8 0 3 MB
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari Penawaran Teknis yang menyajikan detil penawaran teknis termasuk gambar kerja dan diagram yang dibagi kedalam 3 (tiga) sub bagian, antara lain : 1. Pendekatan Teknis dan Metodologi 2. Program Kerja, dan 3. Organisasi dan Personil.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, maka konsultan akan mengembangkan suatu pendekatan masalah dan metodologi dalam melaksanakan pekerjaan yang secara sistematis dan tepat waktu sesuai ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja. E.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI 1.
Uraian Pendekatan Dalam pendekatan masalah pekerjaan pengawasan teknis Jalan dan Jembatan ini ada dua penanganan yang harus dilakukan secara komprehensif, mengingat jalan dan jembatan yang terdapat di lokasi proyek adalah cukup penting dan strategis. Penanganan dapat dibagi menjadi :
Penanganan Manajerial
Penanganan Teknis operasional
Penanganan manajerial antara lain :
Perencanaan
transportasi
(antar
moda)
secara
terpadu
atas
pertimbangan kewilayahan.
Pengembangan jaringan jalan mencakup perbaikan aksesibilitas peningkatan mobilitas dan tetap menjadi kualitas lingkungan.
Penyeragaman skala penanganan sesuai hirarki yang ditetapkan dan didukung dengan peningkatan kualitas struktur perkerasan yang sesuai dengan beban dan intensitas setiap ruas jalan.
Pemeliharaan jalan dan jembatan dengan sistem yang baik dan tepat waktu.
Penanganan Secara Teknis Operasional antara lain mencakup :
Penanganan Pengawasan harus secara komprehensif menyeluruh dan simultan untuk semua segmen .
Untuk
kelancaran
Lalu
lintas
perlu
diperhatikan,
khususnya
penanganan pemeliharaan Jalan darurat .
Pengawasan mutu material yang ketat mulai dari pembuatan job mix formula, pencampuran di Batching Plant atau AMP
sampai
pelaksanaan di lapangan. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-2
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Perlunya menerapkan “Early Warning System” (EWS) yaitu perangkat untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan-kegagalan, kekurangan, kesalahan, ketidak optimalan, dan penyimpangan-penyimpangan dalam penyelenggaraan prasarana baik dalam kualitas, fungsi maupun manfaat prasarana yang bersangkutan, “EWS” ini mencakup tahap sangat awal (studi) sampai dengan tahap akhir.
Perlu adanya totalitas sistem mutu konstruksi yang sekarang dikenal sebagai Quality Insurance.
2.
Metodologi Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, jasa yang akan disediakan Konsultan pada Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, terdiri dari beberapa tahapan :
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh kontraktor agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada.
Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan melakukan pemeriksaanuntuk pembayaran akhir pekerjaan.
Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil pekerjaannya.
Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi syarat.
Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan (claims).
Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang digunakan.
Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar terlaksana.
Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang / terbangun secara bertahap sesuai progress mutual check dan MC yang dicapai sampai dengan 100%.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-3
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Melaporkan
secara
berkala
tentang
kemajuan
pekerjaan
dan
permasalahannya, mutu pekerjaanserta status keuangan proyek, berikut kondisi lainnya yang dapat diantisipasi.
2.1. Pelaksanaan Pengawasan Mutu Tujuan adanya pengawasan mutu seperti disinggung terdahulu bahwa harus ada jaminan seluruh persyaratan teknis dalam spesifikasi dapat terlaksana dengan baik. Seluruh persyaratan teknis maupun norma dan peraturan-peraturan lainnya dapat terlaksana apabila adanya suatu tim pengendali yang terorganisir dengan baik serta mempunyai pengalaman dan keahlian yang memadai atau professional, secara individu maupun secara tim. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka diperlukan konsep dasar pengawasan. Konsep dasar pengawasan sekurang-kurangnya ada tiga hal yaitu :
Pekerjaan harus tepat mutu
Pekerjaan harus tepat waktu dan
Pekerjaan harus tepat biaya
Ketiga hal tersebut, secara integrasi akan menjadi konsep dasar di dalam pelayanan jasa konsultan supervise, sehingga akan menclukung suksesnya proyek. 1. Pengendalian Mutu Untuk
setiap
jenis
pekerjaan
yang
menyangkut
mutu,
Konsultan akan selalu mengawasi sehingga seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak. Untuk itu Konsultan akan menerapkan pola manajemen pengendalian mutu sebagaimana dikenal di lingkungan Bina Marga dengan istilah "Polo 3-2-5", yang artinya bertahap 3 (tiga), berlingkup 2 (dua) dan berstruktur 5 (lima). Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai berikut :
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-4
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
-
Tahapan Pengujian : 1. Pengujian bahan baku 2. Pengujian bahan olahan 3. Pengujian bahan jadi
-
Lingkup Pengujian : 1. Dimensi 2. Kualitas
-
Struktur Pengujian : 1. Jenis pemeriksaan 2. Metode pemeriksaan 3. Frekwensi Pemeriksaan 4. Spesifikasi 5. Toleransi hasil pekerjaan
Bagan alir pengendalian mutu seperti terlihat pada gambar 2.1.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-5
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.1. BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
- DESAIN - SPESIFIKASI UMUM - SPESIFIKASI KHUSUS
REVISI DESAIN GAMBAR KERJA MANUAL PEMERIKSAAN
-
PRA PELAKSANAAN
REQUEST PELAKSANAAN REQUEST PENGETESAN REQUEST PENGUKURAN VOLUME METODE KONSTRUKSI
PELAKSANAAN KONSTRUKSI/PENGUJIAN/ PENGULURAN VOLUME PELAKSANAAN - EVALUASI PELAKSANAAN KONSTRUKSI - WORK ABILITY
- DATA TES LABORATORIUM - SURVEY HASIL PELAKSANAAN PASCA PELAKSANAAN - INSPECTION SHEET - LAMPIRAN – LAMPIRAN - REKOMENDASI - REKOMENDASI
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-6
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
2. Pengendalian Waktu Seluruh pekerjaan berjalan di dalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu yang ditetapkan di dalam program kerja Kontrak. Konsultan akan mengendalikan waktu dengan metode tertentu, sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai periode kontrak. Metode pengendalian waktu yang lazim dijalankan yaitu dengan revise kurva "S" setelah dilakukan langkah-langkah administratif yaitu rapat-rapat pembuktian (Show Couse Meeting). Rapat pembuktian biasanya diikuti dengan crash program
yaitu menambahkan jam
kerja
dan peralatan
kontraktor. Hal
ini
harus
ditempuh
dengan
terencana baik dan efektif
langkah-langkah
serta dapat
yang
dipahami dan
dilaksanakan oleh Kontraktor. Bagan Alir pengendalian waktu yang diusulkan Konsultan seperti terlihat pada gambar 2.2.
3. Pengendalian Biaya Pengedalian biaya dengan cara mengarahkan Kontraktor dalam mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya sehingga diperoleh hasil yang optimal dan tepat waktu dengan biaya konstruksi seefesien mungkin atau tidak melebihi dari perkiraan biaya yang tercantum dalam kontrak. Pengendalian yang biaya dijalankan yaitu dengan seminimal mungkin adanya pekerjaan tambah dan disiplin dalam pelaksanaan metode kerja. Bagan alir pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan progress fisik dan kualitasnya dapat dilihat pada gambar 2.3.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-7
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.2. BAGAN ALIR PENGENDALIAN WAKTU Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
KONTRAK ASLI
REKAYASA LAPANGAN
-
METODE : KUANTITAS PENGUKURAN - KONSTRUKSI
ANALISA SUMBER DAYA
NETWORK ANALISIS SYSTEM
VALUE ENGINEERING (OPTIMASI)
GAMBAR KERJA
SITE INSTRUCTION/ RAPAT HARIAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
EVALUASI PELAKSANAAN
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-8
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.3. BAGAN ALIR PENGENDALIAN BIAYA Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-9
PT. Cikarsa Konsulindo
2.2.
