Woc Hipertiroid Pada Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WOC HIPERTIROID PADA IBU HAMIL Stimulasi tiroid hormone eksternal



Infeksi &/ Tumor pada kelenjar tiroid



Tiroid autonom



Pengeluaran hormon ektopik



Induksi obatobatan



Hormon tiroid yang di produksi meningkat



Pembengkakan kelenjar tiroid



Penekanan pada thoraks



Peningkatan metabolisme tubuh



Suplai O2 untuk metabolisme ibu meningkat



Suplai O2 pada janin menurun



hiperthermi



Kematian jaringan pada janin Peningkatan penggunaan O2



Hambatan jalan nafas



Peningkatan suplai O2



Peningkatan RR



MK: Pola Nafas tidak efektif



Hipoksia janin



Peningkatan penggunaan energi



Nafsu makan meningkat Suplai makanan tidak memenuhi



Energi terpakai u/ metabolisme



Gangguan perkembangan janin



Tubuh cepat kehilangan energi



Mudah lelah saat beraktivitas



BB turun



MK: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh



Aktivitas usus meningkat



MK: Intoleransi aktivitas



Peristaltik usus meningkat



Diare



MK: Defisit Volume cairan



MK: resiko keterlambatan perkembangan janin



WOC HIPOTIROID PADA IBU HAMIL Pengobatan hipertiroid



Penyakit Hashimoto



Defisiensi yodium



↓ Hormon tiroid yang di produksi



Menekan struktur di leher dan dada



Memerlukan terapi hormon tiroid



Laju BMR melambat



TSH merangsang kelenjar tiroid untuk ,menskresi hormon tiroid



Pembesaran kelenjar tiroid



Tiroidektomi



mortilitas usus menurun



Peristaltik usus menurun



Disfagia gangguan respirasi Penurunan fungsi GI MK:ketidak efektifan pola nafas



Penurunan pembakaran energi



Panas tubuh menurun



Toleransi suhu linkungan menurun



Suhu tubuh rendah MK: Konstipasi



MK: Hipotermi



Penurunan nutrisi yang mengalir pada bayi



Gangguan metabolik janin



MK: Resiko keterlambatan perkembangan



Kurangnya penyampaian informasi



MK: Defisiensi pengetahuan



Produksi energi terganggu



Tubuh kekurangan energi



Mudah lelah saat beraktivitas



MK: Intoleransi aktivitas



A. Pengkajian Berikut pengkajian yang dilakukan terhadap pasien Hipertiroid dan hipotiroid untuk menegakkan diagosa keperawatan : Pengkajian umum : 1. Identitas pasien Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya. 2. Riwayat Sakit dan Kesehatan a. Riwayat penyakit saat ini b. Riwayat penyakit dahulu c. Riwayat penyakit keluarga 3. Pengkajian khusus No. Pengkajian



Tanda gejala hipertiroid



1.



Aktifitas/istirahat



Insomnia, sensitif meningkat, otot lemah, letih, malaise



2.



Sirkulasi



Palpitasi, nyeri dada, disritmia, peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat



3.



Eliminasi



Urin jumlah banyak, perubahan dalam feses, diare



4.



Integritas ego



Mengalami stress yang berat baik fisik maupun emosional, emosi labil, depresi



5.



Makanan/ cairan



Kehilangan BB yang mendadak, nafsu makan menurun, makan banyak, kehausan, mual muntah,



6.



Neurosensori



Bicara cepat dan parau, gangguan status menyal, perilaku seperti orang bingung, disorientasi, gelisah, tremor, halus pada tangan, hiperaktif reflek tendon dalam



7.



Nyeri/ kenyamanan



Nyeri orbital, fotophobia



8.



pernafasan



Frequensi pernafasan meningkat



9.



keamanan



Tidak toleran terhadap panas, keringat yang berlebihan, suhu diatas 37,40C, lesi eritema, iritasi pada konjungtiva



10.



Seksualitas



11.



