E-Catalog Pameran PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2 - Minna Minkum Nusantara



Katalog ini dipublikasikan sebagai suplemen pameran seni rupa bersama :



Minna Minkum Nusantara 9 - 17 November 2019 AJBS Surabaya Jl. Ratna no. 14 Surabaya Penulis : Faisal Kamandobat Fotografi : Agung Sukendra, Nihil Pakuril dan dokumentasi seniman Desain Grafis : Klinik Poster Indonesia Tim Pendukung : Putu Sutawijaya, Samuel Indratma, Irwan Soesanto, Benyamin Djatmiko, Agung Purnomo Talenta Organizer Jl. Bank V Dalam No. 2 Jakarta Selatan - Indonesia [email protected] www.talentaorganizer.com Kontak person : D. Safitri A. - 0811996040 - 081295574212 Poernomo - 08111734177 - 081280482489 dipublikasikan oleh Talenta Organizer @ 2019 Surabaya - Indonesia Dicetak di Yogyakarta - Indonesia



4 - Minna Minkum Nusantara



hallo art.... Puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas berkat karuniaNya dapat terselenggara Pameran Lukisan yang bertajuk ‘Minna Minkum Nusantara’, yang digelar di AJBS Gallery Surabaya. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote. Itulah Nusantara yang kaya akan adat, budaya, suku serta keindahan alamnya. Dari sana muncul ide ide kreatif dari para seniman untuk menghasilkan karya karya yang sangat hebat. Kebudayaan Nusantara yang sudah sangat lama berkembang telah melahirkan sejumlah catatan penting, khususnya sejarah seni rupa Indonesia yang telah melahirkan ikon ikon juga tokoh tokoh seni rupa yang terkenal. Banyak hal yang dapat digali dari luasnya Nusantara, Bangsa berkebudayaan yang besar dengan nilai nilai penting dan kearifan budaya Bangsa ini. Oleh karena itu, saya selaku pencinta seni lukis memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Pameran lukisan ini yang diikuti oleh banyak para seniman terbaik Putra dan Putri Nusantara. Saya yakin, tidak akan cukup sampai disini saja, para seniman dalam menggali ragamnya Nusantara yang dituangkan ke dalam kanvas, karena untaian untaian keragaman Nusantara sangat banyak untuk terus dirajut dijadikan sebagai hasil karya yang sangat luar biasa. Semoga kedepannya akan terus lahir para Seniman Seniman muda bertalenta, yang akan terus melanjutkan rajutan rajutan untaian tersebut. Terakhir, ragamnya Nusantara dengan berbagai adat istiadat, budaya, serta lainnya, di dalamnya telah terpengaruh oleh sentuhan sentuhan peradaban lain. Untuk itu tepat rasanya jika pameran kali ini diberi judul ‘Minna Minkum Nusantara, Dari kami dan Dari kalian untuk Nusantara. Semoga pameran ini memberikan nilai nilai yang baik, serta sebagai bagian promosi budaya yang sangat menarik dan memberi khasanah yang penting bagi kita semuanya. Cilacap 20 Oktober 2019 Benny Santosa Halim



5 - Minna Minkum Nusantara



Maka amat tepat jika pameran seni rupa kali ini diberi tajuk “Minna Minkum Nusantara”, sebuah frasa dari judul lagu Leo Kristi yang artinya “dari kami” (minna) dan “dari kalian” (minkum) Nusantara. Dengan kata lain, Nusantara bukan peradaban yang “hak patennya” dimiliki oleh seseorang atau kelompok tertentu mengingat kelompok-kelompok sosial, budaya dan peradaban lain pun memiliki saham yang tak kalah besarnya. Pula dalam seni, seni rupa modern Indonesia bukan “turunan” apalagi “milik” Barat sebagai penemu modernitas, melainkan milik banyak pihak karena kita, sebagai penduduk Nusantara, memberi banyak unsur tambahan lain untuk mencipta dan menjadi modern—Barat hanya satu dari sekian banyak unsur yang kita gunakan. (Ragam Warna dan Satu Semangat Nusantara, oleh: Faisal Kamandobat) Seni dan seniman memang tidak pernah lepas dari perjalanan suatu bangsa,menurut pendapat kami seni dan karya seni ikut membentuk karakter suatu bangsa. Pameran seni dengan tajuk Minna Mingkum Nusantara yang kami selenggarakan di AJBS Gallery Surabaya pada bulan Nopember 2019, untuk ikut memeriahkan peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember, pada bulan tersebut di tahun 1945 arek arek Surabaya berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pameran Seni ini adalah pameran seni yang pertama kali Talenta Organizer selenggarakan di Surabaya, dengan melibatkan para seniman yang mewakili lintas generasi, lintas aliran bahkan berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, mereka mencoba untuk menampilkan karya seni terbaik mereka. Semoga pameran ini mendapat sambutan dari pecinta seni Surabaya dan masyarakat luas pada umumnya, kami berharap pameran ini bisa menimbulkan semangat, imajinasi, wawasan serta pembelajaran. Kami berharap melalui pameran seni yang kami selenggarakan ini bisa ikut menyumbang perkembangan seni rupa di tanah air. Terimakasih tak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah dengan sepenuh hati mendukung terselenggaranya Pameran Seni Minna Minkum Nusantara. Talenta Organizer



6 - Minna Minkum Nusantara



Ragam Warna dan Satu Semangat Nusantara Faisal Kamandobat Layaknya lukisan dekoratif, Nusantara la- yaknya karya seni yang dirajut secara terus-menerus oleh para raja dan sultan, pedagang dan seniman, pelaut dan petani, serta mistikus dan pelancong yang penasaran pada dunia. Masing-masing menyumbangkan motif, warna, gagasan dan semangat hingga membentuk karakteristik kultural dan peradaban yang khas. Tak heran jika Nusantara merupakan salah satu kawasan paling kosmopolitan di dunia di mana berbagai pandangan hidup, kepercayaan, ideologi, tatanan politis dan cita rasa artistik ditenun sedemikian rupa. Para penduduk Nusantara tak ubahnya para seniman keliling yang menyelenggarakan pagelaran antar pulau dengan mendirikan keraton-keraton, upacara-upacara dan dongeng-dongeng hingga membentuk peta pelayaran dan perjalanan sebagai jalur pertukaran nilai, barang, kerabat, gelar dan aneka selera.



erti Tionghoa dan Asia Timur. Semua peradaban tadi kemudian diolah sedemikian rupa sehingga sesuai karakterisik masyarakat Nusantara yang terbuka dan eklektik mengingat cara hidupnya yang hilir-mudik antar pulau dan kawasan.