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Kerangka Kerja Pekerjaan Supervisi Kerangka kerja pekerjaan supervise akan meliputi pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dalam 3 (tiga) tahapan sebagai berikut
Tahap persiapan / mobilisasi
Tahap konstruksi
Tahap pemeliharaan / serah terima.
Setiap tahapan dalam konstruksi akan selalu mengacu kepada aspek pengendalian waktu, biaya dan mutu serta evaluasi untuk mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Bagan alir kerangka kerja pekerjaan supervisi secara terperinci disajikan pada Gambar 2.3.
2.3. Koordinasi Dengan Instansi Terkait Agar pelayanan jasa konsultan supervisi menghasilkan kinerja yang baik dan dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait khususnya di Dinas Bina Marga Propinsi Maluku dan Maluku Utara, Departemen Pekerjaan Umum, Puslitbang Jalan, Perguruan Tinggi dan instansi terkait lainnya. Kantor konsultan supervisi akan berkedudukan disekitar proyek, sehingga dalam pelayanan jasa Konsultan Supervisi dapat secara efektif melaksanakan tugas pengawasan dan konsultan serta asistensi dengan Satker Perencanaan dan pengawasan Jalan.
2.4. Keselamatan Kerja Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) merupakan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-10
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
salah satu sasaran dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran, prosedur yang dipakai oleh manajemen konstruksi dari pra pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan, diperlihatkan bagan alir pengendalian keselamatan kerja seperti pada Gambar 2.4. Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, diperkirakan akan ada beberapa aktivitas antara lain :
Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi jalan
Pekerjaan perkerasan jalan
Pekerjaan Pembuatan Jembatan
Pembongkaran beton dan pemasangan Form work
Pengecoran beton
Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi
Pekerjaan lainnya.
Semua kegiatan tersebut diatas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan keselamatan kerja bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-11
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.5. BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan sesedikit mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya. Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur efektif, bahu jalan di bagian luar yang sudah diperkeras bisa dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk kendaraan penumpang sedan dan jeep atau sejenisnya dan alternatif lain dengan membuat jalur baru dengan memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi pekerjaan tersebut. Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan penanganan yang baik, misalnya Dump Truck harus Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
masuk dan keluar dari lokasi proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut diatas adalah cara pemuatan dan transportasi pembuangan
tanah
hasil
galian
haruslah
memperhatikan
wawasan
lingkungan. Tanah yang dimuat diatas Dump Truck harus diberi penutup agar tercecer diatas permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas yang ada. Didalam pelaksanaan traffic management untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi menjadi 2 bagian :
Pelayanan umum
Keselamatan kerja 1. Pelayanan Umum Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut : a. Efektivitas Sistem Informasi Sistem Informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan selama pelaksanaan yang tujuannya memberikan Informasi bahwa akan ada proyek pembangunan. Sistem ini dapat diwujudkan dalam 2 media, yaitu :
Melalui media cetak yang bersifat pengumuman
Pembagian "Parnflet"
b. Mengurangi Kemacetan Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan dengan perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan menyiagakan satuan penanggulangan gangguan. 2. Keselamatan Kerja a. Disiplin Kerja Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-2
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Pengendalian pelaksanaan di lapangan secara ketat dan terus menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
b. Peniadaan Kecelakaan Fatal
Pembuatan sesuai dengan standar perambuan
Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan kerapian kerja sepanjang daerah proyek (kiri don kanan) don diberi lampu-lampu agar mudah terlihat pada malam hari.
Kecelakaan lalu lintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas transportasi. Keseimbangan antara mentalitas pengemudi, kemajuan teknologi kendaraan dan penyediaan prasarana lalulintas merupakan unsur-unsur yang menentukan mobilitas transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin nyaman sesuai dengan tuntutan keadaan. Ketidak seimbangan dari salah satu unsur tersebut diatas dalam beradaptasi akan menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan. Bekerja pada sebuah proyek jalan yang sedang beroperasi baik pada tahapan perencanaan maupun tahap pelaksanaan menanggung resiko tinggi pada terjadinya kecelakaan yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka diperlukan persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada ruas jalan yang sedang beroperasi. Dalam pelaksanaan proyek ada beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait antara lain :
Faktor perambuan darurat
Sistem transportasi pada lokasi proyek
Atribut pada tenaga kerja
Astek
Dan lain-lain
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-3
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang ditangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja dari pda semua eksponen terkait menjadi faktor utama dari kelancaran progress yang hendak dicapai. Pada tahap ini, gambaran pencapaian keselamtan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perambuan Darurat Seperti pada tahap perencanaan, maka perambuan pada tahap pelaksanaan pun mempunyai andil besar dalam keselamatan kerja yang memberikan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja yang berada pada daerah perambuan. Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya rambu peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga rubber cone serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya seperti ditunjukkan pada keperluan "rambu darurat". Disamping itu diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja dan lajur yang beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja.
Pagar
pembatas dicat dengan warna crossing "kuning-biru" dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda "Spot Light" atau cat berpendar yang bisa terlihat bila kena sorot lampu pada malam hari. Bisa juga dengan lampulampu sebagai pengganti spot light . b. Sistem Transportasi Pada Lokasi Proyek Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan, rute perjalanan pembuangan dibuat searah dengan arus lalu lintas, pada prinsipnya tidak boleh ada arah crossing sehingga tidak ada konflik. Dump truck yang menunggu giliran pengangkutan, antri dan berderet ke belakang namun harus masih tetap dalam area perambuan.
Untuk pengangkutan tanah, tiap dump truck harus dilengkapi dengan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-4
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
penutup bak belakang. Ini dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak tercecer dimuka jalan, sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila sedikit saja kena air hujan dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
Mobilisasi peralatan berat ke lapangan juga harus memperhatikan keselamatan dari peralatan maupun operatornya, dan bila perlu minta bantuan pengawal dari pihak kepolisian.
c. Atribut pada Tenaga Kerja Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bisa terpenuhi dengan pemakaian baju rompi refleksionis warna orange mencolok yang harus selalu dikenakan pada saat melaksanakan tugas. Penggunaan topi di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat membantu mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja pada kondisi badan letih yang dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang beroperasi sangat membahayakan dan mengurangi akurasi kerja. d. Astek (Asuransi Tenaga Kerja) Jaminan perlindungan keselamatan tenaga kerja pada daerah beresiko tinggi adalah mutlak diperlukan. Setiap tenaga kerja tersebut harus dijamin dengan asuransi tenaga kerja yang lebih dikenal dengan astek. Berikut ini akan diuraikan beberapa pertimbangan umum dan aktivitas serta upaya yang dilakukan terkait dengan pengendalian lalulintas selama konstruksi. 1. Umum a). Pertimbangan Lalulintas Data lalulintas adalah informasi utama dalam perencanaan pengaturan lalulintas untuk setiap tahap pelaksanaan konstruksi. Data lalu lintas yang dibutuhkan meliputi (paling sedikit) :
Karateristik lalulintas (arah arus lalulintas) Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-5
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Volume lalulintas untuk setiap jenis kendaraan
Volume lalulintas dipersimpangan (disetiap jalannya)
Tipe kendaraan yang melewati proyek
Rute dan jadwal bus kota dan
Rambu dan marka jalan yang ada
b). Pertimbangan Kondisi jalan yang ada Survei dan studi yang harus dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada secara lebih detail meliputi :
Lebar tiap lajur
Klasifikasi dari lajur jalan
Jumlah lajur
Lokasi dan ukuran median
c). Pertimbangan Kondisi Utilitas Umum Jaringan listrik, pipes air bersih dan telepon yang ada saat ini harus terlihat/ tercantum dalam gambar rencana baik pada gambar denah maupun profit bangunan. Hal lain yang penting adalah data yang lebih detail tentang tipe, ukuran, jumlah dan elevasi dari jaringan atau kabel harus diteliti bersama-sama dengan instansi yang terkait secepat mungkin. Berikutnya, selain tentang jaringan listrik, air bersih dan telepon, informasi tentang sistem air buangan (kotor/limbah) saluran drainase dan fasilitas lain disepanjang jalan yang akan mempengaruhi pelaksanaan konstruksi harus dipelajari dengan seksama. Semua penelitian dan servei tentang utilitas umum termasuk sistem drainase dan fasilitas lain yang mempengaruhi konstruksi harus dilaksanakan sebelurn konstruksi dimulai.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-6
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
BAGAN ALIR PEKERJAAN PERKERASAN/PAVEMENT Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-7
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
2.5.
