Unity Pro XL Training Module 1637317095 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Training Pemrograman Software Schneider Unity Pro XL -- Maristya Rahmadiansyah -Maret 2019



Overview Modul ini menjelaskan pemrograman menggunakan Unity Pro XL



Pengenalan PLC



Project Management



Hardware Configuration



Connection



Programming



Case Study



1



2



3



4



5



6



Instalasi Unity Pro XL



confidential



Section 01



Pengenalan PLC Daftar Isi Sistem PLC



Hal 01



Komponen PLC



Hal 02



Proses Scan



Hal 03



Jenis-jenis PLC



Hal 04



Jenis-jenis Modul IO



Hal 06



confidential



01



Sistem PLC PLC disebut juga miniature industrial computer yang terdiri dari hardware dan software yang digunakan untuk fungsi kontrol Digunakan pada industri proses elektro-mekanik seperti kontrol boiler, kontrol vacuum pan, kontrol conveyor, dan lain sebagainya



PLC Power Supply



CPU



Switches Sensor Button



Input



Memory Communication



Programming Device



Motor Output



Valve Lights



02



Komponen PLC PLC terdiri dari enam komponen yang saling beketerkaitan



M340



Ethernet RIO Module



PSU



Processor Unit (CPU) Unit yang terdiri dari microprocessor untuk membaca sinyal input dan menjalankan perintah berupa sinyal output sesuai dengan program yang tersimpan di memory. Communication Interface Modul yang digunakan untuk menerima dan mentransmisikan data dalam jaringan komunikasi dari/ke remote PLC.



Power Supply Digunakan untuk konversi listrik tegangan AC ke listrik tegangan rendah DC yang dibutuhkan untuk processor unit dan inputoutput interface module.



1



3



5



2



4



6



Memory Dimana program yang berisikan control action yang dijalankan oleh microprocessor disimpan. Selain itu memori juga menyimpan status sinyal input dan sinyal perintah ke output. Input Output Module Unit untuk menerima informasi dari peralatan di lapangan dan memberikan informasi ke peralatan di lapangan.



X80 IO Module



Programming Device Digunakan untuk me-develop program kemudian di-transfer ke memory unit PLC. Unity Pro



confidential



Proses Scan



03



Proses scan dibagi menjadi empat tahap



Input Input Scan Program Scan Housekeeping



Input Scan (Read) Mendeteksi sinyal input dari peralatan di lapangan yang terkoneksi dengan PLC. Program Scan (Execute) Melakukan eksekusi program yang telah dibuat Housekeeping (Communication & Diagnostic) Berkomunikasi dengan programming device dan melakukan internal diagnostic



Output Scan Output



Output Scan (Write) Melakukan energize atau de-energize peralatan output di lapangan yang terkoneksi dengan PLC



Scan time menunjukkan seberapa cepat PLC dapat bereaksi terhadap perubahan input. Ini bervariasi sesuai dengan jenis prosesor.



confidential



04



Jenis-jenis PLC Menurut Bentuk dan Konfigurasi Hardware



PLC



Compact M221



Modular M340



Seluruh komponen menjadi satu



Umumnya berukuran kecil Jumlah IO yang relatif sedikit Beberapa dapat dihubungkan dengan IO tambahan



Komponen terpisah dalam modul-modul



Berukuran lebih besar Memungkinkan penambahan jumlah IO Dapat ditambahkan modul khusus



Tidak dapat ditambahkan modul khusus



confidential



05



Jenis-jenis PLC Menurut Jumlah IO, Kompleksitas, dan Harga



8. Very Large



Kompleksitas dan Harga



7. L-VL 6. Large 5. M-L 4. Medium



3. S-M 2. Small 1. Mikro 32



64



128 512



1024 2048



4096



8192



Jumlah IO



confidential



06



Jenis-jenis Modul IO Modul IO dibagi menjadi dua yaitu discrete dan analog Setiap jenis dibagi menjadi dua yaitu tipe input untuk mendapat sinyal dari field dan tipe output untuk memberikan sinyal ke field



VS



Discrete Module



Analog Module



Module untuk sinyal non-kontinu yang mempunyai dua state – ON dan OFF



Module untuk sinyal kontinu yang mempunyai state tak terhingga



Standard Sinyal: 24 V; 48V; 125V; 100…120 V; 200…240V



Standard Sinyal: +10 V; 0-10 V; 0…5 V; 1…5 V; +5 V; 4…20 mA; 0…20 mA; +20 mA



BMXDDI1602 (Discrete Input) Push button, Limit switch, Selector, Relay



BMXDDO1602 (Discrete Output) Sirene, Lampu, On-off valve, Motor starter, Relay



BMXAMI0410 (Analog Input) Transmitter



BMXAMO0410 (Analog Output) Control valve, VSD



confidential



The End! Section 01



confidential



Instalasi



Unity Pro XL



confidential



Section 02



Project Management Daftar Isi Kapabilitas Unity Pro XL



Hal 01



Membuka Aplikasi Unity Pro XL



Hal 02



Tampilan Awal Aplikasi Unity Pro XL



Hal 03



Membuat Project Baru



Hal 05



User Interface



Hal 06



Project Browser



Hal 07



Status Bar



Hal 08



Format File Project dan Save/Backup Project



Hal 12



Open/Restore Project



Hal 13



Close Project



Hal 14



Exit Unity Pro



Hal 15



Analyze vs Build



Hal 16 confidential



Kapabilitas Unity Pro XL



Hardware Platform



01



Bahasa Pemrograman (3)



Modicon M340



Function Block Diagram FBD



Modicon M580 (1)



Ladder Diagram LD (1)



Quantum (2)



Instruction List IL



Momentum (2)



Structured Text ST



Premium (2)



Sequential Control SFC



Note: (1) Fokus utama pembahasan di training (2) End-of-life product (3) Semua bahasa dapat digunakan bersama dalam satu project. Telah sesuai dengan standard IEC 61131-3 confidential



Membuka Aplikasi Unity Pro XL



Langkah



02



Deskripsi



1



Klik Start  Programs



2



Pilih grup Schneider Electric  SoCollaborative



3



Pilih Unity Pro XL, seperti gambar



sehingga Aplikasi ‘Unity Pro XL’ akan terbuka



Kasus khusus : • Apabila lebih dari satu software package, pilih grup Unity Pro lalu pilih Unity Pro S, L, XL, atau XLS • Apabila software belum ter-license, notifikasi jumlah hari masa trial yang tersisa dan pilihan untuk melakukan registrasi



confidential



Tampilan Awal Unity Pro XL



03



confidential



04



Membuat Project Baru Dalam membuat project baru, dua hal paling penting adalah memilih CPU dan Backplane



Langkah 1



Deskripsi Pertama kali aplikasi Unity Pro terbuka, tampilan masih kosong. Klik icon New Project sehingga muncul window seperti berikut



pada Toolbar



confidential



Membuat Project Baru



Langkah



-2-



05



Deskripsi



2



Untuk menampilkan seluruh versi PLC, cek kotak Show all version



3



Pilih salah satu tipe CPU yang akan digunakan, misalkan Modicon M580  BMP P58 2040



4



Pilih salah satu tipe Backplane yang akan digunakan, misalkan Rack  BMP XBP 0800



5



Apabila akan membuat project sesuai dengan template project setting maka cek pada kotak Settings File dan gunakan browser untuk mencari lokasi file *.XSO. Apabila tidak dicek maka project setting yang dibuat adalah default



6



Klik OK



Note: Ketika pertama kali membuat program, program tersebut belum disimpan pada komputer



confidential



06



User Interface User interface terdiri dari beberapa window konfigurasi dan toolbar Menu Bar Terdiri dari perintah dan fungsi yang berguna untuk melakukan pemrograman yang dibagi ke dalam menumenu. Di dalam menu mungkin saja terdapat submenu lagi yang berisikan perintah dan fungsi. Tool Bar Terdiri dari icon-icon perintah dan fungsi pada menu bar yang sering digunakan.



