FGD 3 - KKP-28mei18-Hotel Veranda-Jkt [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

D I R E K T O R AT P E R E N C A N A A N TATA R U A N G D I R E K T O R AT J E N D E R A L TATA R U A N G KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL



2001



2007 2003



2005



Penyusunan Materi Teknis RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN) PACANGSANAK (PAngandaran-KalipuCANG-Segara Anakan-NusA Kambangan)



2012



Identifikasi/Temuan Aspek Keanekaragaman Hayati Jakarta, 28 Mei 2018



Outline (1) Pendahuluan (Mandat Kebijakan Nasional) (2) Proses & Prosedur Penyusunan RTR KSN



(3) Profil Umum & Cakupan KSN Pacangsanak (4) Temuan Awal Terkait Aspek Keanekaragaman Hayati di KSN Pacangsanak



(khususnya Segara Anakan dan Nusa Kambangan) (5) Persoalan Kawasan Segara Anakan



(6) Indikasi Isu Strategis (7) Pointer Diskusi : KONSERVASI & KEANEKARAGAMAN HAYATI KSN PACANGSANAK (Potensi Perikanan dan Ekosistem Mangrove)



2



Pendahuluan  Definisi KSN  Mandat Kebijakan Nasional



2001



2007 2003



2005



2012 3



Pendahuluan Kawasan Strategis Nasional (KSN):



Wilayah (yang memiliki fungsi utama) yang PENATAAN RUANGNYA DI PRIORITASKAN karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,



pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yg ditetapkan sbg warisan dunia.



Kedudukan RTR KSN PACANGSANAK



• RTRWN • RTR PULAU/KEPULAUAN • RTR KSN PANCANGSANAK



(LINGKUNGAN HIDUP)



Menjadi Acuan Pasal 22 ayat (1) huruf a UUPR Pasal 25 ayat (1) huruf a UUPR



• RTRW PROVINSI • RTRW KAB/KOTA



Harus Memperhatikan Pasal 19 UUPR



RPJPN



(2005-2025)



RPJMN



(2010-2014)



Menjadi Pedoman Pasal 20 ayat (2) UUPR Menjadi Pedoman Pasal 20 ayat (2) UUPR



4



Kebijakan Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) (RTRWN PP 13/2017 : Perubahan PP 26/2008 tentang RTRWN):  KSN Kawasan Pacangsanak dari sudut kepentingan FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP ditetapkan dengan kriteria: a



merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati



b



merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan



c



memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara



d



memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro



e



menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup



f



rawan bencana alam nasional



g



sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan



 Indikasi Program : - Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup, pada tahun 2010-2014



 Arahan Pengendalian: Arahan Peraturan Zonasi, Arahan Perizinan, Arahan Insentif Disinsentif, Arahan Sanksi 5



MANDAT KEBIJAKAN TATA RUANG • RTRWN (PP 13/2017) KSN PACANGSANAK (Pangandaran-Kalipucang-Segara Anakan-Nusa Kambangan); Kep Lingkungan Hidup (Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan) • Perda 22/2010 (RTRWP Jawa Barat) : KSP Pangandaran Kep. Pertumbuhan Ekonomi • Perda 6/2010 (RTRWP Jawa Tengah) : • KSP Pacangsanak Kep. Pertumbuhan Ekonomi • KSP Segara Anakan  Kep. Lingk Hidup • Perda 9/2011 (RTRW Kab Cilacap): • Kws Suaka Alam Laut Segara Anakan (5.973 Ha di Kec Kampung Laut) • Kws Pariwisata Segara Anakan di Kec Kampung Laut • KSK Lingk Hidup :  Kws Segara Anakan



 Pulau Nusa Kambangan



Keunikan karakteristik wilayah (tingginya biodiversitas sumberdaya alam) vs ketergantungan masyarakat untuk pemanfaatan ekonomi wilayah LSA dan sekitarnya



6



Proses & Prosedur Penyusunan RTR KSN  Tata Cara Penyusunan KSN (Permen PU No 12/2015)  Kerangka Pikir/Alur Penyusunan Matek RTR KSN PACANGSANAK  Pelaksanaan FGD Temu Pakar/Sektor : nilai strategis – isu – updating data 7



