Evaluasi Clinical Pathway TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI CLINICAL PATHWAY TUBERKULOSIS



DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD DR.SOETOMO SURABAYA 2017



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia. Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia, tapi sampai saat ini TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia. Pada bulan Maret 1993, WHO mendeklarasikan TB sebagai global health emergency karena kurang lebih 1/3 penduduk dunia terinfeksi TB. Alasan utama munculnya atau meningkatnya sebab TB global ini antara lain disebabkan: 1. Tingkat Kemiskinan dan Pendidikan penduduk. 2. Kondisi geografis dan demografik Indonesia 3. Perlindungan kesehatan yang belum memadai 4. Pendidikan mahasiswa kedokteran maupun tenaga kesehatan yang harus terus ditingkatkan, khususnya mengenai TB. 5. Kurangnya sarana diagnostik, pengobatan maupun pengawasan kasus TB dan penatalaksanaan yang kurang adekuat. 6. Adanya epidemi HIV 7. Peningkatan kasus Diabetes Melitus 8. Tingginya kasus merokok di masyarakat 8. Ketidakpatuhan berobat Berbagai hal yang menimbulkan masalah yang berkaitan dengan TB pada akhirnya akan mengerucut dengan munculnya kuman TB yang kebal obat lini pertama (MDR-TB). Saat ini masalah MDR-TB merupakan ancaman serius, khususnya di Indonesia. Ketidakpatuhan pengobatan memicu terjadinya kebal obat lini kedua (preXDR-TB bahkan XDR-TB). Segenap daya upaya yang optimal dari segala pihak baik yang bersifat ilmiah kedokteran, sosial maupun politis / program dikerahkan untuk menanggulangi masalah TB ini.



1.2 TUJUAN 1. Memberikan panduan terhadap PPDS / Supervisor dalam memberikan panduan tatalaksana pasien Tuberkulosis dengan komplikasi minimal yang dirawat di ruang Palem 1 dan Palem 2 2. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan dihubungkan dengan keluaran pasien Tuberkulosis dengan komplikasi minimal yang dirawat di ruang Palem 1 dan Palem 2 3. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan pasien Tuberkulosis dengan komplikasi minimal yang dirawat di ruang Palem 1 dan Palem 2



BAB 2 CLINICAL PATHWAY TUBERKULOSIS



Clinical Pathway yang terpilih adalah kasus Tuberkulosis dengan komplikasi minimal yang dirawat di Palem 1 dan 2. Berikut adalah clinical Pathway Tuberkulosis. CLINICAL PATHWAY SMF Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya TUBERKULOSIS PARU 2016 Nama Pasien: ........................... Diagnosis Awal:.................. Ruang Rawat:...................... Aktivitas Diagnosis Utama Penyerta Komplikasi



Asessmen Klinis



Umur: Berat badan: Tinggi Badan: .....................tahun ...................Kg ...................Cm Kode ICD 10: A15 Rencana Rawat Inap: 7 hari Kelas: Tarif/hari(Rp) Tgl masuk Tgl keluar ............ ..................... ................ ............... Hari Rawat 1 2 3 4 5 TB Paru ..... .......................... ......................... ......................... ......................... ......................... Visite



Konsultasi: 1. ........................ 2.............................. 3..............................



4.......................... 5.........................



............ ............ ............



............ ............ ............



............ ............ ............



............ ............ ............



............ ............ ............



............ ............ ............



............ ............ ............



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



.........................



(+)(-)



(+)() (+)() (+)() (+)() (+)()



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



....................



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



....................



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



....................



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



...................



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



....................



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-)



Pemeriksaan Penunjang: Darah Lengkap LED







Sputum BTA 3x/ S/P/S



 Kultur sputum Mtb & resistensi test  Gene Xpert LFT  SGOT  SGPT  Bilirubin direk/ indirek/ total



Nomor Rekam Medis: ................................. Biaya (Rp) Lama rawat ..........hari .................. 6 7



(+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-)



(+)(-)



(+)()



(+)(-) (+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-) (+)(-) (+)(-)



(+)(-) (+)(-) (+)(-)



RFT  BUN  Sr creatinin



(+)(-) (+)(-)



GDA GDP 2 jam pp



(+)(-) (+)(-) (+)(-)



 Albumin Elektrolit  Kalium  Natrium  BGA



(+)(-)



 Foto toraks PA Tindakan Oksigen...........l/m



(+)(-)



IVFD.............cc/hr



(+)(-)



Injeksi



(+)(-)



Nebulisasi



(+)(-)



INH ......... mg



(+)(-)



Rifampicin .............mg



(+)(-)



Pirazinamide ........... mg



(+)(-)



Ethambutol ........... mg



(+)(-)



Streptomycin Inj ........ mg



(+)(-)



....... FDC ...... tab



(+)(-)



 







Obat TB



(+)(-) (+)(-)



(+)(-)



(+)(-) (+)(-) (+)(-)



Obat lain-lain



(+)(-)



(+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-)



Nutrisi (jenis Diet) Mobilisasi (Bedrest, Duduk, Jalan) Hasil Sesak membaik berdasarkan Batuk membaik keluhan (Outcome)