Pekerjaan Lapisan Berbutir Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Lapis Pondasi Atas. Secara garis besarnya pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Lapis Pondasi Atas untuk jenis pekerjaan Peningkatan Jalan adalah merupakan pekerjaan yang akan dilakukan baik secara setempatsetempat maupun secara keseluruhan, dengan demikian pekerjaan LPA dan LPB akan dikerjakan dengan jalan membongkar LPA dan LPB yang
lama
yang telah mengalami kerusakan dan diganti
dengan LPA dan LPB yang baru. Sebelum penghamparan material LPB maka
harus
dilakukan
pemeriksaan terhadap lapisan tanah dasar, apakah masih cukup kuat
atau
harus
diadakan
pemadatan
ulang
dan
atau
pembongkaran terhadap tanah dasar. Hal ini sangat penting karena konstruksi jalan sangat tergantung dari kekuatan tanah dasar. Yang perlu diperhatikan pada pekerjaan LPA dan LPB adalah kualitas dari bahan yang dipakai dan pemadatan harus dilakukan lapis
demi
lapis sesuai dengan standar
pemadatan.
Untuk
mendapatkan pemadatan yang maksimum maka harus diketahui kadar air oftimum dari bahan tersebut, sehingga kadar air oftimum tersebut akan menjadi mengetahui
hasil
patokan pada saat pemadatan. Untuk
pemadatan
ini
maka
diadakan
pengujian
kepadatan baik dilapangan maupun di laboratorium oleh Material Technician. Perlu diperhatikan jangan sampai LPA dan LPB yang dikerjakan terendam air pada saat musim hujan, untuk menghindari hal ini maka harus dibuat saluran air yang akan cepat mengalirkan air pada saat hujan (jangan membiarkan adanya genangan
pada
badan jalan). Syarat-syarat teknis untuk pekerjaan LPA dan LPB akan mengikuti standar-standar yang berlaku pada Bina Marga. 2.6. Pekerjaan Lapisan Beraspal
Pekerjaan Lapis resap Pengikat dan Lapis Perekat Lapis
resap pengikat dihampar diatas lapis berbutir dan Lapis Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-8
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
perekat dihampar diatas lapisan beraspal. Perbedaannya terletak pada kekentalan dan kecepatan pengeringan. Biasanya material Lapis resap pengikat diperoleh dengan pencampuran volume 64 % aspal dan 36 % miyak tanah, sedangkan material untuk lapis perekat terdiri dari campuran 80 % aspal dan 20 % M. tanah dalam perbandingan volume. Proporsi campuran dapat dikontrol dengan pengukuran spesific gravity campuran, kemudian dideteksi dengan spesific gravity masing-masing
material pencampur (
Sp.Gr. aspal umumnya : 1,03 dan Minyak tanah : 0.8 ). Misalnya untuk 80 % Aspal dan 20 % Minyak tanah akan menghasilkan Spesific gravity campuran : 0,8 * 1.03+0.2 x 0.8 = 0.984. Nilai ini dibandingkan dengan spesific gravity hasil pengujian laboratorium untuk material yang diperiksa. Bila hasilnya lebih besar berarti aspalnya terlalu banyak dan sebaliknya. Untuk penghamparan Prime coat dan Tack coat, lapangan terlebih dahulu
dibersihkan
dengan
Air
compressor.
Kemudian
penghamparan material prime coat dan tack coat
dilakukan
dengan Asphalt sprayer atau Asphalt distributor. “Aplication rate” penyemprotan diukur dengan menggunakan
karung goni yang
dilapisi kertas semen berukuran 25 * 25 cm yang ditempatkan pada bagian jalan yang akan di beri lapisan coating.
Beratnya
ditimbang sebelum dan sesudah penyemprotan. Application rate diperoleh dengan membagi berat material dengan luasan kertas sampling. Bila ingin diketahui rate dalam l/m2 maka berat tersebut dibagi dengan Spesific gravity campuran.
Pekerjaan Pengaspalan. Setelah pekerjaan Coating selesai maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan lapis permukaan. Berikut
ini diberikan uraian secara garis besar tentang
pelaksanaan pekerjaan pengaspalan yang umum dilakukan :
Existing pavement dengan patching sebelumnya, jika ada pada Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-9
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
bagian jalan yang berlubang (crack crocodile).
Medan (area) lebih dahulu dilakukan survey/pengukuran pada bagian panjang dan lebarnya jalan. Lebar
harus
diberikan reserve
minimum = 5 Cm, sebagai
cadangan melebarnya aspal karena compaction.
Urutan-urutan peralatan untuk pengaspalan (paving
unit)
sebagai berikut : 1) Ujung pangkal area dijaga, untuk mengatur lalu lintas (bergantian). Petugas dilengkapi walky
talky (radio
komunikasi) 2 buah. 2) Paling depan team surveyor melakukan pengukuran dan menyiapkan medan, dengan alat theodolit, roll meter 50 m, roll meter 5 m, paku, martil dan tali plastik serta cat. 3)
Compressor pembersih debu, air, dan kotoran lainnya.
4)
DT
(Dump
dimasukkan
Truck) memuat Asphalt untuk ke
Asphalt
Finisher
di dump/
Temperatur
Asphalt
minimum 100°C. 5) Asphalt finisher, untuk menebarkan asphalt yang terkirim sesuai dengan ukuran yang
ditetapkan pada
shop
drawing/gambar kerja dengan kemiringan jalan 2%. Tebal gembur = tebal padat dikalikan berat jenis aspal. Bila ukuran belum sesuai, kontraktor wajib mengatur/menyetel screed (sepatu asphalt finisher), bisa dengan manual atau elektris,
begitu pula
lebar
dan kemiringannya
untuk
seketika dan screed (sepatu) asphalt finisher dapat diatur. 6) Tandem Roller (Penggilas roda besi awal), dengan bobot 6-8 ton menggilas asphalt 1 passing, ke muka sekali kebelakang sekali. Lebar (wide) hamparan Aspal sesuai dengan design/review design penggilasan sesuai hasil trial, temperatur minimum 90°C, sebelum digilas hamparan yang segregasi/kasar harus ditabur hot mix dengan ayakan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-10
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
saringan 10 mm. 7) PTR (Pneumatic Tyre Roller), penggilas ban karet dengan bobot 8-12 ton, menggilas hamparan
hot
mix 10-14
passing atau sesuai dengan hasil trial. Dengan temperatur minimum 75°C. Hasil penggilasan permukaan aspal tidak boleh ada bekas alur-alur ban karet. 8) Tandem Roller (penggilas roda besi akhir) dengan bobot 6-8 ton, digilas sebanyak 1 passing untuk menghilangkan bekas ban
meratakan/
karet. Temperatur minimum
50°C. Mesin
penggilas
pada point no. 7, 8, dan
9.
