Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi remaja menurut Hurlock (dalam Lely Dian Sari, 2014:13), antara lain: a) Usia Semakin bertambah usia individu, diharapkan emosinya akan lebih dapat, menguasai dan mengendalikan emosinya. Individu semakin baik dalam kemampuan memandang suatu masalah, menyalurkan dan mengontrol emosinya secara lebih stabil dan matang secara emosi, b) Perubahan fisik dan kelenjar pada individu akan menyebabkan terjadinya perubahan pada kematangan emosi, sesuai dengan anggapan bahwa remaja adalah periode badai dan tekanan, emosi remaja meningkat akibat perubahan fisik dan kelenjar. Sedangkan menurut, Muhammad Ali dan Asrori (2012:69-72) sejumlah faktor yang mempengaruhi kematangan emosi remaja, yaitu: a) Perubahan jasmani Hal ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Dan ketidakseimbangan ini diduga berpengaruh pada perkembangan emosi remaja. Tidak setiap remaja menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, sahingga dapat menyebabkan rangsangan di dalam tubuh remaja dan sering menimbulkan masalah pada perkembangan emosinya, b) Perubahan pola interaksi dengan orangtua Perubahan pola interaksi orang tua terhadap anak remaja termasuk sangat bervariasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja (orangtua) sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh orangtua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja, c) Perubahan interaksi dengan teman sebaya



Remaja sering mambangun inetraksi sesama dengan teman sebayanya secara khas, dengan cara berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama dengan membentuk geng, d) Perubahan pandangan luar Faktor penting yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi remaja selain perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja itu sendiri adalah pandangan dari dunia luar dirinya. Ada sejumlah perubahan pandangan luar yang dapat menyebabkan konflik-konflik emosional dalam diri remaja, yaitu: (a) Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten. Kadang-kadang mereka dianggap sudah dewasa, tetapi mereka tidak mendapat kebebasan penuh atau peran yang wajar sebagaimana orang dewasa. Seringkali mereka masih dianggap anak kecil sehingga menimbulkan kejengkelan pada diri remaja. Kejengkelan yang mendalam dapat berubah menjadi tingkah



laku



emosional,



(b)



Seringkali



kekosongan



remaja



dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan remaja tersebut ke dalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral. Misalnya, penyalahgunaan obat terlarang, minum-minuman keras, serta tindak kriminal dan kekerasan, (c) Perubahan interaksi dengan sekolah.



Sementara menurut Soerjabrata (1991:5) “Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi, yaitu: 1) Aliran Nativisme (Schovenhauer) Perkembangan anak ditentukan oleh faktor dalam diri yang dibawa sejak lahir (pembawaan). 2) Aliran Empirisme (John Locke) Aliran ini berpandangan bahwa anak yang baru lahir itu ibaratkan secarik kertas putih, bagaimana wujud dan isi selanjutnya tergantung dari bagaimana kertas itu kelak ditulis. Dengan kata. Dengan arti kata baik buruknya individu ditentukan oleh lingkungan. 3) Aliran Konvergensi (John Locke) Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan”



Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi seorang remaja, ditentukan oleh 2 yaitu faktor INTERNAL dan faktor EKSTERNAL



Daftar Pustaka Adelya, B & Febbiyani, N. 2017. Kematangan emosi remaja dalam pengentasan masalah. Jurnal Penelitian Guru Indonesia – JPGI, Vol. 2 No. 2. Soerjabrata. 1991. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Lely Dian Sari. 2014. Hubungan Siblings Rivalry dan Kematangan Emosi Remaja. Skripsi tidak diterbitkan. BK FIP UNP. Hurlock, E. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi 5, Jakarta: Erlangga.