Sebagaimana unsur-unsur budaya yang lain, seni di Nusantara pun merupakan “hasil olahan” dari seni-seni peradaban lain, mulai kekayaan ragam hias floral pada batik, ukiran, dongeng dan tembang, hingga usaha membuat doktrin kepercayaan yang kaku menjadi fleksibel sebagaimana manifestasi seni Hindu Bali yang amat berbeda dari Hindu di India, seni-seni Islam di Nusantara yang amat riang dibanding di Arab, serta seni rupa modern Indonesia yang mengambil dengan baik teknik atau bentuk dari Barat namun dengan pendekatan dan pemikiran yang khas Nusantara: lebih menekankan penghayatan daripada pemikiran, lebih Karakter kosmopolitan dari peradaban Nusantara menekankan praktik yang mengalami daripada tersebut merupakan keniscayaan dari karakter- abstraksi yang memikirkan, lebih menekankan istik alamnya yang subur dan terdiri dari gugusan penggabungan daripada penyatuan total. kepulauan yang berada di jalur persilangan antar benua dan peradaban. Selama beradab-abad, Maka amat tepat jika pameran seni rupa kali ini Nusantara menerima limpahan dari perad- diberi tajuk “Minna Minkum Nusantara”, seaban-peradaban lain, mulai fase Indianisasi dalam buah frasa dari judul lagu Leo Kristi yang artinbentuk tata politis mandala pada kerajaan-kera- ya “dari kami” (minna) dan “dari kalian” (minkum) jaan lama, Islamisasi dalam bentuk etika individu Nusantara. Dengan kata lain, Nusantara bukan pada masa Nusantara berkembang dari ekonomi peradaban yang “hak patennya” dimiliki oleh agraris ke perdagangan, Westernisasi dalam ben- seseorang atau kelompok tertentu mengingat tuk tata politik dan pandangan hidup modern, kelompok-kelompok sosial, budaya dan peraserta sentuhan peradaban-peradaban lain sep- daban lain pun memiliki saham yang tak kalah



7 - Minna Minkum Nusantara



tersebut mengolah ekspresi visual anak-anak yang murni dan bebas, dengan warna-warna formal yang mengingatkan kita pada kartu wayang umbul dan komposisi “merdeka” khas anak kecil dalam membuat “kerajaan imajiner” pada lantai atau dinding. Dengan semangat yang sama namun dengan nada lebih dewasa dilakukan oleh Samuel Indratma lewat lukisan-lukisannya yang Sebagai contoh, Raden Saleh menggunakan bebas dalam garis, warna dan komposisi sebagai teknik realisme Barat, namun semangat dan mekanisme pembebasan dalam bertutur atau renungannya bukan pro Barat melainkan pro bercerita kepada para sahabat dan anak-anak. Nusantara, pun nalar karikatural dalam lukisan-lukisannya merupakan cara berpikir yang Pelukis Ismanto Wahyudi hadir dengan mengemkhas dagelan-dagelan dalam wayang dan ke- bangkan gaya dekoratif dalam semangat yang toprak kita. Para seniman generasi berikutnya, lebih ideologis dan futuristik. Lukisan pertama mulai S.Sudjojono, Affandi, hingga Djoko Pekik, berjudul Warrior Who Reject the War menampilHeri Dono, Nasirun dan Samuel Indratma, cara kan seorang prajurit mengendari gajah bermenerima, mengolah dan menjadi modern tak belalai banyak yang meringkus aneka senjata, jauh beda dari cara yang dilakukan oleh Ra- disusul lukisan New Chapter berupa naga yang den Saleh. Di satu sisi, hal itu menunjukkan berbicara dengan ikan-ikan berbentuk kapal sikap eklektik dan kosmopolitan sebagaimana selam. Dengan dua karyanya tersebut, Ismanto peradaban Nusantara, dan di sisi lain merupa- menggunakan gaya yang khas Nusantara—tak kan sikap berdaulat dan realistik sebagai insan jauh beda dari batik dan ukiran—untuk mereyang hidup dan memiliki peradaban tersendiri. spons situasi kontemporer yang penuh perselisihan antar kelompok, serta hadirnya peradLebih sederhana dari legenda seni rupa, pelu- aban baru “new chapter” berupa naga yang kis Klowor mengolah pemandangan berlatar menggeliat di lautan—mengingatkan kita pada alam dalam lukisan berjudul “Musim Panen” isu hadirnya China di Laut China Selatan (LCS). dan sentuhan sejarah berjudul “Landscape Borobudur” yang dilukis dengan teknik dekoratif Dalam semangat yang mirip dengan Ismanto yang merupakan karaktersitik umum seni tra- Wahyudi, perupa Yuswantoro Adi hadir dengan disional Nusantara dengan sentuhan ekspresif karya berjudul Semar Move On. Ia menggamsebagai usaha menghadirkan individu sang seni- barkan sosok Semar sebagai simbol harmoni daman dalam karyanya. Cara yang sama dilakukan lam kosmologi Jawa (antara dewa dan manusia, oleh Joni Ramlan yang mengolah pemandangan brahmana dan rakyat, duka dan kegembiaraan, alam khas Jawa dalam lukisan berjudul Sun and lelucon dan kebijaksanaan) tengah berjalan di Mountain dengan pendekatan abstrak dan naif atas kepulauan Nusantara. Di satu sisi, karya sebagai usaha seniman mencari kemurnian lewat tersebut mengandung satire tentang hilangnya penelusuran terhadap dunia batin anak-anak. sosok Semar di tengah kondisi Nusantara yang Pendekatan abstrak dan naif juga dilakukan oleh sarat konflik, namun di sisi lain tengah bicara seniman Indra Dodi dalam karya berjudul Imag- tentang pentingnya beranjak dari hidup yang ine Series dan Color of Face Series. Dua karya penuh duka cita menuju damai dan harmoni. besarnya. Pula dalam seni, seni rupa modern Indonesia bukan “turunan” apalagi “milik” Barat sebagai penemu modernitas, melainkan milik banyak pihak karena kita, sebagai penduduk Nusantara, memberi banyak unsur tambahan lain untuk mencipta dan menjadi modern—Barat hanya satu dari sekian banyak unsur yang kita gunakan.