Diangnostik



Penurunan libido, hipomenore, amenorea, impotensi a. Tes ambilan RAI : Meningkat pd penyakit graves & toksik goiter noduler,menurun pada tiroiditis



b. T4 dan T3 serum : meningkat (normal : T3 = 80180 ng/dl, T4 = 4,5-12,5 ng/dl) c. T4 dan T3 bebas serum : meningkat d. TSH : tertekan dan tidak bereson pd TRH e. Tiroglobulin : meningkat f. Stimulasi TRH : dikatakan tiroid jika TRH tidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH g. ikatan protei iodiun : meningkat h. gula darah : meningkat (sehubungan dengan kerusakan andrenal) i. kortisol plasma : turun (menurunnya pengeluaran pada andrenal) j. pemeriksaan fungsi heper : abnormal k. elektrolit : hiponatrenia mungkin sebagai akibat dari respon andrenal atau efek dilusi dalam tera cairan



pengganti.



Hipoklemia terjadi dengan



sendiranya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan diuresis l. katekolamin serum : menurun m. kreatinin urine : meningkat n. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardiomegali



No.



Pengkajian



Tanda gejala hipotiroid



1.



Aktifitas/ istirahat



Merasa lelah, lesu, tidak tahan dingin



2.



Eliminasi



Konstipasi



3.



Makanan/cairan



Penambahan BB dan anoreksia



4.



Neurosensori



Lemah, bicara pelan, suara patau, gangguan daya ingat,



lemah berfikir 5.



Cardiovaskuler



Tidak tahan dingin, tidak berkeringat, tekanan darah turun, nadi dann suhu turun



6.



Pernafasan



Sesak nafas



7.



Integumen



Kulit kasar, pucat, dingin, kasar bersisik, dan rambut jarang



8.



Musculoskeletal



Kekakuan otot, kelemahan,



9.



Seksualitas



Monorargie, impotence, kesuburan menurun



10.



Diagnostik



a. Elektrokardiogram (EKG)



: voltase rendah



(sinus bradikardi), rendahnya voltase kompleks QRS



&



gelombang



T



datar



atau



inverse,



perpanjangan interval PR, blok jantung. b. Penurunan T3 dan T4 bebas. c. Tes ambilan radioiodida menurun (RAIU) d. Penurunan T3 dan T4 serum. Jumlah normal: T3



: 0,58-1,59 pg/ml



T4



4,5-12,5 pg/ml



e. Kadar TSH bila digunakan: Jumlah normal TSH adalah 0,5-5,5 mIU/L 1. Meningkat pada hipotiroid primer. 2. Rendah pada hipotiroid sekunder: a. Kegagalan



Hipofisis



:



respon



TSH



terhadap TRH mendatar b. Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH meningkat f. Peningkatan serum



: kolesterol, trigliserida,



CPK, alkalin fosfatase. g. Peningkatan protein dalam cairan serebrospinal (CSS). h. Gas darah arteri : hipoksia, peningkatan CO2. i. Anemia normostik, normokromik.



B. Analisa Data



Hipertiroid No.



DATA



KEMUNGKINAN



MASALAH



PENYEBAB



KEPERAWATAN



Ibu 1.



Ds:



Peningkatan metabolisme tubuh 



Klien Mengatakan







Tidak Tahan Udara



Aktivitas usus meningkat



Klien Mengatakan



Peristaltik usus meningkat



meningkat



Sering Buang Air







tibuh



:



usus



Diare ↓



Do:



2.



metabolisme peristaltik



Besar



volume



cairan b.d peningkatan







Panas 



Kekurangan







Suhu 39oc







Klien Tampak Lemas



Ds:



MK: Defisit Volume cairan



Hormon tiroid  



Ketidakefektifan



pola



Klien Mengatakan



yang di produksi meningkat



nafas b.d peningkatan



Sering Sesak Nafas







produksi hormon tiroid



Klien Mengatakan



Pembengkakan kelenjar tiroid



Mudah Lelah



↓ Penekanan pada thoraks



Do: 



RR 27x/Menit







Nafas Klien Pendek



↓ Hambatan jalan nafas ↓ MK: Pola Nafas tidak efektif



3.



Ds : 



Klien Mengatakan Tidak Tahan Dengan Suhu Panas



Hormon tiroid



Hiperthermi



yang di produksi meningkat



peningkatan



↓ Peningkatan metabolisme tubuh ↓



Do : 



Suhu 39oc







Kulit Tampak



hiperthermi



metabolisme tubuh



b.d



Kemerahan 4.



