Equipment November 2013 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EQUIPMENT KOBELCO SK130 HDL UNTUK LOGGING



NOVEMBER 2013



www.majalahequipment.com



I N D O N E S I A



M a j a l a h A l at B e r at / Ko n s t r u k s i , T r u k D a n M u lt i M e s i n



TEROBOSAN PASAR SANY EXCAVATOR



Solusi Volvo Construction Equipment Di Sektor HTI JAGOAN KOBELCO DI PERTAMBANGAN



AR DAFTG HAR AA SEW



REBUTAN PASAR TRUK KARGO



Harga Rp. 20.000,-



Luar Jawa Rp. 30.000,-



2



EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



3



equipment note



Alihkan Fokus Pasar



P



enjualan alat-alat berat hingga kuartal ketiga tahun 2013 ini terus menunjukkan penurunan. Pemicunya apalagi kalau bukan karena kelesuan di industri tambang batubara. Krisis yang sudah berlangsung hampir dua tahun itu belum menunjukkan tanda-tanda pemulilhan. Akibatnya, penjualan alat berat dan heavy duty trucks terus menurun. Hampir semua pemasok barang-barang modal itu melaporkan adanya penurunan penjualan. Di tengah kelesuan industri pertambangan itu, para pemain alat berat dan heavy duty trucks mulai mengalihkan fokus pasar mereka ke sektor-sektor usaha lain. Ada dua pasar yang tampaknya masih bergairah, yaitu agro dan kehutanan (forestry). Meski kebutuhan peralatan di dua sektor itu tidak sebanyak seperti di pertambangan, namun permintaannya tetap tumbuh. Alat berat selalu dibutuhkan mulai dari pembukaan dan penyiapan lahan hingga pemanenan. Usaha Hutan Tanaman Industri (HTI) dan pertanian memang berkembang makin pesat di Indonesia saat ini. Ini terlihat dari meningkatnya aktivitas pembukaan lahan baru, di samping penggarapan lahan-lahan yang sudah ada. Majalah EQUIPMENT bulan ini menurunkan dua produk baru yang membidik sektor forestry dan agro. Volvo Construction Equipment memperkenalkan Excavator EC140BLCM dan EC210B untuk aplikasi forestry. Konsep pembuatan kedua mesin tersebut sudah disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan di sektor kehutanan di Indonesia. EC210B maupun EC140BLCM dirancang untuk melakukan berbagai jenis aplikasi di sektor HTI dimulai dari pembersihan, persiapan lahan hingga berbagai pekerjaan pemanenan kayu, seperti loading dan prebunching. Sementara Kobelco melalui PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia meluncurkan Hydraulic Excavator Acera Geospec SK130HDL. Aplikasi mesin ini sama juga untuk aplikasi agro dan forestry. Spesifikasi mesinnya telah di-upgrade untuk pekerjaan logging di Indonesia. Apalagi SK130 HDL merupakan pengembangan dari model-model terdahulu, sehingga dijamin menawarkan banyak nilai plus bagi customer. Mesin ini diklaim memiliki kekuatan paling tinggi di kelasnya dan kemampuan traksi powefull. Pengalihan fokus pasar juga terjadi di sektor transportasi. Perusahaan-perusahaan yang tadinya ramai-ramai menggarap heavy duty truck untuk aplikasi off-road di pertambangan, kini mulai menggarap pasar pengangkutan kargo dan logistik. PT Gaya Makmur Mobil (GMM), contohnya, memperkenalkan truk-truk yang powerfull untuk transportasi jalan raya. Bahkan Sinotruk yang dipasarkan PT. Intraco Penta Wahana (IPW), salah satu anak perusahaan PT Intraco Penta, memperkenalkan truk dengan ruang kargo yang ekstra panjang. Dalam edisi ini kami menyajikan beragam informasi menarik lain seputar bisnis alat berat/konstruksi plus perkembangan industri-industri terkait. Selain edisi cetak, kini tersedia cara lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan Majalah EQUIPMENT, yakni dengan berlangganan e-magazine yang tersedia pada aplikasi Scanie dan Wayang Force untuk Ipad dan Magzter. Aplikasi-aplikasi lain akan segera menyusul. Kami perlu mengingatkan Anda akan dua kegiatan pameran penting yang akan digelar pada November ini, yaitu Indonesia International Infrastructure dan Konstruksi Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta (13-15 November) dan Sumatera Miner yang akan digelar di Palembang (19-21 November).



4



EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



EQUIPMENT INDONESIA



inside



www.majalahequipment.com Pemimpin Umum MH Said Abdullah Pemimpin Redaksi William Syukur Tim Editorial Yuri Alfred, William Syukur, Putut Udjiyanto



42



Fotografer Christianto



Upaya Sany Excavator Rebut Pasar Indonesia



Iklan & Promosi Beatrix Anwar Artistik/Produksi Suherman Distribusi & Sirkulasi Damas Madun Sekretariat Chatarina Ratna Penerbit: PT. Karindo Media Sejahtera, No. Rekening : 122-0005081461 Bank Mandiri, Cabang Bendungan Hilir, Jakarta Alamat Redaksi: GEDUNG MTH SQUARE LT UG NO. A 11 BC JL. MT HARYONO KAV. 10 CAWANG, JAKARTA TIMUR 13330 PHONE: (62-21) 37045010, 29575262 FAX: (62-21) 29575262 MOBILE: 081314618208 EMAIL: [email protected]; [email protected] WEBSITE: www.majalahequipment.com PIN: 28DD9E75 Alamat distribusi & sirkulasi: Jalan Administrasi II No. 30 A LAN Pejompongan, Bendungan Hilir Jakarta 10210 Tel: (62-21) 37045010 FAX: (62-21) 29575262 HP: 081314618208 Email: [email protected]



6



30



11



8 EC140BLCM & EC210B SOLUSI VOLVO DI SEKTOR HTI 12 ACERA GEOSPEC SK130HDL 14 Upaya Sany Excavator Rebut Pasar Indonesia 18 SK 850 LC Super X JAGOAN BARU KOBELCO DI SEKTOR TAMBANG 22 Ketika Akses Informasi Jadi Kunci Sukses 26 KOMITMEN KASANA TINGKATKAN CITRA PRODUK CINA 30 Geliat XGMA Di Indonesia 32 SOLUSI TRANSPORTASI HYVA INDONESIA 34 Peresmian United Tractors Cabang Sampit 36 PERTARUNGAN TRUK KARGO DI IIMS 2013 40 JAGOAN BARU UD TRUCKS



EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Sany Excavator Kembali Menebar Pesona di Hadapan Masyarakat Alat Berat/ Konstruksi Indonesia. Bagaimana peluang pasarnya?



42 SOLUSI NATIONAL INSTRUMENTS UNTUK MONITORING ALAT BERAT 46 Antam Pelopor Hilirisasi Mineral 50 Kebutuhan Batubara Tetap Tinggi 52 Tiga Langkah Siasati UU Minerba 54 Sektor Konstruksi Dalam Pasar Tunggal ASEAN 2015



englishcorner



58 The Effort of Sany Excavator to Seize Indonesian Market 60 National Instruments Solutions For Monitoring Heavy Equipments



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



7



PRODUCT LAUNCH



EC140BLCM & EC210B



Dipta Pratangga, Business Manager VCE



SOLUSI VOLVO DI SEKTOR HTI Volvo Construction Equipment Memperkenalkan Excavator EC140BLCM dan EC210B sebagai Solusi untuk Penggarapan Sektor Kehutanan dan Pertanian.



8



Usaha Hutan Tanaman Industri (HTI) dan pertanian berkembang makin pesat di Indonesia. Kedua industri ini terus tumbuh di tengah kelesuan sektor pertambangan, terutama segmen batu bara. Hal itu terlihat dari meningkatnya aktivitas pembukaan lahan baru, di samping penggarapan lahan-lahan yang sudah ada. Daerah Sumatera dan Kalimantan sudah lama dikenal sebagai tanah subur untuk usaha kehutanan dan pertanian selama ini. Namun, belakangan ini terjadi ekspansi ke wilayah Indonesia lainnya di sebelah timur, khususnya di Papua. Pengelolaan usaha HTI sangat mengandalkan pengoperasian peralatan berat, mulai dari pembukaan lahan, persiapan, perawatan, pemanenan hingga pengangkutan. Bisnis kehutanan merupakan usaha yang berkelanjutan dan dengan jaminan produksi yang terus menerus. Di tanah Indonesia, komoditas-komoditas kehutanan tumbuh subur dengan masa panen yang jauh lebih cepat, yaitu setiap 5 tahun, dibandingkan masa panen HTI di Eropa yang harus menunggu hingga 35 tahun. Dari sisi geografis hal ini merupakan keuntungan



EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Volvo telah mengembangkan teknologi efisiensi bahan bakar yang memungkinkan mesinmesin ini bekerja pada beban yang optimal dan putaran mesin yang rendah.



bagi Indonesia, tetapi di sisi lain usaha HTI membutuhkan lebih banyak peralatan berat dan menuntut mesin-mesin itu bekerja lebih keras dan lebih intens. Selain itu, kondisi alam Indonesia yang dikenal sebagai daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi operasi peralatan berat. Tanah yang lembek dan berawa menyulitkan manuver mesin-mesin besar di lokasi kerja. Medan yang berat itu mengakibatkan mesin tidak bisa bekerja secara optimal, produktivitas rendah dan membuat peralatan lekas rusak. Investasi peralatan dalam kondisi seperti ini jelas lebih banyak ruginya daripada untung. “Tantangan pertama dari pasar ini adalah kondisi permukaan tanah, dimana sebagian besar pemilik HTI menanam pohon pada area rawa. Untuk memanen pada kondisi lahan seperti ini dibutuhkan mesin dengan ground pressure yang rendah,” ungkap Dipta Pratangga, Business Manager Volvo Construction Equipment. Selain faktor alam, lanjut Dipta, tantangan lainnya bersumber dari bahan bakar. Kwalitas bahan bakar yang ada di site kurang bagus. Kondisi ini menuntut penggunaan filter yang berkualitas supaya bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran benarbenar berkualitas baik. Problem lain, ia mengatakan, di negara tropis seperti Indonesia, setiap mesin memiliki kecenderungan mengalami overheating. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka diperlukan



adanya sistem pendingin, khusus untuk daerah tropis. Namun, PT Volvo Indonesia mempunyai solusi untuk meretas beberapa persoalan tersebut. Pabrikan ini telah mengembangkan dua jenis produk yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada sektor pertanian dan kehutanan di Indonesia. “Kami menawarkan produk Volvo EC140BLCM dan EC210B. Khusus untuk Volvo EC140BLCM telah dikembangkan dengan undercarriage yang tinggi dan lebar sehingga mampu bekerja di area berawa,” urai Dipta kepada majalah Equipment Indonesia. Konsep pembuatan kedua mesin tersebut sudah disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan di sektor kehutanan dan pertanian. Dipta mencontohkan modifikasi penyaringan bahan bakar. “Untuk mengakomodasi kualitas bahan bakar di Indonesia, mesin-mesin ini telah dilengkapi dengan sistem penyaringan bahan bakar ekstra, berupa fuel water separator dengan kapasitas yang lebih besar,” imbuhnya. Multi fungsi Dipta memaparkan, baik EC210B maupun EC140BLCM dirancang untuk melakukan berbagai jenis aplikasi di sektor HTI dimulai dari pembersihan lahan, persiapan lahan hingga berbagai pekerjaan pemanenan kayu, seperti loading dan prebunching. Tidak hanya itu, mesin-mesin tersebut dapat dipasang dengan NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



9



PRODUCT LAUNCH lebar akan mengurangi ground pressure dan meningkatkan kemampuan maneuver di lahan gambut. Keuntungannya, pelanggan akan menghemat waktu kerja dengan mengeliminir waktu kegiatan untuk mempersiapkan brush matting,” papar Dipta Excavator-excavator yang dirancang khusus untuk aplikasi HTI ini memiliki fitur-fitur safety yang menarik. “Safety sebagai bagian dari Volvo Core Value, kami tunjukkan dengan menambahkan fitur cabin guard,” imbuhnya. Selain itu, Cabin Volvo Excavator telah dilengkapi dengan air-conditioner sebagai standar spesifikasi untuk menambah kenyamanan bagi operator saat bekerja. Keuntungannya, operator dapat lebih produktif sehingga memaksimalkan produktivitas dan profit pelanggan. Fitur lainnya adalah komponen boom dan arm yang diperkuat, plus engine guard dan heavy duty bottom cover. Volvo CareTrack



berbagai jenis attachment tambahan seperti harvester, debarker dan rotating grapple. Menurut Dipta, hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan para pelanggan yang berbeda-beda. Ia mencontohkan, kontraktor panen umumnya sudah cukup puas dengan sistem pemanenan semi mekanis, dimana excavator dengan menggunakan fix grapple saja sudah cukup. Tetapi ada juga pelanggan yang menerapkan sistem pemanenan full mekanis dengan menggunakan attachment harvester, debarker dan tree shear. “Kami sudah pernah melakukan uji coba dengan beragam attachment tersebut di Sumatera, dan excavator-excavator Volvo tersebut membuktikan hasil yang maksimal,” ucapnya bangga. Volvo telah mengembangkan teknologi efisiensi bahan bakar yang memungkinkan mesin-mesin ini bekerja pada beban yang optimal dan putaran mesin yang rendah, berkat filosofi mesin yang telah



dibangun sselama bertahun-tahun untuk menyesuaikan dengan cost sensitive market, seperti HTi di Indonesia. “Kami menerapkan nilai-nilai perusahaan, yaitu Quality, Safety and Environmental Care sebagai dasar dalam mengembangkan produk dan layanan kami,” jelasnya.



Fitur standar lainnya yang dibenamkan pada unit-unit ini adalah sistem telematik yang disebut Volvo CareTrack. Sistem ini tersambung dengan mesin Electronic Control Unit untuk merekam data performa mesin. Dengan akses yang mudah ke website CareTrack www.caretrackvolvo. com, customer bisa mengunduh konsumsi bahan bakar secara aktual, melacak lokasi alat, melakukan pembatasan lokasi kerja (geofencing) dan merencanakan perawatan. CareTrack tersedia untuk seluruh produk Volvo excavator, artic hauler dan wheel loader. Pelanggan Volvo akan mendapatkan fasilitas caretrack secara gratis selama 3 tahun.



Volvo EC140BLCM dan EC210B telah melewati serangkaian uji coba pada jenis pekerjaan yang berbeda-beda sebelum dipasarkan di Indonesia. Sebut saja, misalnya, uji coba EC140BLCM di HTI Acacia Crassicarpa di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi. Unit ini dapat bekerja di atas lahan gambut dengan baik. Uji coba dilakukan selama ribuan jam tanpa adanya masalah yang serius.



Customer juga dapat mengunduh MATRIS langsung dari alat untuk melihat data secara lebih detil, menganalisa cara kerja operator dan mempercepat prosess troubleshooting. Untuk analisa MATRIS, pelanggan dapat menghubungi distributor Volvo Construction Equipment, yaitu Intraco Penta Prima Servis (Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku) dan Indotruck Utama (Sumatera, Jawa, dan Papua).



“Volvo EC140BLCM memiliki standar ukuran undercarriage yang lebih besar. Ukuran undercarriage tersebut sama dengan Volvo EC210, untuk menghasilkan drawbar pull yang lebih besar. Drawbar pull sangat penting untuk menarik muatan dan mendaki bukit. Ukuran track shoes yang



“Dengan jaringan distributor Volvo Construction Equipment di seluruh Indonesia yang mengedepankan culture Volvo yaitu: energy, passion and respect kami percaya bahwa produk kami akan menjadi pilihan terbaik di sektor HT,” pungkas Dipta. EI



10 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



11



product launch



ACERA GEOSPEC SK130HDL PT Daya Kobelco CMI meluncurkan Acera Geospec SK130HDL, Hydraulic Excavator Anyar untuk Aplikasi Agro dan Forestry.



A



da suasana yang sedikit berbeda di depan Hotel Sanghri-La, Jakarta, Jumat (25/10/2013). Satu unit alat berat jenis excavator berdiri dengan gagahnya di sebuah area yang berada di depan ballroom hotel berbintang itu. Tampil dengan warna hijau toska yang khas membuat orang-orang yang melintas bisa menebak jika mesin berleher jenjang itu adalah buatan pabrikan asal Jepang, Kobelco. Hydraulic Excavator Acera Geospec SK 130 HDL (Heavy Duty Logging), demikian model dari excavator itu, merupakan produk anyar yang diperkenalkan PT Daya Kobelco Construction Machinary Indonesia kepada lebih dari 200 customernya yang bergerak yang bergerak di bidang agro dan forestry. Orimoto Seiji, President Director PT. Daya Kobelco CMI mengungkapkan, SK 130 HDL adalah sebuah mesin handal yang khusus dirancang untuk kondisi di Indonesia. Alat ini, menurutnya, akan sangat cocok untuk membantu pekerjaan customer, terutama pada pekerjaan logging di Indonesia. “Kondisi lingkungan di Indonesia yang cenderung lebih sulit dan tidak seperti negara lain membuat Kobelco perlu merancang khusus sebuah alat yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. SK 130 HDL adalah alat yang tepat untuk itu,” ungkap Orimoto. Budiono Wibowo, Product Support Director PT. Daya Kobelco CMI, memaparkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki SK 130 HDL. Ia menjelaskan, sebagai pengembangan dari model-model sebelumnya, yakni SK 130, SK 125 dan SK 115, SK 130 HDL ini didedikasikan secara



12 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Orimoto Seiji didampingi Yushi Sandidharma dan Budiono Wibowo. khusus untuk aplikasi di bidang forestry dan agrikultur. “SK 130 HDL telah melalui serangkaian riset dan pengembangan sehingga memiliki kekuatan yang paling tinggi di kelasnya, serta daya tarik yang powefull. Spesifikasi mesin ini telah di-upgrade untuk pekerjaan logging di Indonesia.” ia menambahkan. Budiono melanjutkan, terdapat lima keunggulan yang dimiliki oleh Kobelco Hydrolic Excavator Acera Geospec SK 130 HDL. “SK 130 HDL mempunyai kapasitas hidrolik yang besar, menggunakan pompa hidrolik yan sama dengan tipe 20 ton yang merupakan powerfull engine,” paparnya. Selanjutnya, SK 130 HDL dirancang pula dengan travel motor berkekuatan besar, yang juga menggunakan motor yang sama dengan tipe 20 ton. Eskavator ini telah dukung pula dengan Modified Upper Roller dan penambahan clearance sehingga jarak body dari tanah bertambah 70 mm.



