Tugas Sii [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Budi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI “Basic Process Control System (BPCS), Safety Instrument System (SIS), Monitoring Pada Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System”



Oleh Nurfadillah Fathur Rozi M. Reza Faisal Aris Syaiful Utama Citra Kurnia Sari Said Sadad M. Berel Toriki



2413031002 2413031004 2413031006 2413031008 2413031010 2413031012 2413031014



D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Untuk membantu kelancaran pekerjaan instrumentasi dilapangan teknisi-teknisi instrumentasi harus memahami beberapa dokumen yang dapat menjelaskan lokasi, fungsi, dan parameter yang diukur atau dikontrol, spesifikasi, instalasi, kalibrasi, riwayat instrumen, Selain itu untuk penggambaran instrumen dalam diagram mengikuti standar internasional juga harus dipahami. Perancangan plant di dunia industri dibutuhkan pembuatan plant/proses yaitu P&ID (Piping and Instrumentation Diagram). Pembuatan P&ID juga harus terdiri dari system instrumentasi yang terdiri dari BPCS, SIS, dan Monitoring yang berguna agar plant pada industri dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu dalam pembuatan makalah ini dijelaskan mengenai system instrumentasi industry yang terdiri dari BPCS, SIS, dan Monitoring pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System”. 1.2



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah 1. Bagaimana Basic Process Control System (BPCS) Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System” ? 2. Bagaimana Safety Instrument System (SIS) Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System” ? 3. Bagaimana Monitoring Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System” ?



1.3



Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini adalah 1. Mengetahui dan memahami Basic Process Control System (BPCS) Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System”. 2. Mengetahui dan memahami Safety Instrument System (SIS) Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System”. 3. Mengetahui dan memahami Monitoring Pada “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury Removal System”.



BAB II



DASAR TEORI



2.1



Sistem Instrumentasi Industri Sistem merupakan adalah kombinasi dari beberapa komponen yang saling bekerja sama yang saling berintegrasi atau saling melengkapi untuk melakukan proses atau sasaran tertentu. Pada dunia industry, system instrumentasi terdiri dari :  Basic Prosses Control System (BPCS) BPCS ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan sebuah sistem agar tetap stabil, dapat bekerja sesuai perintah. BPCS Sebuah loop sistem kendali proses memiliki



element sensor, transmitter, controller,algoritma kendali,actuator & final element, serta plant proses/controlled variable (Basic Process Control System/BPCS)



Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Pengendalian Secara Umum 



Safety Instrument System (SIS) SIS adalah pengendalian yang bertujuan untuk safety. Pada suatu sistem akan terjadi disturbance yang dapat membahayakan orang-orang disekitar dan alat instrumentasi.







Monitoring Monitoring adalah suatu kegiatan monitor atau pengukuran dari suatu plant/proses. Sistem



pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian. Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah. Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah, maka hasil pengendalian pasti salah, walaupun sebenarnya sistem pengendalian sangat baik. Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Jadi, mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat‐sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapatmemberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.



Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem Pengukuran Secara Umum 2.2



Gas Mercury Removal



Gas mempunyai konsenstrasi berbagai macam-macam zat kimia salah satunya merkuri.Merkuri ini dapat mengganggu proses produksi dan bersifat korosi terhadap fasilitas pengolalahan.Untuk memisahkan merkuri dibutuhkan gas mercury removal.



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Plant Gas Mercury Removal Pada makalah ini kami memilih P&ID dari judul “Pulau Gading Piping And Instrumentation



Diagram Gas Mercury Removal System”. Pada plant ini memiliki 1 inputan yaitu dari : 1. Gas from PG Gas Prod. Separator ( Pressure ) Serta memiliki 3 outputan yaitu dari : 1. To HP Flare Sub Header ( Pressure ) 2. PG HP Flare Sub Header ( Pressure ) 3. To Gas Mercury Adsorber ( Pressure ) P&ID dari judul “Pulau Gading Piping And Instrumentation Diagram Gas Mercury



Removal System” juga memiliki 3 macam yang terdiri dari Basic Process Control System (BPCS), Safety Instrument System (SIS), dan Monitoring.



