16 0 587 KB
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda) SKRIPSI
Oleh:
Syarif Hidayatullah 1531811046
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA 2019
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda) NAMA : SYARIF HIDAYATULLAH NIM : 1531811046 Telah Dibimbing dan Disetujui untuk Dimunaqosahkan di Depan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda
Samarinda,5 September 2019 M
Pebimbing I
Pebimbing II
Dr. Bambang Iswanto M.H NIP. 197405271999031004
Dedy Mainata, SE, M.Ag NIDN. 2022057603
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda
Dr. Hj. Darmawati, M.Hum NIP. 19701025 199402 2 001
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada Karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda) NAMA : SYARIF HIDAYATULLAH NIM
: 1531811046
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda Pada Tanggal 12 September 2019 SUSUNAN TIM PENGUJI (Ketua Tim)
: Dr. H. Moh. Mahrus,S. Ag, M. HI
(Penguji Utama): Dr. H. Moh. Mahrus,S. Ag, M. HI (Penguji I)
: Mursyid, M.SI
(Penguji II)
: Fitria Rahmah, S.E.I.,MA
(Sekretaris)
: Tikawati, SE.,M.Si Samarinda, 12 September 2019 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda
Dr. Hj. Darmawati, M.Hum NIP : 19701025 199402 2 001
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Syarif hidayatullah
NIM
: 1531811046
Jurusan
: Perbankan Syariah (PS)
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda)”, ini adalah hasil karya sendiri. Jika ternyata skripsi ini merupakan karya orang lain, maka saya bersedia dituntut secara hukum dan gelar sarjana saya dicabut. Demikan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Samarinda,5 September 2019 Yang Menyatakan
Syarif Hidayatullah NIM. 1531811046
RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama
: Syarif Hidayatullah
NIM
: 1531811046
Tempat, Tanggal Lahir
: Tanjung Redeb, Berau, 29 Juni 1996
Alamat
: Jl. Karang Ambun No. 1 Tanjung Redeb, Berau
Jurusan
: Perbankan Syariah (PS)
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Pendidikan
:
1. SD Negeri 001 Tanjung Redeb Berau (2008) 2. MTsN Tanjung Redeb , Berau (2011) 3. MAN Berau (2014) 4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Kalimantan Timur tahun 2019. Data Orang Tua 1. Ayah
: Kaspul Anwar
2. Ibu
: Aramlah
3. Alamat
: Jl. Karang Ambun No. 1 Tanjung Redeb, Berau
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan secara khusus kepada kedua orang tua yaitu bapak Kaspul Anwar, ibu Aramlah dan seluruh keluarga, serta sahabat-sahabat penulis yaitu Razak Syahbani, Muhammad Munir Alval, Moh. effendi, Andre Egi Giovano, Seluruh Anggota kontrakan Tabungan Syurga dan kawan Perbankan Syariah 2015 yang telah banyak membantu dan memberi dorongan baik berupa material maupun spiritual dan juga do’a selama penulis menempuh studi dan penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini juga penulis persembahkan kepada guru-guru dan dosen-dosen serta seluruh akademitas yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan do’anya kepada penulis. Serta teman-teman angkatan 2015 khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda
MOTTO
ِ وقُ ِل ْاعملُوا فَسَيرى اللَّهُ َعملَ ُكم ور ُسولُهُ والْم ْؤِمنُو َن و َسُترُّدو َن إِىَل َعامِلِ الْغَْي َّه َاد ِة َ ب َوالش ُ َ ََ ْ َ َ َ َ ََ َ َفُينَبِّئُ ُك ْم مِب َا ُكْنتُ ْم َت ْع َملُو َن Dan, katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka, Allah dan Rasul-Nya, serta orangorang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” QS. At-Taubah (9) : 105
"To make something special you just have to believe it’s special." Untuk membuat sesuatu yang spesial, kamu cuma perlu percaya bahwa itu spesial . “Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan.” -Imam Syafi’i-
ABSTRAK Syarif Hidayatullah, 2019. Pengaruh latar belakang pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan bank BNI Syariah KC Samarinda. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Jurusan Perbankan Syariah (PS) Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini di bimbing oleh Bapak Dr. Bambang Iswanto, M.H, dan Bapak Dedi mainata, SE. M.Ag Didalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Bank BNI Syariah KC Samarinda dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yaitu yang paling utama adalah kinerja karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Latar belakang pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah populasi yaitu 30 responden. Adapun teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan penulis adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan softeware SPSS 23. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan (X1) secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Pelatihan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Latar Belakang Pendidikan dan Pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Besar pengaruh latar belakang pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja adalah 0,612 atau 61,2%. Kata Kunci : Latar Belakang Pendidikan, Pelatihan , Kinerja Karyawan
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat,dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi kasus pada Karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda)” telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini. Penulis yakin, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya pertolongan dari Allah Swt dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan terima kasih kepada : 1.
Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd selaku Rektor IAIN Samarinda
2.
Dr. Hj. Darmawati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3.
Parno, SE. M.SI selaku ketua Jurusan Perbankan Stariah.
4.
Tikawati, SE, M.SI selaku seketaris Jurusan Ekonomi Syariah.
5.
Dr. Bambang Iswanto M.H dan Dedi Mainata S.E, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang mana telah memberikan segala ilmu, waktu, tenaga, dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
6.
Segenap dosen dan karyawan khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Samarinda.
7.
