Ekma4370 - Edisi 1 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 3



Kreativitas, Inovasi, dan Entrepreneurship Dr. Ir. S.B. Hari Lubis



PENDAHULUA N



Z



aman manusia pintar hampir berakhir, zaman baru sudah mulai muncul yaitu zamannya manusia kreatif. Pinchas Noy



Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia itu menyukai hal-hal yang baru. Dalam konteks produk, manusia menyukai model baru, teknologi baru, rasa baru, dan sebagainya. Walkman misalnya, dari segi teknologi bukanlah merupakan teknologi baru, namun hanya merupakan miniaturisasi dari tape recorder. Namun demikian, penciptaan walkman mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pasar. Untuk menciptakan produk baru demi memenuhi tuntutan masyarakat, maka para entrepreneur harus pandai-pandai berinovasi. Inovasi merupakan kunci dari proses entrepreneurial. Hampir semua peneliti entrepreneurship sepakat dengan pendapat Peter Drucker mengenai konsep Inovasi. Inovasi merupakan fungsi yang khas dari Entrepreneurship, yaitu merupakan alat yang digunakan Entrepreneur menciptakan berbagai sumber usaha baru dalam rangka mencari kekayaan, atau mengubah sumber-sumber yang sudah ada menjadi lebih berharga ataupun lebih 1 berpotensi untuk menghasilkan kekayaan . F



F



Inovasi dinyatakan sebagai proses di mana Entreprenur mengubah peluang menjadi gagasan usaha yang bisa dipasarkan. Inovasi merupakan alat yang digunakan oleh para Entrepreneur, sehingga para Entrepreneur ini dapat dianggap sebagai katalisator perubahan. 1



Peter F.Drucker, Innovation and Entrepreneurship (New York, Harper & Row, 1985), hal. 20.



3.2



Kewirausahaan z



Berangkat dari pemikiran di atas, maka dalam Modul 3 ini perlu dibahas secara khusus bahasan tentang inovasi dan kreativitas dalam kewirausahaan. Setelah membaca modul ini, diharapkan Anda mampu: 1. menjelaskan peranan inovasi dalam kewirausahaan; 2. menjelaskan peranan kreativitas dalam kewirausahaan; 3. menjelaskan proses kreatif; 4. menjelaskan proses dan sumber inovasi.



z EKMA4370/MODUL 3



3.3



Kegiatan Belajar 1



Kreativitas dan Kewirausahaan



P



roses kreativitas dan inovasi lebih dari sekedar proses di mana dimunculkan gagasan yang bagus. Penting bagi kita untuk memahami asal-usul munculnya gagasan dan menyadari bahwa berpikir kreatif (creative thinking) merupakan sesuatu yang penting atau vital dalam proses munculnya Inovasi. Perlu dipahami bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara gagasan yang munculnya merupakan hasil dari proses yang bersifat untung-untungan dan sederhana, dengan gagasan yang merupakan hasil dari proses berpikir yang matang, gagasan yang muncul dari penelitian, dan juga gagasan yang munculnya diilhami oleh proses pengerjaan. Penting untuk dipahami bahwa Entrepreneur yang berpotensi meraih kesuksesan ternyata memiliki niat atau keinginan untuk mewujudkan sebuah gagasan melewati berbagai tahapan pengembangan sehingga berhasil diwujudkan. Inovasi semacam ini merupakan hasil dari kombinasi ’mimpi’ untuk memunculkan gagasan yang bagus, disertai dengan daya tahan serta dedikasi untuk menjaga dan mempertahankan gagasan tersebut selama proses pengembangannya. Entrepreneur menggabungkan pikiran imajinatif yang mirip mimpi, dengan pikiran kreatif, yang disertai dengan kemampuan memproses secara logis dan teratur secara sistematis. Kombinasi ini yang dianggap akan mampu mengantarkan Entrepreneur menjadi sukses. Selain itu, Entrepreneur yang berpotensi untuk sukses selalu mencoba mencari peluang yang unik untuk memuaskan keinginan maupun kebutuhan mereka. Para Entrepreneur bisa merasakan adanya peluang pada saat mereka menghadapi permasalahan dalam kegiatan usaha yang mereka jalankan. Ini muncul karena para Entrepreneur pada umumnya terus-menerus mempertanyakan, mengapa sesuatu dilaksanakan atau dikerjakan dengan cara tertentu, ataupun mengapa suatu kegiatan tidak dilaksanakan atau dikerjakan dengan cara tertentu. Para Entrepreneur mengembangkan kemampuan untuk mampu melihat dan mengenali dan juga menciptakan peluang dari permasalahan yang mereka hadapi, sementara orang biasa hanya mampu melihat dan merasakan adanya permasalahan. Ada yang mengatakan bahwa pasangan permasalahan



3.4



Kewirausahaan z



dengan solusi seakan-akan mirip dengan pasangan permintaan terhadap persediaan. Entrepreneur memanfaatkan aturan ini, dan seakan-akan mencoba menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang, yaitu dengan mempertanyakan: 1. apa yang sebenarnya menjadi permasalahan; 2. pihak mana saja yang terpengaruh oleh permasalahan; 3. bagaimana pengaruh itu terjadi; 4. apakah permasalahan tersebut dapat dipecahkan; 5. seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan; dan 6. apakah pasar bersedia membeli produk/jasa yang dihasilkan. Cara berpikir semacam ini yang menggabungkan pemikiran kreatif dengan analisis yang sistematis. Kegiatan Belajar ini akan mencoba menjelaskan peran kreativitas dalam proses Entrepreneurial, yaitu untuk mencoba memahami peluang untuk mengembangkannya. A. PERAN KREATIVITAS Penting untuk dipahami bagaimana peran kreativitas dalam proses inovasi. Tetapi, sebelumnya, perlu dipahami bahwa kreativitas dalam hal ini didefinisikan sebagai: pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien 2 F



Proses dan orang merupakan dua komponen penting dari kreativitas. Proses, yang orientasinya pada sasaran, sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. Proses bisa saja serupa, tetapi pendekatan yang digunakan oleh setiap orang bisa saja saling berbeda. Sebagai contoh, 2



Timothy A.Matherly and Ronald E.Goldsmith, ‘The Two Faces of Creativity’’, Business Horizons (Sept/Oct, 1985); Bruce G.Whiting, “Creativity and Entrepreneurship: How Do They Relate?”, Journal of Creative Behavior 22, no.3 (1988): 178-183, dalam Kuratko, hal. 121.