Roda
penggerak posisinya di belakang dan tangki air harus selalu penuh, untuk menyiram roda-roda karet/roda besi sedikit demi sedikit lewat lubang-lubang pipa air pendingin. Jadi air tidak boleh terlalu banyak, juga tidak boleh terlalu sedikit agar pendinginan Hot Mix terjadi secara perlahan-lahan. Penggilasan untuk layer pertama (engkel) dimulai dari pinggir ketengah, sedang penggilasan layer kedua (joint), dimulai dari tengah kepinggir. 9) Hamparan yang telah selsesai digilas, diberikan ramburambu barikade dengan jarak 5-10 m, agar tidak terinjak lalu lintas.
Pekerjaan Pasangan Batu Pekerjaan pasangan batu pada jalan mencakup pekerjaan struktur yang ditunjukkan pada gambar yang terbuat dari pasangan batu. Umumnya pasangan batu digunakan hanya untuk struktur seperti tembok penahan tanah, talud,
pondasi
dan tembok kepala gorong-gorong
gorong-gorong persegi
yang konstruksinya dari
pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu meliputi pekerjaan : Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-11
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
a. Persiapan Pekerjaan
persiapan
meliputi
pekerjaan
pengukuran
dan
pemasangan bouwplank dimana nantinya akan menjadi dasar untuk pelaksanaan pekerjaan dimana dimensi dan eleavasi ditentukan. Pekerjaan persiapan juga termasuk penyiapan meterial yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya. Material disini ialah batu ditambah pasir dan semen (adukan) yang kesemuanya harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. b. Pelaksanan Pekerjaan pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu dimulai dari : o Persiapan pondasi Pondasi pada struktur pasangan batu harus disiapkan karena merupakan pendukung dari pasangan batu tersebut. Dasar pondasi
harus
mendatar
atau
bertangga
yang
juga
horisontal. o Pemasangan batu Sebelum memasang batu seharusnya landasan dari adukan segar yg paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pd pondasi sebelum penempatan masing-masing batu pd lapisan pertama. Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dari muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok dari batu yang terpasang. Biasanya pasangan batu dilengkapi dengan sulingan atau penyaring untuk mengalirkan air, dan permukaan horisontal dari seluruh pasangan dibuat rapi dengan adukan setebal 2 cm. Beberapa jenis dari item pekerjaan yang disebutkan diatas disajikan dalam bentuk bagan alir pada lampiran III
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-12
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-13
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGASPALAN Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-14
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
2.6. Pekerjaan Beton Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang meliputi : 1) Seluruh pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur komposit. 2) Penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan beton akan dilaksanakan, seperti bekisting termasuk juga galian pondasi. 3) Penyiapan dan pemeliharaan pondasi pemompaan air untuk galian pondasi, pengukuran dan pembersihan lokasi bekas pekerjaan. Agar diperoleh mutu beton yang seragam untuk suatu elemen konstruksi maka perlu diupayakan sebagai berikut : 1) Menyamakan masing - masing jenis bahan - bahan yang dipakai. 2) System dan prosedur dibuat sama. 3) Menyamakan campuran dengan menggunakan rancangan campuran (job mix formula) yang sama pula. Pada pelaksanaan pekerjaan beton perlu diperhatikan antara lain : 1) Kegiatan awal :
Penelitian rencana kerja kontraktor, spesifikasi teknik yang dipakai, rancangan campuran (job mix formula) dan gambar kerja.
Toleransi yang diijinkan untuk pengukuran disesuaikan dengan berita acara rapat pro pelaksanaan (Pre Construction Meeting).
Cek kalibrasi alat, kesiapan peralatan don bahan.
2) Persiapan Pengecoran :
Pengecekan kelurusan dan kerataan permukaan.
Penggalian pada pekerjaan pondasi atau drainase, lokasi, ukuran bentuk dan persiapan permukaan.
Bekisting, perancah (scaffolding), disesuaikan dengan rencana pekerjaan beton mengenai kekuatannya.
Pemasangan
tulangan,
seperti
ukuran
diameter,
panjang,
pembengkokan, angkur pinggir dan ujung, jumlah batang, Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-15
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
tulangan minimum, pemotongan serta cara pengikatan dengan kawat, dudukan dan pengatur jarak maupun kebersihan (tidak ada kawat lepas).
Pengecekan kesiapan
Peralatan tetap di lapangan atau, batching plant mengenai siap pakai, kebersihan, kalibrasi, kondisi dan kecepatan operasi.
Peralatan bergerak seperti truck mixer, dan dump truck mengenai jumlah dan siap pakai.
Tenaga Kerja.
Perlindungan lokasi terhadap hujan, cuaca panas atau dingin.
3. Saat Pengecoran beton :
Kondisi kerja cuaca yaitu siang atau malam, penerangan untuk kerja malam, penutup dan perlindungan apabila hujan.
Alat pengaduk dimonitor terus hasil produksi beton dihasilkan.
Mobilitas pengiriman perlu diperhatikan mengenai : -
Waktu minimum, disebabkan truck mixer terlambat di hatching plant.
-
Waktu maksimum, mengakibatkan truck mixer antri di lokasi pengecoran.
Lalu lintas di lokasi pengecoran sendiri harus diatur sedemikian rupa, sehingga pekerjaan pengecoran tidak mengalami hambatan.
Pengendalian
konsistensi,
pengamatan
waktu
pengecoran
dengan pengujian slump, dan penyesuaian air atau bahan.
Pengecoran beton harus seragam, pengecoran terus menerus, perhatikan jarak ketinggian jatuh jangan sampai terjadi segregasi, tidak ada aliran pasta semen setelah pengecoran.
Pemadatan, harus merata clan menyeluruh.
Penyelesaian pekerjaan, pekerjaan perapihan atau meratakan permukaan beton setelah pengecoran.
Jadwal pengujian beton.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-16
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
4) Pemeliharaan beton :
Perlindungan terhadap kerusakan, seperti benturan, beban berlebihan dan cacat permukaan.
Pengembalian atau pelepasan bekisting atau scaffolding setelah beton cukup umur (28 hari) dan kuat tekan karateristik beton sudah tercapai, kecuali untuk beton yang menggunakan additive, pelepasan bekisting bisa lebih cepat sesuai spesifikasi bahan additive yang ditambahkan pada adukan beton, pelepasan bekisting atau,
Perawatan beton, sampai umur 28 hari permukaan beton diusahakan senantiasa basah atau lembab.
5) Pengujian beton :
Pengujian kekuatan tekan beton.
Pengujian beton setelah jadi konstruksi misal pengeboran (core drill).
Hammer Test (penekanan dengan palu/rebound deflection).
6) Catatan dan Pelaporan :
Catatan mengenai bahan, perhitungan, campuran, pengadukan, pengecoran dan perawatan.
Laporan,
mengenai
laporan
harian,
buku
harian,
didokumentasikan.
Photo dokumentasi.
