Tugas Sistem Peredaran Darah Dimas Aji Bimantara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Dimas Aji Bimantara



NIM



: 190342621283



Offering



: G 2019 Tugas Sistem Peredaran Parah



1. Eritosit yang beredar di dalam pembuluh darah tidak memiliki nukleus (padahal pada waktu pembentukannya di sumsum merah tulang dilengkapi dengan nukleus).  Jelaskan kepentingan dari fenomena ini! Jawab : Pembentukan sel darah merah atau eritrosit didalam sumsum tulang berawal dari pronormoblas , yang kemudian berkembang menjadi normoblas mengalami proses pengeluaran inti sel sehingga berubah menjadi retikulosit dan akhirnya menjadi eritrosit matur yang tidak memiliki inti (Firani, 2018). Eritrosit tidak berinti atau tidak punya nukleus, maka akan lebih banyak kandungan hemoglobin sehingga penyaluran oksigen akan lebih optimal. Kehilangan inti sel ini jugalah yang menyebabkan bentuk sel darah merah agak cekung (bikonkaf). Proses pembuangan nukleus ini berkaitan dengan efisiensi eritrosit. Pembuluh kapiler sangat sempit sehingga eritrosit harus fleksibel agar dapat melewati kapiler. Jika eritrosit memiliki nukleus, eritrosit akan sulit 'bermanuver' melewati kapiler yang sempit. 2. Apa yang dimaksud dengan vasa vasorum? Jenis pembuluh darah apakah yang mengandung lebih banyak vasa vasorum? Mengapa demikian? Jawab : Vasa vasorum merupakan jaringan kapiler yang memperdarahi sel-sel luar pembuluh. Hal ini menyebabkan peningkatan jarak dari difusi untuk oksigen dan nutrisi, termasuk glukosa, glikogen dan adenosine trifosfat yang menghasilkan sedikit nutrisi dan peningkatan kebutuhan oksigen yang menghasilkan kematian sel (Amelia, 2019). Vasa vasorum (pembuluh dari pembuluh) berfungsi untuk memberi nutrisi pada tunika adventitia dan tunika media, karena lapisannya terlalu tebal untuk dapat memperoleh nutrisi secara difusi dari aliran darah (Tenzer, et al.2014).



Lebih banyak terdapat pada arteri, karena tunika interna dan tunika medianya berkembang leih baik dari pada vena (Tenzer, et al.2014), sehingga lebih tebal dan memerlukan vasa vasorum untuk pemberian nutrisi. 3. a. Sebutkan komponen sistem peredaran limfe.     b. Apakah peredaran limfe dapat disebut sirkulasi limfe? Jelaskan pendapat Anda! Jawab : a. Komponen sistem peredaran limfe antara lain: -. Limfe : merupakan cairan tak berwarna atau berwarna kuning pucatyang beredar dalam pembuluh limfe. -. Pembuluh limfe, yang terdiri dari kapiler limfe, pembuluh limfe dan pembuluh limfe besar. -. Nodus limfe : organ berkapsu berbentuk bulat atau seperti ginjal yang tersusun atas jaringan limfoid. -. Jantung limfe : berupa perbesaran pembuluh limfe dengan dinding yang kontraktil (Tenzer, et al.2014). b. tidak, karena seperti halnya sirkulasi darah dimulai dari jantung kemudian kembali lagi ke jantung (dua arah), yang berarti sirkulasi adalah aliran yang arahnya kembali lagi ke tempat permulaan, sedangkan pada peredaran limfe alurnya dari kapiler limfe berakhir di jantung (satu arah), tidak kembali ke tempat permulaan, sehingga tidak disebut sirkulasi.   4. Ditinjau dari macam darah yang terdapat di dalamnya (oxigenated atau deoxigenated), jantung ikan sangat berbeda dengan jantung vertebrata lainnya. Jelaskan perbedaan tersebut dan mengapa hal itu dapat terjadi. Jawab : Darah pada jantung ikan adalah deoxigenated (Boolootian, 1981). Jantung ikan merupakan jantung sederhana terdiri atas sinus venosus, atrium, dan ventrikel yang tersusun seri. Mempunyai tipe sirkulasi darah tunggal, yang melintasi jantung hanya darah yang kaya akan karbondioksida (Tenzer, et al.2014). pada pisces terdapat insang yaitu organ khusus yang berfungsi untuk pengikatan oksigen di air yang masuk kemudian berdifusi ke aliran darah dan dialirkan keseluruh tubuh, kemudian seluruh darah yang telah diedarkan (kaya CO2) masuk ke jantung untuk dipompa ke insang untuk mengikat oksigen dan pelepasan CO2.



5. Jantung buaya terdiri dari 4 ruangan, tetapi masih terdapat darah campuran di dalam pembuluh darahnya. Jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi! Jawab : Pada buaya, pencampuran darah dapat terjadi pada foramen panizza,yaitu lubang kecil yang terdapat pada persilangana antara aorta kiri dan aorta kanan (Tenzer, et al.2014).



RUJUKAN : Amelia, P. 2019. Patent Ductus Arteriosus (PDA). Boolootian, R.A. & Stiles, K.A.1981. College zoology ed.10. Newyork : Macmillan Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. Malang :Universitas Brawijaya Press. Tenzer, A. Et al. 2014. Struktur Perkembangan Hewan 1 Bagian 2. Malang : Universitas Negeri Malang