Bapak Kaspul Anwar dan Ibu Aramlah selaku orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non-materi. Penulis yakin, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari siapa saja. Besar harapan penulis, skripsi ini bisa bermanfaat kepada pihak-pihak terkait secara khusus, dan bagi semua pembaca secara umum. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin
Samarinda, 5 September 2019
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii SURAT KETERANGAN REVISI iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iv RIWAYAT HIDUP PENULIS v HALAMAN PERSEMBAHAN vi MOTTO vii ABSTRAK viii KATA PENGANTAR ix DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
7
E. Kajian Pustaka
8
F. Sistematika Penulisan
11
BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang Pendidikan
13
1. Jenjang Pendidikan
14
2. Spesifikasi/Jurusan Keilmuan
16
B. Pelatihan
17
1. Pengertian Pelatihan
17
2. Prinsip pelatihan
18
3. Tujuan Pelatihan
18
4. Manfaat Pelatihan
19
5. Jenis dan Metode Pelatihan
19
6. Kebutuhan Pelatihan
21
7. Faktor – Faktor yang Berperan dalam Pelatihan
21
C. Kinerja
22
1. Pengertian Kinerja
22
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
23
3. Penilaian Kinerja
25
4. Aspek - Aspek Penilaian Kinerja
26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
28
B. Populasi
28
C. Sumber Data
29
D. Hipotesis
31
E. Teknik Pengumpulan Data
31
F. Kerangka Teoritis
34
G. Definisi Operasional
35
H. Instrumen Penelitian
35
I. Teknik Analisis Data
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian
44
B. Hasil Penelitian
52
C. Pembahasan
71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
76
B. Saran
77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL 1.1 Penelitian Terdahulu
8
4.1 Jumlah Karyawan
48
4.2 Jenis Kelamin Responden
50
4.3 Pendidikan Responden
51
4.4 Usia Responden
52
4.5 Tanggapan Responden Mengenai latar belakang pendidikan
53
4.6 Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan
54
4.7 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan
55
4.8 Uji Validitas
56
4.9 Uji Reliabilitas
58
4.10 Hasil Uji Normalitas
59
4.11 Hasil Uji Multikolinieritas
60
4.12 Hasil Uji Autokorelasi
61
4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
62
4.14 Hasil Uji Linieritas latar belakang pendidikan
63
4.15 Hasil Uji Linieritas pelatihan
63
4.16 Hasil Uji Regresi
65
4.17 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
67
4.18 Hasil pengolahan SPPS uji T
68
4.19 Hasil pengolahan SPPS uji F
70
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Kuisoner Penelitian
Lampiran 2
: Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3
: Hasil Jawaban Responden Berdasarkan MSI
Lampiran 4
: Uji Validitas
Lampiran 5
: Uji Reliabilitas
Lampiran 6
: Uji Normalitas
Lampiran 7
: Uji Multikolinieritas
Lampiran 8
: Uji Autokorelasi
Lampiran 9
: Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 10
: Hasil Uji Koefisien Determasi R2
Lampiran 11
: Hasil Uji t
Lampiran 12
: Hasil uji f
Lampiran 13
: Hasil uji Regresi berganda
Lampiran 14
: table r
Lampiran 15
: table Durbin Watson
Lampiran 16
: Surat Balasan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan berdasarkan prinsip syariah ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No. 7 Tahun 1992 dan UU No. 10 Tahun 1998 dan perubahan Undang-undang terbaru tentang perbankan syariah tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008. Dimana perbankan syariah menurut UU No. 21 Tahun 2008 adalah “segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”. Dan Bank Syariah menurut undang-undang tersebut adalah “bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah1, Atau dengan kata lain bank yang beroperasinya dengan tata cara yang mengacu pada ketentuan-ketentuan Islam (al-Qur’an dan al-Hadist). Sebagaimana firman Allah SWT dalam al- Qur’an surat al-Baqarah ayat 275:
ِ الربا الَ ي ُقومو َن إِالَّ َكما ي ُق ِ َّ ِ س ِّ وم الَّذي َيتَ َخبَّطُهُ الشَّْيطَا ُن م َن الْ َم ُ َ َ ُ َ َ ِّ ين يَأْ ُكلُو َن َ الذ ِ ِّ َح َّل اللّهُ الَْبْي َع َو َحَّر َم ِّ ك بِأَن َُّه ْم قَالُواْ إِمَّنَا الَْبْي ُع ِمثْ ُل َ َذل ُالربَا فَ َمن َجاءه َ الربَا َوأ اب َ ِف َوأ َْم ُرهُ إِىَل اللّ ِه َو َم ْن َع َاد فَأ ُْولَـئ َ ََم ْو ِعظَةٌ ِّمن َّربِِّه ف َ َانت َه َى َفلَهُ َما َسل ْ كأ ُ َص َح النَّا ِر ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن Terjemahnya :Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.2
Zeedy. Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang Ekonomi Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Zeedy, 2009), h. 31 2 Kementrian Agama RI Direktoral Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Al-Quran dan Terjemahnya,(PT. Sinergi Pustaka Indonesia,2012),h. 47. 1
Melihat
kondisi
perbankan
yang
semakin
berkembang,
pemerintah melakukan berbagai upaya untuk perkembangan perbankan, diantaranya dengan melakukan penataan kembali sistem perbankan, yaitu dengan dibentuknya dual banking system sehingga bank yang ada di Indonesia selain bank konvensional juga hadir perbankan syariah. Pertumbuhan industri keuangan syariah yang sangat pesat ini ternyata belum diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, yang berdampak pada praktik atau transaksi keuangan syariah dilapangan yang sering kali menyimpang. Hal ini disebabkan lembaga-lembaga akademik dan pelatihan di bidang ini sangat terbatas sehingga tenaga terdidik dan berpengalaman di bidang perbankan syariah kurang memadai3. Dalam upaya meningkatkan kinerja, maka dibutuhkan SDM yang memiliki Kualitas yang baik, tinggi rendahnya tingkat Kualitas seseorang karyawan akan berpengaruh tehadap kinerja karyawan.4 Permasalahannya tidak mudah mencari SDM syariah yang professional, karena pada umumnya SDM yang berkerja pada bank syariah berlatar belakang pendidikan non syariah, untuk itu perbankan syariah perlu meningkatkan kualitas SDM disamping peningkatan Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 226. 4 Okky Muhammad Akbar, “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro”, dalam Jurnal Fakultas Komunikasi dan Bisnis no. 1, vol I, 2014. 3
kualitas
lainnya
seperti
produk
dan
jasa
perbankan.