Ds : 



Hormon tiroid Klien Mengatakan



yang di produksi meningkat ↓



Mudah Lelah 



Klien Mengatakan



Peningkatan metabolisme tubuh



Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh



b.d.



Asupan



makanan tidak adekuat







Terkadang Mual



Peningkatan penggunaan energi



Do : 



Berat Badan Turun 4kg







Klien Lemas



↓ Nafsu makan meningkat ↓ Suplai makanan tidak memenuhi ↓ BB turun ↓ MK: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh



5.



Ds : 



Hormon tiroid Klien Mengatakan



yang di produksi meningkat ↓



Sering Lelah



Peningkatan metabolisme tubuh



Do : 



Intoleransi aktifitas b.d peningkatan metabolisme : energi terkuras habis







Bb Turun 4 Kg



Energi terpakai u/ metabolisme ↓ Tubuh cepat kehilangan energi ↓ Mudah lelah saat beraktivitas ↓ MK: Intoleransi aktivitas Janin 1.



Ds : 



Hormon tiroid Ibu mengatakan sesak nafas



yang di produksi meningkat ↓



Resiko



keterlambatan



perkembangan gangguan



endokrin



b.d :







Ibu mengatakan lemas







Do : 



Peningkatan metabolisme tubuh



RR 27x/Mnt



Suplai O2 untuk metabolisme ibu meningkat ↓ Suplai O2 pada janin menurun ↓ Suplai O2 pada janin menurun ↓ Hipoksia janin ↓ Kematian jaringan pada janin ↓ Gangguan perkembangan janin ↓ MK: resiko keterlambatan perkembangan janin



penurunan suplai O2 ke janin



Hiportiroid No.



DATA



KEMUNGKINAN



MASALAH



PENYEBAB



KEPERAWATAN



Ibu 1.



↓Hormon tiroid



Hipothermi b.d.



Pasien mengatakan



yang di produksi



Penurunan pembakaran



tubuh gemetar dan







Ds : 



lemas



energi



Laju BMR melambat ↓



Do : 



Kulit teraba dingin







Suhu 34oC



Penurunan pembakaran energi ↓ Panas tubuh menurun ↓ Toleransi suhu linkungan menurun ↓ Suhu tubuh rendah ↓ MK: Hipotermi



2.



Ds : 



Pasien mengatakan lemas suara serak







Mengatakan nyeri dada



↓Hormon tiroid



Ketidakefektifan pola



yang di produksi



nafas b.d depresi



↓ TSH merangsang kelenjar tiroid untuk ,menskresi hormon tiroid



Do: 



Pasien sesak











RR 21x/Mnt



Pembesaran kelenjar tiroid ↓ Menekan struktur di leher dan dada ↓ Disfagia gangguan respirasi ↓ MK:ketidak efektifan pola



ventilasi : pembesaran kelenjar tiroid



nafas 3.



Ds : 



Mengatakan Sering buang air besar







Pasien mengaakan nyeri pada perut



↓Hormon tiroid



Konstipasi b.d.



yang di produksi



Penurunan motilitas







traktus GI



Laju BMR melambat ↓ mortilitas usus menurun



Do : 



Feses terasa keras







mual



↓ Peristaltik usus menurun ↓ Penurunan fungsi GI ↓ MK: Konstipasi



4.



Ds : 



pasien mengatakan sesak nafas







↓Hormon tiroid



Intoleransi aktivitas b.d



yang di produksi



Mudah lelah saat







beraktivitas



pasien mengatakan



Laju BMR melambat



nyeri otot dan sakit







kepla



Produksi energi terganggu ↓



Do : 



pasien tampak lemas







nyeri pada otot







RR 21x/Mnt



Tubuh kekurangan energy ↓ Mudah lelah saat beraktivitas ↓ MK: Intoleransi aktivitas



5.



Ds : 



Mengungkapkan masalah secara verbal



Defisiensi pengetahuan



yang di produksi



b.d kurangya pajanan



↓ Memerlukan terapi hormon



Do : 



↓Hormon tiroid



Tidak mengikuti instruksi yang diberikan secara akurat



tiroid ↓ Kurangnya penyampaian informasi



informasi terkait proses pengobatan/terapi hormon



↓ MK: Defisiensi pengetahuan Janin 1.



