F2. Ukm Kesling (Penyuluhann Sampah) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

F2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN “PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA KEBO KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG”



Disusun Oleh: dr. Shinta Pembimbing: dr. Hj. Markani Daharu



PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA PUSKESMAS BARINGENG WATANSOPPENG SULAWESI SELATAN 2019



F2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN “PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA KEBO KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG” I.



LATAR BELAKANG Aktivitas manusia di bumi memberikan berbagai dampak di lingkungan sekitar, baik dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif kegiatan manusia bagi lingkungan ialah sampah. Sampah akan menjadi dampak negatif bagi lingkungan ketika manusia tidak bisa mengolah sampah dengan baik sehingga mencemari lingkungan. Sampah merupakan materi atau zat, baik yang bersifat organik maupun anorganik yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Aktivitas bisa dalam rumah tangga, industri, maupun kegiatan komersial. Dampak negatif yang dihasilkan oleh sampah tidak hanya pada lingkungan, tapi kesehatan manusia itu sendiri. Beberapa dampak negatif sampah pada lingkungan ialah tercemarnya air tanah, mengganggu ekosistem air maupun darat, global warming, dan lain-lain. Sedangkan dampak negatif sampah bagi kesehatan manusia karena sampah merupakan salah satu saluran penularan penyakit. Tumpukan sampah menjadi tempat perkebang biakan favorit bagi lalat, kecoa, lipas, dan sebagainya. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh World Bank’s Urban Development Department memperkirakan sampah diperkotaan akan meningkat dari 1,3 juta ton tiap tahun menjadi 2,2 juta ton tiap tahun pada tahun 2025. Banyaknya kenaikan jumlah sampah berasal dari kota-kota besar di negara - negara berkembang. Data tersebut merupakan pukulan keras bagi masyarakat di dunia agar segera bersama-sama melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang akan dihasilkan. Pengelolaan sampah di Indonesia ada bermacam-macam, antara lain: sanitary landfill, insenerasi, dan komposting. Penerapan sanitary landfill dan insenerasi dilakukan secara komunal, sedangkan composting dapat dilakukan secara



komunal maupun individu. Pengolahan sampah menggunakan composting merupakan salah satu pengurangan sampah organic menjadi barang yang lebih berguna, yaitu pupuk. Diharapkan dengan adanya pengolahan sampah organik menjadi pupuk yang mudah bisa diaplikasikan pada setiap rumah di seluruh Indonesia dalam upaya untuk mengurangi volume sampah. II.



PERMASALAHAN DI MASYARAKAT Sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup serius yang masih dihadapi di negara ini. Rata-rata per orang per hari menghasilkan sampah 0,8 kg, dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Di lain pihak penanganan sampah yang masih dilakukan secara konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang ada. Sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan. Polusi bau dari sampah yang membusuk, pencemaran air akibat pembuangan sampah ke sungai dan merembesnya air lindi dari TPA (tempat pembuangan akhir) ke permukiman dan sumber air penduduk, serta pencemaran udara akibat pembakaran sampah merupakan permasalahan lain yang timbul akibat pembakaran sampah. Sebanyak 20% sampah dibuang ke sungai menyumbang sekitar 60–70% pencemaran sungai. Pencemaran air sungai akibat pembuangan sampah juga membawa dampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dengan meningkatnya penyakit diare serta biaya pengolahan air baku untuk air minum yang terus meningkat. Bahkan seringkali terjadi, terutama pada musim kemarau, kualitas air baku sudah tercemar berat akibatnya sulit diolah menjadi air yang layak diminum, sehingga bahan baku air minum harus didatangkan dari sumber yang lain.



III.



PEMILIHAN INTERVENSI Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan penyuluhan mengenai pengelolaan sampah organik. Manfaat yang dapat diambil dari penyuluhan pengelolaan sampah ini yaitu untuk memberikan pengetahuan pada



masyarakat



mengenai



pentingnya



pengelolaan



sampah



dan



menunjukkan



pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mudah untuk mengurangi jumlah limbah dan pencemaran lingkungan kedepannya. IV.



PELAKSANAAN Penyuluhan pengelolaan sampah dilaksanakan di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2019. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab antara pemateri dengan audiens. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan rutin puskesmas keliling tiap pekan oleh Puskesmas Baringeng.



V. EVALUASI a. Evaluasi Struktur Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu dimana masyarakat yang akan mengikuti kegiatan penyuluhan sudah berkumpul. b. Evaluasi Proses Pada penyuluhan ini, jumlah peserta yang hadir sebanyak 51 orang. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta memberikan pertanyaan kepada pemateri, dan para peserta bisa menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Hampir sebagian besar peserta menjadi lebih memahami bagaimana cara pengelolaan sampah organik, khususnya dengan metode pengomposan. Yang perlu menjadi catatan adalah masih banyak warga yang masih menggunakan Bahasa daerah, sehingga terkadang peserta masih bingung dan kurang mengerti dengan penyuluhan yang telah dilakukan. Baringeng, PESERTA



dr. Shinta



Oktober 2019



PENDAMPING



dr. Hj. Markani Daharu NIP. 19770626 200502 2 003