4 0 92 KB
1
BAB I PENDAHULUAN
WARUNG BIDAN A. Latar Belakang
Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
(1)
. Posyandu
diasumsikan sebagai salah satu pendekatan yang tepat untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan balita serta dapat meningkatkan status gizi balita (2)
.
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk
memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan
terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga pada setiap
kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya, Karena salah satunya tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil
(3)
.
Berdasarkan data dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2011
(SDKI), angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai 44 per 1000 kelahiran hidup. AKABA ini menggambarkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti gizi, sanitasi, 2
2
penyakit menular dan kecelakaan. Secara umum prevalensi gizi buruk di Indonesia adalah 5,4 % dan gizi kurang 13.0 % atau 18,4 % untuk gizi buruk
WARUNG BIDAN dan kurang (5).
AKABA Provinsi Jawa Barat pada tahun 2008 sebesar 10,12 per
1.000 kelahiran hidup. Sedangkan keadaan status gizi masyarakat di Jawa Barat dapat tercermin dari data tahun 2008 dimana jumlah balita yang datang
dan ditimbang sebesar 76,47 %, yang naik berat badannya (N) sebesar 74.95 %, dan masih ditemukan balita yang berada dibawah garis merah (BGM) sebesar 2,99 %. (Dinkes Jawa Barat, 2010).
Menurut Lawrence Green perilaku dilatarbelakangi atau dipengaruhi
oleh tiga faktor pokok yaitu faktor-faktor presdisposisi atau predisposing factors seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dan sebagainya,
faktor-faktor yang mendukung atau enabling factors (ketersediaan sumbersumber atau fasilitas), dan faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong
yang disebut dengan reinforcing factors (sikap dan perilaku petugas). Perilaku
ibu dalam menjaga kesehatan keluarganya, dipengaruhi oleh beberapa karakteristik yaitu umur, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sikap (14).
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia turut mempengaruhi
meningkatnya gizi buruk pada anak-anak, meningkatnya angka kesakitan dan kematian, meningkatnya penyakit infeksi yang mempengaruhi keadaan gizi penderita serta turut mempengaruhi keadaan gizi penderita serta turut mempengaruhi aktivitas kegiatan posyandu.(8)
3
Berdasarkan data laporan bulanan Puskesmas XXX Kabupaten XXX pada Januari 2013 hingga Desember 2013 dan hasil survey awal menunjukan
WARUNG BIDAN kunjungan balita dalam kegiatan posyandu di Desa XXX lebih rendah dibandingkan enam desa lain. Rendahnya kunjungan balita dalam Posyandu di Desa XXX diketahui dari jumlah balita 530, yang hadir mengikuti hanya 363
balita saja atau rata-rata cakupan kunjungan balita dalam kegiatan Posyandu
(D/S) hanya mencapai 75%. Rata-rata pementauan pertumbuhan balita yang naik berat badannya (N/D) mencapai 67%, serta (N/S) mencapai 63%.
Target cakupan gizi di wilayah Puskesmas XXX Kecamatan XXX
Kabupaten XXX Tahun 2014 adalah untuk cakupan kunjungan balita dalam
kegiatan Posyandu (D/S) 90%, (N/D) 85%, dan (N/S) 80%. Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan untuk pemantauan pertumbuhan balita melalui
kegiatan posyandu, balita yang naik berat badannya yaitu 80%, sedangkan
cakupan kunjungan balita 90%. Rata-rata cakupan kunjungan dan pemantauan
pertumbuhan balita di Posyandu Desa XXX Kecamatan XXX belum dapat mencapai target gizi Puskesmas tahun 2013 dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM). SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Dari data Puskesmas dan hasil survey awal yang didapat yang
menunjukan rendahnya kunjungan balita dalam Posyandu di Desa XXX dengan rata-rata cakupan kunjungan balita dalam kegiatan Posyandu (D/S)
hanya mencapai 75%. Rata-rata pementauan pertumbuhan balita yang naik
4
berat badannya (N/D) mencapai 67%, serta (N/S) mencapai 63%., peneliti ingin
meneliti
“Faktor-faktor
yang
Berhubungan
dengan
Rendahnya
WARUNG BIDAN Kunjungan Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun XXX”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah masih rendahnya kunjungan Balita yang ditimbang ke posyandu, sehingga penulis tertarik ingin mengetahu “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan rendahnya kunjungan ibu balita ke kegiatan posyandu?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita dalam kegiatan Posyandu di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu.
b. Diketahuinya apakah ada hubungan antara pendidikan ibu balita dengan kunjungan balita ke Posyandu.
c. Diketahuinya apakah ada hubungan antara sikap ibu balita dengan kunjungan balita ke kegiatan Posyandu.
5
d. Diketahuinya apakah ada hubungan antara umur ibu balita dengan kunjungan balita ke Posyandu.
WARUNG BIDAN D. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu
objek penelitian hanya pada ibu-ibu yang mempunyai balita yang terdaftar di
posyandu dan mempunyai Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di desa XXX
wilayah kerja Puskesmas XXX Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Crossectional,dimana variabel independen dan variabel dependen
diteliti secara bersamaan, untuk data penelitian menggunakan data primer dan
sekunder, sedangkan Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner untuk kedua variabel.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi
Diharapkan dapat
memberikan masukan dan saran tentang faktor
penyebab ibu balita tidak datang ke posyandu membawa balitanya untuk
ditimbang,sehingga dapat melakukan intervensi yang tepat pada sasaran sehingga bisa meningkatkan kunjungan Balita yang ditimbang di posyandu.
6
b. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
WARUNG BIDAN wawasan bagi penulis di bidang kesehatan, dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama kuliah untuk kepentingan umum serta dapat meningkatkan kualitas dari segi teknik maupun metodenya jika melakukan penelitian lagi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat memberikan informasi tentang pentingnya kegiatan posyandu
untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak.
b. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi berkaitan dengan
partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu sehingga diharapkan dapat mengambil kebijakan untu mengatasi masalah tersebut.
c. Bagi Profesi
Sebagai evaluasi bagi peningkatan upaya promosi kesehatan
dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkaitan dengan kegiatan penilaian tumbuh kembang anak melalui kegiatan posyandu.