3.5



z EKMA4370/MODUL 3



kadang-kadang kita meniru solusi dari pihak lain, tetapi di kesempatan lain mungkin saja dicoba untuk merumuskan solusi yang sangat inovatif untuk menghadapi suatu permasalahan. Tabel 3.1 berikut ini mencoba membandingkan kedua jenis solusi tersebut, yang disebut sebagai solusi adaptor, yang merupakan tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain dan solusi baru yang inovatif. Tabel 3.1. Dua Jenis Pendekatan dalam Perumusan Solusi Permasalahan 3 F



Solusi Adaptor



Solusi Inovatif



Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman permasalahan Berusaha menyempurnakan praktekpraktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah Mampu menangani masalah hingga rinci Mudah dipengaruhi oleh suasana kerja sama dan kedekatan dalam kelompok



Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan Tidak terlalu mempedulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin Tidak peduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang lain



Membedakan Entrepreneur yang bersifat adaptor dan inovatif, menurut aspek orang dan juga aspek proses ternyata sangat efektif. Pemahaman terhadap kecenderungan seseorang dalam pemecahan masalah ternyata sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kreatif orang tersebut. B. SIFAT PROSES KREATIF Kreativitas ternyata merupakan proses yang dapat dikembangkan dan juga bisa disempurnakan. Sesungguhnya, semua orang memiliki sifat kreatif, 3



Michael Kirton, “Adaptors and Innovators: A Description and Measure”, Journal of Applied Psychology (Oct.1976): 623, dalam Kuratko, hal. 121.



3.6



Kewirausahaan z



walaupun hanya hingga derajat tertentu. Tetapi, seperti pada orang-orang yang berprestasi, ternyata bisa dijumpai orang-orang yang memiliki bakat yang lebih besar daripada orang kebanyakan. Atau, sebagian orang memang dibesarkan serta mengalami pendidikan dalam lingkungan yang cenderung mendorong mereka untuk mengembangkan kreativitas. Mereka memang diajari untuk berpikir dan juga bertindak secara kreatif. Untuk orang lain, proses kreatif ini ternyata merupakan suatu hal yang sulit, karena mereka memang tidak pernah mendapat dukungan yang bersifat positif untuk menjadi kreatif. Selain itu, jika seseorang ingin menjadi kreatif, ternyata ia juga harus belajar untuk mengimplementasikan proses kreatif itu sendiri. Banyak orang yang berpandangan keliru, mengira bahwa hanya orang yang jenius yang bisa menjadi kreatif, ataupun berpendapat bahwa kreativitas adalah suatu sifat yang dibawa sejak lahir. Karena itu, hanya orang yang berbakat ataupun orang yang sangat pintar yang mampu memunculkan gagasan atau pemikiran mendalam yang kreatif. Penghambat kreativitas yang sebenarnya bukanlah karena seseorang tidak berbakat, ataupun karena seseorang kurang pintar. Padahal sebenarnya penghambat munculnya kreativitas sering kali adalah kalimat-kalimat negatif yang sifatnya mencemooh yang sering kali digunakan oleh berbagai pihak dalam berkomunikasi. Kalimat-kalimat semacam ini mungkin tidaklah dengan sengaja menghentikan munculnya gagasan kreatif, tetapi lebih tepat apabila kalimat-kalimat sejenis itu mencegah kita untuk berpikir lebih jauh. Kalimatkalimat negatif tersebut misalnya: 1. ”kita sudah mencoba cara seperti itu bertahun-tahun yang lalu!” 2. ”saya tidak melihat ada yang salah atau yang perlu diperbaiki dari cara yang kita gunakan sekarang.” 3. ”wah, deadlinenya sudah sangat dekat, kita tidak akan punya waktu lagi untuk mempertimbangkan gagasan Anda.” 4. ”anggaran kita tidak akan cukup untuk menjalankan gagasan Anda.” Kenyataannya, kreativitas bukan bakat langka yang sifatnya misterius, yang hanya diberikan oleh Tuhan kepada sejumlah kecil orang. Kreativitas adalah cara yang berbeda dalam memandang kehidupan, dan sering kali tidak logis. Proses kreatif mencakup kemampuan untuk melihat saling-hubungan antara unsur-unsur, yang sering kali tidak mudah dilihat oleh orang kebanyakan. Contohnya, sangat banyak orang yang sehari-hari melihat dan



z EKMA4370/MODUL 3



3.7



menggunakan telepon serta komputer, tetapi tidak banyak yang mampu memunculkan gagasan kreatif untuk menciptakan modem yang memanfaatkan telepon untuk mengirimkan data antar komputer. Banyak pihak menyatakan bahwa proses kreatif untuk memunculkan inovasi terdiri dari empat tahapan, yang sering kali diberi nama berbeda. Para peneliti menyadari bahwa keempat tahapan kreatif tersebut tidak selalu muncul dengan urutan yang sama untuk setiap jenis kegiatan inovasi. Berikut ini dijelaskan keempat tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi: Tahapan 1 Akumulasi Pengetahuan



Temuan yang berhasil biasanya didahului oleh proses penjajagan (investigasi) dan proses pengumpulan informasi. Penjajagan untuk melakukan pengumpulan informasi dilakukan melalui berbagai jenis cara, misalnya melalui bahan bacaan, atau dengan melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang sudah berpengalaman di bidang sejenis, atau kadang-kadang juga dengan mengikuti pertemuan ilmiah di mana banyak berkumpul ahli-ahli yang memiliki pengetahuan serta pengalaman yang berkaitan dengan permasalahan. Kadang-kadang juga diperlukan informasi yang secara langsung maupun yang tidak secara langsung berkaitan dengan permasalahan yang dipelajari. Proses penjajagan biasanya memberikan beragam informasi mengenai permasalahan. Berbagai ragam informasi ini penting bagi para Entrepreneur, yang memerlukan pemahaman mendasar mengenai seluruh aspek yang berkaitan dengan pengembangan suatu produk, jasa, ataupun usaha baru. Pemahaman tentang latar belakang permasalahan sering kali diperoleh dari (1) bahan bacaan, (2) kelompok atau asosiasi profesi, (3) mengikuti pertemuan dan seminar ilmiah, (4) mengunjungi tempat baru, (5) melakukan diskusi dengan berbagai pihak mengenai permasalahan, (6) majalah, surat kabar, dan jurnal, yang memuat artikel yang berkaitan dengan permasalahan, (7) selalu mencatat informasi yang relevan, dan (8) mencoba mengembangkan dan mempertanyakan, mempertebal rasa ingin tahu.



Tahapan 2 Proses Inkubasi



Seseorang yang kreatif biasanya membiarkan bawah sadar mereka memikirkan kumpulan informasi yang sudah mereka peroleh dari tahapan sebelumnya. Proses inkubasi, atau menetasnya gagasan, sering kali terjadi pada saat yang tidak diduga, misalnya pada saat mereka



3.8



Kewirausahaan z



sedang sibuk mengerjakan kegiatan yang sebenarnya tidak berkaitan dengan permasalahan, atau sedang berada di kamar mandi ataupun di jamban. Mengabaikan permasalahan, dan membiarkan bawah sadar kita yang bekerja menyusun berbagai informasi yang sudah dimiliki menjadi suatu kesimpulan bersifat kreatif. Bahkan ada pihak yang mengatakan bahwa proses kreatif itu juga bisa terjadi di saat seseorang sedang tidur. Karena itu, sering kali nasihat bagi seseorang yang mengalami frustrasi menghadapi permasalahan yang seakan-akan tidak terpecahkan adalah agar orang tersebut membawa masalah sampai tidur! Beberapa langkah yang sering kali dianggap merangsang terjadinya proses inkubasi adalah (1) mengerjakan kegiatan rutin yang tidak memerlukan pemikiran seperti menyapu halaman, mencuci piring yang kotor, dan sebagainya; (2) berlatih dengan waktu yang teratur; (3) mengikuti berbagai jenis permainan, seperti olahraga; (4) memikirkan permasalahan sebelum pergi tidur; (5) melakukan meditasi; dan (6) duduk santai pada waktu-waktu tertentu secara teratur.



