Ws [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I. Pendahuluan



2. Penjelasan tentang macam-macam distilasi Berdasarkan tekanan operasi yang digunakan, distilasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu distilasi atmosferik, distilasi vakum, dan distilasi tekanan tinggi (lebih dari 1 atm). Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150°C. Destilasi vakum memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya tidak perlu terlalu tinggi. Sedangkan destilasi atmosfer adalah proses pemisahan dua komponen berdasarkan perbedaan titik didihnya pada tekanan atmosfer. Destilasi pada tekanan vakum dan atmosfer ini selain dapat menurunkan titik didih dapat juga bertujuan untuk menghindari kerusakan komponen pada proses pembuatan minyak atsiri (Dewi, 2012). Macam dari destilasi adalah Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih masing – masing. Destilasi Fraksionasi (Bertingkat) hanya destilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak kondensat. Destilasi Azeotrop



D I S T I L A S I



1. Penjelasan tentang distilasi Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut di dinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi distilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan tergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni (Walangare et al, 2013). Tingkat efisiensi dari alat destilasi harus diketahui untuk mengoptimalkan kinerja alat tersebut agar dapat berjalan dengan output keluaran yang maksimal tanpa harus membuang energi yang berlebih sehingga dapat dilakukan penghematan energi. Efesiensi kerja alat destilasi dapat diketahui dari volume yang dihasilkan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan. Yang mana efesiensi destilasi dipengaruhi oleh perbedaan suhu dan besarnya koefisien perpindahan panas. Hal-hal yang mempengaruhi proses destilasi adalah jenis larutan, volume larutan, suhu, waktu destilasi dan tekanan. Hasil dari proses destilasi disebut dengan destilat yaitu larutan hasil destilasi yang sudah terkondisi yang berada di penampung yang telah tersedia (Andani dan Yunita,2017).



3. Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi Destilasi merupakan istilah lain dari penyulingan, yakni proses pemanasan suatu bahan pada berbagai temperatur, tanpa kontak dengan udara luar untuk memperolah hasil tertentu. Hal-hal yang mempengaruhi proses destilasi adalah jenis larutan, volume larutan, suhu, waktu destilasi dan tekanan. Hasil dari proses destilasi disebut dengan destilat yaitu larutan hasil destilasi yang sudah terkondisi yang berada di penampung yang telah tersedia. Tingkat efisiensi dari alat destilasi harus diketahui untuk mengoptimalkan kinerja alat tersebut agar dapat berjalan dengan output keluaran yang maksimal tanpa harus membuang energi yang berlebih sehingga dapat dilakukan penghematan energi. Efesiensi kerja alat destilasi dapat diketahui dari volume yang dihasilkan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan (Andani dan Yunita, 2017). Destilasi bisa berjalan dengan baik jika faktor-faktor yang mempengaruhi proses destilasi itu berjalan pada umumnya atau berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan pada saat proses destilasi. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Distilasi seperti Kondisi umpan, Sifat dari camuran,, Karakteristik kolom, Jenis kolom (plate,packed ) dan panjang kolom,,Besaran - besaran lainnya (laju uap naik, laju cairan turun/ reflux, luas permukaan kontak antara fasa gas dan cair, dan effisiensi perpindahan massa) diperhatikan sehingga dampak diakibatkan kesalahan operasi seperti foaming, weeaping ,entrainment, floodi ng bisa diatasi. Dan berdasarkan faktor-faktor destilasi diatas akan mendapatkan hasil proses destilasi hanya bisa dilakukan untuk memisahkan komponen-komponen yang memiliki perbedaan titik didih dan tidak bisa digunakan untuk memisahkan komponen dengan titik didih yang berdekatan atau sama (Fatimura, 2014). 4. Perbedaan evaporasi dan distilasi Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut di dinginkan kembali menjadi cairan. Destilasi merupakan istilah lain dari penyulingan,



D I S T I L A S I



Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Destilasi Uap Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperature yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Destilasi Vakum Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi (Walangare et al, 2013).