Project Browser Terdiri dari directory untuk melakukan konfigurasi pada project seperti hardware configuration dan programming. Editor Window Window untuk melakukan konfigurasi sesuai dengan fungsi yang dibuka pada Project Browser. Register Tab Digunakan untuk berpindah dari satu editor window ke yang lain. Information Window Menampilkan informasi terkait proses yang dijalankan Status Bar Menampilkan informasi tentang project yang dibuka



confidential



Project Browser



07



Terdiri dari directory untuk melakukan konfigurasi pada project seperti hardware configuration dan programming



Directory



Fungsi



Configuration



Melakukan hardware configuration dan mengatur parameter pada modul



Derived Data Types



Mengakses DDT. DDT adalah tipe data yang dibuat secara custom oleh user



Derived FB Types



Mengakses DFB. DFB adalah function block yang dibuat secara custom oleh user



Variable & FB Instances



Mengakses seluruh variable dan function block yang digunakan dalam project



Motion



Mengakses deklarasi dan melakukan konfigurasi pada servodrive



Communication



Melakukan akses konfigurasi jaringan (network)



Ethernet Network



Melakukan akses untuk melakukan konfigurasi Ethernet Network



Program



Melakukan pemrograman



Animation Tables



Menampilkan animasi variable dalam bentuk table untuk dilakukan monitoring



Operator Screens



Membuat dan menampilkan user interface sebagaimana HMI atau SCADA namun ini embedded pada EWS



Documentation



Melakukan konfigurasi untuk dokumentasi



confidential



08



Status Bar Berikut dua tipe status bar yaitu ketika Mode Offline dan Mode Online



Offline Status Bar



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



14



15 16 17



18



10



11



12



13



14



15 16 17 18



Online Status Bar



1



2



3



4 5



6



7



8



9



confidential



Status Bar



Label



09



-2-



Deskripsi



Tampilan



1



Area informasi untuk menampilkan informasi menu, FFB, dan variable



Contoh: Ready



2



Menampilkan hak akses HMI • Human Machine Interface Read/Write mode Ini adalah mode default ketika membuka aplikasi



HMI R/W mode



• Human Machine Interface Read Only Mode Mode ini dapat diaktifkan dengan cara o Aplikasi dibuka pada mode Read Only dengan cara memilih Open the project in read-only mode pada window open file o Sebelumnya membuka aplikasi pada write mode menggunakan third-party software misalkan Pserver



HMI R/O mode



3



Status link



OFFLINE, DIFFERENT, EQUAL



4



Tanda * menunjukkan nilai awal pada project berbeda dengan nilai awal pada CPU. Untuk menghilangkan tanda * ubah nilai sesuai dengan nilai awal CPU, atau transfer project baru dan lakukan saving



-, *



5



State CPU



RUN, STOP, NO CONF, …



6



Informasi ETSI (Empty Terminal Support)



Contoh: UPLOAD INFO OK



7



Tipe koneksi dan address CPU yang terhubung



Contoh: TCPIP:127.0.0.1



8



Hanya untuk M580 Safety Platform : Status mode operasi



MAINTENANCE, SAFETY



9



Hanya untuk M580 Platform yang menggunakan dual CPU: Status Hot Standby dan jumlah pergantian



Contoh: A – RUN_PRIMARY / B – STOP / DIFFERENT (1/2)



10



Informasi line dan kolom (hanya tersedia pada programming language editor)



Contoh: In 13, Col 15



confidential



Status Bar



Label 11



12



10



-3-



Deskripsi



Tampilan



Syslog server availability (ketika dikonfigurasi) • Syslog server available



-



• Syslog server cannot be reached



SYSLOG



Memory status: • Function Pack for Memory tidak dibutuhkan



MEM (hijau)



• Function Pack for Memory direkomendasikan



MEM (merah)



13



Status Generating



BUILD, NOT BUILT



14



Pada mode equal, huruf F berwarna merah menunjukkan terdapat variable yang dilakukan force. Klik kotak tersebut untuk menunjukkan list variable yang di-force



-, F



15



Informasi event • Jika CPU mendeteksi error, klik ini untuk menampilkan detail error



• Ikon tampil ketika CPU menunjukkan error baru



confidential



Status Bar



Label 16



11



-4-



Deskripsi



Tampilan



Untuk M580 dan M340 saja, status memory backup • CPU RAM sesuai dengan konten SD Card/ flash memory



-



• Untuk M580 saja: flash memory backup in progress NOTE: Jangan klik ikon ini ketika tampil. Jika diklik, muncul popup untuk backup aplikasi: jangan accept backup proposal karena backup sedang in progress • SD card memory backup in progress • Tidak ada SD card atau SD card invalid 17



Mengindikasikan insert atau overwrite mode aktif



INS, OVR



18



Mengindikasikan tombol caps lock aktif atau tidak



-, CAPS



confidential



12



Format File Project dan Save/Backup Project Unity Pro mengatur tiga tipe file untuk menyimpan project. Masing-masing tipe dapat digunakan sesuai dengan requirement-nya Default File



Archived Application File



Application Exchange File



Full Application Exchange File



*.STU



*.STA



*.XEF



*.ZEF



Digunakan untuk daily working task. Ini digunakan secara default ketika membuka atau menyimpan project



Digunakan untuk mengarsipkan project dan dapat dilakukan ketikan project sudah di-generate



Digunakan untuk export project pada format XML dan dapat dilakukan pada stage apapun



Terdapat file *.BAK dengan nama file sama dengan *.STU sebagai backup



File ini kompatibel dengan segala versi Unity pro



File ini kompatibel dengan segala versi Unity pro



Digunakan untuk export project pada format XML dengan konfigurasi global DTMs dan dapat dilakukan pada stage apapun



Dapat terkoneksi dengan PLC pada Equal Online Mode dan dapat melakukan edit Online



File ini otomatis tersimpan ketika project di-build dengan nama file sama dengan *.STU dengan tambahan .Auto sebelum *.STA



Tidak dapat terkoneksi dengan PLC pada Equal Online Mode



File ini kompatibel dengan segala versi Unity pro



Tidak dapat terkoneksi dengan PLC pada Equal Online Mode



Dapat terkoneksi dengan PLC pada Equal Online Mode dan dapat melakukan edit Online L



Deskripsi



L



Deskripsi



L



Deskripsi



L



Deskripsi



1



File  Save As



1



File  Save Archive



1



File  Export Project



1



File  Export Project



2



Pilih lokasi penyimpanan dan berikan nama file misalkan ‘Training’