Gambar 3.1 Plant Gas Mercury Removal



3.2 BPCS Dalam plant ini terdapat beberapa BPCS yaitu : 3.2.1 BPCS CONTROL LEVEL 101



Gambar 3.2 BPCS Control Level 101 Control level 101 ini dapat dikatakan BPCS karena memenuhi syarat yang berada pada diagram sistem pengendalian yaitu terdapat :     Set



Controller Actuator Plant Sensor Controller



Actuator



Plant



sensor Penjelasan :  Pada BPCS control level 101 ini terdapat level gauge (LG 101) sebagai sensor level.  Kemudian, level transmitter (LT 101) mentransmisikan hasil pengukuran dari LG 101 ke Level Indicator Control (LIC)  LIC akan mengolah hasil pengukuran sesuai dengan set pointnya (1875 mm – 2075 mm). apabila level melebihi range, maka level valve (LV 101) akan terbuka untuk mengurangi level cairan pada separator dan LV 101 akan tertutup jika level sudah sesuai dengan set point lagi 3.2.2 BPCS CONTROL LEVEL 102



Controller



Actuator



Plant



Set Point sensor Penjelasan :  Pada BPCS control level 102 ini terdapat level gauge (LG 102) sebagai sensor level.  Kemudian, level transmitter (LT 102) mentransmisikan hasil pengukuran dari LG 102 ke Level Indicator Control (LIC) LIC akan mengolah hasil pengukuran sesuai dengan set pointnya (260 mm – 410 mm). apabila level melebihi range, maka level valve (LV 102) akan terbuka untuk mengurangi level cairan pada separator dan LV 102 akan tertutup jika level sudah sesuai dengan set point lagi.



3.3 SIS 3.3.1 SIS CONTROL LEVEL 101



 



SIS yang terdapat dalam BPCS 101 berupa SDV ( Shut Down Valve ) SDV bekerja jika adanya kegagalan kerja pada BPCS level control 101, SDV akan menginterrupt dan menghentikan prosesnya.



3.3.2



SIS CONTROL LEVEL 102



 



SIS yang terdapat dalam BPCS 102 berupa SDV ( Shut Down Valve ) SDV bekerja jika adanya kegagalan kerja pada BPCS level control 102, SDV akan meng-interrupt dan menghentikan prosesnya.



3.3.3 SIS PSV 113A



 



SIS PSV 113A ini berfungsi untuk safety apabila tekanan dalam separator berlebih. Tekanan yang berlebih bisa menimbulkan ledakan SIS akan aktif dan mengurangi kelebihan tekanan dengan mengeluarkannya ke HP Flare Sub Header 3.3.4 SIS ESS 103



Pada separator PG-18-01-A terdapat LTZ 103 (level switch transmitter) dimana sebagai pendeteksi level pada separator. LTZ ditransmisikan menggunakan sinyal elektrik ke control room yaitu ESS (emergency safety switch) kemudian dikirimkan ke LIZ 103 (level switch indicator). Spesifikasi dari LIZ memiliki HH= 470 mm dan LL = 230 mm



3.3.5 SIS ESS 105



Pada separator PG-18-01-A terdapat LTZ 105 (level switch transmitter) dimana sebagai pendeteksi level pada separator. LTZ ditransmisikan menggunakan sinyal elektrik ke control room yaitu ESS (emergency safety switch) kemudian dikirimkan ke LIZ 105 (level switch indicator). Spesifikasi dari LIZ memiliki HH= 2125 mm dan LL = 1825 mm.



3.4 MONITORING



Pada plan diatas suatu variable pressure/tekanan di sensing oleh pressure differential transmitter (PDT) serta diubah menjadi besaran lain (trandicer) yaitu arus (I) dan dikirim melalui signal elektrik ke pressure differential indicator (PDI) untuk dapat diukur serta di monitoring tiap perubahannya.



BAB IV KESIMPULAN



4.1



Kesimpulan Adapun kesimpulan penulisan makalah ini adalah



1. BPCS adalah BPCS ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan sebuah sistem agar tetap stabil, dapat bekerja sesuai perintah. BPCS Sebuah loop sistem kendali proses memiliki element sensor, transmitter, controller,algoritma kendali,actuator & final element, serta plant proses/controlled variable (Basic Process Control System/BPCS) 2. Safety Instrument System (SIS) adalah pengendalian yang bertujuan untuk safety. Pada suatu sistem akan terjadi disturbance yang dapat membahayakan orang-orang disekitar dan alat instrumentasi. 3. Monitoring adalah suatu kegiatan monitor atau pengukuran dari suatu plant/proses. Sistem



pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian. Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah. Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah, maka hasil pengendalian pasti salah, walaupun sebenarnya sistem pengendalian sangat baik.