“Motor yang besar membuat Sk 130 HDL semakin tangguh untuk pekerjaan logging, sementara tinggi clearance yang bertambah 70 mm membuat pengemudi tidak khawatir bagian bawah mesin akan tersangkut dengan bonggol-bonggol pohon,” terang Budiono. Keunggulan lain, lanjut Budiono, excavator hidrolik ini telah dilengkapi dengan side bumper dan bottom cover. Ini membuat body dapat terlindungi dari bahaya-bahaya pada pekerjaan logging. Selain itu, SK 130 HDL telah mengadopsi model single grouser shoes yang membuatnya dapat berjalan dengan mudah saat melewati tanah basah berlumpur. “Tersedia pula tipe shoe triple grouser 900 mm sesuai dengan kebutuhan kostumer,” tukas Budiono. Meskipun tergolong produk baru, PT Daya Kobelco CMI menjamin ketersediaan suku cadang dan produk pendukung lainnya. Itu karena mesin ini adalah bentuk



pengembangan dari produk sebelumnya. Diungkapkan Budiono, terdapat 31 kantor cabang dan pusat service di seluruh Indonesia, ditambah lagi dengan teknisi-teknisi yang memiliki pengalaman untuk mendukung SK 130 HDL, membuat excavator ini akan terus memberikan manfaat bagi customer. PT. Daya Kobelco CMI adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bergerak di bidang keagenan penjualan, pelayanan dan product support untuk peralatan berat merk Kobelco, yang terdiri dari excavator dan crane. Selain itu, perusahaan ini juga turut memegang merk lain seperti New Holland untuk produk backhoe loader, wheel loader, dan skid steer loader. Daya Kobelco juga menjadi distributor Daemo Alicon Breaker, Iwafuji Harvester, Generator HPG dan Nagawa Superhouse. Paling anyar, Daya kobelco turut mengageni Tigercat, mesin mesin untuk aplikasi kehutanan. EI



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



13



cOVERSTORY



Upaya Sany Excavator Rebut Pasar Indonesia Sany Excavator Kembali Menebar Pesona di Hadapan Masyarakat Alat Berat/Konstruksi Indonesia. Bagaimana peluang pasarnya?



S



any Excavator kembali tampil di ajang pameran alat berat/ konstruksi Indonesia yang diselenggarakan oleh PT Pamerindo Indonesia di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, 4-7 September 2013. Ini untuk kedua kalinya brand peralatan konstruksi asal Cina ini ikut serta dalam eksibisi ini. Event berskala internasional yang digelar sekali dalam dua tahun itu dikenal sebagai eksibisi terbesar di Indonesia untuk mesin-mesin yang beroperasi di sektor konstruksi & infrastruktur, pertambangan, pertanian hingga kehutanan. Pameran dagang ini tentu saja menawarkan banyak peluang bisnis di sektorsektor tersebut sehingga menjadi kesempatan yang sangat baik bagi eksibitor seperti Sany untuk memperkenalkan alat-alat berat/konstruksi. Itulah sebabnya Sany tidak mau melewatkan begitu saja eksibisi ini. Kali ini, tampil bersama produk-produk Sany lainnya, seperti berbagai model crane, concrete machine dan mesin-mesin pembuat jalan, Sany Heavy Machinery menghadirkan hydraulic excavator. Sany Heavy Machinery merupakan anak usaha dari Sany Heavy Industry dengan spesialisasi pada bidang R&D, manufacturing dan penjualan excavator. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 ini memiliki dua basis manufacturing yang terletak di Lingang (Provinsi Shanghai) dan Kunshan (Provinsi Jiangsu). Kapasitas produksi dari kedua fasilitas itu mencapai 80.000 unit per tahun, menduduki peringkat pertama di dunia.



Sany Hydraulic Excavator SY215C



14 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Sebagaimana kehadiran Sany di berbagai panggung pameran berkelas internasional lainnya, mesin-mesin Sany selalu menjadi pusat perhatian pengunjung. Menurut Frank Tian, Vice General Manager Sany Excavator untuk Overseas Marketing Departement dari Sany Heavy Machinery, hal itu disebabkan karena kualitas dan berbagai kisah sukses di balik proses pembuatannya. Tengok saja Hydraulic Excavator



SANY INDONESIA MACHINERY UOB Plaza Unit 1, 42th Floor Jl. M.H, Thamrin Kav. 8-9 Jakarta Pusat 10230 Indonesia Phone: 021 - 64700343 E-mail: [email protected]



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



15



cOVERSTORY



Penampilan Sany Excavator dan produk-produk Sany lainnya di Mining Expo 2013, Jakarta. SY215C yang terkenal dengan teknologi hemat energi. Produk ini diklaim menguasai pangsa pasar Cina di kelasnya. Kuasai pasar Cina Didirikan pada tahun 1989, dalam tempo relatif singkat Sany Group sudah menjelma menjadi produsen alat berat/ konstruksi terbesar di Cina dan menduduki peringkat kelima dalam industri permesinan konstruksi global – menurut versi KHL Group, penerbit beberapa majalah peralatan konstruksi. Pabrikan ini telah membangun basis-basis produksi di berbagai negara, yaitu Amerika Serikat, Jerman, India dan Brasil. Bisnis perusahaan ini sudah merambah ke lebih dari 150 negara dengan nilai penjualan pada 2011 mencapai 12,3 miliar dollar. Merujuk pada laporan Off-Highway Research, sebuah perusahaan konsultan khusus bidang riset dan analisis bidang konstruksi internasional, pangsa pasar Cina di pasar permesinan konstruksi global melonjak dari 18% pada 2002 menjadi 32%



pada 2009 dalam hal volume penjualan. Menurut laporan lembaga riset tersebut, ada tiga perusahaan Cina yang menjadi pionir terkemuka dalam industri peralatan berat/konstruksi, yaitu Sany Heavy Industry, Zoomlion dan XCMG. Ketiganya tampil sebagai pabrikan-pabrikan dominan yang menguasai sekitar 30% pasar di Cina, lebih besar dari tiga perusahaan asing papan atas yang aktif di pasar Cina (Caterpillar, Komatsu dan Volvo). Ketiga perusahaan pabrikan alat berat asal Cina itu menduduki posisi 10 besar dalam hal pendapatan penjualan di pasar global. Terlepas dari itu, Sany dan juga XCMG yang baru muncul pada awal tahun 1990an mampu dengan cepat mentransformasikan dirinya dari perusahaan yang hanya memiliki satu produk menjadi pabrikan dengan production lines yang sangat komprehensif. Tipe dan model peralatan yang ditawarkan sangat beragam, demikian juga ukurannya. Hampir tak satu pun warga Amerika yang



16 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



pernah mendengar tentang perusahaan pembuat alat berat/konstruksi asal Cina sebelum Sany Heavy Industry membangun fasilitas nan megah di sebuah kawasan industri pada 2007 di negeri yang dipimpin oleh Barack Obama itu. Tanpa menunggu lama, Sany membangun gedung perkantoran dan warehouse senilai $60 juta. Tidak hanya gencar melakukan ekspansi pasar dengan membuka basis-basis produksi di beberapa belahan dunia, Sany juga terus menambah product line dengan melancarkan aksi akuisisi, membentuk perusahaan patungan dan mendirikan banyak outlet rental. Berbagai terobosan tersebut merupakan bagian dari upaya Sany untuk semakin mendekatkan diri dengan customer dan juga sekaligus mewujudkan ambisinya menjadi pabrikan alat berat/konstruksi nomor satu di dunia. Sany di Indonesia Sany Heavy Industry sudah membangun jaringan bisnisnya di Indonesia lewat beragam



dan servis yang sesuai dengan tradisi setempat yang berkelas.” Dalam melakukan ekspansi pasar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Sany mengutamakan pentingnya “lokalisasi”. Langkah pertama untuk memasuki pasar global adalah lokalisasi. Lokalisasi industri adalah fondasi dari globalisasi Sany. Itu berarti bahwa Sany membangun produk-produk yang sesuai dengan standar-standar dari pasar setempat, meng-hire staf lokal dan mengaplikasikan sistem manajemen lokal juga. Sany Heavy Industry dikenal sebagai perusahaan yang mengedepankan mutu. Philip Kotler pernah memberikan testimoni yang mencengangkan mengenai performa Sany. Berbicara dalam GMC President Forum yang diselenggarakan oleh Global Marketing Company pada 17 Juni 2011 di Cina, dia berbicara tentang strategi global pabrikan-pabrikan Cina. Sepanjang pidatonya, Sany digambarkan sebagai satu perusahaan yang luar biasa. “Beberapa hari lalu saya mengunjungi satu perusahaan yang luar biasa. Namanya Sany Heavy Industry yang bergerak di bidang alat-alat berat/konstruksi. Pabrikpabriknya bersih dan rapi, menggunakan teknologi canggih. Setelah mengunjungi kantor-kantor dan pabrik-pabriknya, opini saya mengenai pabrik Cina berubah. Saya percaya prasangka terhadap perusahaan Cina akan segera berubah jika kita menemukan lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan seperti Sany,” kata Philip Kotler yang dikenal sebagai bapak pemasaran moderen. Doktor dari MIT dan post-doktoral dari Harvard University ini pada saat mengunjungi Sany memberikan kuliah umum mengenai penjualan dan manajemen. produk yang ditawarkannya. Frank Tian mengatakan, Sany bertekad menghadirkan dirinya tidak hanya sebagai sebuah perusahaan Cina yang beroperasi di Indonesia, tetapi akan menjadi sebuah pabrikan peralatan konstruksi yang membumi di Indonesia. Pernyataan itu terkait dengan komitmen Sany Heavy Industry kepada Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu yang berjanji akan membenamkan investasi senilai US$200 juta di kawasan industri Karawang, Jawa Barat untuk pembangunan pabrik. Berdasarkan perjanjian itu, Sany



Heavy Industry menjadi perusahaan Cina pertama yang melakukan investasi skala besar di Indonesia di sektor manufaktur. Pabrik tersebut pada tahap awal diharapkan untuk membuat excavator.



Sany sudah dikenal baik sebagai brand No.1 di Cina dalam industri berat. Sany berkomitmen untuk mengubah image dari industri mesin berat Cina di pasar Indonesia dengan menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dan servis yang berkualitas.



Kata Frank, “Di Sany kami selalu memperkenalkan ‘kualitas mengubah dunia’ sebagai filosofi bisnis kami dan filosofi ini tidak akan berubah di pasar Indonesia. Dengan tim manajemen dan fasilitas fabrikasi yang akan dibangun di Indonesia, kami siap memberikan kepada para customer peralatan-peralatan yang bermutu



“Dengan keyakinan mengutamakan produk-produk dan servis berkualitas tinggi, performa yang luar biasa dan tanggung jawab yang besar, Sany Heavy Machinery di Indonesia akan bekerja sama dengan customer untuk membangun masa depan lebih cerah,” pungkas Frank meyakinkan. EI



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



17



cOVERSTORY



SK 850 LC Super X



JAGOAN BARU KOBELCO DI SEKTOR TAMBANG PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia (Daya Kobelco CMI) memperkenalkan produk-produk andalannya untuk operasi pertambangan, membuktikan keseriusannya menggarap sektor usaha tersebut.



B



isnis pertambangan, khususnya di sektor batu bara, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami kondisi mati suri selama hampir dua tahun belakangan. Semakin menguatnya harga komoditas yang juga dikenal dengan sebutan “emas hitam” itu di pasaran diyakini secara berangsur-angsur akan menggairahkan kegiatan produksi batu bara di Tanah Air. Kondisi ini akan memberikan efek domino, karena akan menghembuskan nafas segar pada bisnisbisnis ikutannya yang selama ini ikut lesu, seperti bisnis peralatan berat. Salah satu indikasi pemulihan itu adalah ramainya pameran mesin-mesin pertambangan, baik peralatan berat maupun heavy duty trucks, di ajang Mining Indonesia 2013 awal September lalu. Beberapa eksibitor besar di event berskala internasional itu menampilkan produk-produk anyar khusus untuk bidang pertambangan, seperti terlihat di booth PT Daya Kobelco CMI. Perusahaan ini mengusung jagoannya, SK 850 LC (kelas 80 ton) dan SK 480 LCME. mesin-mesin tersebut dirancang khusus untuk operasi pertambangan, mulai dari batu bara, quarry hingga mineral. Daya Kobelco CMI merupakan distributor tunggal alat berat/konstruksi merk Kobelco di Indonesia. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2000 ini merupakan anak usaha dari Kobelco, Jepang. Sebagai subsidiary dari Kobelco, itu berarti perusahaan ini memasarkan produk dan/ atau brandnya sendiri di Indonesia yang, menurut Yushi Sandidarma selaku Sales & Marketing Director Daya Kobelco, “Menjamin mutu produk, kelancaran pasokan peralatan, ketersediaan suku cadang dan support yang baik kepada customer.” Untuk pasar Indonesia, Kobelco tergolong



Kobelco Excavator SK 850 LC Super X pemain baru di sektor pertambangan. Produk-produk Kobelco selama ini memiliki nama besar di sektor konstruksi, infrastruktur dan perkebunan, termasuk kehutanan. Bahkan Budiono Wibowo, Product Support Director PT Daya Kobelco, mengklaim pangsa pasar Kobelco di sector construction tersebut bisa lebih dari 35 persen dan menjadi market lead-



18 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



er di sector construction. Orimoto Seiji, Presiden Director PT Daya Kobelco CMI, mengakui bahwa pada prinsipnya Kobelco di Indonesia memperkuat pasar di semua sektor. “Kobelco tidak pilih-pilih tetapi bergerak sesuai dengan product lines Kobelco. Hanya porsinya saja yang berbeda,” ungkapnya.



sehingga bisa memuat material seperti batu bara ke dalam dump truck berkapasitas 40 ton hanya dalam waktu 2 menit saja. Unit ini juga bekerja sangat optimal dengan pengoperasian H-mode, yaitu 58L/h. Dia juga mengklaim SK850LC sebagai unit tercepat di kelasnya dengan kecepatan swing hingga 8,4 min-1 yang secara signifikan memperpendek siklus pengerjaan dengan pengoperasian yang smooth dan cepat.



Budiono Wibowo dan Yushi Sandidharma. Apalagi, Budiono menambahkan, potensi pasar Indonesia untuk alat berat/konstruksi sangat luas. Sumber daya alam Indonesia berlimpah ruah. Selain itu, ada banyak sekali pekerjaan yang mengandalkan operasi peralatan berat/konstruksi, seperti pekerjaan konstruksi dan infrastruktur yang tidak akan pernah habis. Kondisi serupa terjadi di sektor perkebunan dan kehutanan. Kebutuhan alat untuk pembukaan dan perawatan lahan tidak akan pernah berhenti. Namun, setelah sukses menggarap pasar-pasar tersebut, beberapa tahun terakhir Kobelco mulai melirik celah di sektor pertambangan, yang ditandai dengan peluncuran tiga model hydraulic excavator tersebut, SK 480, SK 850 dan SK 330. “Peluang pertumbuhan bisnis alat berat di sektor pertambangan tetap ada meski kondisinya saat ini masih lesu. Kobelco selalu menjaga agar tetap terjadi pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkap Yushi. Sebagai pemain baru di pasar pertambangan, Yushi mengakui porsi pasar Kobelco di sektor itu memang belum signifikan. Namun, dengan memperkenalkan ketiga model excavator tersebut dan seiring dengan semakin membaiknya kondisi pasar pertambangan di Tanah Air belakangan ini, Kobelco bertekad untuk makin fokus menggarap pasar pertambangan. Budiono mengungkapkan, meski



kehadiran produk-produk Kobelco di pertambangan batu bara belum dominan, namun di sektor-sektor tambang yang lain mereka cukup kuat. Dia mencontohkan tambang quarry di mana banyak kontraktor atau penambang menggunakan unit-unit Kobelco. “Tambang quarry itu seperti usaha tambang skala kecil dan Kobelco banyak menggarap pasar itu selama ini,” imbuhnya. Apa nilai lebih yang diusung produk-produk Kobelco tersebut? Menurut Yushi, Excavator SK 480 LCME dan SK 850 LC dirancang khusus supaya mampu berperforma maksimal di area pertambangan. Keduanya memiliki keunggulan terbaik di kelasnya dengan tingkat efisiensi yang tinggi. “SK 850 LC merupakan salah satu produk unggulan Kobelco untuksektor pertambangan,” komentar Yushi tentang hydraulic excavator yang menjadi primadona di booth PT Daya Kobelco pada pameran Mining Indonesia 2013 baru-baru ini. SK 850 LC benar-benar menjadi jagoan panggung PT Daya Kobelco selama pameran tersebut. Atraksi-atraksi mesin berpostur kokoh ini didampingi produkproduk andalan Kobelco lainnya, seperti Excavator SK480 LC, Mini Excavator SK50P, New Holland Wheel Loader W-190, Backhoe Loader B90B dan Skid Steer Loader L223. Yushi menjelaskan, SK850LC menggunakan ME Bucket 5,4 m3



Excavator ini memiliki kapasitas lifting yang stabil, karena menggunakan variable crawler yang dapat diperluas hingga maksimum 4,400 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Di samping itu, SK 850 LC memiliki Drawbar Pulling Force sebesar 637 kN yang terbaik di kelasnya. Sebagaimana produk-produk Kobelco lainnya, tutur Yushi, PT Daya Kobelco senantiasa menyediakan eskavator-eskavator bertenaga dan hemat bahan bakar. “Ini merupakan keunggulan yang kami miliki dibandingkan dengan kompetitor yang lain,” tukasnya. “Banyak kompetitor kami mengklaim bahwa produk-produk mereka hemat bahan bakar, namun kinerja produk-produk mereka menjadi tidak optimal. Kami menjamin hal-hal semacam itu tidak akan ditemukan pada produk-produk kami,” tambah Budiono sedikit berpromosi.



cOVERSTORY Program unggulan Kwalitas istimewa yang melekat pada produk-produk Kobelco ini merupakan buah dari penelitian bertahun-tahun yang telah dilakukan perusahaan induknya, Kobe Steel, Jepang. Selain itu, Kobelco merupakan perintis dalam teknologi hidrolik untuk eskavator pada tingkat global sejak 1934. Sementara Kobelco di Indonesia terus melakukan R&D, baik untuk pengembangan produk-produk baru maupun untuk meng-improve produk-produk yang sudah ada. Semua upaya itu ditempuh supaya pabrikan ini dapat menjual mesin-mesin yang sesuai dengan kebutuhan customer. Ada beberapa program yang dilaksanakan Kobelco di Indonesia untuk meningkatkan kwalitas produk maupun layanannya. Salah satu contohnya adalah “Proyek Harimau” yang dikembangkan oleh assembling plant Kobelco di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Target dari program ini, antara lain, supaya Kobelco menjadi produk



yang berkualitas nomor satu. “Harapannya adalah supaya produk Kobelco itu kuat dan cepat seperti Harimau. Alhasil, quality control begitu keluar dari pabrik sangat bagus baik dari segi fitur maupun performa,” ucap Budiono berpromosi.



baik, memberikan pelatihan-pelatihan dan sebagainya. Semuanya ini dilakukan demi mencapai customer satisfaction. Sebab, kami tidak hanya menjual produk, tetapi juga service provider,” ungkapnya meyakinkan.



Proyek Harimau ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan produksi. Kalau sebelumnya dibutuhkan waktu sekitar 80 menit untuk menghasilkan satu mesin, kini hanya dalam tempo 21 menit. Akibatnya, jumlah produksi sudah mencapai 500 unit per bulan dari 200 unit per bulan sebelumnya. Jadi kenaikannya hampir dua kali lipat.



Program berikutnya yang segera diluncurkan, tambah Budiono, adalah “Gajah 95” untuk inventory dan spareparts. PT Daya Kobelco menargetkan ketersediaan inventory sampai 95%. Dengan berbagai improvement tersebut, dan Yushi optimis Daya Kobelco akan semakin baik lagi dalam melayani kebutuhan para customernya yang tersebar di berbagai sektor industri.



