Eni Analisa Sintesa Abortus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA SINTESA PERAWATAN DI UNIT GAWAT DARURAT PADA KLIEN DENGAN GAWAT DARURAT Tugaspada Mata KuliahKeperawatanKegawatdaruratandanKritis Program StudiIlmuKeperawatan Kelas A4 Semester 2



Disusun Oleh Eni Seyoratminingsih



21149011306



   



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN - NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN



BINA HUSADA PALEMBANG 2021



FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA DI RUANG GAWAT DARURAT Nama Mahasiswa



: Eni Setyoratminingsih



Nama Pasien



: NY.A



Diagnosa Medis



: Abortus



Tanggal



:22 Maret 2022



1.



Pengkajian primer ( Pengkajian Airway, Breathing, Circulation dan disintegrity ) a. Airway Jalan napas  paten, pernafasan Normal b. Breathing Pernapasan spontan, frekuensi 22 x/m, suara nafas vesikuler, irama reguler,pasien tidak tampak bernafas menggunakan otot bantu pernapasan c. Circulation Tekanan Darah 100/70 mmHg, warna kulit sawo matang Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral hangat, suhu 36 0C, turgor elastis, nadi cepat dan kuat, frekuensi 76x/m, CRT < 2 detik, konjunctiva anemis. d. Disability and drug Klien mengalami perdarahan setelah berpergian jauh dengan menggunakan sepeda motor dengan melewati jalan berlobang, kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis (E4 V5 M6), klien dianjurkan bedres. Klien tidak ada menggunakan obat-obatan sebelumnya.



2.



Tindakan Keperawatan dan Evaluasi Tanggal dan Waktu 22-03-2022 11.40 wib



Tindakan Keperawatan 1. Mengkaji lokasi nyeri, lamanya, intensitasnya Hasil : - Faktor pencetus : kerusakan jaringan intrauteri - Lokasi keluhan : daerah perut bagian bawah



Evaluasi 13.30 wib S : pasien mengatakan Masih ada nyeri pada perut bagian bawah Skala nyeri 2Pasien mengatakan pusing dibagian



-



Sifat nyeri : seperti tertusuk - tusuk kepala Kuantitas : terus menerus O: Wajah sesekali masih tampak Kualitas : sedang (4) meringis Wajah pasien tampak sesekali meringis jika A: Masalah belum teratasi bergerak P : Intervensi 1, 2 dilanjutkan 2. Mengajarkan tekhnik relaksasi napas dalam dengan menarik nafas panjang lewat hidung dan menghembuskan lewat mulut, dilakukan 3-4 kali - Pasien mengerti apa yang disampaikan perawat dan mengikuti apa yang diinstruksikan oleh perawat 3. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic 4. Memantau TTV: - TD 100/70mmHg - Suhu : 36 ⁰C - RR : 22x/menit 22-03-2022 11.40 wib



1. Mengkaji tingkat kemampuan klien untuk S: pasien mengatakan badan lemas Perdarahan makin beraktivitas banyak jika bergerak Hasil : Klien mengatakan



O: Ku : lemah - Aktivitas klien masih sedikit - Bisa toiletting sendiri dibantu Pasien - Klien mampu beraktivitas ringan seperti berjalan - Klien merasa lemas jika terlalu banyak



P : intervensi dilanjutkan



bergerak 2. Mengkaji



A: Masalah teratasi sebagian



pengaruh



aktivitas



terhadap



kondisi uterus atau kandungan Hasil : - Klien mengatakan perdarahan makin banyak jika terlalu sering bergerak - Perutnya juga terasa sakit jika bergerak 3. Mengevaluasi perkembangan klien dalam melakukan aktivitas Hasil: - Pasien tidak bisa bergerak terlalu banyak 22-03-2022 11.40 wib



1. Mengkaji tingkat pengetahuan atau persepsi S: Pasien mengatakan cemas dengan kejadian yang klien dan keluarga terhadap penyakit



dialaminya



Hasil :



pasien dan keluarga belum mengerti tentang O: pasien tampak lebih tenang abortus yang dialami oleh pasien 2.



A: Masalah teratasi sebagian



Mengkaji derajat kecemasan yang dialami P: Intervensi dihentikan Pasien dirujuk ke Rumah pasien Sakit



3. Membantu



klien



mengidentifikasi



penyebab kecemasan Hasil : Klien



cemas



jika



perdarahan



yang



dialaminya makin parah 4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang aborsi yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarga.



3.



Diagnosa keperawatan (diagnosa keperawatan untuk tindakan diatas meliputi PES dan rasional diagnosa) Analisa data 1. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri Ds: -



pasien mengatakan



-



Nyeri perut bagian bawah



-



Nyeri seperti ditusuk – tusuk



-



Nyeri dirasakan hilang timbul



DO: - Ekspresi wajah sesekali meringis - Skala nyeri sedang 4 - Ibu terlihat mengusap – usap perutnya Klien lebih banyak diam, tingkat kesadaran compos mentis, pernapasan 22x/m, mual dan muntah tidak ada, nadi 76x/m. TD.100/70 mmhg 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan sirkulasi DS: pasien mengatakan Perdarahan ±50 cc per hari,Pasien merasa lemas



DO: - Aktivitas dibantu keluarga - Ku : lemah - Hb : 10 mg% - Perdarahan ±50 cc,TTV: TD.100/70 mmhg,Nadi : 76x/m, Suhu: 36⁰C, RR : 22x/m. 3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit DS: pasien mengatakan -



Klien cemas dengan kejadian yang sedang dialaminya



-



Klien tidak memahami tentang penyakitnya



DO: - Pasien tampak gelisah, TTV: TD.100/70 mmhg,Nadi : 76x/m, Suhu: 36⁰C, RR : 22x/m. 4.