Tahapan 3 Memunculkan Gagasan



Tahapan ini sering kali dianggap sebagai periode yang paling menggairahkan, yaitu tahapan di mana gagasan ataupun jawaban yang dicari seseorang ternyata bisa muncul. Karena merupakan tahapan di mana gagasan muncul, maka tahapan ini sering disebut ”tahapan eureka”. Banyak pihak yang menganggap tahapan ini sebagai satusatunya tahapan kreativitas. Seperti juga pada proses inkubasi, gagasan baru yang bersifat inovatif sering kali muncul pada saat yang tidak terduga, misalnya pada satu seseorang sedang mengerjakan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang dipikirkan solusinya. Sehingga, seakan-akan gagasan itu muncul tiba-tiba entah berasal dari mana. Sering kali, jawaban terhadap sesuatu muncul secara bertahap pada pikiran seseorang, perlahan tetapi pasti seseorang tersebut sebenarnya sedang merumuskan jawaban bagi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, sering kali memang sulit untuk menentukan kapan tahapan inkubasi berakhir dan dilanjutkan dengan mulainya tahapan memunculkan gagasan. Untuk mempercepat proses memunculkan gagasan ini, perlu rangsangan melalui (1) mimpi atau berangan-angan mengenai hasil kegiatan yang diharapkan, (2) mempraktekkan hobby yang relevan dengan permasalahan, (3) bekerja dalam lingkungan yang tidak tergesa-gesa, (4) menempatkan atau menganggap permasalahan bukan sebagai sesuatu yang paling penting, (5) menyediakan buku catatan dekat dengan tempat tidur, sehingga bisa segera mencatat gagasan yang



z EKMA4370/MODUL 3



3.9



muncul pada saat tengah malam ataupun saat bangun tidur, dan (6) sengaja mengambil masa istirahat pada saat sedang sibuk bekerja.



Tahapan 4 Evaluasi dan Implementasi



Tahapan ini sering kali dianggap sebagai tahapan yang paling sulit dalam sebuah proses kreatif karena untuk melaluinya diperlukan keberanian yang besar, disiplin diri, dan juga daya tahan yang tangguh. Entrepreneur yang berhasil biasanya mampu menemukan gagasan yang memang memungkinkan untuk dikerjakan karena keterampilan yang dimiliki Entrepreneur tersebut memang memadai untuk mewujudkan (mengimplementasikan) gagasan tersebut. Akan tetapi, yang lebih penting bagi Entrepreneur adalah memiliki daya tahan sehingga mereka tidak menyerah apabila harus berhadapan dengan hambatan bersifat sementara dalam mewujudkan gagasan. Biasanya, para Entrepreneur mengalami berulang kali kegagalan sebelum akhirnya berhasil mewujudkan gagasan mereka. Dalam proses tersebut sering kali dijumpai Entrepreneur yang akhirnya ternyata mengambil arah yang sangat berbeda, bahkan berlawanan, dari gagasan mereka semula. Juga bisa dijumpai Entrepreneur yang menemukan gagasan baru yang lebih memungkinkan untuk diwujudkan pada saat ia berusaha untuk mewujudkan gagasan yang lebih awal. Dengan demikian, salah satu bagian penting dari tahapan ini adalah penyempurnaan gagasan sehingga berhasil menjadi bentuk atau wujud akhir. Karena gagasan biasanya muncul dari tahapan sebelumnya dalam bentuk yang masih kasar, selanjutnya gagasan tersebut perlu diperbaiki, dan juga diuji, sebelum akhirnya mencapai wujud akhir.



Pada skema berikut digambarkan empat tahapan yang terjadi dalam proses munculnya kreativitas. Apabila dalam proses tersebut dijumpai kesulitan, sering kali akan sangat membantu apabila dicoba untuk mundur kembali ke tahapan sebelumnya, dan kemudian mencoba kembali maju ke tahapan berikutnya.



3.10



Kewirausahaan z



Tahapan 2 Proses Inkubasi



Tahapan 1 Akumulasi Pengetahuan



Proses Kreatif



Tahapan 3 Memunculkan Gagasan



Tahapan 4 Evaluasi dan Implementas i Gambar 3.1. Proses Berpikir Kreatif



Sebagai contoh, jika seseorang tidak mampu memunculkan gagasan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi (Tahapan 3 - Memunculkan Gagasan), maka akan sangat membantu apabila orang tersebut kembali ke Tahapan 1 - Akumulasi Pengetahuan. Sering kali, apabila seseorang membenamkan dirinya dalam data, sesungguhnya ia memberikan kesempatan kepada bawah sadarnya untuk memulai kembali memproses data, mencoba kembali memahami hubungan sebab akibat yang terjadi, dan akhirnya memberinya peluang untuk mampu merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. C. MENGEMBANGKAN KREATIFITAS Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki bakat kreatif seseorang. Cara yang sering kali dianggap paling membantu adalah dengan menyadari kebiasaan, serta hambatan mental, yang menghalangi munculnya kreativitas. Kemajuan akan lebih cepat diperoleh apabila dilakukan latihan



z EKMA4370/MODUL 3



3.11



secara teratur, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kreatif. Bagian berikut ini mencoba menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreativitas, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreativitas seseorang. 1.



Mengenali Hubungan Banyak penemuan dan inovasi muncul karena si penemu mampu mengenali hubungan yang sifatnya baru atau berbeda, antara obyek, proses, bahan, teknologi, dan orang. Contohnya bisa sangat beragam, misalnya menggabungkan becak dengan kuda-kudaan mainan anak-anak menjadi odong-odong, atau menggabungkan motor bakar dengan roda sehingga tercipta mobil, atau menggabungkan kekuatan air dengan dinamo truk sehingga tercipta pembangkit listrik tenaga air ukuran kecil. Untuk memperbaiki kreativitas, akan membantu apabila diciptakan hubungan antara elemen-elemen, ataupun antara orang-orang di sekeliling kita dengan cara yang berbeda dari yang biasa. Kegiatan seperti ini perlu diawali dengan pemahaman atau persepsi terhadap aspek hubungan. Kemampuan semacam ini dapat dikembangkan dengan memandang sesuatu ataupun orang sebagai pelengkap atau saling melengkapi dengan sesuatu ataupun dengan orang lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa keberadaan sesuatu ataupun orang di dunia ini karena ada hubungannya dengan sesuatu ataupun orang lain. Orang yang kreatif tampaknya memiliki intuisi untuk menyadari fenomena ini, dan kemampuannya juga berkembang untuk mengenali hubungan yang berbeda ataupun hubungan yang baru. Hubungan ini sering kali mendorong munculnya pandangan baru yang dapat menghasilkan gagasan baru, produk baru, ataupun jasa yang baru. Agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengenali adanya hubungan yang baru, perlu dicoba melatih kemampuan memahami hubungan ini. 2.



