang digunakan untuk pengkodean dan pengujian program komputer. 1. Desain Output Tujuan dari desain output adalah untuk menetapkan sifat, format, isi, dan waktu dari laporan tercetak, dokumen, dan tampilan layar. Menyusul output sesuai kebutuhan pemakai membutuhkan kerja sama anatara pemakai dengan para



7



pendesain. Beberapa pertimbangaan desain output yang penting antara lain adalah: 1) Pengguna. Siapa yang akan menggunakan output tersebut, mengapa mereka menggunakannya, dan keputusan apa yang akan mereka ambil berdasarkan output tersebut? 2) Media. Apakah output tersebut harus tercetak pada kertas, tampilkan pada layar monitor, suara, disket, mikrofilm, atau dengan kombinasi beberapa media? 3) Format. Format yang mnegungkapkan dengan jelas sebagian besar informasi harus dipilih (tabel naratif, grafik); contohnya. Data yang beasr dapat diringkas dengan mudah ke dalam grafik yang mudah dibaca dan diartikan. 4) Cetakan. Haruskah output berupa kertas berbrntuk formulir cetakan, seperti cek atau pesanan pembelian? Haruskah dokumen turnaround dikirimkan? 5) Lokasi. Dimanakah seharusnya output SIA dikirimkan? 6) Akses. Ke mana output harus dikirmkan? 7) Waktu. Bagaimana frekuensi penyajian output? Seberapa sering SIA seharusnya dihasilkan 8) Rincian. Sampai berapa jauh tingkat kerincian penyajian uotput yang diperlukan? Apakah perlu dibuat semacam ringkasan eksekutif dan daftar isi? Perlu ada lampiran? Output pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berikut ini. 1) Laporan terjadwal memiliki isi dan format yang telah ditentukan terlebih dahulu dan dibuat secara teratur. 2) Laporan analisis untuk tujuan khusus tidak memiliki isi atau format yang ditentukan terlebih dahulu dan tidak dibuat secara teratur. Laporan ini dibuat sebagai respon atas permintaan pihak manajemen untuk mengevaluasi suatu masalah, seperti mana dari tiga produk baru yang akan memberikan laba tinggi. 3) Laporan pengecualian khusus memiliki isi dan format yang telah ditentukan terlebih dahulu, tetapi dibuat hanya sebagai respons atas kondisi yang tidak biasa. Terlalu banyaknya tingkat ketidakhadiran, kelebihan biaya, kekurangan persediaan, dan berbagai situasi yang memerlukan tindak perbaikan segera, memicu laporan semacam ini. 4) Laporan permintaan memiliki isi dan fromat yang telah ditentukan terlebih dahulu, tetapi dibuat hanya berdasarkan permintaan. Baik laporan pengecualian khusus maupun laporan permintaan dapat digunakan secara efektif untuk memfasilitasi proses manajemen. Para pengembang SIA membuat contoh, dan para pemakai mengevaluasinya untuk memastikan bahwa output tersebut lengkap, relevan, dan berguna. Output yang dapat diterima diubah dan ditinjau sesering dibutuhkan untuk membuatnya dapat diterima.



8



Gambar dibawah ini menunjukan desain sistem fisik.



2. Desain File dan Database File dan database memuat data yang diolah dan ditampilkan pada laporan tercetak, pada layar monitor, maupun dalam bentuk dokumen. Berikut pertimbangan desain file dan database. Media Pengaturan dan akses Modus pemrosesan Pemeliharaan Ukuran



Tingkat aktivitas



Menyimpan data hard-drive, disk, CD, pita, atau kertas? Haruskah metode berurutan, berurutan dengan indeks, atau akses acak yang digunakan? Menggunakan pemrosesan manual, batch, atau real-time? Prosedur apa yang dibutuhkan untuk merawat data secara efektif? Seberapa banyak catatan yang akan disimpan dalam basis data, seberapa besar jadinya, dan seberapa cepat sejumlah catatan akan tumbuh? Berapa persentase dari catatan yang akan diperbarui, ditambah, atau dihapus tiap tahun?



3. Desain Input Saat mengevaluasi desain input, tim desain harus mengidentifikasi berbagai jenis input data dan metode input yang optimal. Terdapat dua jenis prinsip input data, yaitu formulir dan tampilan layar. Terdiri dari dokumen dan media magnetik yang digunakan sebagai penampungdata awal perusahaan.