2



Pilih lokasi penyimpanan dan berikan nama file misalkan ‘Training’



2



Pilih lokasi penyimpanan dan berikan nama file misalkan ‘Training’



2



Pilih lokasi penyimpanan dan berikan nama file misalkan ‘Training’



3



Klik Save



3



Klik Save



3



Klik Export



3



Klik Export



confidential



Open/Restore Project



13



Tahap ini bertujuan untuk membuka file project Unity Pro untuk format apapun



Langkah



Deskripsi



1



Buka software Unity Pro terbaru Start  Programs  Schneider Electric  SoCollaborative  Unity Pro XL



2



Klik File  Open



3



Pilih lokasi penyimpanan



4



Pilih tipe file pada kolom Files of Type:



5



Klik file yang ingin dibuka



6



Klik Open



confidential



Close Project



14



Close (menutup) project hanya menutup file project tanpa menutup aplikasi Unity Pro



Langkah



Deskripsi



1



Aktifkan perintah Close pada menu File



2



Jika project dimodifikasi (dari program ketika awal dibuka), kotak dialog ditampilkan dengan pesan bahwa project harus di-save. Save project tersebut atau tutup tanpa menyimpan perubahan (modifikasi)



confidential



Exit Unity Pro



15



Langkah ini akan menutup aplikasi Unity Pro



Langkah



Deskripsi



1



Aktifkan perintah Exit pada menu File



2



Jika project dimodifikasi (dari program ketika awal dibuka), kotak dialog ditampilkan dengan pesan bahwa project harus di-save. Save project tersebut atau tutup tanpa menyimpan perubahan (modifikasi)



confidential



16



Analyze vs Build Kedua command tersebut bertujuan untuk melakukan validasi program, berikut perbedaannya



Analyze Melakukan pengecekan syntax dan semantic program sudah benar namun tidak di-build



Build



Build Membuat executable code untuk aplikasi PLC. Setiap Build atau Rebuild secara otomatis melakukan Analyze. Hanya program yang sudah sukses dibuild yang dapat di-download ke PLC. Build All dilakukan untuk pertama kali melakukan build, modifikasi project setting atau hardware configuration.



Analyze



Build Changes dilakukan untuk melakukan generate bagian yang dilakukan modifikasi saja.



Note: Command Analyze dan Build terdapat pada menu Build dan pada Toolbar



confidential



The End! Section 02



confidential



Section 03



Hardware Configuration Daftar Isi Arsitektur Sistem yang Akan Dibuat



Hal 01



Window Configuration



Hal 02



Menambahkan Modul di Local Rack



Hal 03



Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack



Hal 08



Menambahkan Remote IO (RIO)



Hal 11



Unlock Security pada Processor



Hal 13



Assign IP Address PLC



Hal 14



Setting Modul Analog



Hal 15



Power Consumption



Hal 17



confidential



Arsitektur Sistem yang Akan Dibuat



01



Terdiri dari dua panel yaitu Local dan RIO Drop. Pada Local Panel terdapat Extended Backplane



confidential



Window Configuration



02



Konfigurasi hardware dilakukan pada Directory Project  Configuration pada Project Browser



Note: - PLC bus untuk konfigurasi hardware di Local Rack - EIO bus untuk konfigurasi hardware di Remote IO Rack confidential



Menambahkan Modul di Local Rack



03



Terdapat enam jenis modul yang dapat ditambahkan yaitu Analog, Communication, Counting, Discrete, Motion, dan Third Party Product Langkah 1



Deskripsi Klik kanan pada Configuration  PLC Bus lalu pilih Open sehingga muncul window ‘PLC Bus’ seperti berikut



confidential



Menambahkan Modul di Local Rack



Langkah 2



-2-



04



Deskripsi Klik kanan pada slot kosong (misal slot 2) pada backplane lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New Device’ seperti berikut



confidential



Menambahkan Modul di Local Rack



Langkah



-3-



05



Deskripsi



3



Pilih jenis dan tipe modul yang akan ditambahkan, misal modul komunikasi tipe NOC module (Digunakan untuk berkomunikasi dengan level 2) Modicon M580 local drop  Communication  BME NOC 0301.2



4



Muncul window ‘Properties of Device’. Berikan nama device, misal ‘BMENOC0301_2’ lalu klik OK sehingga tampilan konfigurasi seperti gambar berikut



5



Selanjutnya tambahkan modul IO, misal jenis Discrete Input (DI) Modicon M580 local drop  Discrete  BMX DDI 1602



confidential



Menambahkan Modul di Local Rack



Langkah 6



-4-



06



Deskripsi Klik kanan pada slot kosong (misal slot 3) pada backplane lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New Device’ seperti gambar berikut



confidential



Menambahkan Modul di Local Rack



Langkah



-5-



07



Deskripsi



7



Pilih jenis dan tipe modul yang akan ditambahkan Modicon M580 local drop  Discrete  BMX DDI 1602 sehingga tampilan konfigurasi hardware seperti berikut



8



Lakukan dengan langkah yang sama untuk menambahkan modul DO dengan tipe BMX DDO 1602 di slot 4, AI dengan tipe BMX AMI 0410 di slot 5, dan AO dengan tipe BMX AMO 0410 di slot 6 sehingga tampilan konfigurasi hardware seperti berikut



9



Build program untuk melakukan verifikasi confidential



Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack



08



Penambahan rak dilakukan ketika rak pada sebuah panel tidak dapat ditambahkan modul. Kedua rak tersebut dihubungkan dengan modul rack extender Langkah 1



Deskripsi Klik kanan rounded rectangle pada bagian kiri bawah lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New Device’ seperti gambar berikut







confidential



Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack



Langkah



-2-



09



Deskripsi



2



Pilih tipe rak yang akan ditambahkan, misal Modicon M580 local drop  Rack  BME XBP 0400



3



Inputkan nomor rak pada kotak ‘Topological Address’, misalkan 1



4



Klik OK



5



Muncul pesan penambahan rack membutuhkan modul rack extender. Modul ini tidak ditampilkan pada Unity Pro namun harus ada pada konfigurasi hardware di panel. Klik OK sehingga konfigurasi hardware seperti gambar berikut



confidential



Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack



Langkah



-3-



10



Deskripsi



6



Setiap rak membutuhkan Power Supply sehingga tambahkan module Power Supply BMX CPS 2000 pada 2 slot paling kiri. Tambahkan modul lain misal BMX DDI 1602 pada slot 0. Tampilan konfigurasi hardware seperti berikut



7



Build program untuk melakukan verifikasi



confidential



Menambahkan Remote IO (RIO)



11



RIO adalah modul IO yang terkoneksi ke Ethernet RIO Network Langkah



Deskripsi



1



Klik kanan pada Configuration  EIO Bus lalu pilih Open



2



Klik kanan pada gambar



lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New Device’ seperti berikut



confidential



Menambahkan Remote IO



Langkah



(RIO) -2-



12



Deskripsi



3



Pilih tipe rak, misal BME XBP 0400 dan tipe drop end communicator, misal BME CRA 312 10 sehingga muncul tampilan konfigurasi hardware seperti berikut