Permen PU No 12 Tahun 2015:



Pedoman Penyusunan RTR KSN



PERSIAPAN & KAJIAN AWAL Review Matek 2011 • Buku Data & Analisa • Buku Rencana • Album Peta



FGD 1 : Pendalaman Nilai & Isu Strategis



• Isu Utama: Fisik/Lingk/Ekosistem • Isu lainnya :dampak Ekonomi, Sosial Budaya, keamanan(LP Nusa Kambangan)



Kajian Hasil Penelitian (jurnal, artikel, dll)



ANALISIS MUATAN RTR KSN (penyesuaian & penguatan) • • • •



• • • • •



Nilai Penting & Isu Strategis Delineasi KSN Konstelasi Regional (wilayah pengaruh) Analisis Fisik/Lingk (daya dukung, daya tampung, Kinerja DAS, lahan kritis, dll) Analisis konteks KSN (keanekaragaman hayati, sedimen, ekosistem laguna, kebencanaan, dll) Analisis kependudukan (proyeksi) Analisis Ekonomi Wilayah Rumusan potensi, masalah, peluang, tantanganinput TUJAKSTRA ..dll



FGD 2 (Daerah) : Penyepakatan Delineasi & Hasil Fakta Analisa



Kerangka Pikir Penyelesaian



RTR KSN PACANGSANAK



PENYEMPURNAN MUATAN MATEK RTR KSN • • • • •



TUJAKSTRA Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang KSN Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang • Kelembagaan Pengelolaan



KONSULTASI PUBLIK



Review RTR Terkait RTRWN, RTR Pulau Jawa Bali, RTRW Jabar, RTRW Jateng, RTRW K/K di Pacangsanak



SURVEY, UPDATING DATA, KLARIFIKASI ISU STRATEGIS • Survei Pusat (K/L) • Survei Daerah (statistik daerah +klarifikasi isu) • Pelengkapan database Peta (Dasar & tematik skala 25.00050.000) • Citra Historis dan Terbaru (LAPAN)



KONSEP MUATAN RTR KSN • Konsep TUJAKSTRA (respons & adaptif terhadap isu strategis)



• Konsep pengembangan KSN: arahan struktur & pola ruang KSN • Konsep Arahan Pemanfaatan Ruang • Konsep Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang • Konsep Kelembagaan Pengelolaan



FGD 3 - Temu Pakar (Pusat) : Konsep RTR KSN FGD 4 (Pusat) : Konsep RTR & Program K/L FGD 5 (Daerah) : Konsep RTR & Program Daerah



FINALISASI MATERI TEKNIS • Buku Data & Analisa • Buku Rencana • Album Peta



RAPERPRES (penyesuaian) • Batang Tubuh • Lampiran



Indikasi Isu Strategis dalam Sistem Wilayah (ALAM/FISIK & SOSIAL EKONOMI)



PACANGSANAK Isu ALAM/FISIK LINGKUNGAN



Erosi & Sedimentasi Sungai



Tata Ruang Air (Berbasis DAS)



Sistem DAS (DAS Citanduy sbg 1 kesatuan Hulu-Hilir)



Konservasi Hulu



Sawah Beririgasi & Pola Pengelolaan Pertanian



Kebencanaan & Aspek Geologi (Longsor, Banjir,Sesar/Patahan)



PACANGSANAK



(Pangandaran- KalipucangSegara Anakan-Nusa Kambangan)



Penyempitan & Pendangkalan Laguna



Sistem Pesisir (Laguna SA, Pesisir Pantai, Nusa Kambangan)



Berkurangnya Keanekaragaman Hayati & Potensi SDA Pesisir/Kelautan Pariwisata (Dampak thd Pangandaran & Potensi Wisata Cilacap/SA) Keberadaan LP Nusa Kambangan sbg Aset Negara (Lingk vs Keamanan)