DS : 



Ibu mengatakan sering lemas dan gemetar



↓Hormon tiroid



Resiko



yang di produksi



perkembangan



↓ Laju BMR melambat



Do: 



Makan terasa tidak enak







keterlambatan



gangguan



endokrin



janin



pada bayi ↓ Gangguan metabolik janin ↓ MK: Resiko keterlambatan perkembangan



C. Diagnosa Keperawatan a. Hipertiroid Ibu 1. Kekurangan volume cairan b.d peningkatan metabolisme tibuh : peristaltik usus meningkat 2. Ketidakefektifan pola nafas b.d peningkatan produksi hormon tiroid 3. Hiperthermi b.d peningkatan metabolisme tubuh 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh b.d. Asupan makanan tidak adekuat 5. Intoleransi aktifitas b.d peningkatan metabolisme : energi terkuras habis Janin 1. Resiko keterlambatan perkembangan b.d gangguan endokrin : penurunan



b. Hipotiroid Ibu 1. Hipothermi b.d. Penurunan pembakaran energi



:



penurunan suplai O2 ke



Penurunan nutrisi yang mengalir



suplai O2 ke janin



b.d



2. Ketidakefektifan pola nafas b.d depresi ventilasi : pembesaran kelenjar tiroid 3. Konstipasi b.d. Penurunan motilitas traktus GI 4. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umim : penurunan produksi energi 5. Defisiensi pengetahuan b.d kurangya pajanan informasi terkait proses pengobatan/terapi hormon Janin 1. Resiko keterlambatan perkembangan b.d gangguan endokrin : penurunan distribusi nutrisi ke janin



D. Asuhan Keperawatan a. Hipertiroid



No.



Diagnosa



Tujuan dan kriteria



intervensi



hasil Ibu 1.



Kekurangan



volume Setelah dilakukan asuhan



cairan b.d peningkatan keperawatan selama 1x24 metabolisme



tibuh



: jam diharapkan terjadi



1. Pertahankan catatn intake dan output yang akurat. 2. Monitor status hidrasi.



peristaltik



usus keseimbangan cairan di



meningkat



dalam tubuh pasien, tidak



4. Kolaborasi pemberian cairan IV.



terjadi dehidrasi dengan



5. Kolaborasi dengan dokter.



kriteria hasil : 1.



mempertahankan urine



output



sesuai



dengan usia dan BB, Bj urine normal, Ht normal, 2. TTV dalam rentang normal, 3. tidak ada tanda-tanda



3. Monitor TTV.



Rasional



dehidrasi,



elastisitas



kulit baik, membran mukosa lembab. 2.



Ketidakefektifan



pola Setelah



dilakukan 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 1. Untuk memudahkan pasien dalam



nafas b.d peningkatan tindakan produksi hormon tiroid



selama



keperawatan 3



x



24



ventilasi.



nafas.



jam 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan 2. Untuk



diharapkan irama nafas dalam rentang normal.



alat jalan nafas buatan.



4. Auskultasi suara nafas, catat adanya 3. Untuk mengetahui adanya suara



nafas



tambahan.



5. Pertahankan jalan nafas yang paten.



1. Menunjukkan yang



jalan 6. Monitor frekuensi dan irama pernafasan. paten 7. Monitor pola pernafasan abnormal.



(klien tidak merasa 8. Monitor tercekik,irama



suhu,warna,dan



kelembaban



kulit.



nafas,frekuensi pernafasan



dalam



suara



4. Untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka. 5. Untuk



mengetahuin



suara



dan



keadaan jalan nafas. 6. Untuk mengetahui keadaan nafas dalam batas normal. 7. Untuk



rentang normal,tidak ada



jalan



nafas.



suara tambahan. Kriteria hasil :



memepertahankan



memantau



perubahan



selanjutnya.



nafas



abnormal. 3.



