Essay Sekolah Alam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kristina Fitry Sitanggang 1303617035



Sekolah Alam Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan dapat bersaing dengan negara–negara lainnya. Melihat kekayaan alam Indonesia yang melimpah, sangat disayangkan apabila semua kekayaan alam di Indonesia tidak dapat diolah dan dimanfaatkan oleh anak Indonesia sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya Sumber daya manusia yang berkualitas, di mana pendidikan menjadi titik tolak dari keberhasilan suatu negara. Sekolah alternatif memfokuskan kegiatannya dalam beberapa hal seperti keterkaitan pembelajaran dengan masyarakat setempat, kesadaran untuk memelihara alam, seni dan kerajinan tangan, keterampilan hidup serta keterbukaan akses pendidikan bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai pengalaman, kreativitas, seluruhnya dibina secara khusus karena prinsipnya setiap anak punya kemampuan serta kebutuhan yang berbeda. Menurut Sarojini Vittachi dalam Alternative Schooling in India memang tidak ada definisi yang tepat mengenai sekolah alternatif. Namun, sebuah sekolah secara umum dapat dikategorikan sebagai non-tradisional atau non-konvensional bila memiliki satu dari beberapa ciri berikut: a. PENDEKATAN yang digunakan lebih individual daripada sekolah pada umumnya. Tidak ada satu model tepat yang digunakan sepanjang pembelajaran, sehingga pendekatan yang digunakan nampak selalu menentang apa yang sudah mapan. b. PENGHORMATAN kepada anak didik dilakukan sesuai dengan diri mereka sendiri, bukan berdasar pada latar belakang sosial ekonomi orang tua, atau kemampuan khusus para peserta didik. Suasana belajar justru dibangun dalam lingkungan yang terintegrasi antaranak yang punya beragam kemampuan, latar belakang sosial dan ekonomi dan seringkali gabungan dari peserta didik yang usianya beragam. c. PEMBELAJARAN dilakukan berdasarkan pengalaman ketertarikan anak didik lalu diperdalam dengan beragam materi, bukan dilakukan menggunakan buku teks atau hanya mendengarkan kuliah dari para guru.



d. DISIPLIN ILMU yang saling silang namun berhubungan. Melalui hal ini, anak didik akan mengetahui batas-batas pengetahuan serta memahami hubungan beragam disiplin ilmu yang dipelajari. e. UKURAN KELAS dijaga agar tetap kecil. Dalam sekollah alternative,idealnya guru tidak mengajar anak didik lebih dari 25-30 anak perkelas. f. STRUKTUR KELAS dibuat dengan fleksibilitas umur maupun subjek yang dipelajari. Pengertian kelas juga tidak selalu berarti sebuah ruang yang rapat dibatasi oleh temboktembok, bisa saja pembelajaran berlangsung di alam bebas. g. ADMINISTRASI dilaksanakan dalam suasana yang demokratis dan aturan yang fleksibel. Model ini memungkinkan adanya perputaran tanggung jawab, adanya pengambilan keputusan melalui consensus dan musyawarah untuk kebaikan institusi. h. EVALUASI metode-metode yang digunakan dieksplorasi dalam berbagai bentuk, tidak selamanya bersandar pada ujian konvensional. i. AFILIASI dengan lembaga terkenal. Sekolah-sekolah alternative biasanya berusaha untuk mengeksplorasi topic-topik serta silabus baru yang umumnya tidak berkaitan langsung dengan ujian resmi pemerintah. Meski demikian, tidak berarti beberapa sekolah itu tidak menyiapkan anak didik mereka untuk bisa mengikuti ujian resmi pemerintah untuk melengkapi proses persekolahan serta memasuki perguruan tinggi. j. TINGKAT KESUKSESAN bukan hanya dinilai dari penampilan anak didik di berbagai kompetisi, ujian dan beragam studi banding. Keluaran pendidikan mereka adalah gabungan antara parameter-parameter yang mampu diukur dan tidak mampu diukur. Sistem pendidikan sekolah alam ini berbeda dari sekolah formal umumnya. Sekolah alam hadir dengan konsep pendidikan asli atau natural. Sekolah bukan lagi beban. Sekolah adalah realitas kehidupan yang mereka jalani dengan penghayatan penuh. Sekolah adalah sumber kegembiraan, bukan sumber stres yang biasanya membuat mereka kehilangan gairah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya, pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi yang terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah saat ini.



Berdirinya sekolah alam ini terutama dilatar belakangi sebuah gagasan bagaimana menciptakan sistem belajar mengajar yang menyenangkan yang bisa menempa kecerdasan natural anak dengan kualitas menjadi nomor terdepan sehingga mampu menarik minat anak didik untuk terus belajar. Siswa sekolah alam merupakan anak usia sekolah yang disesuaikan dengan jenjangnya, sehingga tidak membeda-bedakankan. Dalam praktiknya anak diberikan kebebasan dalam keinginan kreatifnya sehingga akan menemukan sendiri bakat dan kemampuan yang dimilikinya dengan berbasis alam sekitarnya. Metode belajarnya menggunakan lingkungan alam sekitar. Penggunaan lingkungan alam sekitar tidak hanya sebagai obyek observasi saja tetapi juga sebagai sarana dalam proses pembelajaran (learning experience). Dengan menggunakan metode belajar aktif dimana guru betul-betul berfungsi sebagai fasilitator sehingga akan tercipta suasana belajar yang akan menimbulkan kreatifitas dan kapabilitas dengan lebih optimal (student center). Guru harus merancang berbagai tema pembelajaran tentang lingkungan seperti air, serangga, sampah dan yang lainnya dan kemudian dipraktikkan dengan metode outing (kegiatan keluar). Guru atau tenaga pengajar sekolah alam yang baik tentu merupakan lulusan PTN yang diharapkan memiliki wawasan pendidikan dan wawasan kemandirian yang bagus dan memadai. Sehingga diharapkan mampu mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran model sekolah alam. Guru sekaligus sebagai fasilitator dan patner yang baik bagi anak didiknya. Dalam pembelajarannya konsep sekolah alam yang dipakai adalah dengan cara belajar sambil bermain dengan harapan orientasi fokusnya mengembangkan kelebihan yang dimiliki anak dengan metode pencarian yang tak baku dan relatif menyenangkan diterima anak dalam bentuk permainan tertentu. Metodologi pembelajaran yang dipakai cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir inovatif yang baik dalam bentuk action learning (praktik nyata).