Feasibility Study Internal RSU Aisyiyah Kudus PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Penyusunan Laporan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus merupakan salah satu rumah sakit swasta yang



ada di Kota Kudus. RSU Aisyiyah Kudus merupakan salah satu Amal Usaha Muhammdiyah Kudus. berdiri sejak tahun 1988. Secara umum, Kota Kudus memiliki 10 rumah sakit dimana 7 diantaranya merupakan rumah sakit umum dan 3 rumah sakit ibu dan anak. Lokasi RSU Aisyiyah Kudus terletak di tengah Kota Kudus tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto No.248, Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus. Lokasi tersebut merupakan salah satu jalan utama di Kabupaten Kudus,dimana jalan ini juga merupakan jalan alternatif ke arah Semarang. Di sekitar rumah sakit terdapat banyak ruko, Indomaret dan Kantor Cabang Bank Sinarmas, sehingga lokasi merupakan daerah ramai di Kabupaten Kudus. Tingkat kebutuhan masyarakat akan jasa kesehatan yang terus meningkat menimbulkan keinginan pengelola RSU Aisyiyah Kudus untuk meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang dimiliki saat ini. Salah satunya adalah dengan berencana menambah gedung baru yang akan difungsikan menjadi tempat parkir, ruang ICU dan ruang rawat inap. Kapasitas rumah sakit dirasa perlu ditambah mengingat saat ini RSU Aisyiyah Kudus telah menjadi rumah sakit rekanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah pasien. Rencana tersebut berdasarkan pertimbangan kemampuan manajemen operasional serta mengkaji prospek pasar rumah sakit khususnya di wilayah Kota Kudus. RSU Aisyiyah Kudus selaku pengelola memiliki sumber daya manusia, keuangan, serta manajemen operasional yang lebih solid, dimana diharapkan RSU Aisyiyah Kudus akan menjadi rumah sakit yang mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat. Untuk merealisasikan rencana di atas, maka RSU Aisyiyah Kudus membutuhkan dukungan pembiayaan dan memerlukan kajian serta analis atas rencana RSU Aisyiyah Kudus dalam pengembangan rumah sakit.



1|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 1.2



Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Laporan studi kelayakan ini bertujuan mengkaji prospek usaha RSU Aisyiyah Kudus di



masa mendatang ditinjau dari berbagai aspek yang meliputi organisasi dan manajemen, teknis, pemasaran, dan keuangan, sehubungan dengan rencana pembangunan gedung baru oleh RSU Aisyiyah Kudus. Laporan ini disusun sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pemutus pembiayaan untuk memperoleh penilaian mengenai prospek usaha RSU Aisyiyah Kudus dalam pengambilan keputusan terkait dengan investasi yang diajukan.



1.3



Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun laporan studi kelayakan ini adalah :



a.



Analisis rate pelayanan RSU Aisyiyah Kudus, baik secara internal maupun pasar BPJS, sebagai parameter dalam menentukan nilai harga pelayanan dan tingkat BOR untuk menetapkan pendapatan yang dapat diperoleh.



b.



Analisis pasar guna menentukan besaran tingkat permintaan atas jasa pelayanan rumah sakit di Kota Kudus, termasuk di dalamnya aspek makro ekonomi untuk mengevaluasi pengaruh dari faktor tersebut terhadap prospek usaha jasa rumah sakit di masa mendatang.



c.



Analisis risiko usaha yang disebabkan oleh berbagai faktor yang akhirnya dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan kelangsungan usaha RSU Aisyiyah Kudus.



d.



Analisis proyeksi keuangan dalam rangka mengevaluasi kemampuan arus kas RSU Aisyiyah Kudus,



khususnya dari operasi proyek RSU Aisyiyah Kudus dalam



mengembalikan investasi yang akan diperoleh, serta melihat kelayakan proyek yang akan dijalankan.



1.4



Pembatasan Laporan ini disusun berdasarkan data-data dari manajemen rumah sakit, hasil



pengamatan di lapangan serta data-data lain yang relevan. a.



Laporan ini disampaikan dalam rangka pengajuan fasilitas pembiayaan investasi.



b.



Penyusunan laporan studi ini merupakan interpretasi atas data dan informasi yang diperoleh dan tersedia yang dianggap benar pada saat penyusunan laporan ini dilakukan. Asumsi yang digunakan mungkin tidak lagi berlaku apabila terjadi sesuatu atau kondisi



2|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH tertentu yang mempengaruhi ketepatan asumsi tersebut, seperti diberlakukannya peraturan Pemerintah yang baru maupun perubahan penting di bidang politik, sosial dan ekonomi. c.



Laporan ini tidak bertujuan untuk disirkulasikan atau didistribusikan secara umum dan tidak untuk direproduksi serta digunakan untuk tujuan lain, kecuali atas persetujuan secara tertulis. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kehilangan yang diderita akibat penggunaan laporan ini oleh pihak lain tanpa persetujuan kami secara tertulis.



d.



Kami berasumsi bahwa RSU Aisyiyah Kudus telah dan akan memenuhi kewajiban yang berkenaan dengan perpajakan, retribusi dan pungutan-pungutan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.



e. Lingkup dari kajian yang dilakukan terbatas kepada RSU Aisyiyah Kudus sebagai amal usaha Muhammadiyah sebagai entitas legal yang mandiri. Semua data dan informasi yang diterima dalam penugasan ini berdasarkan penjelasan manajemen RSU Aisyiyah Kudus, sehingga data dan informasi yang mendukung dan dianggap benar.



3|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB II PROFIL USAHA DAN MANAJEMEN



2.1



Profil Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus merupakan amal usaha Muhammadiyah khusunya



dibawah naungan Pimpinan Daerah Aisyiyah bidang Majelis Kesehatan. Berdiri pada tahun 1988 berdasarkan Piagam Pendirian AUM 19/XI/42/KES/88 tanggal 22 Juni 1988 dengan nama awal “Siti Khodijah”. Sebelumnya pada tahun 1972 Pada awalnya rumah sakit adalah merupakan balai pengobatan atau balai kesehatan ibu dan anak dengan nama awalnya adalah BP/BKIA Aisyiyah Kudus. Kemudian pada tanggal 24 april 2009 berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus. Berdasarkan ijin operasional rumah sakit nomor 502.9.1/001/2016 tanggal 05.08.2016, rumah sakit terletak di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 248 Kudus. Pada saat ini operasional rumah sakit dipegang oleh dr. Hilal Ariadi sebagai Direktur, dr. Hendra Octavianto sebagai Wakil Direktur Umum dan Operasional dan dr. Najib Budhiwardoyo sebagai Plt. Wakil Direktur Pelayanan RS Aisyiyah. Sebagai amal usaha Muhammadiyah dalam operasional usahanya tetap mendapat pengawasan dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kudus dan Badan Pengelola Harian. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Republik Indonesia nomor HK.03.05/I/185/12 tanggal 27 Januari 2012 menetapkan bahwa kelas RSU Aisyiyah Kudus adalah Kelas D dengan jumlah tempat tidur 110. Meskipun RSU Aisyiyah Kudus adalah amal usaha Muhammadiyah, rumah sakit dikelola dengan baik dan profesional oleh pengurus, terbukti dengan bertahannya rumah sakit



dalam rentang waktu yang cukup lama. Kinerja



rumah sakit dalam 2 (dua) tahun terakhir cukup positif seperti tercantum dalam neraca berikut:



4|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH RUMAH SAKIT 'AISYIYAH KUDUS NERACA PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015



(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan



ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Penyisihan Piutang Persediaan Farmasi Uang Muka



