DR Faizal HRA Risk Assesment Cleaning Service [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH HEALTH RISK ASSESMENT CLEANING SERVICE AREA OFFICE



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester 2 Mata Kuliah Kecelakaan Kerja



Oleh: dr Faizal Ablansah Anandita (2006542305) Dosen Mata Kuliah: Ambar Roestam, MOH



PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................



i



DAFTAR ISI ..................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………………………………......................……………. 1 1.2 Tujuan Penulisan



………………………………......................



…………….



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Management



Resiko .......................................................................................... 3



2.1.1 Persiapan……................................................................................. 4 2.1.2 Identifikasi Bahaya….……............................................................ 5 2.1.3 Penilaian Resiko…….…................................................................ 8 2.1.4 Pengendalian resiko………..... ...................................................... 6 2.1.5 Risk Residual Reduction……......................................................... 9 2.2 Job Description Cleaning Service PT “I”



.............................................. 10



2.3 Bahan



Kimia



yang



Digunakan



Cleaning



Service



PT”I”



.............................. 12 2.4 Bahaya Potensial Lain pada Cleaning Serivice PT “I”............................... 13



ii



BAB III Health Risk Assesment Cleaning Service PT “I” 3.1 Health Risk Assesment............................................................................... 14 3.2 Tabel Health Risk assesment...................................................................... 15 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Health Risk Assesment



……………………………...........



………



16



4.2 Identifikasi HasilHealth Risk Assesment yang High Risk ………



…........... 16



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……………………...................……………………............ 17 5.2 Saran



……………………………………….....................



………..............



17



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 18



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja memerlukan perhatian khusus dari pemerintah, pengusaha, dan kelompok. Sementara beberapa industri bersifat lebih berbahaya dari industri yang lain, pekerja berpenghasilan kecil lebih banyak dihadapkan pada risiko mengalami kecelakaan kecelakaan akibat kerja dan kesehatan yang kurang baik, karena kemiskinan seringkali memaksa mereka untuk menerima pekerjaan yang tidak aman. Berbagai pendekatan sering dilakukan dalam menghadapi risiko dalam organisasi atau perusahaan misalnya: a. Mengabaikan risiko sama sekali, karena dianggap merupakan hal yang diluar kendali manajemen. Pendapat tersebut, merupakan cara pendekatan yang tidak tepat, karena tidak semua risiko berada diluar jangkauan kendali organisasi / perusahaan. b. Menghindari semua kegiatan atau proses produksi yang memiliki risiko. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan, karena semua aktivitas ditempat kerja sampai tingkat tertentu selalu mengandung risiko. c. Menerapkan Manajemen Risiko. Penerapan Manajemen Resiko inilah yang begitu diharapkan diberlakukan di seluruh jenis pekerjaan, di industry jenis apapun1. Cleaning Service, adalah salah satu pekerjaan yang secara umum memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan, dan hygenisasi dari sebuah gedung atau bangunan itu sendiri, itu meliputi kebersihan indoor ataupun outdoor sehingga bisa tercipta suasana yang comfortable dalam menunjang aktifitas sehari-hari sebagai tujuan jangka pendeknya, dan sebagai tujuan jangka panjangnya adalah untuk mempertahankan life of time semua benda yang termasuk dalam lingkup kerja cleaning service tersebut. Salah satu contoh pekerjaan cleaning service adalah membersihkan pada bagian permukaan: Dinding, lantai, furniture, upholstery (sofa, kursi, telephone, lampu meja, pegangan kunci, dan lain-lain) peralatan sanitair kamar mandi serta fixtures (keran,tisuue holder,shower head dan lain-lain. Hal ini tentu membuat peran Cleaning Service begitu banyak menghadapi bahaya-bahaya potensial yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi faktor bahaya/risiko keselamatan 1



dan kesehatan kerja (Safety and Health Risk Assessment) untuk pekerjaan Cleaning Service. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja Cleaning Service Office PT “I”.



