Faktor Faktor Penyebab Keterlambatan Mahasiswa Datang Kuliah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Alipp
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA DATANG KULIAH Mata Kuliah Metedologi Penelitian Dosen Pengampuh (Dr. Drs. H. La Ode Saafi, M. sc., H.Ec)



OLEH : 1. Yayan Sri Rezki



( L202101004)



2. Laode Hak Yasin ( L202101012) 3. Sigit Mubarak



( L202101078)



4. Kristina



( L202101107)



5. Rabia



( L202101009)



PROGRAM STUDI D3 SANITASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI 2022



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Faktor Faktor Penyebab Keterlambatan Mahasiswa Datang Kuliah ”. Penulis mengucapkan terima kasih untuk rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian proposal ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti. Serta Terima Kasih kepada rekan-rekan yang memberikan kritikan terhadap makalah ini. Akhirnya penulis sangat mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................1 C. Tujuan Penelitian .................................................................................2 D. Manfaat Penelitian................................................................................2 BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................3 A. Kajian teoritis........................................................................................3 BAB III KERANGKA KONSEPSIONAL & HIPOTESIS.............................6 A. Kerangka Konsepsional........................................................................6 B. Variabel Penelitian................................................................................6 C. Definis Operasional & Kritria Obyektif...............................................6 D. Hipotesis...............................................................................................7 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................8 A. Pendekatan Penelitian...........................................................................8 B. Lokasi Penelitian..................................................................................8 C. Populasi & Sampel...............................................................................8 D. Pengumpulan Data................................................................................9 E. Pengolahan Data...................................................................................10 F. Analisis Data.........................................................................................12 JADWAL WAKTU PENELITIAN..................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14 iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Disiplin adalah tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin merujuk pada instruksi sistematis yang diberikan kepada murid (disciple). Untuk mendisiplinkan berarti mengintruksikan orang untuk mengikuti tatanan tertentu melalui aturan-aturan. Biasanya kata “disiplin” berkonotasi negatif. Ini karena untuk melangsungkan tatanan dilakukan melalui hukuman. Dalam arti lain, disiplin berarti suatu ilmu tertentu yang diberikan kepada murid. Orang dulu menyebutnya vak (disiplin) ilmu. Di perguruan tinggi, disiplin bisa disamakan artinya dengan “disiplin ilmu”.1 Seorang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kampus tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan kampus. Setiap mahasiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di kampus. Ketika kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa maka pihak kampus



pertama kali perlu menertibkan mahasiswa yang



terlambat datang. Untuk itu, kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupakan ciri kepribadian seseorang untuk meraih kesuksesan. Perlu diketahui bahwa di semua kampus sudah mempunyai tata tertib yang akan mendisiplinkan siswa yang terlambat. Peran para tenaga pengajar dalam mendisiplinkan maha siswa yang terlambatharuslah tegas dan mendidik, dengan begitu siswa diharapkan tidak akan terlambat lagi datang ke kampus B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor faktor penyebab keterlambatan mahasiswa datang kuliah



1



C. Tujuan 



Tujuan umum 1. Untuk mengetahui penyebab mahasiswa datang terlambat kuliah







Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui faktor keterlambatan mahasiswa 2. Untuk mengetahui kedisiplinan mahasiswa



D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi maupun refrensi bagi penyelesaian karya tulis ilmiah serupa selanjutnya 2. Manfaat praktis Memberikan gambaran tentang faktor penyebab keterlambatan mahasiswa masuk kampus