8 - Minna Minkum Nusantara



Semangat harmoni yang paling jelas terdapat pada karya-karya tiga dimensi dari Akmal Jaya dan Albert Wenas. Akmal Jaya menghadirkan patung dari bahan granit yang solid berjudul Stiff & Flexible—sebuah patung yang kokoh namun dengan pahatan abstrak yang dinamis dan seimbang. Sedang Albert Wenas menawarkan gagasan yang lebih jelas berjudul “Sinergi” dan “Gotong Royong”, masing-masing dari besi dan tali serta bambu dan tali yang ditata dengan konstruksi sedemikian rupa—antara patung, instalasi dan arsitektur—gambaran dari gagasannya tentang pentingnya kerja sama satu salam lain, sebagaimana tradisi “pertukaran” di Nusantara ini. Erica Hestu Wahyuni hadir dengan karyanya yang khas, sebuah lukisan dekoratif dan kolosal seperti batik dan pertunjukan wayang wong dalam gaya imajinasi anak-anak, berjudul “Layang Kangen”. Sebagaimana penuturan pelukisnya, karya tersebut menggambarkan perasaan rindu sang seniman terhadap tanah airnya di tengah petualangannya ke banyak negara. Ia hilir mudik naik pesawat terbang (seperti layangan) yang justru membuat rasa kangen pada kampung halaman. Kunjungannya ke banyak negara di satu sisi membuat ia mengenal banyak kebudayaan dari bangsa-bangsa lain, tetapi juga menambah rasa cinta terhadap bangsa sendiri. Nusantara memang memiliki semua modal untuk dicintai, diolah dan dirindukan, dengan kontur alam serupa lukisan yang dibuat oleh jutaan petani sebagaimana karya berjudul “Agraris” dari Beni Dewo, hingga menjadi tempat firdausi yang hening dan damai seperti lukisan Joni Ramlan. Namun, alam dan kehidupan ideal di Nusantara juga mengalami sejumlah persoalan, selain masalah sosial berupa pertikaian antar kelompok sebagaimana digambarkan oleh Ismanto Wahyudi dan Yuswantoro Adi, juga masalah alam di mana eksploitasi yang berlebihan



telah membuat harimau harus berjuang untuk hidup seperti tergambar pada karya Afdhal. Tapi, apapun yang terjadi, Nusantara masih merupakan kumpulan hal-hal bagus yang menarik untuk terus dirajut hingga membentuk untaian, seperti disampaikan oleh Erianto dalam dua karya berjudul “Komposisi Benda”—sebuah kepingan warna-warni dari bentuk-bentuk alami yang dilukis dan ditata dengan pendekatan modern dan kontemporer. Para seniman yang ikut dalam pameran ini merupakan anak dari budaya dan peradaban Nusantara yang terbuka dan kosmopolitan. Mereka mengolah bahasa visual dari berbagai kebudayaan dan peradaban, baik tradisinya sendiri maupun kebudayaan dan peradaban lain, namun dengan muatan pemikiran, semangat dan ideologi yang sesuai dengan karakteristik peradabannya. Kita dapat menemukan potret Nusantara mulai alam, kehidupan sosio-kultural, hingga pandangan-pandangan idealnya, baik secara normatif maupun kritis. Dengan cara itulah mereka mencipta versi yang berbeda tentang seni modern dan kontemporer di tengah realitas masa kini, di mana perjumpaan dan peleburan antar peradaban berlangsung dengan intens di berbagai ruang, tingkatan dan dimensi.



Faisal Kamandobat—seniman dan peneliti di Abdurrahman Wahid Center Universitas Indonesia, Jakarta



KARYA KARYA



10 - Minna Minkum Nusantara



AFDHAL Survivor #1 180 x 200 cm mixed media on canvas 2019



AFDHAL Survivor #4 180 x 200 cm acrylic on canvas 2018



AKMAL JAYA Topeng 82 x 32 x 22 cm fosil 2017



AKMAL JAYA Stiff & Flexible #3 100 x 95 x 20 cm granit 2019



ALBERT WENAS Sinergi 280 x 90 x 170 cm iron + iron wire 2019



ALBERT WENAS Gotong Royong 58 x 58 x 125 cm bamboo + iron wire + alumunium wheel 2019



BAMBANG HERRAS Ceremony 190 x 140 cm acrylic + ink on canvas 2019 (on progress)



BAMBANG HERRAS Indonesia Maju 110 x 140 cm acrylic + ink on canvas 2019



BENI DEWO Autistik 36 x 40 cm (6 panels) oil on paper 2019



BENI DEWO Agraris 360 x 225 cm acrylic on wood 2019



BUDI UBRUX Kemarau 19 140 x 105 cm acrylic on canvas 2019



DJOKOPEKIK Pejuang Seni Rupa 115 x 150 cm oil on canvas 2019 (on progress)



