ELI CUHERLI 3C - Kel.C - Lap Alkaloid Dan Basa Nitrogen [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ELY
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I REAKSI-REAKSI GOLONGAN ALKALOID dan BASA NITROGEN



Disusun Oleh : ELI CUHERLI 19208022 3C



PROGRAM STUDI DIII FARMASI AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG 2020



A. Tujuan praktikum Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui identifikasi golongan alkaloid dan basa nitrogen serta reaksi – reaksi yang terjadi.



B. Prinsip dasar Alkaloid adalah senyawa –senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, bersifat basa, dan struktur kimianya mempunyai sistem lingkar hetereosiklik dengan nitrogen sebagai hetero atomnya. Unsur-unsur



penyusun



alkaloid



adalah



hidrogen,nitrogen,dan



oksigen.alkaloid yang struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada beberapa saja. Ada pula alkaloid yang mengandung unsur lain, selain keempat unsur yang telah disebutkan. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan senyawa ini disebut alkaloidsaja. Ada pula alkaloid yang mengandung unsur lain, selain keempat unsur yang telah disebutkan. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan senyawa ini disebut alkaloid (Sumardjo, 2009). Pelarut alkaloid adalah pelarut yang sering dipakai untuk mengendapkan larutan alkaloid. Pelarut yang penting antara lain pereaksi Mayer (Merkuri Potassium Iodida), pereaksi Marme (Kadmium Poassium Iodida), pereaksi Wagner (Larutan I2 dalam Kalium Iodida), pereaksi Dragendorff (Bismut Potassium Iodida), pereaksi Sonnenschein(asam



Fosfomoblidat)



dan



pereaksi



Scheiber



(asam



fosfattungstat). Pada temperatur kamar, kebanyakan alkaloid berupa padatan. Bentuk alkaloid ada yang kristal dan amorf. Beberapa diantaranya berupa cairan, namun tidak banyak jumlahnya. Alkaloid yang padat pada umumnya berwarna putih atau tidak berwarna , tetapi ada pula yang berwarna kuning,misalnya berberina. Alkaloid padat sukar larut dalam air , tetapi larut dalam pelarut organik yang umum, seperti kloroform, alkohol,



benzen dan eter. Sebaliknya garam-garam alkaloid mudah larut dalam air tetapi hanya sedikit larut dalam alkohol (Sumardjo, 2008). Alkaloid adalah senyawa nitrogen organic, lazimnya bersifat heterosiklik, sering bersifat optis aktif dan kebanyakan berbentuk kristal lebih dari 10000 jenis alkaloid sudah dapat diisolasi dari alam. Alkaloid memiliki banyak sekali aktivitas biologis seperti antimikroba, antioksidan, antikanker, antiinflamasi, dan aktivitas antivirus ( Zhu Shuang Lai dkk, 2011).



C. Alat dan Bahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



Nama Alat / Bahan Tabung reaksi Spatel Pipet tetes Papaverin HCl Efedrin Formaldehida H2SO4 pekat CH3COOH Marquis Lieberman NaOH CuSO4 Etanol



D. Prosedur Papaverin HCl (C₂₀H₂₁NO₄) 1.



Reagen Liberman



 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 1 spatel  Tambahkan etanol, sebanyak 1 ml  Tambahkan CH3COOH sebanyak 1 mL  Tambahkan H2SO4 pekat sebanyak 1 mL  Kocok sampai larut, amati perubahan warna  Larutan berwarna putih susu 2.



Reagen Marquis



 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 1 spatel  Tambahkan formaldehid sebanyak 1 mL  Tambahkan H2SO4 pekat sebanyak 5 tetes  Amati perubahan warna yang terjadi, Larutan berwarna bening keemasan Efedrin (C10H15NO) 1.



Reagen Liberman



 Masukkan efedrin kedalam tabung reaksi sebanyak 1 spatel  Tambahkan etanol sebanyak 1 mL  Tambahkan CH3COOH sebanyak 1 mL  Tambahkan H2SO4 pekat sebanyak 1 mL  Kocok, Amati perubahan warna yang terjadi, larutan berwarna kuning kecoklatan dengan endapan putih. 2.



Prosedur 2



 Masukkan Efedrin kedalam tabung reaksi sebanyak 1 spatel  Tambahkan CuSO4 sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi  Kocok, larutan menjadi berwarna biru  Tambahkan Amonia Hydroxil sebnayak 1 mL, kocok  Tambahkan NaOH sebanyak 1 mL kedalam tabung reaksi  Kocok, amati perubahan warna yang terjadi, larutan berwarna biru keunguan. E. Hasil Pengamatan 1. Papaverin HCl No 1.