Isu SISTEM EKONOMI & SOSIAL BUDAYA : • Peningkatan Jumlah Penduduk • Kesejahteraan nelayan (produksi ikan menurun) • Kesehatan (air bersih dan sanitasi) • Konflik Sosial • Konflik penggunaan lahan (Tanah Timbul) • Inkonsistensi kebijakan/legal • ..dll



FGD : Pendalaman Nilai & Isu Strategis



No



Indikasi Isu Strategis (keyword)



Indikasi Narasumber Utama



1



Erosi & Sedimentasi (22 Feb 2018)



• Pusat Oseanografi – LIPI • Dit Perenc. & Evaluasi Pengendalian DAS - KLHK



2



Pengelolaan DAS / Tata Ruang Wilayah Berbasis DAS (diskusi BBWS Citanduy survey Lapangan :24-28 April 2018)



• Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy • Ditjen SDA-Kemen PUPR:  Dit. Bina Penatagunaan SDA  Dit. Sungai dan Pantai  Dit. Bina Operasi & Pemeliharaan • Dit Perenc. & Evaluasi Pengendalian DAS - KLHK • Akademisi (Sipil &/Planologi), misal : ITB



3



Keanekaragaman Hayati & Potensi SDA Pesisir



• Kelompok Lingk/Akademisi/Lembaga Penelitian (Mis : WWF, WALHI,dll) • Kemen LHK : Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen Konservasi SDA dan Ekosistem • Kemen Kelautan & Perikanan : Pusat Riset Perikanan, Pusat Riset Kelautan (BRSDM KKP), Ditjen. Pengelolaan Ruang Laut • Kemen. PPN/Bappenas : Dit. Lingk Hidup dan Dit.Kelautan & Perikanan



4



Kebencanaan & Geologi (Banjir, Longsor/Gerakan Tanah, Tsunami)



• Badan Geologi- Kem. ESDM • Ditjen SDA- Kemen PUPR & BBWS Citanduy • Akademisi (Geologi-UNPAD, dll)



5



Pertanian (Lahan Sawah Beririgasi, Pertanian Lahan Kering, dll)



• Kemen. Pertanian :  Biro Perencanaan (Setjen)  Dit. Irigasi Pertanian-Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian • Ditjen SDA :  Dit Irigasi & Rawa  Dit. Bina Operasi & Pemeliharaan



6



Aspek Lainnya (Hankam, Pariwisata, Ekonomi SosBud)



• Kemen. Pariwisata • Kemen HumHAM • Akademisi/Peneliti (UNPAD, IPB)



CAKUPAN WILAYAH



Pancangsanak



SEGARA ANAKAN: Laguna dan Kawasan Keanekaragaan Hayati: • Hutan Mangrove terluas di P. Jawa • Jenis Ikan Endemik



ADMINISTRASI: Kab.Tasikmalaya, Kab.Majalengka, Kab.Kuningan, Kab.Ciamis, Kab.Pangandaran, Kab.Banyumas, Kab.Cilacap, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar



DAERAH ALIRAN SUNGAI: • DAS Citanduy • DAS Cibereum • DAS Cimeneng



Indikasi Deliniasi wilayah P. NUSAKAMBANGAN: • Pulau Kecil Terluar • 7 Lembaga Permasyarakatan (hankam)



PANGANDARAN: Kawasan Pariwisata



12



Situasi lokasi Laguna Segara Anakan



Segara Anakan



Lokasi : • Jawa Barat (Kecamatan Kalipucang – Kabupaten Pangandaran); dan • Jawa Tengah (Kecamatan Patimuan & Kec Kampung Laut- Kabupaten Cilacap) 13



Batas Pengelolaan Segara Anakan Dasar : Perda No 23 Tahun 2000 tentang Penetapan Kawasan Segara Anakan Luas : 34.018 Ha terdiri dari : • Daratan : 26.780 Ha • Perairan : 7,237 Ha • P. Nusakambangan : 11.511 Ha Luas Kawasan Hutan : Tanah Timbul Perhutani : 9.989,50 Ha BKSDA ( P Nusakambangan ) : 1.206,50 Ha Luas Tanah timbul di luar Perhutani : 4.546 Ha



JUMLAH PENDUDUK (2015) Desa/Kel a. Klaces



Sumber : Paparan Bupati Cilacap, 2014



Laki Laki Perempuan



Jumlah



759



789



1,545



b Ujungalang



2,819



2,356



5,175



c Ujungagak



2,268



2,277



4,545



d Panikel



2,930



2,866



5,759



e Kutawaru



5,119



5,146



10,265



14



Temuan Awal Aspek Keanekaragaman Hayati di Segara Anakan dsk  Ekosistem: 1. 2. 3. 4.



