Executive Summary Ngarai Sianok-Maninjau [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN DOKUMEN Salinan terpisah dari usulan



Geopark Ngarai Sianok - Maninjau Sumatera Barat Memuliakan warisan bumi, Menyejahterakan masyarakat setempat



BAB 1 IDENTIFIKASI KAWASAN 1.1 NAMA GEOPARK Nama geopark yang diusulkan adalah Geopark Ngarai sianok - Maninjau termasuk kedalam kawasan Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Kawasan ini diusulkan berdasarkan beberapa syarat untuk menjadi Kawasan geopark. Syaratsyarat tersebut adalah geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Dari acuan syarat tersebut keberagaman alam geologi bukittinggi hanya satu yaitu Lembah Ngarai Sianok. Meskipun, dari dari syarat lainnya biodiversity dan culture diversity sangatlah beragam. Oleh karena itu, perlu adanya tambahan geodiversity dari Kabupaten Agam. Sebab dengan menambah geodiversity artinya memperkaya keberagaman alam dan meningkatkan perekonomian. Kawasan ini ingin mengangkat Aspiring Geosite dengan tema : Pesona Vulkano – Tektonik Sianok Maninjau di jalur patahan besar Sumatera yang termasuk dalam komponen alam dan beserta komponen lain (geologi, biologi, dan budaya). Pengembangan kawasan Geopark melalui konsep pariwisata di aplikasikan sebagai instrumen pembangunan daerah secara berkelanjutan yang mendasarkan pada aspek konservasi, pendidikan, penumbuhan nilai ekonomi lokal (salah satunya melalui pariwisata), dan keterlibatan masyarakat setempat secara aktif. Berdasarkan batas administrasi daerah, Geopark Ngarai Sianok – Maninjau masuk kedalam zona lembahan patahan Sesar Sumatera (Sesar Semangko). Sesar Sumatera adalah sesar yang suatu saat dapat aktif kembali (reaktifasi) yang membuat lembahan dan aliran Sungai Sianok. Secara hidrologi, Sungai Sianok ini dapat menyimpan kandungan resapan air (akuifer) karena memiliki litologi batuan piroklastik, tuf yang berpori dari batuan hasil letusan gunung api volkanik.. Pada Kabupaten agam juga terdapat dua gunung besar yang aktif, Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, dan Lembah Ngarai Sianok ini menjadi jalur struktur sesar Sumatera yang menampakan sesar dekstral, bukit lembahan horst dan graben (sesar normal) dari hasil release translasi Sesar Sumatera, dan panorama pegunungan dan Sungai Sianok. . Salah satu geosite yang sangat menarik dan terkenal se-Indonesia adalah objek wisata geosite Danau Maninjau. Danau Maninjau ini dahulunya adalah sebuah Gunungapi yang aktif, kemudian meletus dan sekarang hanya meninggalkan sebuah danau berukuran luas. Yang terbayang adalah begitu dashyatnya peristiwa ledakannya saat itu. Saat ini Danau Maninjau menjadi objek wisata andalan Kabupaten Agam yang menawarkan pemandangan indah. Dengan fenomena geologi tersebut kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau banyak sekali keindahan alam yang dapat ditampilkan. 1.2 KARAKTERISTIK GEOGRAFI FISIK DAN KEPENDUDUKAN Kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau memiliki bentukan perbukitan tinggi dan lembahan. Secara batasan wilayah kawasan geopark dilihat dari letak administrasi berbatasan dengan: • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kab. Pasaman • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kab. Padang Pariaman dan Tanah Datar • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kab. Lima Puluh Kota • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Samudra Hindia



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



2



Secara fisiografi Kawasan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau termasuk dalam pembagian fisiografi zona jajaran barisan dan zona semangko (Van Bemmelen). Zona Jajaran Barisan merupakan zona yang memanjang sepanjang Sesar Semangko dan Zona Semangko adalah daerah yang memanjang dari utara – selatan akibat terbentuknya Sesar Sumatera atau sesar semangko. 1.3 PENANGGUNG JAWAB ORGANISASI DAN STRUKTUR PENGELOLAAN 1.3.1 Penanggungjawab Organisasi Struktur organisasi pengelola Geopark Ngarai sianok – Maninjau ditetapkan sesuai Surat Keputusan Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok - Maninjau antara Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. 1.3.2. Rancangan Struktur Pengelolaan Penanggung Jawab adalah Walikota Bukittinggi dan Bupati Agam yaitu organ Geopark Ngarai Sianok - Maninjau yang bertugas memberikan pertanggungjawaban terhadap aktivitas yang termasuk Geopark, meliputi geodiversity, biodiversity dan cultural diversity, dan terhadap kelancaran serta kesuksesan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau dalam mewujudkan misi dan visi Geopark Nasional maupun UNESCO. Penanggung jawab berfungsi memberikan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Geopark Ngarai Sianok Maninjau dalam mencapai target yang menjadi tujuan dibentuknya Geopark. Penanggung Jawab berwenang mengangkat dan memberhentikan pengurus Geopark berdasarkan kriteria kompetensi, integritas dan kapabilitas yang dimiliki. Dewan Pengurus terdiri dari Ketua, Wakil ketua, Sekretaris, Wakil sekretarais dan Bendahara. Dewan Pengurus adalah organ Geopark Ngarai Sianok - Maninjau yang bertugas membentuk kebijakan perencanaan dan standar pelaksanaan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Geopark berdasarkan kelayakan dan masukan yang diperoleh dari Penanggung Jawab dan Dewan Penasihat. Dewan Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia. Pengurus berwenang menjalankan kegiatan dan menentukan kebijakan operasional dalam pelaksanaan kegiatan Geopark setelah berkonsultasi dengan Dewan Penasehat. Dewan Pengurus berwenang menetapkan mekanisme dan prosedur pelaksanaan program dan kegiatan Geopark berdasarkan pertimbangan dan masukan dari dewan penasihat, dan berwenang menentukan agenda rapat seperti rapat koordinasi Dewan Pengurus, rapat pertanggungjawaban, Rapat Umum Geopark. Dewan Pengurus juga berwenang mewakili Geopark di dalam maupun di luar pengadilan. Dewan Penasehat bertugas memberikan nasehat dan masukan kepada dewan pengurus terhadap kebijakan, program dan kegiatan yang akan menjadi landasan operasional agar selaras dengan visi misi dibentuknya kawasan Geopark. Dewan Penasehat berfungsi memberikan arahan kepada Dewan Pengurus dalam mensukseskan program Geopark.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



3



1.4 NAMA DAN ALAMAT YANG DAPAT DI HUBUNGI Susunan pengelola dan penanggung jawab geopark Ngarai Sianok - Maninjau akan ditetapkan berdasarkan SK Pokja Bukittinggi NOMOR: 188.45.556/VII/Disparpora-Dest/2018, tanggal 23 Juli 2018 dan SK Pokja Kabupaten Agam NOMOR: 196//Disparpora-Dest/V//2018, tanggal 8 Mei 2018. Tabel 1. Nama dan Alamat Pengelola Geopark Bersama Ngarai Sianok - Maninjau, Sumatera Barat Nama DRS.H.Erwin Umar, M.Pd (Pelaksana Harian) Ir.ERNIWATI, MSP (Pelaksana Harian)



Alamat/Telp/Email



Jeki, S. Kom, M.Si (Sekretariat )



081266664321; [email protected]



ANGGIA PUTRA,ST (Sekretariat)



08126790250;



(Sekretariat)



0811663011 08116611630; [email protected]



Jl. Veteran No 96, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi 2



Gambar 1. Struktur Rancangan Organisasi Pengelola Geopark Ngarai Sianok – Maninjau



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



4



BAB 2 WARISAN GEOLOGI 2.1 Lokasi Geopark Yang Diusulkan Geopark yang diusulkan dari kawasan ini adalah bagian dari beberapa geosite. Geosite ini sangat terkenal dan menjadi bagian objek wisata Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Geopark ini dinamakan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau dengan luas kawasan sekitar 1.122,5 km2. Kawasan Geopark ini memiliki keanekaragaman proses geologi yaitu, Ngarai Sianok yang merupakan lembah curam (jurang) yang terletak di kota Bukittinggi dan keanekaragaman proses geologi berupa proses vulkano tektonik di kawasan maninjau hingga kamang pada daerah kabupaten agam. Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 m ini, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan yang



memisahkan pulau



Sumatera menjadi



dua



bagian



memanjang



(patahan



Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Letak koordinat yakni 0°18'29.64"S (Latitude) / 100°22'23.18"E (Longitude). Secara administratif kawasan geopark ini setara dengan 5,29% dari luas provinsi Sumatera Barat yang mencapai 42.297,30 km² . dalam kawasan ini terdapat fenomena geologi besar yang terdapat pada Kaldera Maninjau berukuran 34 km x 12 km yang merupakan sebuah danau dengan volume air mendekati 100 km3 dengan adanya jejak tektonik pada terbentuknya Ngarai Sianok. Dalam kawasan ini tempat tersingkap formasi batuan dan endapan piroklastika hasil erupsi kaldera Maninjau. Kaldera Maninjau merupakan kaldera runtuhan hasil letusan raksasa yang menghasilkan endapan piroklastika yang berkisar antara 220 – 250 km3, tersebar sejauh 75 km dari pusat erupsi.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



5



Gambar 2. Peta Lokasi dan Akses menuju Geopark Ngarai Sianok - Maninjau



2.2 Pemerian Umum Geologi Secara fisiografi Kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau termasuk dalam pembagian fisiografi zona jajaran barisan dan zona semangko (Van Bemmelen). Zona Jajaran Barisan merupakan zona yang memanjang sepanjang Sesar Semangko dan Zona Semangko adalah daerah yang memanjang dari utara – selatan akibat terbentuknya Sesar Sumatera atau Sesar Semangko. Pesona geopark ngarai sianok –maninjau secara keseluruhan memiliki pesona alam yang sangat indah. Mulai dari danau, air terjun (curug), ngalau (gua), dan lembahan. Hal inilah yang menjadi usulan sebagi objek wisata Geopark. Dari hal litologi, kawasan ini kaya akan beragam umur geologi dari yang paling tua Permian – Karbon yang merupakan litologi batugamping tua yang terekspos atau tersingkap akibat dari uplifting dari tekanan tektonik Lempeng Eurasia dan Lempeng Hindia-Australia hingga endapan piroklastik pada zaman kuarter. Lembah Ngarai Sianok termasuk dalam Kawasan Sesar Semangko Sumatera yang menganan (dekstral). Sesar yang terjadi merupakan sesar mendatar menganan (dextral). Sesar ini yang memotong Lembah Ngarai Sianok. Sesar besar ini merupakan terekspos dengan tinggi



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



6



lembah mencapai 90 meteran. Lokasi ini goesite ini sangat cocok untuk geoheritage. Oleh karena, bukti kejadian struktur besar Sesar Semangko Bukit Barisan dan terendapkaknnya tuf ignimbrite hasil dari gunung api purba Maninjau. Plato ignimbrit merupakan fenomena alam hasil kegiatan gunung api purba yang sangat luas penyebarannya, dan didominasi oleh batuan piroklastika berbutir halus yang dikenal dengan nama tuf ignimbrite.



Gambar 3. Peta Geologi Daerah Geopark Ngarai Sianok - Maninjau 2.2.1 Morfologi Bentangalam Kawasan geosite ngarai sianok - maninjau merupakan bentukan lembah curam Panjang dan berkelok-kelok. Morfologi kawasan geopark ini yaitu morfologi perbukitan Barisan, lembah,



danau, pedataran, dan pegunungan. Menurut kondisi fisiografinya,



ketinggian atau elevasi wilayah kawasan geopark, bervariasi antara 2 meter sampai 1.031 meter dpl. Pada Lembah Ngarai Sianok ini memiliki ketinggian 100 m dan mempunyai Panjang 15 km dengan lebar 200 m. Ngarai Sianok merupakan pemisah pulau Sumatera menjadi 2 bagian yang memanjang atau disebut Patahan Semangko. Sepanjang patahan yang dindingnya sangat curam serta tegak lurus ini membentuk lembah hijau yang merupakan hasil sinklinal (gerakan turunnya kulit bumi). 2.2.1.1 Morfologi Bentukan Lembahan Mofologi bentukan lembahan ini karena Ngarai Sianok tersusun oleh tuf ignimbrite dan sebagian andesit (basal) tediri dari aliran-aliran yang tak teruraikan, lahar, fanglomerat dan



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



7



endapan kolovium yang lain, berasal dari gunungapi strato yang berbentuk kerucut dan kurang mengalami pengikisan, berumur Plistosen sampai Holosen (Kastowo dkk. 1996). Secara kegeomorfologian (Verstappen, 1973), Ngarai Sianok dan sekitarnya masuk ke dalam median graben Pulau Sumatera. Menurutnya secara regional daerah penelitian masuk ke dalam sistim punggungan Bukitbarisan, dimana poros dan igir (punggungan) lajur Bukitbarisan tersesarkan dan runtuh sebagai graben. Di alam, peristiwa tersebut ditunjukkan dengan perselingan di antara blok tinggian (high block) diisi oleh dataran aluvium, yang diindikasikan sebagai blok yang mengalami penurunan (submerged block). Lebih lanjut Verstappen (2000) menyatakan bahwa Lembahan Ngarai Sianok termasuk unit bentuk lahan struktur dan gunungapi. Bentuk lahan struktur yang dimaksud adalah blok pegunungan tertoreh dengan beberapa relik planasi setempat. Gerak-gerak tektonik ini diperkirakan pengaruh reaktivasi Sesar Sumatera, yang di lajur Bukit Barisan Sumatera Barat ditandai dengan munculnya horst dan graben. Sungai Sianok terjadi akibat gerak-gerak tektonik Kuarter akibat reaktivasi Sesar Sumatera yang dipercepat dengan pengikisan secara tegak dan ke samping oleh aliran permukaan sungai.



2.2.1.2 Morfologi Bentukan Pedataran Tinggi Bentukan morfologi Kawasan geopark merupakan pedataran tinggi karena memiliki elevasi ketinggian dari 800 – 944 m. Pedataran tinggi di Kota Bukittinggi dikelilingi Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, serta Danau Maninjau di bagian kiri. Umumnya perumahan atau bangunan di daerah ini berada di dataran tinggi dengan sekitarnya perbukitan bukit barisan. Morfologi bentukan perbukitan pada sisi timur Kabupetan Agam, Perbukitan ini merupakan volcanic arc akibat dari pengangkatan (uplifting) fore arc sehingga bagian tengah Pulau Sumatera bagian tengah-nya terangkat dan merupakan bagian gunungapi volkanik. Subduksi dari Lempeng Samudera Hindia terhadap Lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan bentukan perbukitan Sumatera dan menghasilkan pula Sesar Sumatera. Bentukan perbukitan meliputi Kecamatan Palupuh, Tilatang Kamang, Kamangmagek, Baso, Matur, Palembayan, dan Tanjung Raya. Berdasar pengamatan lebih dari 50 % Kabupaten Agam adalah zona morfologi perbukitan.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



8



Gambar 4. Morfologi Perbukitan Danau Tarusan Kamang Perbukitan disekitar Danau Tarusan Kamang ini merupakan perbukitan karst batugamping, sekitar perbukitan terdapat pertambangan batugamping dan semen. Selain itu, diperbukitan ini terdapat ngalau-ngalau atau gua-gua karst yang berumur tua (Permian – Karbon), yang sudah dipastikan bahwa daerah ini dahulunya merupakan lingkungan laut dangkal karena tumbuhnya batuan karbonat. Batugamping karst ini berwarna abu-abu bagian fresh-nya dan berwarna abu-abu lebih gelap bagian lapuknya, pejal berrongga (membundar tanggung), dengan memiliki kepadatan yang kuat atau kompak saat dipukul dengan palu beku, memiliki urat kalsit dan kuarsit dan berstruktur vuggy. Karbonat tua Permian ini merupakan batugamping terumbu hasil pengangkatan struktur tektonik, berada pada lingkungan laut dangkal, batukarbonat yang tumbuh, kemudian terkena sesar sehingga menghasilkan kekarkekar pada batuannya dan memiliki pola barat laut - tenggara dengan struktur Sesar Sumatera. Perbukitan lainnya terdapat disekitaran Danau Maninjau. Zona perbukitan tampak dari peta yang merupakan tinggian. Perbukitan sekitar ini sangat menawan karena menghadap arah Danau Maninjau yang berkilau dan memantulkan cahaya dari awan diatasnya.



2.2.1.3 Morfologi Bentukan Danau Danau Maninjau merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Raya. Danau Maninjau merupakan sebuah kaldera dari letusan besar gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220-250 km3 material piroklastik. Kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatera yang bernama gunung Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Kaldera Maninjau (34,5 km x 12 km) ditempati oleh Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



9



sebuah danau yang berukuran 8 km x 16,5 km (132 km2). Dinding kaldera Maninjau mempunyai 459 m dari permukaan danau yang mempunyai kedalaman mencapai 157 m (Verbeek, 1883 dalam Pribadi, A. dkk., 2007). Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang (gambar 5). Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau. Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.



Gambar 5. Morfologi Danau Maninjau dari Puncak Lawang 2.2.1.4 Morfologi Bentukan Pegunungan Morfologi pegunungan berada di bagian selatan Kabupaten Agam mempertemukan pegunungan Tandikat, Singgalang, dan Marapi. Ketinggian ketiga gunungapi ini di atas 2.000 meter. Morfologi pegunungan ini berada di Kecamatan Ampek Koto, Malalak Palamuan, Banuhampu, dan Canduang. Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.892 mdpl merupakan gunungapi



yang



aktif



dan



terakhir



Meletus



pada



Agustus



2011.



Koordinat



0°22′50″S100°28′24″E, jenis gunungapi stratovolcano, umur batuan pleistosen, dan merupakan bagian dari sabuk vulkanik Busur Sunda. Gunung Singgalang memiliki ketinggian 2.877 mdpl, bagian dari pegunungan Bukit Barisan karena terkena Sesar Sumatera dengan bukti lembahan Ngarai Sianok, jenis gunungapi stratovolcano, dan koordinat 0°23′24″S 100°19′51″E.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



10



Wilayah Kabupaten Agam yang ditutupi oleh jenis batuan beku ekstrusif dengan reaksi intermediet (andesit dari Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, Danau Maninjau, dan Gunung Talamau) seluas 68.555,10 ha (32,43%), batuan beku ekstrusif dengan reaksi masam (pumis tuff) seluas 55.867,90 ha (26,43%), batuan sedimen dengan jenis batu kapur seluas 80.011,80 ha (3,79%), endapan alluvium mencapai luas 48.189 ha (22,79%). Sementara untuk daerah sekitar Maninjau terjadi lekukan besar kawah Maninjau yang saat ini berisi air danau merupakan hasil dari ledakan maha dahsyat dari erupsi gunung api.



Gambar 6. Morfologi Gunung Singgalang dengan Latar Ngarai Sianok



2.2.1.5 Morfologi Bentukan Pedataran Wilayah dengan ketinggian 0-500 m dpl seluas 44,55% (gambar 10) sebagian besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya. 2.2.2 Stratigrafi Regional Berdasarkan peta geologi regional lembar Padang, skala 1:250.000 Kastowo, Gerhard W.Leo, S.Gafoer dan T.C. Amin 1996, Kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau masuk kedalam litologi endapan permukaan alluvial, batuan gunungapi, metamorf, batuan karbonat, dan batuan terobosan. Berikut penjelasan dari litologi stratigrafi regional (tabel 2) di Kawasan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



11



Endapan Permukaan Aluvial (Qal): Lanau, pasir dan kerikil umumnya terdapat di dataran pantai termasuk endapan rawa di sebelah utara Tiku, sebelah baratdaya Lubukalung dan sebelah timur Padang. Setempat kadang-kadang terdapat sisa batuapung tufa. Batuan Gunungapi Tufa batuapung hornblende hipersten (Qhpt): hampir seluruhnya terdiri dari lapili batuapung, ukuran garis tengah berkisar antara 2 hingga 10 cm, mengandung 3-10% hornblende, hipersten dan biotit, agak kompak. Berwarna putih atau kuning keabu-abuan pada yang segar dan kecoklatan pada yang lapuk. Tufa batuapung dan andesit (Qpt): tufa batuapung umumnya terdiri dari serabut-serabut gelas dan 5-80% fragmen-fragmen batuapung putih (hampir tidak mengandung mineralmineral mafik), berukuran 1-20 cm, agak kompak. Setempat terdapat lapisan-lapisan pasir yang kaya akan kuarsa, juga lapisan-lapisan kerikil yang terdiri dari komponen kuarsa, batuan gunungapi dan batugamping. Setempat bongkah-bongkah obsidian dan pitchstone berwarna kelabu kemerahan sampai kecoklatan baik yang masih segar maupun yang sudah lapuk. Endapan tufa ini mungkin berasal dari erupsi terakhir kaldera Maninjau atau erupsi celah yang hubungannya dengan jalur sesar besar Sumatera. Kumpulan batuan bersusunan andesit terdiri dari aliran-aliran yang tak teruraikan, lahar, fanglomerat dan endapan koluvium yang lain, berasal dari gunungapi strato yang berbentuk kerucut dan kurang mengalami pengikisan, berumur Plistosen-Holosen. Biasanya berwarna kelabu gelap dengan tekstur halus-kasar. Zona plagioklas berkomposisi An57-85, berdasarkan x'^(010) pada sayatan tegak lurus pada (001) untuk plagioklas bersuhu tinggi, 2-8% piroksin (baik augit maupun hipersten), 1-5% magnetit dan jarang terdapat olivin. Andesit dari Gunung Marapi (Qama): hasil-hasil gunung Marapi dianggap yang termuda karena gunung Marapi mempunyai kegiatan pada masa sejarah dan mempunyai fumarolfumarol yang giat. Juga tufa lapili Marapi menutupi tufa sebelah utara Baso, ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa hasil gunungapi Marapi adalah lebih muda daripada tufa batuapung. Andesit dari gunung Singgalang dan gunung Tandikat (Qast): hasil-hasil dari Singgalang dan Tandikat dianggap pertengahan dalam umur antara Qama dan Qamj karena Tandikat tercatat erupsinya pada masa sejarah, tetapi sekarang tidak menunjukkan kegiatan fumarol. Andesit dari kaldera danau Maninjau (Qamj): bentuk kaldera yang memanjang mungkin menunjukkan masa erupsi yang lama pada waktu terjadi pergeseran lateral kanan pada jalur



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



12



sesar besar Sumatera, juga tufa batuapung tampaknya menutupi semua batuan gunungapi Maninjau. Aliran yang tak teruraikan (QTau): terdiri atas lahar, fanglomerat dan endapan-endapan koluvium yang lain. Andesit atau porfiri dasit (QTp): umumnya mengandung hornblende, massa dasar agak gelasan dengan beberapa mineral mafik yang telah tergantikan oleh epidot dan klorit. Terjadi sebagai sumbat-sumbat yang berasosiasi dengan andesit Kuarter dan Kuarter-Tersier. Batugamping Perm (Pl): batugamping pejal, berongga, berwarna putih, kelabu dan kemerahan. Mengandung sisipan tipis batusabak, phyllite, serpih terkersikkan dan kuarsit. Pada umumnya membentuk topografi kasar berpunggung tajam. Batugamping danau Singkarak mengandung Neoschwagerina aff. Batuan metamorf Perm (Ps): phyllite, slate, hornfels dan mika greywacke. Phyllite berwarna kelabu kebiruan sampai biru tua. Slate berwarna kelabu kebiruan sampai biru muda dan coklat. Greywacke mika dan tufa terdapat sebagai sisipan dalam slate. Satuan ini diterobos oleh intrusi granit Kapur dan Tersier. Batuan metamorf Karbon (Cs): biasanya mendasari bukit-bukit dan punggunganpunggungan landai, berwarna kemerahan, sedikit sekisan, setempat menunjukkan laminasi dan lineasi terpilin dari beberapa meter sampai beberapa puluh meter. Batuan lanauan bergradasi ke batupasir meta lunak yang sebagian besar terdiri dari butiran-butiran kuarsa dalam matriks lempungan. Kuarsit kompak dan konglomerat kuarsa terdapat di beberapa tempat di bagian timur laut daerah yang dipetakan. Di sudut tenggara peta didapatkan kuarsit hijau yang mengandung klorit, keras dan berbutir halus, berasosiasi dengan phyllite yang berwarna kemerahan. Batuan karbonat Karbon (Cl): dengan ciri khas membentuk punggungan-punggungan tajam (di timurlaut bukittinggi), berwarna putih sampai keabu-abuan pada singkapan yang segar dan kelabu gelap pada yang lapuk. Besar butir pada umumnya berkisar antara 0,5-5,0 mm, setempat mungkin lebih besar. Umumnya pejal dan berongga, satu atau lebih kumpulan kekar-kekar mungkin terdapat, tetapi adanya perlapisan yang pasti sangat jarang. Batugamping yang terletak 7 km sebelah utara danau Singkarak mengandung fosil Schwagerina sp. yang dideterminasikan oleh Darwin Kadar dan menunjukkan umur Perm. Di lembar Solok satuan ini dinamakan Anggota batugamping Formasi Kuantan.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



13



Tabel 2. Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Padang, Sumatera



2.2.4 Tektonik Regional Pengaruh Tektonik Regional pada Perkembangan Sesar Sumatera, Sejarah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan pertumbukan antara lempeng India-Australia dan Asia Tenggara, sekitar 45,6 Juta tahun lalu yang mengakibatkan perubahan sistematis dari perubahan arah dan kecepatan relatif antar lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Proses tumbukan ini mengakibatkan terbentuknya banyak sistem sesar geser di bagian sebelah timur India, untuk mengakomodasikan perpindahan massa secara tektonik. Selanjutnya sebagai respon tektonik akibat dari bentuk melengkung ke dalam dari tepi lempeng Asia Tenggara terhadap Lempeng Indo-Australia, besarnya slip-vectorini secara geometri akan mengalami kenaikan ke arah barat laut sejalan dengan semakin kecilnya sudut konvergensi antara dua lempeng tersebut. Keadaan Pulau Sumatera menunjukkan bahwa kemiringan penunjaman, punggungan busur muka dan cekungan busur muka telah terfragmentasi akibat proses yang terjadi. Kenyataan menunjukkan bahwa adanya transtensi (trans-tension) Paleosoikum tektonik Sumatera menjadikan tatanan tektonik Sumatera menunjukkan adanya tiga bagian pola. Bagian selatan terdiri dari lempeng mikro Sumatera, yang terbentuk sejak 2 juta tahun lalu dengan



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



14



bentuk, geometri dan struktur sederhana, bagian tengah cenderung tidak beraturan dan bagian utara yang tidak selaras dengan pola penunjaman.



2.2.5 Sinopsis Geologi Ngarai Sianok - Maninjau Cerita singkat tentang geologi Kawasan geopark ngarai sianok - maninjau. Secara umum yang mencolok dari Kawasan ini adalah Danau Maninjau yang luas dan besar dengan adanya kawasan kamang dengan fenomenanya dengan disertai keinndahan fenomena ngarai sianok. Danau purba sitinjau (maninjau) ini adalah cikal bakal dari litologi batuan sekitar Kabupaten Agam dan bukittinggi yaitu dari satuan batutuf maninjau, andesit, obsidian, dan batuan beku, serta batuan piroklastik lainnya. Panorama Ngarai Sianok merupakan tempat wisata yang menakjubkan di sumatera barat. Kondisi alamnya yang indah dan masih asli memeberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Ngarai Sianok yang berlokasi di Bukittinggi berdekatan dengan pusat kota, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya atau sekedar melihatnya dari panorama. Dibalik keindahan Ngarai Sianok tersimpan ilmu pengetahuan yang sangat besar terutama yang berkaitan dengan Ilmu Geologi. Peristiwa terbentuknya Ngarai Sianok (genesa), struktur batuannya serta hidrogeologinya menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Ngarai Sianok merupakan daerah endapan piroklastik dari gunung merapi dan gunung singggalang. Peristiwa terjadinya endapan piroklastik ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan berangsur secara perlahan-lahan (tidak langsung terbentuk endapan tebal). Kemudian adanya patahan terbuka sebagaimana yang kita lihat pada saat sekarang ini.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



15



Batuan tuff pada ngarai sianok merupakan batuan piroklastik yang berasal dari letusan gunung merapi dan gunung singgalang, dimana batuan tuff di daerah ini masih kelihatan segar (tuf). Batuan piroklastik merupakan batuan yang berasal dari abu vulkanik yang terlempar jauh akibat letuasan gunung berapi kemudian terendapkan dan terjadi litifikasi batuan. Yang memiliki ukuran butir Debu halus – kasar ( < 0,04 mm ) Ngarai sianok merupakan patahan semangko yang terbuka dan sekaligus sebagai recharge area yaitu daerah pengisian air atau daerah resapan air yang nantinya akan dialirkan dan disimpan pada lapisan akuifer, Beda halnya dengan cathment area yang merupakan daerah tangkapan air yang biasanya berupa bidang datar, sehingga pada Ngarai Sianok jika dilakukan pengeboran air tidak akan ditemukan air dalam jumlah besar karena air hujan yang serap pada daerah ini di teruskan atau dialirkan pada lapisan aquifer dibawahnya. Contoh lainnya adalah debit air sungai di lembah sianok yang kecil akibat sebahagian airnya terserap dan teralirkan ke lapisan akuifer. Batutuf pada Ngarai Sianok tergolong kedalam jenis batuan akuifer primer yang terbentuk dari alluvial. Dimana akuifer merupakan lapisan batuan yang mengalirkan dan menyimpan air dalam jumlah besar. Berdasarkan pengamatan di lapangan Kawasan geopark



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



16



ngarai sianok – maninjau merupakan daerah dengan morfologi pedataran, berbukitan, pegunungan, lembah dan danau. Litologi piroklastik (batuan tuff) dan batuan beku andesit dari gunung merapi dan gunung singggalang yang telah terbentuk ribuan tahun yang lalu dan hasil letusan gunung api purba Maninjau saat 70.000 – 80.000 tahun lalu dengan adanya zona –zona pendalaman kolom endapan sehingga terbentuknya kaldera besar maninjau yang saat ini berubah menjadi danau maninjau. Ngarai Sianok merupakan merupakan hasil bentukan daerah endapan piroklastik (batuan tuff) dari gunung merapi dan gunung singggalang yang telah terbentuk ribuan tahun yang lalu dan adanya endapan dari endapan gunung api purba sitinjau (maninjau).