Mengembangkan Pemahaman tentang Fungsi Kemampuan memahami hubungan akan mengakibatkan berkembangnya pemahaman tentang fungsi dari sesuatu ataupun tentang orang. Seseorang yang kreatif cenderung memandang sesuatu ataupun orang dalam hubungan dengan kemungkinan pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan ataupun kegiatannya. Contohnya, seseorang yang tidak memiliki obeng, kemudian ternyata menggunakan sebilah pisau dapur untuk membuka atau untuk



3.12



Kewirausahaan z



mengencangkan sekrup. Dengan demikian seseorang tersebut ternyata memanfaatkan pisau dapur untuk memenuhi kebutuhannya akan obeng. Untuk menjadi inovatif ataupun menjadi kreatif, kita perlu membayangkan diri kita dalam hubungan saling melengkapi dengan sesuatu, ataupun dengan orang lain. Sesuatu ataupun seseorang perlu dilihat dalam kaitannya sebagai pelengkap yang dibutuhkan untuk memenuhi suatu kebutuhan ataupun untuk memecahkan suatu permasalahan. Kesimpulannya, kita perlu memandang sesuatu ataupun seseorang dengan cara yang tidak konvensional dan dengan perspektif yang berbeda. 3.



Menggunakan Otak Sejak tahun 1960an, para ahli kreativitas, inovasi, dan pengembangan diri, telah menyadari pentingnya mengembangkan keterampilan yang berkaitan dengan otak kiri dan otak kanan. Dikatakan bahwa otak kanan membantu seseorang untuk memahami kesamaan, membayangkan, dan menggabungkan informasi sedangkan otak kiri membantu kita melakukan analisis, mengungkapkan sesuatu menggunakan kata-kata, dan menggunakan pendekatan yang rasional dalam menghadapi permasalahan. Selanjutnya dikatakan bahwa walaupun kedua bagian otak ini memproses informasi yang berlainan (lihat Tabel 3.2), dan masing-masing digunakan untuk melakukan kegiatan ataupun keterampilan yang berbeda, kedua bagian tersebut diintegrasikan melalui sekelompok serabut syaraf yang disebut corpus callosum. Dengan demikian keberadaan maupun berfungsinya kedua bagian otak tersebut saling melengkapi satu sama lain. Tabel 3.2. Corak Proses Otak Kiri dan Otak Kanan Otak Kiri      



lisan analitis abstrak rasional logis linier



Otak Kanan       



bukan lisan sintesis melihat kesamaan tidak rasional berkaitan ruang intuisi imajinasi



z EKMA4370/MODUL 3



3.13



Proses kreatif mencakup pemikiran yang logis dan analitis dalam akumulasi pengetahuan, evaluasi, dan implementasinya. Selain itu juga dibutuhkan imajinasi, intuisi, pemikiran mengenai kesamaan, dan sintesis dalam tahapan inkubasi maupun dalam tahapan pengembangan gagasan. Dengan demikian, untuk menjadi lebih kreatif diperlukan latihan dan pengembangan keterampilan yang berkaitan dengan otak kiri maupun otak kanan. 4.



Menghilangkan Cara Berpikir yang Menghambat Banyak cara berpikir yang menghambat munculnya gagasan-gagasan kreatif. Penelitian menunjukkan bahwa manusia dewasa biasanya hanya menggunakan 2 hingga 10 persen dari potensi kreatif yang dimilikinya 4 . Sebagai contoh, banyak orang yang cenderung hanya menggunakan pertimbangan sesaat apabila menghadapi hal yang baru, bertemu dengan orang baru, dan juga terhadap gagasan baru. Banyak orang yang cenderung mencari-cari hal negatif dari gagasan baru ataupun dari gagasan yang berbeda dari kebiasaan. Hal ini terjadi karena muncul ketidaknyamanan psikologis apabila seseorang harus menghadapi perubahan. Kebiasaan-kebiasaan yang sering kali menghambat munculnya kreativitas maupun inovasi antara lain cara berpikir yang sifatnya mencari aman, cara berpikir stereotip, cara berpikir ”mungkin” yang menunjukkan keengganan mengambil keputusan, ataupun cara berpikir ”atau” yang menunjukkan keengganan memilih. Kebiasaan semacam ini cenderung menghambat dan mengacaukan proses berpikir kreatif, sehingga sesungguhnya diperlukan cara berpikir yang berbeda agar kreativitas bisa muncul. Tabel 3.3. berikut menunjukkan caracara yang dapat digunakan untuk mempraktekkan pengembangan otak kiri dan otak kanan, sehingga bisa muncul pikiran kreatif. F



F



a.



Cara Berpikir Mendua Karena perubahan terjadi dengan sangat cepat di jaman modern ini maka pola kehidupan manusia juga penuh dengan ketidakpastian dan ambiguitas (kemenduaan). Akibatnya, banyak orang yang justru kehidupannya menjadi tertahan karena selalu menginginkan kepastian yang terlalu besar. 4



Doris Shallcross, Anthony M.Gawienowski, “Top Experts Address Issues on Creativity Gap in Higher Education”, Journal of Creative Behavior 23, no.2 (1989): 75, dalam Kuratko, hal. 131.



3.14



Kewirausahaan z



Orang yang kreatif biasanya belajar untuk menerima ketidakpastian dan ambiguitas dalam batas-batas yang wajar, baik dalam kehidupannya seharihari maupun dalam pekerjaan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa orang yang sangat kreatif justru mencari dan menganggap lingkungan yang penuh ketidakpastian serta ambiguitas sebagai tempat yang lebih menyenangkan karena berbagai ketidakpastian tersebut malah mendorong munculnya gagasan-gagasan kreatif. Tabel 3.3. Mengembangkan Otak Kiri dan Otak Kanan Otak Kiri 1. Merencanakan langkah demi lang kah pekerjaan maupun kegiatan hidup. 2. Membaca tulisan jaman klasik pertengahan, kasus-kasus legal, bukubuku logika. 3. Selalu menjadwal seluruh kegiatan. 4. Selalu menggunakan komputer.



Otak Kanan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



b.



Menggunakan kiasan dan analogi untuk menjelaskan sesuatu/orang secara lisan maupun tertulis. Melepas jam tangan jika tidak sedang bekerja. Menahan penilaian awal terhadap gagasan, seseorang, film, acara TV, dll. Mencatat perasaan, dugaan, intuisi, dan memeriksa ketepatannya. Membayangkan secara rinci situasi masa depan. Menggambar wajah, karikatur, dan landscape.



