EN-tree Pulley [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EN-Tree Alat pulley dengan beban pendahuluan EN-Tree adalah alat terapuitik exercise mekanis dinamis aktif untuk latihan isotonik. Alat ini termasuk dalam terapi latihan (exercise) yang merupakan salah satu modalitas terapi fisik. Alat ini memberikan kepraktisan dan fleksibilitas dalam pelatihan terapi medis. ENTree menggunakan tahanan dengan sistim katrol sehingga gaya dapat diatur melalui arah tali. Dilengkapi dengan EN-tree train/bench untuk duduk, ankle sling dan beban 0,5 – 24 kg, pengembangan dan produksi alat ini banyak hal yang dipertimbangkan, seperti ketahanan uji produk, keamanan, kenyamanan pemakai dan daya tahan alat. EN-Tree dapat digunakan untuk terapi latihan mekanis dinamis aktif isotonis pada ekstremitas atas dan bawah. Alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan dosis latihan penguatan dengan cara menentukan nilai 1 RM dengan protokol pulley dan menggunakan diagram Holten. Keuntungan yang didapat dalam penggunaan EN-Tree pada terapi latihan antara lain: 1. Dapat digunakan sebagai alat latihan 2. Dapat digunakan pada satu atau beberapa kelompok otot 3. Dapat digunakan untuk melakukan gerakan fungsional spesifik, contohnya gerakan forehand pada pemain tenis 4. Dapat digunakan untuk melakukan gerakan pada satu sendi (monoartikuler) atau gerakan yang melibatkan beberapa sendi (poliartikuler) Beban pada EN-Tree ditarik dengan tali pada katrol tunggal dinamik. Bila ditarik dengan satu tali memberikan keuntungan mekanik setengah, artinya usaha yang dibutuhkan adalah untuk setengah dari beban. Bila ditarik dengan dua tali, keuntungan mekaniknya adalah satu, artinya usaha yang dibutuhkan untuk menarik sama dengan besar beban. Tinggi penyesuaian tali:     



ekstensi : 20 – 200 cm maksimal panjang tarikan : 335 cm berat : 0,25 – 24 kg satu tali : 0,25 – 0,50 – 0,75 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 kg dua tali : 0,50 – 01,0 – 1,50 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 -12- 14-16-18- 20 – 22 – 24 kg Untuk menentukan beban latihan dengan sub maksimal adalah sebagai berikut: 1. subyek dalam posisi duduk 2. beban tes ditentukan sepenuhnya oleh terpais berdasarkan dengan ketentuan



3. subyek diminta untuk melakukan gerakan berulang semampunya dengan beban tersebut tanpa henti, tanpa keraguan, tanpa gerakan kompensasi dan setiap repetisi gerakan dilakukan dengan kecepatanyang sama 4. tes dianggap selesai jika subyek berhenti karena kelelahan atau takut untuk melanjutkan suatu gerakan yang telah dilakukan oleh subyek 5. untuk menghitung 1 RM (repetisi maksimal) digunakan rumus sebagai berikut: A kg x 100 % : B% = 1 RM A : beban yang diberikan kepada subyek B : presentase diagram holen berdasarkan jumlah repetisi gerakan yang dilakukan subyek Contoh cara menghitung dengan diagram Holten: Beban awal 10 kg, maka A = 10 kg. Subyek dapat melakukan gerakan dengan beban hingga lelah. Bila subyek sanggup melakukannya 16 x berarti = 16 repetisi. Pada diagram holten ditarik dari sisi repetisi 16 ke arah kiri, didapatkan angka 75%, maka B = 75%, sehingga didapatkan perhitungan nilai 1 RM. Nilai 1 RM



= A kg x 100 % : B% = 10 kg x 100% : 75% = 13,33 kg



Satu repetisi maksimal (1 RM) adalah beban maksimal yang hanya dapat diangkat oleh otot dalam satu lingkup gerak sendi penuh satu kali angkat. Satu repetisi maksimal