ERIANTO Mine and Mindset #3 122 x 152 cm acrylic on canvas 2019



ERIANTO Komposisi Benda (bertabur) 200 x 200 cm acrylic on canvas 2019



ERIANTO Lifeline 120 x 140 cm acrylic on canvas 2019



ERIANTO Komposisi Benda (membentuk) 120 x 170 cm acrylic on canvas 2019



ERICA HESTU WAHYUNI Living in Harmony 187 x 237 cm acrylic on canvas 2019



ERICA HESTU WAHYUNI World of Peace and Harmony 187 x 237 cm acrylic on canvas 2019



ERICA HESTU WAHYUNI Nusantara 108 x 138 cm acrylic on canvas 2019



ERWIN DUTA RUSTAMAN Gembala Ceria 75 x 180 cm mixed media on textile 2019



INDRA DODI Color of Face Series 200 x 200 cm acrylic on canvas 2019



INDRA DODI Imagine Series No.15 150 x 150 cm acrylic on canvas 2019



ISMANTO WAHYUDI Warrior Who Rejects The War 75 x 90 cm acrylic on canvas 2019



ISMANTO WAHYUDI New Chapter 140 x 180 cm acrylic on canvas 2019



IWAN YUSUF Mina Padi 200 x 300 x 50 cm instalasi bulan sabit dini hari dan padi 2019



JOKO GUNDUL SULISTIONO Kawin Mawin dan Beranak Pinak 150 x 200 cm acrylic on canvas 2019



JOKO GUNDUL SULISTIONO Little Paradise 150 x 200cm acrylic on canvas 2019



JONI RAMLAN Sun and Mountains 150 x 120 cm acrylic on canvas 2019



JONI RAMLAN Red Moon 150 x 160cm acrylic on canvas 2019



JONI RAMLAN Rumahku Surgaku 160 x 160 cm acrylic on canvas 2019



KLOWOR WALDIYONO Landscape Borobudur 100 x 150 cm acrylic on canvas 2019



KLOWOR WALDIYONO Musim Panen 100 x 150 cm acrylic on canvas 2019



LINI NATALINI WIDHIASI Di Hutan Kita Kembali Pada Akal dan Iman 200 x 200 cm aluminium & metal paint 2019



LINI NATALINI WIDHIASI Kendit 200 x 200 cm aluminium & metal paint 2019



NASIRUN Gunung Emas Menembus Langit 210 x 210 x 210 cm acrylic + oil on canvas 2018



PANDU PRIBADI 18721 Hari 100cm x 140cm oil on canvas 2019



PANDU PRIBADI 19467 Hari 68,5 x 95 cm acrylic on canvas 2019



PUTU SUTAWIJAYA Tidak Merasa Sendiri 1 70 x 85 cm acrylic on canvas 2019



PUTU SUTAWIJAYA Tidak Merasa Sendiri 2 70 x 85 cm acrylic on canvas 2019



PUTU SUTAWIJAYA Tidak Merasa Sendiri 3 70 x 85 cm acrylic on canvas 2019



SAMUEL INDRATMA Tiga Perempuan Baik 85 x 70 cm acrylic on canvas 2019



SAMUEL INDRATMA Ibu dan Anak 85 x 70 cm acrylic + ink on canvas 2019



SAMUEL INDRATMA Kisah Kisah Pasutri 110x 70cm acrylic + ink on canvas 2019



SAMUEL INDRATMA Anak Maritim 110x 70cm acrylic + ink on canvas 2019



SIGIT SANTOSA Pecipio 50x50cm oil on canvas 2019



SIGIT SANTOSA Family Portrait 75 x 100 cm oil on canvas 2019



YUSWANTORO ADI Semar Move On 114 x 190 cm acrylic on canvas 2019



YUSWANTORO ADI Terlihat Jelas Bhinneka 40 x 40 cm (4 panels) acrylic on canvas 2019



BIODATA



Afdhal







bition di Studi Kalahan Heri Dono Yogyakarta



Dumai, 29 Maret 1981 Pendidikan : Institut Seni Indonesia Yogyakarta.



Pameran Bersama : 2018 - Pameran bersama Energi Seni Indonesia Food Pameran Bersama : and Art Festival di Plaza Indonesia Jakarta 2019 Pameran bersama launching sampul CD Ikhlas - Pameran Representative, Pendopo Art Space Experience di Bentara Budaya Yogyakarta - Pameran Bebas Bakaba, Jogja Galery, Jogja - Pameran bersama bertiga Mangsa Rumangsa di karta IndieArt House Yogyakarta - Pameran Tribut To OHD (delapan puluh nan Pameran bersama ulang tahun Kartika Affandi ampuh) Nalar Rupa Art Space Yogyakarta di Museum Wanita Pakem, Yogyakarta 2018 2019 - Artemis Art, Art Jakarta - Pameran bersama REPRESENTASI di Pendha - Pameran ArtJog Enlightenment Jogja National pa Art Space Yogyakarta Museum Yogyakarta - Pameran bersama Kelompok86 di Galeri Fadjar - Pameran BAKABA #7 Zaman Now Jogja gallery Sidik kampus FSR ISI Sewon Yogyakarta Yogyakarta - Pameran bersama Pantang Mundur alias Maju - Pameran simply life Pick Season Melia Puro Tak Gentar di Taman Yakopan Yogyakarta sani hotel Yogyakarta - Pameran bersama Drawing Bengawan Sore di Bentara Budaya Yogyakarta - Pameran bersama KRAMA BINGAH di Akmal Jaya Plataran Djokopekik Yogyakarta Renggat,Juni 1966 - Pameran bersama Pamrih Art Manajemen men yambut ulang tahun OHD di Indie Art House Pameran Bersama : - Pameran bersama Incumbent di Sangkring Art 2018 Project Yogyakarta Bakaba Sakato Galery Yogyakarta - Pameran bersama menyambut ulang tahun 2019 OHD karya koleksi ‘GIVE” di Museum Bebas Galery Yogyakarta OHD Magelang Albert Wenas Surabaya, Oktober 1965 Rochester Institute of Technology, New York. USA Pameran Bersama : 2019 “Bir Temulawak” Hotel Zenna, Surabaya