Melihat
perkembangan perbankan syariah saat ini, ternyata tidak didukung dengan ketersediaan SDM yang mencukupi. Sementara lulusan ekonomi syariah sangat terbatas, minimnya stok lulusan perguruan tinggi yang paham dengan ekonomi syariah membuat sebagian bank khususnya yang membuka office chaneling memilih mentransfer pegawai dari bank konvensional. Pembinaan dan pengembangan karyawan baru ataupun lama dalam
perusahaan
adalah
salah
satu
kegiatan
dalam
rangka
menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan karyawan. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan.5 Dari berbagai uraian di atas, maka untuk mencapai tujuan pengembangan perusahaan berupa perbankan syariah tersebut, maka perlu kebijakan dalam pengembangan sumber daya manusia agar mampu menumbuhkan rasa pertanggungjawaban karyawan terhadap perusahaan. Oleh karena itu, setiap individu maupun kelompok diperusahaan harus memiliki kinerja dan kesadaran untuk saling bekerja Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), 2014, h. 406 5
sama dan mampu mendukung kepentingan strategi perusahaan untuk mendukung semua kebutuhan perusahaan. Dalam konteks kinerja karyawan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan .6 BNI Syariah merupakan salah satu Bank Umum Syariah (BUS) yang sedang berkembang serta selalu berusaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada nasabahnya. Keunggulan yang diberikan oleh BNI Syariah ini tidak saja terlihat dari produk dan hadiah yang ditawarkan kepada nasabah, namun juga meliputi mutu dan kualitas pegawainya sebagai orang yang bertugas melayani setiap nasabah yang datang ke BNI Syariah dengan professional dan amanah.7 Pelaksanaan tata kelola perusahaan di BNI Syariah dilakukan dengan berpedoman pada Pedoman Pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) BNI Syariah yang dibuat berdasarkan 5 (lima) prinsip dasar yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibillity), profesional (professional), dan kewajaran (fairness), dimana kelima prinsip dasar GCG tersebut sejalan
K.H. Timotius, Kepemimpinan Teori dan Pengikutan Teori dan Pengembangan, ( Yogtakarta: Andi Offset, 2016), h. 105. 7 Sumber: www.bnisyariah.co.id, diakses pada 10 April 2019 6
dengan Kode Etik Insan BNI Syariah yang berpedoman pada akhlakul karimah (budi pekerti yang mulia).8 Berdasarkan observasi awal di Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda latar belakang pendidikan yang dimiliki karyawan Bank BNI Syariah berbeda-beda, baik lulusan ekonomi syariah maupun yang lain. Karyawan yang berasal dari jurusan ekonomi baik itu konvensional maupun syariah tidak selalu dianggap lebih produktif dibanding dengan jurusan di bidang ilmu pengetahuan lainnya. Selain itu juga banyak dari karyawan yang masih fresh graduate sehingga mereka hanya sebatas menguasai teori yang diperoleh di bangku pendidikan. Terlihat juga bahwa sebagian besar karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda ialah Karyawan Training atau yang masih menjalani Pelatihan dan mereka baru menjalaninya kurang lebih 6 bulan sehingga masih butuh pelatihan maupun motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas karyawan. Selain itu juga banyak dari karyawan yang masih fresh graduate sehingga mereka hanya sebatas menguasai teori yang diperoleh di bangku pendidikan. Jadi, setelah melihat latar belakang pendidikan masing- masing karyawan bank BNI Syariah KC Samarinda, apakah itu mempengaruhi kinerja? dan apakah setelah https://www.bnisyariah.co.id/idid/perusahaan/tatakelola/tatakelolaperusahaanyangbaik . Diakses pada 12 desember 2018. 8
mengikuti pelatihan yang di adakan oleh pihak bank adakah peningkatan kinerja karyawan? Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat masalah peningkatan kinerja karyawan Bank BNI Syariah KC Samarinda dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah latar belakang pendidikan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan BNI Syariah ? 2. Apakah pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan BNI Syariah ? 3. Apakah latar belakang pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan BNI Syariah ? 4. Seberapa besar pengaruh latar belakang pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan BNI Syariah C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui secara parsial latar belakang pendidikan terhadap kinerja karyawan di bank BNI Syariah kantor cabang Samarinda 2. Untuk mengetahui secara parsial pelatihan terhadap kinerja karyawan di bank BNI Syariah kantor cabang Samarinda 3. Untuk mengetahui secara simultan latar belakang pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan di bank BNI Syariah kantor cabang Samarinda 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latar belakang pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan bank BNI syariah kantor cabang Samarinda D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis: Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang keilmuan maupun pengembangan ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang manajemen sumber daya manusia khususnya kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pelatihan pengalaman kerja karyawan perbankan syariah. 2. Manfaat Praktis: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan atau sumbangan pemikiran bagi BNI Syariah untuk
menentukan lamgkah-langkah selanjutnya dalam menghadapi masalah mengenai kinerja karyawan khususnya di BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda
E. Kajian Pustaka Dalam penulisan proposal penelitian ini peneliti mengambil informasi dari penelitian- penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Peneliti
mengambil
informasi
dari
Jurnal-jurnal
dalam
rangka
mendapatkan informasi yang ada sebelum nya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah. Tabel 1.1 Kajian Pustaka
No Nama&Tahun
Judul Penelitian
Metedologi
Hasil Penelitian
Penelitian 1
Ayuk
Pengaruh Latar
Wardanfiari
Belakang
Adibah (2014)
Pendidikan Dan
Deskriptif Kuantitatif
Latar belakang pendidikan berpengaruh negatif
2
Pengalaman Kerja
dan signifikan
Terhadap Etos
terhadap etos kerja
Kerja Karyawan
Pengalaman kerja
Bank Bni Syariah
berpengaruh positif
Kantor Cabang
dan signifikan
Bambang
Kediri Pengaruh
Penelitian
terhadap etos kerja. penelitian ini
Hermanto
pendidikan dan
Lapangan,
disimpulkan bahwa
(2014)
pelatihan terhadap
deskriptif
ada pengaruh yang
produktivitas kerja
Kuantitatif
sedang atau
karyawan pada pt.
kecukupan antara
Pln (persero) upj
pendidikan dan
ambunten
pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
3
Indri Andesta
Pengaruh Pelatihan
Penelitian
PLN variabel pelatihan
Dyastuti
Kerja Terhadap
lapangan
kerja berpengaruh
Kinerja Karyawan
dan
secara positif dan
Ditinjau Dari
deskriptif
signifikan terhadap
Perspektif
Kuantitatif
kinerja karyawan.
Ekonomi Islam
4
Yuliani
Pengaruh Pelatihan
Penelitian
Pelaksanaan
Rachma Putri,
Terhadap Kinerja
lapangan
Pelatihan di PT
dan S.ip
Karyawan Di Pt
dan
Bank Syariah
(2014)
Bank
kepustakaan Mandiri Cabang
Syariah Mandiri
Bintaro dinilai telah
Cabang Bintaro
berjalan dengan baik. Diharapkan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro mampu mempertahankan serta meningkatkan sistem pelaksanaan pelatihan yang dinilai telah baik
5
Mifta
Pengaruh Tingkat
Penelitian
oleh responden. Tingkat pendidikan
Septarina
Pendidikan Dan
lapangan
berpengaruh positif
(2017)
Lamanya Bekerja
dan
terhadap kinerja
Terhadap Kinerja
diskriptif
karyawan hasil uji t
Karyawan Pada Pt.
kuantitatif
yang memperoleh
Pegadaian Syariah
thitungX2 sebesar
Simpang Patal
4,997 diterima
Palembang
dengan taraf signifikansi 5%. Lamanya bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dari hasil uji t yang memperoleh thitung X2 sebesar 2,266 diterima dengan taraf signifikansi
5%. Sumber data : data sekunder diolah 2019 Berdasarakan dari beberapa penelitian terdahulu diatas, terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dari penelitian yang dilakukan penulis. Yang menjadi pembeda adalah subjeknya. Penulis meneliti tentang pengaruh pelatihan terhadap kinerja sedangkan penelitian terdahulu meneliti tentang pengaruh pengalaman kerja terhadap etos kerja.
F.
Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan merupakan urutan penyajian dari masingmasing bab secara terperinci, singkat, dan jelas serta diharapkan dapat mempermudah dalam memahami penelitian ini. Pembahasan penelitian ini meliputi sisematika yang dibagi menjadi lima bab yaitu: Bab I menguraikan tentang latar belakang masalah yang mendasari diadakannya penelitian. Rumusan masalah dituangkan dalam bentuk pertanyaan, yang berguna untuk memfokuskan pembahasan. Tujuan dan manfaat penelitian yang merupakan alasan pentingnya penelitian ini dilakukan, serta sistematika pembahasan yang berisi mengenai sistematika penyajian hasil penelitian dari awal penelitian hingga kesimpulan sehingga memudahkan pengecekan bagian-bagian penelitian.
Bab II berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diangkat oleh penulis dan teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan kinerja karyawan dalam perspektif Islam, sehingga dapat disusun hipotesis. Telaah pustaka yang menjelaskan penelitianpenelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitin ini. Arti penting bab ini adalah untuk memperoleh pemahaman dan kerangka yang membangun teori guna dilakukan penelitian ini. Bab III berisi tentang gambaran cara atau teknik yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Bab ini menjelaskan jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian. Bab IV membahas mengenai gambaran umum objek penelitian dan hasil analisis data serta pembahasannya. Bab ini merupakan inti penelitian yang berisi interpretasi terhadap hasil pengolahan data yang meliputi analisis data deskriptif, pengujian asumsi klasik, analisis data terhadap pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan pengujian hipotetsis yang dilakukan pada bab IV. Selanjutnya pada akhir bab ini disampaikan saran yang dapat digunakan pihak perusahaan maupun pihak- pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini dan saran bagi
penelitian selanjutnya, serta disampaikan pula keterbatasan pada penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Latar Belakang Pendidikan Jenjang pendidikan di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu pendidikan informal, pendidikan formal. Pendidikan informal digambarkan sebagai pendidikan yang berasal dari lingkungan keluarga sebelum seorang anak memulai
pendidikan
di
sekolah.
Pendidikan
formal
merupakan
pendidikan yang dilakukan di dalam suatu institusi resmi yang disebut sekolah. Pendidikan
adalah
suatu
proses
pembelajaran
pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari
satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.9 Suprihanto menyatakan bahwa pendidikan mempunyai fungsi penggerak sekaligus pemacu terhadap potensi kemampuan sumber daya manusia dalam meningkatkan prestasi kerjanya dan nilai kompetensi seseorang
pekerja
dapat
dipupuk
melalui
program
pendidikan,
pengembangan dan pelatihan.10 Latar belakang pendidikan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kesesuaian antara bidang ilmu yang ditempuh dengan bidang tugas dan jenjang pendidikan.11 Dan sekaligus keduanya merupakan indikator dari penelitian ini. Latar belakang pendidikan mempunyai kaitan erat dengan hasil seleksi yang telah dilaksanakan oleh manajer sumber daya manusia. SDM yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu biasanya akan terlihat prestasinya pada seleksi tentang bidang yang dikuasainya.12 Johm Soeprihanto, Penilaian kinerja dan Pengembangan Karyawan, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001), h.105 10 Johm Soeprihanto, Penilaian kinerja dan Pengembangan Karyawan...., h.102 11 Rio Tanjung, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT Garuda Plaza Hotel Medan, (Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara, skripsi tidak diterbitkan, 2011), h.8 12 Ayuk Wahdanfiari Adibah, Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank Bni Syariah Kantor Cabang Kediri, (Tulungagung: 9
1. Jenjang Pendidikan a. Pendidikan Formal Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. 13 Jenjang pendidikan formal terdiri dari:14 1) Pendidikan dasar yaitu jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak
yang
melandasi
jenjang
pendidikan
menengah. 2) Pendidikan atas, yaitu jenjang pendidikan lanjutan pendidikan menengah. 3) Pendidikan tinggi yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan atas yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. b. Pendidikan Nonformal
skripsi 2014), h.24. 13 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), h.3 14 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 149.
Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah meliputi15 : 1) Pendidikan Umum Pendidikan umum diselenggarakan pada jenjang pendidikandasar dan jenjang pendidikan menengah. Sebagai contoh SMU,SLTP, dan lain sebagainya. 2) Pendidikan Kejuruan Pendidikan
kejuruan
merupakan
pendidikan
yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu dan diselenggarakan pada jenjang
pendidikan
menengah.Misalnya
STM
mempersiapkan peserta didik untuk dapat belajar dalam bidang teknik (mesin, sipil, elektro dan sebagainya). 3) Pendidikan Akademik Diselenggarakan
pada
jenjang
pendidikan
tinggi,
misalnya Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan sebagainya.
Imam Machali dan Ara Hidayat, The Handbook Of Education Managemen Teori dan praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2016), h.48. 15
4) Pendidikan Profesional Diselenggarakan pada jenjang pendidikan tinggi terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Seperti dokter, dokterspesialis, notaris dan sebagainya.
5) Pendidikan Luar Sekolah Termasuk jenis ini adalah kursus-kursus, kelompok belajar yang sangat penting adalah pendidikan keluarga. paket A,B,C, Kursus 2. Spesifikasi/Jurusan Keilmuan Sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.16 Pihak manajemen perusahaan harus mampu memahami bagaimana cara terbaik dalam memilih karyawan yang berasal dari latar belakang, keahlian, dan kemampuan yang berbeda-benda
16
Ayuk Wahdanfiari Adibah, Pengaruh Latar Belakang …,h.26.
sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan keahlian dan jenis pekerjaan yang diberikan.17 B. Pelatihan 1. Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya lebih efektif dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian program yang di rancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dengan pekerjaan.18 Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk membantu pegawai untuk mencapai keahlian atau kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.19 Menurut Andrew E. Sikula pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek memanfaatkan prosedur yang sistematis dan terorganisir, dimana personil manajerial mempelajari kemampuan dan pengetahuan teknis untuk tujuan umum.20 Aktivitas pelatihan ini mengajarkan keahlian baru, memperbaiki keahlian yang ada, dan mempengaruhi sikap dan tanggung jawab para
17
Arifin, S. ”Sistem Rekrutmen Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bone”, dalam jurnal E-Jurnal PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bone. No 5 Vol IV, 2016. 18 Jafar Basalamah, “Pengaruh pengalaman kerja, pendidikan, dan pelatihan Terhadap kinerja pegawai pada dinas pendidikan Provinsi sulawesi selatan”. dalam jurnal EJurnal Manajemen Unud edisi no. 9, Vol. V, 2017. 19 Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas, ( Bandung : Mandar Maju, 2001), h.164 20 Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas, ...
karyawan. Pengembangan SDM dibutuhkan karena pekerjaan selalu berubah.21 2. Prinsip Pelatihan Prinsip pelatihan disini digunakan sebagai pedoman untuk proses dari pelatihan kepada karyawan agar berjalan lebih efektif. Menurut Handoko, prinsip-prinsip belajar dalam pelatihan adalah: program pelatihan bersifat partisipatif, relevan, pengulangan (repetisi) dan pemindahan, serta memberikan umpan balik mengenai kemajuan para peserta latihan. Semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut dalam latihan akan semakin efektif.22 3. Tujuan Pelatihan Sebelum menyelenggarakan pelatihan, perusahaan akan menjelaskan tujuan–tujuan dari pelaksanaan pelatihan itu sendiri. Menurut Simamora tujuan utama pelatihan diantaranya adalah:23 a) Memperbaiki kinerja. b) Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. c) Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru
supaya
menjadi kompeten dalam pekerjaan. Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta:Rajawali pers,2015),h. 39. 22 Daniel Arfan Aruan, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Sucofindo (Persero) Surabaya, Jurnal Ilmu Manajemen ,Volume 1, Nomor II, 2013. 23 Daniel Arfan Aruan, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan,.... 21
d) Membantu memecahkan permasalahan operasional. e) Mempersiapkan karyawan untuk promosi. f) Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi g) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi. 4. Manfaat Pelatihan Terdapat beberapa manfaat dari pelatihan diantaranya yaitu, membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih efektif, membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri, membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis dengan latihan, serta membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru.24 Adapun manfaat pelatihan bagi perusahaan yaitu, mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif terhadap profit, memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan, memperbaiki moral SDM, membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan, dan membantu pengembangan keterampilan kepemimpinan, motivasi, kesetian, sikatp, dan aspek lain yang biasanya diperlihatkan pekerja.25 5. Jenis dan Metode Pelatihan
Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), 2014, h.167 25 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaan dari Teori.., h.168 24
Pelatihan bagi para karyawan atau pegawai di suatu organisasi atau institusi biasanya dikelompokkan menjadi 2, yakni pelatihan sebelum menjalankan tugas atau pekerjaan (pre-service training) , dan pelatihan setelah menjalankan tugas (in service training).26 a. Pre-Service Training (Pelatihan Pra Jabatan) Sebelum karyawan menjalankan tugasnya atau pekerjaan nya, karyawan tersebut harus menjalani pelatihan yang biasanya disebut pelatihan pra jabatan atau “pre-service training”. Oleh sebab itu pelatihan ini diikuti oleh para pegawai baru atau calon para pegawai baru di institusi atau organisasi. Tujuan pelatihan ini utamanya memberikan wawasan bagi kepada para pegawai baru tersebut terhadap organisasi atau institusi tempat mereka bekerja. Oleh sebab itu melalui pelatihan ini para pegawai baru akan mengenal dan memahami visi misi dan budaya kerja (corporate culture) organisasi atau institusi, sehingga akhirnya diharapkan para pegawai ini dapat menjalankan tugas atau pekerjaannya dengan baik, loyal dan penuh dedikasi.27 b. In-Service Training (Pelatihan Dalam Jabatan) Pelatihan ini ditujukkan kepada karyawan yang sudah bekerja di berbagai unit atau devisi dari suatu organisasi atau Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia cet. 4,( Jakarta : Rineks Cipta), 2009, h. 21. 27 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia cet,,. h. 23. 26
institusi, oleh sebab itu disebut pelatihan dalam jabatan atau “inservice
training”.