4



Lakukan penambahan power supply dan modul seperti contoh sebelumnya



5



Apabila ingin menambahkan extended rack, klik gambar



6



Apabila ingin menambahkan RIO, klik gambar



confidential



Unlock Security pada Processor



13



CRA akan bekerja jika Services berikut diaktifkan Langkah



Deskripsi



1



Buka window PLC Bus



2



Klik dua kali pada gambar CommHeadRIODIO8L2”



3



Klik tombol Unlock Security sehingga tampilan seperti gambar berikut



4



Klik tombol Validate



yang terdapat di CPU sehingga muncul window “0.0 : EIO :



confidential



Assign IP Address PLC



14



Untuk dapat mengakses PLC, PLC perlu di-assign IP Address terlebih dahulu Modul NOC digunakan untuk media komunikasi sehingga IP Address perlu di-assign di modul ini Langkah



Deskripsi



1



Klik dua kali pada gambar module NOC



2



Pada tab Configuration, assign IP Address misal Main IP Address : 192.168.0.9 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.0.1 Sehingga tampilan seperti berikut



3



Klik tombol Validate confidential



Setting Modul Analog



15



Bertujuan untuk mengatur jenis sinyal yang digunakan pada modul analog Langkah 1



Deskripsi Klik dua kali pada gambar modul analog, misal pada BMX AMI 0410 sehingga muncul window seperti berikut



confidential



Setting Modul Analog



Langkah



-2-



16



Deskripsi



2



Tipe sinyal diatur pada tab Configuration  kolom Range. Klik segitiga terbalik di sebelah kanan kolom untuk memunculkan dropdown list. Pilih jenis sinyal yang akan dipakai, misal ‘4…20 mA’



3



Jika ingin mengganti nilai scaling dapat dilakukan pada kolom Scale. By default, nilai scaling yang digunakan adalah 0 – 10,000



4



Jika ingin mengganti jenis filter dapat dilakukan pada kolom Filter. By default, jenis filer 0 yang menandakan tidak sinyal terfilter



5



Lakukan hal yang sama untuk seluruh channel



6



Klik tombol Validate



confidential



Power Consumption



17



Bertujuan untuk memonitor konsumsi daya listrik yang digunakan pada power supply unit Langkah 1



Deskripsi Klik kanan pada gambar device power supply, misal pada ‘Main Rack’, pilih Power Supply Budget sehingga muncul tampilan seperti berikut



confidential



Power Consumption



Langkah



-2-



18



Deskripsi Terdapat empat bar-graph yang ditampilkan. Berikut penjelasannya a. Total power : Jumlah daya yang digunakan pada PSU b. 3.3V : Daya untuk I/O module logic dengan maksimal 2,5 A (8,3 W) c. 24V : Daya untuk sensor power supply dengan maksimal 0,45 A (10,8 W) d. 24VR : Daya untuk modul I/O dan CPU dengan maksimal 0,7 A (16,8 W) Berikut penjelasan konsumsi daya listrik berdasarkan warna: a. Hijau – Used : Total daya yang digunakan b. Kuning pudar – Available : Total daya yang tersisa / dapat digunakan c. Merah – Insufficient : Total daya tidak cukup d. Jingga – External power supply required : Total daya tambahan yang dibutuhkan



2



Terlihat pada gambar bahwa dengan menggunakan BMX CPS 2000, daya yang digunakan kurang sehingga membutuhkan tambahan daya dengan mengganti jenis PSU yang digunakan. Terlebih dahulu hapus power supply dengan klik kanan pada gambar device power supply, pilih Delete Module



3



Tambahkan module dengan kapasitas arus lebih besar misalkan BMX CPS 3500 seperti langkah yang telah dicontohkan sebelumnya



confidential



Power Consumption



Langkah 4



-3-



19



Deskripsi Cek konsumsi daya seperti langkah pada nomor (1). Konsumsi daya pada Main Rack setelah diganti adalah sebagai berikut. Terlihat kebutuhan daya sudah terpenuhi semua.



confidential



The End! Section 03



confidential



Section 04



Connection Daftar Isi Media Koneksi



Hal 01



Mode Koneksi



Hal 02



Status Online Mode



Hal 03



Melakukan Akses ke PLC



Hal 04



Download Program



Hal 06



Upload Program



Hal 08



Run Simulation



Hal 09



confidential



01



Media Koneksi Media koneksi yang dimaksud adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan PC dengan PLC Platform



Media USB Cable(1)



M580



Straight Ethernet Cable Crossed Ethernet Cable Modbus Cable



M340



Crossed Ethernet Cable(2) USB Cable(1)



USB Cable



Ethernet Cable



Modbus Cable



Note: (1) Gunakan USB 2.0 shielded cable (2) Gunakan crossed cable untuk koneksi PC-PLC, sedangkan gunakan straight cable untuk koneksi PC-Hub atau PLC-Hub confidential



Mode Koneksi



02



Terdapat dua mode koneksi yaitu Standard (PLC) dan Simulation Mode ini harus dipilih pertama kali akan memulai mode online disesuaikan dengan kebutuhan Pemilihan mode tersebut dilakukan pada menu PLC atau melalui icon pada toolbar



Standard Mode



Simulation Mode



Melakukan koneksi PC ke PLC



Melakukan koneksi PC ke Simulator



confidential



03



Status Mode Online Ketika melakukan koneksi, data di PLC dan PC dibandingkan dan akan memunculkan status Equal atau Different Status dapat dilihat pada Status Bar Equal



E



Different File yang dieksekusi dan informasi yang diupload baik di PLC dan di PC identik. Dapat dilakukan modifikasi seperti halnya pada mode offline. Ketika melakukan generating (build) juga secara otomatis akan mengubah program di PLC. Jika program dimodifikasi pada PC tanpa dilakukan generating, maka hanya pada bagian yang tidak dimodifikasi yang masih memunculkan animasi.



D



File yang dieksekusi dan informasi yang diupload baik di PLC dan di PC berbeda. Tidak dapat dilakukan modifikasi dan animasi terbatas hanya pada local variable. Untuk menjalankan Unity pada mode equal, program harus ditransfer terlebih dahulu dari PC ke PLC.



Untuk memunculkan animasi kembali, lakukan generating dan update program pada PLC.



confidential



Melakukan Akses ke PLC



04



Untuk pertama kali koneksi digunakan media USB Cable, selanjutnya dapat dilakukan menggunakan media koneksi lain Langkah



Deskripsi



1



Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable



2



Pilih menu PLC  klik Standard Mode



3



Akan muncul window konfirmasi seperti berikut, klik OK



4



Pilih menu PLC  klik Set Address sehingga muncul tampilan window Set Address seperti berikut



confidential



Melakukan Akses ke PLC



Langkah



-2-



05



Deskripsi



5



Pada kotak ‘PLC Address’ tuliskan alamat PLC, misal 192.168.0.9. Selanjutnya karena menggunakan Ethernet cable, makan pilih TCPIP pada kotak ‘PLC Media’.