2



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Kajian Teoritis 1. Pengertian Terlambat Terlambat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lewat dari waktu yang ditentukan.6 Terlambat adalah tingkahlaku yang menyimpang yang menyalahi segala aturan tata tertib yang ada disekolah baik tertulis maupun tidak tertulis. Dalam kamus besar bahasa indonesia dinyatakan bahwa perilaku terlambat adalah perilaku yang tidak sesuai dengan waktunya atau lewat dari waktu yang telah ditentukan. Menurut Wilmore.T.J perilaku terlambat adalah datang tidak pada waktunya. Wilmore menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pada individu dalam proses pendidikan dipengaruhi beberapa faktor baik dari luar maupun dari dalam individu. Individu yang terlambat mempengaruhi perilaku menghindar atau tidak masuk kelas pada saat terlambat berlari masuk kelas dengan takut, tenang dan lain-lain.7 Keterlambatan dibagi menjadi dua kemungkinan: a. Terlambat sengaja kebanyakan siswa melanggar tata tertib yaitu terlambat dengan sengaja karena ada mata pelajaran yang dia tidak suka atau dengan alasan yang tidak sesuai dan tidak bisa diterima secara rasional. b. Terlambat tidak sengaja kemungkinan siswa tersebut mempunyai rumah lebih jauh dengan lingkungan sekolah dengan kemungkinan besar mereka akan terlambat. Namun hal ini tidak termasuk terlambat sengaja, mungkin saja keterlambatanya ini ada beberapa hal tidak diduga seperti: tidak ada kendaraan (karena supir angkot mogok kerja), bis yang mereka tumpangi bannya bocor sehingga terlambat, kemungkinan hujan lebat atau dengan alasan yang rasional. Tempat tinggal jauh menjadi kendala kedisiplinan waktu. Haltersebut sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa karena hasil usaha bekerja atau belajar siswa menjadi tidak maksimal disebabkan



3



oleh telatnya siswa masuk ke kelas. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Faktor-faktor penyebab siswa datang terlambat: 1. Keluarga Faktor keluarga mempengaruhi keterlambatan siswa. Seorang siswa selalu datang terlambat masuk sekolah karena harus membantu orang tuanya berjualan hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga atau uang saku siswa 2. Faktor Lingkungan Lingkungan dapat mempengaruhi siswa pergi kesekolah seperti pergaulan. Pergaulan adalah hal yang paling cepat mempengaruhi psikologi seorang siswa. Terutama dengan siapa siswa tersebut tidak akan terlambat, tapi sebaliknya jika seorang siswa tersebut tinggal di wilayah yang kurang diisiplin akan mempengaruhi siswa tersebut saat berangkat sekolah. 3. Individu Faktor ini sangat berpengaruh sekali terhadap keterlambatan siswa. Salah satu contoh dari individu itu sendiri adalah rasa malas. Rasa malas adalah faktor yang timbul pada diri siswa. Inibisa dikatakan penyakit yang hanya penyakit yang bisa disembuhkan oleh diri siswa itu sendiri. 2. Disiplin Keterkaitan antara disiplin dengan terlambat disebabkan karena disiplin diperlukan ketika kita punya cita-cita. Sudah banyak diakui bahwa pengantungan cita-cita merupakan teknik yang efektif bagi pencapaian prestasi seperti dalam dunia olahraga (Weinberg). Karena untuk mencapainya diperlukan disiplin. Tidak ada olahragawan yang langsung bisa dan langsung jago dalam bidang yang diceburinya. Semuanya perlu latihan. Dan latihan itu perlu disiplin. Di dunia pendidikan, pelajar yang berdisiplin akan menganggap cita-citanya sebagai alat ukur untuk berhati-hati atas perilakunya. Oleh karena itu, semua perbuatannya



4



ditunjukan untuk cita-cita tersebut. Dalam prosesnya pelajar tersebut akan dapat menentukan sendiri apa saja yang akan dapat mendekati citacitanya. Dan itu merupakan pengalaman yang menarik. Dengan mengutip pemikiran Lasane dan Jones dalam buku Sugiyo mengemukakan pelajar yang kurang disiplin mungkin kurang strateginya dalam mengembangkan cita-citanya. Bahkan jika pun ada citacita dia akan mendapatkan kesulitan untuk tetap setia mengerjakan tugasnya dan bisa saja selalu tergusur, minimal harus selalu didorong-dorong.



5



BAB III KERANGKA KONSEP



A. Kerangka Konsepsional



B. Variabel Penelitian Yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah faktor peyebab diantaranya keluarga, faktor lingkungan, individu dan tinkat kedisiplinan mahasiswa C. Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015, h.38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan



6



untuk menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut: 1. keluarga Keluarga dipahami sebagai kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi. Definisi tersebut menunjukkan bahwa keluarga mensyaratkan adanya hubungan perkawinan, hubungan darah, maupun adopsi sebagai pengikat. 2. Faktor lingkungan Faktor limgkungan yang dimaksud adalah pergaulan. Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. 3. Individu Salah satu contoh dari individu itu sendiri adalah rasa malas. Rasa malas adalah faktor yang timbul pada diri siswa. Inibisa dikatakan penyakit yang hanya penyakit yang bisa disembuhkan oleh diri siswa itu sendiri. 4. Disiplin Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. D. Hipotesis Hipotesis yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat faktor yang menyebabkan mahasiswa terlambat datang kuliah



