Elemen Pemanas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Elemen pemanas (http://edyprasetyo94.blogspot.co.id/) Kompor listrik biasanya mempunyai kepala kompor (hot plate) 1, 2, 3, 4 atau 5 kepala kompor tergantung dari daya kompornya. Semakin banyak jumlah kepala kompor semakin besar dayanya. Berikut ini adalah gambar dari salah satu jenis kompor listrik. Tahanan R yang dibahas di atas adalah elemen pemanas kompor dan ini merupakan bagian utama dari kompor listrik. Dalam gambar terlihat, bahwa untuk kompor jenis ini elemen pemanasnya dimasukkan di dalam slot-slot pada kepala kompor (piring panas) sehingga tampak dari luar hanya berupa piring seperti yang terlihat pada gambar. Kepala kompor ini juga merupakan tempat di mana wadah pemasak di letakkan. Karena fungsi itu, kepala kompor selalu dibangun sedemikian rupa sehingga mudah digunakan untuk meletakkan wadah masakan, mudah dalam pembersihannya dan manistampilannya.



Jenis-jenis kompor listrik Ditinjau dari proses pemanasannya, ada banyak jenis kompor listrik yang ada di pasaran, di antaranya adalah:



Kompor listrik biasa Kompor listrik ini mempunyai elemen pemanas yang diletakkan di bagian dalam kepala kompor. Ketika kompor dihubungkan ke sumber listrik dan di hidupkan, maka arus listrikakan mengalir ke dalam elemen. Dengan mengalirnya arus tersebut terjadi pemanasan pada elemen akibat tahanan elemen tersebut.



Kompor dengan elemen pemanas terbuka Panas itulah yang dimanfaatkan untuk memasak makanan. Pada gambar ini ditunjukkan pula dudukan elemen pemanas dan dudukan tempat masak yang tahan panas. Pada tipikal kompor ini dilengkapi dengan sebuah pipa pengatur suhu yang diletakkan membentang di dekat elemen pemanas. Pipa logam ini berfungsi mengendalikan suhu komporsesuai dengan kebutuhan. Pengaturan suhu ini memanfaatkan faktor pemuaian pipa tersebut. Bila suhu semakin tinggi, pipa memuai sehingga batangnya semakin memanjang. Pemanjangan pipa inilah kemudian dimanfaatkan untuk memutuskan kontak dari sumber listrik. Bila suhu turun, panjang pipa berkurang dan menghidupkan kompor kembali. Demikian kerja kompor secara berulang.



Piring panas (hot plate) Kompor listrik jenis ini mempunyai kepala kompor berupa piring panas (hot plate) di mana elemen pemanas kompor diletakkan. Berbeda dengan jenis kompor yang pertama, elemen pemanas pada



kompor ini tertutup sama sekali sehingga dilihat dari luar hanya kelihatan kepala kompornya saja. Elemen pemanas dipasang melekat di bagian bawah piring panas. Perlengkapan-perlengkapan lainnya seperti terlihat pada.Kompor jenis ini ada yang biasa dan ada yang cepat (disebut kompor kilat). Kompor kilat waktu pemanasannya lebih cepat dibandingkan dengan yang biasa. Kedua jenis kompor ini bila ditinjau dari konstruksinya tidak ada perbedaan. Yang membedakan hanya dayanya yang lebih tinggi dengan ukuran fisik yang sama. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel. Untuk ukuran diameter yang sama, daya kompor berbeda dan daya kompor tergantung pada ukuran piring panasnya. Semakin besar diameter piring panasnya semakin besar pula dayanya.



Kompor listrik jenis dengan 4 piring panas (hot-plate)



Konstruksi hot plate



Daya Kompor Listrik Diameter Biasa [mm] [W] 145 180 220



1000 1500 2000



Kilat [W] 1500 2000 2600



Aluminium foil Aluminium foil (atau aluminium foil ), sering disebut dengan keliru foil timah , adalah aluminium disusun tipis logam daun dengan ketebalan kurang dari 0,2 mm (7,9 mils); Pengukur tipis sampai 6 mikrometer (0,24 mil) juga umum digunakan Aluminium foil lebih tebal dari 25 μm (1 mil ) yang kedap oksigen dan air. Bahan yang lebih tipis dari pada ini menjadi sedikit permeabel karena lubang jarum menit yang disebabkan oleh proses produksi.((((((( Berger, Kenneth R. (Desember 2002). "Sejarah Singkat Kemasan" . Universitas Florida. Diarsipkan dari aslinya pada tanggal 9 September 2014 . Diakses pada 24 September2014 )))))))