Sama seperti semua pekerjaan yang lain pekerjaan beton juga mengikuti prosedur yang sudah ditentukan, yaitu : 1. Kontraktor mengajukan request pekerjaan 24 jam sebelum pekerjaan dimulai. 2. Selama waktu tersebut konsultan pengawas teknik mengevaluasi semua kesiapan administrasi teknik. 3. Konsultan pengawas teknik merekornendasikan kepada pemberi togas untuk dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau belum bisa dilaksanakan pekerjaan tersebut. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-17
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
4. Setelah pekerjaan selesai request pekerjaan ditutup dengan verifikasi pekerjaan beton. Bagan Alir pelaksanaan pekerjaan beton diperlihatkan pada dibawah ini; BAGAN ALIR PEKERJAAN BETON Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-18
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
d. Kontrol Kualitas (Quality Control)
Semua material bahan konstruksi harus dilakukan kontrol kualitas. Kontrol kualitas dilaksanakan sebagai berikut : 1. Uji raw material alam, yaitu material bahan yang dipakai sebagai bahan konstruksi seperti : batu, agregat halus, agregat kasar dan lain - lain. 2. a. Uji bahan campuran, yaitu material konsruksi yang berupa campuran dua atau lebih material sehingga dalam campuran itu didapat sifat karateristik yang disyaratkan spesifikasi seperti hot mix, beton dan lain-lain. b. Uji material/bahan campuran yang terpasang / dihamparkan, seperti uji kepadatan pada tanah, hot mix (density) dan beton (kuat tekan). 3. Uji material/bahan produk jadi buatan pabrik. Kontrol kualitas bahan/material secara rinci dan komprehensif diajukan dalam bentuk matriks, sebagaimana terdapat pada tabel 2. 1. Pengujian untuk material/bahan utama idealnya harus, ada fasilitas laboratorium di proyek yang memadai, sedangkan untuk material / bahan yang sifatnya minor atau khusus dapat diujikan di laboratorium independent yang ada.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-19
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Tabel 2.1. Kontrol Kualitas Bahan/Material Utama dilaksanakan sbb :
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-20
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Frekuensi/kuantitas pengujian (routline kontrol) bahan utama dilaksanakan sesuai spesifikasi atau setidak-tidaknya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini : Tabel 2.2. Frekuensi/Kuantitas Pengujian
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-21
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E.2. PROGRAM KERJA Penyusunan program kerja adalah suatu proses dimana kontraktor harus menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian - bagian, antara lain Jaringan rencana kerja (net work planning), menjadi : o Jadwal tenaga kerja (Man Powe Schedule). o Jadwal peralatan (Equipment Schedule). o Jadwal material (Material Schedule). o Pengalokasian dana (Cash Flow). o Jadwal pelaksanaan kerja. Kesemuanya itu dilengkapi dengan uraian dan penjelasan metoda kerja, atau prosentasi kemajuan pekerjaan. Penyusunan program kerja dibuat untuk mempermudah pengelolaan proyek dengan suatu system yang teratur dan memberikan system informasi manajemen (Manajemen Informasi Sistem/MIS), secara jelas dan tepat guna. o
Untuk setiap minggu, sehingga kontraktor dapat menyiapkan dana, kebutuhan material, kebutuhan peralatan dan kebutuhan tenaga setiap minggu.
o
Program ini harus diperbaharui (up date) setiap minggu sesuai kenyataan lapangan.
o
Program ini berkaitan erat dengan metode lintasan kritis (Critical Path Method/CPM).
o
Jenis pekerjaan/kegiatan apa saja yang berada pada garis lintas kritis diprioritas untuk dikerjakan, karena ketinggalan 1 hari saja, secara keseluruhan proyek ketinggalan 1 hari.
o
Penanganan/jalan keluar yang dilakukan melaksanakan kerja ekstra atau lembur pada lintasan kritis.
Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa program/jadwal kerja yang diajukan oleh Kontraktor. Dan akan meninjau program kerja ini dari berbagai aspek, seperti misalnya apakah pekerjaan dapat atau tidak dilaksanakan secara efektif dan apakah pekerjaan ini dapat dilaksanakan dalam waktu dan biaya seperti tercantum dalam kontrak, dan lain - lain. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-22
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Jadwal kerja ini akan disesuaikan dengan ketersediaan alat, sumber daya manusia/tenaga dan material yang dapat dimobilisasikan oleh Kontraktor. Bagan Alir penyusunan program kerja diperlihatkan pada gambar E.2. BAGAN ALIR PENYUSUNAN PROGRAM KERJA Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-23
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
BAGAN ALIR SERAH TERIMA AWAL (PROVISIONAL HAND OVER/PHO) Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-24
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Masa jaminan terhadap kerusakan adalah mulainya pemeliharaan hasil pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan pekerjaan 100% berdasarkan rekomendasi konsultan pengawas teknik sampai dengan berakhirnya kontrak pekerjaan yang sudah disetujui. Tujuan masa jaminan terhadap kerusakan adalah : 1. Memberikan
waktu
kepada
Kontraktor
untuk
memperbaiki,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima atau memuaskan tim panitia penilai serah terima pada waktu kunjungan ke lapangan mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan. 2. Memberikan
waktu
kepada
Kontraktor
untuk
menyelesaikan
pekerjaan minor yang belum terselesaikan dan lain-lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan masa jaminan terhadap kerusakan adalah sebagai berikut: 1. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan pekerjaan yang telah disepakati/ disetujui. 2. Pekerjaan perbaikan atau penyempurnaan harus sesuai dengan: - Syarat-syarat kontrak dan spesifikasi teknik - Catatan dan tim panitia penilai serah terima.
Lokasi
Kerusakan, ketidak sempurnaan
Cara perbaikan dan penyempurnaan dan lain-lain.
- Lama perbaikan tidak boleh lebih dan masa pemeliharaan. Panitia Penilai Serah Terima akan mengadakan pemeriksaan ulang ke lapangan, apakah perbaikan - perbaikan yang sudah didaftar itu sudah dilaksanakan semua atau belum. Apakah bila dianggap sudah selesai maka dibuat Berita Acara pemeriksa hasil pekerjaan yang disampaikan kepada Pemberi tugas. c). Serah Terima Akhir (Final Hand Over / FHO) Serah terima akhir (Final Hand Over/FHO) adalah suatu kegiatan serah terima akhir lapangan dan kontraktor kepada Pemberi Tugas, setelah kontraktor menyelesaikan seluruh perbaikan terhadap kekurangan yang Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-25
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
ada pada daftar perbaikan yang dibuat oleh panitia penilai serah terima setelah kunjungan kedua di lapangan. Maksud pelaksanaan FHO adalah sebagai berikut 1. Pernyataan berakhirnya masa kontrak pekerjaan antara Kontraktor dengan Pemberi Tugas. 2. Pernyataan bahwa tanggung jawab Kontraktor dengan Pemberi Tugas secara keseluruhan sudah selesai. 3. Hasil pekerjaan Kontraktor berupa fisik maupun administrasi secara keseluruhan dapat diterima oleh Pemberi Tugas dan hasil pekerjaan tersebut sudah bisa dipakai untuk umum. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan FHO adalah sebagai berikut : 1. Rekomendasi dan Konsultan Pengawas teknik bahwa Kontraktor telah menyelesaikan seluruh pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak dan telah memperbaiki/menyempurnakan semua kekurangan yang diminta dalam daftar perbaikan serah terima awal waktu kegiatan serah terima awal. 2. Perkiraan tanggal selesai seluruh pekerjaan sesuai dengan bunyi kontrak. 3. Pengembalian jaminan pelaksanaan (Bank Guarantee) kepada pihak Kontraktor. 4. Seluruh data yang ada (misalnya, seluruh hasil testing, suratmenyurat
administrasi,
formulir-formulir,
data
disket,
photo
pelaksanaan pekerjaan, dIl) sudah terdokumentasikan dengan baik. 5. Yang perlu ditekankan adalah unsur-unsur:
Kelengkapan administrasi.
Kondisi fisik pekerjaan yang baik dan benar sesuai spesifikasi teknik.
Kesesuaian dengan perencanaan.
Sehubungan
dengan
pelaksanaan
FHO,
sebelumnya
Konsultan
Pengawas akan mengevaluasi dan memeriksa persyaratan kelengkapan yang harus dipenuhi yaitu pekerjaan seluruh selesai setelah masa Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-26
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
pemeliharaan berakhir. Kemudian Konsultan Pengawas memberikan rekomendasi kepada Pemberi Tugas untuk selanjutnya Panitia Serah Terima akan diundang kembali untuk proses Serah Terima Akhir (FHO). Bagan alir mengenai serah terima akhir (FHO) diperlihatkan pada gambar dibawah ini
BAGAN ALIR SERAH TERIMA AKHIR (FINAL HAND OVER/FHO)
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-27
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
1. PENGAWASAN ADMINISTRASI Pengawasan administrasi yang merupakan bagian integral dan keseluruhan layanan Konsultan Supervisi memuat mengenai proses-proses pekerjaan seperti tindakan yang berkaitan dengan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Konsultan, hubungan antara Pemberi tugas, Kontraktor dan Konsultan, Kewenangan Engineer, Asuransi dan Garansi, Perubahan Kontrak Pekerjaan (OCO), Sertifikat Bulanan (MC), Request, Verifikasi dan lain sebagainya. 1. Penyerahan Lapangan Setelah penandatanganan kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan Surat Perintah Kerja Kontraktor akan segera menerima penyerahan area apangan secara keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan pekerjaannya. Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor perlu diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk dikerjakan dengan mempertimbangkan “cost effective”
terhadap
pelaksanaan
pekerjaan.