Mencari Aman Kebanyakan orang mencoba untuk selalu membuat keputusan yang benar dan berusaha bertindak tanpa melakukan kesalahan. Karena itu, orangorang semacam ini mencoba mengacu kepada rata-rata, kepada stereotip, ataupun pada teori-teori kemungkinan, sehingga risiko untuk berbuat kesalahan bisa menjadi minimum. Walaupun strategi seperti ini sering kali membawa hasil yang baik, ada saat-saat tertentu di mana seorang penemu harus berani mengambil risiko yang sifatnya terhitung. Risiko terhitung sering kali membuat si penemu menghadapi kesalahan dan kekeliruan. Tetapi, orang yang kreatif menganggap kesalahan dan kekeliruan sebagai bagian dari perjalanan yang harus dilewati, dan ia belajar dari kesalahannya agar mampu menciptakan hal yang lebih besar.



3.15



z EKMA4370/MODUL 3



Thomas Edison berkali-kali mengalami kekeliruan pada saat mencoba menemukan bahan yang sesuai untuk kawat pijar bola lampu. c.



Berpikir Stereotip Sangatlah ironis bahwa kebanyakan gambaran yang dibuat orang didasarkan pada rata-rata ataupun stereotip, dan ternyata banyak keputusan dibuat berdasarkan dua ukuran tersebut yang dianggap seakan-akan fakta yang sebenarnya di dunia nyata. Sering kali profil rata-rata ternyata tidak sesuai dengan individu yang manapun karena komponen-komponen profil rata-rata itu datang dari individu yang berbeda. Semakin jelas deskripsi gambaran rata-rata ataupun stereotip, ternyata makin sulit menemukan individu yang sesuai dengan gambaran tersebut. Karena itu, merencanakan tindakan berdasarkan gambaran rata-rata ataupun stereotip sebenarnya sama dengan bertindak menggunakan dasar gambaran yang keliru mengenai realitas, dan juga membatasi pemahaman tentang besaran aktual dan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatannya. Edward de Bono 5 menyatakan bahwa cara berpikir harus berubah untuk memanfaatkan kreativitas. Dengan demikian hanya pola berpikir baru yang dapat mendorong munculnya gagasan baru maupun inovasi. F



F



d.



Mengandalkan Kemungkinan Agar bisa memperoleh rasa aman, banyak orang yang cenderung mengandalkan teori kemungkinan dalam mengambil keputusan. Tetapi, terlalu mengandalkan teori kemungkinan dalam pengambilan keputusan bisa mengganggu realitas dan mencegah seseorang untuk berani menanggung risiko terhitung yang akan mendorong munculnya kreativitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kreatif adalah dengan memandang situasi kehidupan kita sebagai suatu permainan dengan kemungkinan berhasil hampir 50%, dan memulai untuk berani menanggung risiko. Berikut ini disajikan beberapa petunjuk yang dimaksudkan untuk menghilangkan cara berpikir yang menghambat munculnya kreativitas: 1) Berani mencoba menanggung risiko kecil dalam kehidupan, dan mencoba untuk mengandalkan intuisi serta dugaan. Selanjutnya,



5



Edward de Bono, Lateral Thinking : Creativity Step by Step (New York, Harper & Row, 1970), dalam Kuratko, hal. 132.



3.16



2)



3)



4)



5)



Kewirausahaan z



disarankan untuk mencatat risiko yang dihadapi, ketepatan perkiraan kita mengenai risiko tersebut, dan juga konsekuensinya. Mencoba untuk mengerjakan sejumlah kegiatan yang hasilnya belum pasti ataupun kegiatan yang bisa diramalkan. Kita juga perlu membiasakan diri untuk menghadapi ambiguitas, tetapi dalam kadar yang masih bisa ditangani. Selanjutnya, cobalah untuk reaksi diri kita terhadap ambiguitas yang dihadapi. Jika seseorang mengajukan sebuah gagasan kepada kita, mula-mula perlu dipikirkan semua aspek positif dari gagasan tersebut, dan kemudian mencoba memikirkan semua aspek yang bersifat negatif, dan terakhir semua hal yang menarik dari gagasan tersebut. Jika kita mendengarkan seseorang mengungkapkan gagasannya, mencoba untuk menahan diri agar tidak memberikan penilaian yang terlalu dini terhadap gagasan maupun informasi yang disampaikan. Sebaiknya, kita perlu mencoba mendengarkan gagasan ataupun informasi yang disampaikan. Sebaiknya kita mencoba untuk sesegera mungkin mengambil keputusan. Sebaiknya kita perlu berusaha agar pengalaman kita di masa lalu, ataupun perkiraan tentang masa depan, tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang akan kita lakukan.



D. IKLIM KREATIF Kreativitas terutama akan muncul apabila kita berada pada iklim usaha yang sesuai. Tidak ada satu pun perusahaan yang akan sanggup memiliki manajer ataupun pemilik yang kreatif apabila iklim yang sesuai juga tidak dikembangkan dan juga dipelihara. Untuk menumbuhkan kreativitas diperlukan iklim dengan karakteristik sebagai berikut ini. 1. Perlu dimiliki pimpinan yang bisa dipercaya dan tidak terlalu ketat dalam mengontrol karyawan. 2. Perlu dimiliki jalur komunikasi yang terbuka antaranggota kelompok atau perusahaan. 3. Mengembangkan kontak dan juga komunikasi yang intensitasnya memadai. 4. Senang mencoba gagasan baru. 5. Tidak takut menghadapi akibat negatif apabila melakukan kesalahan. 6. Melakukan seleksi dan promosi karyawan dengan dasar prestasi.



z EKMA4370/MODUL 3



7. 8.



3.17



Menggunakan teknik-teknik yang mampu menggugah munculnya gagasan, termasuk sistem untuk memberi saran dan brainstorming. Memiliki sumber daya, manajer, manusia, dan waktu yang memadai, sehingga sasaran memang memungkinkan untuk tercapai. L A TIH A N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!



1) 2) 3) 4)



Jelaskan pengertian kreativitas! Sebutkan dua komponen kreativitas dan jelaskan perbedaannya! Jelaskan dua jenis pendekatan dalam perumusan solusi permasalahan! Sebutkan cara-cara yang diharapkan bisa membantu meningkatkan kreativitas seseorang! 5) Sebutkan empat tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi! Petunjuk Jawaban Latihan 1) Kreativitas didefinisikan sebagai pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien. 2) Dua komponen penting dari kreativitas yaitu proses dan orang. Proses, berorientasi pada sasaran, dan sebenarnya proses dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. 3) Dua jenis pendekatan dalam perumusan solusi permasalahan yakni jenis solusi adaptor (merupakan tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain) dan solusi baru yang inovatif. Adapun perbedaan kedua pendekatan tersebut adalah



3.18



Kewirausahaan z



Solusi Adaptor



Solusi Inovatif



Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman permasalahan Berusaha menyempurnakan praktekpraktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah Mampu menangani masalah hingga rinci Mudah dipengaruhi oleh suasana kerja sama dan kedekatan dalam kelompok



Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan Tidak terlalu mempedulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin Tidak peduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang lain



4) Cara-cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreativitas, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreativitas seseorang: a) Mengenali hubungan. b) Mengembangkan pemahaman tentang fungsi. c) Menggunakan otak. d) Menghilangkan cara berpikir yang menghambat. 5) Empat tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi a) Tahapan 1: Akumulasi Pengetahuan. b) Tahapan 2: Proses Inkubasi. c) Tahapan 3: Memunculkan Gagasan. d) Tahapan 4: Evaluasi dan Implementasi. RA NGK UMA N 1.