Bambang Herras



Bojonegoro, 9 Maret 1966 Pendidikan : Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pameran Tunggal : 2018 - Pameran tunggal Mangsimili Trilateral Art Exhi- bition di Kiniko Art Room Sarang Building Yog yakarta - Pameran tunggal Mangsimili Trilateral Art Exhi bition di Plataran Djoko Pekik Yogyakarta - Pameran tunggal Mangsimili Trilateral Art Exhi



Beni Dewo



Sidoarjo, Januari 1970 Belajar Melukis informal pada pelukis realis S.Toyo UNTAG (Universitas 17 Agustus) Surabaya Pameran Tunggal : 2018 “6 in 1+” Six in One Plus. “Tombo Ati” Sangkring Art Space, Yogyakarta 2018 “Humility” AJBS Art Gallery, Surabaya Pameran Bersama : 2018 “Semanggi Suroboyo” Balai Budaya, Jakarta 2019 “Bir Temulawak” Hotel Zenna, Surabaya



Budi Ubrux



Yogyakarta 22-12-1968. Pendidikan SMSR Yogyakarta. 1988. Pameran Bersama: 2018: - Pameran bersama indonesia korea PATHOS OF THE FRINGES. Jeonbuk Museum Korea. - Pameran bersama pelukis pantura. Batang Jawa Tengah. - Pameran bersama: art challenge ARMA muse um. Ubud Bali. 2019 - Pameran bersama 80 nan Ampuh. Tribut to OHD. sangkring art space. Yogyakarta. - Pameran bersama Boyolali Jawa Tengah. - Pameran bersama; TANTANGAN Yogyakarta -Berlin. Tahunmas art space. Kasongan.



Djoko Pekik



Purwodadi, Grobogan, Pebruari 1938 Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) 1958 Pada tahun 1999, karya yang Djoko Pekik hasilkan yaitu Indonesia 1998 Berburu Celeng dan Persiapan Pentas dihargai senilai satu miliar. Aktif berkarya sampai saat ini dan dikoleksi oleh kolektor dalam dan luar negeri



Erianto



Paladangan Agam, Sumatera Barat, 16 Juli 1983 Pendidikan : Master of Art, Indonesia Institute of Arts, Yogyakarta PameranTunggal : 2018 - Artificially in Order, Element Art Space, Singa pore Pameran Bersama : 2018 - ASIA NOW, Danysz Gallery, Paris Perancis - UOB Painting of the Year, Galeri Nasioal Indo nesia, Jakarta Indonesia - Plus, Nadi Gallery, Jakarta Indonesia - Energi Seni, Plaza Indonesia, Jakarta Inonesia - Zaman Now (bakaba#7), Jogja Gallery, Yogya karta Indonesia - To Landscape And... Museum Dan Tanah Liat, Yogyakarta Indonesia - Positioning, Sangkring Ar Space Yogyakarta - Multipolar (Manifesto 6.0), Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Indonesia



2019



- Love And Identity, Raintree Boutique & Gal lery,Yogyakarta Indonesia - Indonesia Connecting the World(spring meet ing IMF-WBG), - Headquarters World Bank, Washington DC USA - Indonesia Connecting the World, Gedung Kementrian Keuangan RI, Jakarta Indonesia - ART JAKARTA, JCC Jakarta Indonesia - ART DAY LIFE, Plaza Indoneia Jakarta - POTRET, Syang Art Space, Magelang Indonesia - Beyond The Line (Mini Art Malang) Dinding LuarArt Studio, Jatim - BEBAS, Jogja Galery Ygyakarta Indonesia - Incumbent, Sangkring art space Yogyakarta - Dewantara Triennale, Balebanjar Sangkring Yogyakarta Indonesia - Ekspresi Akal Sehat, Luxor Hall Yogyakara - BaCAA Assemblage, Lawangangi, Bandung



Erica Hestu Wahyuni



Yogyakarta, January 1971 Pendidikan : •1989 – 1998 FSRD – ISI (Indonesian Fine Art Institute) Yogyakarta. •2001 – 2004 Surikov Art Institute, Moscow 2018 • “MANDIRI PRIVATE SOLO EXHIBITION”. 1st JANUARY - 31st AUGUST 2018”.AT MANDIRI TOWER I, 23rd FLOOR, JAKARTA, INDONESIA. • “ JOGJA ART NET VISUAL EXHIBITION” . 6 th – 19 th MAY 2018 PPKH UGM (GADJAH MADA UNIVERSITY) YOGYAKARTA • SIAF 2018 “ SOUTH EAST ASIAN MODERN, CONTEMPORARY ART & ASIAN TEMPORARY ART ”, 10 th -13 rd MAY 2018 AT CRESCENT 2 HALL, 2 nd FL SUNTEC CONVENTION & EXHIBITION ,SINGAPORE. • “ Bibir Merah ” Group exhibition by Indigo Art.14 July – 14 August 2018, Madiun-East Java • “ Energi Seni ” Group exhibition.13 – 19 August 2018, Plaza Indonesia, Jakarta • “Art Jakarta 2018” with Indo seni as the exhibitor. 2 – 5 August 2018, The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta • “ II Salon Internacional De arte Naif 2018 ’’Group exhibition with Mansion Eiffel galleria de Arte. August 2018, Peru • “ Asia Contemporary Art Show ” with Blink Gallery as the exhibitor. 28 September – 1 October 2018, Hong Kong • “Affordable Art Fair ” with Blink gallery as the exhibitor.16 – 18 November 2018. F1 Pit Building, Singapore • “ Mongso Rumongso ” Group exhibition. 27 November 2018. Indieart House Yogyakarta



