Tutorial Penggunaan DroneDeploy1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANUAL PENGGUNAAN



DRONDEPLOY



SUBDIT ANALISA DATA DAN PENGEMBANGAN SISTEM



DroneDeploy adalah aplikasi Fotogrametri yang sangat mudah penggunaannya. Aplikasi berbasis Web ini menawarkan kepada pengguna cara instan dalam pemetaan menggunakan drone. Mulai dari merencanakan penerbangan, pengolahan data, sampai pada export data hasil penerbangan. Untuk export data sendiri, DroneDeploy menawarkan beberapa pilihan. Mulai dari Orthophoto dalam berabagi format (JPG, Geotiff, OBJ). Digital Elevation Model (DEM), Point, LAS, XYZ, Shapefiles, DXF, Contours. Dan bisa menginput GCP juga. Ada dua metode pembuatan flight plan pada DroneDeploy ini. Yaitu dengan cara membuat tanpa boundary, maupun dengan basemap berupa KML / SHP. Kedua metode ini akan kita bahas secara rinci. A. Persiapan dalam Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy. Agar tidak ada kendala, anda sebaiknya menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam Tutorial ini. Adapun bahan untuk pemetaan menggunakan DroneDeploy adalah sebagai berikut; 1. Komputer 2. Jaringan Internet 3. Akun pada DroneDeploy.com 4. Aplikasi Google Earth (Untuk membuat basemap KML) Note : Drone deploy sangat kompatibel dengan browser Google Chrome dan Firefox. Pada Safari seringkali ada kendala. Aplikasi ini kurang kompatibel pada Microsoft Edge dan Internet Explore. Tidak direkomendasikan menggunakan kedua browser tersebut. B. Membuat flight plan di DroneDeploy Sebenarnya anda bisa membuatnya langsung dari HP maupun melalui Laptop. Saya sarankan agar menggunakan laptop. Tutorial ini adalah cara membuat flight plan menggunakan Laptop. Dibawah adalah langkah – langkah membuat flight plan pada dronedeploy. 1. Membuka Browser Buka Browser, kemudian buka link www.dronedeploy.com. Pastikan anda sudah mendaftar akun 2. Membuat misi Klik pada tanda biru dibagian kiri bawah, kemudian pilih Plan a map flight.



Manual Penggunaan DroneDeploy



1



Gambar 1. Membuat Flight Plan Keterangan ;  Add a Folder : Untuk membuat folder baru (misalnya sebuah project, dimana didalam folder tersebut kita bisa membuat banyak flight plan)  Upload Images : Fungsi ini digunakan untuk mengupload gambar hasil penerbangan, untuk di olah menjadi orthophoto.  Plan a progress report flight : Sama seperti sebuah pemetaan, tapi penerbangan jenis ini hanya akan melalui garis yang kita buat. Sangat cocok untuk tipe Corridor Mapping, seperti mengikuti alur sungai, Jalan tol dan lain sebagainya.  Plan a map flight : Untuk membuat rencana penerbangan, inilah yang akan kita bahas pada Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy ini.



Manual Penggunaan DroneDeploy



2



3. Ubah nama dan atur ketinggian.



Gambar 2. Mengubah Nama dan Atur ketinggian Keterangan ;  Flight Name : Nama misi penerbangan yang akan dibuat.  Minutes : Durasi penerbangan misi, tidak termasuk waktu pulang pergi dari home point.  Hectares : Luas wilayah yang tercover dalam misi yang dibuat  Images : Jumlah foto yang akan di potret dalam misi penerbangan  Battery : Jumlah baterai yang diperlukan untuk menyelesaikan misi. Jika 2 Battery, maka drone membutuhkan 2 kali penerbangan untuk menyelesaikan misi.  Flight Altitude : Ketinggian drone akan terbang. Perhatikan Res dibawah Flight Altitude, Res itu adalah GSD (Ground Sampling Distance). Yaitu resolusi gambar dalam satuan cm per pixel.  Structures Mode : Untuk pemetaan Struktur seperti bangunan dan sebagainya. Sangat cocok untuk pemetaan 3D.  Live Map : hanya ada di iOS, cara instan menghasilkan 2D Maps  Obstacle Avoidance : Untuk pilihan mengaktifkan sensor Obstacle Sensing atau tidak.  Advance : Pilihan lebih lanjut (akan dibawah pada butir 4 Dibawah ini)  Import KML or SHP : Untuk mengimport basemap / AOI / Boundary