Agenda
pertemuan
mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas menyatakan tanggal terakhir penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan oleh Kontraktor. 2. Kewenangan Engineer Kewenangan
yang
didelegasikan
oleh
Pemberi
Tugas
kepada
Supervision Engineer secara umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.
Penunjukan dan kewenangan Supervision
Engineer akan dinyatakan secara tertulis oleh Pemimpin Proyek agar supaya pihak - pihak yang terlibat di dalam proyek memahami dan saling mengetahui hal-hal yang harus menjadi tanggung jawab/kewenangan Supervision Engineer. 3. Asuransi dan Garansi Asuransi adalah jaminan yang diberikan, disebabkan oleh : -
Orang atau manusia, apabila mendapat kecelakaan, cacat tubuh atau kematian pada saat bekerja. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-28
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
-
Kerusakan meliputi, kerusakan pada konstruksi pekerjaan, peralatan konstruksi di luar kesalahan kontraktor.
-
Kehilangan yang mungkin terjadi untuk setiap harta benda, pada masa kontrak berlangsung.
Garansi adalah jaminan Bank atau Garansi Bank diberikan guna mencakup beberapa masalah, antara lain : -
Jaminan uang muka, jaminan yang mencakup keperluan untuk uang muka. Tujuan diadakannya Asuransi dan Garansi pada suatu proyek adalah untuk memberikan rasa aman dan tentram pada semua pihak yang terlibat, antara lain Kontraktor, Konsultan Pengawas Teknik maupun Pemberi Tugas beserta staf pemberi tugas dalam melaksanakan atau pengawasan pekerjaan di lapangan. Konsultan Pengawas akan mengecek
dan
merekomendasikan
kepada
Pemberi
Tugas
mengenai Polis dan batas lingkup asuransi dan garansi dan Kontraktor. 4. Perubahan Kontrak Pekerjaan (CCO) Yang dimaksud perubahan kontrak kerja (Contract Change Order / CCO) adalah perubahan volume atau jenis pekerjaan dari suatu dokumen kontrak pekerjaan yang sedang berlangsung antara pemberi tugas dan kontraktor setelah direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas Teknik. Maksud penerbitan perubahan kontrak pekerjaan (C.C.O) adalah: -
Sebagai data pendukung kelengkapan administrasi perubahan dokumen kontrak apabila ada pemeriksaan.
-
Memberikan
kepastian
kepada
kontraktor
bahwa
perubahan
pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dibayar. -
Sebagai data pendukung sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) Kontraktor.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-29
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Hal-hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan CCO adalah: -
Perubahan volume atau perubahan jenis pekerjaan tidak merubah nilai kontrak secara keseluruhan atau kurang dari 5% terhadap total kontrak.
-
Perubahan jenis pekerjaan tersebut tidak mengurangi maksud dan tujuan dari proyek tersebut.
-
Pengajuan permohonan perubahan kontrak pekerjaan (Contract Change Order/CCO) masih dalam waktu pelaksanaan (Time Schedule).
-
Dengan terbitnya berita acara perubahan kontrak pekerjaan (Contract Change Order/COO) maka kontrak awal maupun Change Order ama tidak berlaku lagi.
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan mengevaluasi usulan Kontraktor mengenai CCO dan akan membuat Technical Justification sebagai dasar bahwa perubahan dapat dilaksanakan. Bagan alir prosedur perubahan kontrak (CCO) diperlihatkan pada gambar 2.16. 5. Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate/MC) Yang dimaksud sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah sertifikat pembayaran bulanan yang diajukan Kontraktor kepada Pemberi Tugas untuk dibayar sesuai kemajuan pekerjaan di lapangan setelah diperiksa dan direkomendasikan oleh Konsultan Pengawas Teknik untuk dapat dibayar. Tujuan sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) adalah: -
Hasil pekerjaan Kontraktor dapat dibayar sesuai kemajuan pekerjaan yang telah dikerjakan di lapangan.
-
Pemberi Tugas dapat memonitor hasil pekerjaan fisik atau cash flow setiap bulan. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-30
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
-
Merupakan
tambahan
modal
Kontraktor
untuk
melanjutkan
pekerjaan. Dalam penyiapan sertifikat bulanan perlu diperhatikan sebagai berikut : a) Pengukuran Lapangan (Opname) Guna menghindari kesalahpahaman mengenai kemajuan pekerjaan yang akan disertifikasikan menjadi sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC), maka perlu diadakan pengukuran bersama di lapangan antara Kontraktor, Konsultan Pengawas Teknik dan Staff Pemberi Tugas mengenai : -
Kuantitas pekerjaan.
-
Kualitas pekerjaan.
-
Penampilan (performance) hasil pekerjaan.
-
Hasil pengukuran dibuat dalam berita acara pekerjaan.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-31
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.16. BAGAN ALIR PERUBAHAN KONTRAK PEKERJAAN (CCO) Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-32
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
b) Data pendukung sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) : Data pendukung (Back up) kelengkapan sertifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) antara lain : -
Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan.
-
Data
pendukung
kualitas
pekerjaan
bulanan
(hasil
test
laboratorium) -
Data pendukung perubahan kontrak (kalau ada).
-
Gambar-gambar atau sket hasil pekerjaan yang merupakan pendukung pembuatan gambar terlaksana (As built Drawing) nantinya.
-
Data pendukung harus diserahkan setiap tanggal 25 setiap akhir bulan,
c) Cara pembuatan serfifikat bulanan (Monthly Certificate/MC) Sertificate bulanan (Monthly Certificate/MC) bersifat kumulatif dan pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah kumulatif dikurangi jumlah pembayaran sebelumnya. Dikurangi advance payment ditambah pembayaran material on site kalau ada. Cara ini untuk menghindari kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi pada bulan sebelumnya. Atas pengajuan tagihan dari Kontraktor, Konsultan Pengawas akan memeriksa semua perhitungan beserta back up data kualitas dan kuantitas, setelah lengkap dan benar diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk mendapatkan persetujuan. Bagan alir pengajuan sertifikat bulanan dapat dilihat pada gambar 2.17. 6. Request Request adalah salah satu dokumen pembuka arsip (folder) suatu kegiatan yang diajukan Kontraktor kepada Konsultan Pengawas Teknik untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas sebagai permohonan sebelum melaksanakan pekerjaan di lapangan. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-33
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.17. BAGAN ALIR PENGAJUAN SERTIKASI BULANAN (MONTHLY CERTIFICATE/MC) Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-34
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Maksud pengajuan request adalah: a. Supaya setiap pekerjaan Kontraktor dapat diawasi dan dimonitor oleh Konsultan Pengawas Teknik. b. Supaya hasil pekerjaan Kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dan tepat, mutu kuantitas dan sesuai rencana. c. Kontraktor bekerja harus mengikuti prosedur yang sudah ditentukan sesuai dokumen kontrak dan spesifikasi teknik. d. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Format request terdiri dari : a. Unsur-unsur yang harus diisi : -
Tanggal pengajuan
-
No. Request dan No. jenis pekerjaan
-
Lokasi pekerjaan/stationing
-
Volume pekerjaan
-
Material yang dipakai
-
Peralatan yang dipakai
-
Tenaga kerja
-
Sket gambar kerja
-
Dan pekerjaan pelengkap lain kalau ada.
