Drama Dendam Menghancurkan Sahabat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Anggota Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.



WULAN FITRIANA FITRI OKTA AIVIOLA MAULANA EGO F DIMAS HIKMAH IQBA CANDRA H



NASKAH DRAMA TENTANG PENDIDIKAN



Dendam Menghancurkan Persahabatan Siang itu saat jam istirahat, empat orang siswa dan siswi yang sudah bersahabat sejak lama yaitu Melia, Rara, Florina, Fira dan Salsa sedang duduk santai di kantin. Wulan



: "Eh, kalian mau pesan minuman apa ?"



Fitri



: "Aku es jeruk dong."



Dimas



: "Aku juga es jeruk." : "Yaudah, semuanya es jeruk aja ya, biar sama."



Ego



: "Iya gitu aja biar nggak kelamaan buatnya."



Wulan



: "Oke deh." (sambil bangldt dan memesan minuman)



Iqbal



: "Minumnya biar aku aja ya yang bayar. Udah lama banget nggak nraktir kalian nih."



Fitri



: "Makasih ya." (terlihat sangat senang)



Bel tanda masuk berbunyi. Ego



: "Eh udah bel tuh. Ke kelas yuk !" (sambil berdiri)



Wulan



: "Yuk !" (seraya bangkit dan mengajak teman yang lain)



Di kelas, pelajaran sudah di mulai. Ibu guru telah berada di depan kelas untuk melanjutkan pelajaran minggu lalu. Guru : "Anak-anak, seperti yang sudah Ibu tugaskan minggu lalu, kita akan belajar membuat telur asin. Silahkan kumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Kemudian keluarkan barang-barang yang sudah ibu suruh bawa dan letakkan di atas meja." Ego



: "Kalian bawa barang yang udah dibagi kernarin kan ?"



Iqbal



: "Bawa dong." (mengeluarkan barang-barang dan menaruhnya di atas meja)



Dimas



: "Kok abu gosoknya banyak banget sih. Kita kan Cuma butuh dikit."



Wulan



: "Emang segtu kok abu gosoknya."



Iqbal



: "Tapi setauku enggak sebanyak ini. Ini Sih berlebihan."



Fitri



: "Emang segtu kok



Ego



: "Kok kalian nggak percaya Sih ? Bener kata Wulan dan Fitri, abu gosoknya



emang segitu." (sedikit kesal) Dimas



: "Tapi nggak sebanyak itu go Iya kan Bal?



Iqbal



: "Iya, nggak sebanyak itu. Sini biar aku aja yang ngerjain !"



(mengambil abu gosok) Wulan



: "Biar aku aja! Kalian itu nggak tau." (mengambil abu gosok dari tangan



Iqbal) Wulan, Fitri, Ego dan Dimas saling berebut abu gosok dan akhirnya semua abu gosoknya tumpah dan mereka terjatuh. Guru



: "Apa-apaan ini ? Kenapa abu gosoknya tumpah dan berantakan seperti ini ?



Sekarang kalian bersihkan sampai bersih dan nilai kalian Ibu kurangi." (terlihat marah) Iqbal



: "Gara-gara kalian sih, nilai kita jadi dikurangin !" (bicara pada Ego, Wulan



dan Fitri. Fitri



: "Kok jadi kita Sih yang disalahin ? Itu semua kan gara-gara kamu!"



Dimas



: "Ini gara-gara kamu!"



Ego



: "Kalian sih ngebut abu gosolmya ! Jadi kita yang kena impasnya."



Mereka saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada satupun yang mau mengalah dan minta maaf. Persahabatan mereka terpecah. Iqbal dan Dimasmenjauh dari Ego, Wulan dam Fitri. Mereka saling berencana untuk membalas dendam. Saat itu pelajaran Bahasa Indonesia, mereka sedang belajar di perpustakaan. Ego



: "Eh eh eh, kalian kasih buku ini ke Dimas sama Biar mereka dimarahin sama



Bu Guru. Biar tau rasa." (berbisik-bisik dengan Wulan dan Fitri sambil menyobek buku perpustakaan) Wulan



: "Nih ada buku. Bu Guru nyuruh kalian baca."



(memberikannya dengan malas-malas) Fitri



: "Ibu Guru! Lihat deh, Dimas sama Iqbal ngrobek buku perpustakaan !"



(setengah berteriak sambil menunjuk Dimas dan Iqbal)” Guru



: "Apa yang kalian lakukan sama buku itu ? Dasar anak nakal, selalu saja



berulah. Sekarang kalian ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini!" (sangat marah) Iqbal



: "Tapi bukan kita Bu pelakunya. Kita Cuma dijebak."