Penting untuk dipahami bahwa entrepreneur yang berpotensi meraih kesuksesan ternyata memiliki niat atau keinginan untuk mewujudkan sebuah gagasan baru melewati berbagai tahapan pengembangan sehingga gagasan tersebut berhasil diwujudkan. Inovasi semacam ini merupakan hasil dari kombinasi ’mimpi’ untuk memunculkan gagasan yang bagus, disertai dengan daya tahan serta dedikasi untuk menjaga dan mempertahankan gagasan tersebut selama proses pengembangannya.



z EKMA4370/MODUL 3



2.



3.



4.



5.



6.



3.19



Kreativitas dalam hal ini didefinisikan sebagai pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien. Proses dan orang merupakan dua komponen penting dari kreativitas. Proses yang orientasinya pada sasaran, sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. Temuan yang berhasil biasanya didahului oleh proses penjajagan (investigasi) dan proses pengumpulan informasi. Penjajagan untuk melakukan pengumpulan informasi dilakukan melalui berbagai jenis cara, misalnya melalui bahan bacaan, atau dengan melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang sudah berpengalaman di bidang sejenis, atau kadang-kadang juga dengan mengikuti pertemuan ilmiah di mana banyak berkumpul ahli-ahli yang memiliki pengetahuan serta pengalaman yang berkaitan dengan permasalahan. Beberapa langkah yang sering kali dianggap merangsang terjadinya proses inkubasi adalah (1) mengerjakan kegiatan rutin yang tidak memerlukan pemikiran seperti menyapu halaman, mencuci piring yang kotor, dan sebagainya; (2) berlatih dengan waktu yang teratur; (3) mengikuti berbagai jenis permainan, seperti olahraga; (4) memikirkan permasalahan sebelum pergi tidur; (5) melakukan meditasi; dan (6) duduk santai pada waktu-waktu tertentu secara teratur. Untuk mempercepat proses memunculkan gagasan ini, perlu rangsangan melalui (1) mimpi atau berangan-angan mengenai hasil kegiatan yang diharapkan; (2) mempraktekkan hobby yang relevan dengan permasalahan; (3) bekerja dalam lingkungan yang tidak tergesa-gesa; (4) menempatkan atau menganggap permasalahan bukan sebagai sesuatu yang paling penting; (5) menyediakan buku catatan dekat dengan tempat tidur, sehingga bisa segera mencatat gagasan yang muncul pada saat tengah malam ataupun saat bangun tidur; dan (6) sengaja mengambil masa istirahat pada saat sedang sibuk bekerja



3.20



Kewirausahaan z



TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien disebut .... A. inovasi B. inkubasi C. kreativitas D. pembaruan 2) Dua komponen penting dari kreativitas yaitu .... A. proses dan orang B. modal dan fasilitas C. kompetensi inti dan pendidikan D. pendidikan dan pelatihan 3) Salah satu solusi inovatif yaitu .... A. menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur B. berusaha menyempurnakan praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan C. cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah D. memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa 4) Salah satu solusi adaptor yaitu .... A. mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan B. tidak terlalu mempedulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil C. menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur D. memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa 5) Beberapa langkah yang sering kali dianggap merangsang terjadinya proses inkubasi adalah .... A. berlatih dengan waktu yang teratur B. berangan-angan mengenai hasil kegiatan yang diharapkan C. mempraktekkan hobby yang relevan dengan permasalahan D. bekerja dalam lingkungan yang tidak tergesa-gesa



3.21



z EKMA4370/MODUL 3



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.



Tingkat penguasaan =



Jumlah Jawaban yang Benar



× 100%



Jumlah Soal



Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.



3.22



Kewirausahaan z



Kegiatan Belajar 2



Proses Inovasi



I



novasi kebanyakan muncul dari usaha yang secara sadar dimaksudkan untuk menemukan peluang baru. Menurut Peter Drucker 6 inovasi adalah sesuatu yang bersifat konseptual dan juga disertai dengan pemahaman, sehingga calon inovator perlu turun ke lapangan untuk bisa lebih memahami realitas baik melalui bertanya maupun dengan mendengarkan. Inovator yang berhasil biasanya menggunakan otak kiri dan otak kanan. Mereka biasa mengamati angka-angka, mengamati orang-orang di sekelilingnya dan secara analitis mencoba memunculkan inovasi untuk memenuhi peluang dari apa yang mereka lihat di sekeliling mereka. Kemudian mereka turun ke lapangan, memeriksa potensi pasar untuk memperoleh gambaran tentang apa yang sebenarnya merupakan ekspektasi orang-orang di sekitar mereka, memeriksa besarnya permintaan, maupun daya belinya. Inovasi yang paling berhasil biasanya bentuknya sederhana, jelas, dan terfokus. Inovasi sejenis ini umumnya mengarah pada penggunaan yang juga jelas, spesifik, dan juga memang dirancang secara cermat. Dalam proses pengembangannya, inovasi yang berhasil semacam ini biasanya mampu menciptakan pasar yang baru dan juga konsumen yang baru. Contohnya, transpor berupa travel antara Jakarta dengan Bandung ditujukan bagi orangorang yang ingin bepergian dengan mudah antara kedua kota, dan bisa berangkat maupun tiba di lokasi yang paling sesuai bagi masing-masing orang tersebut. Dalam kenyataannya, Inovasi ternyata cenderung lebih melibatkan kegiatan kerja daripada kecerdasan si penemu, seperti yang diungkapkan oleh Thomas Edison yang menganggap bahwa seorang yang jenius sebenarnya terdiri dari 1% inspirasi ditambah dengan 99% keringat. Selain itu, Edison juga menyatakan bahwa inovator jarang sekali yang bekerja pada banyak bidang. Temuan Edison yang begitu beragam ternyata hanya terjadi di bidang listrik.



6



F



F



Peter F.Drucker, “The Discipline of Innovation”, hal.67 dalam Kuratko, hal.134.



3.23



z EKMA4370/MODUL 3



A. JENIS INOVASI Terdapat empat jenis inovasi, mulai dari produk, proses, ataupun jasa yang betul-betul merupakan temuan baru hingga modifikasi dari produk, proses, ataupun jasa yang sudah ada, seperti dijelaskan pada Tabel 3.4 berikut ini. 1.



Invensi (Invention) Penciptaan produk baru, proses baru, ataupun jasa baru, yang belum pernah ada sebelumnya ataupun yang belum pernah dicoba. 2.



Ekstensi (Extension) Pengembangan produk, proses, ataupun jasa yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, sehingga diperoleh corak penggunaan atau pemanfaatan dengan cara baru yang berbeda dari gagasan sebelumnya. Tabel 3.4. Jenis Inovasi Jenis Inovasi Invensi



Ekstensi



Duplikasi



Sintesis



Keterangan Produk, proses, atau jasa, yang benar-benar baru



Penggunaan atau pemanfaatan baru dari suatu jenis produk, proses, atau jasa yang sudah ada Replikasi atau mengulangi munculnya produk, proses, ataupun jasa yang sudah ada secara kreatif Menggabungkan gagasangagasan atau faktor-faktor yang sudah ada sebelumnya, menurut formula baru ataupun untuk penggunaan baru.