Program lainnya yang digulirkan sejak April lalu di Daya Kobelco terkait dengan program “Proyek Badak 24”, yaitu apa yang menjadi kebutuhan mendasar untuk servis. Inti dari program tersebut, menurut Budiono, adalah melatih para tim servis untuk memiliki skill dan kultur kerja yang khas Kobelco. “Kami menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk memberikan servis yang



20 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



PT Daya Kobelco juga terus memperluas jaringan bisnisnya. Perusahaan ini sudah memiliki 20 kantor cabang dan 10 kantor servis, serta berencana membuka kantor cabang baru di Jayapura dan Merauke pada tahun ini juga. Sementara untuk men-support bisnis para pelanggan, perusahaan ini memiliki lebih dari 400 tenaga mekanik. Mereka tersebar di berbagai kantor cabang dan fasilitas tersebut. EI



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



21



corporate



Mobile Crane XCMG



Ketika Akses Informasi Jadi Kunci Sukses PT Gaya Makmur Tractors berbagi rahasia suksesnya memasarkan alat berat/ konstruksi pada masa krisis.



P



ada saat terjadi krisis, dalam bidang apa saja, orang-orang cenderung mengeluh, bahkan panik sehingga mereka ikut terseret dalam krisis itu. Padahal, kata orang bijak, sebuah krisis merupakan pintu menuju sukses berikutnya. Sebab, krisis bisa membuka mata kita untuk melihat peluang-peluang baru. Problemnya, kata Herry Hermansyah, Marketing Director PT Gaya Makmur Tractors, orang cenderung menjadi follower, sehingga mudah sekali ikut arus. “Kita cenderung mengekor di belakang orang lain. Ketika ada orang yang sukses dalam



22 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



sebuah bisnis, kita ikut-ikutan menggeluti bisnis seperti itu, padahal belum tentu kita bisa sukses dalam bisnis tersebut,” imbuhnya. Herry mencontohkan gejolak dalam bisnis alat berat, terutama untuk pasar pertambangan yang sudah hampir dua tahun mengalami kelesuan. Krisis itu dipicu oleh merosotnya harga komoditas batubara sehingga aktivitas produksi pun lesu. Akibatnya, makin banyak peralatan tambang yang menganggur. Herry tidak menafikkan imbas kejatuhan harga batubara itu terhadap bisnis pera-



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



23



corporate latan berat. Namun, menurutnya, segmen tambang batubara bukan lahan satu-satunya untuk operasi barang-barang modal itu. Sebab, di tengah krisis pertambangan saat ini, masih banyak sektor lain yang membutuhkan mesin-mesin besar itu. Itu sebabnya dia berani menyimpulkan bahwa secara umum pasar alat berat belum lesu. “Kelesuan pasar akan terjadi pada 2014 mendatang, antara Januari hingga April. Itu karena 2014 merupakan tahun politik dimana Indonesia memilih calon pemimpinnnya. Semua cenderung wait and see siapa yang akan memimpin. Setelah itu, pasar akan bergairah kembali,” ucapnya meyakinkan. Herry mengatakan, sebetulnya ada banyak pekerjaan yang membutuhkan peralatan berat. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui informasi tentang proyek-proyek itu. Mereka tidak punya akses terhadap informasi-informasi itu. “Yang terjadi saat ini sesungguhnya adalah perang informasi. Siapa yang menguasai informasi, merekalah yang bakal mendapatkan pekerjaan. Para pengusaha dituntut memiliki kejelian untuk mengetahui informasi-informasi mengenai sebuah proyek,” tandasnya. Namun, karena cenderung menjadi follower, dia melanjutkan, orang-orang tidak berinisiatif untuk mencari informasi. Akibatnya, mereka tidak bisa mendapatkan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ada. “Tipe pengusaha follower adalah jika ada sebuah proyek, mereka ramai-ramai merebut kuenya,” tukasnya. Kuasai informasi Tanpa maksud memegahkan diri, Herry menceritakan rahasia ketahanan bisnis PT Gaya Makmur Tractors dalam situasi yang dianggap sebagai krisis oleh kebanyakan pemain alat berat Indonesia saat ini. Ia mengakui usaha pertambangan memang menyerap lebih banyak alat berat dibandingkan sektor-sektor lainnya. Meski demikian, tidak serta merta pasar barang-barang modal itu hancur. Dia mencontohkan sebuah proyek benilai ratusan juta dollar AS yang sedang ditangani GMT justru pada saat banyak perusahaan kesulitan mendapatkan order. Namun, dia enggan mengungkap proyek yang dimaksud. Dia hanya mengungkapkan proyek-proyek tersebut berkaitan dengan usaha minyak & gas, serta pem-



buatan jalan beton (concrete) sepanjang 100 km dengan ketebalan sekitar 30 cm. Selain penguasaan informasi, lanjut Herry, faktor lain yang mendorong pertumbuhan bisnis Gaya Makmur Tractors adalah kemampuan menemukan pekerjaanpekerjaan yang membutuhkan peralatan berat dan mensuplai alat sesuai peruntukannya. Ia mencontohkan salah satu pasar baru yang belum banyak dilirik oleh pemain alat adalah pengerukan sungai. Ia mengatakan, sungai-sungai yang mengalami pendangkalan sangat banyak, terutama di daerah perkotaan. Ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Namun, upaya pengerukan yang dilakukan selama ini hanya alat-alat konvensional, sehingga hasilnya tidak optimal. “Gaya Makmur Tractors memperkenalkan alat yang sangat efektif untuk mengeruk endapan-endapan di sungai-sungai itu. Bayangkan, berapa banyak alat yang dibutuhkan untuk mengeruk sungai-sungai di Jakarta dan Bandung saja, misalnya,” kata Herry lagi. Dia membayangkan, kalau sungai-sungai yang melintas di Jakarta dan kota-kota lain sekitarnya dibersihkan secara massif, maka kebutuhan alat akan sangat banyak sehingga tidak banyak alat yang menganggur. Tidak menganggap 2013 sebagai tahun yang lesu, Gaya Makmur Tractors mengklaim target penjualan tumbuh 25-30 persen tahun ini. Target penjualannya hingga akhir tahun adalah 500-700 unit untuk semua tipe. Produk-produk andalannya yang paling banyak dijual adalah jenis crane, loader dan mesin untuk concrete. Sektor Infrastruktur Fokus pasar dari perusahaan yang berdiri pada 29 Agustus 2005 ini adalah infrastruktur. Perusahaan ini merupakan distributor tunggal untuk beragam merk dan tipe peralatan untuk pekerjaan infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah Wirtgen Group, Sennebogen, Morooka, Winbull Yamaguchi, XCMG dan Shantui. Principal dari produk-produk tersebut adalah pabrikanpabrikan terkemuka di negaranya masingmasing seperti Jerman, Jepang dan Cina. Wirtgen Group asal Jerman, misalnya, merupakan produsen alat berat untuk konstruksi jalan, seperti Recycling, Milling, Concrete Pravers, Soil dan Asphalt Compactor. Wirtgen Group mengeluarkan



24 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Herry Hermansyah, Marketing Director GMT



merk-merk Wirtgen, Vogele dan HAMM. Produk Jerman lainnya adalah Sennebogen yang merupakan alat berat berbagai tipe crane dan material handling. Produk Cina yang dipegang GM Tractors saat ini adalah merk XCMG (Xuzhou Construction Machinery Group), yang terdiri dari beragam tipe crane - termasuk Tower Crane, Motor Grader, Wheel Loader, Rotary Drilling Rig dan sebagainya. Selain XCMG, GMT juga mengageni mesin-mesin merk Shantui yang terdiri dari Buldozer, Wheel Loader dan Forklift. Selain itu, Gaya Makmur Tractors mengageni Excavator merk Keihatsu, Mini Excavator merk Takeuchi, Traktor Pertanian merk Foton, juga Rubber Crawler dan Winbull Yamaguchi (Mini Tracked Dumpers) – keduanya merk Morooka. Rubber Crawler Morooka dirancang khusus untuk dapat dioperasikan di lahan yang sangat sensitif, seperti lahan yang berlumpur dan terjal. GM Tractors juga melengkapi after sales support-nya dengan Training Center yang berada di kantor pusat di Jakarta untuk melatih dan mendidik personil– personilnya agar memiliki keterampilan dan kemampuan terbaik. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta, dan memiliki kantor-kantor cabang di berbagai kota seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pelembang, Balikpapan, Banjamasin, Tarakan, Makasar, Kendari dan Surabaya. @



CORPORATE



KOMITMEN KASANA TINGKATKAN CITRA PRODUK CINA PT Kasana Teknindo Gemilang berkomitmen untuk memperbaiki citra produk-produk alat berat/konstruksi buatan Cina di Indonesia.



A



da wajah baru yang memimpin kegiatan operasional sehari-hari PT Kasana Teknindo Gemilang. Dia adalah Jimmy Tanasal, yang menduduki posisi sebagai Operational Director. Sebetulnya, pria kelahiran Makassar yang sudah banyak makan garam di bisnis distribusi alat-alat berat/konstruksi ini bukanlah orang baru di Kasana. Ia menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan perusahaan yang didirikan pada 2000 itu. Sempat hijrah beberapa waktu dari Kasana, Jimmy kemudian memutuskan untuk ‘pulang ke rumah’. Oleh sang pemilik perusahaan, Tan Koh Young, dia dipercayakan menduduki jabatan sebagai direktur operasional.



Belum lama menempati posisi itu, Jimmy sudah merancang beberapa gebrakan untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis Kasana. Disambangi majalah EQUIPMENT di kantornya jelang akhir Oktober lalu, dia mengungkapkan berbagai strategi yang tengah Kasana kerjakan dan rencana-rencana ke depan agar semakin menjadi yang terdepan di bisnis distribusi alat-alat berat. “Salah satu visi dan misi Kasana adalah keharusan untuk bertumbuh. Selain sebagai distributor brand Forklift TCM, saat ini Kasana mengageni mesin-mesin konstruksi Lonking dan Hongyan Truck. Karena Lonking dan Hongyan tergolong baru bagi kita, yang tengah kita lakukan saat ini adalah menyiapkan serta mengembangkan product



26 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



support untuk kedua brand itu,” ujar Jimmy membuka obrolan. Ia melanjutkan, pengembangan product support tersebut antara lain dengan merekrut 28 teknisi baru yang khusus untuk menangani produk-produk Lonking dan Hongyan. “Ini dilakukan sebagai antisipasi. Jangan sampai marketing-nya sudah jalan, product support-nya masih ketinggalan,” Jimmy menuturkan. Dalam waktu dekat Jimmy akan menambah staf pemasaran sebanyak kurang lebih 20 orang dan beberapa tambahan mekanik yang juga khusus untuk produk-produk Lonking dan Hongyan. Tim pemasaran tersebut akan disebar di seluruh cabang Kasana, yakni Cikarang, Cilegon, Semarang, Surabaya, Balikpapan dan Palembang. Cabang baru Perluasan networking menjadi salah satu perhatian Jimmy dalam memimpin kegiatan operasional Kasana ke depan. Ini dilakukan untuk semakin mendekatkan diri dengan customer. Ada beberapa lokasi



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



27



CORPORATE yang sedang dibidik untuk membuka kantor cabang baru. Salah satunya adalah di kota Makassar. “Mudah-mudahan tahun ini sudah buka. Namun paling lambat awal tahun depan cabang baru kita di Makassar sudah beroperasi,” harap Jimmy.



oleh perusahaan-perusahaan Cina. Mereka tentu saja membutuhkan product support yang baik untuk unit-unit mereka. Kami punya peluang besar untuk menjual kepada mereka. Kami akan memberikan mereka support terbaik,” jelasnya.



Jimmy punya alasan sendiri mengapa memilih Makassar sebagai cabang yang akan segera dibuka. “Makassar terus menggeliat menjadi kota besar yang terus membangun. Prospek bisnis konstruksi sangat terbuka di kota itu,” imbuh Jimmy. Selain itu, Makassar bisa menjadi basis untuk pengembangan pasar di wilayah Indonesia timur yang cukup potensial untuk usaha agro, forestry dan konstruksi.



Jimmy juga membidik kota-kota lain, terutama Pontianak, Pekanbaru dan Banjarmasin untuk ekspansi pasar. Namun, targetnya bukan untuk mendirikan cabang baru, melainkan dengan menunjuk dealer setempat. “Sasaran dari sistem dealer adalah untuk speed up. Dengan menunjuk dealer lokal yang sudah punya jaringan, harapannya semuanya langsung bisa jalan saat Kasana hadir di kota yang bersangkutan,” ucap Jimmy berharap.



Menurut Jimmy, hingga tahun depan industri tambang batubara diprediksi akan tetap mengalami stagnasi. Mengantisipasi persoalan itu, Kasana memilih untuk memfokuskan diri pada sektor konstruksi. Bidang usaha itu dipandang sesuai dengan spesifikasi produk-produk Cina yang disuplai Kasana saat ini.



Call Center Untuk meningkatkan kepuasan customer, Kasana juga membangun Call Center. Jimmy menjelaskan, fasilitas tersebut memiliki hotline yang dapat dimanfaatkan para pelanggan untuk menyampaikan langsung keluhan dan permasalahan di lapangan. “Permasalahan yang dialami customer terkait mesin-mesin mereka dapat langsung diutarakan melalui Call Center ini, sehingga mendapatkan reaksi cepat dari teknisi-teknisi kami,” ungkapnya meyakinkan. Untuk saat ini, layanan Call Center baru dapat dinikmati oleh customer di daerah Jakarta saja. Sementara mereka yang



Di samping itu, lanjut Jimmy, di daerah Sulawesi dan kepulauan sekitarnya terdapat tambang-tambang volume kecil yakni tambang nikel, emas, timah, besi dan beberapa jenis mineral lain. “Potensipotensi tambang mineral ini pasti akan membutuhkan alat-alat berat dengan kapasitas yang tidak terlalu besar. Ini dapat ditangani oleh produk-produk Lonking maupun Hongyan,” ungkapnya. Menurut Jimmy, prospek produk-produk yang dipasarkan Kasana di daerah Sulawesi dan sekitarnya cukup bagus karena sebagian besar operator tambang di kawasan ini adalah perusahaan-perusahaan Cina. “Banyak tambang nikel yang dikerjakan



berada di daerah dapat memanfaatkan cabang-cabang yang ada jika ada permasalahan pada alatnya. Sebenarnya Kasana juga memiliki pasukan Customer Service yang siap melayani setiap saat. “Dengan menelpon ke Customer Service, kami dapat melakukan follow up ke cabang yang bersangkutan. Bila perlu kami juga mengirim teknisi dari Jakarta,” terang Jimmy Bentuk-bentuk support lainnya kepada customer, antara lain, masa warranty hingga 1500 jam atau 1 tahun untuk produk alat berat dan spareparts (komponen). Selama masa warranty perusahaan yang



28 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Jimmy Tanasal, Operational Director Kasana



berbasis pada produk material handling ini melakukan periodic service . “Selama masa garansi kami melatih tim maintenance dari customer supaya mereka bisa melakukan servis sendiri ketika masa garansinya berakhir,” tandas Jimmy. Dari sisi spareparts, Jimmy menjamin Kasana selalu menyediakan suku cadang untuk setiap unit yang dijual, termasuk komponen-komponen vital seperti engine dan transmisi. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan purna jual yang semakin baik. “Setiap unit baru yang masuk, kami langsung menyediakan suku cadangnya. Namun yang diprioritaskan adalah item-item fast moving berdasarkan rekomendasi dari pabrik,” imbuhnya. Kasana, menurut Jimmy, berkomitmen untuk menciptakan citra yang baik tentang mesin-mesin Cina di Indonesia. Selama ini produk-produk Cina dikenal mengabaikan layanan purna jual, sehingga banyak customer kecewa. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang sibuk menjual namun tidak memiliki pengetahuan profesional tentang alatalat berat. “Kasana tidak mau seperti itu. Kepuasan customer menempati urutan terdepan dalam bisnis kami. Selain itu menjaga nama baik merk juga menjadi komitmen utama kami,” tandasnya. EI



CORPORATE



Geliat XGMA Di Indonesia



XGMA memasarkan beragam tipe dan model peralatan berat/ konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.



Sukur Sutrisno, Sales Manager PT Oscarmas



K



ebutuhan peralatan berat dan konstruksi di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan seiring dengan pertumbuhan industri-industri yang mengandalkan aplikasi mesin-mesin tersebut. Kecuali usaha pertambangan, khususnya batubara, yang hingga kini pasarnya masih “galau”, sektorsektor usaha lainnya, seperti konstruksi, infrastruktur, perkebunan dan kehutanan tetap memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan. Kondisi inilah yang menggoda pabrikan-pabrikan peralatan konstruksi asal Cina menyerbu pasar Indonesia. Dewasa ini mesin-mesin asal negeri tirai bambu itu merambah berbagai sektor industri. Salah satu pabrikan mesin Cina yang sudah cukup lama menggarap pasar di sini adalah XGMA. XGMA merupakan nama brand untuk produk-produk buatan XGMA Xiamen XGMA Construction Machinery Co. Ltd. perusahaan yang didirikan pada 1951



merupakan salah satu perusahaan papan atas yang memproduksi excavator, loader dan mesin-mesin konstruksi lainnya. XGMA merupakan salah satu dari 512 perusahaan penting di Cina. Pabrikan yang bermarkas di pulai turis Xiamen ini memiliki kawasan industri seluas 1.350.000 meter persegi yang dibangun pada 2004 dengan kapasitas produksi 30.000 loader, 2.000 excavator dan 3.000 forklift. XGMA diklaim sebagai basis pembuatan mesinmesin konstruksi terbesar di Cina. XGMA memproduksi wheel loader yang pertama pada 1964, dan disebut-sebut sebagai pabrikan Cina pertama yang menjual lebih dari 10.000 wheel loader setahun. Kini perusahaan ini menjual lebih dari 30.000 unit/tahun dan memiliki portfolio produk-produk yang mengesankan, yang juga mencakup hydraulic crawler excavator, road construction equipment (yang meliputi compactor, dozer dan



30 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



milling machine); backhoe loader, forklift; skid steer loader; concrete pumping equipment dan rotary drilling rig. Sebagaimana pabrikan-pabrikan Cina lainnya, XGMA gencar melakukan ekspansi operasinya ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di Tanah Air produk-produk XGMA didistribusikan oleh PT Oscarmas. “Kami mengageni semua line product XGMA, mulai dari wheel loader, excavator, skid steer, motor grader, backhoe loader dan vibratory loader,” kata Sukur Sutrisno, Sales Manager PT Oscarmas, kepada EQUIPMENT Indonesia, beberapa waktu silam. Sukur mengungkapkan, prospek pasar alat-alat buatan XGMA di pasar Indonesia cukup besar, terutama untuk jenis wheel loader. “Dari sekian banyak product line yang dimiliki XGMA, penjualan wheel loader merupakan yang paling besar di



Indonesia,” imbuhnya. Bukan tanpa alasan jika wheel loader buatan XGMA ini paling diminati pasar. Dari segi operasi, wheel loader digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan standar dan tidak terlampau sulit sehingga jauh dari risiko kerusakan akibat aplikasi yang terlalu berat. Selain itu, dari segi harga, wheel loader buatan Cina hanya sepertiga dari harga produk Jepang, sementara dari segi operasi, kedua produk tersebut melakukan beban kerja yang sama. “Bahkan harga wheel loader bekas Jepang pun masih lebih mahal dari sebuah produk baru buatan Cina,” tukas Sukur. Meski lebih murah ketimbang alat buatan Jepang atau Eropa, ketangguhan wheel loader XGMA tidak bisa dipandang sebelah mata. Sukur mencontohkan wheel loader tipe XG955 – III yang menggunakan mesin Cummins 6CTA8.3 – C215. Mesin tersebut diklaimnya memiliki efisiensi tinggi, torsi yang besar sekaligus masa pakai yang lama. “Dengan radius putar yang kecil dan kinerja yang fleksibel, XG955 – III dapat diterapkan untuk operasi dalam kondisi kerja terbatas,” Sukur memaparkan. Ditambah lagi, converter torsi yang mengadopsi teknologi XGMA yang telah dipatenkan menjamin wheel loader ini bekerja dengan lebih handal. Menurun Secara umum pasar alat berat/konstruksi saat ini sedang lesu, yang terutama dipicu oleh menurunnya permintaan dari sektor pertambangan batubara. Pada saat



harga batubara menguat, hampir semua distributor/dealer memasarkan mesinmesin pertambangan. Kini harga batubara melemah, menyebabkan permintaan alat turun drastis. Kelesuan yang mendera industri tambang batubara itu, ditambah lagi dengan gejolak nilai tukar rupiah terhadap USD, ikut menggerus omset penjualan Oscarmas pada tahun 2013 ini. Hingga Oktober tahun ini, Oscarmas mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen dari tahun lalu dan baru mencatat penjualan 450 unit alat berat. Sementara pada awal tahun, Oscarmas mematok target penjualan 1200 unit. “Dari 450 unit yang terjual, mayoritas adalah produk-produk dari XGMA, disusul Hyundai,” tutur Sukur. Selain menjadi distributor tunggal untuk produk-produk XGMA, Oscarmas juga memasarkan produk-produk Hyundai di Indonesia. Sukur mengakui, performa penjualan produk-produk XGMA dan beberapa brand lain yang mereka ageni mengalami penurunan pada tahun ini. “Dominasi pembelian saat ini hanya di Jakarta dan Surabaya saja. Sementara cabang-cabang di luar Jawa, baik di Kalimantan maupun Sumatera, saat ini masih urung mendapatkan deal pembelian alat-alat baru,” Sukur menukas. Meski harus melakukan koreksi terhadap target penjualan pada tahun ini, Sukur optimis tahun depan penjualan produkproduk XGMA akan kembali meningkat. Berkaca dari pengalaman empat tahun berturut-turut hingga tahun 2012, XGMA tercatat sebagai produk yang paling banyak terjual.