2019 • “ART CONNECTION” GROUP ART EXHIBITION, (INDONESIA – SRI LANKA ART EXCHANGE PROJECT), AT LIONEL WENDT GALLERY 18 GUILDFORD CRESENT, COLOMBO, SRI LANKA 28 th JANUARY 2019 - • INDONESIA – SRI LANKA ARTIST EXCHANGE PROGRAM, GROUP ART EXHIBITION, AT ARMA MUSEUM, PANGOSEKAN, UBUD , BALI, INDONESIA 28 th FEBRUARY - 4 th MARCH 2019 • “ASIA CONTEMPORARY ART SHOW” WITH BLINK GALLERY, AT CONRAD, HONG KONG PACIFIC PLACE. 29th MARCH - 1 st APRIL 2019. • “ART FOR PEACEFUL WORLD” ART EXHIBITION, VIETNAM – INDONESIA AT LIMANJAWI ART HOUSE ,BOROBUDUR, MAGELANG, CENTRAL JAVA INDONESIA, 23 rd JULY – 20 th AUGUST. Ÿ “III INTERNATIONAL FAIR OF ART NAIF – ANHELOS NAIF: RESPECT, HARMONY AND PEACE” HELD AT THE ART GALLERY OF THE CULTURAL CENTER MANSION EIFFEL, JR. UCAYALI NO. 170 CERCADO LIMA, PERU 20th SEPTEMBER – 30th OCTOBER 2019.



Erwin Duta Rustaman



Tasikmalaya, 30 November 1977 Alumni Fakultas Kedokteran Hewan - UGM Sejak 2005 memilih berkutat dengan dunia kesenian, design grafis dan kegiatan seni rupa. Pameran Bersama : 2017 Madrid, Pameran Poster Madrid Gra fica, Person City 2016 Yogyakarta, Pameran Bersama “Titik Temu” di Asmara Art Coffee 2003 Yogyakarta, Pameran “Menuju Kelulusan” di Fakultas Kedokteran Hewan - UGM 2000 Yogyakarta, Pameran Instalasi “Kepa la-Kepala Bocor dan Kursi-Kursi Rusak, Unit Seni Rupa UGM 1999 Yogyakarta, Pameran Instalasi & Perfor mance Art “IDEATIGA”



Indra Dodi



Padang, 1980 Bachelor of Fine Art, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta (also studied at Sarjana Wiyata Institute, Yogyakarta and Academy of Leather Technology (ATK),



Yogyakarta, Indonesia) When he first came to Yogyakarta in the year 2000, Indra Dodi started to learn painting from his uncle who happened to be a painter. From the year 2005 on he studied in th Solo Exhibitions 2019 Happy Days In Bali Tony Raka Art Gallery, Ubud, Bali, Indone Group Exhibitions (selected) 2019 Art Jakarta 2019 Jakarta Convention Center, Jakarta, Indonesia Yogyakarta Annual Art #4: Incumbent Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, Indonesia Bebas Sakato Art Community at Jogja Gallery, Yogyakarta, Indonesia Art Taichung 2019 Millennium Hotel, Taichung, Taiwan (with Artemis Art) Hotel Art Fair Bangkok 2019 W Hotel, Bangkok, Thailand (with Artemis Art) Hangzhou Art Fair 2019 Hangzhou International Expo Centre, Hangzhou, China (with Artemis Art) AArt Citizen Art Shanghai 2019 Twelve At Hengshan, Shanghai, China (with Artemis Art) KADO (partron) Miracle Prints, Yogyakarta, Indonesia Art Tainan 2019 Tayih Landis Hotel, Tainan, Taiwan (with Artemis Art) Affordable Art Fair Brussels Avenue du Port, Brussels, Belgium (with Gallery Lukisan, Amsterdam) Dewantara Triennale 2019 Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta, Indonesia 2018 Shanghai Young Art Fair 2018 Shanghai World Trade Center Exhibition Hall, Shanghai, China Asian Art in London Design Centre, Chelsea Harbour, London, England (with Singapore Art Garret Gallery) Here Now (Nock Art Foundation Residency 2-man show with Dedy Sufriadi) Defiance Gallery at Mary Place, Paddington, Sydney, Australia Energi Seni Plaza Indonesia, Jakarta, Indonesia Art Jakarta 2018 Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta, Indonesia (with Artemis Art) Transmogrification Limanjawi Art House, Magelang, Indonesia Art Taichung 2018 Millennium Hotel, Taichung, Taiwan (with Artemis Art) Contemporary Art Ruhr 2018 World Cultural Heritage Site Zollverein, Essen, Germany (with Gallery Lukisan, Amsterdam) Simply Life Melia Purosani Hotel, Yogyakarta, Indonesia BAKABA 7: Zaman Now Jogja Gallery, Yogyakarta, Indonesia Kiniko Project #1 SaRanG Building #2, Yogyakarta, Indonesia After Mooi Indie #2 – Bromance R.J. Katamsi Gallery, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Indonesia Ping Project #4 Studio Aruna Yunizar, Yogyakarta, Indonesia Residency Open Studio Giverny Art, Queenstown, New Zealand KunstRAI 2018 Amsterdam, Netherlands (with Gallery Lukisan, Amsterdam) Affordable Art Fair Brussels, Belgium (with Gallery Lukisan, Amsterdam) Art Fair Philippines 2018 The Link, Ayala Center, Makati, Philippines (with Artemis Art) First Art Fair Amsterdam, Netherlands Art Shine Ciputra Gallery, Jakarta, Indonesia Art Corner Talenta Organizer, Plaza Indonesia, Jakarta, Indonesia



Ismanto Wahyudi



Yogyakarta Oktober 1975 Pendidikan :                    - SMSR Yogyakarta                 - INDONESIAN INSTITUTE OF FINE ART Pameran Bersama : 2018 - Nusantara Scapes. THIENNY Lee Gallery .Syd ney .Australia 2019 - Art day Life at Plaza Indonesia - Brawa Art Festival  .BALI  - Waterholic .LV 8 BALI - Tribute to OHD,Nalaroepa Art Space



Iwan Yusuf



Pendidikan : S1.ISI jogjakarta.  Pameran 2019 - Sangkring. Jogjakarta - Limanjawi. Borobudur - MDTL.Jogjakarta - Museum Panji. Malang 2018 - Aman Jiwo  .Borobudur - Menjadi Indonesia Art Exhibition Plaza Indonesia. Jakarta