6



Apabila ingin mencoba koneksi klik tombol Test Connection. Apabila berhasil akan muncul window seperti berikut kemudian klik OK



7



Jika sudah selesai klik OK pada window Set Address



confidential



Download Program



06



Download program berfungsi untuk mentransfer program dari PC ke PLC Langkah



Deskripsi



1



Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable



2



Pilih menu PLC  klik Standard Mode



3



Pilih menu PLC  klik Set Address Lakukan konfigurasi address sesuai dengan target PLC



4



Pilih menu PLC  klik Connect



5



Pilih menu PLC  klik Transfer Project to PLC



6



Muncul tampilan window Transfer Project to PLC seperti berikut. Centang pada ‘PLC Run after Transfer’ lalu klik Tranfer



confidential



Download Program



Langkah



-2-



07



Deskripsi



7



Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ lalu klik Rebuild All and Transfer



8



Setelah proses selesai, muncul window konfirmasi seperti berikut. Klik OK



confidential



Upload Program



08



Upload program berfungsi untuk mentransfer program dari PLC ke PC Langkah



Deskripsi



1



Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable



2



Buka program Unity yang masih kosong



3



Pilih menu PLC  klik Standard Mode



4



Pilih menu PLC  klik Set Address Lakukan konfigurasi address sesuai dengan target PLC



5



Pilih menu PLC  klik Connect



6



Pilih menu PLC  klik Transfer Project from PLC



7



Muncul tampilan window ‘Transfer Project from PLC’ seperti berikut lalu klik Transfer Project from PLC



8



Setelah selesai proses transfer, program dari PLC akan tampil pada mode Online. Save As project



confidential



Run Simulation



09



Simulasi digunakan untuk melakukan simulasi program sebelum ditransfer ke PLC Langkah



Deskripsi



1



Pilih menu PLC  klik Simulation Mode



2



Pilih menu PLC  klik Connect



3



Pilih menu PLC  klik Transfer Project to PLC



4



Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ seperti berikut. Centang pada ‘PLC Run after Transfer’ lalu klik Transfer



5



Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ lalu klik tombol Rebuild All and Transfer



6



Setelah proses selesai, muncul window konfirmasi seperti berikut. Klik OK



confidential



The End! Section 04



confidential document of



Section 05



Programming Daftar Isi Representasi Ladder Diagram (LD)



Hal 01



Elementary Data Type



Hal 02



Data Type Family



Hal 03



Addressing



Hal 04



Membuat Variable EDT



Hal 05



Tasks dan Event Processing



Hal 08



Membuat Tasks dan Event Processing



Hal 09



Sections dan Subroutines



Hal 10



Alur Pemrograman



Hal 11



Mapping IO Tipe Discrete



Hal 12



Mapping IO Tipe Analog



Hal 20



Contoh Pemrograman



Hal 31 confidential



Representasi Ladder Diagram (LD)



01



Menurut standard IEC 61131-3, LD merupakan bahasa pemrograman berbasis graphical



confidential



02



Data Type Family Unity Pro mempunyai keluarga tipe data yang ditunjukkan pada diagram berikut



Data Type



Variable



Function Block



EDT



DDT



IODDT



Device DDT



Elementary Data Type



Derived Data Type



IO Derived Data Type



Device Derived Data Type



Unlocated



Unlocated



Located



Located Unlocated



EFB



DFB



Elementary Function Block Derived Function Block



Unlocated



Unlocated



Unlocated



Note: Located Variable : Variable yang telah dipetakan ke Modul IO atau Memory Unlocated Variable : Variable yang tidak dipetakan ke Modul IO atau Memory confidential



03



Elementary Data Type Klasifikasi data yang digunakan oleh programmer untuk mendefinisikan sebuah data. No.



Tipe



Deskripsi



Bits



Nilai Default



Range (Dari … Ke)



1



BOOL



Boolean



8



0 = (False)



0



1



2



EBOOL



Boolean with forcing and edge detection



8



0 = (False)



0



1



3



INT



Integer



16



0



-32768



32678



4



DINT



Double integer



32



0



-2147483648



2147483648



5



UINT



Unsigned integer



16



0



0



65535



6



UDINT



Unsigned double Integer



32



0



0



4294967295



7



REAL



Real



32



0.0



-3.4028e+38



3.4028e+38



8



BYTE



Byte



8



0



-128



127



9



WORD



Word



16



0



16#0



16#FFFF



10



DWORD



Double word



32



0



16#0



16#FFFFFFFF



11



TIME



Representasi UDINT



32



T#0 / TIME#0



12



DATE



Date



32



D#1990-01-01



13



TIME_OF_DAY



Time of day



32



TOD#00:00:00



14



DATE_AND_TIME



Date and time



64



DT#1990-01-01-00:00:00



15



STRING [SIZE]



String



Custom



-



confidential



04



Addressing Addressing berfungsi untuk memetakan variable %I



Address discrete input



%IW



Address analog input



%Q



Address discrete output



%QW



Address analog output



I/O



%M Addressing



Memory bit (8 bit - discrete)



Misal address %IW0.3.5 maka yang dimaksud adalah sinyal analog input pada rack 0, slot 3, dan channel 5



Misal %M0



Memory %MW



Memory word (16 bit - analog)



Misal %MW2



%S



System bit (discrete)



Misal %S0 menunjukkan COLDSTAT



%SW



System word (analog)



Misal %SW0 menunjukkan MASTPERIOD



System



confidential



Membuat Variable EDT



05



Membuat variable dilakukan pada Directory Project  Variables & FB Instances pada Project Browser Langkah



Deskripsi



1



Klik dua kali pada directory Project  Variables & FB Instances pada Project Browser



2



Tampil window Data Editor seperti berikut



3



Klik pada tab Variables



confidential



Membuat Variable EDT



Langkah



-2-



06



Deskripsi



4



Misalkan akan membuat variable dengan nama “ValEbool” bertipe data “Ebool” dengan address pada “%M1”. Pada kolom ‘Name’, tuliskan ‘ValEbool’. Pada kolom ‘Type’, pilih tipe data ‘Ebool’. Pada kolom ‘Address”, tuliskan ‘%M0’. Sehingga tampilan variable yang telah dibuat seperti berikut.



5



Lakukan pembuatan variable untuk tipe data yang lain seperti berikut: • Nama ‘ValInt’ bertipe data ‘Int’ dengan address pada ‘%MW0’ • Nama ‘ValDint’ bertipe data ‘Dint’ dengan address pada ‘%MW1’ • Nama ‘ValReal’ bertipe data ‘Real’ dengan address pada ‘%MW3’ Sehingga tampilan variable yang telah dibuat seperti berikut.



confidential



Membuat Variable EDT



Langkah



-3-



07



Deskripsi



6



Untuk variable yang berhubungan dengan waktu, tidak dapat dilakukan mapping. Untuk menentukan nilai variable tersebut tuliskan pada kolom ‘Value’ dengan prefix T# atau Time#. Misalkan akan membuat variable dengan nama ‘ValTime’ bertipe data ‘Time’ dengan waktu 10 detik. Tampilan variable yang telah dibuat seperti berikut



7



Lakukan Build program untuk verifikasi program



confidential



08



Tasks dan Event Processing Task dan event processing digunakan untuk membuat prioritas dan waktu eksekusi program Kriteria



Mask Task



Fast Task



Auxiliary Task



Deskripsi



Merupakan task utama sebuah program yang harus ada dan secara default sudah dibuat