(+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-) (+)(-)



Pendidikan & rencana pemulangan Varians (komplikasi lain yang mungkin



(+)() (+)(-)



(+)(-)



(+)() (+)() (+)() (+)()



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)() (+)()



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)() (+)() (+)() (+)() (+)()



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



(+)(-)



Penjelasan perjalanan penyakit dan informed consent



Kontrol poliklinik



memerlukan perawatan lebih lama) Jumlah Biaya Nama perawat: .......................................... Nama DPJP :................... Nama PPDS :................... Verifikator Keuangan:



Utama Penyerta



Diagnosis TB PARU



Kode ICD 10 A15



Jenis Tindakan



Komplikasi



BAB 3 METODE EVALUASI 3.1 Indikator Evaluasi 1. Anamnesa Respirasi & Sistemik 2. Pemeriksaan Fisik (Tanda Vital, Paru) 3. Pemeriksaan Penunjang (Sputum BTA, Gene Xpert, Laboratorium, Radiologi) 4. Terapi OAT 5. Monitor 6. Edukasi (Penyakit, OAT, pengendalian infeksi, diet gizi) 7. Kondisi KRS & Lama



3.2 Sampel Evaluasi 1. Pasien TB dengan komplikasi minimal yang rawat inap di Palem I dan Palem II 2. Bulan Maret – Agustus 2016 3. 50 sampel



3.3 Domain Evaluasi 1. Kelengkapan clinical pathway



Kode ICD 9 CM



2. Kepatuhan cek Laboratorium (DL, LFT, RFT, Elektrolit, GDA, Albumin, Sputum BTA, Gene Xpert) 3. Pemberian Terapi OAT Standart (4FDC) 4. Keluaran (Outcome)



3.4 Aplikasi Evaluasi



BAB 4 HASIL EVALUASI 4.1 Evaluasi Kelengkapan pengisian Clinical Pathway



100 80 60 40 20 0



Maret April Mei Juni Juli Agustus



Y T Maret



Ya 7 6 6 6 6 6 Mea n



April



% 78 67 75 75 75 75 74,1 6



Mei



Lengkap Tidak 2 3 2 2 2 2 -



Juni



Juli



Agustus



% Total 22 9 33 9 25 8 25 8 25 8 25 8 25,8 50 3



4.2 Evaluasi Kepatuhan



150 100



Y T



50 0



Maret April Mei Juni Juli Agustus



Maret



April



Mei



Juni



Kepatuhan Cek Laboratorium Yes % No % Total 9 100 0 0 9 9 100 0 0 9 8 100 0 0 8 8 100 0 0 8 8 100 0 0 8 8 100 0 0 8 Mean 100% 50



Juli



Agustus



4.3 Evaluasi Penggunaan OAT Standar



100 80 60 40 20 0



Maret April Mei Juni Juli Agustus



Y T Maret



April



Mei



Kepatuhan Terapi OAT Ya % Tidak 8 89 1 8 89 1 7 88 1 6 75 2 6 75 2 6 75 2 Mean 81,83% 0



Juni



Juli



% 11 11 12 25 25 25 18,16%



Total 9 9 8 8 8 8 69



Agustus



4.4 Evaluasi Keluaran / Outcome Bulan



Maret April Mei Juni Juli Agustus Mean



Membaik



%



7 8 8 4 5 5



78% 89% 100% 50% 63% 63% 74%



Keluaran Pulang % paksa 1 11% 1 11% 0 0% 3 38% 3 38% 3 38% 22%



BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kelengkapan pengisian CP TB •



Hasil: Rata-rata kelengkapan: 74,16% Bulan April 2016 (67%) penurunan



Meninggal



%



1 0 0 1 0 0



11% 0% 0% 13% 0% 0% 4%







Identifikasi hasil: PPDS Paru yang baru masuk ruangan pasca MKDU + PPDS tamu baru pada bulan April 2016  kurangnya pengetahuan tentang pengisian Clinical Pathway







Tindak lanjut: Umpan balik kepada Kadep Supervisi berjenjang dari SPV, Chief, PPDS semester 3 Edukasi ulang kepada PPDS di ruangan tentang pengisian CP



5.2 Analisa Kepatuhan •



Hasil : Kepatuhan Cek Laboratorium



: 100 %



Penggunaan Terapi OAT standar : 81,83% •



Identifikasi Hasil : Beberapa pasien tidak mendapatkan OAT standar karena: Efek Samping Meninggal







Tindak Lanjut : Mengganti OAT standar dengan OAT rejimen khusus



5.3 Analisa Keluaran •



Hasil : Membaik 74%, Pulang Paksa 22%, Meninggal 4%







Identifikasi hasil : Rata-rata pulang paksa 22%  tinggi : analisa korelasi







Tindak lanjut : Umpan balik kepada Kadep, CDC Sosialisasi terhadap PPDS Re-edukasi PPDS Rencana Survey kepuasan pelanggan (pasien dan keluarga yang rawat inap)



5.4 Hubungan antar domain indikator Hubungan (Pearson correlation, p