Joni Ramlan    Sidarjo, Juni 1970 STKW Musik JawaTimur



Pameran Bersama : 2019  1.  Art Moment Jakarta,, Jakarta                PameranTunggal : 2.  The Silk Road International Festival, Xian Beijing 2018   :  “6 in 1, Sangkring Art Space, Yogyakarta” China                3.  Oerip Urup, Bentara Budaya Yogyakarta                Pameran Bersama :  4.  Yogya Annual Art,  Sangkring Art Space    2019         2018  Sept Os,  September Open Studio - Batu 1.  “Positioning” Sangkring Art Space, Yogyakarta.                “ Walama “ komunitas Tupalo,    Lembah Metro Resort 2.  “Oerip Urup” Natan Gallery, Yogyakarta.                “ Jaguar “ Orasis Art Gallery, Golden Tulib 3.  “Small Thing, High Value” Visma Gallery, Surabaya.                “ September Art Project “ Studio Jaring Kota Batu 4.  “Six in One” Sangkring Art Space, Yogyakarta.                “ Pijar Timur “ komunitas Tupalo, Studio Jaring 5.  “September Art Project” Studio Jaring Batu Malang.                “ Yogya Annual Art “ Sangkring Art Space Yogyakarta “ 6.  Pameran Besar Seni Rupa ( PBSR) Balaikota Batu Mini Seksi#1 +Sir, Studio Jaring, Kota Batu Malang.    “ BUBU #1, Studio Jaring Kota Batu 2017   1.  “Artivities” Breeza Art Space Serpong.                2018.       2.  “Pemandangan Alam” Galeri MDTL Yogyakarta.                “ MAM (Mini Art Malang), Dewan Kesenian Malang 3.  “Seninjong” Plataran Djoko Pekik                “ PBSR (Pameran Besar Seni Rupa), Balai Kota Batu “ SAP ( September ArtProject ) StudioJaring Kota Batu       4.  Yogya Annual Art II - Sangkring Art Space                5.  Beijing International Art Biennale, National Museum “ Sept Os ( September Open Studio ) Studio Jaring, of China Salah satu karya dikoleksi Museum NaMoc Batu Beijing “ SSAS/AS/IDEAS, Bale Project Collaboration with 20 artists, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung Klowor Waldiyono “ MODULANGA “ Komunitas Perupa Gorontalo, Galeri Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, Januari 1968 Nasional Indonesia, Jakrta Pendidikan Terakhir : FSRD - ISI, Yogyakarta “ ART UNLIMITED “ Rakarsa x Becraf, Pasific Place, Art PAMERAN BERSAMA Jakarta 2018 : Pameran Seni Rupa “Kepak Kepak Sayap” oleh “ YOGYA ANNUAL ART ” Sangkring Art Space, JogjaPerupa Pecinta Unggas di Taman karta Budaya, Yogyakarta, Indonesia “ MANIFESTO 06 Multipolar, Galeri Nasional Indonesia, : Pameran Seni Rupa “People Who Speak With Jakarta Hands” di Gallery Artpreneur Centre, “ BERAWA BEACH & ARTS FESTIVAL, Bali. Jakarta, Indonesia Gorontalo



Joko Sulistiono



Grobogan, 10 April 1970



2019 : Pameran Lukisan 60 Tahun Sanggar Bambu di Taman Budaya Surakarta, Solo



: Pameran Lukisan “iridescent” dengan Kelompok Tani Rupa di Galeri RJ Katamsi, ISI, Yogyakarta : Pameran Lukisan Komunitas Cat Air Indonesia di Bentara Budaya, Yogyakarta



Lini Natalini Widhiasi



Surabaya, Desember 1964 Melanjutkan pendidikan seni lukis pada “Course for Adult and Continuining Education” Department of Art, Glasgow University, Inggris 2018 : Unity in Diversity Pendhapa Art Space Yogjakarta 2018 : Keynote speaker IEEE Region 10 SYWL Congress 2018, Bali 2018 : Pameran Besar Seni Rupa 2018 “Panji”, Batu – Jawa Timur 2018 : Pameran Seni Rupa 6 in 1+ , Bale Banjar Sangkring Yogyakarta 2018 : Pameran Lukisan & Arsip Seni Bunga Berbunga Omahe Kartika Affandi Yogyakarta 2018 : Pameran Seni Rupa “Bubu”, Studio Jaring Exhibition Program, Batu – Jawa Timur 2019 : Pameran Bersama Kelompok Oerip “Oeroep”, Bentara Budaya Bali



Nasirun S.Sn



Cilacap, Oktober 1965 Pendidikan : Th 1987 masuk FSRD ISI Jogjakarta tamat Th 1994 2018 Pameran Bersama “ Anarchists “di Tembi Rumah Budaya 2018 Pameran Bersama “ Kembulan “ di Studio Kalahan, Yogyakarta Pameran Bersama Trie Utami – “ Dwi Rupa Bumi “ di Jogja Gallery Pameran Bersama “ Imajinesia “ at Graha Padma – Semarang Pameran Bersama YOGYA Annual Art #3 : POSITIONING di Sangkring Art Space, Yogyakarta Pameran Bersama “ Pathos of The Fringes “ di Jeonbuk Museum of Art - Korea Selatan Pameran Art Jog 11 “ ENLIGHTENMENT – An Epoch of The Future “ di JNM ( Jogja Nasional Museum ) Art Jakarta – Booth Edwin’s Gallery, Jakarta Redraw III “ Ugahari “ di Edwin’s Gallery, Jakarta Pameran Spektrum Hendra Gunawan di Artpreneur Ciputra, Jakarta Pameran Indonesia Fine Art di Bali Pameran Tunggal “ Wirid On Canvas “ di Natan Gelri, Kotagede, Yogyakarta Pameran Bersama di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pameran bersama “ Phatos “ di Museum Jeunbuk, Korea Selatan Pameran Shah Alam Bienalle, Malaysia Pameran “ Batu Bertutur “ di Bentara Budaya Yogyakarta Pameran ART BALI “ Beyond The Myths “ di Nusa Dua, Bali 2018 Pameran Bersama “ Kembang Telon “ di Natan Galeri, Kotagede Yogyakarta 2019 Pameran Bersama Manusia & Kemanusiaan di OHD Museum, Magelang Pameran Bersama Gambar Babad Diponegoro



