Employee Empowerment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EMPLOYEE EMPOWERMENT Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) dilakukan didalam organisasi perusahaan dengan fokus ke penyediaan produk dan jasa bagi pelanggan, dengan tujuan akhir adalah kepuasan pelanggan. PENTINGNYA PEMBERDAYAAN KARYAWAN 1. Smart Technology Dunia bisnis telah berubah dari hard automation menuju smart technology. Smart technology menyediakan shared database untuk memungkinakan information sharing di antara anggota organisasi baik vetikal maupun horizontal bahkan antar organisasi perusahaan atau antara perusahaan dengan customer. Pendekatan pemberdayaan karyawan memungkinkan perusahaan memanfaatkan secara optimal kemampuan smart technology (dengan shared database-nya) dan kemampuan karyawan (dengan pengetahuan yang dikuasai mereka) untuk menyediakan produk dan jasa bagi pelanggan. 2. Knowledged Workers Knowledged Workers adalah pekerja yang memiliki keterampilan tinggi serta pengetahuan yang tinggi yang diperoleh dari pendidikan formal dan kemampuan untuk belajar serta memperoleh tambahan pengetahuan. Knowledged Workers memanfaatkan pengetahuannya untuk menciptakan produk dan jasa dengan mengunakan smart technology serta menjadikan pengetahuan sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan demikian, intellectual assets menjadi kekayaan penting organisasi perusahaan di masa depan. PARADIGMA PEMBERDAYAAN KARYAWAN Pemberdayaan karyawan berarti memampukan



dan memberi kesempatan



kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana dan mengendalikan



pengimplementasian



rencana



pekerjaan



yang



menjadi



tanggungjawabnya atau tanggung jawab kelompoknya. Jika ditinjau dari sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan merupakan pemberian peluang kepada karyawan. Sedangkan dari sudut pandang karyawan, pemberdayaan karyawan



merupakan proses untuk meningkatkan keandalan dirinya agar dipercaya oleh manajer. MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN–SUDUT PANDANG MANAJER



MINDSET EMPLOYEE EMPOWERMENT– SUDUT PANDANG KARYAWAN



PERWUJUDAN MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN KE DALAM SPPM Mindset pemberdayaan karyawan berdampak besar terhadap SPPM. Mindset ini diwujudkan ke dalam 2 komponen SPPM: 1. Struktur Pengendalian 2. Proses SPPM. Perwujudan Mindset Pemberdayaan Karyawan Ke dalam Struktur SPPM 1. Organisasi Masa Depan Organisasi pada dasarnya merupakan wealth-creating institution. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi pada dasarnya memiliki tanggung jawab. Terdapat 4 peruubahan organisasi masa depan yang dilandasi oleh mindset pemberdayaan karyawan: 1. Struktur organisasi menjadi dasar; 2. Kembalinya fungsi dasar organisasi sebagai destabilizer; 3. Deskripsi jabatan menjadi tidak diperlukan; 4. Berkembangnya jejaring organisasi untuk memenuhi kebutuhan customers yang semakin kompleks. a. Organisasi Semakin Datar Faktor ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan. Selain itu, diperlukan pendidikan dan pelatihan agar karyawan memiliki pengetahuan, keterampilan, kwenangan untuk mengakses informasi ke database, sistem penghargaan berbasis kinerja, dan dukungan dari manajer. Karyawan akan berdaya dalam pengambilan keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. b. Organisasi sebagai destabilizer Pekerjaan knowladged workers adalah berupa penerapan secara kreatif pengetahuan dalam pembuatan produk dan jasa dengan memanfaatkan smart technology. c. De-jobbed organization Jika pekerjaaan knowledged workers bersifat kreatif, perubahan akan senantiasa terjadi pada organisasi masa depan.



d. Virtuality Organisasi bisnis masa depan akan memfokuskan aktifitasnya ke core competency-nya saja. Sebagai akibatnya, aktivitas yang bukan menjadi kompetensi unggulannya diserahkan kepada mitra bisnisnya.



2. Pengelolaan Knowledged Workers Knowledged Workers memiliki karakteristik pekerjaan yang sangat berbeda dengan pekerjaan pekerja yang mengoperasikan teknologi hard automation, maka diperlukan cara pengelolaan yang berbeda pula. a. Subsidiarity dan peran manajer Badan yang lebih tinggi kedudukannya tidak boleh mengambil tanggung jawab yang dapat dan harus dikakukan oleh badan yang berkedudukan lebih rendah.dengan kata lain mencuri tanggung jawab orang merupakan kesalahan, karena keadaan ini akhirnya menjadikan orang tersebut tidak terampil. Tugas manajer dalam kondisi subsidiarity adalah memastikan bahwa individu atau kelompok: 1. Memilik kompetensi dan karakter dalam melakukan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka 2. Memahami visi yang akan dituju organisasi 3. Memiliki komitmen terhadap visi organisasi b. Leadership from everybody. Didalam manajemen tradisional, leader berada pada posisi puncak organisasi, sehingga organisasi masa deoanm setiap karyawan adalah leader.



Perwujudan Mindset Pemberdayaan Karyawan Ke Dalam Peoses SPPM Mindset pemberdayaan karyawan diwujudkan dalam proses SPPM berupa pergeseran pengelolaan dari financial assets leverage ke humas assets leverage.



Pergeseran Pengelolaan dari Financial Assets Leverage ke Human Assets Leverrage Keunggulan organisasi tidak dapat diperoleh melalui financial assets leverage, karena financial assets bukan merupakan faktor yang dapat menjadikan perusahaan berbeda dari pesaing. Manajemen bertanggung jawab atas penerapan pengetahuan dalam pengelolaan. Produk dan jasa yang sarat dengan kandungan pengetahuan akan mampu menghasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produk dan jasa yang miskin kandungan pengetahuan. Dengan demikian, titik berat penekanan proses SPPM perlu diarahkan pada human assets leverage untuk menjadikan perusahaan mampu menjadi institusi pencipta kekayaan di lingkungan bisnis global. Human assets leverage menekankan pentingnya perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini dalam perumusan strategik objectives.