Strategi tingkatkan brand XGMA nampaknya terus melakukan serangkaian strategi untuk membuat produk-produknya berdiri sejajar dengan produk buatan Jepang maupun Eropa. Sebagaimana dijelaskan Sukur, XGMA menjadi brand Cina pertama yang mengaplikasi standar yang diterapkan Jepang dalam hal suplai suku cadang dari vendornya. “Biasanya, sebuah item suku cadang dari alat berat buatan Cina bisa disuplai oleh lebih dari satu vendor. Tidak adanya standar yang jelas terkait pembuatan suku cadang menimbulkan kerancuan dalam penomoran. Penomorannya bisa berbeda sehingga menjadi masalah bagi agen maupun customer ketika memesan spareparts. Bisa jadi yang dikirim adalah suku cadang yang berbeda dengan apa yang dibutuhkan,” ia menuturkan. Sukur mengakui XGMA di Indonesia pernah mengalami persoalan itu. Tetapi, dalam dua tahun terakhir hal itu tidak terjadi lagi. “Itu karena XGMA meniru apa yang dilakukan pabrikan-pabrikan Jepang. XGMA sudah menetapkan standar baku bagi para vendor suku cadangnya,” Sukur menerangkan. “Keunggulan lain dari produk XGMA ini adalah support yang benar-benar penuh dari principle dan ketersediaan suku cadang yang benar-benar lengkap,” papar Sukur meyakinkan. Yang menggembirakan, dia menambahkan, kini Oscarmas dipercaya XGMA sebagai base depot untuk parts untuk wilayah Asia Pasifik. Dengan demikian ketersediaan suku cadang untuk produk-produk XGMA di Indonesia bisa mencapai 85 persen.@



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



31



CORPORATE



SOLUSI TRANSPORTASI



HYVA INDONESIA Setelah sukses mensuplai Hydraulic Cylinder untuk berbagai aplikasi transportasi, kini Hyva melalui anak perusahaan PT Hyva Indonesia mulai menggarap pasar Truck Mounted Crane.



P



ernah menyaksikan kemampuan dump truck mengangkat sendiri baknya untuk membongkar muatan? Hanya dengan menekan sebuah tombol, seberapa pun bobot muatannya, bak kendaraan besar itu terangkat hingga seluruh isinya tumpah. Rahasia ketangguhan dump truck itu untuk “mempermainkan” bak tersebut terletak pada hydraulic cylinder-nya. “Hampir semua dump truck buatan Eropa yang beroperasi di pertambangan menggunakan hydraulic cylinder merk Hyva,” klaim Egbert van Hoek, President Director PT Hyva Indonesia kepada Equipment Indonesia, Kamis (10/10). Hyva merupakan salah satu pabrikan hydraulic cylinder berdiri sejak tahun 1979 di Belanda dan merupakan pabrikan cylinder terkemuka di dunia dewasa ini. Perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang makin cepat belakangan ini. Kondisi tersebut perlu ditopang dengan ketersediaan solusi transportasi yang memadai agar mobilitas barang, termasuk proses bongkar – muat komoditas, makin cepat dan efisien. Fokus utama produkproduk Hyva adalah memberikan solusi transportasi komoditas yang efisien. Core business Hyva sebenarnya adalah hydraulic cylinder. Menurut pria asal Belanda ini, produk-produk ini tidak asing lagi di Indonesia karena sudah lama dipergunakan pada kendaraankendaraan dump truck dan berbagai aplikasi lainnya. Selain hydraulic cylinder yang dipergunakan untuk mengangkat bak dump truck, ada juga tipe tipping cylinder untuk trailer pada aplikasi on-road.



Setelah sukses dengan produk hydraulic cylinder, kini Hyva hadir di Indonesia dengan produk baru, Truck Mounted Crane. Menurut Joni Alberto, Sales Manager PT Hyva Indonesia, terdapat dua tipe utama yang ditawarkan, yaitu



merupakan brand global dengan produkproduk yang sudah memiliki reputasi internasional. Customer-customernya tersebar di berbagai belahan dunia dan lintas sektor industri,” ucapnya meyakinkan.



Truck Mounted Crane Hyva. telescopic crane dan articulated crane. Penggunaan peralatan ini cukup beragam mulai dari truk-truk on-road, aplikasi perkebunan hingga pertambangan (untuk supporting equipment). Egbert menambahkan, kalau melihat bisnis Hyva secara internasional, pasar produk-produk ini luas mulai dari transportasi, konstruksi, perkebunan hingga pertambangan. Tetapi untuk Indonesia, prinsipnya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. “Setiap negara memiliki karakter pasar yang berbeda-beda,” ujarnya. Meski aplikasinya lintas sektoral, lanjut Joni Alberto, namun yang paling gampang diingat ketika berbicara tentang Hyva adalah bahwa produk-produknya selalu berada di atas truk atau trailer, baik crane, hook loader, skip loader maupun cylinder. Itu sebabnya produk-produk Hyva juga dikenal dengan sebutan Truck Mounted Equipment.Disertai dukungan After Sales yang berpengalaman, Hyva akan menjadi solusi transportasi yang dapat diandalkan. Penggunaan produk-produk crane Hyva ini memberikan banyak manfaat bagi customer. Dari segi aplikasi unit-unit crane ini bersifat multiguna. Mereka bisa digunakan di segmen transportasi, sebagai supporting equipment di pertambangan dan berfungsi sebagai material handling equipment di perkebunan dan pabrik. Dari segi engineering dan cara kerja, paparnya, tidak ada perbedaan signifikan antara produk-produk Hyva dengan product sejenis. “Perbedaan yang paling utama adalah fakta bahwa Hyva



32 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Ia mengatakan, Hyva telah membuktikan dirinya mampu memberikan support dan servis terbaik kepada para pelanggan di mana pun mereka berada termasuk di Indonesia. Produk-produknya juga dikenal tahan lama dan teknik pembuatannya sangat baik (good engineering). Itu sebabnya, customer di Indonesia tidak punya alasan untuk meragukan kualitas produk maupun kemampuan Hyva untuk memberikan pelayanan. Untuk membuktikan keseriusannya menggarap pasar Indonesia, kini Hyva hadir sendiri di Indonesia melalui PT Hyva Indonesia. Perusahaan yang mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2012 ini 100 persen milik Hyva. “Kami memiliki keyakinan bahwa semua kebutuhan customer dapat terpenuhi dengan baik hanya kalau kami turun sendiri, bukan melalui agensi. Sekarang pelanggan bisa dengan sangat mudah mendapatkan support, baik garansi, ketersediaan suku cadang maupun masalah engineering. Sebelumnya, produk-produk Hyva yang sudah lebih dari 20 tahun beroperasi di Indonesia di-support dari Malaysia. Seiring dengan semakin bergairahnya pertumbuhan ekonomi negeri ini, Hyva memperkuat cengkeramannya di pasar Indonesia dengan membuka kantor cabang di sini. Joni menambahkan, PT Hyva Indonesia merupakan pemilik brand Hyva. “Jadi, kami memasarkan brand kami sendiri di sini. Dengan kehadiran Hyva Indonesia, kami berada semakin dekat dengan customer dan kami bisa memberikan support terbaik kepada mereka mulai dari ketersediaan suku cadang hingga engineering support. Egbert menegaskan, di mana pun beroperasi, Hyva senantiasa berusaha berada makin dekat dengan customer. Ini sesuai dengan filosofi bisnis Hyva sebagai perusahaan yang mendunia. “Kami ingin memenuhi semua keinginan pelanggan mulai dari kebutuhan suku cadang, garansi, menjawab pertanyaanpertanyaan mereka tentang masalah engineering, dan sebagainya,” tutupnya.*



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



33



34 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



35



TRUCKING



PERTARUNGAN TRUK KARGO Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 bukan hanya ajang promosi bagi mobilmobil penumpang, tetapi sekaligus menjadi panggung unjuk kekuatan bagi kendaraankendaraan niaga, terutama untuk transportasi logistik.



K



elesuan di industri pertambangan batubara saat ini berdampak luas. Selain menekan pasar peralatan berat, krisis itu juga menggerogoti pasar heavy duty trucks. Ketika kebutuhan komoditas batubara menurun dan harganya melemah, maka aktivitas produksi dengan sendirinya berkurang bahkan berhenti sama sekali. Akibatnya, permintaan alat berat maupun truk berkurang. Kondisi ini memaksa para pemilik alat untuk beralih ke sektor-sektor lain yang pasarnya masih menjanjikan. Di ceruk pasar heavy duty truck untuk jalan raya, salah satu lahan garapan yang ramai diperebutkan adalah transportasi logistik. Hampir semua eksibitor kali ini menampilkan jagoan-jagoan mereka di ceruk pasar ini. Perusahaan-perusahaan Agen Pemegang Merk (APM) yang meramaikan pameran kendaraan-kendaraan niaga kali ini adalah FAW, Foton, Fuso, Hino, Isuzu, MAN Trucks, Tata Motors, Toyota Dyna, dan UD Trucks. Hino, misalnya, menghadirkan sembilan kendaraan komersial, termasuk dua truk baru Hino RN 285 dan Hino Dutro 110 SDBL yang baru diluncurkan pada gelaran IIMS 2013 ini. Berdampingan dengan booth Hino, Toyota Dyna memboyong 5 kendaraan niaganya, antara lain, DYNA 130HT Dump Truck 4x4 dan DYNA 130XT Jumbo Box Wing.



FAW Truck



36 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



DI IIMS 2013 Pada IIMS tahun ini, Isuzu masih setia hadir dengan tema “Isuzu Otot Indonesia.” Isuzu menghadirkan kendaraan komersial lengkap mulai dari pikap hingga truk besar, seperti Isuzu DMX, Elf NKR 71 LWB, Elf NKR 55 LWB, dan Giga FTR 90 Tracktor Head. Panggung pameran UD Trucks tampil agak “eksklusif” kali ini, terutama karena kehadiran produk-produk andalannya dari “generasi” yang berbeda. Unit-unit yang ditampilkan adalah CK 10 G (dari tahun 1975), CKA 12 H (dari tahun 1989), CKA 12 BTX (dari tahun 2002), PKD 211 H (dari tahun 2004) dan CWA 260 HT (tahun 2013). Desain booth yang eksklusif ini terkait dengan lebih dari 30 tahun kiprah UD Trucks di Indonesia. Robert Lie, Direktur GMM



Foton Truck



Di kelompok truk Eropa, hanya MAN Trucks yang muncul. APM ini memboyong tujuh varian kendaraan truk medium untuk industri tambang, perkebunan dan angkutan jalan raya. Tipe-tipe truk yang ditampilkan adalah TGS 40.440, CLA 26.280, CLA 18.280, City bus, TGS 33.360, dan TGM 18.340. Varian terakhir ini adalah line up terbaru MAN Trucks yang merupakan truk spesial untuk pemadam kebakaran. Kehadiran kendaraan-kendaraan niaga buatan Cina cenderung menyedot banyak perhatian pengunjung belakangan ini. Meski tidak asing lagi dengan produk-produk made in China, namun inovasi-inovasi teknologi yang melekat pada kendaraan-kendaraan itu selalu memancing rasa ingin tahu. APM truk FAW, contohnya, menampilkan Dump Truck, Mixer Truck dan Cargo Truck. Tidak jauh dari panggung FAW, sejawatnya dari Cina, yaitu Foton menghadirkan truk-truk jumbo untuk operasi off road dan on road. Tidak ketinggalan juga Sinotruk, yang menampilkan baragam tipe kendaraan niaga untuk berbagai aplikasi.



Truk Kargo Dari beragam tipe truk yang ditampilkan para APM tersebut, yang paling banyak disoroti adalah kehadiran kendaraan-kendaraan kargo. PT Gaya Makmur Mobil (GMM), misalnya, menampilkan baragam kendaraan logistik seperti Cargo Truck, Mixer Truck, Tangki, Wing Box dan Tractor Head 4x2. Kendaraankendaraan ini memiliki daya mulai dari 300 HP, 336 HP, 360 HP hingga 420 HP. “Kendaraan-kendaraan ini memiliki daya besar dengan kemampuan yang sudah teruji selama 4 tahun di Indonesia,” kata Robert Lie, Direktur Gaya Makmur Mobil berpromosi. Robert mengatakan, khusus untuk usaha angkutan darat, perusahaannya memperkenalkan kendaraan dengan 280 HP (6x4). Kendaraan niaga ini menggunakan engine orisinil FAW yang dikenal memiliki torsi tinggi sampai dengan 1100 Nm/1300-1500 RPM sehingga menghasilkan daya tanjak yang besar. Truk tersebut juga sudah mengunakan teknologi Eropa yang selain baik dalam performance juga irit dalam bahan bakar, telah dilengkapi dengan full air brake dan chassis yang kokoh, kabin yang dilengkapi pendingin udara dan air suspension seat sehingga nyaman dan aman dikemudi. Truk ini berdaya angkut besar dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Adapun variannya adalah Dump Truck, Wing Box, Mixer Truck, Cargo Truck dan Tangki. Menurut Robert, pemasaran truktruk untuk aplikasi di jalan raya ini menyusul keberhasilan perusahaannya menggarap pasar pertambangan. “Setelah cukup sukses, terbukti dan dikenal di pasar tersebut, kini kami mulai menggarap pasar truk-truk menengah yang beroperasi di jalan raya,” imbuhnya.



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



37



TRUCKING Cargo 6x2 XP, 266 HP. Truk yang membidik segmen kargo (ekspedisi) ini ditampilkan pertama kalinya di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013. IPW, anak perusahaan PT Intraco Pentan Tbk. (INTA), merupakan dealer eksklusif Indonesia untuk brand Sinotruk. “Kami senang akhirnya bisa melengkapi rangkaian solusi transportasi dengan truk tipe baru yang ekstra panjang agar para customer di bidang kargo mampu semakin kompetitif di bisnis mereka. Hal itu juga merupakan bagian dari realisasi group strategy INTA dalam melengkapi total solution dan pelebaran (diversifikasi) segmen pasar, antara lain, transportasi logistik dan infrastruktur,” kata President Director PT Intraco Penta Wahana, Jimmy Halim. “Melihat segmen transportasi logistik yang didominasi oleh produk-produk Jepang,” ia melanjutkan, “Sinotruk hadir membawa angin segar bagi pasar di segmen tersebut karena permintaan kargo dan peluangnya sangat besar.”



Sinotruk



Apa yang membedakan truk ini ini dari produk sejenis? Kata Jimmy, sebagai produk kargo yang merambah pada segmen transportasi/ekspedisi dan logistik, Sinotruk Cab & Chassis 6x2 XP dilengkapi ruang kargo ekstra panjang hingga 9,320 meter. “Dengan ruang kargo yang lebih panjang, maka produk ini memiliki keunggulan dalam hal kapasitas angkut yang lebih besar dan ekonomis,” kata Jimmy berpromosi. Selain kapasitas yang ekonomis, tersedia fitur Lifting Axle yang membuat kendaraan ini unggul dalam nilai ekonomis karena mampu mengangkat roda belakang di Rear Axle saat truk tidak dibebani muatan. Fitur ini memungkinkan umur ban menjadi lebih lama. Hino Truck



GMM juga memperkenalkan produk dengan teknologi dan performance tinggi, yaitu Tractor Head tipe J6 (generasi ke-6) dengan 420 HP yang merupakan hasil kerjasama teknologi Eropa. Truk ini memiliki banyak keunggulan sebagaimana produk-produk FAW lainnya yang dipasarkan Asia, Eropa, dan belahan dunia lain. Namun, kendaraan jenis ini baru



38



EQUIPMENT INDONESIA l



dipasarkan di Indonesia pada awal tahun 2014. Ruang kargo ekstra panjang PT. Intraco Penta Wahana (IPW) mengisi celah pasar yang ada pada segmen truk kargo dengan meluncurkan varian terbaru Sinotruk di kelas Medium Duty Truck, yaitu Sinotruck Cabin & Chassis



JULI 2011



Ramainya bisnis kendaraan-kendaraan kargo ini hendak mengisi celah pasar yang masih tetap menggeliat di tengah kelesuan industri pertambangan batubara. Truk-truk ini akan memperlancar distribusi berbagai logistik. Bagi customer, kehadiran berbagai model truk kargo tersebut tentu saja memberikan banyak pilihan. Mereka dapat memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. EI



TRUCKING



P



JAGOAN BARU UD Trucks merayakan 30 tahun kehadirannya di Indonesia dengan meluncurkan jagoan barunya di sektor pertambangan dan transportasi jarak jauh, QUESTER.



agelaran pameran Mining Indonesia dan Indonesia International Motor Show (IIMS) pada tahun 2013 ini memberikan arti khusus bagi UD Trucks. Dalam kedua pameran yang digelar pada bulan dan lokasi yang sama itu, kecuali jadwalnya yang berbeda, produk-produk transportasi asal Jepang ini tampil mencolok. Booth-nya berdiri kokoh di arena luar ruang di dua event itu. Pada Mining Indonesia ditampilkan jagoan barunya, yaitu Quester, yang didisain khusus untuk menggarap pasar pertambangan. Sementara pada IIMS semua produk andalannya dari masa ke masa dihadirkan, terutama yang pernah beroperasi di Tanah Air, plus model-model anyar, termasuk Quester. UD Truck memanfaatkan kedua eksibisi itu untuk merayakan 30 tahun kehadirannya di Indonesia. “UD Trucks sudah menjadi partner Anda selama 30 tahun dan ke depannya akan terus berjuang untuk memenuhi ekspektasi customer di Indonesia,” kata Pierre Jean Verge Salamon, Managing Director UD Trucks Indonesia dalam rilis yang diterima Majalah Equipment Indonesia. Beberapa tipe truk bikinan UD Trucks yang ditampilkan di arena IIMS 2013, di antaranya, CK 10G yang diproduksi tahun 1975 hingga 1983 di Jepang. Truk ini digunakan untuk mengangkut kargo, minyak bumi dan mobil pemadam kebakaran. Truk yang dipamerkan kali ini sudah berusia 38 tahun dan masih dapat beroperasi dengan baik sampai dengan saat ini. Kemudian, CKA 12H produksi tahun 1989 yang sangat popular di Indonesia dan masih banyak diguunakan di berbagai aplikasi di tanah air. Truk yang menggunakan engine NE6 ini digunakan anak perusahaan Astra International untuk operasional logistik selama lebih dari 24 tahun. Berikutnya adalah Tractor Head CKA 12 BTX produksi tahun 2002 yang digunakan



untuk menarik kontainer dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priok selama 11 tahun. Truk model ini diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1990.



ability’ pada lini bisnis mereka, dengan Bonding kuat dengan para customernya, UD Trucks akan terus menempuh jalan kesuksesannya di Indonesia,” tandasnya.



