Fahri Rahman Tugas 2 Makalah Belajar Motorik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH BELAJAR MOTORIK



Dosen Pengampu: Dr. Emral , M.Pd Disusun Oleh: Fahri Rahman NIM : 21086358



Prodi/ Jurusan PENJASKESREK Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)



Universitas Negeri Padang (UNP) 2021/ 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’ Belajar Motorik’’ dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar Motorik. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengetahuan yang mendasar dari Belajar Motorik, penjelasan tentang istilah-istilah penting dari kajian Belajar Motorik, Teori pendukung yang relevan, diagnosa, koreksi, dan terapi kesalahan gerakan, sampai akhirnya masuk ke dalam proses belajar keterampilan motorik olahraga. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Emral . M.Pd. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah belajar motorik. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kesalahan disana-sini. Oleh sebab itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini dengan baik.



Padang, 24 Agustus 2021



Fahri Rahman



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………... DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………... BAB I A. BELAJAR GERAK………………………………………………………………………... 1. PENGERTIAN BELAJAR GERAK…………………………………………………... 2. KESIMPULAN………………………………………………………………………… BAB II B. BELAJAR MOTORIK…………………………………………………………………….. 1. PENGERTIAN BELAJAR MOTORIK……………………………………………….. 2. KESIMPULAN………………………………………………………………………… BAB III A. PENUTUP………………………………………………………………………………….. 1. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………… 2. DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………………..



LATAR BELAKANG



Gerak merupakan kemampuan dasar yang dimiliki manusia dari sejak lahir ke dunia ini sampai akhir hayat, gerak merupakan inti dari aktivitas kehidupan. Gerak aktivitas yang sangat baik, dikatakan baik karena melalui gerakan manusia dapat mengatasi berbagai hal atau persoalan dalam hidup, karena manusia merupakan makhluk yang sangat lemah. Manusia mempunyai tingkat ketergantungan terhadap lingkungan ataupun alam sekitarnya. Kemampuan gerak sangat di tentukan oleh kemampuan gerak dasar yang dimiliki seseorang. Penguasaan kemampuan gerak dasar menjadi tonggak untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan di cabang olahraga. Hal ini akan membantu anak dalam menguasai dasar-dasar keterampilan pada cabang olah raga. Menurut Rureton (1973) fungsi dari kemampuan gerak adalah menghubungkan atau kesanggupan dari setiap individu untuk digunakan dalam mempertinggi daya kerjanya. Maksudnya adalah makin tinggi kemampuan gerak seseorang, maka dimungkinkan daya kerjanya akan menjadi makin tinggi dan begitupula sebaliknya makin rendah kemampuan gerak seseorang, dimungkinkan pula semakin rendah daya kerjanya. Apabila dikaitkan dengan penguasaan gerak seseorang yang mempunyai kemampuan motorik yang tinggi, maka akan mudah menguasai gerakan dibandingkan dengan orang yang mempunyai kemampuan motorik yang rendah. Seseorang yang memiliki kemampuan gerak yang lebih tinggi dari yang lain, diduga akan lebih berhasil dalam menyelesaikan tugas keterampilan gerak khusus. Kemampuan gerak seseorang berbeda-beda, tergantung pada banyaknya pengalaman gerak yang dikuasai. Hubungan kemampuan gerak dengan proses belajar olahraga dapat dilihat bahwa belajar gerak termasuk dalam ranah psikomotor dan intinya adalah gerak tubuh. Kita ketahui bahwa didalam melaksanakan kegiatan olahraga memerlukan gerak. Didalam pelaksanaan kegiatan olahraga dapat dilihat pula bahwa proses belajar gerak dipengaruhi oleh kemampuan psikomotorik yaitu perpaduan antara kemampuan-kemampuan motorik, bagian-bagian tubuh, peredaran darah, pernafasan dan otot. Artinya dalam melakukan aktivitas olahraga, proses dalam tubuh turut menetukan gerakan dalam berolahraga. Mata pelajaran pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan dalam proses pembelajarannya, mengutamakan aktivitas gerak dan kebiasaan hidup sehat menuju pertumbuhan dan pengembangan mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani yang klasifikasi dalam empat kategori yakni : perkembangan fisik, perkembangan gerak, perkembangan mental dan perkembangan sosial.



BAB I BELAJAR GERAK



1. PENGERTIAN BELAJAR GERAK Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku terhadap situasi tertentu yang dapat diperoleh dari pengalaman yang dapat dilakukan secara berulang kali. Menurut inger (1980),belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan pengalaman masa lalu terhadap masa lalu terhadap situasi tertentu.Belajar menurut pendapat lain adalah perubahan tingkah laku yang mampu bertahan dalam waktu tertentu dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut dapat diartikan bahwa proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan atau pengalaman. Menurut Bloom (1955),perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam 3 ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotor. 



Pengertian belajar gerak secara umum.



Belajar gerak merupakan suatu proses yang dialami individu secara psikis dan fisik untuk mendapatkan keterampilan gerak tertentu. Unsur yang terlibat dalam belajar gerak yaitu: kognitif (kemampuan berpikir), motorik (kemampuan gerak), emosional (pendorong), dan afektif (nilainilai sosial). Keempat unsur tersebut sangat menentukan keberhasilan belajar motorik dan diantara ke empat unsur ini mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.  Pengertian belajar gerak menurut pendapat para ahli. 1. Belajar gerak menurut Kiram, (1995:46) adalah peningkatan dalam suatu keahlian keterampilan motorik yang disebabkan oleh kondisi latihan, atau diperoleh dari pengalaman atau motivasi temporer dan fluktuasi fisiologis, dan menuntut keterlibatan fisik secara aktif. 2. Robb (1972) berpendapat belajar gerak merupakan suatu pengaturan kembali pola gerak dasar yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan. 3. Gagne (1977), berpendapat belajar gerak adalah sebagai suatu proses perubahan tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. 4. Romiszwoki (1981), belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muskular yang umumnya diekspresikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. 5. Weineck (1983), tugas utama belajar gerak adalah : penerimaan segala informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut untuk memungkinkan suatu realisasi gerakan secara optimal.



Belajar gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor tingkatan usia, pengalaman gerak.  Sifat dasar dari sebuah keterampilan adalah memaksa seorang pelajar untuk lebih membuat pertimbangan ketika merencanakan belajar dari pengalaman. Untuk membantu praktisi memahami sifat dasar dari belajar gerak, beberapa sistem klasifikasi atau taksonomi telah mengembangkan keterampilan gerak dari beberapa unsur-unsur umum. Mengetahui perbedaan keterampilan dapat membantu praktisi dalam merencanakan pembelajaran dan mempraktikkan pengalamannya sebagai sebuah titik awal untuk penilaian penampilan. Belajar gerak dapat juga diartikan sebagai suatu proses yang dilibatkan dalam melakukan gerak dan penyaringan/seleksi suatu ketrampilan motorik tentang apa yang menjadi penghambat gerak tersebut. Studi yang terkait belajar gerak yakni motor kontrol yang melibatkan sistem syaraf, fisik dan aspek tingkah laku tentang pergerakan manusia. Dari latar belakang tersebut di atas perlu dibuat rancangan pembelajaran siswa di sekolah agar tujuan pembelajaran dan keterampilan gerak yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik. Semua strategi pembelajaran tidak akan sama dan efektif untuk semua pelajar sehubungan dengan perbedaan individu. Masing-masing orang akan memiliki kemampuan yang berbeda, ciri yang secara genetik menentukan peningkatan atau membatasi kemampuan kita untuk menjadi terampil dalam satu tugas tertentu.  Pendekatan dalam mengajarkan keterampilan gerak Pendekatan yang sering digunakan dalam pengajaran keterampilan gerak adalah pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. 1.      Pendekatan deduktif Pendekatan deduktif, maksudnya adalah pendekatan dimana pengajaran selalu dimulai dari penjelasan dan peragaan mengenai teknik dasar baku yang akan dipelajari, lalu disusul dengan peniruan gerak dari siswa. Setelah proses peniruan gerakan, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan drill, pengulangan gerak, sampai kemudian terjadi gerakan yang otomatis. Pendekatan deduktif ini lebih terpaku pada guru, dan dalam proses belajar-mengajarnya lebih berpusat pada guru. Sebagai contoh dalam menerapkan pendekatan deduktif adalah apabila akan mengajarkan renang gaya bebas, maka gerakannya tidak dipenggal-penggal, tetapi merupakan satu kesatuan gerakan yaitu gaya bebas. Sedangkan pendekatan induktif merupakan kebalikan dari pendekatan deduktif. 2.      Pendekatan induktif Pendekatan induktif selalu dimulai dari gerakan yang lebih khusus dan secara bertahap menuju ke teknik yang sebenarnya. Yang diperkenalkan bukan teknik gerakan yang sebenarnya, tetapi merupakan aneka gerak yang kemudian secara lambat-laun akan menjadi landasan bagi teknik yang sebenarnya. Sebagai contoh dalam menerapkan pendekatan induktif adalah apabila akan mengajarkan renang gaya bebas, maka gerakannya dipenggal-penggal, yaitu bagaimana gerakan kakinya, lalu tangannya, dan bagaimana cara pengambilan nafasnya. Apabila gerakan tersebut sudah dikuasai dengan benar, barulah siswa melakukan gerakan gaya bebas yang sebenarnya.