Tujuan
pelatihan
ini
adalah
untuk
meningkatkan kinerja karyawan yang bersangkutan. Dilihat dari cara atau pendekatan yang digunakan pelatihan dalam jabatan ini dibedakan menjadi dua, yakni: pelatihan di luar tugas (off the job training) dan pelatihan di dalam tugas (on the job training).28 6. Kebutuhan Pelatihan Pelatihan akan berhasil jika proses mengisi kebutuhan pelatihan yang benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar yang bervariasi. Kebutuhan dapat digolongkan menjadi29 : a) Kebutuhan memenuhi tuntutan sekarang b) Memenuhi kebutuhan tuntutan jabatan lainnya c) Untuk memenuhi tuntutan perubahan 7. Faktor-faktor yang Berperan dalam Pelatihan Dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa faktor yang berperan yaitu instruktur, peserta, materi(bahan), metode, tujuan pelatihan dan lingkungan yang menunjang. Metode pelatihan dan pengembangan terbaik tergantung dari beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia cet. 4... , h.24. Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaan dari Teori,...h. 168 28 29
perlu
dipertimbangkan
dan
berperan
dalam
pelatihan
dan
pengembangan : a. Cost- efectiveness ( efektivitas biaya) b. Materi program yang dibutuhkan c. Prinsip-prinsip pembelajaran
d. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas e. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan f. Kemapuan dan preferensi instruktur pelatihan C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral dan etika.30 Kinerja dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin apabila dipenuhi hal yang penting yaitu kemampuan pada orang/ karyawan yang bersangkutan dan adanya kesempatan yang diberikan oleh pimpinan. Jadi anatara kemampuan dengan kesempatan terdapat hubungan yang erat bagi Amirullah, Manajemen strategi teori konsep kinerja,(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), h. 210. 30
kinerja karyawan. Oleh karena ada kesempatan, tetapi tidak menghasilkan apa-apa, sebaliknya ada kemampuan tetapi tidak ada kesempatan, jadi tidak menghasilkan sesuatu yang memadai. Kemampuan harus diimbangi dengan kesempatan yang sepadan seupaya terdapat kinerja yang maksimum. Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawb yang diberikan kepadanya31 Kinerja seseorang merupakan ukuran sejauh mana keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya. Ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu (kemampuan bekerja), usaha kerja
(keinginan
untuk
berkerja),
dan
dukungan
organisasional
(kesempatan untuk bekerja). Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Ability, capacity, held, incentive, environment dan validity.32 2. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja yaitu:33 a) Faktor Kemampuan Secara
psikologis,
kemampuan
pegawai
terdiri
dari
kemampuan (ability)potensi (IQ) dan kemampuan rality ( knowledge + skill). Amirullah, Manajemen strategi..., h. 211. Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Rineks Cipta), 1992, h. 121. 33 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung:Rajawali Pers, 2013), h. 67-68. 31 32
b) Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap ( attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. c) Inisiatif Yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Untuk mengukur perilaku itu sendiri atau sejauh mana individu berprilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau institusi, yaitu prestasi kerja atau kinerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian hasil dari standar kerja yang telah ditetapkan. Di dalam penelitian ini pengukuran prestasi kerja diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi atau kinerja kunci bagi perusahaan yang bersangkutan. Bidang prestasi atau kinerja kunci tersebut adalah:34 a) Hasil Kerja Tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan. b) Pengetahuan Pekerjaan
34
153.
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta Kencana, 2009), h.152-
Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja. c) Inisiatif Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul. d) Kecekatan Mental Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada. e) Sikap Tingkat
semangat
kerja
serta
sikap
positif
dalam
melaksanakan tugas pekerjaan. f) Disiplin Waktu dan Absensi Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran. 3. Penilaian Kinerja a) Pengertian Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah prosesw mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. Tujuannya adalah agar dapat diketahui
dengan pasti apakah pencapaian kinerja yang tidak sesuai atau kegagalan disebabkan oleh faktor input yang kurang mendukung atau kegagalan individu maupun pihak manajemen.35 b) Tujuan Penilaian Kinerja Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu:36 1) Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. 2) Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu
karyawannya
memperbaiki
kinerja,
merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan, dan
keterampilan
memperkuat
untuk
kualitas
perkembangan
hubungan
karier
antarmanajer
dan yang
bersangkutan dengan karyawannya. 4. Aspek - aspek Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja memiliki tiga aspek atau karakteristik37 : a) Keahlian Interpersonal
Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaa.n,,, h. 406 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Sumber Daya Untuk Perusahaa.n,,, h. 408. 37 Sinamo, Jansen. Delapan Etos Kerja... h. 34 35 36
Keahlian interpersonal adalah aspek yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan orang lain atau bagaimana pekerja berhubungan dengan pekerja lain dilingkungan kerjanya. Keahlian interpersonal meliputi kebiasaan, sikap, cara, penampilan dan perilaku yang digunakan individu pada saat berada di sekitar orang lain serta mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain. Indikator yang digunakan untuk mengetahui keahlian interpersonal seorang pekerja adalah meliputi karakteristik pribadi yang dapat memfasilitasi terbentuknya hubungan interpersonal yang baik dan dapat memberikan kontribusi dalam performansi kerja seseorang, dimana kerjasama merupakan suatu hal yang sangat penting. b) Inisiatif Inisiatif merupakan karakteristik yang dapat memfasilitasi seseorang agar terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak langsung merasa puas dengan kinerja yang biasa. Aspek ini sering dihubungkan dengan situasi di tempat kerja yang tidak lancar. Hal-hal seperti penundaan pekerjaan, hasil kerja yang buruk, kehilangan kesempatan karena tidak dimanfaatkan dengan baik dan kehilangan
pekerjaan, dapat muncul jika individu tidak memiliki inisiatif dalam bekerja. Terdapat 16 sifat yang dapat menggambarkan inisiatif seorang pekerja yaitu: cerdik, produktif, banyak ide, berinisiatif, ambisius, efisien, efektif, antusias, dedikasi, daya
tahan
kerja,
akurat,
teliti,
mandiri,
mampu
beradaptasi, gigih dan teratur. c) Dapat diandalkan Dapat diandalkan adalah aspek yang berhubungan dengan adanya harapan terhadap hasil kerja seorang pekerja dan merupakan
suatu perjanjian
implisit
pekerja
untuk
melakukan beberapa fungsi dalam kerja. Seorang pekerja diharapkan
dapat
memuaskan
harapan
minimum
perusahaan, tanpa perlu terlalu berlebihan sehingga melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya. Aspek ini merupakan salah satu hal yang sangat diinginkan oleh pihak perusahaan terhadap pekerjanya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif, dimana jenis kuantitatif merupakan penelitian yang berbentu angka untuk menguji suatu hipotesis. Menurut Margono penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian dilapangan dan kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris38. Sedangkan
pendekatan
penelitian
ini
bersifat
asosiatif,
yaitu
menggambarkan pola hubungan antara dua variabel atau lebih39 B. Populasi Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karateristik atau cirinya. Populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan. Dalam penelitian dan pembahasan ini yang menjadi populasi adalah seluruh jumlah pegawai PT. Bank BNI Syariah cabang Samarinda berjumlah 30 responden. Apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian 38 39
h.9.