1.2 Tujuan Penulisan Adapun Tujuan Umum dari penulisan makalah ini adalah : 1. Melakukan penilaian resiko keselamatan dan kesehatan kerja (health risk assessment) pada pekerja cleaning service PT “I” 2. Mengetahui bahaya potensial apa saja yang berdampak pada pekerja cleaning service PT “I” 3. Mengetahui bahaya potensial mana yang paling beresiko dan macam-macam pengendaliannya



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Managemet Resiko (Health Risk Assesment) Secara umum Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan melibatkan proses-proses, metode dan teknik yang membantu manajemen perusahaan dalam memaksimalkan probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan meminimalisasi probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan4. Beberapa terminologi penting yang berkaitan dengan Manajemen Risiko, diantaranya adalah5.  Pengkajian Risiko (Risk Assessment) adalah Suatu proses untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai resiko terhadap pekerjaan yang dilakukan dan mengidentifikasi tindakan untuk mengurangi risiko.  Bahaya (Hazard) adalah segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan kerugian seperti cedera, sakit maupun kerusakan.  Risiko (Risk) merupakan suatu ukuran kehilangan/kerugian bagi manusia, lingkungan, status pemenuhan, reputasi kelompok, aset atau kinerja bisnis dalam hal produk dari kemungkinan suatu peristiwa yang terjadi dan mempunyai dampak yang besar. Adapun tahapan dari pelaksanaan Manajemen Risiko secara sistematis dan ringkas dapat dilihat pada bagan dibawah ini : 4



3



Gambar 1 : Bagan Proses Manajemen Risiko Sumber : Australia/ New Zealand Standard AS/NZS 4360:2004 Proses diatas akan menghasilkan suatu rencana yang harus mendapat dukungan dari manajemen dan karyawan. Untuk itu rencana tersebut perlu dikonsultasikan kepada pihak manajemen untuk mendapat umpan balik dan akhirnya dukungan. Selanjutnya rencana yang telah disetujui tersebut perlu disosialisasikan kepada seluruh karyawan yang terlibat agar mendapat penerimaan. Pada akhirnya pelaksanaan dari rencana tersebut harus dievaluasi secara berkala keberhasilannya. Manajemen Risiko dapat diterapkan baik untuk mengelola risiko keselamatan (safety) ataupun risiko kesehatan (Health)4. 2.1.1 Persiapan Tahap persiapan pelaksanaan Risk Assessment diantaranya melakukan perencanaan yang meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko untuk suatu pekerjaan 4. Penilaian Risiko Pekerjaan dapat dilakukan pada saat operasi normal maupun dalam kondisi pemeliharaan. Untuk proyek baru, respons emergency dan aktivitas konstruksi, pengkajian risiko spefisik harus dilakukan mengikuti kaidah yang tepat dan oleh Tim yang kompeten.5



2.1.2 Identifikasi Bahaya Tahap identifikasi bahaya merupakan suatu usaha untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem operasi, peralatan, prosedur, unit kerja.



4



Kegiatan ini berusaha melakukan prediksi, menelaah, dan mendapatkan potensi bahaya pada bagian suatu sistem, sub-sistem, waktu, urutan aktivitas, dan juga menghitung kemungkinankemungkinan yang timbul akibat bahaya tersebut. Hal ini merupakan langkah yang paling kritis dalam pelaksanaan pengkajian risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil Identifikasi bahaya akan menunjang proses analisis dan penafsiran risiko selanjutnya.6 Identifikasi bahaya tidak selalu mudah dan kasat mata karena itu memerlukan metode atau teknik identifikasi bahaya yang sering digunakan, antara lain6:  Check List  What If  Preliminary Hazard Analysis  Failure Mode and Effect Analysis  Hazop  Fault Tree Analysis  Event Tree Analysis  Quantitative Risk Analysis Proses identifikasi bahaya harus dapat mengidentifikasi bahaya yang dapat diramalkan (foreseeable) yang dapat timbul dari suatu kegiatan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Pekerja, Orang lain yang berada di tempat kerja, tamu dan bahkan masyarakat sekitar5. Beberapa faktor bahaya di lingkungan kerja di perusahaan, diantaranya adalah2.  Faktor Kimia : debu/serat asbes, fumes, mists/aerosol, gas, uap/vapours dan asap  Faktor Fisika : bisisng, getaran, radiasi, suhu (tekanan panas atau dingin), penerangan, tekanan (pressure on vessel or diving), NORM (Naturally Occuring Radioactive Material).  Faktor Biologis : bakteri, virus, jamur, dll  Faktor Ergonomis : gerakan berulang, manual handling, fatigue, desain tempat kerja dan pekerja shift