Manual Penggunaan DroneDeploy



3



4. Pengaturan lanjutan. Pada pengaturan lanjutan ini, kita bisa mengatur beberapa hal seperti dibawah ini.



Gambar 3. Pengaturan lanjutan Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy Keterangan;  Sidelap : Untuk mengatur Side Overlap foto, Semakin tinggi angka Sidelap, Semakin rendah jarak antara dua garis misi. Semakin bagus pula hasil pengolahan nantinya. Rendahnya sidelap bisa berakibat pada tidak terprosesnya foto pada saat mosaicking.  Frontlap : Digunakan untuk mengatur Forward Overlap foto, semakin tinggi angka Frontlap, semakin dekat jarak mengambil foto, semakin bagus.  Flight Direction : Arah garis misi, jika di set ke 90 maka garis misi akan tegak lurus. Jika diatur ke 0, maka garis misi akan mendatar.  Max Flight Speed : Untuk membatasi kecepatan maksimum drone. Kalau terlalu cepat, hasil foto rentan blur.  Starting Waypoint : Untuk menentukan akan dimulai dari sebelah mana misi ini.  Set Exposure Manually in DJI Go : Jika anda ingin mengatur exposure foto secara manual dari aplikasi DJI Go  Set Focus Manually in DJI Go : Untuk mengatus Focus manual di DJI Go.  Setelah selesai, jangan lupa untuk menyimpan project dengan cara klik icon save di pojok kanan bawah. C. Menyiapkan KML / SHP Bagi anda yang sudah punya Area of Interest (AOI) berupa data KMZ di Google Earth, anda bisa mengimportnya ke DroneDeploy. Caranya adalah sebagai berikut : Manual Penggunaan DroneDeploy



4



1. Buat Polygon Pertama, silahkan buat sebuah polygon yang hendak anda jadikan Boundary atau Area Of Interest. 2. Export KMZ menjadi KML Drone Deploy hanya bisa memabaca file SHP dan KML, sementara data KMZ tidak disupport. Bagaimana menciptakan data KML dari KMZ? Klik kanan pada polygon yang tadi dibuat, kemudian Simpan tempat sebagai…



Gambar 4. Simpan Tempat Sebagai Kemudian simpan didalam folder dan pilih KML sebagai extensi file.



Gambar 5 . Extensi FIle KML Manual Penggunaan DroneDeploy



5



D. Membuat Flight Plan Berdasarkan KML/SHP Pada Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy dengan Base map ini, kita akan menggunakan KML yang sudah ada sebelumya. 1. Import KML Buka kembali dronedeploy.com, kemudian buat misi baru. Selanjutnya lihat dibagian bawah kiri. Ada pilihan import KML or SHP. Klik pilihan tersebut.



Gambar 6. Tutorial pemetaan menggunakan DroneDeploy 2.



Pilih File KML Kemudian, pilih file KML yang tadi sudah dibuat, dan klik Open.



Gambar 7. Pilih File KML Manual Penggunaan DroneDeploy



6



Gambar 8. Peta KML Selanjutnya, tinggal di atur tinggi dan lainnya. Jangan lupa untuk save misi setelah selesai mengedit. E.



Penerbangan Untuk mulai menerbangkan, silahkan nyalakan drone dan remot kontrol. Kemudian buka aplikasi DroneDeploy di smartphone kamu, dan buka misi yang sudah di save di komputer tadi. Perencanaan penerbangan pada layar beranda Dashboard, klik tanda + di bagian bawah dan tekan “Plan a Map Flight”.



Gambar 9. Plan a Map Flight



Manual Penggunaan DroneDeploy



7



Selanjutnya kita buat project :  Buat Folder  Buka folder tersebut  kemudian klik tandah + di pojok kanan bawah  klik new project  kemudian masukan lokasi yang kita inginkan  selanjutnya kita PIN sesuai lokasi titik berada/yang diinginkan  kemudian mengatur titik  tarik titik-titik tersebut sampai area yang diinginkan.



