Duwi Mawarti. (Inkontinensia Urine Berlanjut) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diagnosa Keperawatan (SDKI) Inkontinensia Urine Berlanjut (D.0042) Definisi Pengeluaran urin tidak terkendali dan terus menerus tanpa distensi atau perasaan penuh pada kandung kemih.



Penyebab 1 .. 2 . 3



Neuropati arkus refleks Disfungsi neurologis Kerusakan reflex kontraksi detrusor



4 5 6



Trauma Kerusakan medulla spinalis Kelainan anatomis (mis.fisula)



Intervensi Keperawatan (SIKI) Kateterisasi Urine (I.04148)



Kontinensia Urine (L.04036) *1=Menurun; 2=Cukup menurun; 3=Sedangl; 4=Cukup meningkat; 5=Meningkat



1



KRITERIA HASIL Kemampuan berkemih



1



2



3



4



5



*1=Meningkat; 2=Cukup meningkat; 3=Sedang; 4=rcukup menurun; 5=Menurun



1 2



Tanda dan Gejala Subyektif Keluarnya urin konstan tanpa 1 distensi 2



Tujuan Keperawatan (SLKI) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. x …. jam ………………………………………………………………….



Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur Berkemih tanpa sadar



KRITERIA HASIL Nokturia



1



2



3



4



5



Residu volume urine setelah berkemih



3 4 5



Distensi kandung kemih Dribbling



6 7



Enuresis Verbalisasi pengeluaran urine tidak tuntas



Observasi Periksa kondisi pasien (mis. Kesadaran, tanda-tanda vital, daerah perineal, distensi kandung kemih, inkontinensia urine, reflex berkemih) Terapeutik Siapkan peralatan, bahan-bahan dan ruangan tindakan Siapkan pasien: bebaskan pakaian bawah dan posisikan dorsal rekumben (untuk wanita) dan supine (untuk laki-laki Pasang sarung tangan Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairan NACL atau aquades Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan prinsip aseptik Sambungkan kateter urin dengan urine bag Isi balon dengan Nacl 0,9% sesuai anjuran pabrik Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau di paha Pastikan kantung urine ditempatkan lebih rendah dari kandung kemih Berikan label waktu pemasangan



Hesitancy



*1= Memburuk; 2=Cukup memburuk; 3=Sedang; 4=Cukup mambaik; 5=Membaik



3 4 Tidak sadar inkontinensia urin Obyektif



1 2



KRITERIA HASIL Frekuensi berkemih Sensasi berkemih



1



2



3



4



5



Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter urine Anjurkan menarik napas saat insersi selang kateter



-



Samarinda,



20..... Pukul :



wite



Perawat PJ. Pasien



(



)



Keterangan: Jika dipilih berikan tanda centang (√) dan jika tidak dipilih berikan tanda silang (x)



Keterangan: Jika dipilih berikan tanda centang (√) dan jika tidak dipilih berikan tanda silang (x)



Diagnosa Keperawatan (SDKI) Inkontinensia Urine Berlanjut (D.0042)



Intervensi Keperawatan (SIKI) Perawatan Inkontinensia Urine (I.04163) Observasi Identifikasi penyebab inkontinensia urine (mis. Disfungsi neurologis, gangguan medulla spinalis, gangguan reflex destrusor, obat-obatan, usia, riwayat operasi, gangguan fungsi kognitif) Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang dialaminya Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih Monitor kebiasaan BAK



mi



Terapeutik Bersihkan genitalia dan kulit sekitar secara rutin Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia Buat jadwal komsumsi obat-obat diuretik Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur Edukasi Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine Jelaskan program penanganan inkontinensia urine Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih Anjurkan membatasi komsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urine Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan coklat Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu