Famasi Iodium Tincture [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hari/tanggal



Laporan Praktikum



: Selasa / 05-12-2017



Jam Praktikum : 10.30-13.00



Sediaan Farmasi dan Terapi Umum (KRP451)



LAPORAN PRAKTIKUM SEDIAAN FARMASI DAN TERAPI UMUM Sediaan Iodium Tincture 2,5%



Dosen Penanggungjawab : Prof Dr Dra Ietje Wintasih, Apt, M.Sc Rini Madyastuti Purwono, Apt, M.Si Dr Lina Noviyanti Sutardi, Apt, M.Si Bayu Febram Prasetyo, Apt, MSi Drh Rizal Arifin Akbari



Oleh Kelompok 2 Aldilah Yafitz



B04140140



Nurul Hikmawati



B04130054



LABORATORIUM FARMASI DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017



Latar Belakang Tindakan pertama yang harus diperhatikan pada pencegahan infeksi terhadap luka adalah keadaan aseptis, yaitu dengan menggunakan obat yang berkhasiat sebagai antiseptik. Antiseptik adalah obat yang digunakan untuk membunuh pertumbuhan mikroorganisme, biasanya digunakan pada jaringan kulit (Gunawan, 2007). Syarat suatu sediaan antiseptik yaitu dapat digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme tanpa menyebabkan rusaknya atau teriritasinya kulit atau selaput lendir. Banyak bahan kimia yang memenuhi syarat sebagai antiseptik. Berdasarkan sifat kimia, antiseptik digolongkan dalam golongan fenol, alkohol, aldehid asam, halogen, peroksidan dan logam berat ( Tjay dan Raharjadja, 2007). Tinctura iodium merupakan salah satu antiseptik kulit tertua yang pernah digunakan, tetapi mempunyai efek samping yang dapat mengiritasi kulit dan memiliki insiden alergi yang cukup tinggi. Penggunaan iodium mulai populer kembali pada dasawarsa terakhir, dengan dibuktikannya bahwa iodium dapat mengikat komponen polivinilpirolidin untuk mendapat aksi antibakteri yang baik. Kompleks iodofor yang terbentuk memiliki frekuensi reaksi alergi dari tinctura iodium yang rendah, sehingga apabila lapisan iodofor tetap dibiarkan pada kulit, pengeluaran iodium yang lambat tetap berlangsung untuk beberapa jam (Sabiston, 1995). Kompleks dari iodium dengan polivinilpirolidon membentuk zat aktif povidon iodine yang sering digunakan oleh masyarakat sampai saat ini pada terapi obat luka dan berkhasiat sebagai antiseptik. Sediaan obat cair dengan zak aktif povidon iodine banyak beredar di pasaran, seperti di apotek, toko obat maupun swalayan. Kadar povidon iodine yang terdapat pada sediaan tersebut yang sering digunakan sebagai antiseptik adalah 10% (Sabiston, 1995). Tujuan Praktikum bertujuan mengetahui cara pembuatan sediaan iodium tincture dan fungsi bahan-bahan pada sediaan yang dibuat.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Iodium terdaftar dalam united state pharmacopera pada tahun 1830 (USP II) baik sebagai tingtur maupun sebagai linimen. Senyawa tersebut dipakai secara luas untuk penyembuhan luka pada saat perang kemerdekaan. Senyawa PVP-iodium merupakan senyawa yang stabil berisi polimer polivinil pirolidon. Polimer ini mudah larut dalam air dan iodium secara perlahan dilepaskan dari larutan undekolium. Klorida iodium adalah suatu kompleks dari asilkolaminofol mimetil piriinum klorida dan iodium. Senyawa ini mempunyai aktivitas detergen kationik ditambah aktivitas desinfektan dan iodium. Zat ini dipakai untuk desinfeksi sebelum dan setelah operasi (Lachman, 1994). Tingtur iodine mengandung 7% iodine dan 5% kalium iodine dalam 83-88 alkohol. Tinctur iodine adalah antiseptik kulit yang efektif. Walaupun tinctur iodine menyebar secara cepat dan relatif aman dalam waktu yang singkat untuk menggunakan aksi baterisidal. Tinctur iodine mempunyai kekurangan, bagaimanapun dapat menyebabkan luka bakar sedang sampai serius pada kulit dari sebagian besar pasien, bahkan ketika diberikan untuk mencuci dengan alkohol. Tincture iodine mengandung 2% iodine, 2,4% KI dan 44-50% alkohol dan berdungsi sebagai antiseptik topikal. Iodum (Dirjen POM, Hal 763) Nama resmi



: IODUM



Nama lain



: Iodium



RM/BM Pemerian khas.



: I/126,91 : keping atau butir, berat, mengkilat seperti logam;hitam kelabu; bau



Kelarutan : larut dalam lebih kurang 300 bagian air, dalam 13 bagian etanol (95 %) P. dalam lebih kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih kurang 7 bagian karbondisulfida P ; larut dalam kloroform P dan dalam karbontetraklorida P. Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup rapat.



Kegunaan



: Anti septik, Anti jamur



Kalium Iodida (Ditjen POM, 1979, 330) Nama resmi: Kalii iodidum Nama Lain: Kalium iodida RM/BM: KI / 166,00 Pemerian: Hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna, opak dan putih, atau serbuk butiran putih. Higroskopik. Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, lanih mudah larut dalam air mendidih, larut dalam etanol 95 % P, mudah larut dalam gliserol P. Khasiat: Anti jamur Kegunaan



: Sebagai reduktor yang melepaskan I2



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



Alkohol (Ditjen POM edisi III 1979 : 65) Nama Resmi : AETHANOLUM Nama Lain : Alkohol RM/BM : C2H6O / 46,0 Pemerian : cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak, bau khas dan rasa panas. Kelarutan : Hampir larut dalam larutan Penyimpanan : dalam wadah tertututp rapat Kegunaan : Anti septik



Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96) Nama resmi



: Aqua Destillata



Sinonim



: Air suling, Aquadest



RM/BM Pemerian



: H2O/18,02 : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak mempunyai bau



Penyimpanan Kegunaan



: Dalam wadah tertutup baik : Pelarut



METODOLOGI Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, beaker glass, kain lap, neraca analitik, pipet tetes, botol plastik berwarna hitam, sendok tanduk, cawan porselen, sudip, dan kertas perkamen. Bahan yang digunakan Iodum, Kalium Iodida, Alkohol, dan aquadest.



Cara Kerja Timbangan ditera dan dialasi kertas perkamen. Tera botol sampai 60 ml, beri tanda. Timbang gula 34.5 g, Ekstrak thyme 6 ml, dan Aquadest 18,5 ml. Dalam beaker glass larutkan gula 34.5 g dalam 18,5 ml aquadest Botol ditutup dengan gabus, lalu diberi etiket biru.



HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan kelengkapan resep, diketahui bahwa nomor telepon dokter tidak dicantumkan dalam resep. Sebaiknya nomor telepon dokter juga dicantumkan agar memudahkan apoteker maupun klien dapat menghubungi dokter hewan yang bersangkutan. Selain itu nomor resep, tanggal pembuatan resep, paraf dokter, serta umur dan berat pasien juga tidak dicantumkan dalam resep. Maka dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resep tidak lengkap. Perintah pembuatan obat tersebut adalah misce fac iodium tincture solucion (m.f.iodium tincture solucion) yang artinya campur dan buatlah sediaan iodin tincture. Signature yang tertera pada resep yaitu signa ad usu externus (sue) yang artinya berikan tiga kali sehari sebanyak satu sendok makan. Iodine merupakan antiseptik yang memiliki onset kerja yang sangat cepat, terutama bila tidak terdapat material organik, serta dapat membunuh bakteri, virus, dan spora. Toksisitas lokal iodine sangat rendah, dengan insidensi kutaneus terbakar hanya bisa terjadi bila konsentrasi zat >7%. Pada kondisi yang langka, seorang individu bisa saja alergi terhadap iodine dan bereaksi terhadap aplikasi topikal. Reaksi alergi biasanya bermanifestasi dalam bentuk demam dan erupsi kulit generalisata. Proses peracikan obat pertama-tama yaitu pelarutan bahan-bahan obat menggunakan alkohol. Pelarutan bahan dilakukan tahap demi tahap agar larutan homogen. Berdasarkan hasil pencampuran bahan-bahan dengan mengikuti cara pencampuran yang ada, didapatkan hasil berupa sediaan yang kemudian dimasukan ke dalam botol plastik berwarna hitam yang disertai dengan etiket biru. Tujuan dari penggunaan botol plastik berwarna hitam adalah untuk



melindungi kandungan obat dari cahaya, udara, mencegah penguapan, dan kelembaban. Obat ini juga diberi etiket berwarna biru dan etiket tambahan “Obat Luar”. Etiket warna biru menandakan bahwa sediaan obat yang diracik adalah obat luar. Larutan Iodium biasa dikenal dengan larutan obat luka. Iodium mempunyai Rumus I2, tapi jika dilarutkan dengan air zat ini akan sukar larut. Biasanya pembuatan larutan Iodium sering ditambahkan zat pembantu yaitu KI ( Kalium Iodida ). Jadi larutan ini akhirnya mempunyai rumus senyawa KI3. Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri). Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap zat – zat yang potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium – iodida, sehingga zat tersebut akan teroksidasi oleh iodium. Keuntungan : - Efek antimokrobial spektrum luas. - Preparat yodium cair murah, efektif, dan tersedia di mana-mana. - Tidak mengiritasi kulit atau selaput lendir, dan ideal untuk pembersihan vaginal. - Larutan 3% tidak menodai kulit. Kerugian : - Efek antimikrobial lambat atau perlahan. - Iodofor mempunyai efek residual yang kecil. - Cepat diinaktivasi oleh material organik seperti darah atau dahak. - Yodium tinktur atau cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering (pakai alkohol). - Absorpsi yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan hiptiroidisma pada bayi baru lahir. Oleh karena itu batasi pemakaiannya. - Reaksi alergi terhadap iodin dan iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat alergi. Pada praktikum pembuatan sediaan sirup ini tidak menggunakan obat keras. Obat keras hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan tertera tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan K di tengahnya.Sediaan ini berkhasiat sebagai anti septik eksternal dan anti jamur karena mengandung alkohol dan iodium yang berfungsi sebagai anti septik dan anti jamur.



SIMPULAN Sediaan ini berupa sediaan iodium tincture yang berkhasiat sebagai anti septik eksternal dan anti jamur serta diberi etiket berwarna biru karena sediaan obat yang diracik adalah obat luar. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, S.G. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Departemen Farmakologi Kedokteran. UI. Jakarta. Lachman,L,.1994. Teori dan Pratek Farmasi Industri Edisi Ke Tiga. Jakarta: UI Press. Ha. 632633 Sabiston. 1995. Buku ajar Bedah Bagian 1. EGC. Jakarta Tjay, Tan Hoan.2007.Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal: 242-245.



LAMPIRAN



Gambar 1. Pelarutan Gula



Gambar 3. Sediaan Sirup



Gambar 2. Bahan ekstrak thymi