b. Yang bertanggung jawab menandatangani pada kolom pengajuan permohonan pekerjaan adalah kontraktor pelaksana. c. Yang
bertanggung
jawab
memeriksa/cek
dan
menyetujui
permohonan pekerjaan adalah Konsultan Pengawas (sertifikasi). d. Disetujui oleh staff pemberi tugas / pemberi tugas.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-35
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Konsultan Pengawas akan memeriksa kelengkapan data sesuai dengan request yang diajukan dan akan memeriksa lapangan. Apabila semuanya sudah benar maka pekerjaan bisa dilaksanakan dan untuk selanjutnya akan diawasi oleh Konsultan Pengawas. 7. Verifikasi Verifikasi (penutup request) adalah data dokumen sebagai penutup request pelaksanaan pekerjaan kontraktor setelah pekerjaan dapat diterima dan dipertanggung jawabkan baik mutu maupun kuantitasnya. Maksud penerbitan verifikasi adalah: a. Dengan adanya verifikasi (penutup request), maka request yang dinyatakan sebelumnya telah selesai dikerjakan dan dapat ditagihkan oleh Kontraktor. b. Untuk menjadi pendukung data sertifikat bulanan (Monthly Certificate/ MC) yang diajukan Kontraktor setiap mengajukan penagihan. Yang perlu diperhatikan dalam persetujuan verifikasi (penutup request) a. Tanggal persetujuan. b. Penomoran pada request dan mata pembayaran harus sama dengan yang tercantum pada verifikasi (penutup request). c. Lokasi pekerjaan (stationing/Sta.) sama. d. Volume pekerjaan setelah diopname bersama. e. Hasil pengujian pekerjaan. f. Sket gambar terlaksana, menjadi dasar gambar terlaksana (As Built Drawing). g. Lama waktu pelaksanaan. h. Catatan tidak sempurna masih dalam toleransi.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-36
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Konsultan Pengawas akan mengevaluasi semua hasil pekerjaan di lapangan dan merekomendasikan atau memberi catatan ketidaksesuaian untuk diperbaiki Kontraktor kalau ada sampai dianggap sempurna. 8. Visual Monitoring Visual monitoring adalah system monitoring dimana prestasi kerja Kontraktor terpresentasi dalam bentuk gambar dan grafik berwarna atau narasi secara akurat terinci dan selalu diperbaharui. Untuk memperlihatkan prestasi kerja Kontraktor dalam bentuk grafik, gambar atau narasi yang mudah dicerna dengan jelas, sehingga memudahkan monitoring kegiatan Kontraktor serta keperluan presentasi pada saat kunjungan pihak Pemberi Tugas ke lapangan maupun keperluan sehari-hari. Dalam menyiapkan visual monitoring ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Pemberian warna-warna pada pekerjaan yang sudah diverifikasi. b. Perbedaan pewarnaan tergantung status pekerjaan, apa sudah selesai diverifikasi, belum diadakan pengujian atau sudah ditagihkan (Invoice). c. Pembaharuan (up date) data dilakukan setiap hari. d. Diperlukan orang yang trampil untuk penggambaran dan pewarnaan ini. e. Kerjasama yang baik antara petugas lapangan dengan pembaharuan (up date) data di kantor. f. Hasil direkam dan diarsipkan (file) secara rapi dan teratur. Konsultan Pengawas akan selalu memonitor setiap progress suatu pekerjaan secara actual di lapangan sebagai input penyajian bentuk visual monitoring.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-37
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
E.3. PROGRAM KERJA PENGAWASAN
Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan Konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktifitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan. Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ). Dalam penyusunan program kerja antara lain dan berdasarkan pada : 1.
Ruang lingkup pekerjaan
2.
Volume pekerjaan
3.
Batas waktu
4.
Keahlian personil
5.
Jumlah personil
6.
Peralatan yang dipakai
7.
Schedule mobilisasi
8.
Arahan Pemberi Tugas
9.
Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini : Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan. Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini. Untuk mendapatkan efektifitas tinggi atas input Konsultan dan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan Konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-38
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari. Aktifitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut : 1.
Persiapan awal
2.
Koordinasi Konsultan dengan Satker
3.
Koordinasi dengan unsur proyek
4.
Koordinasi tim Konsultan
5.
Koordinasi dengan instansi terkait
6.
Tahap pelaksanaan konstruksi
Block diagram umum rencana kerja Konsultan diperlihatkan pada gambar 2.18.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-39
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Gambar 2.18 BLOK DIAGRAM UMUM RENCANA KERJA KONSULTAN
Pengendalian Kuantitas/Volume Pengendalian Kualitas/Mutu Pengawasan Masa Konstruksi
Pengendalian Waktu/Jadwal
Pemeriksaan Akhir Pekerjaan
Pengendalian Biaya/Anggaran Administrasi Proyek Koordinasi dengan Satker/PPK Pekerjaan Pengawasan Tek.
Koordinasi dengan Unsur Proyek Koordinasi Internal Team Konsultan
Laporan Akhir
Koordinasi dengan Instansi Terkait Sistem Pelaporan
Persiapan Awal
Advisory / Bantuan Teknik Pengawasan Masa Pemeliharaan
Value Engineering
Pengendalian Kuantitas/Volume Pengendalian Kualitas/Mutu Review Design (Jika Ada) Metoda Konstruksi
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1
Pemeriksaan Akhir Pekerjaan
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
E.3.1. Persiapan Awal
Sambil menunggu dikeluarkannya Surat Persetujuan Mobilisasi Tim Konsultan Pengawas Teknik, akan mengadakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan yang antara lain namun tidak terbatas pada : 1. Staffing & Organizing Team Work, 2. Mengadakan rapat koordinasi mambahas jaminan kualitas yang harus diberikan oleh Konsultan kepada rekanan dalam hal ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 3. Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll 4. Updating bersama-sama atas Standar Operational Procedure hubungan kerja Team Work dengan Manajemen Konsultan didasarkan pada kontrak kerja antara Konsultan dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 5. Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-pihak terkait 6. Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan / digunakan selama periode pekerjaan 7. Pengumpulan data yang tersedia 8. Studi / analisa data yang tersedia 9. Field reconnaissance / site visit 10. Mempelajari kembali design dan lingkup pekerjaan fisik E.3.2. Koordinasi Konsultan & Pemimpin Proyek Koordinasi dengan Satker perlu dilakukan secara rutin dan dengan frekuensi yang cukup. E.3.3. Koordinasi dengan Unsur Proyek Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan "Periodical Project Meeting" antara Konsultan, Kontraktor dan Satker Perencanaan dan Pengawasan, di sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain: Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
1. Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, metodologi yang akan digunakan, hasil-hasil pengujian spesifikasi bahan, peralatan yang digunakan, pengerahan tenaga kerja, rencana waktu pelaksanaan tahapan pekerjaan sehingga tidak terjadi keragu-raguan atau kesalahan dalam pelaksanaan 2. Manajemen (mobilisasi, pemasangan, penempatan, pengoperasian) alat bantu kerja (baik alat berat maupun non alat berat) oleh Kontraktor 3. Pencapaian tahapan pekerjaan (kuantitatif dan kualitatif) pekerjaan 4. Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada Kontraktor dan atau sebaliknya 5. Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya 6. Rencana Kerja Kontraktor untuk bulan berikutnya Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu dilaksanakan dengan "crash-program" dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan meeting khusus. Dalam hal terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, maka konsultan akan melayangkan pemberitahuan-pemberitahuan (teguran) lisan maupun tertulis dan advisory atas penyimpangan kurva pencapaian
progress
memberikan
dampak
pekerjaan. perbaikan
Pemberitahuan kinerja
yang
yang
tidak
signifikan
akan
dilanjutkan dengan pertemuan khusus (show cause meeting) yang melibatkan juga pemilik proyek. Dalam show cause meeting inilah konsultan
memberikan
pertimbangan-pertimbangan
profesional
(professional judgement) kepada pemilik pekerjaan sehingga tidak terjadi penyimpangan manajerial dan administratif yang merugikan setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Project meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik (mingguan), dimana untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 - 3 harian.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-2
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
E.3.4 Koordinasi Tim Konsultan Dalam rnelaksanakan tugas, tim Konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Site Engineer dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada: a. Rapat bulanan antara Site Engineer / Quality/Quantity Engineer dan staff, membahas:
Laporan bulanan
Aktifitas yang sudah dan akan dilaksanakan
Masalah lapangan dan pernecahannya
Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan
b. Proffesional
