Drainase Primer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. PENGERTIAN DRAINASE Drainase berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air, baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air yang berada di bawah permukaan tanah. Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan. Kelebihan air dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota (kawasan permukiman, industri dan perdagangan, kampus dan sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, listrik, telekomunikasi, pelabuhan udara). Sistem tersebut berupa jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia. Drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang. B. FUNGSI DRAINASE 1.



Fungsi Drainase Perkotaan Secara Umum • Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan air sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. •



Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat secepatnya.



1



• Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik. • Meresapkan air pemukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air). • Melindungi prasarana dan sarana perkotaan yang sudah terbangun. 2.



Fungsi Drainase Perkotaan Berdasarkan Fungsi Layanan • Sistem drainase lokal Yang dimaksud sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawabmasyarakat, pengembang/pengelola kawasanatau instansi lainnya. • Sistem drainase utama Yang dimaksud sistem drainase utama adalah jaringan saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar warga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. • Pengendalian banjir (Flood Control) Pengendalian banjir adalah usaha untuk mengendalikan air sungai yang melintasi wilayah kota, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat



memberikan



manfaat



bagi



kegiatan



kehidupan



manusia.



Pengelolaan/pengendalian banjir merupakan tugas dan tanggung jawab dinas pengairan (Sumber Daya Air). 3.



Fungsi Drainase Perkotaan Berdasarkan Fisiknya : • Saluran primer adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan air penerima; • Saluran sekunder adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke saluran primer; • Saluran tersier tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran penangkap menyalurkannya ke saluran sekunder;



2



Gambar 1. Sistem drainase perkotaan Sumber: Lampiran III Peraturan mMenteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan



4.



Fungsi Drainase Berdasarkan Jenis Saluran Dalam sebuah sistem drainase, digunakan saluran sebagai sarana pengaliran



air yang terdiri dari saluran interseptor, saluran kolektor, saluran konveyor. Masing-masing saluran mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 1)



Saluran Interseptor Saluran interseptor yaitu saluran yang berfungsi sebagai pencegah terjadinya pembebanan aliran dari suatu daerah terhadap daerah lain di bawahnya. Saluran ini biasanya dibangun dan diletakkan pada bagian sejajar dengan kontur atau garis ke tinggian topografi. Outletdari saluran ini biasanya berada pada saluran kolektor atau konveyor atau langsung pada saluran alamiah/sungai.



3



Gambar 2. Posisi saluran interseptor Sumber: Wesli, 2008, Drainase Perkotaan



2)



Saluran Kolektor Saluran kolektor berfungsi sebagai pengumpul aliran dari saluran drainase yang lebih kecil, misalnya saluran interseptor. Outlet saluran ini berada pada saluran konveyor atau langsung ke sungai. Letak letak saluran kolektor ini di bagian terendah lembah dari suatu daerah, sehingga efektif dapat berfungsi sebagai pengumpul dari anak cabang saluran yang ada.



Gambar 3. Posisi saluran kolektor Sumber: Wesli, 2008, Drainase Perkotaan



3)



Saluran Konveyor Saluran konveyor adalah saluran yang berfungsi sebagai saluran pembawa seluruh air buangan dari suatu daerah ke lokasi pembuangan, misalnya ke sungai tanpa membahayakan daerah yang dilaluinya. Sebagai contoh saluran/kanal banjir atau saluran bypassm yang bekerja khusus hanya mengalirkan air secara cepat sampai ke lokasi pembuangan. Letaknya boleh seperti saluran kolektor atau saluran interseptor.