3 4 5 6 7



Jumlah Aset Lancar Aset Tetap Harga Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Mesin dan Peralatan Jumlah harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Jumlah Buku Aset Tetap JUMLAH ASET



8 8 8 8 8 8



2016



2015



382,017,589 4,454,440,525 (46,662,996) 1,792,945,215 723,436,998



833,737,540 2,980,340,306 (49,586,484) 1,468,365,236 994,515,233



7,306,177,331



6,227,371,831



5,524,280,000 15,979,532,344 942,289,500 8,359,436,610 30,805,538,454 (7,789,651,017) 23,015,887,437 30,322,064,768



5,364,280,000 15,808,135,796 747,605,505 7,168,622,931 29,088,644,232 (6,586,295,152) 22,502,349,080 28,729,720,911



KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Usaha Utang Pajak Kewajiban Lancar Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek



10 11 12



1,020,213,936 438,158,510 2,928,477,392 4,386,849,838



1,159,168,146 694,357,159 1,886,306,119 3,739,831,424



KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Bank jangka Panjang Kewajiban Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Panjang



13 14



9,765,000,000 3,069,076,700 12,834,076,700



11,113,666,630 3,200,000,000 14,313,666,630



17,220,926,538



18,053,498,054



6,248,293,389 4,587,929,468 2,265,815,373 13,102,038,230



6,088,293,389 3,103,793,245 1,484,136,223 10,676,222,857



30,322,964,768



28,729,720,911



JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal Persyarikatan Surplus Tahun Lalu Surplus Tahun Berjalan Jumlah Aset Neto



15 15 15



JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS



Lihat penjelasan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini



5|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Berikut Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus: VISI Menjadi rumah sakit islami yang bermutu pilihan masyarakat se-eks Karisidenan Pati tahun 2020.



MISI 1. Menjadikan rumah sakit sebagai sarana ibadah; 2. Memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang berkualitas; 3. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Insani yang professional dan Islami; 4. Mengembangkan kemmapuan teknologi medis, serta mengupayakan perkembangan fisik yang berkesinambungan; MOTTO “Islamic, Smile, and Care”



TUJUAN Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tuntunan ajaran Islam dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan.



6|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB III ASPEK TEKNIS



3.1



Rencana Pembangunan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus berencana untuk melakukan investasi berupa



pembangunan gedung baru yang berada di belakang bangunan rumah sakit saat ini. Gedung tersebut akan dibangun 7 lantai untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tabel berikut akan menjelaskan pemanfaatan dari gedung baru Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus. Uraian Pekerjaan Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 3.2



Pemanfaatan Parkir Parkir Parkir IBS &ICU Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap



Lokasi dan Kondisi Site Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus terletak di karena berada di Jalan HOS



Cokroaminoto No. 248, Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan kota Kudus, Kabupaten Kudus. Lokasi tersebut merupakan salah satu jalur dan akses utama ke seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Berikut peta lokasi Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus.



7|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH



Gambar di bawah ini akan memperlihatkan denah dan bentuk lokasi dari Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus.



3.3



Legalitas Tanah Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus berdiri di atas 4 Sertifikat Hak Milik dan 1 Sertifikat



Wakaf. Berikut ditampilkan legalitas tanah tersebut.



8|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH No. 1. 2. 3. 4. 5.



Jenis SHM SHM SHM SHM Wakaf



No. 1450 1451 2380 3004 1597



Tanggal 11/03/1994 11/03/1994 19/12/2002 21/08/1995 21/08/1995



JT -



Total



3.4



2



Luas (m ) 192 192 224 1,613 -



Nama Pemegang Hak PDM Kabupaten Kudus PDM Kabupaten Kudus PDM Kabupaten Kudus Hindun Nadzir Badan Hukum Muhammadiyah H. Muchtasor, Zaini



2,221



Aksesibilitas Aksesibilitas menuju Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus cukup mudah dicapai, karena



berada di Jalan HOS Cokroaminoto No. 248, Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan kota Kudus, Kabupaten Kudus, yang merupakan salah satu jalur dan akses utama ke seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Dari pusat Kota Kudus, perjalanan darat bisa ditempuh kurang lebih 3 menit. Aksesibilitasnya menuju lokasi area terbangun dapat ditempuh dengan moda transportasi dari segala jenis dan dengan trayek transportasi umum berupa angkutan kota. Umum Aisyiyah Kudus berada di lingkungan kawasan perdagangan dan jasa, dimana kawasan tersebut tergolong strategis dan fasilitas umum dan sarana umum mudah dijumpai. Jalan di depan rumah sakit memiliki lebar kurang lebih 8 meter, dilengkapi dengan drainase tertutup, dengan intensitas pemakaian padat, dengan perkerasan jalan aspal dan kondisi jalan cukup terawat. Lokasi Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus mudah dicapai melalui Pusat Kota Kudus (Simpang Tujuh Kudus) ke arah Timur – Tenggara kurang lebih 1.4 km, melewati SMA N 1 Kudus, sampai ketemu perempatan Masjid Jami Al Hamid, belok ke kiri menuju Jalan HOS Cokroaminoto, jarak lokasi dengan perempatan kurang lebih 50 m, berada di kanan jalan menghadap ke barat atau bisa dicapai dari Pasar Kliwon (Jalan Jenderal Sudirman) ke arah timur (Pati) kurang lebih 450 m, terdapat perempatan Bank Mandiri, belok ke kanan ke arah selatan menuju Jalan HOS Cokroaminoto kurang lebih 1 km, tujuan berada di sebelah kiri jalan.



3.5



Keadaan dan Fasilitas Lingkungan Secara umum Jalan HOS Cokroaminoto merupakan jalur utama untuk kegiatan ekonomi



warga Kabupaten Kudus. Pengerasan aspal kurang lebih 8 meter. Fasilitas umum dan fasilitas sosial di sekitar lokasi adalah sebagai berikut : 



Sumber energi listrik dari PLN.







Sambungan telepon dari Telkom dan operator telepon seluler.



9|FS RS Aisyiyah



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 



Sumber air bersih berasal dari PDAM.







Drainase dan penerangan jalan umum.







Mega Mall, Pasar Tradisional Modern.







Sarana ibadah.







Kantor Pemerintahan, Bank Pemerintah dan Swasta.







Sekolah SD, SMP , SMA, SMK, SD Islam Terpadu Adapun, beberapa lokasi sarana dan prasarana yang berbatasan dengan Rumah Sakit



Umum Aisyiyah Kudus meliputi. 



Sebelah barat



:







100 m dari obyek penilaian terdapat BPJS Ketenagakerjaan Kudus.







300 m terdapat SMA N 1 Kudus







Sebelah timur



:



650 m terdapat SAMSAT Kota Kudus







Sebelah selatan



:



400 m terdapat GOR dan Taman Krida Kudus



3.6



Konsep Perencanaan Operasional



3.6.1



Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana dalam operasional Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus.



1.



Ruang rawat inap Untuk fasilitas kamar, saat ini Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus hanya memiliki 110 tempat tidur, dengan rincian sebagai berikut. Kelas VVIP A VVIP B VIP A VIP B Kelas 1 Kelas 2 Kelass 3 Isolasi Jumlah



Aminah 1 4 2



Fatimah



Hafzah 8



2



4 8 5



12



6 4 4



24



17



3 1 23



Zaenab



17 21 1 39



HCU



Peristi



4



3



4



3



Total 9 4 10 4 27 25 29 2 110



Masing-masing kamar dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut. No. 1.



Jenis Kamar VVIP A



10 | F S R S A i s y i y a h



Fasilitas Kamar 1 Bed pasien, Kamar Mandi (Water Heater), Sofa Penunggu, Kulkas, TV LCD 32”, Oksigen Sentral, AC, Meja Set Cabinet, Media Cetak, Softdrink dan Toilet dengan harga Rp.650.000 per hari.



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH No. 2.



Jenis Kamar VVIP B



3.



VIP A



4.



VIP B



5.



Kelas 1



6.



Kelas II



7.



Kelas III



Fasilitas Kamar 1 Bed pasien, Kamar Mandi (Water Heater), Sofa Penunggu, Kulkas, TV LCD 32”, Oksigen Sentral, AC, Media Cetak, Softdrink dan Toilet , dengan harga Rp.470.000 per hari. 1 Bed pasien, Kamar Mandi (Water Heater), Sofa Penunggu, TV LCD 32”, AC, Oksigen Sentral, dengan harga Rp.420.000 per hari. 1 Bed pasien, Kamar Mandi (Water Heater), Sofa Penunggu, TV LCD 32”, AC, Oksigen Sentral, dengan harga Rp.395.000 per hari. 2 Bed pasien, Kamar Mandi, Sofa Penunggu, TV LCD 24”, AC, Oksigen Sentral, dengan harga Rp.280.000 per hari. 3 Bed pasien, Kamar Mandi, Kursi Penunggu, TV LCD 24”, AC, dengan harga Rp.205.000 per hari. 5-6 Bed pasien, Kamar Mandi, Kursi Penunggu, Kipas Angin dengan harga Rp.115.000 per hari.



2.



Instalasi Gawat Darurat (IGD)



3.



Ruang bersalin



4.



Ruang operasi



5.



Ruang Praktik Dokter Umum dan Spesialis, Laboratorium, Apotek



6.



Instalasi gizi/dapur



7.



Ruang medical record, Audiometri, Spirometri, Fisioterapi, EEG,EKG dan Treadmill



8.



Instalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL)



9.



Kamar jenazah



10. Dua unit ambulans 3.6.2



Poliklinik Untuk memberikan pelayanan yang optimal, maka Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus



sekarang memiliki sejumlah dokter dan poliklinik, antara lain : Poli Pelayanan Spesialistik Anak Obgyn Penyakit Dalam Bedah THT Syaraf Mata Jumlah



11 | F S R S A i s y i y a h



Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 7



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 3.6.3



Peralatan Medis Peralatan medis merupakan hal terpenting setelah sumber daya manusia dalam



operasional rumah sakit. Hal ini dikarenakan para tenaga medis tidak dapat bekerja dengan baik dan benar jika tidak ditunjang peralatan medis yang memadai. Peralatan medis berguna dalam proses diagnosis penyakit maupun perawatan pasien. Untuk memperkuat performa rumah sakit maka Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus memiliki peralatan medis diantaranya disebutkan di bawah ini : Peralatan Medis Active Infant N Alat Anastesi Dreger Alat Poli Mata Ambu bag anak Ambu bag dewasa Autoclave YXQ - 100 LS Yazumi Bed Bed Ginecologi Bed Gyn Bed manual Bed pasien Bed pasien 2 crank Bed Side Cabinet Bed Side Monitor merk Bostron Blood warmer Bone holding forcept Box bayi untuk ruang kamar bayi Centrifuge 12 hole Health untuk laborat ECG merk Fukuda FX 7102 (Hasta) Electro Surgical 400 watt merk ZEUS Incubator merk GEA Infant Incubator YP100 Merk GEA Infused pump merk Terumo Infused pump merk Terumo Infussion stand Kursi gigi dan bahan Kursi roda Lampu operasi ZND Matras Meja operasi SKN20E Mesin gluco DR untuk UGD Nakas Nebulazer merk Maxicom Nebulazer merk Philiph Nurse call



12 | F S R S A i s y i y a h



Jumlah 1 1 1 1 1 1 74 3 4 4 13 4 45 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 10 1 1 1 84 1 1 30 1 1



Tahun 2016 2014 2013 2012 2012 2016 6042 2016 2014 2011 2011 2013 2014 2013 2012 2011 2012 2012 2012 2015 2013 2013 2012 2013 2011 2011 2012 2013 6042 2013 2012 2014 2012 2012 2014



Harga Perolehan 43,800,000 285,000,000 165,216,000 3,600,000 3,600,000 29,500,000 491,287,500 27,865,200 46,035,000 36,000,000 91,000,000 36,000,000 40,500,000 32,500,000 23,100,000 9,405,000 1,135,000 2,225,000 25,000,000 60,000,000 20,000,000 35,000,000 57,000,000 19,000,000 2,800,000 68,500,000 850,000 27,200,250 101,062,500 63,525,000 445,000 72,393,750 1,150,000 1,300,000 36,775,000



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Peralatan Medis Operating Microscope Seri OMS90 Overbed table Overbed table (stainless) Pasien Monitor Mind Ray MEC 1000 Patient monitor mindray Peralatan laborat (sentrifuge, inkubator) Perlengkapan Hemodialisa Perlengkapan Ruang OK Photherapy Active Infant NCPAP System Sterilizing Cupboard Stretcher Suction pump Suction pump Thomas Syringe Pump merk Terumo Syringe Pump merk Terumo Tabung suction pump 1 lt dan nebulazer cup Trolly USG Poly Kandungan USG + 2 Probe USG 3 dimensi USG 3 dimensi USG 3 dimensi mindray USG 4D Ultrasonografi Colour Doper Ventilator Ventilator Wheel chair X-Ray Toshiba DR 66 Seri 92190



3.6.4



Jumlah 1 14 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



Tahun 2014 6033 2012 2015 2012 2012 2016 2016 2015 2011 2014 2011 2014 2012 2013 2011 2012 2014 2011 2012 2012 2016 2012 2013 2011 2013



Harga Perolehan 135,000,000 11,175,000 500,000 32,000,000 78,000,000 21,650,000 65,686,450 230,486,500 35,005,000 2,600,000 28,710,000 7,700,000 11,000,000 48,000,000 16,000,000 875,000 3,100,000 22,500,000 120,000,000 59,000,000 65,500,000 521,700,000 250,000,000 150,000,000 1,000,000 100,000,000



Manajemen Pengelolaan dan Sumber Daya Manusia Untuk kebutuhan akan sumber daya manusia, Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus



melakukan perekrutan tenaga kerja untuk operasional rumah sakit, meliputi tenaga medis, tenaga administrasi, dan tenaga pemasaran. Untuk mengoperasikan rumah sakit dipimpin oleh direktur rumah sakit yang diawasi oleh komite medis, komite perawat dan komite etik. Secara lengkap struktur organisasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :



1.



Struktur Organisasi, Fungsi Manajemen dan SDM (Skill dan Loyalitas) Dalam menjalankan usaha nya, berikut kami sampaikan struktur organisasi RS Aisyiyah



Kudus.



13 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH PDA Kab Kudus



PDA Majelis Kesehatan BPH Kab Kudus Direktur



Berdasarkan SK Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Kudus No.10/SK-PDA/A/V/2017 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Aisyiyah Kudus.



Berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah No.024/PWA/A/SK/IV/2016 tentang pengesahan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Kudus Periode 2015- 2020, susunanya adalah sebagai berikut: Jabatan Ketua Wakil Ketua I Wakil Ketua II Sekretaris Wakil Sekretaris



14 | F S R S A i s y i y a h



Nama Hj Khosifah, S.Pd.I Hj Muslimah, S.Pd.I Hj Hindun, A.Md Dra. Hj Yaswati Widhiastuti Noor Sulichah, S.P



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Jabatan Bendahara Wakil Bendahara



Nama Hj Siti Rochmah, BA Maftukhah, BA



Berdasarkan SK Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Kudus No.14/PDA/A/SK/IV/2016 tgl 29 April 2016, masa kerja 2015 sd 2020. Susunan untuk organisasi Majelis Kesehatan adalah sebagai berikut: Jabatan



Nama



Ketua Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Anggota



Berdasarkan



Dra Hj Sundari Dra Farida Hidayah, Apt, M Kes Nurmi Eliyati Arifah Siti Nor Amah Eka Purbaningtyas Eni Widiastuti Hj Emy Wahyuningrum



SK



Pimpinan



Wilayah



Aisyiyah



Kabupaten



Kudus



No.060/PWA/A/SK/VIII/2016 tgl 4 Agustus 2016, masa kerja 2015 sd 2020. Susunan untuk pengurus Badan Pelaksana Harian adalah sebagai berikut: Jabatan



Nama Dra Hj Sundari Drs. H Noor Yasin, MM Drs Hj Farida Hidayat, Apt.M.Kes Rizka Himawan Hj Fathonah Dr H Parno Wijoyo, SpFK H Ibnu Kurniawan, SE, MM



Ketua Pembina Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota



Manajemen Rumah Sakit Jabatan Direktur Wakil Direktur Umum dan Opr Plt Wakil Direktur Pelayanan



Nama dr Hilal Ariadi M Kes dr Hendra Octavianto dr Najib Budhiwardoyo, Sp.OG



Berikut disampaikan jumlah pegawai dari Rumah Sakit Aisyiyah Kudus. Pekerjaan Penunjang Medis



15 | F S R S A i s y i y a h



Apoteker Asisten Apoteker Fisioterapi



Jumlah 4 21 3



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Pekerjaan



Jumlah 10 5 1 2 1 47 95 41 34 217



Analis Radiografer Rekam Medis Ahli Gizi Sanitarian Total Perawat Bidan Dokter Total



Jumlah dokter spesialis dan sub spesialis berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan



Cabang



Kudus



dengan



Rumah



Sakit



Aisyiyah



Kudus



No.1392/PDA/E-



RS/19/XII/2017 tanggal 27 Desember 2017. Jabatan Dokter Spesialis Obsygn Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Spesialis Penyakit Bedah Dokter Spesialis THT Dokter Spesialis Syaraf Dokter Spesialis Mata Total



Jumlah 4 2 3 2 1 1 1 14



Tenaga penunjang Jenis Ketenagaan Entry Data Customer Service Staf lain Total



Jumlah 3 3 3 9



Jumlah karyawan Rumah sakit +/- 226 orang.



3.6.5 1.



Perencanaan Sistem Utilitas Rumah Sakit



Sistem Elektrikal Listrik untuk kebutuhan operasional rumah sakit disuplai PLN, rumah sakit telah memiliki



daya listrik 100 KVA dan akan ditingkatkan menjadi 200 KVA setelah pembangunan selesai dan apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN perlu disediakan stand by genset sebanyak 2 unit



16 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH yang berkekuatan 350 KVA dan 100 KVA. Kebutuhan listrik diperlukan untuk seluruh ruangan dan kegiatan operasional rumah sakit yang berkaitan langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan penerangan dibangun dengan memperhatikan kebijakan dan keandalan yang



teruji,



maka



perlu



direncanakan



sistem



kelistrikan



yang



baik



dan



dapat



dipertanggungjawabkan serta ekonomis, dengan pertimbangan estimasi beban listrik yang efisien dan efektif. a. Penerangan dalam ruang dan luar bangunan b. Sistem tata udara (AC dan exhaust fan) c. Sistem kelistrikan alat-alat medis dan laboratorium d. Sitem kelistrikan untuk administrasi rumah sakit e. Sistem penyediaan air bersih f.



Peralatan dapur dan binatu



g. Lainnya sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan



2.



Sistem Penangkal Petir Bangunan gedung bertingkat memiliki hamparan area yang rawan terhadap bahaya petir



pada musim hujan, sehingga ada kemungkinan bahaya disambar petir. Dengan pertimbangan itu, maka perlu area terbangun diproteksi dengan sistem penangkal petir yang diperhitungkan keandalannya untuk mencegah terhadap bahaya petir. Sistem penangkal petir dapat dikaji dengan mempergunakan sistem yang konvensional dari jenis tembaga yang dipasang di puncak atap bangunan. Pada puncak bangunan atau daerah tertentu pada tiap lantai dipasang air terminal (batang penangkap) yang terbuat dari batang tembaga. Dari setiap air terminal dihubungkan dengan kawat tembaga ke elektroda tanah yang ditanam sampai pada permukaan air bawah tanah lebih kurang 20 m atau harus mencapai tegangan tanah kurang dari 3 ohm.



3.



Sistem Pencegah Kebakaran Pada setiap blok bangunan dipasang fire hydrant, demikain juga di setiap kamar pasien



(guest room) perlu dipasang sprinkle dan smoke detector. Selain itu, untuk antisipasi bahaya kebakaran, fire extinguisher juga perlu dipersiapkan di tempat-tempat tertentu, khususnya di ruang dapur dan ruang mesin yang dianggap beresiko kebakaran tinggi.



17 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 4.



Sistem Komunikasi Untuk menunjang kebutuhan operasional rumah sakit, jaringan telepon dari Telkom



diperlukan minimal 15 line, untuk kebutuhan pasien dan kebutuhan manajemen, dengan program PABX hunting system yang in line dengan perangkat sistem rumah sakit, dengan jumlah line yang disesuaikan dengan jumlah fungsi ruang, dimana hubungan setiap fungsi ruang dapat di record yang dikelola oleh telepon operator.



5.



Sistem Plumbing dan Drainase Sistem drainase pada jalan lingkungan, area parkir dan publik area di lingkungan area



terbangun, perlu diantisipasi permasalahan genangan air, dengan sistem drainase dan sistem peresapan air yang dikaji mendalam, agar drainase dan kualitas lingkungan terpelihara, dengan syarat : •



Pembuatan saluran harus lebih rendah dari badan jalan, agar air mengalir dengan lancar dari arah samping kiri dan kanan jalan.







Saluran mempunyai kriteria kedalaman antara 0,75–1,00 m dengan lebar (garis tengah) antara 0,75–1,50 m.







Saluran harus dijaga jangan sampai tersumbat oleh sampah yaitu dengan cara membersihkan secara rutin, dan memberi bar screen pada saluran untuk mencegah terlewatinya sampah-sampah.



Sistem pengolahan air limbah secara garis besar dengan sistem pengelolaan setempat (on site) dan sistem pengelolaan terpusat. a.



Sistem Pembuangan Setempat (On Site Sanitation) Sistem pembuangan setempat adalah sistem yang pengolahannya dilakukan secara langsung di tempat atau lokasi dari sumber air. Teknologi air limbah secara umum dapat diterapkan adalah : -



Cubluk tunggal atau cubluk kembar



-



Tangki septik dan sistem resapan



-



Johkasou



-



Endapan lumpur dari tangki septik diolah di instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).



18 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH b.



Sistem Pembuangan Terpusat (Off Site Sanitation) Sistem pembuangan terpusat adalah sistem pengolahan air limbah dengan sistem pengumpulan dan pengaliran melalui perpipaan yang dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Teknologi air limbah yang secara umum dapat diterapkan terdiri atas jaringan perpipaan dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).



6.