Gambar 9. Kenampakan Danau Maninjau Maninjau (gambar 9) adalah sebuah kaldera runtuhan, yang terbentuk oleh letusan besar, menghamburkan 220-250 km3 material piroklastika, dan tersebar hingga lebih dari 75 km jauhnya dari pusat letusan. Pengamatan lapangan dan kajian data stratigrafi, sedimentologi dan geokronologi terhadap produk erupsi kaldera ini dapat memberikan pemahaman akan mekanisme erupsinya. Dua satuan batuan baru telah teridentifikasi, yaitu Formasi Maninjau terdiri atas sekuen aliran dan seruakan piroklastika (pyroclastic surge) yang merupakan satuan ignimbrit berkaitan dengan pembentukan kaldera Maninjau, dan Formasi Malalak yang sebagian besar tersusun oleh satuan jatuhan piroklastika bersusunan andesit yang berasal dari komplek gunung api, yaitu Gunung Singgalang - Tandikat, dan menutupi satuan ignimbrit Maninjau. Hasil rekonstruksi sekuen erupsi dapat disimpulkan bahwa erupsi ignimbrit



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



17



Maninjau diawali dengan letusan-letusan yang berkaitan dengan pembukaan kepundan, kemudian berangsur makin besar dan merusak, hingga terbentuknya kaldera runtuhan. Mekanisme Pembentukan Kaldera Maninjau  Kaldera Maninjau berasal dari sebuah gunungapi strato komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatera. 



Erupsi Kaldera Maninjau diawali dengan proses pembongkaran sumbat kepundan dan erupsi tersebut ditafsirkan memiliki kolom erupsi yang tidak terlalu tinggi (A).







Erupsi ini berlanjut dan disertai dengan runtuhan kolom erupsi (B) meluncur melalui lereng bagian atas gunung api ini, dan membentuk arus turbulen, proses ini menghasilkan endapan basesurge (a), yang kemudian disusul oleh pengendapan satuan ignimbrit (b), yang merupakan salah satu ciri khas dari sebuah letusan kaldera.







Letusan



paroksismal



(klimaks)



terjadi



dengan



memuntahkan material magma dalam jumlah besar, disertai dengan pembentukan kaldera runtuhan (C), yang dipicu oleh defisit massa batuan akibat keluarnya magma ke permukaan bumi secara cepat. Pada tahap ini ciri endapan letusan yang khas adalah kaya akan fragmen litik (c) yang berasal dari proses perusakan bagian kawah gunung api tersebut yang berkaitan dengan letusan paroksismal. 



Erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang mulai menurun, dan sistem kepundan telah terbuka serta berlanjut dengan proses pencapaian kesetimbangan secara berangsur (D).



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



18



2.3 DAFTAR DAN PEMERIAN SITUS GEOLOGI 2.3.1. Daftar Situs Geologi Kawasan Geopark ngarai sianok – maninjau mempunyai situs geologi yang tersebar didalam beberapa wilayah desa. Situs-situs geologi tersebut di bedakan atas situs sebagai bukti sejarah aktivitas geologi (geoevidences) dan bentuk karena proses geologi (geofeatures). NO



NAMA OBJEK



1



Ngarai Sianok



2



Tabiang Takuruang



3



Luak Gadang Bukik Baka



4



Danau Ajaib Tarusan Kamang



5



Ngalau Binu



6



Ngalau Kamang



7



Ngalau Tarang & Ngalau Kalam



8



Ngalau Simarasok



9



Aia Tajun Langkuik Tinggi



10



Aia Tajun Suburai - Suburai Batingkek, Toboh



11



Ambun Pagi



12



Ambun Tanai



13



Lawang Park



14



Puncak Lawang



15



Danau Maninjau



16



Guo Inyiak Janun



17



Lubuak Panjang



18



Aia Sunsang



19



Aia Maambau



20 21



Aia Masin Aia Tajun Sungai Guntung



22



Aia Tajun Badorai



23



Aia Tajun Gadih Ranti



24



Aia Angek



25



Lawang Tigo Baleh Nan Basa



26



Bukik Sakura



27



Pantai Bandar Mutiara



28



Pantai Tiku



29



Wisata Pulau Ujung & Pulau Tapi



30



Linggai



31



Taman Muko- muko & Pulau Legenda



32



Taman Tirtasari Danau Sonsang



2.3.1.1 Kluster Ngarai Sianok 2.3.1.1.1 Panorama Dan Lubang Jepang



Lokasi ini sebagai kenampakan bukti geologi (Geo- evidence) berupa Panorama (landscape) sebagai bukti struktur geologi berupa sesar normal yang menghasilkan sebuah



longsoran



besar dengan dihubungkan dengan aktivitas manusia pada zaman



dahulu berupa sejarah penambangan dan kegiatan pembuatan lobang jepang.



Lokasi



ini bermakna estitika, ilmu pengetahuan dan pendukung pariwisata.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



20



2.3.1.1.2 Lembah Ngarai Sianok



Ngarai sianok merupakan salah satu produk patahan semangko yang terbuka. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada ngarai sianok terjadi pergeseran secara horizontal, dengan jarak pergeseran 2 mm per hari, ini menunjukkan bagaimana pergerakan yang aktif pada ngarai sianok secara khusus atau deretan patahan semangko pada umumnya. Patahan semangko ini terbentang di bagian selatan pulau Suamtera yang biasanya dikenal dengan deretan bukit barisan. Patahan semangako ini terjadi akibat tumbukan dua lempeng yaitu lempeng India dan lempeng Indo- Australia. Struktur sesar normal yang terlihat pada nagarai sianok adalah adanya gores garis pada dinding foot wallnya, adanya bidang sesar, adanya cermin sesar, adanya foot wall, adanya hanging wall. Batuan tuff pada ngarai sianok di bagian atasnya bewarna abu-abu terang dan bagian bawahnya ada yang bewarna kehitam-hitaman akibat termetamorfosa, teroksidasi, dan tereduksi. Patahan terjadi ketika suatu batuan mengalami retakan terlebih dahulu yang kejadian ini berkaitan erat dengan tekanan dan kekuatan batuan yang mendapatkan gaya sehingga timbul adanya retakan. Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan dengan waktu yang sangat lama dan hingga memberikan gerakan sebesar seperseratus sentimeter bahkan sampai beberapa meter. Ketika ini terjadi, maka akan timbul sebuah gaya yang sangat besar yang berdampak getaran bagi sekitarnya saat suatu batuan mengalami patahan atau yang sering kita sebut dengan gempa. Arah pergerakkan pada suatu patahan tergantung pada kekutan batuan. Patahan diakibatkan oleh batuan yang ditekankan atau mendapatkan gaya yang pada umumnya dalam bentuk



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



21



tekanan (pada umumnya membentuk lipatan) yang kemudian batuan dapat pecah. 4.2.2.2.4 Tabiang Takuruang



Tabiang Takuruang berada di Jorong



Lambah,



Nagari



Sianok



Anam



Suku,



Kecamatan



Ampek



Koto,



merupakan salah satu ikon Ngarai Sianok yang paling dikenal.



Keindahannya,



menjadi salah objek yang digemari wisatawan maupun. Tebing yang punya ketinggian sekitar 100 meter dengan bentuk



memanjang



itu



berubah menyerupai bentuk kerucut atau meruncing dengan menyisakan satu pohon di puncaknya. Menurut sejarahnya pada masa silam, di puncak Tabiang Takuruang pernah ditinggali oleh sekelompok orang. Tapi tidak diketahui pasti tahun berapa tabing ini ditempati. Adanya sebuah lesung yang menjadi bukti adanya pemukiman di atas Tabiang Takuruang. Menurut cerita warga setempat jika dahulu di puncak Tabiang Takuruang ada rumah milik pesukuan Caniago. 2.3.1.2 Kluster Maninjau 2.3.1.2.1 Luak Gadang Bukik Baka



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



22



Kawasan geopark ini sudah dikatakan lengkap untuk menjadi daerah tujuan destinasi pariwisata, semua yang diinginkan para wisatawan sudah ada disini. Mulai dari pantai, laut, danau, sungai, hutan, air terjun, goa, gunung dan lainnya. Satu persatu potensi alam yang dimiliki kawasan ini mulai di munculkan kepermukaan, salah satunya Luak Gadang Bukik Baka. Objek Wisata Luak gadang Bukik Baka merupakan destinasi wisata baru yang berada di Jorong Guguak Rang Pisang, Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Berada di Objek wisata Luak Gadang dan Bukik Baka dapat meinkmati pesona alam setumpuk batu cadas besar berukir menjadi pilihan wisatawan untuk berfoto selain berakit di tengah kolam jernih. Berada di puncak bukit baka, dapat menikmati pemandangan dengan view Kota Bukittingi, serta Goa Luak Gadang. 4.2.2.2.4 Danau Tarusan Kamang



Gambar 43. Danau Tarusan Kamang



Danau Tarusan Kamang terletak di Jorong Babukik dan Jorong Halalang, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Danau ini terbilang unik karena hanya berisi air pada musim-musim tertentu. Suatu waktu terlihat begitu luas, tetapi dalam waktu yang tidak bisa diperkirakan, danau ini bisa berubah menjadi hamparan padang rumput hijau. Saat menjadi danau, di bagian tengahnya ada semacam tumpukan tanah yang tidak dibenami air, yang oleh masyarakat setempat disebut Padang Doto. Menghilangnya air danau ke dalam perut Bumi dan muncul di celah padang rumput yang hijau, tanpa bisa menebak waktunya diperkirakan terjadi karena adanya sungai bawah



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



23



tanah. Sebagai danau karst, ketika air tanah naik, maka lorong-lorong di bawah bukit batu gamping akan menyemburkan air dan menutupi padang rumput. Tampaklah danau yang luas. Sebaliknya, ketika air sungai bawah tanah turun, air tersedot hingga hanya tampak padang rumput. Tidak ada waktu pasti, kapan danau surut dan berapa lama danau kering. Terakhir, pada tahun lalu, Danau Tarusan Kamang kering selama satu tahun. Air baru muncul lagi lima bulan lalu. Saat ini kawasan itu masih menjadi danau, tempat anak-anak berenang dan warga mencari ikan. 2.3.1.2.3 Gua Binu



Lokasi Gua Binu dan Luak Gadang berdekatan, tetapi dari hasil pengamatan litologi berbeda dari pembentukannya. Untuk Gua Binu, batuan karbonat terdapat didalam gua dan karbonat tumbuh karena kaya akan oksigen dari aliran air yang masuk ke Gua Binu ini. Stalaktit dan stalagmite yang tumbuh sangat berlimpah, yang mungkin diperkirakan luas gua karbonat ini 50 km2 dari pengamatan peta. Selain itu, kemungkinan masih banyak lagi aliran sungaisungai purba yang masuk ke gua karena gua karbonat ini adalah celah aliran untuk mengalir. Keterjadian karbonat berumur Karbon atau 300 juta tahun lalu adalah akibat bahwa daerah ini merupakan lingkungan laut dangkal yang ditumbuhi bermacam-macam fosil foraminifera dan tumbuhnya batuan karbonat, kemudian pada masa Paleosen terjadi perubahan bentuk Sumatera dan juga berpengaruh pada tektonik Sumatera sehingga dikenal Sesar Besar Sumatera, sesar Semangko yang berarah baratlaut – tenggara. Lalu terkeksposlah gua binu dan Luak Gadang ini dari yang berasal dari lingkungan laut dangkal sekarang berada di permukaan. Sementara batuan karbonat lain telah musnah akibat tektonik besar dan erupsi gunungapi yang muncul di Oligosen-Miosen sehingga muncullah batuan baru, batutuf ignimbrite, andesit, filit, sekis, batuan metamorf, dan batuan sedimen hasil rombakan batuan metamorf dan batuan beku.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



24



2.3.1.2.4 Gua Kamang Gua Kamang yang terletak di Jorong Durian, Kanagarian Kamang Mudik, Kecamatan



Kamang



Magek,



merupakan salah satu gua yang dahulunya pejuang



dipergunakan Agam



keperluan



untuk



oleh



berbagai



dalam



merebut



kemerdekaan Republik Indonesia dari pihak kolonial Belanda. Gua ini dijadikan



sebagai



tempat



untuk



mengatur strategi dalam Perang Kamang, diantara tokoh yang pernah menggunakannya adalah Haji Abdul Manan. Dalam kehidupan sehari-hari gua ini lebih dikenal dengan sebutan Ngalau Kamang. 2.3.1.2.5 Ngalau Tarang Satu lagi objek wisata alam Sumatera Barat yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan adalah Ngalau Tarang,



Nagari



Kamang



Mudiak,



Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Sesuai namanya Ngalau Tarang merupakaan gua yang dimasuki cahaya matahari. Sehingga gua ini sangat terang dan untuk masuk ke dalamnya tidak perlu menggunakan senter. Lokasi dari ngalau ini tidak jauh dari surau Tuanku nan Renceh di Nagari Kamang Mudiak. Ngalau Tarang merupakan gua batuan kapur sehingga membuat gua ini semakin terang ketika ditimpa cahaya matahari, inilah keunikan Ngalau Kamang dibanding gua lain. Menjelajah ke dalam gua ini, maka akan didapatkan ketinggian gua bervariasi, hingga ada yang mencapai 20 m.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



25



2.3.1.2.6 Taman Tirtasari Danau Sonsang



Taman Tirtasari merupakan objek wisata yang menarik yang ada di desa Jorong Sonsang Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang. Lokasi daerahnya yang masih alami membuat objek wisata ini sangat digemari oleh para pengunjung. Dahulunya sebelum menjadi tempat wisata, Taman Tirtasari merupakan sebuah embung penampungan air untuk pengairan sawah sekaligus kolam ikan yang terdiri dari banyak kolam, namun kolam-kolam tersebut sangat tidak terawat sehingga banyak sekali ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan liar. 2.3.1.2.7 Ngalau Simarasok Ngalau Simarasok terletak di Jorong



Simarasok,



Nagari



Sungai Janiah. Untuk menuju ke



Ngalau



tersebut



yang



terletak lebih kurang 4 km dari jalan raya Baso, harus melewati jalan tanah dan berbatua sejauh 1 km. Ngalau ini sangat besar dan panjang. Tinggi mulut ngalau mencapai 25 meter dan lebar lebih dari 10 meter. Berada di Ngalau Simarasok para traveler akan merasakan seperti lebih menyatu dengan alam, karena selain ada gua, ada pula sebuah sungai yang mengalir, pepohonan rimbun, dan suasana yang segar karena jauh dari keramaian.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



26



2.3.1.2.8 Ambun Pagi



Objek wisata Ambun Pagi terletak sebelah kiri tepatnya sebelum kelok 44. Kelok 44 yaitu jalan menuju Objek



Wisata



seperti



yang



Danau telah



Maninjau



saya



share



sebelumnya. Jadi selain objek Wisata Danau Maninjau, terdapat banyak sekali Objek Wisata di sekitarnya yang menghadirkan pemandangan Indah Danau Maninjau dari atas Puncak Bukit. Objek wisata ambun pagi ini terletak di perbukitan yang tidak terlalu tinggi, tepatnya berada di atas Danau Maninjau. Dari Ambun Pagi ini kita dapat melihat seluruh Daerah Danau Maninjau, dengan air Danau yang biru eksotik, dikelilingi bukit dan rumah – rumah penduduk yang terlihat kecil di kejauhan. Udara di ambun pagi ini terasa sangat sejuk bahkan dingin, jika Anda berkunjung pada pagi hari maka akan terlihat embun berjalan di atas permukaan daerah Danau maninjau seperti kabut tipis yang berjalan di tiup angin. Itulah karenanya Objek Wisata ini dinamakan dengan Ambun Pagi, karena cuaca di sini lebih cenderung ber embun. Pemandangannya sungguh menyejukkan mata dan hati 2.3.1.2.9 Ambun Tanai Lokasi obyek wisata Ambun Tanai tidaklah begitu jauh dari Ambun Pagi dan Puncak Lawang, jika dari Jalan Taman



Panorama



Puncak



Lawang



ketika diujung jalan dimana ke kanan menuju Puncak Lawang maka arahkan kendaraan anda menuju ke kiri, ikuti jalan tersebut, nah obyek wisata ini berada di sisi kanan jalan. Atau jika datangnya dari arah Lubuk Basung setelah melewati kelok 44 nantinya anda akan sampai di Ambun Pagi, disebelah kiri jalan terdapat jalan masuk menuju



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



27



obyek wisata ini. Adapun fasilitas yang ada disini terbilang cukup lengkap seperti tempat parkir yang luas, mushalla, toilet, saung atau gazebo, menara pandang dimana kita bisa melihat birunya Danau Maninjau dari segala arah dan tentunya taman bermain untuk anak – anak, rasa – rasanya taman bermain ini adalah taman bermain yang memiliki panorama terindah seIndonesia. Taman bermain ini juga dilengkapi dengan taman bunga – bunga yang tumbuh dengan subur dan berwarna – warni, menjadikan taman ini semakin cantik. Obyek Wisata Ambun Tanai sangat cocok dikunjungi oleh keluarga, dengan taman bermainnya yang terbilang lengkap sudah tentunya anak – anak menyukainya ditambah dengan suasananya yang sangat sejuk, berkisar antara 17 – 22 derajat celcius membuat wisatawan betah berlama – lama disini. 2.3.1.2.10 Lawang Park Lawang Park Salah satu tempat yang menjadi icon wisata di Sumatra Barat, berlokasi di Jalan Raya Lawang Batu Basa, Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Jika dari Padang perjalanan di tempuh sekitar 2 Jam, tapi jika dari Bukittinggi perjalanan di tempuh sekitar +/- 45 menit. Lawang Park juga cocok untuk kegiatan outbound Training, banyak perusahaan atau instansi yang melakukan kegiatan tersebut di lokasi ini, selain alam yang bagus dengan pemandangan yang spectakuler, udara yang sejuk juga menjadi pilihan yang tepat disini, selain kegiatan adventure, wisata keluarga juga cocok dilakukan di lokasi ini, dengan aula yang luas, panggung musik, arena jungle paint ball, areal camping, hingga parkir mobil yang representatif. 2.3.1.2.11 Puncak Lawang



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



28



Puncak Lawang merupakan nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau. Puncak Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ini daerah puncak menuju Danau Maninjau. Dari sini kita dapat melihat pemandangan Danau Maninjau secara utuh. Puncak Lawang berada di 1.210 mdpl. Di zaman penjajahan, tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bangsawan Belanda. Puncak Lawang sering digunakan untuk kejuaraan olahraga paralayang kelas internasional karena merupakan salah satu spot terbaik di Asia Tenggara. Untuk mencapai kawasan Puncak Lawang, kita akan melewati perjalanan dengan 44 belokan yaitu Kelok 44. 2.3.1.2.12 Danau Maninjau



Danau Maninjau terletak kabupaten Agam sekitar 140 km utara Padang dan 38 km barat Bukittinggi. Danau yang muncul akibat letusan Gunung Merapi ini memiliki kedalaman mencapai 495 meter dan terletak di ketinggian 461.5 meter dpl. Luas danau Danau Maninjau mencapai 99.5 km persegi telah mencatat danau ini sebagai danau terluas ke-2 di Sumatra Barat setelah Danau Singkarak dan danau terluas ke-11 di Indonesia. Orang Minangkabau, khususnya orang Maninjau mempercayai legenda di balik terbentuknya danau, yaitu “Bujang Sembilan”, seperti yang telah dideskripsikan pada halaman sebelumnya. Maninjau banyak melahirkan tokoh antara lain Buya Hamka dan Rangkayo Rasuna Said (1910-1965). Mendengar nama Rasuna Said, anda pasti ingat nama jalan HR. Rasuna Said yang terdapat di kuningan. Ternyata, nama tersebut memang mengarah kepada orang yang sama karena HR adalah kepanjangan dari Hajjah Rangkayo.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



29



Danau Maninjau merupakan objek wisata yang paling dominan di Maninjau. Danau ini memiliki panjang 16 km dan lebar 8 km. Danau Maninjau dikelilingi oleh perbukitan sehingga jika diperhatikan secara saksama maka akan terlihat seolah-olah danau tersebut berada dalam sebuah lingkaran. Hal ini seakan-akan membenarkan cerita yang terdapat dalam kisah Bujang Sambilan bahwa Danau Maninjau berasal dari kawah gunung berapi yang bernama Gunung Tinjau. Danau Maninjau memiliki keindahan yang khas. Keindahan danau ini tidak saja dapat dilihat dari dekat tetapi juga bisa disaksikan dari ketinggian Puncak Lawang, Ambun Pagi, dan Kelok 44. 2.3.1.2.13 Lawang Tigo Baleh Nan Basa



Lawang XIII Nan Basa adalah objek wisata yang berada di Puncak Bukit yang menghadap ke danau, berada 1.210 m diatas permukaan laut. Pada zaman penjajahan Belanda, Objek ini sudah dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi kaum bangsawan Belanda saat itu. Dari sini kita dapat menikmati kawasan Danau Maninjau. 2.3.1.2.14 Guo Inyiak Janun



Guo Inyiak adalah Goa Karst yang terbentuk dari proses pelapukan pada wilayah sekitaran guo, yang mana pelapukan yang terjadi pada Guo Inyiak Janun adalah pelapukan



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



30



kimiawi. Artinya, pada Guo Karst terjadi pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang mengalami pelapukan tersebut (Dekomposisi). Pelapukan ini menhasilkan batuan gamping yang berpori, sehingga apabila ada air dipermukaan maka akan selalu merembes ke dalam tanah. Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst adalah dolina (lubang-lubang yang berbentuk corong), ponor (lubang dengan air tanah yang dalam), goaan sungai bawah tanah, stalaktid (batuan yang bergantungan di pada atap goa), stalakmid (batuan yang berada di dasar goa). Di dalam Guo Inyiak Janun, bentuk alam yang khas adalah stalaktid dan stalakmid. Stalaktid dan stalakmid ini terbentuk



akibat proses pelarutan air di daerah kapur yang



berlangsung secara terus menerus. Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lubang-lubang / batuan gamping berpori kemudian turun ke goa kemudian menetes-netes dari atap goa ke dasar goa. Tetesan air ini lama kelamaan berubah menjadi batuan yang runcing-runcing seperti tetesan air. Selain itu, kondisi alam Guo Inyiak Janun menyiratkan bahwa tigginya kandungan kapur pada tanah di Jorong Bukik Siriah. Lebih lanjut Guo ini sangat potensial dikembangkan menjadi wisata alam yang menawan. Stalaktid dan stalakmid dalam Guo menjadi daya tarik utama. Selain itu, dari sisi ekonomi keberadaan burung layang-layang yang membuat sarang di dalamnya juga sangat membantu perekonomian masyarakat jika dikelola dengan baik. 2.3.1.2.15 Lubuak Panjang



Lubuak Panjang terletak di Jorong Batu Baselo Nagari Matua Hilia Kecamatan Matua Kabupaten Agam. Lubuak Panjang sangat istimewa dengan adanya batuan-batuan memanjang tersusun rapi pada kedua sisi tebingnya seolah-seolah telah disusun oleh tangan tukang yang



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



31



sangat terampil. Dalam ilmu geologi, susunan bebatuan artistik pada kedua sisi tebing Lubuak Panjang ini disebut dengan Columnar Joint. Columnar Joint adalah struktur geologi dimana terdiri dari kolom-kolom yang umumnya ditemukan dalam bentuk hexagonal, terpisah oleh oleh patahan atau retakan pada batuan yang terbentuk ketika batuan tersebut mengalami pengkerutan yang disebabkan oleh hilangnya suhu secara gradasional yang terjadi selama proses pendinginan. Columnar Joint biasanya terbentuk pada batuan basalt atau batuan extrusive, pada tuff vulkanik (ignimbrites), dan pada intruksi-instruksi dangkal pada semua komposisi. Ditemukannya keberadaan bebatuan yang dalam istilah geologi disebut dengan Columnar Joint pada dua sisi sungai yang mendalam (Lubuak) menjadi bukti telah terjadinya peristiwa besar (letusan gunung berapi) pada masa yang telah lalu di Matua. Peristiwa alam yang maha dahsyat yang telah membentuk Danau Maninjau dan Lubuak Panjang ini. Lebih lanjut Lubuak Panjang ini akan menjadi objek penting untuk menceritakan Danau Maninjau 2.3.1.2.16 Aia Sunsang



Gambar 64. Aia Sunsang Aia Sunsang kekayaan alam Matua Hilia anugrah Sang Pencipta. Berada di Jorong Aia Taganang, Aia Sunsang ini berkharisma dengan kandungan besi yang tinggi. Jika berniat mengunjunginya, maka siapkan sebuah maknet (basi barani) untuk menguji kandungan besi sumber air ini. Selain mengandung besi, Aia Sunsang sangat unik. Keunikannya akan terlihat jika kita memperhatikan arah aliran airnya dan membandingkannya dengan arah aliran air pada Batang



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



32



Aia (sungai) yang berada tidak begitu jauh dari Aia Sunsang ini. Air yang mengalir pada sungai tersebut mengalir dari Mudiak ke Hilia sedangkan aliran air Aia Sunsang ini dari Hilia ke Mudiak . Penjelasan sederhana, jika aliran air biasanya dari A ke B, maka aliran Aia Sunsang dari B ke A. 2.3.1.2.17 Aia Maambau



Aia Maambau atau air terjun satu ini terletak di Iko tanah Jorong Batu Baselo Kanagarian Matua Hilia Kecamatan Matur Kabupaten Agam. Posisi Aia Maambau berada setelah objek Lubuak Panjang dengan jalan menuju lokasi dari Iko Tanah Jorong Batu Baselo. Pada Aia Maambau ini juga ditemukan struktur batuan memanjang yang disebut dengan Columnar Joint. 2.3.1.2.18 Tabek Pincuran Gadang



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



33



Tabek Pincuran Gadang berada persis di depan Musajik Utamo Pincuran Gadang di Jorong Iko Tanah, Nagari Matua hilia, Kecamatan Matur Kabupaten Agam. Tabek (kolam) pemandian yang bersumber dari mata air yang keluar dari batuan di sisi sampiang kolam. Kolam berair jernih ini dilengkapi dengan batuan purba yang sangat indah. Batuan yang berada disekitar kolam di duga berasal dari hasil letusan supervulakno Bukit Tinjau yang membentuk Danau Maninjau. 2.3.1.2.19 Aia Masin



Aia Masin adalah sebuah sumber mata air dengan kandungan



garam



yang tinggi



sehingga akan terasa asin. Aia masin ini berada di di Jorong Aia Taganang, persisnya di Tanah Nagari (Gobah) Jorong Aia Taganang Nagari Matua Hilia Kecamatan Matur Kabupaten Agam. Saat ini, sumber mata aia masin ini digunakan sebagai sumber air minum ternak kerbau. Selain itu, aia masin ini juga sangat bermanfaat sebagai obat sakit perut hewan ternak tersebut. 2.3.1.2.20 Aia Tajun Langkuik Tinggi



Air Terjun Langkuik Tinggi berada di Malalak, Kabupaten Agam. Ada lima air terjun yang mempunyai ketinggian berbeda dan memiliki keunikannya tersendiri. Hamparan hutan yang masih terjaga keasriannya memberikan kesan alami di sekitar Air Terjun Langkuik Tinggi.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



34



2.3.1.2.21 Aia Tajun Suburai – Suburai Batingkek, Toboh



Gambar 69.Aia Tajun Suburai – Suburai Batingkek, Toboh Destinasi wisata Air Terjun Siburai burai Sungai Janiah (Burai Burai Batingkek) yang terdapat di Jorong Bukik Malanca, Kanagarian Toboh, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Air Terjun Siburai Burai Sungai Janiah ini memilik 3 tingkatan air terjun. Yang mana pada tingkat 1 dan 2 yang saling berdekatan memiliki ketinggian 2 Meter dan 4 Meter. Sedangkan Air terjun utama berjarak sekitar 100 Meter dari tingkat 1 dan 2. Air terjun utama ini memiliki ketinggian sekitar 30 Meter lebih dengan arus air yang lumayan deras menguyur bumi. 2.3.1.2.22 Aia Tajun Sungai Guntung



Air Terjun Tiga Tingkat terletak di Jorong Pagadih dikenal juga dengan Sarasah Sungai Guntuang. Wisata air terjun ini tengah dikelola untuk dijadikan objek wisata dengan melengkapi berbagai sarana untuk kenyamanan para pengunjung. Letak air terjun tidak jauh



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



35



dari jalan raya ± 200m. Air Terjun Tiga Tingkat atau Sarasah Sungai Guntuang menjadi salah satu andalan untuk Wisata Alam di Kecamatan Palupuh selain Bunga Bangkai Raflesia Arnoldi 2.3.1.2.23 Aia Tajun Badorai Air Terjun Badorai berada di kaki Gunung Marapi, tepatnya terdapat di Nagari Sungai Puar Kecamatan Sungai Puar, yang berjarak sekitar 8 km dari kota Bukittinggi. Disini terdapat 4 air terjun dengan ketinggian



bervariasi.



Namun



yang paling terkenal adalah Air Terjun Badorai 1, Badorai 2 dan Badorai 3. Objek wisata ini berdekatan satu sama lain. Air Terjun Badorai 1 dan 2 memiliki ketinggian yang sama mencapai 50 meter dan badorai 3 memiliki keinggian mencapai 20 meter. Badorai 3 merupakan air terjun paling indah dan paling banyak dikunjungi karena disana pengunjung dapat bermain seluncur dibatu gunung yang halus. Objek wisata ini masih sangat alami dan akan sangat menyenangkan untuk dinikmati. 2.3.1.2.24 Aia Tajun Gadih Ranti



Air Terjun Gadih Ranti berada di perbatasan Jorong Dama Gadang dan Jorong Arikia Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten



Agam.



Pemandian



Gadih Ranti berada di atas Air Terjun Gadih Ranti. Berdasarkan mitos



yang



berkembang



pada



masyarakat setempat menyatakan bahwa pada masa dahulunya ada seorang gadis yang bernama Gadih Ranti yang selalu menjadikan tempat tersebut sebagai tempat pemandiannya. Gadih Ranti merupakan seorang gadis yang memiliki perawakan rupawan dan berambut



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



36



panjang. Jika dilihat sekilas, pemandian ini mengandung misteri tersendiri karena kolam pemandian tersebut terbuat dari batu alam yang cukup besar. Seakan-akan batu alam yang besar tersebut sengaja dipahat menjadi wadah untuk menampung air untuk mandi dan berendam. Namun demikian, objek wisata ini tetap menjadi daya tarik karena airnya yang bersih ditunjang oleh keberadaannya dilokasi yang terlindung dan berhawa sejuk. Air terjun Gadih Ranti terletak 1,6 Km dari jalan raya Lubuk Basung – Maninjau dan berdekatan dengan bendungan irigasi Batang Antokan. Secara rinci akses menuju lokasi air terjun ini melalui jalan Lubuk Sao – Arikia. Sepanjang 600 meter menuju lokasi masih berupa jalan setapak sehingga memberikan kesan alami kepada para wisatawan yang mengunjunginya. Saat ini telah terdapat gazebo di lokasi wisata air terjun yang terdiri dari beberapa tingkat ini. 2.3.1.2.25 Aia Angek Aia Angek Gasang terletak di Jorong



Gasang



Kenagarian



Maninjau. Objek wisata ini juga merupakan salah satu objek wisata yang unik karena jarak antara kolam pemandian air hangat ini dengan Danau Maninjau tidak begitu jauh tetapi airnya tetap hangat. Tingkat kehangatan Aia Angek Gasang tidaklah sehangat air yang ada di pemandian air hangat Solok, juga tidak lah sepanas air hangat di pemandian air hangat Pariangan tetapi mata air ini tetap memancarkan air yang kehangatannya sangat cocok untuk berendam.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



37



2.3.1.2.26 Bukik Sakura Bukit



Sakura,



mungkin



setelah membaca judul dari postingan



ini



dipikiran



pembaca



terlintas adalah



sebuah bukit yang berada di negara



jepang



ditumbuhi



dengan



yang bunga



bunga sakura yang terkenal dinegara jepang, melainkan masih di Negara kita sendiri “Indonesia”.