Hiperthermi peningkatan



b.d Tujuan : 1. Setelah



1. Kaji vital sign tiap 2-3 jam. dilakukan 2. Kaji peningkatan suhu, denyut nadi.



1. Untuk mengetahu perubahan TTV pasien.



metabolisme tubuh



tindakan



3. Pantau suhu lingkugan, batasi / tambah 2. Suhu 38,9 menunjukkan proses



keperawatan



3x24



jam



tubuh 4. Anjurkan untuk menggunakan baju yang 3. Suhu lingkungan / jumlah selimut



suhu



kembali



normal,



resiko terkontrol. Kriteria Hasil :



linen tempat tidur sesuai indikasi.



penyakit infeksi akut.



tipis dan menyerap keringat.



harus



5. Anjurkan banyak minum air putih 2 -3 jam.



untuk



mempertahankan suhu mendekati normal.



1. Suhu tubuh normal 6. Berikan kompres air hangat. (36,5-37oC).



dibatasi



7. Kolaborasi



2. Tidak ada kejang.



antipiretik



3. Pengendalian resiko:



laboratorium.



pemberian dan



4. Membantu antibiotik,



panas



keluar



dari



tubuh.



pemeriksaan 5. Membantu



memenuhi



cairan



tubuh.



hipertermi.



6. Membantu mengurangi demam. 7. Digunakan



untuk



mengurangi



demam dan untuk menunjang intervensi keperawatan. 4.



Ketidakseimbangan



Setelah



dilakukan 1. Kolaborasi



dengan



ahli



gizi



untuk 1. Untuk



nutrisi kurang dari keb. tindakan keperawatan 3 x



menentukan jumlah kalori dan nutrisi



Tubuh



yang dibutuhkan pasien.



b.d.



Asupan 24



makanan tidak adekuat



jam.



diharapkan



kebutuhan nutrisi pasien 2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan Fe. tercukupi. Kriteria Hasil :



membantu



dalam



penyembuhan 2. Membantu pembentukan sel darah merah dalam absorsi makanan



3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan 3. Mempertahankan kulit dan cairan protein dan vit C.



1. Adanya peningkatan 4. Berikan subtansi gula.



dalam tubuh 4. Membentuk



energi



agar



tidak



berat badan.



5. Berikan makanan yang terpilih (sudah



2. BB ideal sesuai tinggi badan.



dikonsultasikan dengan ahli gizi).



5. Untuk membantu proses dalam



6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan



3. Tidak



terjadi



penurunan BB



mudah lelah



kalori.



pemenuhan kebutuhan nutrisi 6. Mengetahui penyebab pemasukan



7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.



yang



kurang



sehingga



dapat



menentukan intervensi yang sesuai dan efektif 7. Klien dan kelurga akan mengetahuinutrisi yang baik.



5.



Intoleransi aktifitas b.d Setelah peningkatan



dilakukan 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 1. Mengkaji



tindakan keperawatan 1 x



(Kolaborasikan



dengan



terapi



klien



latihan



yang



Rehabilitasi



terkuras habis



merencanakan dan monitoring program 2. Mengetahui sejauh mana aktivitas



menyelesaikan



aktifitas sehari-hari yang diinginkan.



1. Pasien melakukan sehari-hari mandiri.



aktivitasi klien. 2. Bantu



KRITERIA HASIL :



untuk



terhadap



aspek



metabolisme : energi 24 jam diharapkan pasien mampu



Medik)



Tenaga



setiap



klien



dierencanakan.



yang bisa dilakukan klien dan untuk



mengidentifikasi



aktivitas yang mampu dilakukan.



aktivitas apa yang membutuhkan bantuan dan latihan.



mampu 3. Bantu untuk memilih aktivitas yang 3. Aktivitas yang terlalu berat dan aktivitas



sesuai dengan kemampuan.



tidak sesuai dengan kondisi klien



secara 4. Bantu untuk memilih aktivitas yang disukai.



1. TTV normal (TD : 5. Bantu



dapat



memperburuk



toleransi



terhadap latihan pasien/keluarga



untuk 4. Aktifitas yang disukai klien dapat



80/120 mmHg, RR :



mengidentifikasi



16-24x/menit,



beraktivitas.