5. Contoh aplikasi distilasi di kehidupan Pemisahan Campuran etanol – oktanol – air dengan metode distilasi dalam structured Packing merupakan salah satu sumber energy alternatif yang memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat diperbarui, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah, dan ramah lingkungan karenaemisi CO2 nya rendah .Proses awal adalah melakukan fermentasi pada bahan yang mengandung glukosa sehingga didapatkan hasil berupa etanol. Etanol hasil fermentasi tersebut masih berupa broth yang dapat dikatakan masih banyak bahan pengotornya, padabroth ini kemudian dilakukan proses ekstraksi dengan solvent berbasis alcohol sehingga didapatkan etanol. Hasil ekstraksi ini pun belum didapatkan kadar etanol yang diinginkan sehingga diperlukan proses distilasi. Proses distilasi menghasilkan etanol yang telah terpisah dengan solvent dan air kemudian solvent dapat digunakan kembali untuk proses ekstraksi, tetapi sistem etanol-air akan membentuk azeotrop pada 78.2oC dengan komposisi 89.4% moletanol dan 10.6% mol air sehingga dengan menggunakan distilasi biasa, tidak dapat diperoleh etanol absolut (Abdullah et al, 2014). Pengolahan aquades dengan cara proses destilasi yang mana Tingkat efisiensi dari alat destilasi harus diketahui untuk mengoptimalkan kinerja alat tersebut agar dapat berjalan dengan output keluaran yang maksimal tanpa harus membuang energi yang berlebih sehingga dapat dilakukan penghematan energi. Efesiensi kerja alat destilasi dapat diketahui dari volume yang dihasilkan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan. untuk mengubah air PDAM menjadi aquadest dapat menggunakan proses destilasi, dimana semakin kecil volume air umpan maka akan semakin besar efisiensi. Hal ini dikarenakan proses pemanasan yang cepat sehingga jumlah uap akan lebih banyak dalam 1 jam operasi (Adani dan Yunita, 2017)



D I S T I L A S I



yakni proses pemanasan suatu bahan pada berbagai temperatur, tanpa kontak dengan udara luar untuk memperolah hasil tertentu. Penyulingan adalah perubahan bahan dari bentuk cair ke bentuk gas melalui proses pemanasan cairan tersebut, dan kemudian mendinginkan gas hasil pemanasan, untuk selanjutnya mengumpulkan tetesan cairan yang mengembun. Unit operasi distilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan tergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni (Walangare et al, 2013). Evaporasi pada prinsipnya mempunyai dua fungsi yaitu merubah panas dan memisahkan uap yang terbentuk dari bahan cair. Artinya, dalam proses ini sebagian air atau pelarut akan diuapkan sehingga akan diperoleh suatu produk yang kental (konsestrat). Proses pindah panas dan pindah masa yang efektif akan meningkatkan kecepatan penguapan. Evaporasi akan terjadi apabila suhu suatu bahan sama atau lebih tinggi dari titik didih cairan (Aji et al, 2013).



BAB II. Metode 6. Tujuan Praktikum



7. Waktu dan Tempat



8. Alat dan Bahan beserta fungsinya



D I S T I L A S I



9. Cara Kerja



D I S T I L A S I



BAB III. Hasil dan Pembahasan



BAB IV. Penutup 10. Simpulan



D I S T I L A S I



11. Saran (untuk praktikum)



DAFTAR PUSTAKA



D I S T I L A S I



Abdullah, Adesya, Rahmatunnisa Nur Salikha, Tri Widjaja dan Setiyo Gunawan. 2014. Pemisahan Campuran Etanol–Oktanol–Air dengan Metode Distilasi dalam Structured Packing. Jurnal Teknik POMITS. Vol. 3, No. 2, Hal : 140 – 142. Adani, Shabrina Iswari dan Yunita Ali Pujiastuti. 2017. Pengaruh Suhu Dan Waktu Operasi Pada Proses Destilasi Untuk Pengolahan Aquades Di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Jurnal Chemurgy. Vol. 1, No. 1, Hal : 31 – 35. Aji, Amri, Meriatna dan Anita Sari Ferani. 2013. Pembuatan Pewarna Makanan Dari Kulit Buah Manggis Dengan Proses Ekstraksi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Vol. 2, No. 2, Hal : 1 – 15. Dewi, Asri Artsani Karima . 2012. Kinerja Destilasi Rimpang Jahe Secara Kohobasi Dan Destilasi Uap-Air. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Fatimura, Muhrinsyah. 2014. TinjauanTeoritis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Operasi Pada Kolom Destilasi. Jurnal Media Teknik. Vol. 11, No. 1, Hal : 23 – 31. Walangare, K. B. A, A. S. M Lumenta, J. O Wuwung dan B. A. Sugiarso. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut MEnjadiAir Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Vol. 1, No. 1, Hal : 1 – 11.



D I S T I L A S I



LAMPIRAN



D I S T I L A S I



D I S T I L A S I



D I S T I L A S I