Aluminium foil memiliki sisi mengkilap dan sisi matte. Sisi mengkilap dihasilkan saat aluminium digulung pada saat lulus. Sulit untuk menghasilkan rol dengan celah yang cukup baik untuk mengatasi alat pengukur foil, oleh karena itu, untuk lintasan akhir, dua lembar digulung pada saat bersamaan, menggandakan ketebalan alat pengukur saat masuk ke penggulung. Saat lembaran kemudian dipisahkan, permukaan bagian dalam kusam, dan permukaan luar mengkilap. Perbedaan dalam finish ini telah membawa pada persepsi bahwa menyukai sisi memiliki efek saat memasak. Sementara banyak yang percaya (salah) bahwa sifat yang berbeda tetap panas saat dibungkus dengan selesai mengkilap menghadap ke luar, dan tetap panas dengan permukaan mengkilap menghadap ke dalam, perbedaan sebenarnya tak terlihat tanpa instrumentasi. Peningkatan reflektifitas menurunkan penyerapan danemisi radiasi Foil mungkin memiliki lapisan non-stick hanya pada satu sisi. [10] The reflektifitas dari terang aluminium foil adalah 88% sedangkan kusam timbul foil adalah sekitar 80%. [7] Seperti halnya dengan semua item logam, aluminium foil bereaksi untuk ditempatkan dalam oven microwave . Hal ini karena medan elektromagnetik gelombang mikro menginduksi arus listrik pada foil dan potensi tinggi pada titik tajam lembaran foil; Jika potensinya cukup tinggi, maka akan menyebabkan busur listrik ke daerah dengan potensi lebih rendah, bahkan sampai ke udara disekitar lembaran tersebut. Oven microwave modern telah dirancang untuk mencegah kerusakan pada tabung magnetron rongga dari refleksi energi gelombang mikro, dan paket aluminium yang dirancang untuk pemanasan microwave tersedia (((((((Huss, G. (1997) Kemasan Microwave dan Material Dual-Oven dalam Ensiklopedia Wiley Teknologi Kemasan, edisi ke-2, diedit oleh Brody, A. dan Marsch, K. New York, John Wiley and Sons)))))



Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:



Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.



Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.



Satuan[sunting | sunting sumber] Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm. Satuan yang digunakan prefix : 1. Ohm = Ω 2. Kilo Ohm = KΩ 3. Mega Ohm = MΩ  



KΩ = 1 000Ω MΩ = 1 000 000Ω



Konstruksi[sunting | sunting sumber] Komposisi karbon[sunting | sunting sumber] Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya



Identifikasi empat pita[sunting | sunting sumber] Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah pita pertama berwarna hijau yang mempunyai harga 5, dan pita kedua berwarna biru yang mempunyai harga 6, sehingga keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga brwarna kuning yang mempunyai harga 104 yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat berwarna merah yang merupakan kode untuk toleransi ± 2% memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.



Pita pertama Pita kedua



Pita ketiga Pita keempat Pita kelima (pengali) (toleransi) (koefisien suhu)



Hitam



0



0



× 100



Cokelat



1



1



×101



Warna



± 1% (F)



100 ppm



2



2



× 102



Jingga (oranye) 3



3



× 103



15 ppm



Kuning



4



4



× 104



25 ppm



Hijau



5



5



× 105



± 0.5% (D)



Biru



6



6



× 106



± 0.25% (C)



Ungu



7



7



× 107



± 0.1% (B)



Abu-abu



8



8



× 108



± 0.05% (A)



Putih



9



9



× 109



Merah



± 2% (G)



Emas



× 10−1



± 5% (J)



Perak



× 10−2



± 10% (K)



Kosong



50 ppm



± 20% (M)



Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.



Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Konsentrasi tembaga pada bijih-bijih yang ada rata-rata hanya 0,6%, kebanyakan bijih komersial yang ada adalah sulfida seperti kalkopirit (CuFeS2) atau kalkosit (Cu2S).[16] Mineral ini ditingkatkan konsentrasi tembaganya sampai 10-15% dengan proses froth flotation atau bioleaching.[17] Memanaskan material ini dengan silika pada flash smelting akan melepaskan kandungan besi dan mengubah besi sulfida menjadi oksidanya. Senyawa produk copper matte yang terdiri dari Cu2S kemudian dipanggang untuk mengubah sulfida menjadi oksida:[16] 2 Cu2S + 3 O2 → 2 Cu2O + 2 SO2 Kuprat oksida kemudian dipanaskan: 2 Cu2O → 4 Cu + O2 Proses matte hanya mengkonversi setengah sulfida menjadi oksida dan kemudian menghilangkan semua sulfur menjadi oksida. Proses ini akan mengubah oksida tembaga menjadi logam tembaga. Gas alam kemudian dialirkan untuk menghilangkan oksigen (proses electrorefining) untuk kemudian mengubah material menjadi tembaga murni:[18] Cu2+ + 2 e– → Cu Galvanisasi adalah proses pemberian lapisan seng pelindung untuk besi dan baja yang bertujuan untuk melindunginya dari karat. Istilah ini diturunkan dari ilmuwan Italia Luigi Galvani. Galvanisasi umumnya dilakukan dengan metode celupan panas di mana baja dicelupkan ke seng cair. Metode galvanisasi lainnya dapat dilakukan secara elektrokimia dan elektrodeposisi.



1. GALVANIS



Istilah Galvanisasi dari beberapa referensi yang didapatkan menyebutkan bahwa Galvanisasi adalah proses aplikasi pelapisan seng pelindung pada baja. Istilah tersebut diambil dari nama seorang ilmuwan berkebangsaan Italia Luigi Galvani. Metode galvanisasi ini sudah dilakukan sejak abad ke 19, dan dipatenkan di Paris oleh Stanislas Sorel di tahun 1837. Sebagian referensi menyebutkan Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng (zinc). Untuk galvanis finishingnya terdiri dari: 98% unsur coatingnya adalah seng/zinc dan 2% adalah unsur alumunium. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa komposisi cairan Galvanis terdiri dari 97% Zinc/seng dan +/- 1% Alumunium sisanya bahan lain hingga 100%. Disini peran Zinc sangat penting dalam melindungi lembaran baja dari polutan-polutan yang dapat menyebabkan karat pada lembaran baja tersebut. Zinc yang terdapat pada lapisan akan mengorbankan diri agar termakan oleh polutan-polutan tersebut hingga habis dan baru proses karat di mulai.



Proses pelapisan itu sendiri dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan sistem penghantaran arus listrik yang dikenal dengan Elektro Galvanise, atau pencelupan biasa yang dikenal dengan Hot-dipped Galvanise. Proses pencelupan galvanis sendiri bisa terbagi 2 yaitu; 1. Proses pencelupan konvensional, yaitu baja ( biasanya produk jadi ) di celupkan ke dalam cairan timah. 2. Proses pencelupan continous hotdipped galvanising yaitu Baja di celupkan ke dalam cairan timah yang berlangsung secara terus menerus tanpa terputus. Plat baja yang di celup adalah plat baja gulungan / coil sehingga pada ujung mesin celup galvanis ini terdapat alat yang dinamakan Incoiler dan Recoiler.



2. GALVALUME Sedangkan untuk proses pelapisan Galvalume hanya di lakukan dengan continous hot dipped atau saat ini sudah ada yang dikenal pula dengan NOF ( Non Oxides Furnace ) prosess. Secara umum proses ini sama seperti Continous hot-dipped cuma beda bak/kolam tempat penampungan cairan lapisan dan proses pemanasannya saja. Komposisi cairan pelapis untuk Galvalume terdiri dari Alumunium 55% dan Zinc/seng 45%, sisanya bahan-bahan lain hingga 100%. Karena kandungan alumunium yang tinggi pada Galvalume membuat Galvalume lebih baik untuk daya tahan karat dibandingkan dengan Galvanis. Namun perlu juga di ingat bahwa Alumunium sangat rentan/tidak tahan terhadap semen dibandingkan dengan Zinc / seng. Dan Alumunium tidak akan berkorban untuk melindungi baja terhadap polutan-polutan karat. Tetapi alumunium jauh lebih tahan terhadap karat dibandingkan dengan Zinc/seng. Jadi mudahnya kita dapat katakan bahwa Baja Lembaran yang dilapisi alumunium akan sangat tahan terhadap karat tetapi tidak tahan terhadap keropos dibandingkan dengan baja lembaran yang dilapisi oleh seng.