berguna mendorong perasaan subyek untuk menyelesaikan latihan seperti adanya keinginan untuk melihat hasil dari maksimal satu kali beban yang dapat diangkat. Bagi para pelatih juga berguna sebagai gambaran bila menghadapi sorang subyek yang mengalami cedera, misalnya pada cedera lutut. Berapa target beban yang seharusnya dicapai untuk menyatakan subyek trsebut pulih. De Lorme (1945) memperkenalkan sebagai penilaian 10 RM dalam penulisannya tentang pemulihan otot dengan sejumlah latihan beban. Tahun 1948 De Lorme menulis tentang teknik latihan beban progresif dengan konsep 1 RM. Kraemer dan Frey (1995) menyatakan metode 1 RM sebagai baku emas untuk menilai kekuatan otot. Selain itu dengan menggunakan diagram Holten juga dapat menggambarkan hubungan antara jumlah repetis dan presenase kemampuan subyek untuk mendapakan kekuaan otot melalui uji submaksimal. Dilakukan dengan sjumlah repetisi dengan syarat dilakukan dalam lingkup gerak sendi penuh, gerakan terkoordinasi, terkendali dan halus. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dicocokkan dengan diagram Holten sehingga dapat diketahui nilai prediksi 1 RM.



Perencanaan latihan Ada beberapa tujuan yang berbeda pada pelaksanaan program terapi fisik. Tujuan tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



mobilisasi propioseptif enduran velositi hipertrofi kekuatan absolut



Metode



Intensitas



repetisi



seri



1 RM (%) Mobilisasi Koordinasi



10-30 10-35



Istirahat



tujuan



/ jeda 5-15 10-20



1-4 2-6



(sec) 60 30-90



Memperbaiki mobilitas lokal Mempelajari kembali pergerakan



Endurance



30-65



>20



1-3



0-30



Velocity



70-80



11-22



3-4



90-150



aerobik lokal Melatih kecepatan



120-300 180-360



pergerakan Meningkatkan massa otot Meningkatkan kekuatan otot



Hipertrofi Kekuatan



75-85 90-100



6-12 1-4



3-5 3-6



absolut



Meningkatkan kekuatan



absolut



Secara garis besar program latihan dengan alat EN-Tree dapat ditujukan pada delapan kelompok otot, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



dada punggung bahu lengan perut panggul tungkai atas tungkai bawah



1. kelompok otot dada



1.a. bench press Alat



Otot yang digunakan



Catatan



Respirasi



gambar



EN-Tree bench EN-Tree pulley



M. Pectoralis major, M. Pectoralis minor, M deltoideus pars clavicularis, M. Triceps brachii, M. Anconeus



1.b. Incline press Alat Otot yang digunakan ENM. Pectoralis Tree major, bench M deltoideus pars ENclavicularis Tree et acromialis, pulley M. Triceps brachii M. Anconeus



1.c. pull-overs 1 Alat Otot yang digunakan



Handgrip diposisikan pada lateral bahu kemudian didorong ke depan



Ekshalasi ketika mendorong, inhalasi ketika gerakan kembali



Catatan



Respirasi



Handgrip diposisikan pada lateral bahu kemudian didorong 45’ ke depan



Catatan



gambar



Ekshalasi ketika mendorong, inhalasi ketika gerakan kembali



Respirasi



Gambar



ENTree bench ENTree pulley



M. serratus anterior, M deltoideus pars spinalis, M. Triceps brachii, M. pectoralis major



1.d. pull-overs 2 Alat Otot yang digunakan ENM. serratus Tree anterior, pulley M. pectoralis major, M. Triceps brachii, M deltoideus pars spinalis, m. rectus abdominis, m.obliquus internus abdomins, m.obliquus eksternus abdominis



1.e. flyes Alat



Otot yang



Handgrip ditahan diatas kepala lalu didorong kedepan



Ekshalasi ketika mendorong, inhalasi ketika gerakan kembali



Catatan



Respirasi



Kedua kaki berlutut, badan tegak, handgrip berada di atas kepala lalu ditarik ke bawah



Catatan



Gambar



Ekshalasi ketika handgrip ditarik ke bawah, inhalasi ketika kembali



Respirasi



gambar



ENTree bench ENTree pulley 2 buah



1.f. dips Alat ENTree bench ENTree pulley



digunakan M. serratus anterior, M deltoideus pars clavicula, M. biceps brachii caput longum, M. pectoralis major



Otot yang digunakan M. serratus anterior, M deltoideus pars spinalis, M. Triceps brachii, M. pectoralis major



Kedua handgrip berada pada posisi abduksi maksimal kemudian dirotasikan ke depan



Ekshalasi ketika bergerak ke depan, inhalasi ketika gerakan kembali



Catatan



Respirasi



Handgrip ditahan diatas kepala lalu didorong kedepan



Ekshalasi ketika mendorong, inhalasi ketika gerakan kembali



gambar