5



 Faktor Psikososial : stress kerja karena beban kerja, perubahan organisasi, konflik manajemen 2.1.3 Penilaian resiko (Risk Assesment) Penilaian risiko merupakan inti dari proses manajemen risiko. Penilaian risiko perlu dilakukan seobjektif mungkin berdasarkan data yang ada. Maksud dari penilaian risiko adalah untuk mendapatkan suatu estimasi tingkatan risiko yang dapat digunakan untuk membantu mengambil keputusan dan mendapatkan informasi wawasan dalam mengendalikan risiko.5 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penilaian risiko adalah : Samurat  Sifat Alami Hazard  Kombinasi Hazard  Jenis-jenis cidera dan sakit yang dapat diramalkan terhadap paparan yang ada.  Konsekuensi durasi dan paparan terhadap Hazard  Tempat kerja dan layoutnya  Organisasi pekerjaan Risiko dinilai melalui estimasi kemungkinan (frekuensi) dan konsekuensi (keparahan) dimana hazard terjadi5. Dalam bentuk sederhana, penilaian risiko dapat digambarkan sebagai berikut : Resiko (Risk) = Likelihood of Occurance RR X Severity7 Yaitu; risiko (risk) adalah perkalian antara bahaya (hazard) terhadap paparan (exposure). Untuk menentukan nilai bahaya (hazard) digunakan skala bahaya (hazards rating) PT “I” mengacu pada literature OGP (2005) sebagai berikut7. Score



Defitinion



1



Slight health effects: Not affecting work performance or causing disability, e.g. non toxic dusts (as an acute hazard)



2



Minor health effects: Agents capable of minor health effects which are reversible, e.g. irritant agents, defatting agents, many food poisoning bacteria



3



Major health effects: Agents capable of irreversible health damage without 6



loss of life, e.g. noise, poor manual handling tasks, hand/arm vibration, chemicals causing systemic effects, sensitisers 4



One to three fatalities or Permanent Total Disability: Agents capable of irreversible damage with serious disability or death, e.g. corrosives, known human carcinogens (small exposed population), sensitisers where the onset of sensitisation threatens continuing employment, heat, cold, psychological stress



5



Multiple fatalities: Agents with the potential to cause multiple fatalities, e.g. chemicals with acute toxic effects (hydrogen sulphide, carbon monoxide), known human carcinogens (large exposed population)



Tahap selanjutnya setelah penentuan hazard rating adalah penentuan exposure rating. Kembali lagi, setelah ditentukan potential exposure dan lokasi pengukuran, maka exposure score dapat ditentukan dengan matriks berikut :



Score



Defitinion



1



Negligible exposures



2



Exposure below the OEL are controlled and likely to remain so in accordance with screening and performance criteria.



3



Exposures approaching the OEL, currently controlled to meet screening and performance criteria, but control cannot be assured.



4



Exposures at or above the OEL, not adequately controlled to meet screening and performance criteria and continously / regularly exceed OELs



5



Exposures well above the OEL likely to result in health damage to persons exposed



Untuk mendapatkan angka risiko yang bersifat kuantitatif, maka Exposure rating yang diberi label sebagai A sampai dengan E, diubah menjadi skala 1 (satu) sampai dengan 5 (lima); di mana A (very low) menjadi 1 (satu) dan seterusnya E (very high) menjadi 5 (lima). Hasil yang didapat dari perhitungan Hazard rating dan Exposure rating, dimasukkan ke dalam Risk Matrix agar didapatkan Risk rating. Risk rating didapatkan dengan mengalikan hazards rating dengan exposure rating. Setelah didapatkan risk rating, nilai-nilai tersebut



7



dimasukkan ke dalam Risk Manageability Matrix (Boston Square) guna menentukan tinggi rendahnya risiko dan penentuan skala prioritas atas perbaikan yang akan dilakukan.7



2.1.4 Pengendalian Resiko Pengendalian risiko merupakan langkah penting dan menentukan dalam keseluruhan manajemen risiko. Pengendalian risiko berperan dalam meminimalisir/ mengurangi tingkat risiko yang ada sampai tingkat terendah atau sampai tingkatan yang dapat ditolerir. Cara pengendalian risiko dilakukan melalui16.  Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan cara menghilangkan sumber bahaya (hazard).  Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti proses, mengganti input dengan yang lebih rendah risikonya.  Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan metode rekayasa teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan, dan atau bangunan.  Administratif : mengurangi risiko bahaya dengan cera melakukan pembuatan prosedur, aturan, pemasangan rambu (safety sign), tanda peringatan, training dan seleksi terhadap kontraktor, material serta mesin, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.  Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya dengan cara menggunakan alat perlindungan diri misalnya safety helmet, masker, sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat pelindung diri lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.16