Task ini dimaksudkan untuk short duration dan periodic processing tasks



Task ini dimaksudkan untuk task dengan processing lebih lambat dan prioritas rendah



Digunakan untuk mengurangi waktu respons program pada event: • Dari IO Modul • Event Timers



Execution



• Cyclic (default) • Periodic (1…255 ms)



• Prioritas lebih tinggi dibandingkan master task • Periodic (1…255 ms)



• Prioritas paling rendah • Periodic (10…255 ms)



Asynchronous



• %SW0 (Task periode) • %S30 (Master task activation) • etc



• %SW1 (Task periode) • %S31 (Master task activation) • etc



• %SW2 (Aux task 0 periode) • %S32 (Aux task 0 activation) • etc



• %S38 (Activation of event processing) • etc



Control



Event Processing



Note: • Pada training, dicontohkan pemrograman pada Mask Task (sudah ada secara default) • Untuk Task yang lain perlu dibuat secara manual confidential



Membuat Task dan Event Processing



09



Langkah ini dilakukan pada directory Programs Langkah



Deskripsi



1



Misalkan akan membuat Fast Task. Klik kanan pada directory Program  Task



2



Pilih New Task… selanjutnya akan muncul window New



3



Lakukan konfigurasi pada tab General seperti gambar berikut (default)



4



Klik OK sehingga directory FAST muncul dibawah MASK



Note: Watchdog timer berfungsi sebagai alat timer yang dapat memicu sistem untuk restart suatu program ketika terdapat kondisi seperti hang



confidential



10



Sections dan Subroutines Sections dan subroutines adalah directory untuk melakukan programming Sections Directory utama yang digunakan untuk melakukan programming Section support bahasa pemrograman LD, FBD, IL, ST, dan SFC Section hanya ada pada task, tidak ada pada event processing



Subroutine Directory program terpisah yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Kegunaan yang umum dari subroutine adalah menghemat kode program bila terjadi proses yang sama diulang berkali-kali Subroutine support bahasa pemrograman LD, FBD, IL, dan ST Subroutine dapat dipanggil pada section atau dari subroutine lain



confidential



11



Alur Pemrograman Alur pemrograman pada dasarnya disajikan pada diagram berikut



Status dan nilai diambil dari modul Input



Programming proses dan logic sesuai dengan sistem yang akan dibangun



Status dan nilai di-assign ke modul Output



Input from Field Device



Process / Logic



Output to Field Device



I



MI



P/L



MO



Mapping Input



Mapping Output



Status dan nilai dari modul Input dipetakan ke memory (%M atau %MW)



Status dan nilai yang di-assign ke modul Output dipetakan dulu ke memory (%M atau %MW)



O



Note: Mapping bertujuan memetakan IO Address ke sebuah memory dengan tujuan fleksibilitas. Fleksibilitas yang dimaksud adalah dapat melakukan pertukaran data dengan device lain dan sebagai buffer IO confidential



Mapping IO Tipe Discrete



12



Mapping berfungsi untuk memetakan sinyal IO ke memory Langkah



Deskripsi



1



Buat section baru dengan klik kanan pada directory Program  Task  MASK  Sections lalu pilih New Section …



2



Muncul window ‘New’. Berikan nama pada kolom ‘Name:’ misalkan Mapping_Discrete dan pilih bahasa pemrograman misalkan ladder diagram sehingga pilih LD pada kolom ‘Language’. Setelah selesai klik OK



Sehingga muncul section tersebut seperti



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah 3



-2-



13



Deskripsi Toolbar LD-Editor digunakan untuk melakukan konfigurasi pemrograman



Ketika memetakan sinyal DI maka variable IO harus di-assign di contact dan variable memory di coil. Tambahkanlah Contact NO ( ) dengan cara klik icon pada toolbar kemudian posisikan ke editor window ‘Mapping_Discrete’ seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah



14



-3-



Deskripsi



4



Tambahkanlah Coil (



) dengan cara yang sama dengan poin (3). Tampilan window ‘Editor’ seperti berikut



5



Hubungkan contact dengan left power rail menggunakan Boolean Connection (



) seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah



-4-



15



Deskripsi



6



Pada Modicon M580, addressing pada IO tidak menggunakan format %Ir.s.c ataupun %Qr.s.c karena pada setiap channel sudah mempunyai variable Device DDT. Untuk memastikan nama variable, buka konfigurasi module IO. Misalkan akan memetakan Input dari DI slot 3 rack 0 maka klik dua kali pada gambar modul (Configuration  PLC Bus ) sehingga muncul window seperti berikut



7



Terlihat misalkan ingin mengambil nilai dari channel 0 maka variable yang diinputkan adalah “MOD_DIS_16_1.DIS_CH.IN[0].VALUE” confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah



-5-



16



Deskripsi



8



Kembali ke section “Mapping_Discrete”, untuk mengambil data dari DI maka klik dua kali pada kontak sehingga muncul window Contact Properties seperti berikut



9



Klik pada kotak dengan titik tiga warna abu-abu sehingga muncul window Data Selection



10



Cek kotak Inside Structure dan cari nama variable channel yang akan diambil datanya seperti gambar berikut



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah 11



-6-



17



Deskripsi Pada window Contact Properties muncul seperti gambar berikut kemudian klik OK.



Sehingga tampilan Contact akan berubah seperti berikut



12



Selanjutnya berikan variable pada Coil dengan klik dua kali pada gambar Coil



13



Muncul window ‘Coil Properties’ dan berikan nama coil pada kotak ‘BOOLEAN Expression’ misalkan ValDI1CH0 seperti berikut kemudian klik OK



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah



-7-



18



Deskripsi



14



Muncul window ‘Create Variable?’. Klik



untuk menampilkan extended configuration.



15



Karena ingin memetakan sinyal discrete input dalam sebuah memory maka pilih tipe data EBOOL (Tipe data BOOL tidak dapat di-assign ke dalam memory).



16



Berikan address variable misalkan %M11



17



Tampilan window seperti berikut lalu klik



untuk melakukan konfirmasi



Sehingga tampilan Coil berubah seperti berikut



18



Lakukan Built program



19



Lakukan Simulasi program



confidential



Mapping IO Tipe Discrete



Langkah



-8-



19



Deskripsi



20



Animasi program pada Mode Online seperti berikut. Merah menandakan variable bernilai 0 dan hijau menandakan variable bernilai 1



21



Untuk melakukan force, klik kanan pada kontak pilih Force Value  Force to 1 kemudian animasi berubah seperti berikut. Variable yang terdapat kotak menunjukkan variable tersebut di-Force



Note: Berbeda dengan DI, ketika memetakan sinyal DO maka variable IO harus di-assign di coil dan variable memory di contact



confidential



Mapping IO Tipe Analog



20



Mapping analog berfungsi untuk mengubah nilai raw dari IO ke engineering unit Langkah



Deskripsi



1



Misalkan akan mengambil nilai dari PT-101 dengan range pembacaan 0-5 bar yang disambungkan pada modul AI rack 0, slot 5, channel 3 menggunakan sinyal 4-20 mA. Buka konfigurasi modul analog untuk melihat konfigurasi yang sudah dibuat seperti berikut



2



Buat sections baru dengan nama Mapping_AI



3



Untuk konversi nilai dari raw ke engineering unit maka dibutuhkan function block INT_TO_REAL dan SCALING. Tambahkan function scale dengan cara klik icon Open the Type Library opens ( ) di toolbar sehingga muncul panel Types Library Browser di sebelah kiri seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah



-2-



21



Deskripsi



4



Pilih pada kotak Library Name



5



Untuk menemukan function block Scale dapat dilakukan dengan menuliskan nama pada kotak Name = atau mencari manual. Kali ini akan dicari dengan menuliskan ‘*int_to_real’ pada kotak Name = seperti gambar berikut



6



Drag and drop function block tersebut ke dalam editor seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah



-3-



22



Deskripsi



7



Tambahkan function block SCALING seperti gambar berikut.