Bukit



sakura



merupakan sebuah daerah dengan perbukitan yang apabila orang orang datang ke tempat itu ketika sampai diatas puncaknya kita dapat dengan leluasa menyasikan suguhan pemandangan dari ketinggian yang sangat indah dan menakjubkan dengan berlatarkan sebuah danau yaitu Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam Sumatra Barat. Menurut informasi yang kami dapat lokasi ini dinamai puncak sakura karna dulu pernah seorang turis jepang datang kesini yang seperti menemukan keindahan bukit sakura di kampung halamannya, padahal tidak ada bunga sakura di bukit ini. 2.3.1.2.27 Pantai Bandar Mutiara Pantai bandar Mutiara berada tidak jauh dari jalan raya Pariaman – Lubuk basung, dengan jarak lebih kurang 100 meter dari jalan raya. Dari Kota Padang, pantai ini berjarak kira-kira 100 km atau 20 km jika dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Pantai ini terletak di Jorong Banda Gadang,



Kenagarian



Tiku



Selatan



Kecamatan Tanjung Mutiara. Pantai Bandar Mutiara menawarkan pesona pantai yang bersih, alami dengan pasir putihnya yang lembut dan suasana sejuk karena banyak ditumbuhi pohon pinus disepanjang pantai.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



38



2.3.1.2.28 Pantai Tiku Pantai Tiku atau biasa disebut Pasia Tiku terletak setelah pantai Bandar Mutiara dari Pariaman. Pantai Tiku biasanya sering



digunakan



sebagai



tempat



acara-acara



tahunan



yang banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun dari daerah luar. Pengunjung yang datang



biasanya



dapat



menikmati keindahan pantai dan kemeriahan acara yang diadakan beberapa kali dalam setahun, misalnya perayaan hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan Tujuh Belasan. Pantai ini terletak di jorong Pasir Tiku, Kenagarian Tiku Selatan Kecamatan Tanjung Mutiara. 2.3.1.2.29 Wisata Pulau Ujung & Pulau Tapi Dari Pantai Pasie Tiku ini akan tampak langsung dua buah pulau yaitu Pulau Ujuang dan Pulau Tapi



(sebagaian



masyarakat



menyebut Pulau Tangah) yang dipadati oleh kapal-kapal nelayan saat melaut menambah suasana yang indah dipandangan mata. Pulau tersebut berada kira kira 1 km dari tepi Pantai Pasir Tiku yang memilik daya hamparan terumbu karang yang cukup luas lebih dari 10 hektar cocok untuk diving atau snokeling menikmati keindahan bawah lautnya, selain itu pulau ini juga dapat menjadi lokasi budidaya penyu.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



39



2.3.1.2.30 Linggai Taman Wisata Linggai pernah dikelola



dengan



baik,



yaitu



dengan membangun beberapa gazebo, sejenis dangau untuk beristirahat



bagi



para



wisatawan.Taman



Wisata



Linggai merupakan taman wisata yang dikembangkan di salah satu teluk Danau Maninjau. Linggai



sangat



bagus



Lokasi untuk



dikembangkan sebagai tempat taman rekreasi air karena tepian danau di daerah ini cukup landai dengan teluknya yang indah. Saat ini kondisi objek wisata ini kurang terawat dan teluk tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat pembudidayaan ikan air tawar dengan sistem jala terapung atau karamba. 2.3.1.2.31 Taman Muko- muko & Pulau Legenda Muko-muko



adalah



kawasan yang berada dipinggir



danau



Maninjau



berdekatan



dengan PLTA. Tempat ini menyajikan pesona tersendiri



karena



didukung oleh beberapa fasilitas seperti taman rekreasi, tempat ibadah dan tempat bermain anak dan juga pulau legenda. Taman Muko-Muko ini tempat yang cocok untuk memancing, berperahu, dan berpiknik. Di sisi danau juga dibangun berbagai permainan anak-anak seperti papan peluncur. Di taman ini ada banyak tempat untuk duduk-duduk, beristirahat, dan makan bersama. Makanya tempat ini sangat cocok untuk piknik atau acara keluarga.



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



40



BAB 3. GEOKONSERVASI 3.1 PELUANG DAN TEKANAN YANG TERJADI DI KAWASAN GEOPARK YANG DIUSULKAN Sebagian kecil kawasan merupakan hutan produksi dan kawasan pertambangan pasir, gamping dan bahan galian industri. Kawasan pertambangan ini memilliki potensi bahan tambang bahan galian non logam yaitu berupa batu belah (andesit), dan tanah urug. Dengan melihat adanya potensi bahan galian ini, tidak menutup kemungkinan adanya kegiatan eksplorasi baik yang dilakukan oleh pihak swasta secara resmi memiliki ijin usaha pertambangan (IUP) maupun oleh masyarakat lokal yang tidak memiliki ijin (PETI). Penebangan hutan pada lahan produksi yang tidak terkendali akan menjadi acaman pada degradasi hutan sehingga mengakibatkan longsor pada musim hujan. Penambangan liar yang dilakukan di kawasan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau ini, sedikit mempengaruhi kondisi sungai-sungai yang mengalir menuju kawasan Ngarai. Sehingga pada musim penghujan, lahan- lahan



kristis akan terkikis oleh air hujan



sehingga



membawa lumpur dan sedimentasi yang sangat besar menuju sungai-sungai yang mengalir kearah hilir dari Ngarai Sianok. Sehingga mengakibatkan warna air sungai menjadi coklat kemerahan. Sehingga perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali ini dimasa mendatang bisa berpotensi menekan kelestarian lingkungan. Akan tetapi, peluang besar untuk menjadikan daerah ini menjadi kawasan konservasi sangat besar. Geopark menjadikan suatu lokasi nantinya sebagai daerah konservasi yang harus dijaga kelestariannya, Sehingga secara otomatis kawasan geologi yang sangat langka ini sudah terlindungi oleh keberadaan Cagar Alam dan konservasi yang telah berbadan hukum dan memiliki legalitas sebagai kawasan warisan lokal maupun dunia. Usaha pariwisata dengan minat khusus yang dikembangkan dikawasan geopark dipastikan tidak akan mengganggu fungsi lingkungan. Geowisata yang dikembangkan di dalam kawasan Ngarai Sianok - Maninjau dilandasi oleh azas “Green-Tourism” yang berkelanjutan. Dimana komponen abiotic, biotic dan culture yang dikembangkan menjadi objek dan daya tarik pariwisata senantiasa memikirkan aspek kelestarian lingkungan. 3.2 STATUS PERLINDUNGAN SITUS-SITUS GEOLOGI PADA SAAT INI Situs-situs geologi di kawasan Geopark Ngarai sianok – Maninjau secara otomatis memperoleh perlindungan tingkat provinsi melalui Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang menetapkan kawasan tersebut menjadi kawasan konservasi. Serta Perlindungan sebagai Kawasan Cagar Alam dan Suaka



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



41



Margasatwa yang dikelola oleh BKSDA. Selain itu juga telah dibuat Masterplan untuk pengembangan kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau dan Detail Design Engineering (DED) yang telah disiapkan untuk beberapa objek pengembangan setiap situs geologi sebagai MASTERPLAN. 3.3 PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN SITUS-SITUS GEOLOGI Pengelolaan dan pemeliharaan situs-situs geologi saat ini dilakukan diantaranya dengan : 



Menerapkan fungsi situs geologi sebagai kawasan yang dilindungi dan dijaga melalui peraturan yang bersifat mengikat khususnya yang berada didalam kawasan konservasi.







Menjaga kelestarian situs geologi, biologi, kebudayaan yang terkait yang telah ditetapkan sebagai warisan geologi dengan menetapkannya menjadi Konservasi Cagar Alam Geologi (KCAG) yang ditetapkan oleh Badan Geologi.







Merencanakan peraturan yang berkaitan dengan perusakan dan salah pemanfaatan di setiap situs geologi







Merencanakan pembangunan pos penjagaan dan patroli oleh petugas







Merencanakan ketentuan penegakan peraturan yang berkaitan dengan izin penggalian batu atau pengkoleksian flora dan fauna







Mengatur



pengkoleksian



percontoh



batuan



pada situs



geologi



tertentu dibawah



pengawasan yang ketat untuk kepentingan pendidikan 



Mendeliniasi daerah lindung situs geologi guna menghindari penurunan kualitas situs, Mendeliniasi batas-batas kawasan Geopark secara tepat, sehingga daerah yang menjadi tanggung jawab pengelola jelas







Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat secara luas







Memperluas ragam program pendidikan pemahaman tentang setiap situs geologi dan Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dan perguruan tinggi untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengembangan kawasan secara berkelanjutan 3.4 DAFTAR DAN PEMERIAN SITUS-SITUS NON-GEOLOGI PENYATUANNYA DI DALAM GEOPARK YANG DIUSULKAN



DAN



Didalam kawasan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau juga dijumpai beberapa situs biologi dan situs budaya yang telah dikenal lebih dahulu sebelum kawasan tersebut ditetapkan sebagai kawasan Geopark. (tabel)



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



42



Daftar Situs Non Geologi



3.5 MAKNA SITUS Geosite yang berada di kawasan Agam dan Bukittinggi memiliki keunikan fenomena geologi yang terjadi, terutama Ngarai Sianok adalah objek menarik untuk dikunjungi dan dikaji secara ilmiah, khususnya bagi siapapun ahli kebumian, begitupun danau maninjau yang menceritakan tentang proses vukano tektoniknya hingga daerah kamang dengan fenomena sistem karstnya. Ngarai Sianok menarik diamati dari morfologi kenampakan permukaan, petrologi batutuf piroklastik jatuhan dari tuf maninjau, dan bagaimana proses terjadinya Sesar Sumatera yang membelah Bukittinggi dengan Kabupaten Agam. Ditambah lagi dengan masih banyaknya misteri yang terkandung dari segi sejarah Bukittinggi, Gua Jepang, kebudayaan minang, dan lain-lainnya. Sehingga makna-makna situs mengandung kaitan dari sisi ilmiah, sejarah, dan kebudayaan yang melekat dari kawasan geopark ini. 3.5.1 Makna Ilmiah Secara Internasional Kawasan Geopark Ngarai sianok – Maninjau sudah menjadi bukti nyata dari pergeseran Sesar Sumatera, Sesar Semangko yang memanjang dari Aceh hingga Lampung. Patahan bukit lembah Ngarai Sianok contoh yang tersingkap di permukaan. Dari hasil bukti adanya proses hasil tektonik tumbukan lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Hindia pada zaman Kapur dan terus bergerak aktif sampai saat ini. Kawasan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau menjadi sangat penting secara internasional. Oleh karena, jalur pergerakan sesar yang masih aktif dengan arah menganan (dekstral), menjadi jalur yang dilalui oleh pegunungan Bukit Barisan yang aktif pula, bukti pernah mengalami pengangkatan dan terjadi sesar, dan disisi lain Kabupaten Agam diluar Bukittinggi dahulu merupakan lingkungan laut dangkal dengan adanya gua-gua karst tua (Permian), serta cerita besar tentang sejarah danau maninjau dengan proses vulkanik gunung api purbanya yang banyak dikaji para peneliti. Walaupun masih sedikit penelitian ilmiah yang dilakukan dikawasan ini, setidaknya perlu riset ilmiah lebih lanjut tentang geosite ini.



3.5.2 Makna Ilmiah Secara Nasional Kawasan Geopark Ngarai Sianok – Maninjau, secara nasional dapat dikatakan sebagai kawasan yang mempunyai tatanan kenampakan bukit yang tinggi dan bahkan dapat mencapai 800 – 1300 meter. Terdapat satuan batutuf maninjau, konglomerat batuan volkanik, obsidian, andesit, dan pitchstone yang mana batu-batu ini berguna untuk penelitian. Secara nasional kawasan ini juga digunakan sebagai kampus lapangan bagi para mahasiswa geologi, serta



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



44



menjadi lokasi penelitian skripsi dan tugas akhir para mahasiswa sarjana, baik dari aspek geologi, budaya, biologi maupun aspek pariwisata. Penelitian yang dilakukan instansi pemerintah lainnya seperti Badan Geologi masih sedikit dilakukan, seperti penerbitan peta geologi, kajian kebencanaan longsor, korelasi satuan dan formasi, dan lain-lain. 3.5.3 Makna Ilmiah Secara Regional dan Lokal Peta Geologi Regional Lembar Padang dan Solok, oleh Kastowo dkk 1996 dan P.H.Silitonga 1995 adalah peta geologi yang menjadi acuan sebagai sarana geowisata untuk melihat struktur, stratigrafi, sejarah geologi, dan potensi alam yang dimilikinya. Dari peta tersebut menceritakan bahwa umur quarter termuda terletak dominan di sisi barat, bagian tengah masuk pada tersier, dan sebagian berumur perm-karbon. Struktur kelurusan membentang barat laut-tenggara selaras dengan arah sesar. Selain itu, akibat dari lempeng aktif Hindia Australia dan Lempeng Eurasia terjadi forearc di punggungan pegunungan Singgalang dan Marapi yang mengeluarkan batuan volkanik dan batuan terobosan. Selain itu, perlipatan antiklinorium juga terjadi di wilayah ini. Dari hal itulah perlu dilanjutkan perjuangan untuk kajian lebih lanjut tentang geosite ini, mungkin dapat dari penjelasan mineral, kajian geolistrik untuk mencari mataair bukit lembahan, seismik, dan bagaimana hubungannya dengan sesar minor di sekitar area geosite ini. Sehingga tidak hanya selalu gambaran besar dari Sesar Sumatera Semangko saja yang ditonjolkan. Beberapa kajian lebih detil tentang batuan maupun struktur geologi di kawasan tersebut banyak dilakukan oleh perguruan tinggi khususnya kajian skripsi mahasiswa.



BAB 4. AKTIVITAS EKONOMI DAN PERENCANAAN 4.1 AKTIVITAS EKONOMI DI KAWASAN GEOPARK YANG DIUSULKAN 4.1.1 Aktivitas kunjungan wisatawan Kota Bukittinggi Kota Bukittinggi memiliki potensi yang tinggi di sektor Pariwisata yang berkaitan dengan Geopark ini, serta berpeluang menjadi Kota yang memiliki perekonomian yang kuat di sektor Pariwisata. Sebagaimana yang diperlihatkan oleh Gambar berikut



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



45



Kunjungan Wisatawan Di Kota Bukittingi Tahun 2013 S/D 2017 Tahun 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0



Orang 538,774



546,895



2015



2016



2017



3



4



5



436,212



465,539



460,905



2013



2014



1



2



Kurva Kunjungan Wisatawan di Kota Bukittinggi dari tahun 2013-2017 Dengan melakukan optimalisasi seluruh objek wisata yang bisa dikatakan seluruhnya masuk ke dalam program Geopark, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di kawasan geopark ngarai sianok - maninjau dan menjadikan sektor pariwisata sebagai aspek utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Bukittinggi dan kabupaten agam. 4.1.1 Aktivitas kunjungnan wisatawan Kabupaten Agam Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Agam menunjukkan proses yang cukup signifikan dalam rentang waktu 7 tahun, Peningkatan total kunjungan dipandang cukup mampu menggejot perekonomian Kabupaten Agam di sektor pariwisata. Pemerintah Kabupaten Agam perlu mengoptimalkan sektor Pariwisata dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dan pertumbuhan ekonomi.