Sistem Pembuangan Air Limbah Dengan adanya fasilitas pemakaian ruangan dan kebutuhan akan air bersih, diperlukan



untuk air buangan agar kualitas lingkungannya lebih terpelihara, dengan sistem pembuangan air limbah (a) Sistem pengumpul, dan (b) Sistem pengolahan akhir. Perhitungan air buangan yang harus diolah maksimal dianggap sama dengan 80% dari jumlah pemakaian air keperluan domestik. a.



Sistem Pengumpul Diadakan pemisahan pipa induk antara air buangan dari kloset dan urinoir dengan air buangan lavatory dan floor drain. Akhir air buangan dari pipa induk tersebut masing-masing digabung dijadikan satu saluran ke sistem pengolahan akhir dan untuk buangan dapur/kantin dilengkapi dengan sistem perangkap lemak sebelum masuk ke pengolahan akhir.



b.



Sistem Pengolahan Akhir Masalah air limbah sering terjadi karena sistem pengolahan akhir sering terabaikan, maka perlu penanganan dengan sistem pengolahan akhir yang menggunakan perhitungan dengan metode nasional, yakni menggunakan intensitas hujan dengan periode ulang 2 (dua) tahun untuk saluran cabang dan 5 (lima) tahun untuk saluran induk.



7.



Sistem Tata Udara Untuk mendapatkan suatu kondisi udara yang nyaman bagi pasien serta untuk



meningkatkan efisiensi kerja disamping juga untuk menjaga peralatan atau perabotan agar lebih tahan terhadap kerusakan, maka perlu suatu sistem pengkondisian udara (air conditioner system) pada semua kamar pasien, ruang penerima tamu dan ruang lainnya.



19 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH a.



Dasar Perencanaan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang optimal, terutama hal-hal sebagai berikut :



b.



-



Kebutuhan suhu kelembaban udara sesuai fungsi ruangan.



-



Lokasi bangunan/bentuk ruangan.



-



Fungsi dan waktu pemakaian ruang yang dikondisikan.



-



Pemakaian energi yang efisien dan ekonomis, dan lain-lain.



Pemilihan Sistem Dalam pemilihan sistem tidak terlepas daripada fungsi bangunan dan pertimbangan sarana/peralatan lain yang berkaitan dengan sistem itu sendiri, maka disarankan agar pemilihan sistem AC split dengan kapasitas 1,5 TR untuk seluruh sistem dalam gedung.



8.



Sistem Kebutuhan Air Bersih Operasional rumah sakit sangat membutuhkan sistem air bersih. Rumah sakit



menggunakan PDAM dan air tanah yang telah dilakukan treatment terlebih dahulu.



9.



Sistem Persampahan Sampah dikategorikan menjadi 2 jenis sumber sebagai berikut.



a.



Sampah yang berasal dari kantor pengelola/kamar, kantin dan publik area, berupa sampah yang dihasilkan sebagai :



b.



-



Sampah anorganik, misal kertas, plastik dan organik.



-



Sampah organik, misal sisa makanan, kulit buah-buahan.



Sampah yang berasal kegiatan medis (limbah medis) Limbah rumah sakit terutama limbah rumah sakit ditangani secara khusus oleh instansi dan perusahaan swasta yang bergerak dalam pengolahan limbah medis rumah sakit. Karena limbah yang dihasilkan dalam kegiatan medis rumah sakit cukup berbahaya.



20 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB IV ASPEK PEMASARAN



4.1



Tinjuan Makro Ekonomi Indonesia Triwulan I - 2018 Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar



harga berlaku triwulan I-2018 mencapai Rp3 505,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2,498.4 triliun. Ekonomi Indonesia triwulan I-2018 terhadap triwulan I-2017 tumbuh 5.06 persen (y-on-y) meningkat dibanding capaian triwulan I-2017 sebesar 5.01 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8.69 persen. Dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga yang tumbuh 8.09 persen. Ekonomi Indonesia triwulan I-2018 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar 0.42 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Sementara dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan antara lain oleh kontraksi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah; Pembentukan Modal Tetap Bruto; dan Ekspor. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2018 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar 58.67 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21.54 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 8.24 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3.03 persen. Sementara kontribusi terendah ditorehkan oleh kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua sebesar 2.50 persen. 4.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Triwulan I-2018 Perekonomian Jawa Tengah berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2018 mencapai Rp 310.644,31 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 228.752,27 miliar. Ekonomi Jawa Tengah triwulan I2018 tumbuh 5,41 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan



21 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Komunikasi yang tumbuh 15,86 persen. Dari sisi Pengeluaran, didorong oleh pertumbuhan semua komponen yang menguat. Ekonomi Jawa Tengah triwulan I-2018 meningkat sebesar 2,00 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta industri pengolahan. Sementara dari sisi Pengeluaran didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) serta Ekspor Luar Negeri. Struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I-2018 dari sisi produksi masih tetap didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 34,83 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dengan kontribusi sebesar 60,57 persen. 4.1.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah 2018 Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah cukup tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tempat lain, kecuali Sumatera yang diprediksi lebih tinggi dari sebelumnya. Jateng bisa sampai 5,18 persen, sedangkan nasional sekitar 5%. Belanja pemerintah di bidang infrastruktur, lanjutnya, juga akan mendorong geliat ekonomi daerah. Khusus di Jawa Tengah, infrastruktur dan konektivitas yang terus dibenhi serta kemudahan berinvestasi, menjadi daya dukung membuka banyak peluang. 4.1.3 Gambaran Ekonomi Kabupaten Kudus Kabupaten Kudus sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah, terletak diantara 4 kabupaten yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, sebelah selatan dengan Kabupaten Grobogan dan Pati serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Jepara. Secara administratif Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 Kecamatan dan 123 Desa serta 9 Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Kudus tecatat sebesar 42.516 hektar atau sekitar 1,31 persen dari luas Propinsi Jawa Tengah. Potensi ekonomi Kabupaten Kudus dapat dilihat dari struktur perekonomian yang didasari pada PDRB atas dasar harga berlaku. PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Kudus pada tahun 2016 sebesar 90,15 trilyun rupiah naik sebesar 6,54 persen sebelumnya. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya lapangan usaha Industri masih menjadi kontributor utama, sebagai pemberi andil terbesar dalam PDRB tahun 2016. Kontribusi lapangan usaha 22 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Industri Pengolahan untuk PDRB tahun 2016 atas dasar harga berlaku sebesar 81,06 persen, diikuti oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran,reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 5,37 persen. Sedangkan kontribusi dari lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha lainnya masih di bawah 5 persen, yakni sektor pertanian sebesar 2,36 persen, sektor konstruksi 3,27 persen, sektor keuangan sebesar 1,78 persen, sektor penyedia akomodasi dan makan minum 1,15 persen. Berikut tabel peranan PDRB menurut lapangan usaha 2012-2016. Lapangan Usaha



2012



Pertanian, kehutanan, dan 1,387,112 perikanan Pertambahan dan penggalian 61,739 Industri pengolahan 46,818,347 Pengadaan listrik dan gas 27,705 Pengadaan air, pengelolaan 12,172 sampah, limbah, dan daur ulang Konstruksi 1,823,412 Perdagangan besar dan eceran, 3,111,214 reparasi mobil dan sepeda Transportasi dan pergudangan 593,830 Penyediaan akomodasi dan makan 616,465 minum Informasi dan komunikasi 348,028 Jasa keuangan dan asuransi 896,868 Real estate 315,381 Jasa perusahaan 49,889 Pemerintah, pertahanan, jaminan 475,522 sosial wajib Jasa pendidikan 467,768 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 150,168 Jasa lainnya 285,082 Sumber: Data BPS Kabupaten Kudus 2017



23 | F S R S A i s y i y a h



2013



PDRB (dalam Rp juta) 2014



2015



2016



1,411,791



1,411,497



1,494,108



1,539,876



64,288 48,686,035 30,036



68,603 50,761,165 31,655



70,090 52,445,088 32,258



73,295 53,304,531 34,726



12,855



13,495



13,795



14,466



1,915,308



1,999,819



2,120,491



2,305,270



3,329,984



3,498,312



3,694,831



3,884,292



646,980



700,315



760,448



806,935



658,605



708,052



763,011



813,667



377,372 943,019 340,359 54,902



425,455 989,663 364,735 58,809



465,997 1,063,315 392,477 63,785



506,605 1,158,280 416,219 69,821



488,250



492,548



518,677



531,195



512,406 160,893 311,465



560,137 178,862 337,550



600,908 190,878 350,884



645,035 207,137 377,133



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 0.80%



0.31%



0.10% 0.62% 1.74% 1.22%



0.57% 0.97% 2.31%



0.76%



3.46%



Industri pengolahan Pengadaan listrik dan gas



0.11% Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang Konstruksi



1.21% 0.02%



Pertanian, kehutanan, dan perikanan Pertambahan dan penggalian



5.82%



0.05% 79.93%



Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda Transportasi dan pergudangan Penyediaan akomodasi dan makan minum Informasi dan komunikasi Jasa keuangan dan asuransi Real estate Jasa perusahaan



Presentase PDRB Kabupaten Kudus 2016



Pemerintah, pertahanan, jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa lainnya



4.1.4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator terpenting dalam analisis pembangunan suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunanaan faktor produksi utnuk menghasilkan output, maka proses ini pada akhirnya akan menghasilkan balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, diharapakan pendapatan masyarakat sebagai pemillik faktor produksi dapat mengingkat. Berikut grafik pertumbuhan ekonomi Kudus untuk periode 2013-2016.



24 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus (%) Periode 2013 - 2016 5.00% 4.50% 4.00% 3.50% 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00%



4.36%



4.43% 3.90% 2.53%



2013



2014



2015



2016



4.1.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang semakin berkembang, terjadi kenaikan jumlah penduduk di Kabupaten Kudus setiap tahunnya. Berikut ditampilkan tabel jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Kudus (dirinci menurut kecamatan). No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Kecamatan Kaliwungu Kota Jati Undaan Mejobo Jekulo Bae Gebog Dawe Total



Penduduk 2015 2016 93,457 94,616 97,961 98,363 106,256 108,103 73,932 74,631 74,754 75,818 105,955 107,336 71,423 72,627 101,789 103,005 105,776 107,000 831,303 841,499



Luas Area (km2) 32.713 10.473 26.298 71.770 36.766 82.917 23.322 55.060 85.837



Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 2015 2016 2,857 2,892 9,354 9,392 4,040 4,111 1,030 1,040 2,033 2,062 1,278 1,294 3,062 3,114 1,849 1,871 1,232 1,247



Sumber: Kabupaten Kudus dalam Angka 2017



Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Kota Kudus yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Jati. Hal tersebut sudah sesuai dengan target market Rumah Sakit Umum Aisyiah Kudus yang berlokasi di Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus.



25 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 4.2



Perkembangan Pelayanan Rumah Sakit di Kabupaten Kudus Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, Pemerintah



Daerah Kabupaten Kudus telah menyediakan pelayanan kesehatan berupa puskesmas dan rumah sakit. Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus mengelola satu rumah sakit. Dalam operasional rumah sakit Pemerintah Daerah didukung oleh tenaga dokter yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis. Berikut ditampilkan fasilitas kesehatan di Kabupaten Kudus. Fasilitas Kesehatan RSU RSB/RSIA Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Perawatan Puskesmas Keliling Klinik Total



Jumlah 6 3 19 41 10 56 35 170



Sumber: Data BPS Kabupaten Kudus 2017



4.3



Parameter Rumah Sakit di Sekitar Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus sebagai salah satu rumah sakit swasta di



Kabupaten Kudus yang telah mulai beroperasi sejak 1988. Keberadaan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus menjadi penambah bagi tersedianya layanan kesehatan di Kabupaten Kudus. Jumlah rumah sakit umum terdekat dengan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus sejumlah 2 rumah sakit dari 6 rumah sakit umum di Kabupaten Kudus, yaitu RSUD dr Loekmono Hadi, RS Mardirahayu. No 1 2 3 4 5 6



4.3.1



Nama Rumah Sakit RSUD dr Loekmono Hadi RS Mardirahayu RS Islam Sunan Kudus RS Nurusyifa RS Aisyiyah Kudus RS Kumala Siwi



Kelas B B C D D D



Alamat Jl dr Lukmonohadi No.19 Kudus Jl AKBP R Agil Kusumadya No.110 Kudus Jl Kudus Permai No.1 Kudus Jl Kudus Pati Km 10 Kudus Jl HOS Cokroaminoto No.248 Kudus Jl Jepara Km 6 Mijen Kudus



Prospek Pemasaran



Prospek pemasaran Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus sebagai berikut. 1.



Rumah sakit harus mampu bersaing dengan berbagai rumah sakit yang berada di sekitar. Untuk kawasan Kabupaten Kudus terhitung memiliki enam rumah sakit umum, dimana



26 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH keberadaan rumah sakit di Kabupaten Kudus bisa menjadi alternatif bagi pasien. Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus harus bisa memberikan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan rumah sakit terdekat. 2.



Keunggulan yang terkandung di dalam pelayanan harus lebih diutamakan untuk mengimbangi keberadaan rumah sakit yang sudah lama berdiri dan sudah lama dikenal masyarakat. Oleh karena itu, dalam pelayanan harus menjadikan suatu keunggulan sehingga mampu meningkatkan quality assurance yang dapat meningkatkan harga jual dan pangsa pasar terhadap potensi produk jasa pelayanan kesehatan yang akan diunggulkan.



3.



Dengan adanya fasilitas rumah sakit yang baru dan dengan segala peralatan yang terbaru, diharapkan menjadi nilai jual bagi Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus.



4.



Sebagai rumah sakit kelas D yang akan naik ke kelas C, saat ini sangat ketat persaingannya, maka potensi jasa pelayanan konsepnya harus dikaji agar bisa bersaing. Mengingat besarnya investasi untuk meningkatkan jasa, maka untuk dapat bersaing dipemasaran, dapat dilakukan hal-hal : a.



Memanfaatkan peluang sebagai suatu rumah sakit yang memiliki lokasi strategis di jalan utama.



b.



Harus mempunyai ciri khas yang berkarakter dan identitas sebagai rumah sakit, terutama dari segi pelayanan dan quality assurance (jaminan kualitas).



c.



Mengembangkan revenue management secara terarah.



d.



Memfokuskan pemasaran terutama dengan variasi yang lebih baik di pangsa pasar kelas satu sesuai pasar yang ada dengan jalan menambahkan bed dan memaksimalkan poliklinik.



4.3.2



Orientasi Pasar Berbagai pandangan/hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan strategi pemasaran



untuk suatu rumah sakit di wilayah perkotaan akan lebih difokuskan kepada pangsa pasar tertentu yang mana manajemen akan bertumpu kepada jaringan pemasaran yang telah dimiliki dan juga mengadakan kerjasama dengan corporate dan Pemerintah lokal yang mempunyai reputasi dan jaringan usahanya. Adapun, target pasar dari Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus sebagai berikut.



27 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH a.



Bisnis (corporate) i.