Reagensia Reagen Liberman



Perlakuan Papaverine



Hasil Pengamatan + Larutan berwarna putih



2.



Reagen Marquis



Reagen Liberman susu Papaverine + Larutan berwarna Reagen Marquis bening keemasan.



2. Efedrin HCl No 1.



Reagensia Reagen Liberman



2.



NH₄OH + NaOH



Perlakuan Hasil Pengamatan Efedrine + Reagen Larutan berwarna Liberman kuning kecoklatan endapan putih Papaverine + Larutan berwarna biru NH₄OH + NaOH Larutan berwarna biru keunguan.



F. Reaksi Kimia 



Papaverin HCl 1. Papaverin + H2SO4







Efedrin 2. Efedrin + CuSO4 + NaOH



G. Pembahasan Praktikum kali dilakukan reaksi pendahuluan golongan alkaloid dan basa nitrogen. Alkaloid merupakan sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Prinsip dari reaksi identifikasi golongan alkaloid ini yaitu golongan alkaloid tersebut dapat bereaksi dengan reagensia Dragendorf dan dapat diamati dari terbentuknya endapan. Reaksi golongan alkaloid ini terdapat reaksi spesifik dengan beberapa pereaksi yaitu Dragendorf , Mayer , Liebermann dan Bouchardat. Golongan alkaloid yang diidentifikasi adalah Papaverin HCl. Papaverin merupakan golongan alkaloid opium yang diindikasikan untuk kolik kandungan empedu dan ginjal dimana dibutuhkan relaksasi pada otot polos, emboli perifer dan mesenterik. Identifikasi untuk papaverin menggunakan pereaksi Liebermann dan marquis. Pertama-tama adalah mereaksikan sampel papaverin HCl dengan pereaksi Liebermann. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan pereaksi Liebermann. Hasilnya terbentuk larutan berwarna putih.



Selanjutnya papaverin HCl diidentifikasi dengan mereaksikan dengan pereaksi marquis. Pereaksi marquis merupakan campuran dari formalin dan asam sulfat dengan perbandingan 1:9. Hasilnya berupa larutan berwarna orens kecoklatan. Hal tersebut terjadi karena papaverin memiliki cincin benzene yang



dapat bereaksi dengan formalin dan H2SO4 dimana formalin memiliki gugus CHO yang memberi warna hitam. Prosedur



selanjutnya



adalah



mengidentifikasi



golongan



alkaloid



selanjutnya yaitu Efedrin. Efedrin adalah suatu amfetamin yang tersubstitusi dan merupakan analog struktural metamfetamin. Perbedaannya dengan metamfetamin hanyalah adanya struktur hidroksil (OH). Pereaksi yang digunakan antara lain pereaksi Liebermann , CuSO4 + NaOH. Pertama-tama sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan pereaksi Liebermann terbentuk larutan berwarna kuning kecoklatan dengan endapan putih. Selanjutnya identifikasi efedrin ini direaksikan dengan CuSO4 dan NaOH. Sampel dimasukkan ke dalam pelat tetes dan direaksikan dengan pereaksi CuSO 4 lalu ditambahkan NaOH. Hasil yang diperoleh adalah terbentuk larutan berwarna biru keunguan karena terbentuknya senyawa kompleks yang larut antara CuSO4 dan NH 4OH sehingga memberi warna biru keunguan. H. Kesimpulan Cara identifikasi golongan alkaloid, basa nitrogen, dan sulfonamida dapat diketahui sebagai berikut : 1. Sampel Papaverin HCl dan Efedrin positif merupakan golongan alkaloid dan basa nitrogen. Karena pada saat identifikasi oleh pereaksi Lieberman dan Marquis didapatkan hasil yang positif. 2. Alkaloid umumnya bersifat tidak larut dalam air dan larut dalam kloroform, eter dan pelarut organik lain, kecuali dalam bentuk garamnya. Alkaloid mempunyai rasa pahi



I. Daftar Pustaka -



Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen. Kesehatan RI.



-



Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid 2. Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.



-



Clark, A.V. 2003. Theory and Practise of Chemistry. London: Sage Publications.



-



Universitas Sumatera Utara. 2010.



Senyawa alkaloid. Tersedia di:



http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/28280/4/Chapter%20II.pdf