9



4. Mendesain Layar Komputer Data akan lebih efesien ketika diketikkan ke dalam sistem secara langsung dengan layar komputer dibandingkan dengan kertas. Hal ini merupakan hal yang penting untuk memahami bagaimana cara mendesain layar komputer untuk input dan juga output. Layar masukan computer paling efektif ketika prosedur-prosedur berikut diikuti: 1) Mengatur layar, sehingga data dapat dimasukkan dengan cepat, tepat dan lengkap. 2) Memasukkan data dalam urutan yang sama seperti yang ditampilkan pada formulir kertas yang menyimpan data tersebut. 3) Mengelompokkan secara logis data terkait pada saat yang bersamaan. 4) Mendesain layar, sehingga para pengguna dapat melompat dari satu lokasi ke lokasi yang lain atau menggunakan sebuah kunci untuk langsung pergi ke lokasi layar. 5) Mempermudah dalam memperbaiki kekeliruan. 6) Membatasi data atau nomor opsi menu pada sebuah layar untuk menghindari kekacauan. 5. Desain Program Pengembangan program adalah salah satu aktivitas SDLC yang paling memakan waktu. Program harus dikembalikan ke dalam modul yang kecil dan jelas, untuk mengurangi kerumitan serta meningkatkan keandalan dan kemampuan untuk dapat diubah, proses yang disebut pemrograman terstruktur. Untuk mengebangkan software terdapat delapan langkah berikut: 1) Menentukan kebutuhan pengguna (determine user needs). Analis sistem berkonsultasi dengan para pemakai serta membuat kesepakatan mengenai persyaratan software. 2) Membuat dan mendokumentasikan sebuah rencana pengembangan (creat and document a development paln). 3) Membuat instruksi-instruksi program (kode computer) (write program instruction/computer code). Mendesain program dari atas ke bawah, yaitu ke tingkat yang lebih rinci, disebut sebagai desain pemrograman hierarkis. 4) Menguji program (test the program). Debugging adalah proses menemukan dan mengeliminasi kesalahan program. Setelah program dikodekan, tinjauan visual dan mental yang disebut sebagai desk checking, dilakukan untuk menemukan kesalahan pengetikan atau pemrograman. 5) Mendokumentasikan program (document the program). Dokumentasi menjelaskan program bekerja dan digunakan untuk membantu memperbaiki serta mengatasi kesalahan. 6) Melatih para pengguna program (train program users). Dokumentasi program sering kali digunakan untuk melatih para pemakai. 7) Memasang sistem (install the system). Semua komponen sistem, termasuk program, dikombinasikan dan perusahaan mulai menggunakan sistem tersebut. 8) Menggunakan dan memodifikasi sistem (use and modify the system). 6. Desain Prosedur dan Pengendalian Siapapun yang berinteraksi dengan sebuah sistem memerlukan sejumlah prosedur untuk menjawab pertanyaan, siapa, apa, kapan, dimana, mengapa 10



dan bagaimana terkait dengan aktivitas-aktivitas SI. Prosedur-prosedur tersebut harus meliputi persiapan input, pemrosesan transaksi, deteksi dan koreksi kesalahan, pengendalian, rekonsiliasi saldo, akses database, persiapan dan distribusi output, dan serta instruksi-instruksi operator komputer. Prosedur dapat berupa buku petunjuk sistem, kelas pemberian instruksi bagian para pemakai, bahan pelatihan, atau layar bantuan on-line yang ditulis oleh tim pengembang, para pemakai, atau kombinasi. Pengendalian harus dibangun ke dalam SIA untuk memastikan efektivitas, efesiensi, dan akurasinya. Pengendalian harus meminimalkan kesalahan dan mendeteksi serta memperbaiki kesalahan ketika terjadi. Sebuah laporan desain sistem fisik (physical system design report) merangkum apa yang dicapai dalam desain fisik, digunakan untuk menentukan apakah iya atau tidak untuk memproses fase implementasi. C. Implementasi Sistem Implementasi sistem (system implementation) adalah proses pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga SIA dapat menyala dan dijalankan. Proses ini umumnya terdiri dari pengembangan rencana, pengembangan dan pengujian software, memasang dan menguji hardware, memilih dan melatih personel, mengembangkan dokumentasi, serta menguji sistem. 1. Perencanaan Implementasi dan Situs Sebuah rencana implementasi (implementation plan) terdiri atas implementasi tugas, tanggal penyelesaian yang diinginkan, estimasi biaya, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap masing-masing tugas. Persiapan situs adalah proses panjang dan harus dimulai dengan baik di awal tanggal pemasangan. Rencana tersebut menyebutkan saat proyek tersebut harus diselesaikan dan kapan SIA harus operasional. Tim implementasi harus mengidentifikasi berbagai faktor resiko yang menurunkan peluang keberhasilan implementasi dan rencana tersebut harus berisi strategi untuk mengatasi setiap faktor resiko yang diidentifikasi tersebut. 2. Memilih dan Melatih Personel