Nadi



kekurangan



dalam



meningkatkan minat klien untuk beraktifitas



60-80x/menit, T : 36,5



5. Membantu



– 37,50C). 2. Mampu



klien



memperoleh



dukungan/bantuan dari keluarga Berpindah



saat beraktivitas ,



(dengan/tanpa bantuan alat) Janin 1.



Resiko



keterlambatan Setelah



perkembangan



dilakukan



b.d tindakan keperawatan 3 x



gangguan endokrin : 24



jam,



resiko



penurunan suplai O2 keterlambatan ke janin



1. Ajarkan kepada keluarga tanda tanda 1. perkembangan janin normal 2. Mencegah dan menangani pembatasan



dapat diminimalisir



Kriteria hasil :



3. Meningkatkan



keseimbangan



dan



mengetahui



keluarga mampu melaporkan ke tenaga kesehatan apabila terjadi



cairan



abnormal pada janin



dan mencegah komplikasi pada ibu 2.



Pembatasan diet harus dicegah



hamil akibat dari



agar nutrisi pada janin dapat



kadar cairan yang



tidak normal atau di luar harapan



1. Ketersediaan



keluarga



tanda-tanda bayi yang sehat dan



diet yang sangat ketat kepada ibu



perkembangan pada janin



Agar



terpenuhi dengan maksimal



4. Buat perencanaan makan dengan pasien 3.



Apabila



cairan



tubuh



ibu



asupan zat gizi untuk



yang masuk dalam jadwal makan,



berkurang, air ketuban pada



memenuhi kebutuhan



lingkungan



janin dapat berkurang dan dapat



metabolik



ketidaksukaan makan pasien serta suhu



mempengaruhi



makanan



janin serta dapat mengakibatkan



janin



ibu



dan



makan,



kesukaan



dan



pertumbuhan



adekuat/meningkat 2. Komponen dan kimia



5. Kolaborasi



dengan



dokter



terkait



persalinan



prematur



bahkan



program terapi dan mengobatan untuk



komplikasi yang serius pada



meningkatkan BMR pada ibu serta



janin (BBLR, cacat pada bayi)



mengindikasikan



meningkatkan distrimusi nutrisi dan



bahkan



status



cairan pada janin



kematian janin



cairan



tubuh



yang



nutrisi



meningkat



4.



3. Mempertahankan



dalam



Perencanaan



mengaibatkan



makan



dapat



nafsu



makan



meningkatkan



massa tubuh dan berat badan



dapat



batas



normal pada ibu hamil



pada ibu 5.



Program



terapi



obat



dapat



membantu meningkatkan laju metabolik pada ibu hipotiroid sehingga



distribusi



energi,



nutrisi dan cairan ke janin adekuat



dan



keterlambatan



perkembangan janin dapat di cegah



b. Hipotiroidisme No.



Diagnosa



Tujuan dan kriteria hasil



intervensi



Rasional



Ibu 1.



Hipothermi



b.d. Tujuan :



Penurunan pembakaran energi



1. Monitor suhu minimal setiap 2 jam, 1. Untuk mengetahu perubahan TTV



1. Setelah



dilakukan



tindakan



keperawatan



3x24 jam suhu tubuh kembali normal. :



neonate.



kulit.



4. Selimuti



5. Ajarkan normal



(36,5-37oC). 2. Nadi dan RR



2. Monitoring TTV, warna kulit dan suhu 2. Dapat



pasien



untuk



mencegah



kehilangan



pasien



cara



3. Meningkatkan



status



makanan



untuk proses metabolisme tubuh. 4. Menjaga suhu pasien agar tidak



mencegah



keletihan akibat panas. 6. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan



(nadi:



penanganan yang di perlukan.



60-100x/mnt, RR: 16-



7. Berikan anti piretik jika perlu.



24x/mnt).



mengetahui



cairan berlebihan atau dehidrasi.



hilangnya kehangatan tubuh.



Kriteria Hasil : tubuh



pasien.



3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.



2. Thermoregulation



1. Suhu



secara kontinu.



kehilangan panas tubuh. 5. Membantu pasien untuk menangani masalahnya



jika



tidak



dalam



pengawasan perawat. 6. Memaksimalkan intervensi yang diberikan.



2.



Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1.



