Etiologi Multiple Trauma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

B. Etiologi Trauma dapat disebabkan oleh benda tajam, benda tumpul, atau peluru. Luka tusuk dan luka tembak pada suatu rongga dapat di kelompokan dalam kategori luka tembus. Untuk mengetahui bagian tubuh yang terkena,organ apa yang cedera ,dan bagaimana derajat kerusakannya, perlu diketahui biomekanik terutama cedera pada trauma dapat terjadi akibat tenaga dari luar berupa benturan, perlambatan (deselerasi), dan kompresi, baik oleh benda tajam , benda tumpul, peluru, ledakan, panas, maupun zat kimia . Akibat cedera ini dapat menyebabkan cedera muskuloskeletal dan kerusakan organ. Cedera traumatis dapat disebabkan oleh banyak hal. Beberapa penyebab yang paling umum adalah: 



Terjatuh







Kecelakaan







Trauma akibat benda tumpul pada kepala atau bagian tubuh lainnya







Luka bakar







Luka tusuk Apabila mengalami cedera yang parah, organ tubuh biasanya akan berhenti bekerja. Hal ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk melindungi organ tersebut. Tubuh berusaha untuk menyimpan sebanyak mungkin energi untuk proses penyembuhan. Namun, adanya faktor lain seperti pendarahan dapat mempersulit proses pemulihan, sehingga harus segera diberikan pertolongan medis. Trauma adalah penyebab kematian utama pada usia di bawah 44 tahun di Amerika Serikat (AS). Di Indonesia, trauma menjadi penyebab kematian utama pada kelompok umur 15 – 24 tahun, dan nomor 2 pada kelompok usia 25 – 34 tahun. Penyebab umumnya ialah kecelakaan lalulintas, diikuti jatuh dari ketinggian, luka bakar dan karena kesengajaan (usaha pembunuhan atau kekerasan lain dan bunuh diri). Salah satu perintis pelayanan kedaruratan medik termasuk kasus trauma adalah Dr. Adams R. Cowley, dari beliau muncul konsep “The golden hour”. Pelatihan Advanced Trauma Life Support (ATLS) dimulai pada tahun 1980 di Alabama, AS, dan atas prakarsa Dr. Aryono D. Pusponegoro, Ketua Komisi Trauma IKABI pusat, mulai 1995 kursus ATLS terselenggara di Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dalam kurun



waktu Januari sampai Juli 2014 dengan jumlah pasien meninggal di instalasi gawat darurat bedah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebanyak 58 pasien. Melalui penelitian ini akan ditelusuri penyebab kematian dilihat dari segi pertolongan pertama ketika pasien datang ke instalasi gawat darurat, dengan mengacu kepada prosedur Advanced Trauma Life Support (ATLS) yang biasa diterapkan. Hasilnya, pasien meninggal di instalasi gawat darurat bedah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dari Januari sampai Juli 2014 sebanyak 58 pasien, sebanyak 6 pasien (10,34%) meninggal pada satu jam pertama, 12 pasien (20,68%) meninggal pada satu sampai enam jam pertama. Dinilai dari segi prosedur Advanced Trauma Life Support (ATLS), mayoritas mengalami kegagalan pada tahap disability (D), yaitu sebanyak 41 pasien meninggal (70,06%), pada tahap circulation (C) sebanyak 10 pasien (17,24%), pada tahap breathing (B) sebanyak 6 pasien (10,34%) dan tahap airway (A) sebanyak 1 pasien (1,72%). https://id.scribd.com/doc/307080061/MAKALAH-TRAUMA-MULTIPLE-doc



diakses



06 juni 2021 jurnal.um-palembang.ac.id/syifamedika/article/download/1339/pdf diakses 06 juni 2021