8



2.1.5 Residual Risk Reduction Residual Risk Reduction sangat penting dalam proses pengendalian bahaya dan masuk dalam perhitungan health risk assessment. Beberapa Hirarki perlindungan diri memiliki nilai protection factor nya masing-masing, sebagai berikut17:



Nilai tersebut kemudian dikalikan dengan total RISK yang telah didapat, sehingga diharapkan resiko dari bahaya potensial suatu hazard tersebut menurun akibat protection factor. Hasil dari perkalian nilai tersebut adalah risk residual reduction. 2.2 Job Description Cleaning Service PT “I” Tugas Rutin Cleaning Servis Sesuai Job Description PT “I” adalah sebagai berikut : 1. Membersihkan meja,computer dan telepon. 2. Membersihkan kursi 3. Membuang sampah 4. Membersihkan kaca indoor atau Outdoor. 5. Membersihkan sawang-sawang (sudut-sudut ruangan) 6. Membersihkan kamar mandi meliputi. 7. Membersihkan Langit-langit Membersihkan lampu kamar mandi 8. Membersihkan dinding kamar mandi 9



9. Membersihkan wastafel dan Cermin 10. Membersihkan Closet 11. Menyikat atau mengepel kamar mandi 12. Membersihkan alat pemadam kebakaran 13. Membersihkan tempat puntung rokok 14. Membersihkan Halaman ( menyapu ) 15. Perawatan bunga (menyiram Pemupukan,menggemburkan tanah) 16. Menyapu lantai atau melobby 17. Mengepel lantai Bahan yang digunakan untuk cleaning Meliputi 1. Obat untuk lantai disebut Floorclean warna hijau 2. Obat untuk kloset / wc disebut karbol warna putih 3. Obat untuk kaca / meja disebut glass cleanwarna biru 4. Obat untuk cuci tangan disebut hand soap warna kuning 5. Obat untuk pengharum kamar mandi disebut parfum warna merah 6. Obat untuk membersihkan kerak-kerak kamar mandi disebut Vim/ Flash powder *Masing-masing zat akan dibahas di dalam bagian tersendiri pada bab ini Alat –alat cleaning service meliputi : 1. Sapu ijuk 2. Sapu lidi 3. Cikrak 4. Wolpell lengkap 5. Lobby daster 6. Stik kaca 7. Vaccum Cleaner (bila perlu) 8. Mesin Poles (Bila Perlu) 9. Kop Air 10. Keranjang sampah RUTINITAS CLEANING SERVICE I. Office Cleaning 1. Membersihkan meja ,Kursi, Komputer, Telepon 10



2. Membuang sampah. 3. Membersihkan kaca indoor dan outdoor 4. Membersihkan langit-langit 5. Menyapu ruangan 6. Mengepel ruangan Office Cleaning Control : Memantau kebersihan meja office, sampah, langit-langit, dan lantai II Toilet Cleaning 1. Membersihkan langit-langit /sawang atap kamar mandi 2. Membaesikan lampu kamar mandi 3. Membersihkan dinding kamar mandi 4. Membersihkan wastafel & cermin 5. Membersihkan tempat sabun 6. Menyikat lantai dan membersihkan colset yang berkarak 7. Mengepal kamar mandi Toilet Cleaning Control : Memantau kebersihan ruangan kamar mandi, wastafel-cermin, dan Closet Tabel Jadwak Kegiatan Office Cleaning Service PT “I” Hari



Jam 06:00-06:15 6:30-09:00 WITA



Senin- Jumat



Sabtu Minggu



09:00-12:00 WITA 12:00-1:00 WITA *Jumat Menyesuaikan



Kegiatan Apel Pagi Office Cleaning Toilet Cleaning ISTIRAHAT SHOLAT



MAKAN dengan Ibadah Sholat Jumat 13:00-15:00 WITA Office Cleaning (Control) 15:00-17:00 WITA Toilet Cleaning (Cotrol 17:15-17:30 Apel Sore dan Pulang 6:30-09:00 WITA Office Cleaning 09:00-12:00 WITA Toilet Cleaning 12:00 WITA Pulang OFF DAY