Laguna Estuaria Mangrove Delta



 Sumber Daya : 1. SD Hayati : Flora & Fauna 2. SD Non Hayati : Air, Sedimen, Pasir 3. SD Buatan/Lainnya : Pariwisata, Transportasi 15



Ekosistem di Kawasan Segara Anakan 1. Ekosistem Laguna • Secara geografis, laguna terpisah dengan laut oleh endapan/timbunan pasir dan batu/kerikil • Substrat lebih banyak dipengaruhi daratan daripada yang dari laut • Laguna disebut juga “margino-litoral” : kadar salinitas dipengaruhi air laut dan air tawar



2. Ekosistem Estuaria • Salah satu bentuk/tipe pada muara sungai • Kondisi hidrodinamisme dipengaruhi : aliran air sungai & arus pasang surut laut • Daerah hilir sungai/estuaria : hidup organisme air payau • Estuaria dengan ciri mangrove : tempat berlindung dan kaya nutrisi untuk berbagai jenis biota



3. Ekosistem Mangrove • Mangrove di Segara Anakan merupakan yang terluas di Pulau Jawa dengan keanekaragaman jenis paling banyak (LPP Mangrove, 1998) • Fungsi Mangrove: nursery ground, feeding ground, spawning ground berbagai jenis ikan, udang, biota laut (DG Bengen, 199)



4. Ekosistem Delta • Wilayah hilir sungai dengan endapan dari aliran sungai yg terakumulasi • Endapan dapat juga berasal dari erosi pantai • Delta di Segara Anakan disebabkan endapan sungai Citanduy (terbesar), S. Cibeureum, Cimeneng, Cikonde



16



Dimana Letak Keunikan Laguna Segara Anakan …?



 Di seluruh dunia hanya ada 13% daerah lagunaSegara Anakan salah satu yg ditetapkan sebagai ekosistem pesisir yang unik &/rentan terhadap perubahan  Merupakan estuaria semi tertutup Secara geografis terpisah oleh Pulau Nusa Kambangan ( sbg barrier dg Samudera Hindia); hubungan dengan laut terjadi melalui 2 kanal (Plawangan Barat & Timur)  Secara keseluruhan vegetasi mangrove di Indonesia 89 jenis  26 jenis ada di Segara Anakan & memiliki keanekaragaman tinggi (LPP Mangrove, 1998)  Sebagai area “parkir air” dari aliran 4 sungai (Citanduy, Cimeneng, Cikonde, dan sungai kecil lainnya) keseimbangan daya dukung perairan untuk mencegah banjir di daratan bagian hilir 17



Sumber Daya Kawasan Segara Anakan HAYATI



NON HAYATI



Perkembangan Luas Mangrove di Segara Anakan Tahun Penelitian 1974 LPP Mangrove (1998) 1978 LPP Mangrove (1998) 1994 Perhutani BKPH Rawa Barat dan Rawa Timur (1994) 1998 Interprestasi satelit citra Landsat yang dilakukan oleh LPP Mangrove pada tahun 1998 2003 Interprestasi satelit citra Landsat TM yang dilakukan oleh BPKSA 2008 Interprestasi satelit citra Spot 5 yang dilakukan oleh KPSKSA



Luasan 15.551 ha 10.975 ha 8.975 ha 8.829 ha



8.359 ha 8.495 ha



BUATAN 1. Flora di SEGARA ANAKAN: • Didominasi oleh Mangrove • Pola penyebaran : memanjang dari pinggir sungai ke arah darat membentuk kawasan hutan • Formasi Struktur tk semai/seedling (ukuran kecambah tinggi