2. KESIMPULAN Belajar gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerakan. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerak berulang-ulang dengan kesadaran pikiran kebenaran tindaknya gerak yang dilakukan. Ketentuan yang selalu dipandu dalam belajar ketrampilan gerak, yakni: Prasyarat, kejelasan ide tugas, atensi dan motivasi dan umpan balik. Prasyarat sering mencakup keharusan memiliki dalam kemampuan jasmani untuk melakukannya. Dimana anak-anak muda mungkin kemampuan atau hal- hal yang bersifat kematangannya seperti kekuatan atau kelenturan tubuhnya. Pengajaran yang baik memudahkan akuisisi kecermatan program gerak. Sedangkan unsur kritis dalam belajar yaitu pemrosesan aktif oleh siswa tentang hal yang yang sedang dipelajari.. Pengulangan latihan gerakan yang sama pada akhirnya memimpin siswa ke pemrosesan apa yang sedang mereka lakukan secara lebih singkat.



BAB II BELAJAR MOTORIK



1. PENGERTIAN BELAJAR MOTORIK Setelah membahas tentang belajar gerak, kita akan mengulas tentang belajar motorik. Belajar motorik dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Pada bagian ini akan dikaji klasifikasi keterampilan motorik berdasarkan kecermatan gerak,awal dan berakhirnya suatu kegiatan,stabilitas lingkungan,gerak obyek dan lingkungan,dan keterasingan terhadap suatu keterampilan. Sebelum kita mengenal klasifikasi belajar/keterampilan motorik, kita harus tau apa pengertian belajar motorik. 



Pengertian belajar motorik secara umum.



Belajar motorik adalah belajar yang difokuskan pada penguasaan keterampilan gerak melalui respons-respons masculer sebagai hasil dari latihan .Dalam belajar motorik, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak keterampilan tubuh, misalnya gerakan-gerakan dalam olahraga Hal ini menunjukkan bahwa ranah kemampuan yang paling intensif keterlibatannya dalam belajar motorik adalah ranah psikomotor. Namun, bukan berarti ranah kognitif dan kognitif dan afektif tidak terlibat di dalam belajar motorik.







Pengertian belajar motorik menurut pendapat para ahli. 1. Rieder (1973), Belajar motorik adalah suatu proses perbaikan kemampuankemampuan koordinasi motorik, melalui optimalisasi faktor-faktor persyaratan luar dan dalam yang bertujuan untuk mendapatkan/menguasai keterampilan, kemampuan dan tingkah laku tertentu. 2. Bierhoff-Alfermann (1986), Belajar motorik adalah berhubungan dengan prosesproses menguasai kemampuan-kemampuan untuk dapat melaksanakan aksi motorik tertentu. 3. Meinel (1976:223), Belajar motorik dan penerapan kemampuan-kemampuan motorik. Hal ini berhubungan dengan perkembangan kepribadian manusia secara keseluruhan dan penguasaan pengetahuan, kemampuan, kondisi dan koordinasi motorik dan juga berhubungan dengan penguasaan ciri-ciri khusus suatu tingkah laku.