Penelitian di perusahaan-perusahaan besar menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen pegawai memiliki komputer tetapi lebih dari sepertiga merasa bahwa mereka kekurangan keahlian yang dibutuhkan untuk menggunakannya dengan benar. Ketika para pengguna tidak cukup dilatih, perusahaan tidak akan memperoleh manfaat dan pengembalian atas investasi yang diharapkan. Pelatihan harus dijadwalkan hanya sebelum pengujian dan konversi sistem. 3. Melengkapi Dokumentasi



Tiga jenis dokumentasi yang harus disiapkan untuk sistem baru: 1) Dokumentasi pengembangan (development implementation) menjelaskan SIA baru. Dokumentasi ini termasuk sebuah deskripsi sistem; salinan tata letak output, input, serta file dan database; bagan alir program; hasil uji dan formulur penerimaan pengguna. 2) Dokumentasi operasi (operational documentation) termasuk jadwal pengoperasian; file dan database yang diakses; serta persyaratan perlengkapan, keamanan, dan penyimpanan file.



11



3) Dokumentasi pengguna (user documentation) mengajarkan para pengguna



bagaimana cara untuk mengoperasikan SIA. Tindakan ini termasuk manual prosedur dan bahan pelatihan. 4. Menguji Sistem



Dokumen dan laporan, input dari pemakai, prosedur operasi dan pengendalian prosedur pemrosesan, dan program komputer, kesemuanya harus diuji coba jalannya dalam lingkungan yang sesungguhnya. Batasan kemampuan dan prosedur pembuatan cadangan serta pemulihan juga harus diuji. Berikut adalah tiga bentuk pengujian yang umum: 1) Walk-through adalah tinjauan langkah demi langkah atas prosedur atau logika program untuk menemukan logika yang salah, kesalahan, pengabaian atau masalah lainnya. 2) Uji pengolahan data (processing test data) termasuk memproses transaksi valid dan keliru untuk menentukan jika sebuah program beroperasi seperti yang didesain dan transaksi yang valid ditangani dengan layak serta kesalahan dideteksi dan dihadapi secara tepat. 3) Uji penerimaan (acceptance test) merupakan pengujian atas sistem baru menggunakan sejumlah transaksi nyata untuk menentukan apakah kriteria yang dikembangkan pengguna terpenuhi. D. Konversi Sistem Konversi (convertion) adalah perubahan dari SIA lama ke SIA baru. Banyak elemen yang harus dikonversi: hardware, softrware, file, data, dan prosedur. Proses penyelesaianya ketika SIA baru yang telah menjadi bagian yang rutin dan berjalan pada sistem. 1. Pendekatan Konversi Empat pendekatan yang digunakan konversi: 1) Konversi langsung (direct convertion), perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan menghentikan SI lama ketika yang baru diperkenalkan. 2) Konversi paralel (parallel convertion), perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan mengoperasikan kedua sistem secara bersamaan sampai organisasi yakin sistem baru berfungi dengan benar. 3) Konversi bertahap (phase-in convertion), perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan mengganti elemen-elemen yang lama dengan yang baru secara bertahap sampai sistem lama seluruhnya telah digantikan. 4) Konversi perintis (pilot convertion), perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan mengimplementasikan sebuah sistem di satu lokasi, menggunakannya sampai seluruh masalah diselesaikan dan kemudian mengimplementasikannya di organisasi tersisa. 2. Konversi Data Langkah pertama dalam konversi data adalah memutuskan file data mana yang perlu dikonversi. Kemudian, data tersebut harus diperiksa kelengkapannya dan data yang tidak akurat atau tidak konsisten harus dihilangkan. Selanjutnya konversi data aktual. Kemudian file-file baru divalidasi untuk memastikan bahwa data tidak hilang selama konversi. Jika konversi panjang, file-file baru harus diperbarui dengan tranksaksi yang terjadi. Setelah dikonversi dan diuji, sistem dapat berfungsi. Sistem harus dimonitor untuk 12