Contoh Kakak-beradik Wright – pesawat terbang Thomas Edison – bola lampu Alexander Graham Bell telepon Ray Kroc – makanan cepat saji McDonald



Wal-Mart – department store



Fred Smith – jasa kurir



3.24



Kewirausahaan z



3.



Duplikasi (Duplication) Mengulangi atau mereplikasi munculnya produk, proses, ataupun jasa yang sudah ada, tetapi dengan corak pengulangan yang tidak semata-mata meniru, melainkan dengan menambahkan sentuhan kreatif tertentu untuk memperbaiki gagasan lama, dalam rangka memenangkan persaingan. 4.



Sintesis (Synthesis) Menggabungkan gagasan-gagasan atau faktor-faktor yang sebelumnya sudah ada dengan cara baru sehingga muncul pemanfaatan produk, proses, atau jasa secara berbeda ataupun baru. B. SUMBER INOVASI Inovasi adalah alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan perubahan daripada menciptakan perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang mampu membawa perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih mudah dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan. Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang dijelaskan berikut ini. 1.



Kejadian tak Terduga Temuan yang sifatnya tidak disengaja, dan munculnya sebenarnya tidaklah direncanakan sehingga biasanya merupakan kejutan inovatif bagi perusahaan. 2.



Kesenjangan Kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat ilham dari kesenjangan semacam ini. 3.



Menjawab Kebutuhan Muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur perlu berinovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya makanan kesehatan



z EKMA4370/MODUL 3



3.25



4.



Perubahan Industri dan Pasar Kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi, pertumbuhan sektor industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu berubah, baik perubahan pada strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur lainnya. Sebagai contoh, saat ini industri perawatan kesehatan sudah sangat berubah di mana perawatan di rumah (home health care) dan pengobatan pencegahan (preventive medicine) telah menjadi tren yang menggantikan perawatan-inap di Rumah Sakit ataupun pembedahan. Entrepreneur perlu mampu membaca perubahan semacam ini dan memanfaatkan peluang yang dimunculkannya. 5.



Perubahan Demografi Perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, sebaran secara geografis, dsb. juga bisa memunculkan peluang. Sebagai contoh, apabila usia rata-rata populasi meningkat, yang berarti peluang hidup menjadi lebih besar, maka permintaan terhadap industri perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar. 6.



Perubahan Persepsi Perubahan juga bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang sesuatu hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan. Walaupun tidak tampak secara langsung, tetapi berubahnya persepsi masyarakat bisa sangat berpengaruh terhadap peluang usaha. Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki badan yang sehat dan bentuk badan yang proporsional menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap sasana fitness serta makanan-makanan penunjang kesehatan. 7.



Gagasan dengan Dasar Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan merupakan dasar dari tercipta dan berkembangnya suatu inovasi. Penemuan baru biasanya merupakan sesuatu yang dilandaskan pada pemikiran baru, metode baru, dan pengetahuan baru. Perkembangan inovasi sejenis ini sering kali memerlukan waktu yang panjang, mulai dari tahapan inisiasi sehingga akhirnya produk memasuki tahapan pemasaran, karena perlu selalu dilakukan berbagai jenis pengujian maupun perbaikan.



3.26



Kewirausahaan z



Beberapa jenis sumber terjadinya proses inovasi disajikan pada Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5. Sumber Inovasi SUMBER INOVASI



CONTOH



Kejadian tidak terduga



Keberhasilan tidak terduga : Komputer Apple Kegagalan tidak terduga : Mobil Ford Edsel



Ketidaksesuaian



Pengiriman paket 1 malam



Menjawab Kebutuhan



Produk makanan bebas gula Kopi bebas kafein Oven microwave



Perubahan Industri dan Pasar



Perubahan Perawatan Inap di Rumah sakit menjadi Perawatan Kesehatan di Rumah



Perubahan Demografi



Rumah Jompo



Perubahan Persepsi



Fitness Center, Aerobic



Gagasan dengan dasar Ilmu Pengetahuan



Industri Video



C. MITOS TENTANG INOVASI Mitos 1 Inovasi muncul karena direncanakan dan bisa diperkirakan. Mitos ini muncul karena didasarkan pada konsep lama yang beranggapan bahwa dalam organisasi inovasi merupakan tugas resmi dari Bagian Penelitian dan Pengembangan. Sebenarnya, inovasi tidaklah bisa diperkirakan dan bisa muncul dari siapa pun juga dalam sebuah organisasi.



z EKMA4370/MODUL 3



3.27



Mitos 2 Spesifikasi teknis suatu inovasi perlu dipersiapkan secara lengkap. Persiapan lengkap dan menyeluruh biasanya memerlukan waktu yang panjang. Karena itu, sering kali lebih menguntungkan apabila inovasi muncul dari kegiatan bersifat coba-coba.



Mitos 3 Kreativitas muncul dari mimpi maupun gagasan yang mengawangawang. Dalam kenyataan, para penemu sering kali merupakan seseorang yang kehidupannya sangat praktis, dan menciptakan sesuatu dari peluang yang tidak teperhatikan, dari realitas, bukan dari mimpi di siang bolong.



Mitos 4 Kegiatan skala besar membuat inovasi yang lebih baik dari kegiatan skala kecil. Mitos seperti ini berkali-kali terbukti salah. Perusahaan-perusahaan besar modern sering kali mendorong karyawan untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil di mana gagasan kreatif lebih mudah muncul.



Mitos 5 Teknologi merupakan pendorong Inovasi dan keberhasilan. Teknologi memang merupakan salah satu sumber inovasi, tetapi bukan satu-satunya sumber. Pasar atau konsumen sering kali merupakan sumber inovasi yang lebih kuat. Inovasi yang muncul karena tuntutan pasar ataupun yang didasarkan pada kebutuhan konsumen sering kali merupakan inovasi dengan peluang sukses paling besar.



D. PRINSIP INOVASI Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi. Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari, dan apabila digabungkan dengan kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.



3.28



1.



2. 3.



4.



5.



6.



7.



8.



9.