8



Apabila ingin mengetahui penjelasan fungsi function block dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada gambar function block tersebut (misalkan SCALING) lalu pilih Help on Type. Muncul window help function block SCALING seperti berikut. Terdapat tiga bagian penjelasan di panel sebelah kiri yaitu Description, Parametering, dan Runtime Error.



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah 9



-4-



23



Deskripsi Klik directory Description akan muncul seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah



-5-



24



Deskripsi



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah 10



-6-



25



Deskripsi Klik directory Parametering akan muncul seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah 11



-7-



26



Deskripsi Klik directory Runtime error akan muncul seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah



-8-



27



Deskripsi



12



Lakukan koneksi function block ke power rail seperti berikut



13



Berikan variable AI pada IN function block INT_TO_REAL dengan cara klik dua kali pada pin IN sehingga muncul gambar berikut. Klik pada kotak dengan titik tiga warna abu-abu sehingga muncul window Data Selection



14



Ambil variable AI seperti contoh sebelumnya sehingga muncul seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah



-9-



28



Deskripsi



15



Berikan nama variable untuk semua parameter seperti gambar berikut



16



Selanjutnya adalah mengatur parameter scaling. Buka Variable & FB Instance  Elementary Variable kemudian centang pada kotak DDT sehingga muncul seperti gambar berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah 17



29



Deskripsi Berikan nilai pada element Para_SCALING seperti berikut Element



18



-10-



Tipe Data



Inputkan Nilai



in_min



REAL



0.0



in_max



REAL



10,000.0



out_min



REAL



0.0



out_max



REAL



5.0



clip



BOOL



1



Lakukan Build dan simulasi program. Animasi Mode Online seperti berikut



confidential



Mapping IO Tipe Analog



Langkah 19



-11-



30



Deskripsi Pembacaan analog tidak dapat dilakukan forcing atau modifying. Berbeda dengan AI, ketika memetakan sinyal AO maka nilai engineering unit diubah ke nilai raw kemudian dilakukan konversi ke tipe integer. Mapping AO dapat disimulasikan. Cara simulasi analog adalah dengan klik kanan pada pin analog lalu pilih Modify Value. Inputkan nilai pada kotak Value to be set lalu klik Set



confidential



31



Contoh Pemrograman #1 Latching System



#1



Deskripsi Kasus: Dua pushbutton - ‘start’ (HS-101) dan ‘stop’ (HS-102) diletakkan di sebuah panel lokal. Ketika ‘start’ ditekan maka ‘Feed Water Pump (FWP)’ (M-01) akan aktif. Kemudian ketika ‘start’ dilepas, ‘FWP’ akan tetap aktif. ‘FWP’ akan mati jika ‘stop’ ditekan.



Mapping: Tipe Input Output



HS 101 HS 102



Variable



Tipe Data



Address



Nilai



Start



Ebool



%M20



-



Stop



Ebool



%M21



-



M01



Ebool



%M22



-



Special Requirement: (none)



Feed Water Pump (M-01)



confidential



Contoh Pemrograman



32



#1 Latching System



confidential



33



Contoh Pemrograman #2 Discrete Bypass System Deskripsi Kasus: Tank memiliki limit switch low sensor (LSL-201). Ketika LSL-201 aktif maka FWP (M-02) akan aktif untuk me-supply air ke tank. User ingin menambahkan fitur bypass yang berfungsi apabila LSL-201 error, nilai LSL-201 dapat dimanipulasi.



#2



Variable BPS_LS201 bernilai “1” menunjukkan mode bypass aktif. Variable BPSI_LS201 dapat digunakan user sebagai ganti fungsi LSL-201.



Mapping: Tipe



Variable



Tipe Data



Address



Nilai



Input



LSL201



Ebool



%M31



-



Output



M02



Ebool



%M32



-



BPS_LSL201



Ebool



%M33



-



BPI_LS201



EBool



%M34



-



Memory LSL 201



Feed Water Pump (M-02)



Tank



Special Requirement: (none)



confidential



Contoh Pemrograman



34



#2 Discrete Bypass System



confidential



35



Contoh Pemrograman #3 Analog Alarm System Deskripsi Kasus: Steam Drum memiliki LT-301 untuk mengukur level (0-100 %). Screw Feeder (M03) berfungsi untuk me-supply bagasse ke furnace.



#3



M03 dapat diaktifkan jika level tank lebih dari 20%. Ketika level kurang dari sama dengan 20% (LL), sistem akan menghitung delay selama 10 detik sebelum mematikan M03. Mapping:



LT 301



I



Tipe



Variable



Tipe Data



Address



Nilai



Input



LT301



Real



%MW10



-



Output



M03



Ebool



%M44



-



LT301_LL_Val



Real



%MW12



20.0



TOF_M03



Time



-



T#10s



LT301_LL



Ebool



%M41



-



Start_M03



Ebool



%M42



-



Stop_M03



Ebool



%M43



-



Steam Drum



Memory Supply bagasse to furnace



Screw Feeder (M03)



Special Requirement: FB Greater Than (GT), FB TOF (Time Of Delay) confidential



Contoh Pemrograman



36



#3 Analog Alarm System



confidential



37



Contoh Pemrograman #4 Single Element Drum Level Control Deskripsi Kasus: Level steam drum menggunakan LT-301 (0-100 %). Level dijaga pada setpoint 50% dengan mengatur besar bukaan Feed Water Control Valve. Jika level berada di bawah setpoint maka CV akan terbuka untuk me-supply air ke steam drum.



#4



Lakukan pengontrolan menggunakan block PID untuk kasus ini. Mapping: Tipe



Variable



Tipe Data



Address



Nilai



Input



LIC301_PV



Real



%MW50



-



Output



LIC301_MV



Real



%MW52



-



LIC301_SP



Real



%MW54



50.0



LIC301_AMSel



Ebool



%M50



-



LIC301_ManVal



Real



%MW56



-



LIC301_Kp



Real



%MW58



-



LIC301_Ti



Int



%MW60



-



LIC301_Td



Int



%MW62



-



LT 301



Steam Drum



Feed Water Control Valve (CV-301)



Memory



Special Requirement: FB PID, FB MOVE, FB INT_TO_TIME confidential



Contoh Pemrograman



38



#4 Single Element Drum Level Control



confidential



Contoh Pemrograman



39



#4 Single Element Drum Level Control



confidential



The End! Section 05



confidential



Section 06



Case Study Daftar Isi General On-Off Motor



Hal 01



Running Hours Calculation



Hal 03



Derived Data Type and Derived Function Block



Hal 07



SFC Language



Hal 17



confidential







01



General On-Off Motor Description Sebuah motor mempunyai fasilitas Local-Remote Selector yang berada di local panel. Pada posisi remote, motor dapat dioperasikan melalui PLC. Terdapat dua mode yaitu Manual-Auto. Pada mode manual, motor dapat dioperasikan oleh operator melalui tombol Start-Stop. Pada mode auto, motor dapat aktif jika permissive of auto aktif. Motor juga mempunyai fasilitas TOR yang berfungsi untuk melakukan trip ketika aktif.