Posisikan pasien untuk memaksimalkan



nafas



ventilasi.



b.d



depresi keperawatan selama 3 x 24



ventilasi : pembesaran jam kelenjar tiroid



diharapkan



nafas



irama 2.



dalam



rentang



normal.



nafas.



Identifikasi



pasien



perlunya



pemasangan alat jalan nafas buatan. 3.



Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan.



Kriteria hasil :



4.



Pertahankan jalan nafas yang paten. Monitor



yang paten (klien tidak



pernafasan.



merasa



Monitor pola pernafasan abnormal.



frekuensi



dan



irama



dalam



kulit.



ada



suara



b.d. Setelah dilakukan tindakan



Penurunan



motilitas keperawatan 2 x 24 jam diharapkan



Eliminasi



pasien kembali normal. Kriteria Hasil : 1. Pasien melakukan



4. Untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka. mengetahuin



suara



dan



6. Untuk mengetahui keadaan nafas



7. Untuk



memantau



perubahan



selanjutnya.



Konstipasi



traktus GI



3. Untuk mengetahui adanya suara



dalam batas normal.



nafas abnormal. 3.



jalan



keadaan jalan nafas.



Monitor suhu,warna,dan kelembaban



normal,tidak



memepertahankan



nafas.



5. Untuk



nafas,frekuensi pernafasan 7. rentang



2. Untuk



tambahan.



Menunjukkan jalan nafas 5.



tercekik,irama 6.



1. Untuk memudahkan pasien dalam



1. Monitor tanda gejala konstipasi



1. Mengetahui adanya konstipasi pada



2. Monitor bising usus 3. Monitor



feses



klien (observasi



freq,



konsistensi, volume) 4. Dukung intake cairan



mampu aktivitas



5. Anjurkan pasien dan keluarga diet tinggi serat



2. Untuk mengetahui sejauh mana mortilitas bising usus 3. Untuk memonitir konstipasi pada klien dan sebagai acuan intervensi selanjutnya



sehari-hari



secara



mandiri.



6. Melakukan tindakan huknah



4. Intake cairan yang cukup dapat



7. Kolaborasi dengan dokter : pemberian



2. TTV normal



(TD :



obat



konstipasi



80x/menit, T : 36,5 –



6. Tindakan



37,50C).



Intoleransi



huknah



membantu



pengeluaran feses pada pasien Berpindah



7. Membantu mendukung tindakan



(dengan/tanpa bantuan



intervensi keperawatan sehingga



alat)



kriteria hasil intervensi tercapai



aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 2. Mengkaji



b.d kelemahan umim : keperawatan 1 x 24 jam



(Kolaborasikan



penurunan



Rehabilitasi



energi



kadar



5. Serat yang tinggi dapat mencegah



16-24x/menit, Nadi 60-



2. Mampu



mengencerkan



feses



80/120 mmHg, RR :



4.



membantu



produksi diharapkan pasien mampu menyelesaikan sehari-hari



aktifitas yang



diinginkan.



3. Pasien melakukan sehari-hari mandiri.



Medik)



Tenaga untuk



terhadap



terapi



aspek



klien



latihan



yang



dierencanakan.



merencanakan dan monitoring program 3. Mengetahui sejauh mana aktivitas aktivitasi klien. 2. Bantu



Kriteria Hasil :



dengan



setiap



klien



yang bisa dilakukan klien dan untuk



mengidentifikasi



aktivitas yang mampu dilakukan.



aktivitas apa yang membutuhkan bantuan dan latihan.



mampu 3. Bantu untuk memilih aktivitas yang 4. Aktivitas yang terlalu berat dan aktivitas



sesuai dengan kemampuan.



secara 4. Bantu untuk memilih aktivitas yang disukai.



tidak sesuai dengan kondisi klien dapat



memperburuk



terhadap latihan



toleransi



3. TTV



normal



(TD : 5. Bantu



pasien/keluarga



80/120 mmHg, RR :



mengidentifikasi



16-24x/menit, Nadi 60-



beraktivitas.



untuk 5. Aktifitas yang disukai klien dapat



kekurangan



dalam



meningkatkan minat klien untuk beraktifitas



80x/menit, T : 36,5 –



6. Membantu



37,50C).



klien



memperoleh



dukungan/bantuan dari keluarga



4. Mampu



Berpindah



saat beraktivitas ,



(dengan/tanpa bantuan alat) 5.