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 64. Sritua Arief, Metedologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1993),
populasi, jika jumlah subyeknya besar dapat diambi antara 10%-15% atau 20%-25% itu untuk pengambilan sampel dengan populasi di atas 100. Maka peneliti disini mengambil semua populasi sebagai sampel penelitian. Menurut Arikunto populasi kurang dari 100 maka harus diambil semua40 C. Sumber data Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama yang ada di lapangan. Termasuk sumber data primer adalah: a. Person, yaitu individu atau perseorangan. Sumber data yang bisa memberikan data berupa suatu jawaban lisan melalui wawancara atau dalam penelitian ini bisa disebut dengan informan. b. Place, yaitu data yang diperoleh dari gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.41 Dalam hal ini yang berkaitan dengan tempat atau tentang kondisi yang berlangsung dan berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu menguji Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h. 130 41 Ayuk Wahdanfiari Adibah, Pengaruh Latar Belakang...,h. 53. 40
pengaruh latar belakang pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja
karyawan
Bank
BNI
Syariah
Kantor
Cabang
Samarinda.
2. Sumber data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua setelah data primer. Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.42 Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain.43 Data ini diperoleh dari buku administrasi kantor, data struktur organisasi di Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. Adapun data yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berasal dari Muhammad Teguh, Metode kuantitatif untuk Analisis Ekonomi dan Bisnis, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), h. 57. 43 Muhammad Teguh, Metode kuantitatif untuk Analisis Ekonomi dan Bisnis,...h. 54. 42
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. Dalam hal ini data sekunder digunakan untuk mendapatkan data-data yang lebih valid tentang pengaruh latar belakang pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya. Hipotesis dapat diterima dan ditolak44 H01 : Latar belakang pendidikan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda. Ha1 : Latar belakang pendidikan (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda. H02 : Pelatihan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda. Ha2 : Pelatihan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda. H03 : Variabel Latar belakang pendidikan (X1) dan variabel pelatihan (X2) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda.
CHolid Narbuko dan Abu Achmadi, metedologi penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,2007) h. 28 44
Ha3 : Variabel Latar belakang pendidikan (X1) dan variabel pelatihan (X2) tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank BNI Syariah KC Samarinda. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standa untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan.45. teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi adalah suatu langkah yang dilakukan dalam proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang sedang diteliti. 2. Teknik wawancara, adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. 3. Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. 4. Teknik penyebaran angket, Memberikan daftar pertanyaan kepada para karyawan BNI Syariah untuk mengetahui tanggapan 45
maupun
jawaban
yang
berkaitan
dengan
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 83
penelitian ini secara objektif, daftar pertanyaan ini disebut juga angket. 5. Teknik kepustakaan, Pengumpulan teori yang berhubungan dengan pembahasan penulisan ini dengan mempelajari dan mengutip teori dari berbagai buku dan literatur yang terdapat diperpustakaan maupun hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penulisan ini.46 Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuisioner sebagai metode yang di pilih untuk mengumpulkan data. Kuisioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data.47 Sebelum membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisikisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan alternatif jawaban sebagai berikut: I Made Wirartha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006), h. 37 47 Dr. Sandu Siyoto,SKM. Dkk ”Dasar Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015) h. 76 46
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
CS
: Cukup Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju48
Dengan menggunakan skala likert masing-masing instrument jawaban memiliki nilai sebagai berikut: a.
Angka 1 adalah sangat tidak setuju
b.
Angka 2 adalah tidak setuju
c.
Angka 3 adalah netral
d.
Angka 4 adalah setuju
e.
Angka 5 adalah sangat setuju
F. Kerangka Teoritis Kerangka konsep dibuat berupa skema sederhana yang menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah ayng dikemukakan. Digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu penelitian agar dapat berjalan pada lingkup yang telah ditetapkan. Kerangka yang digunakan sebagai berikut : 48
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, (Bandung: Alfabeta, 2013) h. 199
Latar belakang pendidikan a. Jenjang pendidikan b. Kesesuaian jurusan
X1 Y Kinerja a. Keahlian interpersonal b. Inisiatif c. dapatdiandalkan
Pelatihan a. Prinsip dan tujuan pelatihan b. Manfaat pelatihan c. Jenis dan metode
X2
G. Definisi Operasional Latar belakang pendidikan mempunyai kaitan erat dengan hasil seleksi yang telah dilaksanakan oleh manajer sumber daya manusia. SDM yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu biasanya akan terlihat prestasinya pada seleksi tentang bidang yang dikuasainya. Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya lebih efektif dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian program
yang di rancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dengan pekerjaan49 Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral dan etika.50 H. Instumen Penelitian 1. Mentransformasikan Data Ordinal ke Interval Penelitian
ini
digunakan
jawaban
kuesioner
dengan
menggunakan skala likert yang berupa data ordinal. Maka hal yang harus dilakukan ialah mengubah data ordinal menjadi data interval dengan memakai Metode Suksesif Interval (MSI). Setelah data tersebut menjadi data dengan skala interval, maka kita
dapat
memakai data tersebut untuk dianalisis menggunakan prosedur regresi linear. Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval maka dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Excel51. Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan
Jafar Basalamah, “Pengaruh pengalaman kerja, pendidikan, dan pelatihan Terhadap kinerja pegawai pada dinas pendidikan Provinsi sulawesi selatan”. dalam jurnal EJurnal Manajemen Unud edisi no. 9, Vol. V, 2017. 50 Amirullah, Manajemen strategi..., h. 210. 51 Jonathan Sarwono, Teknik Jitu Memilih Prosedur Analisis, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2014), h. 14. 49
angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai symbol data kualitatif namun lebih tinggi dari data normal contohnya : a) Angka 1 adalah sangat tidak setuju b) Angka 2 adalah tiddak setuju c) Angka 3 adalah kurang setuju d) Angka 4 adalah setuju e) Angka 5 adalah sangat setuju. Sedangan data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal selain dapat bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dapat dikuantitatifkan.52 2. Uji Validitas Validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik, atau
proses
yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar – benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pertanyaan.53 Dengan mengguakan
metode
korelasi
pearson
yaitu
dengan
mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor item lain. Keputusan untuk validtitas : Jika r hitung > r tabel, maka di katakan valid 52
V Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta : Pustaaka Baru, 2015), h. 6. 53 Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, Spss vs Lisrel : Sebuah Pengantar, Aplik asi untuk Riset, (Jakarta : Salemba Empat, 2011), h. 35.