Local/Remote



Trip



Feedback



Start



Stop



Auto/Manual



XL 701



XA 701



XI 701



HS 701



HS 702



HS 703



I



PT 701



” Supply water to steam drum



Boiler Feed Pump (M-701) Motor



Boiler Feed Pump (T-701) Turbo Driven confidential



General On-Off Motor



02



Program



confidential







03



Running Hours Calculation Description



Sebuah motor mempunyai fasilitas Feedback Running. User menginginkan perhitungan lama motor aktif dalam format XX h : YY m : ZZ s. Perhitungan dilakukan ketika feedback bernilai “1” dan berhenti ketika feedback bernilai “0”. Disediakan fitur Reset untuk mengembalikan perhitungan ke 00 h : 00 m : 0 s



Hint! 1. Perhitungan jam, menit, dan detik mempunyai variable sendiri 2. Gunakan %S6 (system bit untuk time base 1 s) 3. Terdapat 3 unit FB Up Counter (CTU) 4. Terdapat 2 unit FB Greater Equal (GE) 5. Terdapat 2 unit FR Rising Edge Detection (R_TRIG)



” confidential



Running Hours Calculation



04



Program for Second Calculation



confidential



Running Hours Calculation



05



Program for Minutes Calculation



confidential



Running Hours Calculation



06



Program for Hours Calculation



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



07



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



A. Membuat Derived Data Type 1



Klik dua kali pada directory Derived Data Types



2



Berikan nama DDT misalkan ‘DBS’ dengan tipe seperti gambar berikut



3



Sesuai contoh di atas, semua variable bertipe data Ebool. Jika menggunakan DDT, tipe Ebool tidak ada sehingga harus menggunakan tipe Bool. Selanjutnya, tipe data Bool tidak dapat dilakukan addressing sehingga harus dipaketkan dalam tipe data Word confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



08



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



4



Tambahkan variable bernama ‘DBS’ dengan tipe data Word seperti berikut



5



Klik kanan pada variable tersebut lalu pilih Edit Bit Rank



6



Muncul window ‘Bit Rank’ lalu inputkan variable Boolean seperti gambar berikut kemudian klik OK



Sehingga variable akan berubah seperti



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



09



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



7



Build project



8



Buat Variable dengan nama LS101 dengan tipe data BDS dan address %MW100 seperti contoh sebelumnya seperti pada gambar berikut



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



10



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



B. Membuat Derived Function Block 1



Klik dua kali pada directory Derived FB Types



2



Berikan nama DFB misalkan ‘Discrete_Bypass’



3



Dropdown dan inputkan variable seperti gambar berikut



4



Lakukan programming pada directory berikut seperti contoh sebelumnya



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



11



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



5



Lakukan programming seperti berikut



6



Build Project



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



12



Example – Discrete Bypass System Langkah



Deskripsi



C. Menggunakan DDT dan DFB 1



Lakukan pemrograman seperti contoh sebelumnya. Insert FB dengan nama Discrete_Bypass dengan memberikan variable menggunakan DDT yang telah dibuat sebelumnya



2



Build dan Run Simulation Project. Hasil seperti gambar berikut



confidential







13



Derived Data Type and Derived Function Block Case Description – Scaling System



Terdapat 99 titik pembacaan transmitter di sebuah plant. User ingin melakukan pembacaan transmitter ke dalam engineering unit dan persentase. Untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan, user ingin menggunakan DDT dan DFB. Fitur yang diharapkan adalah, user dapat mengubah-ubah range pembacaan transmitter dengan tujuan apabila dilakukan pergantian tipe transmitter akan mudah dilakukan trail. Sebagai contoh pembacaan TT-909 dengan range pembacaan 0-150 oC dan raw value pembacaan PLC 0-10,000.



” confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



14



Derived Data Type – Scaling System



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



15



Derived Function Block – Scaling System



confidential



Derived Data Type and Derived Function Block



16



Program – Scaling System



confidential



SFC Language



17



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



1



Buat section dengan bahasa pemrograman SFC dan diberi nama misalkan TrialSFC seperti berikut



2



Untuk melakukan programming, gunakan SFC-Editor pada tool bar



3



Buatlah flowchart seperti gambar berikut



confidential



SFC Language



18



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



4



Klik dua kali pada step S_2_1 sehingga muncul window Step properties: S_2_1



5



Pada tab General berikan nama step misalkan MotorOFF



6



Centang kotak Initial Step sebagai instruksi awal proses



confidential



SFC Language



19



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



7



Pada tab Actions, pilih Qualifier R (Reset) dan Action tipe Variable dengan menambahkan Variable SFC_Motor



8



Klik tombol New Action sehingga tampil seperti berikut



confidential



SFC Language



20



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



9



Klik OK lalu tampilan step akan berubah seperti berikut



10



Klik dua kali pada transition dibawah step MotorOFF sehingga muncul window Transition properties



11



Pilih tipe Variable dan inputkan variable misalkan SFC_Start seperti berikut



12



Klik OK sehingga tampilan transition seperti berikut



confidential



SFC Language



21



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



13



Pada step selanjutnya, berikan nama MotorON dan lakukan konfigurasi action dengan memilih Qualifier S dengan Variable SFC_Motor



14



Pada transition terakhir, pilih tipe Variable dan inputkan Variable SFC_Stop. Tampilan flowchart seperti berikut



confidential



SFC Language



22



Example – Latching System Langkah



Deskripsi



15



Lakukan build dan simulasi project sehingga tampilan ketika mode Online adalah sebagai berikut



16



Lakukan simulasi aktifkan motor dengan modify nilai SFC_Start seperti berikut



confidential



23



SFC Language Description – Paint Mixing System



HV 902



HV 901 Water Supply



Paint Supply Mixer (M-10)



M



LSH 901



HS 901



LSM 901



LSL 901



HV 903



Next Process



Pump (M-09)







1. Sistem dalam kondisi Idle hingga tombol start (HS-901) ditekan 2. Valve HV-901 akan terbuka untuk memasukkan air ke dalam tangki hingga air mencapai setengah dari tangki atau ketika LSM-901 aktif 3. Mixer akan aktif bersamaan dengan valve HV-902 terbuka untuk memasukkan cat ke dalam tangki. HV-902 tertutup ketika LSH901 aktif 4. Proses mixing terjadi selama 30 detik 5. Drain (HV-903) terbuka dan pompa (M-09) akan aktif untuk transfer cak ke proses lain 6. Ketika LSL-901 aktif, proses draining berhenti 7. Proses kembali ke awal







confidential



SFC Language



24



Program – Paint Mixing System



confidential



The End! Section 06



confidential