Kunjungan Wisatawan Ke Kab. Agam 800000



800000



600000



600000



400000



400000



200000



200000



0



0 2011



2012



2013



Domestik



2014



2015



Mancanegara



2016



2017



Jumlah



Kurva Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Agam dari tahun 2011-2017



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



46



4.2 FASILITAS YANG SUDAH DAN DIRENCANAKAN 4.2.1 Fasilitas Yang Telah Ada       



Kantor Geopark Ngarai Sianok – Maninjau, memakai fasilitas dan alamat kantor di Jl. Veteran No 96, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi. Infrasuktur jalan menuju lokasi situs geologi dan lahan parkir di beberapa lokasi situs Komunitas pemandu wisata dan konservasi (HPI) juga sebagai tempat pusat informasi Hotel, Homestay, Mushola dan Masjid toilet di beberapa kawasan wisata Puskesmas Wisata & fasilitas UGD serta mobil komando untuk evakuasi korban Bumi perkemahan di kawasan Ngarai Sianok, Kelurahan Kayu Kubu. Pusat paralayang terbaik se asia tenggara di daerah puncak lawang



4.2.2 Fasilitas Yang Direncanakan      



Perbaikan jalan utama akses menuju situasi Geologi, Biologi, dan Budaya Menambah panel-panel informasi pada setiap situs geologi, biologi dan budaya dan Membuat buku informasi dan leaflet, peta perjalanan dan peta geotrail serta website tentang Geopark Ngarai Sianok – Maninjau Mendesign kantor atau pusat informasi Geopark Ngarai Sianok – Maninjau di dalam kawasan Geopark. Membangun gerbang utama sebagai akses menuju geopark, lengkap dengan sarana museum, parkir, toilet, kios cendramata dan makanan Membangun Pusat Penelitian geologi, biologi di Kawasan Geopark Ngarai sianok – Maninjau Memperbanyak jumlah pemandu wisata dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, terutama dalam hal kapasitas terkait Geowisata



4.3 ANALISIS POTENSI GEOWISATA DI KAWASAN GEOPARK MANINJAU – NGARAI SIANOK Situs geologi, biologi dan budaya yang terdapat di dalam kawasan geopark sebagian besar akan dijadikan menjadi objek dan daya tarik wisata sambil menjaga kelestariannya. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan perekonomian lokal melalui geowisata. Dimana geowisata dikembangkan dengan konsep Community Based Tourism (CBT) yang berpilar kepada aspek konservasi, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat setempat. Dalam pengembangan perencanaanya, beberapa situs geologi seperti panorama, kawasan maninjau, dan kawasan di lembah Ngarai Sianok akan dikelola oleh masyarakat setempat melalui kelompok masyarakat sadar wisata. Sedangkan situs geologi dan biologi yang ada di dalam kawasan konservasi BKSDA, pengelolaannya akan disesuaikan dengan peraturan pengelolaan kawasan konservasi. Pengelolaan desa-desa wisata dan desa-desa



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



47



sebagai sentra home industri berupa makan dan cendramata akan diserahkan kepada masing-masing desa dan masyarakat setempat. Pemerintah daerah akan berfungsi sebagai motivator dan fasillitator dan menentukan masterplan pengembangan kawasan dan promosi. Faktor kelemahan adalah masih sedikitnya tenaga pemandu wisata yang profesional, masih kurangnya kordinasi antara pelaku industri pariwisata, baik lokal, nasional maupun regional; belum tersosialisasi secara luas konsep geowisata yang akan dikembangkan; masih kurang promosi; belum terpenuhinya sarana dan prasarana lengkap di setiap situs, serta masih sedikit informasi berupa buku, leaflet, peta maupun website. Faktor Kesempatan (peluang) adalah ditetapkannya kawasan geopark Maninjau – Ngarai Sianok menjadi Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG) sehingga memiliki kekuatan secara hukum; adanya dukungan yang kuat dari pihak BUMN sebagai mitra dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat dan pendidikan serta konservasi. Dalam upaya menumbuhkan nilai ekonomi pariwisata dan multiplier effect-nya di kawasan Geopark akan sangat terdukung oleh keragaman objek situs geologi, biologi dan budaya yang tersebar di dalam kawasan yang memiliki daya tarik wisata. Signifikansi Geopark dari aspek ilmu pengetahuan, pendidikan dan konservasi bersifat menyeluruh, baik



secara lokal, nasional maupun internasional, sehingga makna ini yang akan



memajukan potensi Geopark Ngarai Sianok –Maninjau sebagai industri pariwisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan Bukittinggi dan kabupaten agam. 4.4 ULASAN DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DIBIDANG GEOWISATA, GEOEDUKASI DAN GEOHERITAGE Geopark Ngarai Sianok – Maninjau, memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh geopark- geopark lain yang telah ada di Indonesia. Dimana geoparknya mengungulkan situs warisan geologi terkemuka yang bernilai internasional berupa



tektonik tumbukan



Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudra H i n d i a y a n g terjadi pada zaman Kapur, serta morfologi amfiteater yang spektakuler pada endapan kuarter ngarai sianok dengan materil endapan berasal juga dari endapan piroklastik gunung api purba sitinjau (maninjau). Sehingga menjadi objek penelitian yang sangat penting secara internasional dan menjadi pendukung dalam aspek edukasi geologi kepada masyrakat awam dari berbagai kalangan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda –beda. Pengunjung akan memperoleh informasi baru tentang sebagian sejarah da n perkembangan bumi melalui



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



48



para pemandu wisata. Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang akan ditetapkan oleh badan pengelola Geopark berkaitan dengan penyelnggaraan geo-heritage, geo-education dan geo-torusim mencakup:  



              



Perlindungan terhadap situs-situs geologi melalui SK Badan pengelola dan KCAG dari Badan Geologi Implementasi hasil deliniasi kawasan geopark yang membedakan antara zona inti sebagai zona konservasi dan secara khusus peruntukannya bagi penelitian dan wisata terbatas dan zona penyangga yang dikembangkan menjadi pusat pengembangan pariwisata Penyusunan database situs-situs geologi, biologi dan budaya Implementasi MASTERPLAN dan DED kawasan Geopark yang telah disusun Meningkatkan promosi nilai ilmiah kawasan geopark sehingga menarik ilmuwan, mahasiswa dan murid-murid untuk melakukan penelitian dan penulis karya imiah Menyusun program pendidikan lingkungan formal (masuk dalam kurikulum s ekolah) maupun tidak formal kepada masyrakat disekitar geopark maupun pengunjung Meningkatkan jumlah bahan informasi terbit tentang perlindungan warisan alam, dan budaya dan lingkungan Membuat bahan pendidikan tentang geopark dan konservasi dalam bentuk film dokumenter, video, slideshow, komputer interaktif, khusus untuk anak sekolah Melakukan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk menjadi pemandu wisata, pelaku usaha perokonomian seperti kuliner dan cinderamata maupun berupa produk unggulan dari tiap desa di dalam kawasan geopark Meningkatkan sarana infrastuktur jalan utama dan jalan sirip menuju kawasan geopark serta membuat papan informasi menuju kawasan maupun disetiap situs Membuat kajian potensi kebencanaan, tsunami, longsor, gempa bumi, maupun kebakaran hutan Menambah sarana dan prasarana wisata di dalam kawasan geopark, termasuk museum, pusat penelitian dan pusat kegiatan budaya Membuat kalender kegitan yang diselenggarakan dalam kawasan geopark selama 1 tahun Pengintergrasian jalur kendaraan umum, jalan kaki, off road, jalur sepeda menuju dan didalam kawasan geopark Menyusun naskah kerjasama penelitian dengan isntansi terkait dan perguruan tinggi serta pihak pengembang pariwisata Menciptakan geo-product seperti makanan, minuman dan kerajinan lokal yang khas sebagai replika dari bentuk batuan, fosil maupun bentuk landscape Menyelenggarakan wisata khusus geologi bagi anak-anak sekolah yang dipandu oleh ahlinya



4.5 KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Prinsip dasar dalam program pemberdayaan masyarakat adalah memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk bisa mandiri. Program harus dirancang mencakup partisipasi, transparansi dan akuntabilitas sehingga setiap program akan menjadi sarana



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



49



pembelajaran bersama untuk program pembelajaran berikutnya yang lebih baik. Kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyrakat adalah :   







Melakukan pemetaan sosial diseluruh desa dalam kawasan geopark Melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat setempat serta merancang program kegiatannya berupa pelatihan, menentukan target yang diharapkan serta sumberdaya yang digunakan atau dilibatkan Melakukan komunikasi rutin antara tim pengembangan masyarakat dari badan pengelola dengan unsur pemangku kepentingan di setiap wilayah desa dalam kawasan geopark, mencakup penyusunan program kerjasama yang akan dilakukan serta implementasinya Menyiapkan parameter penilaian keberhasilan program melalui indikator keberhasilan dari sisi internal (masyarakat) dan sisi eksternal (pemerintah daerah/badan pengelola)



4.6 KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN PENUMBUHAN KEPEDULIAN MASYARAKAT DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN Kebijakan yang berhubungan dengan penumbuhan kepedulian masyarakat harus secara bersama-sama dilakukan oleh pengelola geopark, pemerintah daerah, masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam hal melakukan kegiatan :   



Perencanaan berbagai kegiatan dan promosi Penawaran kontrak kerjasama pengembangan kawasan Pembentukan jaringan kerja



BAB 5. MINAT DAN ALASAN BERGABUNG MENJADI GEOPARK NASIONAL Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi – Kabupaten Agam melalui badan pengelola memiliki keinginan sangat kuat untuk menjadikan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau menjadi Geopark Nasional dan sekaligus menjadi anggota Jaringan Geopark Nasional Indonesia. Dalam pembanggunannya Geopark Ngarai Sianok - Maninjau



dilakukan



secara bottom-up dengan mengusung pola CGAB (Community, Goverment, Academic and Bisnis) yaitu gabungan dari Komunitas Masyarakat, Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Pengusaha. Minat ini didukung oleh keragaman geologi, biologi dan budaya yang dimiliki oleh kawasan geopark memiliki sifat nasional dan internasional yang tinggi. Sehingga untuk meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan melalui pariwisata. Upaya ini akan jauh meningkat ketika status geopark yang diusulkan memperoleh sertifikat sebagai Geopark Nasional. Adapun alasan yang kuat untuk bergabung adalah karena karakteristik yang dimiliki oleh Geopark Ngarai Sianok - Maninjau



, yaitu :



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



50



1. Berdasarkan aspek ilmiah dan pendidikan pengetahuan kebumian, kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau



merupakan subjek penelitian yang bertaraf internasional,



karena memiliki komplek geologi (batuan) sebagai bukti adanya proses tumbukan yang terjadi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Hindia-Australia yang terjadi pada zaman Kapur 2. Dari aspek Konservasi, komplek batuan tersebut berada dalam kawasan yang telah dilindungi secara nasional dengan karena berada dalam kawasan Ngarai Sianok dan Maninjau 3. Sebagai bagian dari alam, komponen Geologi, Biologi dan Budaya di kawasan Geopark yang diusulkan saling berhubungan erat. Keragaman Geologi merekam sejarah evolusi bumi sejak Zaman Kapur hingga Neogen sekarang berhubungan dengan keragaman hayati yang bersifat endemi (khas) dan kebudayaan manusia yang hidup diatasnya, meskipun belum ada bukti kehidupan manusia pra-sejarah di kawasan Geopark Ngarai Sianok - Maninjau 4. Masyarakat setempat mulai merasakan manfaat ekonomi dari Geopark melalui geowisata. Sehingga nilai ekonomi dari kegiatan pengembangan geowisata yang berkelanjutan dan berbasis pada masyarakat diharapkan dapat lebih meningkat ketika memiliki Status Geopark Nasional dan anggota Jaringan Geopark Nasional Indonesia .



Dokumen Pengusulan menjadi Geopark Nasional dan Keanggotaan pada jaringan Geopark Nasional Indonesia



51



FORMULI R USULAN PENILAIAN-SENDI RI DAN EVALUASI KEMAJUAN UNTUK PENGUSULAN GEOPARK NASIONAL OKTOBER 2018



PENILAIAN-Sendiri dari pengusul dan formulir evaluasi kemajuan untuk Jaringan Geopark Nasional Indonesia Informasi pada formulir ini akan membantu penilai Jaringan Geopark Nasional Indonesia dalam meninjau usulan. Informasi terbagi menjadi 2 bab, yaitu:



Bagian (A) Pemerian kawasan •



Administrasi (identitas pengusul, tanda tangan, tinjauan)







Identifikasi kawasan I. II. III. IV. V.



Geologi dan Bentangalam Struktur Manajemen Informasi dan Pendidikan Lingkungan Geowisata Ekonomi Regional Berkelanjutan



Bagian (B) Evaluasi Kemajuan Geopark 1. Kaitannya dengan JGNI 2. Struktur Manajemen dan Status Keuangan 3. Strategi Geokonservasi 4. Kemitraan Strategi 5. Pemasaran dan Promosi 6. Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan



IDENTITAS PENGUSUL 1. Nama Pengusul M. RAMLAN NURMATIAS, SH. WALIKOTA BUKITTINGGI Nama Pengusul Ir.H.INDRA CATRI, M,Sc. BUPATI KABUPATEN AGAM 2. Alamat Pengusul Kantor Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok - Maninjau Jl. Veteran No 96, Kelurahan Puhun Tembok, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi Wilayah



:Provinsi Sumatera Barat



Negara



:Indonesia



Telepon



:



Fax



:



E-mail



:



3. Luas Kawasan (km2) 1.122,5 km2 4. Orang yang dapat dihubungi Ketua



: H.Yuen Karnova, SE., ME



Ahli Geologi



: Ahmad Fadhly ST.,MT



Spesialis Pengembangan Wilayah



: Azizi Fauzi,ST.,MT



5. Pernyataan menerima Piagam Geopark Nasional: Kami telah membaca piagam tersebut dan menerima semua syarat dan ketentuan yang berlaku Nama



Jabatan



Tanggal



Tanda Tangan Nama



Jabatan



Tanggal



Penilaian Sendiri



Perkiraan Penilaian



Tanda Tangan Dokumen A :Evaluasi Dokumen Jumlah Keseluruhan 100%



Nama:



PENILAIAN USULAN KATEGORI



I.



