Essay Mengajar Di TPQ Miftahul Huda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGAJAR DI TPQ MIFTAHUL HUDA Oleh: Isna Mar’atus Sholikhah, Lukita Sari Ningrum, Dan Rofiatul Maisaroh TPQ Miftahul Huda adalah Lembaga Pendidikan Islam sebagai wadah belajar membaca Al-Qur’an dan Ilmu agama lainnya. TPQ ini berada di Desa Kepuh, Kec. Boyolangu, Kab Tulungagung. TPQ Miftahul Huda memiliki sekitar 150 santri dengan usia 4-10 tahun. TPQ ini diasuh oleh seorang ustadz yang bernama Ustadz Khozin, beliau juga dibantu oleh 8 ustadzah. TPQ Miftahul Huda memiliki 7 kelas dengan pembagian 2 program yaitu kelas Al-Qur’an dan kelas Jilid. Pada kegiatan belajar mengajar, santri TPQ diberikan beberapa buku pegangan seperti kartu setoran hafalan, kartu kontrol bacaan mengaji, buku tahlil, panduan anak shaleh, dan tajwid. Belajar mengajar disini menggunakan sistem sorogan yaitu para santri maju satu per satu untuk disimak bacaan nya. Pada tanggal 2 Februari 2021 kami meminta izin kepada pengurus TPQ Miftahul Huda, desa kepuh, boyolangu, tulungagung untuk membantu kegiatan belajar mengajar di TPQ. kegiatan belajar mengajar di TPQ dilaksanakan selama 6 hari, yaitu mulai hari senin sampai dengan hari sabtu. Saat proses perizinan, kami bernegosiasi dengan ustad dan ustadzah membahas berapa hari kami akan mengajar. Hasilnya yaitu kami sepakat untuk mengajar setiap hari senin sampai hari kamis selama 3 minggu. Dan kami segera menyusun jadwal mengajar. 3 Februari 2021 merupakan hari pertama kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Para santri di TPQ sangat antusias menyambut kedatangan kami, walaupun ada di antara mereka yang masih malu-malu. Kegiatan belajar tidak hanya diisi dengan belajar membaca huruf hijaiyah dan membaca al quran, Namun juga diisi dengan belajar bidang ilmu keagamaan lainnya. Seperti ilmu tajwid dan menghafal doa sehari-hari. Rangkaian mengajar dimulai dengan berdoa bersama, lalu anak-anak menyetorkan kartu setoran mengaji dan maju satu persatu untuk mengaji. Selama 3 minggu kegiatan belajar mengajar kami mulai sekitar jam 14:30 sampai jam 16:00 di kelas masing-masing. Kegiatan belajar mengajar kami imbangi dengan game agar santri TPQ tidak bosan. Game yang kami lakukan yaitu bermain tebak-tebakan seperti doa Harian,



nama-nama nabi dan rasul, nama-nama malaikat dan masih banyak lagi. Bagi santri yang bisa menjawab pertanyaan dari game tersebut, kami memberikan doorprize kecil-kecilan dengan maksud untuk menyenangkan hati mereka. Melalui devisi moderasi beragama, kami dapat mengabdikan diri dengan bekal ilmu yang belum terlalu mumpuni untuk mengajar di TPQ Miftahul Huda, desa Kepuh. Setiap apa yang kami amati adalah pembelajaran dan ilmu baru. Menurut pandangan orang awam, Mengajar anak-anak kecil untuk membaca al-Qur’an adalah hal yang mudah dan tak perlu ijazah khusus. Namun dalam proses yang kami lalui ketika pengabdian di TPQ Miftahul Huda, kami tak hanya berkewajiban membenarkan bacaan al-Qur’an namun juga harus mengerti bahasa tubuh, mimik wajah dan tutur kata yang sopan. Seorang pengajar harus dapat menjadi rolemode bagi murid yang diajar. Tak hanya berbekalkan ilmu membaca al-Qur’an tapi kepribadian, profesionalitas, dan keterampilan pedagogik harus dapat dilakukan secara selaras.