11



2.3 Bahan Kimia yang Digunakan oleh Office Cleaning Service Office Cleaning Service PT “I” menggunakan beberapa zat kimia pada alur pekerjaan cleaning servicenya. Adapun kandungan dan beberapa bahan kimia tersebut lebih lanjut dibahas oleh penulis pada tabel berikut. Tabel bahan kimia yang digunakan oleh office cleaning service PT “I” Nama Bahan Sesuai SOP Floorclean warna Hijau



Bahaya Kesehatan(WHO) Merk



Wipol Green



Kandungan



Eye



Ingestion



-



-



4



3



-



2



-



-



-



2



3



2



4



3



-



-



4



-



4



4



1



2



-



2



3



2



-



-



3



-



3



-



Pine Oil 2.5%8 Ethoxylated



Karbol Warna Putih



alcohol (3%) Wipol White



Ski



Inhalation



9



n



Benzalkonium chloride (1.25%)10



Glassclean



Yuri Glass



Isopropyl



warna Biru



Cleaner Yuri Hand



Alcohol11



Hand Soap Kuning



Soap



Parfum



Yellow Stella



Ruangan



Pengharu



Warna



m



Merah



Ruangan Flash



Vin/Flash Powder



Powder Putih



Biodegradable Surfactant12  Limonene12 Benzyl Acetate13 Potasium klorat14



Klasifikasi bahaya kesehatan zat kimia menurut WHO16 1.Extremely hazardous 2.Highly hazardous 3.Moderately hazardous 4.Slightly hazardous 2.4 Bahaya Potensial Lain pada Office Cleaning Service



12



Faktor Fisika dan biologi yang dapat mempengaruhi office cleaning service PT “I” didasarkan pada pengukuran lingkungan kerja tahun 2020 PT “A” yang merupakan client dari PT “I”. Adapun data Bahaya Potensial Faktor Fisika Sebagai Berikut. Tabel Bahaya Potensial lain berdasar pengukuran lingkungan kerja PT “A” Bahaya Potensial Pencahayaan Suhu Kebisingan Faktor Biologis



Alat Ukur/yang diukur Luxmeter ISBB Sound Level Meter Water supply Waste Disposal



Faktor Ergonomi



Indoor Air Quality Reba



Hazard Rating/ Effect* 2 2 2 2 3



Hazard Rating/Effect: didasarkan pada pengukuran lingkungan kerja terkait dan dinterpertasikan oleh Industrial Hygienist PT “A” Untuk Similary Exposure Group pekerjaanpekerjaan office yang ada di PT “A”



13



BAB III ANALISIS HEALTH RISK ASSESMENT OFFICE CLEANING SERVICE PT “I” 3.1 Health Risk Assesment Dari deskripsi dan alur pekerjaan Office Cleaning Service PT “I”, maka dibuat suatu perhitungan management resiko health risk assessment, dengan menggunakan metode risk scoring yang disampaikan oleh OGP 20057. Beberapa faktor bahaya di lingkungan kerja di perusahaan yang akan dinilai adalah sebagai berikut :  Faktor Kimia : Sesuai tabel bahan yang digunakan Office Cleaning Service  Faktor Fisika : Sesuai Tabel Bahaya Potensial lain berdasar pengukuran lingkungan kerja PT “A”  Faktor Biologis : Sesuai Tabel Bahaya Potensial lain berdasar pengukuran lingkungan kerja PT “A”  Faktor Ergonomis : Sesuai Tabel Bahaya Potensial lain berdasar pengukuran lingkungan kerja PT “A”



14



Pada dasarnya, kegiatan office cleaning service terdiri dari dua bagian besar, yaitu Office Cleaning dan Toilet Cleaning. Berikut adalah tabel keseluruhan perhitungan Health Risk Assesment pekerjaan cleaning service PT “I”



15



Tabel Healt Risk Assesment Kegiatan Office Cleaning Bahaya Potensial



Fisika



Effect



Likelihood



Risk (ExL)