II. III.



Geologi dan Bentangalam 1.1 Kawasan 1.2 Geokonservasi 1.3 Warisan Alam dan Budaya Struktur Manajemen



Penafsiran dan Pendidikan Lingkungan IV. Geowisata V. Pengembangan Ekonomi Regional Berkelanjutan Total



BOBOT (%)



PENILAIAN SENDIRI



5 20 10 25



705 (3,5%) 615 (12,3%) 590 (5.9%)



15



715 (17,9%) 535 (8%)



15 10



630 (9.4%) 500 (5%)



100



4400 (62%)



PERKIRAA N PENILAI



I. GEOLOGI DAN BENTANG ALAM



SEDIAAN NILAI



PENILAIAN SENDIRI



100 200 200



100 100



50



25



50



50



100



40



200



115



40 80 140 40



40



 25%



40



40



 25%



40



40



40



40



300



190



1.1. KAWASAN 1.1.1. Daftar Situs Geologi Daftar situs geologi yang terdapat di dalam kawasan 20 situs geologi atau lebih 40 situs geologi atau lebih Jumlah Maksimum 1.1.2. Geodiversity Di dalam kawasan ada berapa perioda geologi yang terwakili? (masing-masing bernilai 5, maksimum 50; berikan daftarnya) Lihat Catatan Di dalam kawasan ada berapa jenis batuan? masing-masing bernilai 10, maksimum 50; berikan daftarnya) Di dalam kawasan ada berapa fitur geologi atau geomorfologi yang berbeda? masing-masing bernilai 10, maksimum 100; berikan daftarnya) Jumlah Maksimum 1.1.3. Interpretasi Publik dari Situs Minatan yang ada di dalam Geopark Jumlah Situs yang mempunyai interpretasi publik (lintasan, panel, interpretasi atau leaflet; berikan daftarnya) 5 - 10 10 - 20 20 atau lebih Situs-Situs yang memiliki  25% makna ilmiah Situs-Situs yang digunakan untuk pendidikan Lihat Catatan Situs-situs yang digunakan untuk geowisata Lihat Catatan Situs-situs non-geologi



Jumlah Maksimum



30



55



1.1.4. Hubungan dengan Geopark yang sudah ada (pilih salah satu dari pilihan di bawah) Tidak dapat diperbandingkan dengan Geopark lain yang sudah ada di JGNI Di benua yang sama terdapat geopark lain yang memiliki kemiripan geologi atau infrastruktur yang sebanding Di negara yang sama terdapat geopark lain yang memiliki kemiripan geologi atau infrastruktur dan struktur Pada wilayah yang sama ada Geopark lain dengan kondisi geologi, infrastruktur yang sebanding Ada Geopark lain dengan satuan geologi yang sama, jika ya:



Jumlah Nilai Untuk Kawasan 1.2. GEOKONSERVASI



300



300



260



-



210



-



150



-



Jaraknya > 200 km



100



-



Jaraknya < 200 km Jumlah Maksimum Angka Maksimum



60



-



300



300



1.2.1. Tipe Situs Geologi yang dijumpai di kawasan (menilai sendiri, jumlah tidak lebih dari 300) Sekurang-kurangnya 1 situs geologi memiliki makna internasional Sekurang-kurangnya 3 situs geologi memiliki fitur geologi atau geomorfologi yang berbeda



Penlilaian Sendiri 1000 705 SEDIAAN PENILAIAN NILAI SENDIRI



160



160



120



80



Sekurang-kurangnya 5 situs geologi memiliki makna nasional Sekurang-kurangnya 20 situs geologi memiliki makna pendidikan dan dimanfaatkan oleh sekolahan atau perguruan tinggi Apakah anda mempunyai database situs geologi Apakah anda mempunyai peta situs geologi



120



Jumlah Maksimum 1.2.2. Strategi melindungi situs dan fitur geologi dari kerusakan (hanya 1 jawaban)



150



-



90



20



60



30



300



290



Seluruh kawasan memperoleh perlindungan secara legal Secara hukum, sebagian kawasan yang memiliki makna ilmu pengetahuan dilestarikan sebagai daerah lindung Pelarangan terhadap kegiatan yang merusak dan kegiatan lain seperti memindahkan sebagian warisan geologi Sekurang-kurangnya 50% luas kawasan yang diusulkan dilestarikan sebagai daerah lindung atau memiliki kontrak Jumlah Maksimum 1.2.3. Bagaimana situs geologi dilindungi dari kesalahan pemanfaatan dan kerusakan? Mengumumkan peraturan tentang kesalahan pemanfaatan dan kerusakan Mengumumkan peraturan tentang kesalahan pemanfaatan dan kerusakan di setiap situs secara sendiri-sendiri Melalui pos pemantau, penjagaan dan patroli oleh petugas Ketentuan tentang penegakan peraturan (tidak boleh melakukan penggalian, tidak boleh melakukan pengkoleksian benda-benda geologi, arkeologi, biologi) Menawarkan pengkoleksian percontoh geologi di situs-situs terpilih di bawah pengawasan Lihat Catatan Jumlah Maksimum 1.2.4. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk melindungi situs geologi dari kerusakan dan penurunan mutu yang disebabkan oleh alam? Pemeliharaan dan pembersihan secara teratur Langkah-langkah konservasi (berikan rinciannya) Langkah-langkah perlindungan (preparasi, menutupi benda dari penurunan mutu yang disebabkan oleh alam) Jumlah Maksimum Jumlah Nilai untuk Geokonservasi



Nilai Maksimum 1000



300



-



120



60



150



75



90



50



300



185



40 40



-



60



20



40



40



20



-



200



60



60



30



100



50



100



-



200



80



Penilian Sendiri 615



57



1.3. WARISAN ALAM DAN BUDAYA 1.3.1. Warisan alam (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 300) Sebagian kawasan Geopark merupakan Situs Warisan Dunia atau Cagar Manusia dan Biosfer (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan lainnya secara internasional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara nasional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara regional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara lokal Jumlah Maksimum 1.3.2. Warisan budaya (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 300) Sebagian kawasan Geopark merupakan Situs Warisan Dunia atau Cagar Manusia dan Biosfer (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan lainnya secara internasional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara nasional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara regional (berikan rinciannya) Sebagian kawasan Geopark memperoleh penetapan secara lokal Jumlah Maksimum 1.3.3. Promosi Warisan Alam dan Budaya Melalui interpretasi atau pemahaman (berikan rinciannya) Melalui program pendidikan (berikan rinciannya) Melalui komunikasi (berikan rinciannya) Lihat Catatan Melalui promosi kepada masyarakat umum (berikan rincianya) Jumlah Maksimum



SEDIAAN NILAI



PELINILAIAN SENDIRI



300



-



240



-



180



-



120



60



60



60



300



120



300



50



240



-



180



-



120



60



60



60



300



170



100



50



100



100



100



50



100



100



400



300



Jumlah nilai untuk Warisan Alam dan Budaya



Nilai Maksimum 1000



Nilai keseluruhan yang diberikan untuk BAB 1. GEOLOGI DAN BENTANG ALAM



Penilaian Sendiri 590 NILAI MAKSIMUM 3000



II. STRUKTUR MANAJEMEN



PENILAIAN SENDIRI 1910



SEDIAAN NILAI



PENILAIAN SENDIRI



40



40



40



20



20



10



Jumlah Maksimum 2.2. Apakah Anda mempunyai rencana pengelolaan atau masterplan (Anda harus mengacu pada komponen utama sebagaimana diuraikan pada naskah usulan) Mempunyai rencana pengelolaan atau masterplan (tidak lebih tua dari 10 tahun) Rencana pengelolaan atau masterplan sedang disiapkan (akan selesai dalam waktu 2 tahun)



100



70



40



-



20



20



Jumlah Maksimum 2.3. Komponen di dalam masterplan (Menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 100) Jika anda mempunyai rencana pengelolaan, komponen apa saja yang terdapat didalamnya? (anda harus mengacu pada komponen utama sebagaimana diuraikan pada naskah usulan) Jika belum mempunyai rencana pengelolaan, komponen apa saja yang telah dilakukan secara terpisah? (anda harus mengacu pada komponen utama sebagaimana diurakinan pada naskah usulan)



60



20



20



-



2.1. Bagaimana struktur manajemen dilakukan? Dengan menentukan batas kawasan Geopark yang menjadi tanggung jawabnya secara jelas Melalui organisasi efektif yang meningkatkan upaya perlindungan dan pembangunan secara berkelanjutan (berikan rinciannya) Melalui anggaran yang dikelola secara independen (berikan rinciannya)



20



59



Analisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap manajemen dan administrasi Audit (penilaian) terhadap sumberdaya geologi dan sumberdaya lainnya Analisis kekuatan dan kelemahan yang mangacu pada aspek: Geologi Perlindungan bentang alam Geowisata Pertanian dan kehutanan Analisis terhadap potensi pengembangan lokal/regional Penetapan sasaran pengembangan terhadap suatu minatan yang dianggap penting (geologi, geowisata dan sebagainya) Model pembangunan berkelanjutan Jumlah Maksimum 2.4.Apakah anda mempunyai rencana aksi untuk jangka waktu 3 atau 5 tahun? (Anda harus mengacu pada komponen utama sebagaimana diuraikan pada naskah usulan) Mempunyai rencana aksi 3 tahun atau 5 tahun dan sedang dijalankan Rencana aksi 3 atau 5 tahun sedang disiapkan (akan selesai dalam waktu 2 tahun) Jumlah Maksimum 2.5.Apakah daerah yang anda usulkan mempunyai strategi pemasaran (menentukan sendiri, nilai keselurhan tidak lebih dari 100) Mempunyai strategi pemasaran, yang umumnya tidak lebih tua dari 10 tahun (Anda harus mengacu pada komponen utama sebagaimana diuraikan pada naskah usulan) Strategi pemasaran sedang disiapkan (akan selesai dalam waktu 2 tahun) 2.5.1.Jika anda mempunyai strategi pemasaran, komponen apa yang terdapat di dalamnya? Penelitian dasar Penciptaan produk Organisasi yang mendistribusikan produk



20



-



20



-



5 5



-



5 5



-



10



-



10



10



10



10



100



20



40



-



20



20



40



20



50



25



20



20



10 10 10



10 10 10



Strategi pemasaran pariwisata Strategi komunikasi 2.5.2.Jika anda belum mempunyai strategi pemasaran, komponen mana yang telah dilakukan secara terpisah? Penelitian dasar Penciptaan produk Organisasi yang mendistribusikan produk Strategi pemasaran pariwisata Strategi komunikasi Jumlah Maksimum 2.6.Pengusul harus mellindungi warisan geologi dan menciptakan geowisata yang berkelanjutan. Apa yang telah anda lakukan untuk memenuhi kewajiban itu? Menentukan daerah yang akan difokuskan menjadi kawasan pengembangan wisata Menentukan daerah yang tidak dapat dikunjungi oleh wisatawan (berfokus pada upaya perlindungan dan kegiatan penelitian ) Menentukan langkah-langkah untuk mengatur dan memperkecil lalulintas (membatasi akses, memperbanyak tempat parkir, menggunakan sistem pemandu lalu lintas, memperbanyak jumlah papan petunjuk/signposting dan sebagainya) Menciptakan lintasan pendakian yang sifatnya ramah lingkungan Menciptakan lintasan bersepeda atau lainnya seperti lintasan sungai Jumlah Maksimum 2.7.Apakah ada inisiator atau kelompok kerja yang mendiskusikan perihal promosi warisan alam dan budaya? Pertemuan kelompok kerja atau suatu topik khusus yang dilakukan secara teratur Kerjasama dan kontrak pribadi antara pengusul, organisasi pariwisata dan kelompok lainnya yang berminat Aktivitas reguler lainnya yang tidak dijelaskan oleh jawaban di atas Jumlah Maksimum 2.8. Apakah kawasan yang anda usulkan pernah memperoleh pengharagaan atau



10 10



10 -



5 5 5 5 5 100



5 90



25



25



20



10



15



15



10



10



10



10



80



70



20



10



10



5



10



10



40



25



61



penetapan formal lainnya atas kegiatan geodiversity, konservasi atau geowisata berkelanjutan yang pernah dilakukan selama 5 tahun terakhir (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 100) Penghargaan Internasional (nama dan tanggal penghargaan) Penghargaan Nasional (nama dan tanggal) Piagam Eropa untuk pariwisata berkelanjutan Diploma Eropa dari Dewan Eropa Penghargaan lainnya, misal dari insdurtsi (nama dan tanggal penghargaan) Jumlah Maksimum 2.9.Apakah ada ahli geologi dan ilmuwan yang melakukan penelitian ilmiah (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 140) Sekurang-kurangnya ada 1 orang ahli yang mempraktekan ilmu pengetahuannya atau Sekurang-kurangnya ada 1 orang yang mempunyai gelar ilmu kebumian atau disiplin ilmu terkait lainnya yang menjadi staf tetap Sekurang-kurangnya ada 5 orang yang mempunyai gelar ilmu kebumian atau disiplin ilmu terkait lainnya yang menjadi staf Mempekerjakan ahli tambahan sebagai staf tetap (misal ahli biologi) Membentuk kerjasama sekurang-kurangnya dengan 1 instansi ilmiah (perguruan tinggi, Badan Geologi ) secara teratur dan formal Lihat Catatan Konsultasi secara teratur dilakukan dengan : Orang-orang yang mempunyai latar belakang ilmu pengetahuan kebumian Orang-orang yang mempunyai pengalaman di bidang ilmu kebumian Amatir Apakah anda memiliki kjaringan tenaga ahli? Ada berapa disiplin ilmu berbeda di dalam jaringan < 5 orang tenaga ahli tersebut >5 orang



80



-



40 50 50 20



-



100



0



10



10



20



20



10



10



10



-



15



15



15



15



10 5 10



10 5 10



5 10



10



Apahak anda mempunyai ahli pemasaran? Jika tidak, siapa yang melakukan pemasaran ? Apakah anda mempunyai kantor untuk pers? Jika tidak, bagaimana melakukan siaran pers?



5



5



5



5



Apakah anda mempunyai manajer produk? Jika tidak, siapa yang melakukannya? Apakah anda mempunyai staf yang dapat melakukan kegiatan lapangan atau perjalanan yang dipandu?