Gambar 10. Titik/Area yang diinginkan Buka pengaturan "Advanced". Di sini, Anda dapat mengubah lebih banyak pengaturan untuk paket penerbangan Anda, seperti : Keterangan;  Sidelap : Untuk mengatur Side Overlap foto, Semakin tinggi angka Sidelap, Semakin rendah jarak antara dua garis misi. Semakin bagus pula hasil pengolahan nantinya. Rendahnya sidelap bisa berakibat pada tidak terprosesnya foto pada saat mosaicking, Pengaturan yang disarankan adalah antara 70 dan 80%.  Frontlap : Digunakan untuk mengatur Forward Overlap foto, semakin tinggi angka Frontlap, semakin dekat jarak mengambil foto, semakin bagus.  Flight Direction : Arah garis misi, jika di set ke 90 maka garis misi akan tegak lurus. Jika diatur ke 0, maka garis misi akan mendatar.  Max Flight Speed : Untuk membatasi kecepatan maksimum drone. Kalau terlalu cepat, hasil foto rentan blur dan : kecepatan penerbangan yang disarankan adalah 15 mph atau kurang, untuk memastikan gambar berkualitas tinggi diambil.  Starting Waypoint : Untuk menentukan akan dimulai dari sebelah mana misi ini.  Set Exposure Manually in DJI Go : Jika anda ingin mengatur exposure foto secara manual dari aplikasi DJI Go  Set Focus Manually in DJI Go : Untuk mengatus Focus manual di DJI Go.  Setelah selesai, jangan lupa untuk menyimpan project dengan cara klik icon save di pojok kanan bawah. Manual Penggunaan DroneDeploy



8



F.



Pengolahan Gambar Unggah gambar dari kartu SD ke komputer dan pilih foto yang ingin Anda unggah.



Gambar 12. Unggah Gambar Lanjutkan ke pemrosesan. Tentukan jenis peta sebagai "Terrain" atau ‘struktur".  Terrain adalah yang terbaik cocok untuk bidang tanah besar seperti ladang pertanian atau untuk survei lokasi pemrosesan titik kontrol tanah. Terrain juga dapat menghasilkan model 3D.  Struktur dioptimalkan untuk bangunan, patung, dan struktur tiga dimensi lainnya.



Gambar 13. Proses Gambar Proses ini akan memakan waktu beberapa jam, tergantung pada jumlahnya gambar dan pengaturan yang pilih.



Manual Penggunaan DroneDeploy



9



G. Ekspor Gambar Setelah pemrosesan selesai, Anda akan melihat gambar terakhir dari area tersebut. Ini bisa dipandang sebagai peta 2D (gambar), model 3D, Plant Health dan Elevation.



Gambar 14. Ekspor Gambar Tekan tombol "Ekspor" di bagian atas untuk mengekspor gambar. Masukkan alamat email untuk menjadi diberitahu ketika ekspor selesai. Anda dapat memilih untuk mengekspor orthomosaic (foto), Citra NDVI, elevasi, atau model 3D. Anda juga memiliki pilihan untuk mengekspornya sebagai GeoTIFF, JPG, atau PDF, tergantung pada apa yang Anda butuhkan sebagai produk akhir untuk proyeksi peta, Anda memiliki pilihan antara Web Mercator, WGS 84 atau sistem koordinat lokal. Gunakan WGS 84 untuk sebagian besar aplikasi desktop dan suite perangkat ArcGIS, QGIS, AutoCAD dan gunakan web Mercator untuk semua suite perangkat lunak berbasis web, termasuk Google Earth.



Gambar 15. Ekspor Gambar Manual Penggunaan DroneDeploy



10



H. Cara Upload File di Cloud Google Drive Sebelum mengupload file ke Google Drive, pastikan terlebih dahulu bahwa Anda sudah memiliki akun Google dan memiliki koneksi internet.   



Upload File di Google Drive Melalui PC / Laptop Buka browser pada PC atau laptop Anda > ketikkan alamat pada kotak link yang tersedia: www.google.com/drive/ Pilih Go to Google Drive.



Gambar 16. Google Drive 



Kemudian masuk menggunakan akun google Anda. Masukkan alamat email atau nomor telepon Anda > Klik Next atau Selanjutnya.



Gambar 17. Masukan Alamat Email



Manual Penggunaan DroneDeploy



11







Isi password akun Google Anda > Klik tombol Sign In atau masuk.



Gambar 18. Masukan Pasword 



Pilih NEW > Lalu pilih File upload.



Gambar 19. Upload File



Manual Penggunaan DroneDeploy



12







Selanjutnya cari dan pilih file yang ingin Anda upload ke Google Drive > Pilih Open.



Gambar 20. Data yang mau di Upload 



Tunggu hingga proses upload selesai.



Gambar 21. Proses Upload 



File berhasil di upload ke Google Drive Anda.



Gambar 22. Upload Selesai



Manual Penggunaan DroneDeploy



13