Kewirausahaan z



Cenderung bertindak Inovator haruslah aktif mencari gagasan baru, mencari kesempatan, atau sumber inovasi. Menyederhanakan produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami Masyarakat perlu bisa memahami temuan tersebut dengan mudah. Membuat produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen Inovator perlu selalu mengingat konsumen yang akan menggunakan temuannya. Semakin kuat kesadaran inovator terhadap kebutuhan konsumen maka semakin besar peluang bahwa gagasannya akan diterima dan digunakan oleh masyarakat. Mulai dengan skala kecil Inovator sebaiknya tidak mengawali proyek atau kegiatannya dalam skala besar. Sebaiknya, memulai dalam skala kecil, kemudian membangun dan berusaha mengembangkannya, sehingga pertumbuhan terencana dan ekspansi bisa terjadi secara benar dan pada waktu yang tepat. Memiliki rasa optimis bahwa akan berhasil Inovator sebaiknya optimis bahwa akan berhasil, antara lain dengan mencari ceruk pasar yang sesuai bagi temuannya. Temuan dicoba, diuji, dan diperbaiki Inovator harus selalu mengikuti prosedur ”coba, uji, perbaiki” sehingga produk, jasa, dan proses yang dihasilkan menjadi lebih sempurna. Belajar dari kesalahan Inovasi tidak menjamin tercapainya keberhasilan. Tetapi, tetapi yang lebih penting disadari adalah menyadari bahwa kesalahan sering kali merupakan sumber munculnya inovasi. Memiliki jadwal dan ukuran kemajuan Inovator perlu memiliki jadwal yang dapat menunjukkan kemajuan yang telah dicapai. Walaupun kegiatannya tidak memenuhi target jadwal ataupun lebih cepat dari rencana, memiliki rencana dan jadwal tetap diperlukan agar ia dapat merencanakan dan mengevaluasi kegiatannya. Memberikan penghargaan untuk kegiatan heroik Kegiatan inovatif perlu mendapat penghargaan, dan juga memberikan toleransi tertentu terhadap kegagalan. Toleransi ini sering kali mampu merangsang munculnya inovasi, yang mampu memberikan cakrawala baru bagi perusahaan.



z EKMA4370/MODUL 3



3.29



10. Bekerja dengan giat dan terus-menerus Gambaran ini tampaknya sederhana tetapi tepat untuk menggambarkan prinsip inovasi. Inovasi yang berhasil biasanya muncul dari kegiatan kerja, bukan dari kejeniusan, ataupun dari sesuatu yang misterius. E. LIMA JENIS INOVATOR Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis Inovator, yaitu: 1.



Penjaga Gerbang Inovator sejenis ini mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan dalam bidang teknis. Mereka tidak pernah terlambat memahami perkembangan mengenai apa yang terjadi ataupun tentang gagasan-gagasan baru. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi mereka peroleh lewat hubungan pribadi, pertemuan para ahli, ataupun dari media massa. Apabila penjaga gerbang ini memperoleh informasi yang relevan, mereka akan mengirimkan ataupun meneruskan informasi tersebut kepada pihak ataupun unit yang sesuai agar ditindaklanjuti. 2.



Pengembang Gagasan Pengembang gagasan biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru, ataupun prosedur yang baru, untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan. Gagasan baru tersebut mungkin berupa solusi yang bersifat inovatif terhadap permasalahan yang muncul dalam mengembangkan produk, dalam pengembangan usaha, ataupun dalam mencari peluang baru dalam pemasaran produk ataupun jasa. 3.



Juara Para juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru. Pemegang peran juara akan berusaha untuk mendapatkan berbagai jenis sumber yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa gagasannya memang layak dikembangkan. Para juara cenderung mementingkan hasil dan tidak terlalu peduli risiko dan juga tidak tertarik untuk mempelajari konsekuensi yang harus dihadapi apabila terjadi kegagalan. Misi utama para juara adalah untuk menyingkirkan berbagai jenis hambatan terhadap gagasan baru.



3.30



Kewirausahaan z



4.



Project Managers Seseorang perlu merencanakan anggaran dan jadwal, menyusun laporan yang memuat informasi tentang kemajuan yang sudah dicapai. Ia juga mengoordinasikan tenaga kerja dan mengusahakan berbagai peralatan yang diperlukan maupun berbagai jenis sumber lainnya. Selain itu, ia juga memantau kemajuan yang berhasil dicapai dan membandingkannya dengan rencana. Para manajer proyek ini yang mengintegrasikan dan mengelola pekerjaan, tenaga kerja, yang dibutuhkan untuk mengubah suatu gagasan menjadi kenyataan. 5.



Pelatih Jenis ini menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antarmanusia yang terjadi dalam proses inovasi. Pelatih akan mengusahakan pelatihan teknis yang berkaitan dengan pengembangan suatu gagasan baru, dan membantu tenaga kerja agar bisa bekerja sama mengubah gagasan menjadi kenyataan. L A TIH A N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) 2) 3) 4) 5)



Jelaskan jenis inovasi duplikasi dan beri contoh! Jelaskan jenis sintesisi dan beri contoh! Jelaskan inovator tipe ‘penjaga gerbang’! Jelaskan inovator tipe juara! Jelaskan inovator tipe pelatih!



Petunjuk Jawaban Latihan 1) Inovasi duplikasi merupakan replikasi atau mengulangi munculnya produk, proses, ataupun jasa yang sudah ada secara kreatif. Contoh WalMart. 2) Jenis inovasi sintesis berusaha menggabungkan gagasan-gagasan atau faktor-faktor yang sudah ada sebelumnya, menurut formula baru ataupun untuk penggunaan baru. Contohnya perusahaan jasa kurir Fred Smith.



z EKMA4370/MODUL 3



3.31



3) Inovator tipe ’penjaga gerbang’ merupakan inovator yang mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan dalam bidang teknis. 4) Tipe inovator juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru. 5) Tipe inovator pelatih menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antarmanusia yang terjadi dalam proses inovasi. RA NGK UMA N 1.



Inovasi yang paling berhasil biasanya bentuknya sederhana, jelas, dan terfokus. 2. Terdapat empat jenis inovasi, yaitu Invensi (Invention), Ekstensi (Extension), Duplikasi (Duplication), dan Sintesis (Synthesis). 3. Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, yaitu a. kejadian tidak terduga; b. ketidaksesuaian; c. menjawab kebutuhan; d. perubahan industri dan pasar; e. perubahan demografi; f. perubahan persepsi; g. gagasan dengan dasar ilmu pengetahuan. 4. Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis inovator, yaitu a. penjaga gerbang; b. pengembang gagasan; c. juara; d. project managers; e. pelatih. TES FORMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Penciptaan produk baru, proses baru, ataupun jasa baru yang belum pernah ada sebelumnya ataupun yang belum pernah dicoba disebut .... A. ekstensi B. duplikasi C. sintesis D. invensi



3.32



Kewirausahaan z



2) Pengembangan produk, proses, ataupun jasa yang sebenarnya sudah ada sebelumnya, sehingga diperoleh corak penggunaan atau pemanfaatan dengan cara baru yang berbeda dari gagasan sebelumnya disebut .... A. ekstensi (extension) B. duplikasi C. sintesis D. invensi 3) Jenis inovator yang biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru, ataupun prosedur yang baru untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan disebut .... A. pengembang gagasan B. penjaga gerbang C. juara D. pelatih 4) Inovasi yang didasarkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan merupakan inovasi yang bersumber pada .... A. kejadian tidak terduga B. kesenjangan C. perubahan demografi D. perubahan persepsi 5) Ide pendirian rumah jompo merupakan inovasi yang bersumber pada .... A. kejadian tidak terduga B. kesenjangan C. perubahan demografi D. perubahan persepsi Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.



Tingkat penguasaan =



Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal



× 100%



z EKMA4370/MODUL 3



3.33



Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.