Kabupaten Kudus. Secara khusus, wilayah yang menjadi pasar Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus adalah Kecamatan Kota Kudus, Kecamatan Jati, Kecamatan Bae.



ii.



Daerah di sekeliling Kabupaten Kudus, seperti Kabupaten Pati, Jepara, Grobogan, dsb.



b.



c.



Pemerintah (government) i.



Departemen, BUMN



ii.



ABRI dan Pemda



Pasien Individual Untuk menggarap pasar pasien individual diperlukan kegiatan pengenalan dan pemasaran kepada masyarakat. Program edukasi kesehatan kepada masyarakat bisa menjadi cara yang cukup ampuh untuk membangun ikatan emosional bagi para warga calon pasien. Peningkatan kepercayaan masyarakat akan memberikan dampak yang cukup signifikan.



d.



Pasien Asuransi Swasta Pasien yang menjadi anggota asuransi dari perusahaan asuransi swasta bisa ditargetkan untuk mengisi kamar kelas I dan kamar VIP serta kelas di atasnya. Dengan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus dan ditunjang fasilitas rumah sakit yang masih baru akan menjadi daya tarik bagi pasien pemegang polis asuransi swasta.



e.



Pasien BPJS Secara umum pasien BPJS kesehatan akan menggunakan kamar kelas I, II dan III. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan finansial pasien. Untuk mensiasati pasar ini, maka Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudusharus menambah kapasitas jumlah kamar dan tempat tidur untuk kelas I, II dan III.



4.3.3 1.



Analisis Lama Tinggal (Length of Stay)



Dapat direfleksikan bahwa fasilitas yang mempengaruhi lama tinggal pasien adalah sebagai berikut. a.



Aksesibilitas, dapat diperjelas bahwa poin ini merupakan faktor dominan untuk menentukan betapa pentingnya aksesibilitas dari/ke untuk mencapai rumah sakit.



b.



Pelayanan prima dan keramahan menjadikan pasien nyaman untuk memastikan kesembuhannya.



28 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH c.



Yang termasuk sarana utama adalah kepuasan atas pelayanan para tenaga medis, staf rumah sakit, kenyamanan dan kebersihan, keindahan lingkungan sekelilingnya, kualitas makanan dan minuman, serta kualitas pengobatan yang prima.



2.



Sarana-sarana pendukung lainnya a.



Konsep arsitektur rumah sakit yang bagus dan menarik.



b.



Fasilitas pendukung dan penunjang yang berkualitas.



c.



Tersedianya alat transportasi untuk melayani kebutuhan pasien.



d.



Kamar yang berkualitas baik dengan fasilitas modern dan memadai.



4.3.4



Pemanfaatan Periklanan Sebagai Media Promosi Di dalam rangka peningkatan pemasaran maka peranan periklanan masih tetap penting



guna menyebar luaskan people awareness mengenai keberadaan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus tersebut. 1.



Media periklanan yang dipilih untuk usaha promosi yang dianggap potensial.



2.



Optimalisasi media website dan aplikasi appstore, misalnya untuk order konsultasi/periksa dokter.



4.3.5



Direct Mail Untuk menjaga kesinambungan hubungan dengan para pasien dan calon pasien perlu



tetap dijalankan dan cara yang cukup efisien adalah melalui direct mail. Direct mail ini perlu dilakukan secara teratur dan berkelanjutan untuk meyakinkan pasien dan calon pasien. Program direct mail yang perlu direncanakan dan dijalankan adalah 1.



Mengirim edukasi terkait kesehatan.



2.



Memberikan pelayanan konsultasi kepada masyarakat.



4.3.6



Public Relations Tugas utama adalah menunjukkan citra perusahaan yang baik di mata masyarakat baik



di dalam maupun di luar negeri. Usaha-usaha yang diperlukan adalah 1.



Membuat dokumentasi aktivitas rumah sakit sebagai bahan press release.



2.



Membina hubungan yang baik dengan majalah kesehatan dalam/luar negeri sebagai bahan promosi.



29 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB V ANALISIS INDUSTRI, RISIKO USAHA, DAN SWOT 5.1



Analis Industri



5.1.1



Ancaman Pesaing Baru Untuk masuk dalam usaha business rumah sakit, memerlukan investasi yang cukup



besar. Bangunan, fasilitas medis, dan tenaga medis sangat berpengaruh terhadap segmen pasar yang menjadi targetnya. Regulasi Pemerintah atas pendirian rumah sakit yang cukup banyak dan rumit menjadi hambatan tersendiri bagi pendatang baru. Sehingga ancaman pendatang baru rumah sakit, khususnya di wilayah Kota Kudus akan sangat kecil. 5.1.2



Kompetisi Dalam Industri Fasilitas rumah sakit di Kota Kudus masih standar. Keberadaan RSU Aisyiyah Kudus



yang telah cukup lama berdiri dan memiliki sertifikat penetapan rumah sakit tipe D dan memiliki poliklinik dan peralatan medis yang modern serta merupakan amal usaha Muhammadiyah cukup memberikan tingkat persaingan tersendiri bagi RSU Aisyiyah Kudus. Setiap rumah sakit di Kota Kudus memiliki pangsa pasar sendiri, sehingga dirasakan tidak ada persaingan yang begitu ketat antar rumah sakit di Kota Kudus. 5.1.3



Posisi Tawar Pasien Pasien tidak memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tawar



rumah sakit, mengingat tingginya permintaan penyediaan sarana rumah sakit dan keberadaan BPJS Kesehatan. Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat BOR rumah sakit di Kota Kudus yang relatif tinggi, terutama untuk kelas I dan III.



5.1.4



Posisi Tawar Pengelola Rumah Sakit Dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan



keberadaan BPJS Kesehatan yang memfasilitasi biaya pengobatan masyarakat mengakibatkan tingginya animo masyarakat untuk berobat ke rumah sakit jika mengalami gangguan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan pihak pengelola memiliki posisi tawar yang lebih baik.



30 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 5.1.5



Produk Substitusi Fungsi rumah sakit, sebagai penyedia jasa pengobatan yang mampu menyediakan



pelayanan menyeluruh bagi pasien, dengan segala kelengkapan tenaga medis, non medis, peralatan yang lengkap tidak dapat digantikan oleh produk lain. 5.1.6



Kepentingan Stakeholders Kekuatan stakeholders lainnya mempunyai pengaruh yang cukup besar. Pemerintah,



baik pusat maupun daerah adalah pihak yang paling berpengaruh dalam hal ini, terutama dalam menetapkan peraturan-peraturan terkait dengan industri jasa kesehatan, terutama rumah sakit. 5.2



Analisis Risiko



5.2.1



Persaingan Bisnis Industri Rumah Sakit Risiko persaingan merupakan risiko yang selalu dihadapi di setiap jenis usaha dan



mempunyai pengaruh yang sangat besar apabila rumah sakit tidak melakukan suatu langkah inovatif dan meningkatkankan sarana dan prasarana rumah sakit, maka persaingan usaha jasa rumah sakit akan cenderung sehat. Oleh karena itu, RSU Aisyiyah Kudus perlu mengantisipasinya dengan pembangunan gedung rumah sakit baru, perluasan lahan parkir, dan meningkatkan fasilitas dan alat kesehatan yang ada di rumah sakit. 5.2.2



Nilai Tukar Valuta Asing Perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing ikut mempengaruhi kinerja karena



berakibat meningkatnya beban usaha berupa pembelian peralatan kesehatan dan obat-obatan yang pada umumnya menggunakan bahan baku impor berbasis dolar kendati diperoleh dari pemasok lokal.