PKD 211 produksi 2004 adalah produk pertama UD Nissan Diesel yang menggunakan mesin EURO 1. Terdapat 17 varian PKD 211 dalam bentuk kargo, bak besi dan tangki. Dan, terakhir adalah CWA 260HT produksi 2013 merupakan produk pertama UD Trucks hasil kolaborasi PT Astra International dengan UD Trucks Sales Operation dengan 19 varian.



QUESTER



UD Trucks hadir di Indonesia melalui mitranya, PT Astra International. Menurut Pierre, UD Trucks dan PT Astra International sudah menyiapkan solusi untuk berbagai keperluan transportasi di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. “Dengan kepercayaan dari para pelanggan setia UD Trucks yang sudah memahami dan merasakan kualitas dari ‘Ultimate Depend-



40 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Sebelumnya, pada pameran Mining Indonesia, 4-7 September 2013, sebagai bagian dari Volvo Group, UD Trucks meluncurkan produk baru, yakni Quester. Varian baru ini sudah diperkenalkan pada 26 Agustus 2013 di Thailand. “Quester bukan diimpor ke Asia, melainkan berada di Asia karena diproduksi di Asia,” kata Joachim Rosenburg, Executive Vice President Volvo Group saat meresmikan peluncuran produk ini Jakarta. Ia menambahkan, kawasan Asia merupakan base market untuk Quester. UD Trucks didirikan di Jepang pada tahun 1935. Pada tahun 2007, UD Trucks menjadi bagian dari Volvo Group. Produk baru dari UD Trucks ini diproduksi



UD TRUCKS perkenalkan varian baru yang dirancang khusus untuk pasar berkembang, termasuk Indonesia,” ungkapnya. UD Truck menampilkan dua varian produk Quester di kedua ajang pameran tersebut, yaitu rigid dump truck 6x4 dan tractor head 6x4. Kedua varian itu didistribusikan oleh PT United Tractors Tbk (UT) melalui jaringan penjualan dan layanan purna jualnya di seluruh Indonesia. UT merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk. Makin dekat dengan customer



di pabrik barunya di Thailand, dan diimpor ke Indonesia dalam bentuk utuh (CBU). Joachim Rosenberg mengungkapkan, heavy duty truck ini dibuat berdasarkan 1,5 juta jam rekayasa industri dan 65.000 jam pengujian sebelum diluncurkan. “Produk pertama asal Jepang yang diproduksi khusus untuk Indonesia dan Asia,” tandasnya.



Pierre Jean Verge Salamon, Managing Director UD Trucks Indonesia



Quester diklaim sebagai model truk kelas berat yang modern dan serba lengkap. Kendaraan berat ini dirancang khusus untuk beroperasi di sektor pertambangan, juga untuk transportasi jarak jauh.Truck Quester menggabungkan teknologi global terbaik dengan tradisi kesempurnaan dari Jepang. Konsumsi bahan bakarnya lebih irit karena menggunakan mesin dengan teknologi baru, yaitu Uni-flow Scavenging.  



UD Trucks, yang sebelumnya dikenal dengan nama UD Nissan Diesel, sudah bekerja sama dengan PT Astra International – UD Trucks Sales Operations sejak tahun 1983. Selama bertahun-tahun hubungan kerja sama kedua perusahaan itu semakin berkembang. Sampai saat ini jaringan distribusi dan pelayanan purna jual semakin meluas tidak hanya di Jawa, namun sampai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. UD Trucks memposisikan dirinya sebagai penyedia solusi transportasi dengan spesialisasi dalam efisiensi bahan bakar dan waktu operasional yang lebih baik. produsen truk ini menjual dan melayani truck light duty, medium duty, dan heavy duty serta kendaraan khusus. Dengan kantor pusat di Ageo, Jepang, UD Trucks mendukung penjualan dan layanan di lebih dari 60 negara melalui jaringan di seluruh dunia. Saat ini UD Trucks memiliki 22 outlet di Indonesia dan dalam beberapa tahun ke depan akan terus bertambah di lokasilokasi baru. Ini dilakukan agar pelanggan dapat menikmati layanan purna jual yang profesional dan dekat dengan area operasi mereka. EI



“Dengan kehadiran Quester, UD Trucks kini memasuki era baru dengan memNOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



41



TECHNOLOGY



SOLUSI NATIONAL INSTRUMENTS UNTUK MONITORING ALAT BERAT National Instruments menawarkan produk dan solusi untuk memonitor kondisi operasi peralatan berat.



teknologi terkemuka yang berhubungan dengan kontrol, desain, percobaan, pengukuran dan otomasi menjadi perhatian utama. Selain para engineer muda itu, turut hadir dalam konferensi ini para ilmuwan, pengajar, peneliti dan mitra-mitra industri. “Perbincangan-perbincangan dalam dunia engineering dan ilmiah sedang bergeser ke arah inovasi yang makin cepat dan dapat diterapkan. Tekanantekanan untuk mengambil langkahlangkah seiring dengan waktu yang berubah makin cepat dan menciptakan solusi-solusi untuk tantangan-tantangan global yang terus muncul membbuat perangkat-perangkat inovasi National Instruments yang fleksibel dan mudah digunakan makin diminati,” kata Chandran Nair, Managing Director NI untuk kawasan Asia Tenggara.



Chandran Nair, Managing Director NI untuk kawasan Asia Tenggara.



A



wal Oktober 2013 puluhan engineer muda dan sejumlah profesional di bidang teknologi informasi berkumpul di salah satu hotel berbintang di Petailing Jaya, Malaysia. Mereka tidak datang dengan tangan kosong, tetapi sambil membawa perangkat teknologi hasil desain mereka sendiri. Hasil-hasil temuan dari anak-anak muda kreatif tersebut dipergunakan untuk aplikasi manajemen kontrol pada berbagai industri. Mereka melakukan demo produk, simulasi, memperagakan cara kerjanya dan menjelaskan manfaatnya bagi industri-



industri yang mengaplikasikan teknologi-teknologi tersebut. Aksi-aksi fantastis dari para engineer muda itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Graphical System Desaign (GSD) Summit 2013 yang digelar National Instruments (NI) di Petailing Jaya, Malaysia, Kamis (3/10). NI adalah perusahaan teknologi yang membuat beragam protocol platform product, baik software maupun hardware, untuk berbagai manajemen dan aplikasi kontrol. Selama GSD Summit ini, teknologi-



42 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Selama GSD Summit ini National Instruments menampilkan serangkaian produk dan solusi baru yang memungkinkan para engineer dan ilmuwan untuk benar-benar mendayagunakan manfaat-manfaat dari pendekatan graphical system desaign. “Apa yang NI lakukan adalah membuat graphical system desaign yang membantu para engineer, ilmuwan, pengajar dan kalangan profesional untuk dapat meningkatkan produktivitas, melakukan inovasi dan mengembangkan temuan-temuan baru,” papar Chandrant dalam suatu wawancara khusus dengan Majalah Equipment jelang penyelenggaraan GSD Summit tersebut. National Instruments merupakan produsen terkemuka dunia untuk peralatan tes otomatis (automated test equipment) dan software instrumentasi virtual. Sejak tahun 1976, NI telah memperlengkapi para engineer dan ilmuwan dengan perangkat-perangkat



beroperasi di site. Cara kerja teknologi ini dalam urusan monitoring tidak sekedar seperti GPS, tetapi lebih dari itu. “GPS merupakan tools yang hanya bisa menjelaskan tentang posisi armada. Sementara aplikasi teknologi NI berkaitan dengan monitoring kondisi mesin, untuk mengetahui kondisi engine sebelum mesin breakdown,” ia menjelaskan. Chandrant menegaskan, peralatan berat merupakan barang modal yang harganya mahal. Pemilik harus merawat unit-unit yang ada secara baik agak tidak lekas rusak dan selalu berfungsi optimal. “Dengan melakukan sistem monitoring menggunakan teknologi NI, mereka mengetahui kondisi engine dari waktu ke waktu secara real time. Monitoroing kondisi mesin membantu customer mendeteksi problem-problem yang potensial sebelum mesin rusak.”



yang dapat mendongkrak produktivitas mereka, mendorong inovasi dan berbagai temuan. GSD Summit 2013 untuk kawasan Asia dimulai di Malaysia pada 3 Oktober silam dan akan diteruskan di enam negara lain di kawasan Asia Tenggara (11 kota): Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina hingga Desember tahun ini. Di Jakarta dijadwalkan akan dilaksanakan pada 13 November 2013. Chandran mengatakan, aplikasi teknologi NI ini sangat luas. Dunia profesional yang mengaplikasiskannya tersebar di berbagai industri seperti automotif, telekomunikasi, robotik, energi (oil & gas), pertambangan, konstruksi (infrastruktur), militer, penerbangan dan sebagainya. “Para kontraktor menggunakan teknologi NI sebagai tools berupa graphical software atau bahasa pemrograman (programming language) di mana kemudian customer bisa membuat program mereka sendiri. NI juga mengembangkan hardware (electronic testing & control hardware) yang dapat dihubungkan ke pekerjaan fisik yang kemudian dapat mengolah data menjadi digital sehingga mudah dikontrol,” urai Chandrant. Ia mencontohkan pembuatan stadion olimpiade di Beijing. Selama penger-



jaan proyek ini diperlukan banyak struktur monitoring. “Kontraktor menggunakan software dan hardware NI untuk memungkinkan mereka melakukan monitoring terhadap berbagai pekerjaan di sana,” ujarnya. Monitoring alat berat Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk NI karena ekonomi negeri ini terus tumbuh dan sektor bisnisnya banyak sekali. Sebut saja, misalnya, pertumbuhan industri pertambangan, power (pembangkit tenaga listrik), minyak & gas, penerbangan, juga kebutuhan di bidang pendidikan dan penelitian. Perangkat-perangkat teknologi yang dikembangkan NI sangat relevan di industri-industri tersebut. Chandrant mengatakan, produk-produk teknolgi dan solusi-solusi buatan NI banyak diaplikasikan di industri pertambangan, minyak dan gas. Dia mencontohkan engineering solution dan monitoring kondisi rig di sektor minyak dan gas. “Salah satu aplikasi NI yang paling sukses adalah aplikasi teknologi untuk memantau tingkat safety pada operasi rig,” ujar pria yang bergabung dengan NI pada 1997 ini. Di industri pertambangan teknologi NI digunakan di berbagai bidang. Yang paling mencolok adalah untuk maintenance berbagai peralatan berat yang



Aplikasi teknologi NI memberikan banyak manfaat riil bagi industriindustri yang mengaplikasikannya. Kata Chandrant, penggunaan teknologi NI ini dapat mengurangi biaya operasi. “Customer yang memanfaatkan tools dari NI untuk memonitor kondisi mesin, mereka bisa dengan mudah menemukan gangguan pada mesin sehingga bisa segera dicegah dan terhindar dari kegagalan engine yang tentu saja membutuhkan biaya lebih besar untuk memperbaikinya.” Di bidang lain, dalam konteks bisnis, aplikasi tools NI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dari sisi engineering, dengan menggunakan teknologi ini, waktu untuk memasarkan produk menjadi lebih cepat, termasuk kemampuan untuk mengaplikasikan dan meng-update teknologi terbaru makin mudah dan cepat dan pengguuna bisa menawarkan solusi terbaik ke pasar. Terkait dengan bisnis peralatan berat/konstruksi, termasuk truk, salah satu contoh solusi yang ditawarkan NI adalah tools untuk analisis data untuk armada peralatan. Perangkat ini dapat membantu menunjukkan kondisi armada saat ini, mulai dari posisinya, aktivitasnya, berapa banyak konsumsi bahan bakar, produktivitasnya hingga kondisi engine-nya. Teknologi ini juga dapat mencegah terjadinya kecurangan pemakaian bahan bakar dan pencurian alat dan/atau komponennya. Semua informasi (data) tersebut disajikan secara real time. @



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



43



s



Graphical System Desaign (GSD) Summit 2013



TECHNOLOGY



Dorong Pertumbuhan Usahawan Muda Mewujudkan mimpi National Intruments melahirkan engineer-engineer muda yang produktif dan menguasai desain sistem grafis untuk manajemen kontrol aplikasi pada berbagai industri lokal.



Teknologi National Instruments dapat dikembangkan untuk memonitor armada di site.



D



unia industri dewasa ini makin kompetitif. Ke depan persaingan bisnis akan semakin ketat. Aplikasi teknologi seperti yang dikembangkan oleh National Instruments akan menjadi faktor pembeda daya saing. Tujuan utama penggunaan teknologi NI dalam konteks industri, menurut Chandrant adalah bagaimana membuat perusahaan supaya makin produktif. Salah satu fokus perhatiannya untuk mencapai sasaran tersebut adalah mendorong pengembangan sumber daya manusia. Chandrant menyebut salah satu program besar yang dikembangkan NI di Malaysia, yakni menjalin kerja sama dengan Pemerintah dan beberapa lembaga pendidikan. Tergetnya adalah membantu melatih dan mendidik para calon engineer supaya mereka bisa mengaplikasikan jenisjenis perangkat seperti yang dikembangkan oleh NI. Namun, tidak hanya berhenti sampai di situ, para calon mau-



pun engineer muda di universitas-universitas harus mampu mengembangkan dan membuat teknologi sendiri, baik software maupun hardware, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan berbagai industri lokal. National Instruments sudah mengembangkan apa yang dinamakan NI Planet Program sebagai upaya untuk mendorong akselerasi kemampuan para engineer dan para mahasiswa. “Kami berharap para engineer muda dan para profesional teknologi informasi (IT) menjadi lebih produktif dengan menggunakan teknologi NI,” ucapnya. Lewat kerja sama dengan akademisi di universitas NI berharap para engineer muda yang baru lulus bisa menguasai bagaimana menggunakan graphical system desaign sebagai konsep baru engineering untuk management control application, dan kemudian mereka beranjak ke industri untuk mengadaptasikan teknologi ini ke industri-industri lokal. Chandrant mengingatkan,



44 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



selama ini para engineer mengimpor semua tools untuk menajemen kontrol aplikasi. Akibatnya, hampir tidak ada perangkat yang merupakan hasil temuan para engineer local yang memenuhi kebutuhan industri-industri setempat. “National Instrument membuat graphical system desaign yang dapat dikembangkan oleh para engineer untuk aplikasiaplikasi mereka sendiri.” Menurut Chandrant, Indonesia memiliki engineer skill yang kaya sekali yang tersebar di berbagai bidang usaha. “Kami sangat ingin melihat supaya para engineer muda yang akan kami latih dan didik menjadi pengusaha muda. Kami berharap mereka dapat menjual isu-isu lokal, tanpa segala sesuatu harus diimpor. Diharapkan para engineer muda dan ilmuwan mampu mengembangkan hak cipta local untuk produk-produk yang mereka kembangkan, sehingga mereka bisa memiliki solusisolusi sendiri yang sesuai dengan kebutuhan pasar setempat. Dengan demikian mereka tidak harus mengimpor solusi untuk problem yang mereka hadapi,” ungkapnya berharap. Sebagai negara yang sedang bergerak menuju suatu perekonomian yang besar, kata Chandrant, semakin banyak perusahaan lokal yang perlu membangun kemampuan untuk menservis industri-industri yang ada. Para engineer dapat membuat suatu engineering value untuk menservis industri-industri itu. “Target akhir kami adalah membantu perusahaan-perusahaan lokal dengan hak cipta lokal untuk memenuhi kebutuhan industri setempat. NI menyediakan infrastruktur untuk itu.” Untuk mendorong pertumbuhan pasar Indonesia, NI mengembangkan beberapa strategi pemasaran. Contohnya, NI menggalang kerja sama yang erat dengan para akademisi, peneliti, lembaga penelitian, professional IT, pemerintah dan para pemangku kepentingan



lainnya. Pendekatan seperti ini sudah dilakukan di banyak negara berkembang lainnya. “Kami memiliki cakupan pasar yang luas sekali yang perlu dikembangkan di Indonesia. Ini menjadi alasan mengapa NI membangun kantor perwakilan di Indonesia.” National Instrument juga mengerahkan tenaga penjualan secara langsung yang semuanya terdiri dari para engineer yang akan bekerja sama dengan para engineer dari customer. Strategi lainnya adalah membentuk apa yang dinamakan Planet NI Program, yang akan membantu para entrepreneur muda yang ingin menggunakan teknologi NI untuk membuat solusi-solusi bagi industriindustri lokal. Selain bekerja sama dengan beberapa universitas, NI di Indonesia juga hendak menjajaki kerja sama dengan Pemerintah untuk merancang program pembuatan prototyping lab. Pemerintah Malaysia, misalnya, sudah melakukan investasi besar untuk itu. Prototyping Lab itu dapat digunakan untuk melatih dan mendidik masyarakat untuk menguasai teknologiteknologi baru, dan memanfaatkan laboratorium tersebut untuk mengembangkan konsepkonsep baru. Dengan cara ini NI hendak melatih para engineer menjadi inovator. “Yang terjadi selama ini adalah para engineer hanya menjadi operator, sehingga tidak memungkinkan ekonomi berkembang lebih cepat. Dengan menjadi innovator, maka tercipta solusi-solusi lokal dengan hak cipta milik sendiri sehingga tercipta nilai lokal dan akhirnya nilai global,” Chandrant memaparkan visi bisnisnya di pasar Asia umumnya, dan Indonesia khususnya. Informasi lebih lanjut mengenai National Instrument dapat diperoleh pada website www. ni.com



industry news infrastructure



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



45



panorama



Antam Pelopor Hilirisasi Mineral



Antam menjadi perusahaan pertama yang sukses membangun smelter setelah UU Minerba 2009. Ini membuktikan Indonesia mampu melakukan pengolahan dan pemurnian atas sumber daya mineral.