7



BAB IV METODE PENELITIAN



A. Jenis Pendekatan Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Penulis menggunakan latar belakang alamiah untuk menafsirkan fenomena yang terjadi. Latar alamiah yang penulis cermati adalah lingkungan. Pendekatan kualitatif, yang mempunyai ciri-ciri yaitu suatu data yang berupa tulisan, ungkapan, gambar, prasasti atau artepak, (jejak), interpretatif alamiah. Secara analisa yaitu analisis isi, fenomenalogi, hermenetik. Ciri berikutnya yaitu makna atau meaning (menurut orang dahulu hidup penuh dengan simbol dan mempunyai makna “realitas”). Dan cara berfikir induktif (cara berfikir dari khusus ke umum). Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J. Moleong, M.A. mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam buku yang sama, Krik dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya B. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di universitas mandala waluya kendari pada tanggal 12 Juni 2022 C. Populasi Dan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. (Suharsimi : 131). Untuk penelitian kali ini, penulis menentukan sampel dari hasil 8



wawancara yangh diperoleh dari populasi. Sampel penelitian ini adalah sebagaian dari mahasiswa universitas mandala waluya kendari prodi D3 S D. Pengumpulan Data Setelah diketahui tentang jenis penelitian ini adalah kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, wawancara, dokumen, dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengupulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan Pada penelitian ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-sehari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai data penelitian. Penulis mencermati atau mengobservasi peristiwa atau kejadian-kejadian yang melibatkan usaha sekolah dalam menangani keterlambatan siswa. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, Lincoln dan Guba menegaskan dalam buku H. M. Burhan Bungin antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Wawancara ini dilakukan dengan sebagian nahasiswa yang terlambat masuk ke kampus. 9



3. Dokumentasi Selain menggunakan wawancara dan observasi penulis juga menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. E. Pengolahan Data Pada Jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul atau pengolahan data selesai. Dalam hal ini, data sementara yang terkumpulkan, data yang sudah ada dapat diolah dan dilakukan analisis data secara bersamaan. Pada saat analisis data, dapat kembali lagi ke lapangan untuk mencari tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Suyanto dan Sutinah



(2006:



173),



mengatakan



pengolahan



data



dalam



penelitian



kualitatifdilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitannya Pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari : 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman (1992:16)). Langkah-langkah



yang



dilakukan



adalah



menajamkan



analisis,



menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan penelitian



10



2. Penyajian Data Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi 31 tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. (Miles dan Huberman, 1992 : 17) Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yan terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah penelitian. 3.



Menarik kesimpulan atau verifikasi Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan,alur sebab akibat atau proposisi. Sebelum melakukan penarikan kesimpulan terlebih dahulu 32 dilakukan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman, proses analisis tidak sekali jadi, melainkan interaktif, secara bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan atau verifikasi selama waktu penelitian. Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis data.Penarikan kesimpulan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan data.



11



F. Analisis Data Deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi sesuatu yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap subjek yang diwawancarai, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seorang informan kunci “key informant” yang merupakan informan memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut dan mencatat hasil wawancara, setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.



12



JADWAL WAKTU PENELETIAN



Waktu penelitian di universitas mandala waluya kendari dilakukan pada tanggal 12 Juni – 29 Juni 2022



13



DAFTAR PUSTAKA



Bogdan, Biklen, 1982 Pengantar studi Penelitian, PT ALFABETA, Bandung, Burhan Bungin, 2001 Prosedur Penelitian Ilmiah, Rosdakarya, Bandung Dwiyanto, 2006 Reformasi “ Birokrasi Amplop” Mungkinkah, PT G Meleong J.Lexy, 2005 Metodologi Penelitian Kualitatif., PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Bungin, Burhan. 2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP. Bagong, Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group Arikunto,Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta



14



INSTRUMEN WAWANCARA



Data informan Nama



:



Jenis kelamin : semester



:



pertanyaan 1. Apakah anda memiliki kesibukan yang terkait degan keluarga yang bisa menyebabkan anda terlambat masuk kampus? 2. Apakah jarak tempat tinggal menjadi hal yang membuat anda telat masuk kampus ? 3. Apakah anda terbiasa merasa malas, sehingga terlambat masuk ke kampus? 4. Apakah menurut anda, lingkungan menjadi hal yang mempengaruhi anda untuk tepat waktu kekampus?



15