Guru



: "Tidak usah banyak alasan ! Jalani saja hukuman yang Ibu berikan!"



Dimas



: "Baik Bu."



Saat di kelas, IbU Guru sedang menjelaskan pelajaran, namun Ego, Wulan Dan Fitri ramai sendiri dan mengobrol di kelas. Ibu Guru yang melihatnya menjadi jengkel dan marah karena merasa tidak dihargai. Guru



: Meisya ! Apa yang sedang kalian lakukan ? Ibu sedang menerangkan tapi



kalian justru ramai sendiri. Sudah merasa pintar ?" Wulan



: "Engenggak Bu. Maaflcan kami."



Guru



: "Kalian Ibu hukum karena terlalu sering berbuat onar.



Sepulang sekolah, kalian bertiga bersihkan kelas sampai bersih." Ego



: "Ta tapi Bu"



Guru



: "Tidak ada tapi-tapian. Lakukan saja tugas kalian." Sepulang sekolah, Ego, Wulan dan Fitri melaksanakan hukuman yang diberikan Ibu Guru. Setelah



selesai, Dimas dan Iqbal menghampiri mereka bertiga. Ego



: "Mau apa kalian ? Mau mengejek kami ?"



Iqbal



: "Kita capek musuhan terus terus sama kalian. Lebih baik kita baikan dan



bersahabat Iagi." Fitri



: "Benar kata Kitajadi sering dihukum karena saling mecoba balas dendam."



Wulan



: "Aku juga setuju dengan mereka."



Dimas



: "Akujuga."



Ego



: "Sebenernya, aku juga ngerasa kaya gtu. Kalo gitu , maafin kami ya."



Iqbal, Dimas : "Iya, maafin kitajuga ya. Kita sahabatan kan ?" Fitri



: "Tentu. Jangan pernah marahan lagi kaya kemarin ya."



Mereka berlima akhirnya saling bermaafan dan kembali bersahabat seperti dahulu. Tidak ada permusuhan lagi diantara mereka. Unsur Intrinsik o Judul



: Dendam Menghancurkan Persahabatan



o Tema



: Persahabatan



o Latar



: - Tempat



: kantin, ruang kelas, perpustakaan



-



Waktu



: siang hari, saat istirahat, saat pelajaran, saat pulang sekolah



-



Suasana



: bahagian, haru, marah, kesal



o Alur



: maju



Permulaan



: Ego, Wulan, Dimas, dan Iqbal mereka dalah lima orang siswi di salah



satu sekolah yang sudah bersahabat sejak lama. Pengenalan masalah : Dimas dan Ego saling berargumen menganai jumlah abu gosok yang akan mereka gunakan, Iqbal membela Dimas sedangkan Wulan dan Fitri Membela Ego. Puncak masalah



: Persahabatan mereka terpecah menjadi dua. Dimas dengan Iqbal



Sedangkan Ego dengan Wulan dan Fitri. Dua kubu yang dulunya bersahabat itu saling mencoba untuk membalas dendam. Penurunan



: Akhirnya mereka sadar bahwa permusuhan mereka hanya



disebabkan oleh hal yang sangat kecil, mereka lalu saling minta maaf. Penyelesaian



: Mereka berlima bersahabat kembali.



O Bahasa



: mudah dipahami dan menggunakan bahasa seharihari.



O Tokoh



: Ego, Wulan, Fitri, Dimas, Iqbal dan Guru



O Penokohan



:



Ego



: keras kepala, tidak mau mengalah, pemaaf



Wulan



: pemaaf



Fitri



: pemaaf



Iqbal



: pemaaf



Dimas



: keras kepala, tidak mau mengalah, pemaaf



Guru



: tegas, bijak



Unsur Ekstrinsik Nilai Moral : -



Jangan saling menyimpan dendam kepada ternan maupun kepada orang



-



Rendah hati terhadap siapapun.



-



Suka memberi dan mengasihi antar sesama teman.



Nilai sosial : -



Menjaga persahabatan di antara ternan merupakan hal penting



-



Pendapat masing-masing orang berbeda-beda maka seharusnya Idta menghormati dan menghargai masing-masing pendapat tersebut.



Nilai budaya . -



Siapa yang berbuat salah maka yang akan mendapat hukuman.



-



Seseorang yang berbuat salah kepada orang lain maka dia yang harus meminta maaf.