8 0 191 KB
FAKTOR CARATIVE TEORI WATSON Struktur ilmu caring dibangun dari 10 faktor carative, yaitu: 1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik. Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada nilai-nilai
kemanusiaan
(humastik)
dan
perilaku
mementingkan
kepentingan
oranglain diatas kepentingan pribadi (altruistik) 2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope). Menekankan pentingnya obat-obatan untuk carative, perawat juga perlu memberi tahu individu alternatif pengobatan lain yang tersedia (mis: meditasi, relaksasi atau kekuatan penyembuhan oleh diri sendiri atau secara spiritual) 3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan oranglain. Perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan oranglain serta bersikap lebih otentik. 4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust). Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis (hubungan yang harus dilakukan secara jujur dan terbuka), empati (perawat harus menunjukkan sikap dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien) dan hangat (menerima oranglain secara positif). 5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positf dan negatif. Perawat harus menerima persaan oranglain serta memahami perilaku mereka. 6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan. Metode ini merupakan metode yang memnberikan control dan prediksi serta memungkinkan koreksi diri sendiri. 7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal. Perawat harus mampu memahami ppersepsi klien dan meredakan situasi yang menegangkan agar proses belajar-mengajar ini berjalan lebih efektif. 8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual. Perawat dapat memberi dukungan situsional, membantu individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat serta memberi informasi sehingga klien dapat
menanggulangi masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien. 9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Menurut hirarki kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan fungsional, kebutuhan integrative, kebutuhan untuk tumbuh dan kebutuhan untuk mencari bantuan (seeking) ketika individu kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. 10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis. Kedua faktor ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian serta membantu
seseorang
untuk
menemukan
menghadapi kehidupan dan kematian.
kekuatan
atau
keberanian
untuk