B



ertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2013), PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), melalui anak usahanya, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), mulai menguji coba operasi pabrik pengolahan (smelter) bijih bauksit. Smelter yang berlokasi di Tayan, Kalimantan Barat, mengolah bauksit  menjadi produk chemical grade alumina (CGA). Acara ini tentu saja menjadi berita gembira di tengah kegagalan perusahaan-perusahaan tambang memenuhi kewajiban pembangunan smelter. Fasilitas ini dapat dikatakan merupakan smelter pertama yang dibangun setelah UU Minerba disahkan pada 2009. “Uji coba proyek CGA ini menunjukkan



bahwa hilirisasi dan nilai tambah bisa dilakukan. Dengan mengolah bauksit menjadi chemical alumina, nilai tambah yang bisa didapatkan 10 kali lipat ketimbang menjual raw material,” jelas Menteri Jero Wacik. Turut hadir dalam acara ini Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirjen Minerba Thamrin Sihite, Kepala Badan Geologi Sukhyar dan Direktur Pengusahaan dan Pembinaan Mineral Dede Ida Suhendra. Dirut Antam, Tato Miraza, mengatakan uji coba pabrik ini memberi makna lebih, bukan hanya bagi Antam tetapi juga bagi bangsa ini. Setelah penekanan tombol tanda dimulainya uji coba, dilanjutkan dengan penumpahan material bauksit ke conveyor belt oleh excavator. Pabrik pengolahan bauksit menjadi CGA telah resmi dibangun pada Juni



46 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



2011. Berbagai proses dijalankan sesuai rencana, termasuk mengirim tenagatenaga asal Indonesia untuk belajar ke Jepang. Sampai akhirnya, pabrik yang akan mengolah cadangan bauksit Antam untuk menghasilkan 300.000 ton CGA per tahun resmi diujicobakan. Dan dalam waktu yang tidak lama lagi siap berproduksi. Sebagaimana diketahui, Proyek CGA Tayan sendiri dibangun dengan pengendalian bersama Antam, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan perusahaan patungan antara Antam dengan Showa Denko K.K. (SDK) Jepang. ANTAM memiliki 80% saham di PT ICA, sementara sisa kepemilikan 20% saham dipegang oleh SDK. Proyek ini dibangun dengan total investasi sebesar US$ 450 - 490 juta yang sumber pendanaan proyek berasal dari internal Antam dan SDK, pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta



pinjaman komersial. Produk CGA yang dihasilkan pabrik Tayan ini akan diekspor ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta dijual untuk pasar domestik Indonesia. Produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik, di antaranya refractories, abrasives, produk bangunan, Integrated Circuit (IC), bahan untuk LCD screen dan lain-lain. Dengan kesuksesan ini, Antam dapat menjadi pelopor bagi tumbuhnya smelter tambang berikutnya. Bagi Antam, proyek CGA sebenarnya bukan merupakan satu-satunya proyek smelter. Masih ada beberapa proyek pengolahan dan pemurnian komoditi tambang unggulan, yakni nikel, bauksit dan emas. Perseroan saat ini juga sedang membangun pabrik pengolahan bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun. Uji coba proyek yang kepemilikan sahamnya 100 persen oleh Antam, akan dilakukan pada 2016. Kemudian ada juga proyek sponge iron yang ada di Kalimantan Selatan, kerjasama dengan PT Krakatau Steel. Proyek ini sudah beroperasi dengan kapasitas 315.000 ton sponge iron per tahun. Ada juga proyek pengolahan bijih nikel menjadi ferronikel dengan kapasitas 27.000 TNi per tahun. Lalu proyek perluasan pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan proyek fero nikel kadar rendah di Mandiodo. Dengan demikian dapat dikatakan, perseroan plat merah ini merupakan ujung tombak dari pengembangan smelter nasional.



Menteri Jero Wacik ini telah melakukan survei lapangan. Direncanakan pada 2017 sudah mulai produksi. Untuk memenuhi kebutuhan produksi alumina 2 juta ton, bahan baku bauksit yang disiapkan sebesar 6 juta ton. Karena dari 3 juta ton bauksit tercuci, menghasilkan 1 juta ton alumina. Untuk jangka panjang, Harita Group sudah menyiapkan smelter untuk kapasitas 4 juta ton alumina atau kebutuhan bahan baku abuskit 12 juta ton per tahun. Ada juga smelter milik PT Indoffero yang memproduksi 1 juta ton pig iron atau besi kasar per tahun. Besi kasar yang dihasilkan pabrik ini berasal dari sejenis tanah yang mengandung unsur besi. Selain memproduksi pig iron, Indoffero memproduksi nikel pig iron sebanyak 250 ribu ton per tahun. Semua bahan baku berasal dari Sulawesi.



Beberapa perusahaan Smelter Selain Antam, masih ada beberapa perusahaan yang mendapat rapor biru dari Kementerian ESDM. Perusahaanperusahaan tersebut telah mencatat kemajuan berarti dalam pengembangan smelter. Sebut saja PT Cita Mineral Investindo Tbk  yang sedang membangun pabrik pengolahan bauksit di Kendawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Perusahaan ini sudah melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pada 18 Juli 2013. Beberapa waktu lalu, perusahaan



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



47



panorama



Banyak proposal smelter yang masuk ke meja Dirjen Minerba, tetapi ternyata sebagian besar hanya akal-akalan pengusaha untuk mendapatkan ijin ekspor.



Pembuatan nikel ini dilakukan dengan cara mencampur tanah liat dengan kapur, kemudian dikelola dengan teknologi dan dibakar, sehingga menghasilkan nikel. Pig iron yang dihasilkan kemudian



diekspor ke Brazil, Taiwan, Jepang Turki, India, Korea Selatan dan China, dengan akspor terbesar ke Taiwan. Kemudian Titan Mining, salah satu perusahaan tambang nikel ini juga sedang menggarap pabrik smelter nikel. Lokasinya di Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan nilai proyek sebesar Rp 5 triliun. Untuk proyek ini, kongsi PT Titan Mineral Utama, PT Cinta Jaya HM Yunus Kadir, dan PT Cheng Feng Mining sebagai investor bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan 370 MW listrik. Selain itu, ada juga PT Sulawesi Mining Investment yang membangun smelter dengan produk menghasilkan feronikel direncanakan bakal beroperasi pada akhir 2014. Investasi yang sudah terlaksana sebesar 30% dari investasi tahap pertama, yang diperkirakan mampu mengolah sekitar 300.000 ton nikel kasar (nickel pig iron). Ini merupakan perusahaan patungan antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Group dari China.



48 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Berdasarkan data Kementerian ESDM  masih ada beberapa perusahaan smelter yang telah beroperasi. Sebut saja di komoditi  zircon saat ini ada PT Irvan Pratama, CV Harapan Mandiri,PT Ziment Mining, PT Usaha Maju dan PT Katingan Inmas Sarana. Sementara untuk komoditi mangan dari data Kementerian ESDM yang sudah beroperasi adalah PT Century Metalindo dan PT Indotama Ferro Alloy. Saat ini Pemerintah sedang melakukan verifikasi terhadap 28 perusahaan yang telah menyampaikan rencana pembangunan smelter. Verifikasi ini dilakukan oleh tim yang dibentuk dan berasal dari Kementerian ESDM,Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Dari hasil verifikasi lapangan ini nantinya diharapkan Pemerintah akan memiliki gambaran yang lebih jelas lagi mana perusahan yang serius dan mana perusahaan yang tidak serius menggarap smelter. Tidak hanya itu, hasil survei ini nantinya akan menentukan sikap pemerintah terhadap perusahaan tersebut. Jika nanti pemerintah masih akan memperbolehkan ekspor, maka perusahaan yang diperkenankan ekspor adalah perusahaan yang sudah menunjukkan keseriusan membangun smelter. Tentu Pemerintah tidak ingin lagi pengalaman beberapa tahun silam, dimana banyak proposal smelter yang masuk ke meja Dirjen Minerba, tetapi ternyata sebagian besar hanya akalakalan pengusaha untuk mendapatkan ijin ekspor. @



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



49



industry news - mining



Kebutuhan Batubara Tetap Tinggi



H



ingga akhir tahun ini pasar batubara masih mengalami distress dalam hal harga. Hal tersebut dibarengi kecederungan volume produksi batubara dalam negeri yang akan terus bertambah. Namun, diperkirakan hingga pertengahan tahun depan kondisi akan semakin membaik. Karena itu, perlu ada persiapan terkait apa yang harus dilakukan pada saat terjadi koreksi terhadap harga batubara dan demand yang mulai meningkat. Hal itu diungkapkan Bob Kamandanu, Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), beberapa waktu lalu di Jakarta. Ia mengatakan, negara-negara seperti India mungkin saja hari ini tidak membeli batubara sama sekali akibat melemahnya rupee. Namun, kebutuhan listrik membuat negara itu kembali membeli batubara, meskipun bekualitas rendah. Demikian pula Cina tengah melakukan konsolidasi dengan pembelian baru pada tahun depan.



”Hal-hal seperti ini yang turut menjadi pembicaraan di The 1st Global Coal Summit (GCS) yang akan dilaksanakan di Bali, pada Maret 2014 mendatang,” imbuh pria yang juga menjadi Ketua Panitia CGS 2014 ini. Batubara, lanjut Bob, memiliki peran sangat penting dalam bauran energi global, terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Penggunaan batubara akan semakin meningkat bersama bahan bakar lain, demi mendukung ekonomi dunia dan pembangunan sosial. Internatioanal Energy Agency (IEA)



mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara. Sebab itu, Bob berpendapat sudah selayaknya para pengusaha batubara diberi peluang untuk turut mengupayakan pembangunan power plant yang baru. Kebutuhan Batubara 2014 Pemerintah memperkirakan kebutuhan batubara domestik untuk tahun 2014 sebesar 95.550.000 Ton dengan alokasi terbesar untuk PT PLN (Persero) sebesar 57.400.000 ton disusul untuk IPP 19.9100.000 ton dan kebutuhan industri semen sebesar 9.800.000 ton. Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25,90%, demikian tercantum dalam Kepmen ESDM No.2901 K /30.MEM/2013.



Kegiatan tambang batubara (Dok. Volvo Indonesia) menyatakan batubara akan menjadi pengganti gas alam sebagai sumber energi. Di ASEAN sendiri penggunaan batubara diperkirakan meningkat menjadi 49%, naik dari sebelumnya yang hanya 31%. Di sisi lain, IEA memperkirakan penggunaan gas justru menurun dari 44% menjadi 28%. “Indonesia sendiri saat ini menjadi pemasok batubara terkemuka untuk wilayah ASEAN. Dari volume produksi 300400 juta ton pada akhir tahun ini, hanya 70 juta ton yang digunakan di dalam negeri. Selebihnya diekspor,” papar Bob. Berangkat dari fakta itu, Bob berharap agar ekspor batubara dapat ditekan untuk memaksimalkan penggunaan dalam negeri. Namun, di lain pihak, hal itu tersandung oleh masalah masih kurangnya jumlah pembangkit listrik yang ada. PLN sendiri menghadapi masalah dalam



Badan usaha pertambangan batubara diwajibkan untuk memenuhi persentase minimal penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri  sebesar 25,90% dari perkiraan produksi batubara pada tahun 2014 sebesar 368.899.464 ton, yang berasal 50 perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara, satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan 34 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Batubara. EI



PLN Resmikan PLTMG Sembakung



B



ertepatan dengan Peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2013 yang lalu, PLN meresmikan Kabel Laut & Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sembakung. Peresmian ini dilakukan oleh Direktur Pengadaan Strategis & Energi Primer PLN, Bagiyo Riawan dan Wakil Bupati Nunukan, Ny. Asmah Gani di PLTD Sei Bilal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kabel laut yang diresmikan akan menghubungkan sistem kelistrikan Nunukan – Sebatik dengan panjang 37 km dan mendapatkan suplai gas dari Pertamina EP.



Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN, Bagiyo Riawan mengatakan, PLTMG yang berlokasi di Pulau Sembakung tersebut melayani kebutuhan pasokan listrik di kabupaten Nunukan, Sebatik serta masyarakat di daerah perbatasan.  “PLTMG ini menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang selama ini dioperasikan. Setelah PLTD dihentikan tidak ada suara bising di Nunukan,” kata Bagiyo Riawan. Sedangkan PLTMG Sembakung yang terletak di Kecamatan Sembakung mendapat pasokan gas melalui kabel laut tersebut



50 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Hilirisasi Mineral Dapat Stimulus Ekonomi Undang-Undang No.4/2009 tentang Mineral dan Batubara serta Inpres No.3/2013 tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Pengolahan dan Pemurnian di Dalam Negeri.



Menteri Perindustrian M.S. Hidayat



D



emi mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, Kementerian Perindustrian kembali memasukkan dalam paket kebijakan stimulus ekonomi jilid kedua. Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat (25/10) yang mengklaim program penghiliran industri yang berbasis sumber daya alam, khususnya mineral, sudah berjalan beberapa tahun belakangan ini. Meski demikian hasil dari program itu belum bisa terlaksana secara keseluruhan sehingga pemerintah perlu merumuskan kembali kebijakan ini guna mempercepat peningkatan daya saing industri nasional. Dasar komitmen pemerintah dalam peningkatan nilai tambah industri adalah Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan industri nasional. Selain itu,



Bukit Asam Bukukan Laba Bersih Rp 1,2 T



“Makanya sekarang harus ambil tindakan, baik itu mengganti atau memperbaiki regulasi atau membenahi manajemen yang sudah ada,” kata Hidayat. Lantaran belum memperlihatkan hasil nyata, Hidayat memastikan akan memasukkan program penghiliran berbasis sumber daya alam ke dalam paket kebijakan stimulus kedua yang dijanjikan pemerintah akan keluar pada Oktober 2013. Dijelaskan pula bahwa program penghiliran memang menjadi program prioritas pemerintah. Oleh sebab itu, meski sudah ada dalam stimulus paket kebijakan ekonomi pertama, pemerintah akan memberikan keistimewaan lagi untuk program ini dalam stimulus paket kebijakan ekonomi jilid kedua.



Tambang batubara



Dalam paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada akhir Agustus lalu, pemerintah menyebutkan akan mempercepat program penghiliran industri berbasis mineral logam. Kebijakan Pemerintah dalam pelarangan ekspor mineral tetap konsisten sesuai dengan UU No. 4/2009 bahwa ekspor mineral hanya berlaku sampai tanggal 12 Januari 2014. @



Naiknya laba bersih PTBA merupakan strategi perusahaan dengan menekan biaya produksi. Sementara, pendapatan PTBA hingga kuartal III 2013 mencapai Rp 8,12 triliun, sementara tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 8,10 triliun.



berkapasitas sebesar 8 MW diharapkan bisa melayani kebutuhan pasokan listrik di kabupaten Nunukan, Sebatik serta masyarakat di daerah perbatasan.   Sementara itu, Nyoman S Astawa mengatakan, suplai listrik dari PLTMG Sembakung menggunakan kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Nunukan – Sebatik dengan panjang 37 km. “Kami investasi sebesar Rp 164 miliar, yaitu Rp 104 miliar untuk kabel laut,” ujarnya. PLTMG Sembakung beroperasi pada Agustus lalu, tapi sempat terkendala kesiapan gas. Menurut Nyoman, untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit ke depan, PLN akan mengandalkan pasokan gas dari perusahaan daerah yakni PT Nusa Serambi Persada. Selanjutnya Pulau Sebatik akan dapat pasokan gas sebesar 2,5 MMSCFD pada tahun depan. “Rencananya akan dibangun PLTMG  6 MW. Jadi nanti total kapasitas listrik di Nunukan dan Sebatik mencapai 14 MW,” ucap Nyoman.@



PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp 1,24 triliun hingga kuartal III 2013. Angka tersebut naik sekitar 57 persen dari periode tahun sebelumnya.



Sepanjang periode Januari-September 2013, PTBA berhasil meningkatkan penjualan batu bara sebanyak 13,24 juta ton sepanjang periode Januari-September 2013. Penjualan tersebut naik 17 persen dari periode yang sama pada 2012 sebanyak 11,36 juta ton. Dari total batu bara yang diekspor, selama periode tersebut Taiwan sebagai penerima terbesar mencaai 17 persen, lalu India 14 persen, China 9 persen, Malaysia 8 persen, Jepang 3 persen dan Vietnam 2 persen. Penjualan domestik mencapai 6,22 juta ton pada 2013 naik tipis dari 2012 sekitar 6,21 juta ton. Periode Januari-September 2013 ini, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah melakukan pengangkutan batu bara PTBA dari lokasi Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang sebanyak 9,56 juta ton atau naik 7 persen dibandingkan tahun 2012.@



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



51



industry news - mining



Tiga Langkah Siasati UU Minerba



S



udah hampir pasti hilirisasi tidak akan terlakasana pada 2014 karena sampai sekarang kapasitas smelter masih sangat terbatas. Rencana menghentikan ekspor mineral juga bukan pilihan yang tepat mengingat Indonesia masih membutuhkan pemasukan dari sektor mineral. Berdasarkan studi USAID berjudul Economic Effects of Indonesia’s Mineral Processing Requirements for Export yang terbit April 2013, jika kebijakan ini dilaksanakan akan menimbulkan kerugian bersih bagi Indonesia sebesar US$6,3 miliar. Wacana yang berkembang saat ini Pemerintah akan memberi kelonggaran ekspor untuk perusahaan yang serius membangun smelter. “Terkait jalan tengah sejauh ini masih dalam pembahasan lintas sektor,”jelas Direktur Pembinaan & Pengusahaan Mineral Dede Ida Suhendra. Bagi perusahaan yang serius akan diberikan kesempatan mengekspor bijih pada 2014. Keseriusan perusahaan ini akan ditentukan berdasarkan hasil verifikasi lapangan yang dilakukan tim yang sudah dibentuk Kementrian ESDM. “Tim ini akan melakukan pengecekan antara data yang dilaporkan para pengusaha pertambangan dengan perkembangan proyek smelter. Verifikasi ini untuk menilai keseriusan komitmen pengusaha pertambangan dalam membangun smelter,” jelas Dede. Pemerintah juga mewajibkan perusahaan menyerahkan sejumlah uang jaminan. Besaran uang jaminan senilai investasi proyek yang belum digunakan. Jika pengerjaan proyek tersebut baru 20 persen, maka total investasi untuk 80 persen harus disetor. Pengecualian hanya untuk perusahaan yang sudah melakukan uji coba. “Kalau nilai proyeknya US$1 miliar, ya sebesar itu yang dimasukkan. Kalau berat, nanti bisa dimasukkan US$250 juta setiap tahun selama masa konstruksi smelter, misalnya lima tahun. Sedangkan smelter yang sudah sampai tahap uji coba (commissioning) akan dibebaskan dari uang jaminan,” kata Dirjen Minerba Thamrin Sihite. Pemerintah juga akan mendorong perusahaan tambang membentuk konsorsium membangun smelter dan mengatur besaran volume dan lamanya ekspor sesuai masa konstruksi smelter.



berharap dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP). “Kita sih inginnya dalam bentuk PP, tetapi masih harus konsultasi dengan DPR,”ujar Thamrin. Bagi Pemerintah, hal yang paling penting saat ini adalah tetap membuka keran ekspor dengan tetap dalam pengawasan ketat serta hanya ditujukan pada perusahaan yang serius ingin membangun smelter.



