Esai Kebudayaan Lokal Kabupaten Bekasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEBUDAYAAN LOKAL KABUPATEN BEKASI Fathor Rohman Dalam catatan sejarah nama bekasi memiliki arti dan nilai sejarah yang kahs. Kata bekasi berdasarkan penelusuran poerbatjaraka (seorang ahli bahasa sansekerta dan jawa kuno) secara filologis berasal dari kata candrabagha, candara berarti bulan dalam bahasa jawa kuno berarti sasi dan bagha berarti bagian. Sehingga candrabagha berarti bagian dari bulan, dalam pelafalannya candrabagha sering disebut sasibhaga atau baghasasi, pengucapannya seringkali disingkat bhagasi dan karena adanya pengaruh bahasa belanda maka sering ditulis bacassie, kemudian



kata



bacassie



berubah



menjadi



bekasi



hingga



kini.(www.bekasikab.go.id) Nilai-nilai budaya dan adat istiadat merupakan sesuatu yang berharga bagi masyarakat kabupaten bekasi. Menurut badan pusat statistik kabupaten bekasi, wilayah kabupaten bekasi terdapat 23 kecamatan yang meliputi 7 kelurahan serta 180 desa, luas wilayah kabupaten bekasi mencapai 127.388 Ha. Pada tahun 2017 populasi kabupaten bekasi mencapai 3.500.023 jiwa. Merupakan wilayah dengan kekayaan budaya yang cukup besar ( bekasi is an area with considerable cultural wealth) dan juga wilayah dengan keanekaragaman suku bangsa/etnis. Sebagai daerah dengan bahasa yang cukup unik terdapat bahasa daerah sunda dan betawi. Kabupaten bekasi bagian dari provinsi jawa barat yang merupakan territorial sunda. Seni dan budaya daerah mempunyai peran penting dalam perkembangan daerah. Menurut suparaman 1985 dalam jurnal (Mengenal bekasi kota patriot) kerateristik yang memperkaya seni dan budaya kabupaten bekasi yang sampai saat ini masih bisa dinikmati kesinian tradisional, yaitu kesenian Wayang Kulit bekasi, kesenian tersebut merupakan pertunjukan bayangan yang memiliki latar belakang hampir



sama dengan wayang kulit jawa, tetapi bila dilihat dari segi permainannya kesenian ini lebih cendrung mengadopsi budaya sunda, keunikan wayang kulit kabupaten bekasi tersebut adalah adanya tokoh yang mirip dangan wayang golek seperti cepot dan udel, bagawan durna juga digambarkan dengan cara berbeda yaitu dengan wajah seperti orang arab yang memakai topi haji. Bekasi juga memilik Tari Topeng bekasi. Kesenian ini tidak hanya menampilkan seni tari saja melaikan juga dikemas dengan seni musik, seni vokal, seni peran dan seni sastra. Teater rakyat tersebut dikemas dengan lawakan yang bersumber dari kehidupan masyarakat kabupaten bekasi sehari-hari. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan ibukota republik indonesia DKI Jakarta, kebudayaan bekasi mendapatkan



pengaruh



dari



kultur



suku



betawi,



maka



tidak



mengherankan juga dapat dijumpai kesenian Tajidor bekasi, kesenian tersebut dikabupaten bekasi mengandung unsur parahiyangan atau sunda karawitan, kesenian kabupaten bekasi ini juga memiliki kesenian unik, hasil perpaduan tajidor dengan gamelan salendro yaitu Kliningan tanji, didalam pertujujkan kesenian tersebut dikemas dengan lantuan suara juru kawih alias sinden, selain itu juga menampilkan tarian khas yang dinamankan japin atau japlin. Setiap daerah mempunyai ciri khas kesenian begitupun dengan kabupaten bekasi yang memiliki kesnian tradisional khas bekasi, yaitu Calung Dalengket. Kesenian tersebut dimainkan secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 9 orang, setiap anggota memainkan alat musik yang berbeda. Kesenian ini biasanya dipentaskan usai musim panen padi, kesenian tersebut mengkombinasikan suling toleat, saron, kedemung, nenge, rebab dan gong. Selain diwarnai oleh kultur betawi sunda, kesenian bekasi ini juga mendapatkan pengaruh dari budaya arab. Perpaduan kebudayaan tersebut tampak dalam pertunjukan yang disebut Samrah. Kesenian samrah bekasi ini memainkan musik serta tari yang khas dengan nuansa timur tengah, kesenian samrah juga menampilkan lakon atau teater yang diiringi pantun. Kesenian kabupaten bekasi juga memiliki bela diri khas



bekasi yang disebut dengan Gatot, seni olah tubuh yang memilik 4 gerakan dasar yaitu menguasai teknik pertahanan diri seperti memukul, menendang, menangkis dan menghindar. Tidak hanya kesenian itu saja kabupaten bekasi juga memiliki kesenian Ujungan bekasi, kesenian ujungan merupakan kesenian rakyat yang menunjukan keberanian dan keterampilan dengan instrumetalis yang dinamik dan harmonis yang menggambarkan jiwa dan semangat masyarakat bekasi yang patriotik. Seperti daerah-daerah lain di indonesia, setiap daerah umumnya memiliki khas masing-masing. Begitupun dengan dearah kabupaten bekasi memiliki kebudayaan lokal berupa kain batik bekasi. Pakaian tradisional bekasi, dalam acara-acar resmi ataupun hari-hari besar, masyarakat kabupaten bekasi memakai pakaian resmi yang terbilang amat unik, biasanya para laki-laki memakai baju bermutif khas bekasi dan memakai kain sarung dicelana. Para perempuan menggunakan kebaya dangan motif khas bekasi dan mengunakan songket yang bermotif batik khas bekasi. Disisi lain masyarakat kabupaten bekasi memiliki ciri khas makanan tradisional yang dikenal dengan beberapa jinis makanan khas bekasi, yang sering disajikan pada acara-acara tertentu atau hari-hari besar. Yaitu sayur Gabus pucung, kue rengginang, kue wajik, dodol bekasi, kue akar kelapa, kue geplak, kue gipang, tape uli. Dilihat dari fun fack kabupaten bekasi memiliki kultur yang sangat beragam, kebupaten bekasi terdapat budaya sunda dan betawi yang mencerminkan kearifan lokal para penduduknya. Selain dikenal sebagai daerah semangat perjuangan, ragam budaya menunjukan masyarakat kabupaten bekasi sudah menjalin hubungan baik dengan kultur-kultur luar yang tidak menupas keasrian budaya daerah sendiri. Kabupaten bekasi merupakan daerah yang kini menjadi dearah cepet tumbuh, hal ini tidak terlepas dari keberadaan kondisi geografis yang berdekatan dengan ibukota republik indonesia DKI Jakarta yang memberikan warna pluralistik bagi daerah kabupaten bekasi ini.



Berdasarkan sejarah kabupaten bekasi serta keunikan yang terdapat di kabupaten bekasi membuat saya semakin percaya bahwa pada akhir karakter masyarakat kabupaten bekasi saat ini justru semakin mengakar daerah yang memiliki potensi toleransi, keberanian, gotong royang, cinta tanah air mewujudkan manusia yang unggul dan agamis, disisi lain hal ini menjadi potensi untuk kabupaten bekasi di era millenials bekasi bersinar.