5



-



5



5



Apakah anda mempunyai staf administrasi? Apakah anda mempunyai staf museum? Jumlah Maksimum 2.10 Apakah kawasan yang anda usulkan mempunyai infrastruktur sebagai berikut? Museum yang letaknya berada di dalam kawasan, yang anda kelola sendiri atau dikelola oleh mitra sebagaimana tercantum di dalam organisasi



5 5 140



5 5 130



100



100



Pusat Informasi di dalam kawasan yang diusulkan Kios informasi atau tempat-tempat informasi lokal di dalam kawasan yang menginformasikan tentang kegiatan dan tujuan pembangunan yang ingin dicapai



80



80



40



40



Panel informasi di dalam kawasan Lintasan-lintasan di dalam kawasan, baik yang sudah dikembangkan, maupun dalam tahap pembangunan Jumlah Maksimum



40



20



40



30



300



270



NILAI MAKSIMUM 1000



PENILAIAN SENDIRI 715



Nilai keseluruhan yang diberikan untuk BAB II : STRUKTUR MANAJEMEN



63



III. INFORMASI DAN PENDIDIKAN LINGKKUNGAN 3.1. Kegiatan penelitian, informasi dan pendidikan di dalam kawasan Sekurang-kurangnya ada 1 institusi ilmiah atau institusi akademik yang bekerja di dalam kawasan yang diusulkan Sekurang-kurangnya, setahun sekali ada 1 orang mahasiswa yang membuat laporan (pemetaan dan sebagainya) di kawasan yang diusulkan Sekurang-kurangnya, sejak 3 tahun terakhir ada 1 disertasi doktor di kawasan yang diusulkan Sekurang-kurangnya, sejak 5 tahun terakhir ada 5 tulisan ilmiah atau tulisan tentang pariwisata hasil kajian yang diusulkan Jumlah Maksimum 3.2.Apakah anda menyelenggarakan program pendidikan lingkungan di kawasan yang diusulkan? Apakah staf tetap anda, termasuk spesialis di bidang pendidikan lingkungan melakukan pekerjaan sesuai dengan perannya di dalam organisasi? Apakah anda melaksanakan sekurangkurangnya 1 program pendidikan formal ? (jelaskan program yang dimaksud) Apakah anda ikut berkontribusi sekurang- kurangnya pada 1 program pendidikan formal yang dilakkukan oleh organisasi lain (museum dan sebagainya?) Menawarkan program pribadi atau program individu kepada anak-anak yang mngunjungi kawasan yang diusulkan? Apakah anda menyelenggarakan program khusus untuk anak-anak sekolah dasar? Apakah anda menyelenggarakan program khusus untuk anak-anak sekolah menengah dan atas? Apakah anda menyelenggarakan program khusus untuk mahasiswa dari perguruan tinggi? Apakah ada perguruan tinggi atau pusat pendidikan di dalam kawasan yang diusulkan? Jumlah Maksimum



SEDIAAN NILAI



PENILAIAN SENDIRI



40



40



20



20



20



20



40



30



140



110



50



-



30



30



20



20



20



20



20



20



20



20



20



20



20 200



130



3.3.Bahan pendidikan seperti apa yang anda miliki? (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 120) Apakah anda mengembangkan bahan pendidikan batu untuk anak sekolah? Film, video, slideshow dan sebagainya Bahan interaktif/internet Bahan pameran yang diganti secara teratur Peralatan pendidikan khusus (puzzels, special construcions dan sebagainya) Apakah anda membuat bahan lain untuk anak di bawah usia 8 tahun? Jumlah Maksimum 3.4.Bahan terbitan tentang apa yang tersedia di kawasan yang disulkan? Perlindungan warisan geologi Sejarah geologi Perilaku ramah lingkungan Sejarah alam lainnya yang dapat dijumpai di kawasan yang diusulkan Unsur-unsur sejarah Jumlah Maksimum 3.5.Bahan pemasaran profesional seperti apa yang anda milliki? Bahan cetakan (leaflet, majalah) Literatur populer untuk umum (buku, buku petunjuk) CD atau Video Bahan promosi atau bahan dagangan lainnya Jumlah Maksimum 3.6.Dalam berapa bahasa bahan pemasaran itu diterbitkan? (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 80) Inggris Prancis Spanyol Rusia China Arab Tambahan nilai 10 untuk setiap bahasa lainnya (terangkan bahasa tersebut secara rinci) Beberapa bahasa dalam 1 produk Jumlah Maksimum 3.7.Ketentuan geologi untuk kelompok sekolah, misal kunjungan yang terorganisir dan



20 20 20 20 20



20 20 20 -



20



-



120



60



15 15 15 15



-



10 70



10 10



25 15



10 10



15 15 70



15 15 50



10 10 10 10 10 10 10



10 -



10 80



10



65



sebagainya (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 90) Perjalan yang dipandu oleh staf atau organisasi anggota Program standar yang ditawarkan kepada semua pengunjung Pembatasan kelompok (maksimum 30 orang/pemandu) Apakah ada alternatif lain jika perjalanan tidak dapat dilakukan karena cuaca buruk? Mempunyai program untuk umur berbeda? Mempunyai program ilmiah khusus? Apakah anda menawarkan kegiatan pelatihan untuk guru? Jumlah Maksimum 3.8.Pemandu Sekurang-kuranagnya ada 1 orang ahli yang memperaktekan pengetahuan kebumian Sekurang-kurangnya ada 1 orang ahli yang memberikan pemanduan dimana organisasi pengusul berperan aktif dalam pengembangannya Pemandu pribadi Pemandu bebas yang telah memperoleh pelatihan, yang programnya didukung oleh organisiasi pengusul Kursus dan pelatihan Jumlah Maksimum 3.9.Informasi seperti apa yang anda berikan kepada kelompok pendidik sehingga mereka datang berkunjung ke kawasan yang diusulkan? Melalui surat ke sekolahan dan perguruan tinggi Melalui brosur Melalui jumpa pers (surat kabar, radio, televisi) Melalui surat kabar atau berita Jumlah Maksimum 3.10.Apakah anda menngunakan internet untuk program sekolah? Layanan seperti apa yang anda berikan? Memiliki jaringan sendiri yang menginformasikan tentang pendidikan lingkungan di kawasan yang diusulkan Program pendidikan dilakukan melalui e-mail Berita elektornik yang disebarkan secara teratur Mempunyai kalender kegiatan terkini Jumlah Maksimum



30



20



10 10



10 5



10 20 20 20



5 5 15 -



90



60



10



5



20



10



10



5



10



5



10 60



5 30



20 20 20 20 80



20 20 20 60



40



-



20



-



15 15 90



15 15



Nilai keseluruhan yang diberikan untuk BAB III: INFORMASI DAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN



IV. GEOWISATA



4.1.Apakah ada pusat informasi atau pusat pameran di kawasan yang diusulkan? (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 100) Sekurang-kurangnya ada 1 pusat informasi yang dikelola sendiri atau oleh salah satu mitra yang menjadi anggota organisasi Tidak memiliki pusat informasi, tetapi kawasan yang diusulkan menjadi bagian dari fasilitas lain (museum dan sebagainya) Mempunyai tempat-tempat informasi atau fasilitas serupa di seluruh kawasan yang dikelola sendiri, atau oleh salah satu mitra yang menjadi anggota organisasi Mempunyai pusat informasi yang digunakan untuk tempat berkumpul sebelum berangkat ke lapangan Apakah pusat informasi itu mudah dicapai oleh pengunjung yang menggunakan kursi roda dan diperuntukan bagi penderita cacat lainnya? Apakah informasi tentang kegiatan yang ada di dalam kawasan ditawarkan kepada pengunjung? Apakah di pusat informasi itu kepada pengunjung ditawarkan informasi yang diperlukan? Apakah pusat informasi itu mudah dicapai dengan kendaraan umum? Pusat informasi dibuka untuk umum 6 hari setiap minggu, sepanjang tahun selama cuaca mengijinkan Jumlah Maksimum 4.2.Bagaimana informasi dan pemahaman tentang kawasan yang diusulkan ditempatkan didalam pusat dan tempattempat informasi lainnya?



NILAI MAKSIMU M 1000



PENILAIA N SENDIRI 535



SEDIAAN NILAI



PENILAIA N SENDIRI



30



30



10



-



20



10



10



10



10



5



10



10



10



10



10



10



10



10



100



85



67



Dipajang melalui bahan statis Dalam bentuk film, video, videoshow dan sebagainya



10 10



10 10



Dalam bentuk bahan interaktif Dipamerkan secara khusus dan diganti secara teratur Jumlah Maksimum 4.3.Akses dan fasilitas publik (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 150)



10 40



10



70



30



Apakah kawasan yang diusulkan dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum? Apakah anda menyediakan transportasi kepada pengunjung? Apakah angkutan umum terhubung dengan lintasan berjalan kaki atau lintasan bersepeda? Apakah anda mempunyai fasilitas parkir mobil yang tehubung dengan lintasan yang dikembangkan? Apakah di tempat parkir tersedia toilet? Jumlah Maksimum 4.4.Sebelum pengunjung datang, apakah kepada mereka diberikan informasi tentang angkutan umum yang ada di dalam kawasan, sehingga mereka dapat menggunakannya? Bahan promosi (leaflet, brosur, internet) yang berisi informasi mengenai angkutan umum Situs-jaringan yang dimiliki oleh pengusul dan atau organisasi wisata lokal terhubung dengan jaringan informasi dan jadwal transportasi yang dikelola oleh orang lain Secara khusus menawarkan kepada pengunjung untuk menggunakan angkutan umum, sepeda dan alat transport yang ramah lingkungan Jumlah Maksimum 4.5.Perjalanan terpadu seperti apa yang telah anda kembangkan atau dilakukan oleh mitra anda? Kelompok yang memiliki minatan khusus dibidang geologi dan geomorfologi Wisata dilakukan secara teratur sepanjang musim



80



80



20



-



20



20



50



20



20 150



10 130



20



-



20



-



20



-



60



0



10 10



10 10



20



20



Wisata untuk khalayak umum



Apakah anda menawarkan perjalanan wisata untuk pengunjung cacat? Wisata yang dipandu oleh staf yang berkualitas Pembatasan kelompok (maksimum 30 orang/pemandu) Pilihan lain jika perjalan wisata batal dilakukan karena cuaca buruk Sistem pendaftaran yang luwes (setiap hari), atau tidak perlu mendaftar sama sekali Jumlah Maksimum 4.6.Upaya lain yang anda lakukan untuk menginformasikan keadan kawasan kepada pengunjung Panel interpretasi di pintu masuk kawasan atau tempat wisata yang mudah dibaca Sekurang-kurangnya mempunyai 1 lintasan yang dipromosikan, yang berhubungan dengan subjek geologi dan dikembangkan oleh pengusul atau mitra yang bekejasama Panel informasi di sepanjang lintasan dicek dan dibersihkan secara teratur Jumlah Maksimum 4.7.Bagaimana informasi atau kegiatan organisasi lain dikordinasikan? Membangun informasi atau bahan promosi secara bersama-sama Jumlah Maksimum 4.8.Apakah anda menggunakan internet dan layanan apa yang telah anda berikan? Memiliki situs jaringan sendiri yang memuat informasi umum tentang kawasan Menghubungkan situs jaringan itu dengan situs jaringan lainnya seperti pariwisata, komunitas dan pemerintah daerah sehingga informasi tersebar luas Pengusul Geopark dapat dihubungi melalui email Mengirimkan berita elektronik secara teratur Fasilitas pemesanan publikasi secara online Mempunyai kalender kegiatan terkini Pemanduan kepada pengunjung untuk kegiatan ekskursi Jumlah Maksimum 4.9.Infrastuktur seperti apa yang tersedia untuk kegiatan seperti berkuda, bersampan, bersepeda? Jaringan jalan setapak yang menghubungkan tempat-tempat wisata dan minatan limiah



10



-



10 10



5 5



10



5



10 90



5 60



50



30



40



40



10 100



5 75



20



20



20



20



40



-



10



-



5



5



10 10 15 10



5 15 10



100



35



10



10



69



Papan petunjuk di sepanjang llintasan yang dibuat standar dan seragam Pengecekan infrastruktur secara teratur, yang jika rusak segera diperbaiki Lembaran informasi dan peta khusus pemanjat tebing, pejalan kaki, pengendara sepeda dan sebagainya Sekurang-kurangnya mempunyai 1 subjek khusus (tambang, arkeologi, arsitek yang belum pernah disebutkan sebelumnya) Wisata bersepeda, wisata berjalan kaki terpadu dan sebagainnya yang dilakkukan atau didukung secar aktif oleh organisasi anggota Wisata mendaki gunung dan bersepeda yang dilakukan selama beberapa hari ditawarkan untuk tinnggal di hotel oleh organisasi anggota yang mendukungnya Wisata yang memerlukan waktu sampai beberapa hari disedikan transportasi untuk barang, yang dilakukan atau didukung oleh organisasi anggota Tersedia katalog yang memberikan informasi tentang kegiatan mendaki gunung/bersepeda dan hotel yang disusun secara kemitraan antara organisasi pengusul dengan pihak lain Jumlah Maksimum 4.10.Bagaimana anda mengkomunikasikan sasaran geowisata kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pariwisata? Pertemuan langsung atau melalui keterlibatan mereka didalam organisasi Merancang pemberian penghargaan secara teratur untuk memproosikan good practice Pemilihan dan nominasi mitra/narasumber/sponsor Jumlah Maksimum 4.11.Apakah anda memiliki lintasan yang sifatnya berkelanjutan (misalnya tanpa menggunakan mobil?) Lintasan geologi Lintasan budaya Lintasan hutan Lintasan lainnya Kegiatan outdoor lainnya yang belum disebutkan (selancar, menyelam dan paralayang) Jumlah Maksimum 4.12.Evaluasi pengunjung



10



10



10



5



10



10



10



10



10



10



10



10



10



-



20



10



100



75



10



5



20



-



20



-



50



5



20 10 10 10 10



10 10 5 5 10



60



40



Apakah anda menghitung jumlah pengunjung? Berdasarkan tiket masuk erdasarkan perjalanan lapangan Berdasarkan perkiraan Berdasarkanaa kajian pengunjung Apakah anda melakukan evaluasi dari mana pengunjung datang? Melalui alamat pemesanan Melalui analisis pasar Melalui kkajian oleh perguruan tinggi Apakah anda menggunakan hasil evaluasi pengunjung untuk perencanaan kedepan? Apakah anda memiliki hasil analisis tentang profil sosio-ekonomi pengunjung (keluarga, sekolah, kelompok pensiunan, kelompok wisatawan dan sebagainya?) Membagikan kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Jumlah Maksimum Nilai keseluruhan yang diberikan untuk BAB IV : GEOWISATA



V. EKONOMI REGIONAL YANG BERKELANJUTAN 5.1.Upaya apa yang dilakukan untuk mempromosikan makanan dan produk kerajinan secara regional, yang dipadukan dengan jasa perdagangan? Inisiatif mempromosikan makanan produk regional dan atau yang bersifat ekologi yang didukung oleh organisiasi Makanan produk regional dan atau yang bersifat ekologi tersedia di restoran Pengusul mengorganisir pasar yang hanya menjual produk pertanian regional Produk makanan lokal atau regional diberi label Mempromosikan pemasaran produk pertanian regional secara langsung Jumlah Maksimum 5.2.Upaya apa yang dilakukan untuk menciptakan dan mempromosikan produk geowisata regional? (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 100)



25



25



25



25



25



25



10



-



15 100



75



NILAI MAKSIMU M 1000



PENILAIA N SENDIRI 630



SEDIAA N NILAI



PENILAIAN SENDIRI



50



50



30



30



50



10



30



20



40 200



10 120



71



Inisiatif mempromosikan produk replika geologi Menyediakan cinderamata produk lokal Organisai atau mitra aktifnya memiliki kios penjualan ditempat mana produk regional biasa dijual Jumlah Maksimum 5.3.Bagaimana kerajinan regional dipromosikan? Dukungan aktif terhadap pemasaran produk kerajinan lokal Produk kerajinan lokal dipamerkan ditempat tertentu Jumlah Maksimum 5.4.Upaya apa yang dilakukan untuk mempromosikan hubungan antara pengusul dengan pengusaha lokal? (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 100)



50 100 50



50 100 50



200



200



50 100



50 50



150



100



Label produk atau layanan regional diberikan oleh pengusul atau melalui kemitraan dengan pihak lain Pemasaran langsung produk regional dilakukan oleh organisasi Pariwisata menawarkan produk kerjasama dengan penhusaha lokal Jumlah Maksimum 5.5.Kontrak seperti apa yang biasa ditawarkan kepada pengusaha yang tinggal di dalam kawasan? Jasa (perbaikan, pengelolaan) Disain, pencetakan Jasa dan peralatan lain yang mendukung geowisata dan pemahanannya, seperti transportasi, tempat display dan sebagainya Jumlah Maksimum 5.6.Jejaring (menentukan sendiri, nilai keseluruhan tidak lebih dari 200) Ada jaringan kerjasama dengan perusahaan Ada kontrak formal antara pengusul dan mitranya Ada proyek kerjasama yang dibiaya oleh pengusul, pengusaha dan pemerintah daerah setempat Jumlah Maksimum



50



-



50



-



20



-



100



0



50 50



-



80



-



150



0



100 100



50 -



50



30



200



80



Nilai keseluruhan yang diberikan untuk BAB V : EKONOMI REGIONAL YANG BERKELANJUTAN



NILAI MAKSIMU M 1000



PENILAIAN SENDIRI 500



73