Berikut beberapa klasifikasi belajar motorik. 1.      Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak. a). Keterampilan motorik kasar. Dalam keterampilan motorik kasar ini anak sering menggunakannya dalam kegiatan sehari hari berjalan,berlari,memukul dan sebagainya. Keterampilan motorik kasar ini sangat berkaitan dengan otot-otot besar yang ada pada dalam tubuh manusia. Dan hampir untuk keterampilan olahraga itu saat berdominan memakai otot-otot besar tapi juga masih ada keterampilan motorik halusnya untuk penyesuaian diri. Maka sebab itu olahraga sebagai kelompok keterampilan motorik kasar. b). Keterampilan motorik halus. Keterampilan gerak halus lebih menunjukkan kepada kualitas gerak yang lembut. Kunci keberhasilan keterampilan motorik halus ini salah satunya ditentukan oleh koordinasi Ineuromusculer, anak akan menggunakan keterampilan motorik halus ini ketika :menulis,menggambar dll. Semua gerak yang melibatkan otot-otot kecil/halus.



2.      Klasifikasi Berdasarkan titik awal dan akhir gerak a). keterampilan motorik diskrit. Sebagai perkembangan keterampilan motorik diskrit akan terlihat dalam renang yaitu pada saat melakukan loncat indah,dan ada juga pada gerakan senam lantai mengguling kedepan sekali. Karena gerakan ini di lakukan sangat cepat dan perlu dukungan kemampuan kognitif.



b). Keterampilan motorik serial. Keterampilan motorik serial merupakan gabungan dari beberapa keterampilan motorik terputus yang dilakukan secara berulang-ulang. Poulton (1966) dan travers (1977), berdasarkan penelitiannya menyimpulkan,penampilan akan menjadi efektif apabila situasi yang diantisipasi dan penyesuaian diri dipersiapkan. Contoh keterampilan motorik berangkai adalah gerakan mengguling ke depan beberapa kali, latihan smash tenis meja gengan bantuan alat pelempar dll.



2. KESIMPULAN     Penelitian dalam belajar motorik adalah suatu upaya untuk mengetahui perkembangan gerak anak dari hasil belajar gerak anak dan untuk meningkatkan motorik yang di miliki anak. Belajar motorik sangat penting untuk anak dalam berkembang. Dari penelitian gerak anak maka dapat di simpulkan bahwa anak mempunyai rangkaian untuk melakukan gerakan. Untuk melakukan 1 gerakan saja itu juga melalui proses dalam otak dan sistem motorik yang ada,misal:melakukan servis bulutangkis, anak juga perlu pemahaman,latihan,hingga bisa melakukannya dengan baik. Tapi tidak sama dengan gerak dasar anak yang sudah mereka miliki sejak lahir,seperti:lokomotor,nonlokomotor,manipulasi dan ada juga gerak reflex



BAB III PENUTUP







KESIMPULAN Gerak merupakan kemampuan dasar yang dimiliki manusia dari sejak lahir ke dunia ini sampai akhir hayat, gerak merupakan inti dari aktivitas kehidupan. Gerak aktivitas yang sangat baik, dikatakan baik karena melalui gerakan manusia dapat mengatasi berbagai hal atau persoalan dalam hidup, karena manusia merupakan makhluk yang sangat lemah. Kemampuan gerak sangat di tentukan oleh kemampuan gerak dasar yang dimiliki seseorang. Penguasaan kemampuan gerak dasar menjadi tonggak untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan di cabang olahraga. Belajar gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor tingkatan usia, pengalaman gerak. Belajar motorik adalah belajar yang difokuskan pada penguasaan keterampilan gerak melalui respons-respons masculer sebagai hasil dari latihan .Dalam belajar motorik, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak keterampilan tubuh, misalnya gerakangerakan dalam olahraga.







DAFTAR RUJUKAN 1. Belajar motoric: Prof. Dr. Phil. H. Yanuar Kiram Guru Besar Dalam Belajar Motorik Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang 2. Rosi (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. 3. Fajri Noer (2005). Tahap belajar keterampilan gerak. 4. Drs. Syahrial Bahtiar, M.Pd, belajar motorik