memastikan sistem berjalan dengan lancara dan akurat. Setelah itu ialah mendokumentasikan aktivitas konversi. E. Operasi dan Pemeliharaan Langkah SDLC terakhir adalah mengoperasikan dan memelihara sistem baru tersebut. Semua masalah yang ditemukan pada saat peninjauan harus sampai ke pihak manajemen dan penyesuaian harus dilakukan. Setelah selesai, laporan tinjauan pascaimplementasi harus dilakukan. Laporan tinjauan pascaimplementasi (postimplementation review) adalah sebuah laporan yang menganalisis sebuah sistem yang baru saja diserahkan untuk menentukan apakah sistem tersebut mencapai tujuan yang dikehendaki dan diselesaikan sesuai anggaran. Suatu tinjauan pasca-implementasi (postimplementation review) adalah tinjauan yang dibuat setelah sistem baru telah beroperasi dalam periode singkat untuk memastikan apakah sistem baru tersebut memenuhi sasaran yang direncanakan, mengidentifikasi kecukupan standar sistem, dan meninjau pengendalian sistem.



13



PENUTUP A. Kesimpulan Hal penting untuk sukses implementasi sistem adalah kebutuhan untuk menetapkan sebuah rencana implementasi sistem. Rencana ini harus meliputi jadwal waktu yang terperinci dan anggaran yang menunjukkan keseluruhan aktivitas kunci dalam rencana implementasi. Rencana implementasi harus dimonitor secara berkelanjutan, dan setiap perbedaan yang muncul dan berkaitan dengan jadwal waktu atau anggaran harus segera dilaporkan. Banyak aktivitas implementsi yang diperlukan, meliputi pelatihan personel, persiapan fisik, desain rinci sistem, pengujian program, standar pemrograman, dokumentansi, konversi file. Selanjutnya, sistem yang diimplementasikan harus dievaluasi demi tujuan pengendalian berkelanjutan. Konsep-konsep kunci dalam manajemen proyek sistem meliputi penetapan sebuah tim proyek, membagi tanggung jawab (dan tugas), membagi proyek kedalam tahap-tahapan, menentukan jadwal waktu, dan melakukan proses akuntansi terhadap biaya proyek dan kesesuaian dengan waktu jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian secara bersama-sama langkahlangkah tersebut berjalan untuk memastikan bahwa keseluruhan upaya pengembangan menghasilkan sistem yang efektif biaya dan memenuhi kebutuhan organisasi. Sejumlah faktor terkait dengan informasi merupakan faktor-faktor penting bagi manajemen dilihat dari sisi pengendalian, namun faktor-faktor tersebut tidak diukur dalam satuan moneter. Faktor-faktor tersebut meliputi pengukuran kinerja perangkat keras, perangkat lunak dan personel. Untuk hal itulah prosedur-prosedur formal harus dikembangkan untuk memelihara dan memodifikasi sistem yang telah ada saat ini. B. Saran Saran penulis ialah dengan memberikan perhatian penuh kepada proses desain. Proses desain sangat diperlukan karena dapat memberikan fleksibilitas baik kepada manajemen dan komisi pengawas, maupun kepada tim kerja desain itu sendiri. Dengan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada proses desain, tim kerja dapat menemukan berbagai kelemahan dalam pengendalian internal, hal-hal yang tidak konsisten dalam hubungan dengan sistem lainnya, serta hal-hal yang tidak efesien pada proses pengolahan data. Jika proses desain dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, harapkan proses implementasi lebih mudah dilaksanakan. Tim kerja harus menentukan berbagai faktor resiko yang diperkirakan akan dapat mengganggu keberhasilan implementasi. Perusahaan juga harus membuat catatan perubahan program agar tidak terjadi hal-hal negatif. Selain itu, pemimpin unit juga harus memeriksa dokumentasi program yang telah diperbarui atau ditambah dengan perubahan tadi.



14



DAFTAR PUSTAKA



Romney, B. Marshall dan Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Romney, B. Marshall dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi, edisi 13. Jakarta Selatan: Salemba Empat. -Indah, Masitah. 2018. Desain, Implementasi, Dan Operasi Sistem. http://masitaindah.blogspot.com/2018/07/desain-implementasi-dan-operasisistem.html. (4 Desember 2019). -Cidauruk, Mubahor. 2019. Desain Sistem. https://www.academia.edu/6224462/DESAIN_SISTEM. (4 Desember 2019) -Unkown.2016. Implementasi Sistem, Operasi dan Pengendalian. http://kelompok10sia.blogspot.com/2016/05/sia-ii-implementasi-sistem-operasidan.html (5 Desember 2019)



15