di Jogja Galeri Pameran Bersama KOSEN di Bentara Budaya Yogyakarta Pameran Bersama PARTNER di Ruang LATAR Lobby Bank BTPN, Jakarta Pameran Bersama Kaligrafi Nusantara di Banjar, Jawa Barat Pameran Bersama Merayakan Optimisme di Jogja Nasional Museum 2019 Pameran Biennale Equator 2019 di Jogja National Museum Pameran Bersama “ Dies ISI Surakarta” Pameran Bersama “KEMBULAN #2 “ di Kaliopak Pameran Bersama Distorsi Harmoni “ Lumbung Desa” di Jepara Pameran Bersama FKY 2019 di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta Pameran Bersama “ IRISDECENT “ di Galeri Katamsi, Yogyakarta Pameran “ Back to The Roots “ Kustomfest 2019 di JEC, Yogyakarta Pameran KONTRAKSI “ Pasca Tradisionalisme “ di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pameran “ INFINITY : All Walks Of Life “ di Museum OHD, Magelang Pameran Bersama “ Tribute to OHD “ di Kiniko Art Galeri, Yogyakarta Pameran Bersama “ Tribute to OHD “ SICA di Bale Banjar Sangkring, Yogyakarta Pameran – Latar Galeri di Lobby BTPN, Sinaya CBD, Jakarta Pameran YAA #4 di Sangkring Art Space



Pandu Pribadi Putu Sutawijaya



Angseri,Tabanan,Bali, November 1970 Pendidikan : 1991-1998 Indonesia Institute of Fine Art (ISI) Yogyakarta. Pameran Tunggal : 2019 “Majapahit Milenial” at Langgeng Art Foundation Yogyakarta Pameran Bersama : 2018 Yogya Annual Art “Positioning” Sangkring Art Yogyakarta“Prisoner Of Hope” 100 Tahun Hendra Gunawan Ciputra Art Preneur. “High Value” Visma Gallery Surabaya “Energi Seni” Plaza Indonesia Jakarta.“Speaktrum Hendra Gunawan” Ciputra Artpreneur Jakarta. “SEPTEMBER ART MONTH #1” Batu Malang. Pameran Cover CD Ikhlas Bentara Budaya Yogyakarta. 2019 “Balinese Master” AB.BC Building, Nusa Dua Bali , Yogya Annual Art #4 “Incumbent” Sangkring Art Space Yogyakarta ,Art Bali “Speculative Memories” AB.BC Building Bali, Nusa Dua Bali ,Pameran bersama “Tribut to Bapak Cip at Rumah Budaya Seloaji, Mojokerto,Pameran bersama at Omah Petruk Karang Kletak Yogyakarta.



Samuel Indratma



Gombong, 22Desember 1970 Pendiri Apotik Komik (1997-2005), kelompok seni visual di Yogyakarta, Indonesia. Tinggal dan berkarya di Yogyakarta, Indonesia  2019 Pendidikan 1990-1996 Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia , Yogyakarta, Indonesia.  Salah satu pendiri “Jogjakarta Mural Forum” pada 2005. Salah satu pendiri “Folk Mataraman Institute” pada 2011. Pameran Tunggal 2018 - NYOH Pameran cetak stencil and art book di Indie Art House, Yogyakarta, Indonesia,April 28, 2018 - MAJU JAYA Agustus 19, 2018, Jogja Gallery, Yogyakarta, Indonesia



F. Sigit Santoso



Lahir di Ngawi, 1964 Fakultas Seni Rupa - ISI Yogyakarta 1993 Pameran Bersama : 2019 - “Eastern Rhythms”, Sofia, Bulgaria - “INCUMBENT”, Sangkring Art Space, Yogya karta - “Representasi #3”, Pendhapa Art Space - “Manusia Dan Kemanusiaan”, OHD Museum, Magelang - “80 Nan Ampuh”, Sangkring Art Space, Yogya karta - “Merayakan Optimisme”, Taman Budaya Yogya karta - “Gambar Babad Diponegoro”, Jogja Gallery, Yogyakarta 2018 - “Celebrating Indonesian Portraiture”, OHD Museum, Magelang - “Small Thing High Value”, Visma Art Gallery, Surabaya - “Art Jakarta 2018”, Rachel Gallery, Jakarta - “Yogya Annual Art”, Sangkring Art, Yogyakarta - “Representasi 2”, Pendhapa Art Space, Yog yakarta



Yuswantoro Adi



Semarang, November 1966 Pendidikan : Fakultas Seni Rupa - ISI Yogyakarta 2018



- Pameran “Imajinesia” di Graha Padma Sema



rang - Pameran memperingati 11 tahun Sangkring Art Space Yogyakarta - Pameran “Cover Mahandini” di Sangkribg Art Space Yogyakarta - Pameran “Kosen” di Bentara Budaya Yogyakar ta - Pameran “ “ di IndieArt House Gallery Yogyakarta - Pameran “Incumbent YAA #4” di Sangkring Art Space Yogyakarta - Pameran “Bengawan Sore” di Bentara Budaya Yogyakarta - Pameran “Pantang Mundur” di Taman Yakopan Karang Klethak Yogyakarta.



Talenta Organizer mengucapkan terimakasih kepada : - Bp Albert Wenas - Bp Andrianto Suhartono - Bp Benny Santosa Halim - Bp. Gus Faisal Kamandobat - Bp Lipriadi Prasetio - Bp Ricky H Egam - PT Sumber Cipta Multiniaga - Perupa peserta pameran Minna Minkum Nusantara - dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pameran ini



Organized by :



Supported by :