Dirjen Minerba Thamrin Sihite ”Pemberian izin ekspor nantinya disesuaikan masa konstruksi smelter. Jadi, berbeda setiap smelter,” tandas Thamrin. Namun, ini semua masih konsep Pemerintah dan mendapat restu legislatif. Kebijakan ini rencananya akan dituangkan dalam sebuah aturan sebagai payung hukum. “Bagi kami yang penting smelter jadi. Selama ini yang diributkan selalu soal waktu. Kami memberikan toleransi waktu, yang penting smelter jadi,” demikian Dirjen Minerba Thamrin Sihite dalam sebuah kesempatan. Terkait payung hukum ini, Pemerintah



Hilirisasi sebenarnya sangat bermanfaat bagi Indonesia. Menurut, Ketua Presidium MPI, Herman Afif Kusumo, perlu ada kerjasama antara empat pilar utama yakni Pemerintah, legislatif, pelaku usaha dan akademsisi/peneliti. “Keempat elemen ini harus bersinergi untuk mewujudkan pembangunan sumber daya alam yang dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,”kata Herman. Tidak hanya itu, Pemerintah juga perlu membuat paket kebijakan insentif yang konkret, dengan melibatkan lintas kementerian terutama, Kementrian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Terkait ini, Indonesia dapat belajar dari Cina yang selain memberikan tax holiday juga terlibat dalam penyediaan atau pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik smelter atau pengolahan dan pemurnian, termasuk kebutuhan lainnya. Ini yang membuat industry pengolahan di Cina tumbuh pesat. Kita tunggu keseriusan Pemerintah dan Pengusaha.@



ANZ Bank Tetap Bidik Sektor Tambang Sektor pertambangan menjadi salah satu sektor unggulan bagi PT Bank ANZ Indonesia dalam penyaluran kredit. Sampai sekarang sektor pertambangan dan migas merupakan salah satu sektor unggulan dalam penyaluran kredit, selain bidang lainnya. Ke depan Bank ANZ Indonesia akan terus berupaya memperkuat bisnis melalui pembiayaan industri pertambangan mengingat potensi sektor tersebut cukup besar dan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. “Pembiayaan sektor pertambangan buat ANZ merupakan key sector yang sangat difokuskan dalam mengembangkan natural resources,” kata Sity Leo



52 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Samudera, Direktur Perbankan Institusional ANZ Indonesia seusai sebuah diskusi tentang kekayaan alam Indonesia baru-baru ini di Jakarta. Meski menjadikan bidang pertambangan sebagai salah satu sektor unggulan, pihak Bank ANZ juga tetap menerapkan azas kehati-hatian. Dalam melakukan pembiayaan untuk sektor pertambangan, Sity mengatakan, ada lima hal yang diperhatikan ANZ, yakni sumber daya atau jenis tambangnya, harga atau market price, kegiatan operasional dan teknisi tambang, kesehatan dan keamanan, serta permodalannya. Selain sektor pertambangan, ANZ juga membidik bidang agribisnis, infrastruktur dan lainnya. @



industry news - infrastructure



Sektor Konstruksi Dalam Pasar Tunggal ASEAN 2015 Pembangunan infrastruktur Indonesia mampu menyerap banyak tenaga kerja yang terampil dan professional di bidang konstruksi.



pemberlakuan pasar tunggal ASEAN 2015. Pekerjaan rumah itu adalah meningkatkan daya saing konstruksi nasional dan kompetensi SDM konstruksi,” ujar Hediyanto, seperti diwartakan situs Kementerian PU.



Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto W Husaini, mengatakan, Pelaksanaan pembangunan infrastruktur terkait dengan kegiatan jasa konstruksi, sehingga memberi peluang dan sekaligus tantangan bagi tersedianya pasar konstruksi yang relatif besar bagi para penyedia jasa konstruksi.



Pemberlakuan pasar tunggal ASEAN 2015 akan terjadi persaingan yang semakin terbuka di antara tenaga kerja konstruksi asing dengan domestik. Sementara  tenaga kerja konstruksi di Indonesia masih belum menunjukkan komposisi yang seimbang. Data menunjukan  dari 6,34 juta jumlah tenaga kerja konstruksi



Berbicara dalam Forum Jasa Konstruksi Nasional (FJKN) Tahun 2013 bertajuk Kepala BP Konstruksi, Hediyanto W. “Peluang dan Tantangan Sektor Konstruksi Huseini. (Dok. EI) Dalam Menghadapi Pasar Tunggal ASEAN 2015,” Selasa (29/10), Hediyanto mengingatkan bahwa jasa  konstruksi di Indonesia telah dan Indonesia; 60% merupakan unskilled labour (3,8 juta), 30% akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga merupakan skilled labour (1,9 juta) dan hanya 10% yang kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan di bidang merupakan tenaga ahli (634 ribu). konstruksi, sehingga menciptakan pendapatan bagi tenaga kerja Keberadaan jasa konstruksi sangat menentukan untuk dan mengurangi angka pengangguran. percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Ia menegaskan, keberadaan jasa konstruksi, seperti apapun Itu berarti bisnis kontruksi akan semakin menjanjikan sebagai skalanya, seluruhnya mempunyai nilai strategik bagi akibat peningkatan permintaan karena upaya percepatan pembangunan di Indonesia.“Sesungguhnya ada pekerjaan rumah pembangunan Infrastruktur di seluruh wilayah tanah air. EI yang harus diselesaikan di sektor konstruksi dalam menghadapi



GIC Garap Proyek Properti di Jakarta GIC, perusahaan pengelola dana asal Singapura, melalui afiliasinya telah menandatangani kesepakatan mengakuisisi proyek gedung perkantoran di Jakarta. Gedung tersebut merupakan bagian proyek yang digarap Greenland Rajawali Utama, perusahaan patungan dengan mayoritas saham milik Rajawali Group.



akhir 2015.



Termasuk dalam skema akuisisi proyek tersebut adalah pembangunan hotel mewah berbintang enam, St Regis, dan retail podium untuk spesialisasi makanan dan minuman. Konstruksi proyek telah berjalan dan ditargetkan selesai pada



Managing Director, Rajawali Corpora, Darjoto Setyawan mengatakan Jakarta merupakan merupakan pusat bisnis yang berkembang pesat dan menawarkan peluang dan potensi yang sangat besar.@



Proyek ini dirancang oleh Pelli Clarke Pelli Architect, arsitek ternama kelas dunia, yang telah menangani beberapa proyek besar seperti World Financial Center di New York dan International Finance Centre di Hong Kong.



54 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



proyek properti



Infrastruktur Dengan Rekayasa Generasi Baru



I



nfrastruktur Indonesia dapat mengambil manfaat dari penelitian baru tentang bahan konstruksi generasi baru, menurut Profesor Stephen Foster, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan di Universitas New South Wales. Jembatan-jembatan, jalan layang dan gedung-gedung bertingkat di Jakarta dapat dibangun dengan menggunakan bahan beton yang lebih kuat dan lebih ramah lingkungan. Berbicara dalam sebuah seminar di Kedutaan Besar Australia di Jakarta beberapa waktu yang lalu, Profesor Stephen Foster membeberkan secara garis besar pemanfaatan praktis generasi baru bahan-bahan bangunan: Beton yang Diperkuat dengan Serat Baja atau Steel Fibre Reinforced Concrete (SFRC) dan Beton Kinerja Sangat-Tinggi atau UltraHigh Performance Concrete (UHPC). SFRC adalah shocrete (beton semprot) dengan ditambahkan serat baja. Di Australia, sedang dilakukan pengembangan SFRC untuk diterapkan pada bangunan. Sementara itu, UHPC dapat menghadirkan pilihan-pilihan berkelanjutan yang ramah lingkungan dibandingkan dengan beton biasa dalam bangunan dengan kekuatan lebih dari 150 MPa (Megapascal) dan energi patah lebih dari 2.000 kali beton biasa. “UHPC telah digunakan di jembatanjembatan beton yang baru-baru ini dibangun di Malaysia dan saya yakin ini dapat dan mesti digunakan juga di Indonesia,” ujar Profesor Foster yang memiliki pengalaman luas dalam penelitian SFRC dan UHPC. “Permintaan infrastruktur di Indonesia sedang meningkat seiring dengan perekonomian yang terus tumbuh,” tutur Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty. Dia berharap kepakaran dan penelitian rekayasa Australia dapat digunakan secara praktis untuk memberi manfaat pada perencanaan dan pembangunan infrastruktur. EI



Ketidakpastian Kurs Rupiah Sebabkan Darurat Konstruksi Ketua Umum Asosiasi Konstruksi Indonesia, Sudarto, mengatakan kondisi pembangunan konstruksi dalam negeri dalam kondisi bahaya. Menurutnya, 60 persen material utama untuk konstruksi jalan adalah aspal. Sedangkan aspal tersebut masih didapatkan secara impor. “Pelemahan nilai tukar mempengaruhi harga aspal. Kita bingung beli aspal dimana karena fluktuasi nilai tukar yang tidak jelas,” ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (8/10). Ia berharap pemerintah harus memberi kepastian nilai tukar untuk sektor konstruksi dengan memberikan patokan nilai tukar pasti seperti misalnya sebesar Rp 11 ribu per dolar AS. “Kita meminta agar ditinjau kembali. Ini untuk menyelesaikan masalah dalam waktu singkat. Fluktuasi nilai tukar akan terus menjadi masalah di sektor konstruksi.” Sebelumnya, Ketua BP Konstruksi Hedianto W Husaini mengatakan rata-rata kenaikan material konstruksi impor seperti aspal, besi dan baja mencapai 17,5%. Menurutnya hasil tersebut sejalan dengan perhitungan para kontraktor dan asosiasi kontraktor yang tergabung di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). Kenaikan harga terjadi karena sebagian besar material utama konstruksi itu adalah produk impor.@



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



55



industry news - infrastructure



Beton “Concrete” untuk Pembangunan Infrastruktur



Kepala BP Konstruksi, Hediyanto W. Husaini dan rombongan mengunjungi booth salah satu satu peserta pameran.



L



ebih dari 60 % proyek pembangunan konstruksi di Indonesia menggunakan beton, mulai dari yang paling sederhana hingga proyek dengan teknologi rumit.“Bahkan dengan bertambahnya kelas menengah menjadi 56,5 % dari 240 juta penduduk Indonesia bisa dipastikan kebutuhan pembangunan akan makin bertambah lagi”, ujar Kepala BP Konstruksi Hediyanto W. Husaini ketika membuka Pameran & Konferensi Konstruksi Concrete Show South East Asia 2013, Kamis (24/10) di Jakarta. Hediyato menegaskan, beton merupakan salah satu mata rantai pasok konstruksi. Banyak proyek konstruksi dan infrastruktur yang saat ini memanfaatkan beton. Dia mencontohkan Rusunawa dan tiang pancang untuk jalan serta jembatan. Selain itu, masih banyak produk konstruksi lainnya memakai beton yang lebih canggih dan difabrikasi (precast). “Precast menjadi pilihan utama, mengingat sifatnya yang efisien dan dapat diproduksi dalam waktu yang relatif cepat. Kita dapat terus



membangun fly over tanpa menghentikan arus lalu lintas karena precast ini,” tambah Hediyanto. Indonesia saat ini bukan hanya pemakai produk beton tetapi sudah bisa memproduksi, baik untuk dipakai sendiri maupun untuk pasar ekspor. Bahkan salah satu anak perusahaan BUMN di lingkungan Kementerian PU sedang membangun Pabrik Precast di Myanmar. “Ini menjadi poin penting untuk peningkatan daya saing sektor konstruksi Indonesia, terutama dalam menghadapi Asean Economic Community 2015,” Hediyanto mengingatkan. Senior Vice President UBM Asia, Christopher Eve, mengatakan bahwa berdasarkan fakta Indonesia merupakan negara yang paling berkembang di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi 6 % per tahunnya. Itu sebabnya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertama Concrete Show South East Asia. Indonesia diperkirakan menjadi negara terkaya ke-12 dunia dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 13-16 ribu dan Produk Domestik Bruto mencapai 3,8 Triliun – 4,5 Triliun dalam visi 2025. UBM merupakan penyelenggara dari pameran ini di JI-Expo Kemayoran Jakarta, 24-26 Oktober 2013. Pameran ini diikuti 100 perusahaan dari 15 negara seperti Jerman, Inggris, Italia, Afrika Selatan, Cina dan Jepang. Perusahaan lokal yang berpartisipasi dalam pameran ini, antara lain, Wika Beton, Adhimix dan Penetron. EI



Laba Waskita Karya Tembus Rp117 Miliar PT Waskita Karya (WSKT) membukukan laba komperehensif sebesar Rp117,135 miliar pada triwulan III 2013. Perolehan tersebut juga berarti pendapatan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi, industri dan realty ini mengalami kenaikan sebesar 13,63% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp103,076 miliar. Pencapaian tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan usaha sekitar 9,5% dari Rp4,701 triliun menjadi Rp5,148 triliun. Berbicara dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (29/10), Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, perseroan meraih keuntungan dari nilai tukar mata uang Rp13,492 miliar pada periode Januari-September atau naik dari Rp1,750 miliar. Selain itu, penjualan aset tetap perseroan mencapai Rp221,278 juta atau tumbuh dibandingkan periode yang sama di 2012 lalu Rp81,358 juta. Hingga akhir September 2013, total aset mencapai Rp8.374 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan posisi Desember 2012 sebesar Rp8,366 triliun. Waskita Karya membukukan kenaikan pendapatan bersih ventura bersama sekitar 15,79% menjadi Rp58,030 miliar di akhir September 2013, dari Rp50,114 miliar periode yang sama tahun lalu.@



56 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



57



englishcorner



The Effort of Sany Excavator to Seize Indonesian Market Sany Excavator had return to charmed Heavy Equipment / Construction Community on Indonesia. How the market opportunity?



Province). The production capacity of the two facilities that reach 80,000 units per year, ranked first in the world. As Sany presence in various other international stage-class exhibitions, Sany machineries had always been the center of attention of visitors. According to Frank Tian, Vice General Manager of Sany excavator for Overseas Marketing Department of Sany Heavy Machinery, it is because the quality and variety of success stories behind the manufacturing process. Just look at the famous SY215C Hydraulic Excavator with energy-saving technologies. This product is claimed to dominate the Chinese market share in its class. Market leader in China



S



any Excavator returned to the show in the exhibition of heavy equipment Indonesia organized by the PT.Pamerindo Indonesia at Jakarta International Expo Kemayoran, on September 4th to 7th, 2013. This is the second time the brand construction equipment from China is taking part in this exhibition. This International event held once in two years it was known as the biggest exhibition in Indonesia for equipments that operate in the sector of construction and infrastructure, mining, agriculture to forestry. This is of course a trade show that offers many business opportunities in these sectors therefore it could be an excellent chance for exhibitors to introduce such Sany heavy equipment. That is why Sany do not want to miss this exhibition. This time, performing with other Sany products, such as various models of cranes, concrete machines and road making machineries, Sany Heavy Machinery presents hydraulic excavator. Sany Heavy Machinery is a subsidiary of Sany Heavy Industry with specialization in the field of R & D, manufacturing and sales of excavators. This Companies established in 2003 has two manufacturing bases located in Lingang (Shanghai Province) and Kunshan (Jiangsu



58 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Founded in 1989, in a relatively short time span Sany Group has been transformed into a manufacturer of constructionn construction of the largest in China and ranks fifth in global construction machinery industry - according to the version of KHL Group, publisher of several magazines construction equipment. The manufacturer has established production bases in various countries, namely the United States, Germany, India and Brazil. The company’s business has expanded to more than 150 countries with sales in 2011 reached 12.3 billion dollars. Referring to reports of Off-Highway Research, a consultants firm that specialized on research and analysis of international construction, China’s market share in the global construction machinery market jumped from 18% in 2002 to 32% in 2009 in terms of sales volume.



the management team and fabrication facility to be built in Indonesia, we are ready to provide to its customers quality equipment and services in accordance with the local tradition of classy. “ In expanding the market into various parts of the world, including Indonesia, Sany emphasized the importance of “localization”. The first step is to enter the global market localization. Localization industry is the foundation of globalization Sany. That means that Sany build products that conform to the standards of the local market, to hire local staff and local management systems also apply



According to the research institute report, there are three Chinese companies became a leading pioneer in the heavy equipment industry / construction, which is: Sany Heavy Industry, Zoomlion and XCMG. All three appear as dominant manufacturers who control about 30% of the market in China, larger than the top three foreign companies were active in the Chinese market (Caterpillar, Komatsu and Volvo). All three heavy equipment manufacturing company from China had sit on the top 10 in terms of sales revenue in the global market. Regardless, Sany and XCMG also emerging in the early 1990s were able to quickly transform itself from a company that only has one product manufacturer with production lines to be very comprehensive. The type and model of equipment offered is very diverse, so does the size. Almost none of the Americans had ever heard of a manufacturer of heavy equipment / construction from China before Sany Heavy Industry to build magnificent facility in an industrial area in the country in 2007 led by Barack Obama. Without delay, Sany build office buildings and warehouse valued at $ 60 million. Not just aggressively expanding the market by opening production bases in several parts of the world, Sany also



continue to add product line with the staged acquisition, forming a joint venture and established many rental outlets Various initiatives are part of an attempt to SANY closer to the customer and also at the same time realize his ambition to be a manufacturer of heavy equipment / construction number one in the world. Sany in Indonesia Sany Heavy Industry has built its business networks in Indonesia through a variety of products on offer. Frank Tian said, Sany determined to present itself not only as a Chinese company operating in Indonesia, but it also as manufacturer of construction equipment is down to earth in Indonesia. This statement associated with Sany Heavy Industry’s commitment to the Government of Indonesia some time ago that promised to immerse invest U.S. $ 200 million in the industrial area Karawang, West Java for the construction of the plant. Under that agreement, Sany Heavy Industry became the first Chinese company to invest in large-scale manufacturing sector in Indonesia. The plant is expected in the early stages to make excavators. Frank said, “In our Sany always introduce ‘quality change the world’ as our business philosophy and this philosophy will not change in the Indonesian market. With



Sany Heavy Industry is known as a company that puts quality. Philip Kotler once gave startling testimony about the performance of Sany. President speaks in the GMC Forum organized by Global Marketing Company on June 17, 2011 in China, he spoke about the global strategy Chinese manufacturers. Throughout his speech, Sany described as an outstanding company. “A few days ago I visited an amazing company. His name Sany Heavy Industry engaged in heavy equipment / construction. Factories are clean and tidy, using advanced technology. After visiting the offices and factories, my opinion changed about the Chinese factory. I believe prejudice against Chinese companies will soon change if we find more companies like Sany, “says Philip Kotler, known as the father of modern marketing. A doctorate from MIT and a post-doctoral of Harvard University while visiting Sany give a public lecture on sales and management. Sany had already well known as the # 1 brand in China in the heavy industry. Sany is committed to changing the image of China’s heavy machinery industry in the Indonesian market by presenting high quality products and quality service. With confidence prioritizing products and services of high quality, outstanding performance and great responsibility, Sany Heavy Machinery in Indonesia will work with customers to build a brighter future,” said Frank assured. EI



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



59



englishcorner



NATIONAL INSTRUMENTS SOLUTIONS FOR MONITORING HEAVY EQUIPMENTS National Instruments offers products and solutions for monitoring the conditions of Heavy Equipments



product platform protocol, both software and hardware, for a variety of management and control applications. During this GSD Summit, leading technologies relating to the control, design, experiment, measurement and automation is a major concern. Other than these young engineers, those who attended conference were scientists, educators, researchers and industry partners. “All the talked in engineering and scientific world had been shifting to rapid and easy applied innovation. Pressures to take actions were getting faster and to create solutions for the globalization challenges that keep arising made the innovation tools of National Instruments highly in demand because of the flexibility and ease to use”, said Chandran Nair, Managing Director NI for South East Asia Area.



