Economic Update: SENIN, 12 Desember 2022 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • azmi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EK 1. Melakukan Kajian Efek dan Pasar KUK 1.1 Menganalisis indikator ekonomi dan keuangan



Economic Update SENIN , 12 Desember 2022 Economic Update



Nov-22



GDP Spot Rate (Rp)



5,72 15.636



Nov-21 3,51 14.319



Inflation (%) 5,42 1,75 Trade Balance (B) 5,67 3,51 Manufacturing PMI 50,30 51,80 BI-7 Day Repo Rate (%) 5,25 3,50 Sumber : Investing.com,tradingeconomics.com,exchangerates.org pusatdata.kontan



Economic Update



5Y Gov't yield (%) 10Y Gov't yield (%) IHSG



Nov-22



Nov-21



6,405 6,949 7.081,31



5,074 6,270 6.533,93



Sumber : Investing.com



GRAFI K 1. USD/IDR



Ber it a Globa l Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed diramal akan mengerek bunga acuan sebesar 50 bps pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting bulan ini. Prediksi kenaikan bunga acuan ini masih terjadi, meski tingkat inflasi Amerika Serikat pada November 2022 mulai melambat. Sumber : CNBC Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 71,28 per barel yang merupakan level harga minyak terendah dalam bulan Desember 2022. Sedangkan, OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan target produksi minyak mentah grup tidak berubah untuk Januari, sesuai dengan ekspektasi. Produksi minyak mentah OPEC pada November 2022 turun 1,05 juta bph ke level terendah lima bulan di 28,79 juta bph. Sumber: Kontan



Berita Do mest ik



Sumber : Investing.com



GRA FIK 2. Gross Domestic Product



Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6,00%. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat. Sumber: Bank Indonesia 1.2 Menetapkan indikator ekonomi dan sektor industri serta penerbit efek



Sumber : Investing.com



GR A F I K 3. Inflasi



Sumber : Investing.com



Kesimpulan Berdasarkan hasil dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Kenaikan suku bunga memang berpotensi berdampak negatif menahan pertumbuhan ekonomi. Tetapi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi tidak bersifat segera. Namum menyebabkan orang-orang lebih memilih untung menaruh assetnya di tempat yang minim resiko atau menyimpan cash dengan porsi lebih besar dibandingkan menaruh asetnya ke instrument yang mimiliki resiko tinggi (saham). Hal ini membuat pelaku usaha enggan untuk mengajukan kredit karena suka bunga yang tinggi sehingga berdampak kepada menurunnya pendapatan perkapita masyarakat itu sendiri yang membuat nilai GDP menurun.



KUK 1.2 Menganalisis kondisi fundamental efek



Fundamental Update SENIN , 12 Desember 2022



BBCA



Rekomendasi BUY/SELL Untuk emiten BBCA dengan target harga Rp 9.100 dengan menggunakan P/E Ratio dan asumsi pertumbuhan penjualan sebesar +4,5 %



BUY/SELL Target Harga Harga Penutupan Upside/ (Downside)



: Rp. 9100 : Rp. 8700 : +4,5%



PT Bank Central Asia Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam sektor perbankan



Statistik Saham Kapitalisasi Pasar Lembar Saham Beredar Harga Tertinggi 52 Minggu Harga Terendah 52 Minggu Kinerja YTD/YOY Sumber : RTI Bisnis



Pemegang Saham



Nama Pemegang Saham PT Dwimuria Investama Andalan Pihak Affiliasi Pengendali



Berita tentang emiten BBCA PT. Bank Central Asia akan siapkan uang tunai sebesar Rp.37,6 triliun menjelang libur Nataru. Jumlah ini naik 8% jika dibandingkan dengan tahun 2021.