Kategori



Pencahayaan Kebisingan Suhu



2 2 2



8 2 8



Medium Low Medium



Pine Oil 2.5%



2



12



High



Ethoxylated alcohol (3%)9



2



1



Low



Benzalkonium chloride (1.25%)10



4



4



Low



Isopropyl Alcohol11



2



4 1 4 4 (Mengepel Lantai) 1(Pemberesih Toilet) 1(Pemberesih Toilet) 3 (Pembersih Kaca)



6



Medium



Biodegradable Surfactant12



2



6



Medium



 Limonene12



4



12



High



Benzyl Acetate13



4



12



High



Potasium klorat14



2



2



Low



Waste Disposal



3



4



12



High



Indoor Air Quality



2 3



4 2



8 6



Medium Medium



Kimia



Biologi Ergonomi



3 (Cuci tangan) 3 (Pengharum Ruangan) 3 (Pengharum Ruangan) 1(Pemberesih Toilet)



1



Jenis Pengendalian (Protection Factor) Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE -



Residual Risk Reduction



Kategori



8 2 8



Medium Low Medium



12x0.95x0.8



Medium



4x0.95x0.8



Low



4x0.95x0.8



Low



6x0.95x0.8



Low



6x0.95x0.8



Low



12x0.95x0.8



Medium



12x0.95x0.8



Medium



2x0.95x0.8



Low



12x0.95x0.8



Medium



8 6



Medium Medium



Tabel Healt Risk Assesment Kegiatan Toilet Cleaning Bahaya Potensial



Fisika



Effect



Likelihood



Risk (ExL)



Kategori



Pencahayaan Kebisingan Suhu



2 2 2



8 2 8



Medium Low Medium



Pine Oil 2.5%



2



12



High



Ethoxylated alcohol (3%)9



2



8



Medium



Benzalkonium chloride (1.25%)10



4



16



High



Isopropyl Alcohol11



2



4 1 4 4 (mengepel lantai) 4 (pembersih Toilet) 4 (pembersih toilet) 1(pembersih kaca)



2



Low



Biodegradable Surfactant12



2



6



Medium



 Limonene12



4



8



Medium



Benzyl Acetate13



4



8



Medium



Potasium klorat14



2



4



Low



Waste Disposal



3



4



12



High



Indoor Air Quality



2 3



4 2



8 6



Medium Medium



Kimia



Biologi Ergonomi



3(cuci tangan) 2(pengharum ruangan) 2(pengharum ruangan) 2(pembersih Toilet)



2



Jenis Pengendalian (Protection Factor) Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE Warning & PPE -



Residual Risk Reduction



Kategori



8 2 8



Medium Low Medium



12x0.95x0.8



Medium



8x0.95x0.8



Medium



16x0.95x0.8



High



2x0.95x0.8



Low



6x0.95x0.8



Low



8x0.95x0.8



Medium



8x0.95x0.8



Medium



4x0.95x0.8



Low



12x0.95x0.8



Medium



8 6



Medium Medium



3



BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Health Risk Assesment Dari dua tabel health risk assessment di dua jenis pekerjana office cleaning service PT “I” tersebut, ditemukan banyak sekali bahaya potensial. Sebagian besar bahaya potensial belum memiliki pengendalian, sehingga nilai risk score nya tidak memiliki suatu multiplier dengan protection factor. Bahaya potensial tersebut adalah Fisika, Biologi, dan Ergonomi. Sedangkan untuk bahaya potensial zat kimia telah memiliki beberapa pengendalian yang sama, yaitu penggunaan tanda bahaya yang tertera pada botol kemasan obat kimia masing-masing, dan PPE (Primary Protective Equipment) dari petugas office cleaning service PT “I” Tersebut. Oleh karena itu protection faktor multiplier yang adalah 0.8 untuk tanda bahaya, dan 0.95 untuk PPE. Dari perhitungan rumus Risk x Protection factor tersebut, nampaknya masih ada satu bahaya potensial kimia yang masih dalam kategori High Risk. Yaitu penggunaan Benzalkonium chloride (1.25%) pada kegiatan toilet cleaning. 4.2 Identifikasi Hasil Health Risk Assesment yang High Risk Benzalkonium chloride (1.25%) terdapat pada karbol putih yang digunakan untuk membersihkan closet toilet. Dimana effect dari zat tersebut adalah highly hazardous untuk skin dan eye (Rating WHO 2) dan hazardous untuk ingestion (Rating 3 WHO) 10. Industrial Hygienist PT “I” memberikan Nilai Effect untuk bahaya potensial dengan rating WHO