Chandran Nair, Managing Director NI untuk kawasan Asia Tenggara. Early October 2013 dozens of young engineers and a number of professionals in the field of information technology converge in one five-star hotel in Petaling Jaya, Malaysia. They did not come emptyhanded, but they also brought the technologies of their own designs. The findings from these creative young people were used to control management applications in various industries. They conduct



product demos, simulations, demonstrate how it works and explain the benefits for industries that apply these technologies. This fantastic actions of the young engineers was part of a series of Graphical System Design (GSD) Summit 2013 held by National Instruments (NI) in Petaling Jaya, Malaysia, on Thursday (3/10). NI is a technology company that makes a variety of



60 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



National Instruments GSD Summit features a wide range of new products and solutions that enable engineers and scientists to truly leverage the benefits of graphical system design approach. “What NI did were graphical system design that helps the engineers, scientists, teachers and professionals in order to improve productivity, to innovate and develop new discoveries,” said Chandran in a special interview with the magazine Equipment GSD Summit before the GSD Summit held. National Instruments is the world leading manufacturer of automatic test equipment (automated test equipment) and virtual instrumentation. Since 1976, NI has equipped engineers and scientists with tools that can boost their productivity, encourage innovation and discovery.



equipment operating on site. The workings of this technology in monitoring the affairs of not just like GPS, but more than that. “GPS is a tool that can only be explained on the position of the fleet. While NI technology applications related to machinery condition monitoring, to determine the condition of the engine before engine breakdown, “he explained. Chandran asserted, heavy equipment were expensive capital goods. The owner must take care of the existing units are either rather not quickly broken and always function optimally. “By monitoring system using NI technology, they know the engine conditions from time to time in real time. Monitoring condition of the engine to help customers detect potential problems before the machine is broken. “



Graphical System Desaign (GSD) Summit 2013



GSD Summit 2013 in Asia started in Malaysia on October 3 and will continue six other countries in Southeast Asia (11 cities): Singapore, Thailand, Vietnam, Indonesia and the Philippines until December this year. In Jakarta, the summit is scheduled to be held on 13 November 2013. According to Chandran, this NI technology application is very broad. Professional application world were scattered in various industries such as automotive, telecommunications, robotics, energy (oil & gas), mining, construction (infrastructure), military, aviation and so on. “The contractors use NI technology as a form of graphical software tools or programming language (programming language) in which the customer can then make their own program. NI also developed a hardware (electronic testing & control hardware) that can be connected to a physical work that can then process data into digital so easily controlled, “explained Chandran. He gave an example of the project of building the Olympic stadium in Beijing, during which required a lot of structural



monitoring that contractors could use NI software and hardware to enable them to carry out monitoring of various jobs there. Heavy Equipment Monitoring Indonesia is an attractive market for NI because the country’s economy continues to grow with a lot of the business sectors. Let say, for example, the growth of the mining industry, power (power plants), oil & gas, aviation, as well as the needs in the field of education and research. Devices NI technologies developed especially relevant in these industries Chandran said, the products and technologies of artificial solutions NI widely applied in mining, oil and gas. He exemplifies the engineering solutions and monitoring the condition of the rig in the oil and gas sector. “One of the most successful NI applications is the application of technology to monitor the level of safety in the operation of the rig,” said the man who joined NI in 1997. In the mining industry, NI technology are used in various fields. The most striking is for the maintenance for various heavy



NI technology applications provide real benefits for many industries that apply. Chandran said, the used of NI technology can reduce operating costs. “Customer is utilizing tools from NI to monitor the condition of the machine, they could easily find a disorder on the machine so that it can be prevented and to avoid engine failure which of course will cost more to fix it.” In other areas, in the context of business, application NI tools can increase efficiency and productivity. From the engineering side, using this technology, time to market the product became more quickly, including the ability to apply and update the latest technology more easily and quickly and users can offer the best solutions to the market. Business related to heavy equipment / construction, including trucks, one example is the solution offered NI tools for data analysis for fleet equipment. This device can help to show the condition of the current fleet, ranging from his position, activity, how much fuel consumption, and productivity until its engine condition. This technology can also prevent fuel fraud and theft of tools and / or its components. All information (data) is presented in real time. ***



NOVEMBER 2013



s l EQUIPMENT INDONESIA



61



englishcorner



Teknologi National Instruments dapat dikembangkan untuk memonitor armada di site.



BOOSTING GROWTH OF YOUNG ENTREPRENEURS



N



ational Instruments realizes the dream of building the engineerproductive young engineers and masters in designing of control system graphics for application management on a variety of local industries. The world today is increasingly competitive industry. The next competition will be intense. Technological applications such as those developed by National Instruments will be the differentiating factor of competitiveness. The main objective in the context of the use of NI technology industry, according to Chandran is how to make that company more productive. One focus of attention in order to achieve this goal is to encourage the development of human resources. Chandran mentioned one great program that NI developed in Malaysia, which has worked with government and educational institutions. Targets were helping train and educate prospective engineers so that they can apply the types of devices such as those developed by NI. However, not just stop there, the candidates and young engineers in the universities should be able to develop and create their own technology, both software and hardware, to meet the needs of local industries.



National Instruments has developed what is called Planet NI program in an effort to accelerate the ability of engineers and students. “We hope the young engineers and information technology (IT) professionals to be more productive by using NI technology,” he said. By working with academics at universities, NI hopes the young graduate engineers can master how to use the graphical design system as a new concept for management control engineering application, and then they move on to the industry to adapt this technology to local industries. Chandran reminded, all this time the engineers had to import all the tools for management control applications. And the result, almost no devices that are invented by the local engineer that meets the needs of local industries. “National Instruments make graphical system design that can be developed by engineers for their own applications.” According to Chandran, Indonesia’s have very rich engineer skills in the various fields of business. “We are eager to see that the young engineer who we would train and educate to be a young entrepreneur. We hope they can sell local issues, without everything has to be imported. Hopefully, the young engineers and scientists were able to develop local copyright



62 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



of the products they develop, so that they can have their own solutions that fit the needs of the local market. As such they do not have to import the solution to the problems they face, “he said hoping As the country that moving toward a large economy, said Chandran, more and more local companies that need to build capacity to service the existing industries. The engineer can create engineering value for servicing these industries. “Our final target is to help local companies with local copyright to meet the needs of local industry. NI provides the infrastructure for it. “ To encourage the growth of the Indonesian market, NI developed several marketing strategies. For example, NI gathered a close cooperation with academia, researchers, research institutions, IT professionals, government and other stakeholders. Such an approach has been done in many other developing countries. “We have a very wide market coverage that required development in Indonesia. This is the reason why NI established a representative office in Indonesia. “ National Instruments also exert a direct sales force that consists of all the engineers who will work closely with the engineer of the customer. Another strategy is to form what is called Planet NI program, which will help young entrepreneurs who want to use NI technology to create solutions for local industries. Besides working with several universities, NI in Indonesia would also exploring cooperation with the government to design a program making prototyping lab. Malaysian government, for example, has a huge investment in it. This Prototyping Lab can be used to train and educate people to master new technologies, and utilize the laboratory to develop new concepts. In this way NI want to train engineers to be innovators. “What happened all this time was the engineer simply being operators, thus not allowing the economy grow faster. By becoming innovators, the local solutions will be built with their own copyright to create local value and ultimately global value, “explained Chandran about the business vision in Asian market in general, and Indonesia in particular. More information about National Instruments can be obtained at the website www.ni.com



63 EQUIPMENT INDONESIA l september 2013



Untuk Wilayah Pulau Jawa A SEWA TRUKSI G R A (Kurs Rp. 9.300 /US Dolar) H R ONS K DAFTA T A L A / RAT Air Compressor ALAT BE No



Jenis Alat



Kapasitas







Harga sewa (Rp) Per Bulan



Per Jam



1 Air Compressor 129 CFM 13,860,000 2 Air Compressor 175 CFM 17,220,000 3 Air Compressor 250 CFM 20,790,000 4 Air Compressor 350 CFM 24,150,000 5 Air Compressor 750 CFM 37,800,000 6 Rock Drill 6 m³ 10,500,000 7 Paving Bracker 30 kg 7,980,000 8 Concrete Pump 60 m³/jam 86,310,000 9 Concrete Mixer 600 Ltr 17,430,000 10 Water Tank 6 T 13,020,000 11 Water Tank 10 T 15,540,000 12 Water Tank 20 T 23,310,000 13 Generating set 100 KVA 7,350,000 14 Generating set 150 KVA 10,920,000 15 Generating set 175 KVA 12,810,000 16 Generating set 200 KVA 14,490,000 17 Generating set 250 KVA 18,270,000 18 Generating set 300 KVA 21,840,000



66,000 82,000 99,000 115,000 180,000 50,000 38,000 411,000 83,000 62,000 74,000 111,000 35,000 52,000 61,000 69,000 87,000 104,000



Passanger Hoist No



Jeniis Alat



Kapasitas







Harga Sewa (Rp) Per Bulan/210 jam



Per Jam



1 Single Cage 1000 Kg/60 m Rp13,500,000 2 Single Cage 1000 Kg/100 m Rp19,500,000 3 Dobble Cage 1000 Kg/60 m Rp20,250,000 4 Dobble Cage 1000 Kg/100 m Rp26,250,000 5 Single Cage 1000 Kg/60 m Rp18,000,000 6 Single Cage 1000 Kg/100 m Rp22,500,000 7 Dobble Cage 1000 Kg/60 m Rp22,500,000 8 Dobble Cage 1000 Kg/100 m Rp28,500,000



Rp45,000 Rp85,000 Rp67,500 Rp87,500 Rp60,000 Rp75,000 Rp85,000 Rp95,000



Passanger Hoist No



Jenis Alat



Kapasitas







Harga Sewa (Rp) Per Bulan/300 jam



Per Jam



1 Single Cage 1000 Kg/60 m Rp9,000,000 2 Single Cage 1000 Kg/100 m Rp10,200,000 3 Dobble Cage 1000 Kg/60 m Rp13,500,000 4 Dobble Cage 1000 Kg/100 m Rp15,900,000 5 Single Cage 1000 Kg/60 m Rp14,400,000 6 Single Cage 1000 Kg/100 m Rp16,500,000 7 Dobble Cage 1000 Kg/60 m Rp17,400,000 8 Dobble Cage 1000 Kg/100 m Rp18,900,000



Rp30,000 Rp34,000 Rp45,000 Rp53,000 Rp48,000 Rp55,000 Rp58,000 Rp630,000



Tower Crane No



Jenis Alat



Kapasitas







Harga Sewa (Rp) Per Bulan/300 jam



1 Free Standing 1,4 Ton/45 m Rp28,500,000 2 Free Standing 2,3 Ton/50 m Rp33,000,000 3 Free Standing 2,1 Ton/55 m Rp37,500,000 4 Free Standing 2,5 Ton/60 m Rp45,000,000 5 Free Standing 2,8 Ton/60 m Rp45,750,000 6 Free Standing 3,8 Ton/60 m Rp46,600,000



64 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013



Per Jam Rp95,000 Rp110,000 Rp125,000 Rp150,000 Rp152,000 Rp162,000



Tower Crane No Jenis Alat Kapasitas



Harga Sewa (Rp)



Per Bulan/300 jam



Per Jam



1 Free Standing 1,4 T/45 m 23,100,000 2 H.U.H 80 m 1,4 T/45 m 25,200,000 3 Free Standing 2,3 T/50 m 27,000,000 4 H.U.H 80 m 2,3 T/50 m 32,700,000 5 H.U.H 120 m 2,3 T/50 m 39,600,000 6 Free Standing 2,1 T/55 m 30,000,000 7 H.U.H 80 m 2,1 T/55 m 33,240,000 8 H.U.H 120 m 2,1 T/55 m 37,800,000 9 Free Standing 2,5 T/60 m 37,500,000 10 H.U.H 80 m 2,5 T/60 m 40,800,000 11 H.U.H 120 m 2,5 T/60 m 43,500,000 12 Free Standing 2,8 T/60 m 38,100,000 13 H.U.H 80 m 2,8 T/60 m 41,700,000 14 H.U.H 120 m 2,8 T/60 m 45,000,000 15 Free Standing 3,6 T/60 m 36,900,000 16 H.U.H 80 m 3,6 T/60 m 42,900,000 17 H.U.H 120 m 3,6 T/60 m 46,200,000



77,000 84,000 90,000 109,000 132,000 100,000 110,000 126,000 125,000 136,000 145,000 127,000 139,000 150,000 132,000 143,000 153,000



Crane







No



Kapasitas



Jenis Alat







Harga Sewa (Rp) Per Bulan/210 jam



1 Crawler Crane 25 Ton 49,560,000 2 Crawler Crane 40 Ton 79,380,000 3 Crawler Crane 50 Ton 99,120,000 4 Crawler Crane 100 Ton 198,450,000 5 Crawler Crane 150 Ton 297,570,000 6 Crawler Crane 300 Ton 595,140,000 7 Mobile Crane 7 Ton 13,440,000 8 Mobile Crane 20 Ton 38,430,000 9 Mobile Crane 40 Ton 86,310,000 10 Mobile Crane 60 Ton 114,660,000 11 Mobile Crane 80 Ton 152,880,000 12 Rough Crane 16 Ton 30,030,000 13 Rough Crane 20 Ton 8,640,000 14 Rough Crane 40 Ton 77,280,000 15 Rough Crane 60 Ton 86,940,000



Per Jam 236,000 378,000 472,000 945,000 1,417,000 2,834,000 64,000 183,000 411,000 546,000 728,000 143,000 184,000 368,000 414,000



Scaffolding No Nama Pencacah Harga Sewa (Pcs/Bln) 1 Main Frame T 1,90 7,148 2 Main Frame T 1,70 6,950 3 Ladder Frame T 0,90 5,933 4 Ladder Frame T 1,50 6,180 5 Cross Brace 2,20 5,025 6 Cross Brace 1,93 5,025 7 Joint Pin 2,000 8 Jack Bse 0,40 5,025 9 Jack Bse 0,60 5,328 10 U Head Jack 0,40 5,025 11 U Head Jack 0,60 5,328 12 Cat Walk 185,000 13 Stairs/Tangga 295,000 14 Pipe Suppport 11,350 15 Universal Clamp 3,430 16 Steel Pipe 6 m 13,000



NOVEMBER 2013



l EQUIPMENT INDONESIA



65



Untuk Wilayah Pulau Jawa SEWA A G SI R K A U (Kurs Rp. 9.300 /US Dolar) H R T R S A N O K DAFT T A L T/A HARGA SEWA ( RP. ) AT BERA AL



NO



JENIS ALAT



KAPASITAS



1



Buldozer



160 HP



2



Buldozer



3



Buldozer



4



/ Bln. / 210 Jam/ JAM / TAHUN ALAT



2005 - 2007



2005 - 2007



2001 - 2004



1997 - 2000



69,069,000



328,900



296,010.0



263,120.0



200 HP



86,625,000



412,500



371,250.0



330,000.0



320 HP



138,138,000



657,800



592,020.0



526,240.0



Buldozer



425 HP



184,338,000



877,800



790,020.0



702,240.0



5



Wheel Loader



1.5 M3



41,580,000



198,000



178,200.0



158,400.0



6



Wheel Loader



2.5 M3



48,510,000



231,000



207,900.0



184,800.0



7



Wheel Loader



3.0 M3



50,589,000



240,900



216,810.0



192,720.0



8



Wheel Loader



4.0 M3



101,178,000



481,800



433,620.0



385,440.0



9



Track Loader



2.3 M3



46,200,000



220,000



198,000.0



176,000.0



10 Track Loader



2.8 M3



56,364,000



268,400



241,560.0



214,720.0



11 Motor Grader



135 HP



54,285,000



258,500



232,650.0



206,800.0



12 Motor Grader



150 HP



60,060,000



286,000



257,400.0



228,800.0



13 Hyd Excavator



0.5 M3



37,884,000



180,400



162,360.0



144,320.0



14 Hyd Excavator



0.9 M3



48,510,000



231,000



207,900.0



184,800.0



15 Hyd Excavator



1.5 M3



67,452,000



321,200



289,080.0



256,960.0



16 Hyd Excavator



2 M3



89,628,000



426,800



384,120.0



341,440.0



17 Hyd Breaker



3000



104,874,000



499,400



449,460.0



399,520.0



18 Backhoe Loader



0.3 - 1 M3



39,963,000



190,300



171,270.0



152,240.0



19 Backhoe Loader + FI + 2T



0.3 - 1 M3



42,273,000



201,300



181,170.0



161,040.0



20 Vibrating Compactor



10 - 22 Ton



42,273,000



201,300



181,170.0



161,040.0



21 Vibrating Compactor



10 - 22 Ton



46,200,000



220,000



198,000.0



176,000.0



22 Tandem Roller (Vibrating)



4 - 10Ton



33,957,000



161,700



145,530.0



129,360.0



23 Tandem Roller (Vibrating)



8 - 18 Ton



37,884,000



180,400



162,360.0



144,320.0



24 Tandem Roller (Static)



10 Ton



23,100,000



110,000



99,000.0



88,000.0



25 Tandem Roller (Static)



10 - 12 Ton



27,720,000



132,000



118,800.0



105,600.0



26 Baby Roller



1 - 4 Ton



9,471,000



45,100



40,590.0



36,080.0



27 Tyre Roller



8 - 12 Ton



37,884,000



180,400



162,360.0



144,320.0



28 Asphalt Finisher



2.5 - 3.8 M3



63,294,000



301,400



271,260.0



241,120.0



29 Dump Truck



20 Ton



36,960,000



176,000



158,400.0



140,800.0



30 Dump Truck



12 Ton



31,185,000



148,500



133,650.0



118,800.0



31 Dump Truck



8 Ton



20,790,000



99,000



89,100.0



79,200.0



Keterangan :



1. Harga untuk wilayah Sumatera + 15 % 2. Harga untuk wilayah Kalimantan & Sulawesi + 30% 3. Harga untuk wilayah NTT, Maluku dan Papua + 45 % 4. Tanggung jawab penyewa meliputi Mobilisasi dan demobilisasi alat, bahan bakar, uang makan makan operator , tempat tinggal / akomodasi operator / mekanik , keamanan, asuransi dan segala bentuk pajak / pungutan 5. Tanggung jawab pemilik meliputi gaji operator / mekanik, suku cadang dan pelumas 6 Masa Sewa minimum 1 ( satu ) bulan adalah 210 Jam



* Sumber: APPAKSI (Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat/Konstruksi Indonesia)