5.2.3



Penghentian Izin Operasi Suatu



kondisi



tertentu



bisa



mengakibatkan



dibekukannya



atau



dihentikannya



operasional rumah sakit oleh regulator dalam hal ini adalah Pemerintah. 5.2.4



Terjadinya Mal Praktek Risiko terjadinya mal praktek dapat mengakibatkan citra yang buruk bagi rumah sakit.



Citra yang buruk dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat akan menurun terhadap 31 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH pelayanan rumah sakit. Jika tingkat kepercayaan masyarakat menurun untuk mengembalikan lagi dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar. 5.2.5



Pemogokan Tenaga Kerja Usaha rumah sakit adalah industri yang memproduksi jasa pelayanan yang dihasilkan



oleh sumber daya manusia. Oleh karena itu, tenaga kerja adalah indikator makro yang perlu diperhatikan dan dipelihara dengan baik. Apabila terjadi pemogokan tenaga kerja maka dapat menyebabkan terganggunya proses operasi yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan kinerja rumah sakit tersebut. 5.2.6



Kebakaran Keberadaan



obat-obatan



dan



alat



medis



yang



mudah



terbakar



memberikan



kemungkinan terjadinya kebakaran. Adanya alkohol, bahan obat, tempat tidur, fasilitas listrik harus diantisipasi jika terjadi sebuah kebakaran.



5.2.7



Sumber Tenaga Listrik Gangguan



sumber



tenaga



listrik



dapat



menyebabkan



terhambatnya



kegiatan



operasional. Untuk mengantisipasi gangguan sumber tenaga listrik perlu dipersiapkan pembangkit tenaga listrik sendiri dari genset yang berfungsi sebagai stand by genset. 5.2.8



Risiko Kekurangan obat-obatan Risiko kekurangan obat-obatan masuk dalam kategori risiko sedang. Kekurangan obat-



obatan secara pasokan kecil kemungkinan, karena banyak pabrik-pabrik farmasi di Indonesia atau obat-obatan yang di produksi di luar negeri. Risiko kekurangan obat-obatan berkaitan dengan kenaikan harga obat-obatan yang bisa dijangkau oleh pasien.



5.2.9



Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi Jika proyeksi yang dibuat tidak tercapai maka akan berakibat kepada terhambatnya



pengembalian pinjaman.



32 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 5.3



Analisis SWOT



5.3.1



Strength (Kekuatan)



1.



RSU Aisyiyah Kudus memiliki peralatan yang terbaru, bangunan baru dan kenyamanan di atas rumah sakit yang ada khususnya wilayah Kota Kudus.



2.



RSU Aisyiyah Kudus merupakan amal usaha Muhammadiyah, sehingga operasional masih dibawah pengawasan Muhammadiyah.



3.



RSU Aisyiyah Kudus memliki tenaga medis dan non medis yang andal.



4.



RSU Aisyiyah Kudus dukung sumber daya manusia yang baik terdidik dan terampil. Key person memiliki pengetahuan dalam mengelola bisnis rumah sakit.



5.



RSU Aisyiyah Kudus masih memiliki tanah dan bangunan yang bisa dikembangkan untuk lebih menunjang pelayanan rumah sakit.



5.3.2 1.



Weakness (Kelemahan)



Letak RSU Aisyiyah yang dipinggir Jalan HOS Cokroaminoto Kudus menjadikan rumah sakit memiliki lahan parker yang sempit, berdasarkan kondisi diatas rumah sakit berencana untuk memperluas lahan parker yang ada.



2.



Masih terbatasnya ketersediaan tempat tidur dan fasilitas-fasilitas pendukung jasa pelayanan kesehatan seperti kamar operasi sehingga beberapa pasien terpaksa mengalami penolakan atau menunggu tersedianya kamar perawatan.



5.3.3 1.



Opportunity (Kesempatan)



Masih minimnya fasilitas kesehatan dan rumah sakit di wilayah Kabupaten Kudus, sehingga membuka peluang bagi RSU Aisyiyah Kudus untuk berkembang. Kabupaten Kudus memiliki 6 rumah sakit umum namun karena letak rumah sakit di tengah kota, dengan fasilitas yang memadai menjadikan RSU Aisyiyah Kudus menjadikan rujukan masyarakat dalam berobat.



2.



Program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan memberikan peluang bagi RSU Aisyiyah Kudus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan para pekerja di wilayah Kabupaten Kudus.



33 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH 5.3.4 1.



Threat (Ancaman)



Perkembangan klinik-klinik yang ada menjadi rumah sakit atau pengembangan rumah sakit di Kota Kudus atau luar Kudus untuk membuka cabang di Kota Kudus akan menjadi ancaman tersendiri bagi kelangsungan usaha jasa kesehatan RSU Aisyiyah Kudus. Namun ancaman ini akan tereduksi dengan perkembangan jumlah penduduk, berkembangnya wilayah hunian di kawasan Kota Kudus, dan pertumbuhan industri di sekitar Kota Kudus.



34 | F S R S A i s y i y a h



Feasibility Study Pembangunan Gedung RS AISYIYAH BAB VI LEGALITAS 6.1



Legalitas Usaha Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kudus



Nama Perusahaan



: Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Kudus



Alamat



: Jalan HOS Cokroaminoto No.248 Kudus



Group



: Muhammadiyah



Legalitas



:







Piagam



Pendirian : 19/XI/42/KES/88 tgl 22 Juni 1988



AUM •



Ijin Operasional



: No. 502.9.1/001/2016 tgl 05.08.2016







Penetapan Kelas



: Kepmenkes Ri No. HK.03.05/I/185/12 tgl 27.01.2012 (Kelas D)







Ijin Lingkungan



: No.660.1/1866/09.04/2017 tgl 03.11.2017







NPWP



: 01.462.338.3-506.000 an Rumah Sakit Aisyiyah Kudus







Ijin Gangguan HO



: No.502.6/087/2016 tgl 22.06.2016







Surat



keterangan : 03/SKL-400.9/IV/2012 tgl 14.04.2012



Lokasi



35 | F S R S A i s y i y a h



Perhitungan Kelayakan Investasi Pembangunan Gedung Baru RS Aisyiyah



-



(dalam Juta Rupiah) Total project Self financing Kebutuhan pembiayaan



32,825.22 7,825.22 25,000.00



100.0% 23.8% 76.2%



Cost of fund = (Porsi SF x eq Bunga Deposito) + (Porsi Fasilitas Kredit x Suku Bunga KI) Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10 Total



Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10



EAT 589.21 1,793.53 2,723.29 4,259.30 6,176.53 4,416.90 4,488.24 5,180.06 4,452.88 4,532.77 38,612.71



Depresiasi 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 1,641.26 16,412.61



(25,000.00) 2,230.47 3,434.79 4,364.55 5,900.57 7,817.79 6,058.16 6,129.50 6,821.32 6,094.14 6,174.03



Proceeds 2,230.47 3,434.79 4,364.55 5,900.57 7,817.79 6,058.16 6,129.50 6,821.32 6,094.14 6,174.03 55,025.32



2,230.47 5,665.26 10,029.81 15,930.38 23,748.17 29,806.33 35,935.83 42,757.15 48,851.29 55,025.32



BIAYA PENYUSUTAN GEDUNG BARU Bangunan



Proceeds + Residu 15.07% IRR 2,971.39 NPV KESIMPULAN Diskon Factor Payback Period Nett Present Value IRR PI



12.62%



12.62% 7 tahun 7 bulan 2,971.39 (dalam Jutaan Rupiah) 15.07% 1.09



32,825