Makalah Teori Jean Watson [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FALSAFAH KEPERAWATAN “Teori Keperawatan: Teori Jean Watson”



Oleh : Kelompok 2 Liza Mulyanti



(1911316002)



M. Nasrul Ramadhan



(1911316008)



Fera Azwar



(1911316027)



Rosmiati



(1911316029)



Anisha Mursalina



(1911316030)



Muhammad Adib



(1911316036)



Dara Destri Wahyu Ningsih (1911316042) Shelvi Husna Sukrata



(1911316050)



Dwi Damayanti Jonathan



(1911316057)



Silmi Destriyani



(1911316058)



Dosen Pembimbing : Dr. Rika Sabri, Sp. Kom



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (INTAKE D3) FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya . sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Falsafah Keperawatan. Dunia dan Indonesaia dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa nya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang Teori Keperawatan: Teori Jean Watson. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.



Padang,



Oktober 2019



Kelompok 2



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar ........................................................................................................................ i Daftar Isi ................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2 C. Tujuan.............................................................................................................................2 BAB II KERANGKA TEORI ................................................................................................ 3 A. Latar Belang Teori dan Sejarah ...................................................................................4 B. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori...................................................................5 C. Konsep – Konsep Utama Jean Watson.........................................................................6 D. Asumsi – Asumsi Jean Watson.....................................................................................7 E. Paradigma Keperawatan Jean Watson..........................................................................9 F. Aplikasi Teori Jean Watson Dalam Keperawatan.......................................................10 BAB III PENUTUP ...............................................................................................................12 A. Kesimpulan.............................................................................................................12 B. Saran.......................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ............................................................. ...........................14



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan karena ilmu keperawatan merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah dan berkembang



sesuai



dengan



perkembangan



zaman.



Diantara



perkembangan-perkembangan tersebut muncul beberapa model atau teorikeperawatan yang dicetuskan oleh ahli-ahli keperawatan di dunia, misalnya Virginia Handerson, Dorothea E Orem, Calista Roy, Betty Neuman, Jean Watson, Imogene King, Hildegard Peplau, Johnson, dan Martha E Rogers. Kemajuan teknologi diberbagai bidang telah memberikan banyak dampak bagi kehidupan manusia salah satunya peningkatan masalah kesehatan yang berdampak pada status kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan, yang salah satunya adalah pelayanan keperawatan. Keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan manusia, dan memberikan pelayanan komprehensif terhadap seluruh aspek kehidupan yaitu bio- psiko-sosial dan spiritual (Nursalam,2014). Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi, serta meningkat dan bertambah rumitnya masalah kesehatan akan



berdampak pada



tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan



kesehatan



dan



keperawatan



dengan mutuyang secara profesional dapat dipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan kecuali mengadakan



penyesuaian dan perbaikan terhadap mutu layanan



keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang unik dan berbeda dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter



1



ataupun profesi lain. Filosofi dari keperawatan adalah humanisme, holism dan care (Nursalam, 2014).



merupakan profesi



Keperawatan



yang



mengedepankan sikap “care”, atau kepedulian, dan kasih sayang terhadap klien.(Perry,2012). (Watson, 2009) menempatkan caring sebagai dasar dan sentral dalam praktek keperawatan. Caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan menolong klien. Seorang perawat harus memiliki kesadaran tentang asuhan keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai (Linberg, dalam Nursalam, 2014). Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caring merupakan suatu cara



pendekatan yang



dinamis, dimana perawat



bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien.Kuncidari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan tuntutan masyarakat pada



saat



ini yaitu mengharapkan



pelayanan keperawatan yang



berkualitas. Perilaku yang ditampilkan oleh perawat adalah dengan memberikan rasa nyaman, perhatian, kasih sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati, minat, cinta, percaya, melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan dan siap membantu serta mengunjungi klien (Watson, 2012).



Perilaku seperti itu akan mendorong klien dalam



perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial kearah yang lebih baik. Watson (2012) dalam Theory Of Human Care mengungkapkan bahwa ada sepuluh carative factors yang dapat mencerminkan perilaku caring dari seorang perawat.



B.



Rumusan Masalah 1. Bagaimana Latar Belakang Teori atau Sejarah? 2. Apa Sumber Teori untuk Pengembangan Teori?



2



3. Apa Konsep Umum dan Definisi Teori? 4. Apa Asumsi-asumsi Jean Watson? 5. Bagaimana Paradigma menurut Jean Watson? 6. Bagaimana Aplikasi Teori Jean Watson dalam Keperawatan?



C.



Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami tentang teori Jean Watson 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat memahami latar belakang dan sejarah teori b. Mahasiswa



mampu



memehami



Sumber



Teori



untuk



Pengembangan Teori c. Mahasiswa mampu memahamiKonsep Umum dan Definisi Teori d. Mahasiswa mampu memehami Asumsi-asumsi Jean Watson. e. Mahasiswa mampu memahamiParadigma menurut Jean Watson. f. Mahasiswa mampu memahami Aplikasi Teori Jean Watson dalam Keperawatan.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A.



Latar Belakang Teori dan Sejarah Margaret Jean Harman Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958.



Ia



mempelajari



ilmu



filsafat



di



University



of



Chicago



dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul “Animal Education”. Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.Jean Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah “Psychology as the Behaviourist view it” (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi butuhan makanan dan cairan, kebutuhan



eliminiasi



dan



kebutuhan



ventilasi,



kebutuhan



psikofisika(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri ( Aziz AH : 2004) Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam



4



ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mecapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan, dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. B.



Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan transpersonalnya mengenai “caring” pada manusia pada tahun 1970-an dan menerbitkan buku pertamanya , “Nursing : The Philosophy And Science of Caring pada tahun 1979”. Ia terus mengembangkan teorinya , yang mencerminkan paradigma ilmu pengetahuan tentang manusia yang baru , dan telah meperbaiki teori tersebut pada publikasi berikutnya (Watson, 1985, 1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar pendekatan eksistensial-fenomenologis untuk memadukan kosep – kejiwaan dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang mengandung geist (roh atau kesan diri yang lebih tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran yang lebih tinggi, suatu kekuatan internal, dan kekuatan yang dapat memperbesar kapasitas manusia serta memungkinkan seseorang untuk melebihi diri lazimnya (1989:224). Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua sekaligus dalam saat ini dan sekarang. “Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan



dan



melindungi



pasien



sebagai



manusia



yang



mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam



5



melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan. Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif dengan orang – orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi,meningkatkan, dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasan batin, dan memfasilitasi penyembuhan. Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa keselarasan batin mereka.



C.



Konsep-Konsep Utama Jean Watson 1. Konsep tentang manusia Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)



6



Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai. 2. Konsep tentang kesehatan Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. 3. Konsep tentang lingkungan Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu. 4. Konsep tentang keperawatan Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu. Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya. D.



Asumsi – Asumsi Jean Watson Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson menyatakan tujuh asumsi dasar science of caring diantaranya:



7



1.



Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal.



2.



Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan manusia tertentu.Carative factors terdiri dari faktor utama aktifitas keperawatan yaitu: a. Membentuk nilai – nilai sistem humanistik alturistik Perawat dalam memberikan pelayanan harus didasari nilainilai kemanusiaan seperti kasih sayang, ramah, menghargai, menghormati, tanggungjawab, dll b. Memelihara kepercayaan dan harapan Perawat pada dasarnya harus mampu membangkitkan rasa percaya diri pasien yang sebelumnya mengalami trauma terhadap apa yang mereka alami dan memberikan arahan atau saran kepada klien. c. Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain Perawat harus memiliki rasa kepedulian terhadap diri asendiri maupun orang lain terutama dalam hal kesehatan. d. Membantu



menumbuhkan



kepercayaan



dan



membuat



hubungan keperawatan secara manusiawi. Perawat dalam memberikan informasi secara jujur dan dan berempati terhadap penyakit yang diderita klien. e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ungkapan perasaan positif dan negatif Perawat bertindak sebagai pendengar mengenai keluhan pasien. f. Menggunakan metode ilmiah problem solving yang sistematik untuk mengambil keputusan. Perawat melakukan metode ilmiah untuk menganalisa gejalagejala yang diderita pasien serta melakukan penanganan secara komprehensif melalui berbagai cara yang berdasarkan SOP. g. Meningkatkan hubungan interpersonal teaching-learning



8



Perawat bertugas memberikan pengetahuan kepada pasien agar pasien mengerti cara mencegahsuatu penyakit, mengobati serta memulihkan kondisinya. h. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif atau perbaiki mental, fisik, sosiokultural dan spiritual . i. Membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia j. Memberikan



keleluasaan



untuk



kekuatan



eksistensial



fenomologis – spiritual . 3.



Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.



4.



Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima akan jadi apa dia kemudian.



5.



Lingkungan



caring



adalah



sesuatu



yang



menawarkan



perkembangan dari potensi yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.



E.



6.



Caring lebih healthogenic dari pada curing.



7.



Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.



Paradigma keperawatan Jean Watson 1.



Keperawatan Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan self healing.



2. Klien Klien



adalah



individu



atau



kelompok



yang



mengalami



ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehatsakitnya untuk meningkatka harmonisasi, self-control, pilihan dan self-determination.



9



3. Kesehatan Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan. 4. Lingkungan Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.



F. Aplikasi Teori Jean Watson dalam Keperawatan Proses Keperawatan dalam Konsep Caring Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan) : 1. Pengkajian Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu: Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi. Higher order needs (intrapersonal interpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri. 2. Perencanaan



10



Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur, meliputisuatupendekatankonseptualatau design untuk memecahkan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan. 3. Implementasi Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data. 4. Evaluasi Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.



11



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi butuhan makanan dan cairan, kebutuhan



eliminiasi



dan



kebutuhan



ventilasi,



kebutuhan



psikofisika(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri ( Aziz AH : 2004) “Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan



dan



melindungi



pasien



sebagai



manusia



yang



mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Melalu transaksi



perawatan interpersonal yang dinamis , perawat



merespons dunia subjektif seseorang untuk membantu klien menemukan makna eksistensinya melalui penggalian makna dari ketidakselarasan, penderitaan



dan



kekalutan.



Perawat



menggunakan



keterampilan-



keterampilan intuitif dan estetik mereka dengan perasaan (geist mereka) dan perilaku mereka dalam berhubungan dengan orang lain. B.



Saran Teori keperawatan ini dapat diterapkan untuk menyusun suatu model konsep



dalam



keperawatan.



Model



praktek



keperawatan



mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam



12



memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien. Kami selaku penulis menyadari kelemahan dan kekurangan kami dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



13



DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI,Dalam Abdul,2015.Hubungan Perilaku Caring Perawat Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit.



dengan



Kemenkes RI, 2015. Rencana Dan Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Kemenkes RI. 2015. Muhlisin,danIchsan,B. (2008). Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan. BeritaI lmu Keperawatan ISSN , 1(3) Nursalam, 2014.Konsep Dan Penerapan Metodologo Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Potter & Perry,2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Volume II. Jakarta: EGC. Potter & Perry, 2013. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Volume II. Edisi Revisi. Jakarta: EGC. Watson, 2012. Assessing And Measuring Caring In Nursing And Health Science 2nd Edition. New York : Springer Publishing Company Inc.



14