Staff
(Tenaga
Inti)
Konsultan
akan
melakukan
kunjungan setiap hari atau secara berkala kelapangan pada waktu pekerjaan
berjalan
untuk
meyakinkan
bahwa
pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Porsi kunjungan lapangan direncanakan ± 85 % setiap bulan, sisanya ± 15 % setiap bulan untuk mengadakan evaluasi, analisis, koordinasi di kantor proyek. c. Sub Proffesional Staff (Tenaga Teknisi) akan melaksanakan inspeksi harian untuk meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu. d. Pertemuan-pertemuan khusus antara Site Engineer / Quality Engineer /Quantity Engineer dengan tim atau antar Staff Konsultan dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan (harian) agar terjadi komunikasi, koordinasi, informasi yang baik. e. Atas
catatan
yang
dirangkum
dalam
inspeksi
harian,
Quality/Quantity Engineer akan melakukan verifikasi data lapangan, mengkompilasi dan mengolah menjadi laporan pencapaian tahapan pekerjaan yang kemudian menjadi dasar bagi Site Engineer menyusun laporan bulanan. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-3
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
E.3.5. Koordinasi dengan Instansi Terkait Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, Konsultan perlu melakukan koordinasi dengan instansi dan Konsultan lain terkait yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan. E.3.6 Tahap Pelaksanaan Konstruksi Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya dengan berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Selain itu, tugas Konsultan meliputi : melakukan sertifikasi atas pekerjaan Jalan dan Jembatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi sebagai berikut : Masa Konstruksi : 1.
Mengecek data titik survey di lapangan
2.
Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan didalam dokumen kontrak.
3.
Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan persyaratan.
4.
Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, mengevaluasi rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar-chart dan atau metode lain yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-4
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
5.
Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang
diajukan
oleh
Kontraktor,
penyesuaian
design
bila
diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis/lapangan. 6.
Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang sudah di test termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh Satker.
7.
Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.
8.
Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu Satker pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak tersebut (bila ada).
9.
Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Satker dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan
lingkup
pekerjaan,
kontrak
dan
perubahan-
perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak. 10. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan Satker. 11. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Kontraktor di dalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar,
test
berhubungan
pengawasan dengan
mutu
dan
dipenuhinya
masalah
kontrak
dan
lain
yang
kemajuan
pekerjaan. 12. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk material dan peralatan yang digunakan di proyek. Semua material yang digunakan di proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu. Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-5
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
13. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Satker, menghadiri dan mencatat semua rapat / pertemuan dengan Kontraktor, Satker dan Instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak. 14. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, kondisi diluar normal dilapangan, peralatan Kontraktor dan personil dilapangan serta peristiwa / kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut. 15. Memberikan bantuan advis kepada Satker di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim. 16. Membuat laporan bulanan, laporan teknik / khusus dan laporan akhir proyek seperti yang dikehendaki oleh Satker. 17. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menyiapkan Sertifikat Penerimaan Sementara (Certificate of Provisional Acceptance). 18. Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Pemeriksaan Akhir (Certificate of Final Acceptunce). Secara ringkas, semua aktifitas dilapangan dapat dirangkum seperti di bawah ini : 1.
Pematokan bersama (Setting out) Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah petunjuk Konsultan. Hasil survey tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-6
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
ada akan dipergunakan oleh Konsultan untuk mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
2.
Persiapan lapangan Pada tahap persiapan di lapangan, tim pengawas akan mengawasi dan memeriksa aktifitas-aktifitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk aspal, beton dan lain-lain
3.
Lokasi letak bahan-bahan
Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
Jumlah dan kondisi semua peralatan
Jumlah personil Kontraktor
Jumlah dan kualitas bahan-bahan
Kondisi cuaca
Prosedur administrasi Kontraktor
Form/formulir kerja
Persiapan form-work
Mengecek jadual Kontraktor
Persiapan konstruksi
Pekerjaan Konstruksi Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh Konsultan dan Satker maka Kontraktor akan diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi. Tim Konsultan akan mengecek langsung dalam hal-hal berikut ini : Metoda pekerjaan konstruksi Campuran-campuran bahan Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-7
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Pengecekan jadual Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan Pengambilan contoh (sampling) Sebelum
pekerjaan
fisik
dimulai,
Kontraktor
mengajukan
"Request" terlebih dahulu, yang berisi antara lain : Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan Lokasi pekerjaan Peralatan yang akan digunakan Estimasi volume pekerjaan Material yang akan digunakan Rencana jam kerja 4.
Pengawasan Mutu (Quality) Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas antara lain sebagai berikut : Sebelum Kontraktor memulai aktifitas konstruksi, Kontraktor akan membuat suatu permohonan secara tertulis kepada Konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis. Konsultan akan :
Menginspeksi
dan
menyetujui
bahan-bahan
yang
akan
digunakan
Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik
Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi
Memeriksa/menginstruksikan test-test lapangan
Memeriksa/menginstruksikan
test
laboratorium
terhadap
sampel-sampel yang diambil dari lokasi kerja
Memeriksa/menginstruksikan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-8
DOKUMEN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
5.
Pengawasan Kuantitas (Quantity) Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kuantitas antara lain sebagai berikut : Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahanbahan yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh Kontraktor. Konsultan akan memproses bahan-bahan dan produk fisiknya berdasarkan atas :
6.
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
Metoda perhitungan
Lokasi kerja
Jenis pekerjaan (work item)
Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Catatan-catatan teknis Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikan dari waktu ke waktu, untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada Kontraktor guna meningkatkan aspek-aspek pekerjaan fisik, metode kerja / construction method dan lain-lain. Demikian juga catatan-catatan / instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.
E.4.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL Untuk
melaksanakan
Pekerjaan
“Pengawasan
Paket
Stimulan
Pembangunan Desa Wilayah I" dalam waktu 4 (empat) bulan, maka disusunlah Team Pelaksana Pekerjaan, agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan dan adanya saling koordinasi dengan semua pihak yang terkait serta selesai tepat waktu. Bagan Organisasi Pelaksana Pekerjaan merupakan hubungan antara Team Pelaksana Pekerjaan dan Pemilik Pekerjaan (Direksi Pekerjaan) serta instansi-instansi yang terkait, seperti terlihat pada Gambar.2.19. Di dalam Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-9
PT. Cikarsa Konsulindo
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Bagan Organisasi tersebut Site Engineer membawahi beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung, dalam bagan tersebut diperlukan hubungan timbal balik antara Site Engineer dan Satker Perencanaan dan Pengawasan dan Instansi-instansi yang terkait.
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-10
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
PT. Cikarsa Konsulindo
Site Engineer Toding Ruben. ST Engineer
Chief Inspector Ir. Idham Khalik
Inspector TIAR, ST
Drafter / Operator CAD . MUH. FADELIANSAH, AM,d
Inspector ANDI ANSAR PUTRA, ST
Drafter / Operator CAD ASRUL
Pengawasan Paket Stimulan Pembangunan Desa Wilayah I, Tahun Anggaran 2014
D-1