4



Gambar 4. Posisi saluran konveyor Sumber: Wesli, 2008, Drainase Perkotaan



C. DRAINASE PRIMER Saluran primer adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran primer tergantung pada debit air yang mengalir dari drainase sekunder dan tersier. Letak saluran primer berada paling hilir dan mengarah langsung ke badan air. Drainase primer dapat berupa kanal, kali, atau anak sungai. D. CONTOH DRAINASE PRIMER DI INDONESIA Salah satu contoh drainase primer di Indonesia yaitu drainase primer yang berada di Kota Makassar. Menurut RTRW Kota Makassar Tahun 2015-2034, drainase primer di Kota Makassar yaitu berupa kanal yang membelah dari utara ke selatan kota. Kanal di Kota Makassar terdiri atas tiga kanal utama yaitu Kanal Jongaya, Kanal Sinrijala dan Kanal Pannampu yang membelah Kota Makassar dengan panjang seluruhnya mencapai 40 km.



Gambar 5. Keadaan kanal Kota Makassar



5



Sumber: Google image



Sebagai drainase primer kanal di Kota Makassar memiliki peran yang penting dalam pengaliran air buangan agar tidak menggangu lingkungan. Namun masih ada masalah yang menganggu fungsi kanal di Kota Makassar sebagai drainase primer, yaitu tingginya sedimentasi dan menumpuknya sampah akibat kurangnya perawatan dari pemerintah maupun masyarakat akibatnya sering terjadi genangan bahkan banjir karena kurangnya kemampuan drainase dalam menampung air, munculnya pemukiman-pemukiman kumuh di dearah sempadan sugai atau kanal pun semakin memperparah keadaan ini. Masalah ini juga dialami oleh drainase primer yang berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Pontinak. Berikut beberapa contoh drainase primer di Indonesia.



Gambar 6. Kanal Banjir Barat Kota Jakarta Sumber: Google image



Gambar 7. Sungai Kalimas Kota Surabaya



6



Sumber: Google image



Gambar 8. Sungai Jawi Kota Pontianak Sumber: Google image



Gambar 9. Kanal Marindal Kota Medan Sumber: Google image



E. DRAINASE PRIMER DI LUAR NEGERI Umumnya drinase primer di negara-negara maju di dunia selain memiliki dimensi yang besar, kondisinya juga terawat dan terbebas dari sampah sehingga dapat digunakan untuk jalur pelayaran dan area rekreasi. Salah satunya Sungai Cheonggyecheon, di Kota Seoul, Korea Selatan. Sungai Cheonggyecheon adalah sebuah aliran kali yang terletak di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Kali Cheonggye merupakan sungai buatan. Kali ini merupakan bagian penting dari sejarah kota Seoul. Pada tahun 1950-an, kali ini melambangkan kemiskinan yang dialami masyarakat Seoul dan pada dekade berikutnya (1960-an-1970-an) menjadi saksi keberhasilan industrialisasi dan modernisasi Korea Selatan. Proyek merehabilitasi kembali Kali Cheonggye dimulai dari tahun 2003 sampai tahun 2005 oleh mantan wali kota sekaligus 7



mantan presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. Sebelumnya, kali ini ditutupi oleh jalan tol, namun dengan proyek tersebut, aliran airnya dikembalikan seperti sediakala. Saat ini Kali Cheonggye merupakan salah satu lokasi wisata populer di Seoul, dengan 22 buah jembatan yang melintasinya.



(a)



(b)



Gambar 10. Sungai Cheonggyecheon tahun 1950-an (a) Sungai Cheonggyecheon (b) Sumber: Google image



Berikut adalah contoh gambar drainase primer berupa kanal atau sungai pada negara-negara maju lainnya:



Gambar 11. Drainase primer di Jepang Sumber: Google image



8



Gambar 12. Drainase primer di Venesia Sumber: Google image



Gambar 13. Drainase primer di Belgia Sumber: Google image



Gambar 14. Drainase primer di Inggris Sumber: Google image



9



Gambar 15. Drainase primer di Belanda Sumber: Google image



Gambar 16. Drainase primer di Irlandia Sumber: Google image



DAFTAR PUSTAKA 10



Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi. Wesli. 2008. Drainase Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. https://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Cheonggye Diakses pada tanggal 13 September 2016 pul 23.00 WITA.



11