Defisiensi



Setelah dilakukan tindakan



pengetahuan kurangya informasi



b.d keperawatan 1x 24 jam pajanan diharapkan pasien mampu terkait memahami



kemungkinan



penyebab



1. Mengetahui



penyebab



pasien



defisiensi pengetahuan ,dengan cara



kekurangan



informasi



tentang



yang tepat.



penyakit serta sejauh mana pasien



tentang



proses



penyakit.



pengobatan/terapi



Kriteria Hasil :



hormon



1. Pasien mampu



1. Identifikasi



mengerti tentang penyakitnya 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan apasaja program pengobatannya.



dan



2. Meningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas klien



keluarga



3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa



menyatakan



muncul pada penyakit,dengan cara



mengetahui gejala yang muncul



yang tepat.



sehingga



pemahaman



tentang



penyakit,kondisi,dan program pengobatan.



4. Gambarkan proses penyakit,dengan cara yang tepat. 5. Sediiakan informasi pada pasien tentang kondisi,dengan cara yang



3. Diharapkan



klien



klien



dapat



diharapkan



kecemasannya berkurang serta pengetahuan terhadap penyakit mengalami peningkatan. 4. Meningkatkan pengetahuan dan



tepat.



kesiapan pasien untuk menjalani pengobatan 5. Pasien



diharapkan



tentang



kondisinya



mengerti saat



Sehingga



pengetahuan



terhadap



penyakit



ini.



pasien serta



keadaannya meningkat Janin 1.



Resiko keterlambatan Setelah dilakukan tindakan perkembangan



b.d keperawatan 3 x 24 jam,



gangguan endokrin : resiko penurunan



keterlambatan



distribusi perkembangan pada janin



nutrisi ke janin



dapat diminimalisir



dan



asupan zat gizi untuk memenuhi



perkembangan janin normal



diet yang sangat ketat kepada ibu



kebutuhan



keseimbangan



Agar



keluarga



mengetahui



tanda-tanda bayi yang sehat dan



7. Mencegah dan menangani pembatasan



8. Meningkatkan



Kriteria hasil : 1. Ketersediaan



6. Ajarkan kepada keluarga tanda tanda 1.



keluarga mampu melaporkan ke tenaga kesehatan apabila terjadi



cairan



abnormal pada janin



dan mencegah komplikasi pada ibu 2.



Pembatasan diet harus dicegah



hamil akibat dari



agar nutrisi pada janin dapat



kadar cairan yang



tidak normal atau di luar harapan



terpenuhi dengan maksimal



9. Buat perencanaan makan dengan pasien 3.



Apabila



cairan



tubuh



ibu



yang masuk dalam jadwal makan,



berkurang, air ketuban pada



metabolik ibu dan janin



lingkungan



janin dapat berkurang dan dapat



adekuat/meningkat



ketidaksukaan makan pasien serta suhu



mempengaruhi



makanan



janin serta dapat mengakibatkan



2. Komponen dan kimia



makan,



kesukaan



dan



pertumbuhan



cairan



tubuh



yang



10. Kolaborasi



dengan



dokter



terkait



persalinan



prematur



bahkan



mengindikasikan status



program terapi dan mengobatan untuk



komplikasi yang serius pada



nutrisi meningkat



meningkatkan BMR pada ibu serta



janin (BBLR, cacat pada bayi)



3. Mempertahankan



meningkatkan distrimusi nutrisi dan



bahkan



cairan pada janin



kematian janin



massa tubuh dan berat badan



dalam



batas



4.



normal pada ibu hamil



dapat



Perencanaan



mengaibatkan



makan



dapat



nafsu



makan



meningkatkan pada ibu 5.



Program



terapi



obat



dapat



membantu meningkatkan laju metabolik pada ibu hipotiroid sehingga



distribusi



energi,



nutrisi dan cairan ke janin adekuat



dan



keterlambatan



perkembangan janin dapat di cegah



Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Edisi 2. Jogjakarta: MediAction. Wilkinson, Judith M. 2016. Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi 10. Jakarta : EGC