1052.61 T 123 M Rp. 9.400 Rp. 7.000 18,15%



Jumlah Lembar saham 67.729.950.000 3.026.977.500



% 54,94% 2,46%



Kesimpulan Saham BBCA ini layak menjadi perhatian dikarenakan termasuk kedalam saham tier pertama dengan market cap besar (di atas 40T). Kemudian perusahaan mencetak laba positif bahkan dalam 5 tahun berturut-turut. Perusahaan ini juga memiliki profitabilitas yang baik dilihat dari nilai ROE lebih dari 15%, Kemudian nilai ROA yang tinggi sebesar 3%



Penghimpun dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh positif tahun depan dan dapat mengimbangi ekspansi kredit yang diperkirakan tetap berlanjut solid. Hingga Oktober 2022, gap pertumbuhan kredit perbankan dengan DPK semakin tinggi. OJK mencatat kredit tumbuh 11,95% secara tahunan menjadi Rp. 6.333 triliun. Sedangkan DPK tumbuh 9,4% secara year on year (YoY) jadi Rp. 7.927 triliun Sumber : Kontan



Fundamental Update (cont) SENIN , 12 Desember 2022



Grafik 1. Laporan Laba Rugi



Sumber : Investing.com



Grafik 2. Neraca



Sumber : Investing.com



Grafik 3. Arus Kas



3.1 Mengidentifikasi data dan informasi harga efek



3.Kertas Kerja Technical Update SENIN , 12 Desember 2022 Sumber : Investing.com



BUY/SELL (BBCA) Support



: 8.450



Resistance :



8.900



IHSG



+/-



(%)



VOL (Shares)



Rentang Harian



6.734,452



+19.33



+0.29%



13,45 B



6.641,81 - 6.734.45



Indeks Harga Saham Gabungan berada di zona hijau pada sesi terakhir perdagangan hari ini. IHSG sempat menyen tertinggi di 6.641 dan ditutup menguat 19,33 poin atau 0,29 persen ke 6.734,45.



Pada penutupan perdagangan, Senin (12/12/2022), terdapat 316 saham menguat, 226 saham melemah dan 16 stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp12,98 triliun dari 22,87 miliar lembar saham yang diperdagangkan.



Grafik Indeks Harga Saham Gabungan



Sumber : Tradingview.com



Kesimpulan



Grafik Analisa Teknikal BBCA



Sumber : Tradingview.com



EK 2. MELAKUKAN REKOMENDASI ASET ALOKASI KUK 2.1 Merekomendasikan jenis dan alokasi efek sesuai tujuan investasi nasabah



HASIL KUESIONER PROFIL RISIKO v



KUESIONER PROFIL RISIKO



Baru, Tanggal 13 Desember 2022 Pengkinian, Tanggal_____________________________



Total Skor Kuesioner Risiko



Kategori Risiko



90



Agresif



Penjelasan Kategori Profil Risiko



Tujuan Investasi Anda memperoleh pertumbuhan yang sangat tinggi dalam jangka Panjang dan siap menerima fluktuasi yang tinggi atas nilai investasi Anda



Instrumen Inves yang Sesuai



Apabila Anda tidak setuju dengan hasil pengukuran kategori profil risiko di atas, mohon dapat memilih kategori profil risiko yang Anda anggap lebih tepat dengan cara memberikan checklist pada kolom pilihan di bawah dan pilihan Anda ini akan disimpan dalam catatan TICMI Asset Management. TICMI Asset Management tidak bertanggung jawab terhadap hasil penilaian sendiri yang dilakukan oleh Investor.



Konservatif



Moderat



Agresif



v



Pilihan investasi berdasarkan Kategori Profil Risiko anda sebagai berikut : Profil Risiko Konserv atif Konserv atif



Investasi Pasar Uang



Komposisi Portofolio



Moderat



Berimbang



100% (Deposito dan/atau Pasar Uang, dan/atau Obligasi*) 100% (Deposito Syariah, Pasar Uang Syariah dan/atau Sukuk**) 50% (Deposito dan/atau Pasar Uang) dan 50% (Obligasi dan/atau Saham)



Moderat



Berimbang



50% (Deposito dan/atau Pasar Uang Syariah) dan 50% (Sukuk



Pasar Uang



Pilihan Investa si  



 



   



Saham



Moderat



Pendapatan Tetap Pendapatan Tetap



Agresif



Saham



Agresif



Saham



Moderat



dan/atau Saham Syariah) 20% (Pasar Uang) dan 80% (Obligasi)



 



20% (Pasar Uang Syariah) dan 80% (Sukuk)



 



20% (Deposito dan/atau Pasar Uang) dan 80% (Saham) 20% (Deposito dan/atau Pasar Uang Syariah) dan 80% (Saham Syariah)



 



Keterangan *termasuk obligasi jatuh tempo