Pengkajian sekunder (meliputi pengkajian riwayat keperawatan dan head to toe) Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang



: Perdarahan dan Nyeri : Nyeri pada perut bagian bawah disertai dengan keluarnya darah, bercak – bercak setelah ber pergian jauh menggunakan sepeda motor dengan keadaan jalan berlobang. Dengan usia kehamilan 10 minggu Riwayat Dahulu : Ibu mengatakan ibu tidak pernah / sedang menderita penyakit jantung, DM, hipertensi, TBC dan penyakit kelainan bawaan. Riwayat Keluarga : Ibu mengatakan ibu dan keluarga tidak memiliki keturunan kembar Riwayat Alergi Makanan, Obat-Obatan, dll : Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat Riwayat Merokok : Tidak merokok



Pemeriksaan Head To toe - Kepala : TAK - Mata : TAK - Telinga : TAK - Hidung : TAK - Leher : TAK - Dada : TAK - Abdomen : TAK



-



5.



: TAK : TAK : Kulit teraba hangat,akral hangat



Pemeriksaan penunjang (labor,rontgen, CT scan dll) 1. 2.



6.



Genitalia Ektremitas Kulit



HCG Test Hemoglobin



: Positif : 10 mg%



Diagnosa keperawatan (2 diagnosa keperawatan utama untuk data yang didapat dari pengkajian sekunder) 1.       Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri 2.       Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan sirkulasi



7.



Prinsip-prinsip tindakan (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta rasional tindakan) Prinsip penanganan Abortus sebagai berikut: a. Pada pusat layanan kesehatan atau dapat dimulai sebelumnya harus dilakukan pemasangan infus intravena. b. Cairan resusitasi yang digunakan adalah cairan isotonik NaCl 0,9% atau ringer laktat. c. Pemberian awal adalah dengan tetesan cepat sekitar 20 ml/KgBB pada anak atau sekitar 1-2 liter pada orang dewasa. d. Pemberian cairan terus dilanjutkan bersamaan dengan pemantauan tanda vital dan hemodinamiknya. e. Jika terdapat perbaikan hemodinamik, maka pemberian kristaloid terus dilanjutnya. f. Pemberian cairan kristaloid sekitar 5 kali lipat perkiraan volume darah yang hilang dalam waktu satu jam. g. Jika tidak terjadi perbaikan hemodinamik maka pilihannya adalah dengan pemberian koloid, dan dipersiapkan pemberian darah segera. Prosedur pemasangan infusmenurut (Asmadi, 2008): -



Peralatan yang dibutuhkan: a. Seperangkat infus set steril b. Cairan yang diperlukan c. Kain kassa steril dalam tempatnya d. Kapas alcohol dalam tempatnya



e. Plester f. Gunting verband g. Bengkok h. Infus set lengkap dengan gantungan botol i. Perlakkecil dan alas j. Torniquet k. Spalk dalam keadaan siap pakai, bila perlu terutama pada anak-anak -



Prosedur tindakan: a. Jelaskan prosedur tindakan b. Cuci tangan dengan prinsip lima benar sebelum melakukan tindakan c. Perlak dan alas dipasang di bawah anggota tubuh yang akandipasang infus. d. Tusukan selang infuse ketutup botol e. Botol cairan digantung pada standar infus f. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar hingga udara tidak adalagi dalam selang saluran infus. Selanjutnya diklem dan jarumditutup kembali g. Area yang akan dilakukan penusukan dibendung dengan tourniquet, lalu didesinfeksikan dengan kapas alcohol. h. Tusuk IV kateter (abokat) secara perlahan dengan lubang jarung menghadap keatas i. Bila berhasil darah akan keluar dan terlihat melalui indicator. Pembendung dionggarkan. Lalu IV kateter disambungkan dengan selang infus. Klem dilepaskan untuk melihat kelancaran dari tetesan. j. Bila tetesan lancar, amankan IV kateter melalui. 1) Pasang plester di bawah IV kateter dengan sisi yang lengket menghadap keatas dan silangkan plester di atas IV kateter. 2) Letakkan kassa steril yang sudah dioleskan dengan betadine atau salep Provisdin Yodin. Lalu tempatkan di tempat fungsi vena. Kemudian direkatkan dengan plester. 3) Pasang plester berikutnya untuk mengamankan selang infuse dan mencegah selanglepas serta ketidaknyamanan lainnya. 4) Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan. 5) Rapihkan klien dan alat-alat 6) Cuci tangan



7) Dokumentasikan tindakan ini meliputi tanggal, waktu pemasangan, kecepatan tetesan, dan lain-lain.



8.



Monitor klien (monitor/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang didapat) S: pasien mengatakan badan lemas Perdarahan makin banyak jika bergerak O: Ku : lemah - Aktivitas klien masih sedikit dibantu Pasien A: Masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan



9.



Evaluasi diri: Tindakan yang dilakukan kepada NY. A mampu memberitahu diri saya secara langsung akan pemasangan IV kateter secara benar dan kecepatan yang harus dibutuhkan saat pemasangan IV kateter pada saat penanganan Abortus. Dalam penanganan tersebut juga diperlukan kerjasama TIM yang bagus agar kondisi pasien segera stabil, dimana kekompakan TIM telah saya lihat secara langsung.