Jika r hitung < r tabel, maka item di katakan tidak valid 3. Uji Relibilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukur tersebut diulang. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan adalah Cronbach‟s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1 – 4 dan 1 – 5). Sangat setuju
=5
Setuju
=4
Kurang Setuju
=3
Tidak Setuju
=2
Sangat Tidak Setuju
=1
Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable jika Alpha lebih besar dari r tabel.54
I. Teknik analisis data Menganalisis data dalam penelitian kuantitatif berarti proses mensistematiskan apa yang sedang diteliti dan mengatur hasil wawancara seperti apa yang dilakukan dan dipahami dan agar Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta : Kencana,2013) h.30. 54
supaya bisa menyajikan apa yang didapatkan pada orang lain. Tujuan analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah mencari makna di balik data, melalui pengakuan subyek pelakunya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui antara variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Agar data yang diolah dapat berguna, maka data tersebut diproses
terlebih
dahulu sebagai
bahan dalam
pengambilan sebuah keputusan. Analisis kuantitatif adalah analisis data yang menggunakan data berbentuk
angka-angka
yang
diperoleh
sebagai
hasil
pengukuran. Teknik analisis ini dilakukan terhadap data yang didapatkan dari hasil jawaban kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu untuk memudahkan dalam menganalisis data dalam pengolahannya Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1. Statistik Deskriptif Responden Responden berasal katanya "respon", bisa dimaknai sebagai tanggapan, jawaban, atau balasan. Jadi responden adalah
orang yang dimintai jawaban/tanggapan atas pertanyaan yang telah diajukan. Dalam hal ini penulis memberikan pertanyaan kepada responden dengan menyebarkan angket kepada karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). a. Uji Normalitas Merupakan teknik membangun persamaan garis lurus untuk membuat penafsiran, agar penafsiran tersebut tepat maka persamaan yang digunakan untuk menafsirkan juga harus tepat. Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.55 Berdasarkan definisi tersebut maka tujuan dari uji normalitas tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. b. Uji Multikolineritas
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2009), h. 96. 55
Pengujian terhadap multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas itu saling berkolerasi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit untuk menentukan variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Di antara variabel independen terdapat kolerasi mendekati +1 atau -1 maka diartikan persamaan regresi tidak akurat digunakan dalam persamaan.56 c. Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pada pengujian ini peneliti menggunakan uji Durbin Watson.57 d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas, pada umumnya sering terjadi pada model-model yang menggunakan data cross section daripada time series. Namun bukan berarti model-model yang
menggunakan
data time
series
bebas
dari
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
56 57
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik..., h. 77. Suliyanto, Ek onometrik a Terapan…., h. 125.
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. e. Uji Linieritas Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji ini jarang digunakan pada berbagai penelitian, karena biasanya model dibentuk berdasarkan telaah teoretis bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear. 3. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel bebas. Maka untuk menguji atau melakukan estimasi dari suatu permasalahan yang terdiri dari lebih dari satu variabel bebas Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Persamaan umum regresi linier berganda adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + ... e Keterangan Y
= (Kinerja karyawan)
X1
= ( Latar Belakang Pendidikan)
X2
= (Pelatihan)
e
= error
a
= Harga Konstanta (Harga Y bila X=0)
b1, b2, = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka
peningkatan
ataupun
penurunan
variable dependent yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) maka terjadi kenaikan dan bila (-) maka terjadi penurunan. 4. Uji Hipotesis a. Uji T Untuk mengetahui keterandalan serta kemaknaan dari nilai koefisien regresi, sehingga dapat diketahui apakah pengaruh variabel latar belakang pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) terhadap etos kerja karyawan (Y), signifikan atau tidak.58 Kriteria pengujian yang digunakan yaitu : a. Apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, artinya
masing-masing
pendidikan
dan
variabel
Pelatihan
latar
tidak
belakang
berpengaruh
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.132. 58
signifikan terhadap Kinerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. b. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel latar belakang pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. b. Uji F (F -test) F-tes
digunakan
bersama-sama
antara
untuk
menguji
latar
belakang
pengaruh
secara
pendidikan
dan
Pelatihan terhadap Kinerja karyawan. a. Apabila
Fhitung
lebih
kecil
dari
Ftabel
maka
keputusannya menerima hipotesis nol (Ho), artinya masing-masing variabel latar belakang pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. b. Apabila
Fhitung
lebih
besar
dari
Ftabel
maka
keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya masingmasing variabel latar belakang pendidikan dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda. c. Koefisien Determinasi (R2) Analisis untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen (latar belakang pendidikan dan Pelatihan) terhadap variabel dependen (Kinerja).59
Tony Wijaya, Metedokktelogi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), h.94. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdiri Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
pelaksanaan
operasional
perbankan,
BNI
Syariah
tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.60 Dan salah satu Kantor cabang yang ada di Kalimantan Timur adalah BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda yang berada di Jl. Juanda No.216 B, Air Hitam, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
60
https://www.bnisyariah.co.id/id-id di akses pada tanggal 25 agustus 2019
2. Visi dan Misi BNI Syariah mempunyai visi untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Untuk mencapai visi tersebut, BNI Syariah mempunyai misi sebagai berikut: a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Struktur Bank BNI Syariah KC Samarinda Ahmad Junaidi Abdillah Branch Manager
Lufian Novrizal Pjs. Operational Manager
Linda Puspitasari
Davidhol Riyan Sunandar
Ikhsan Rakhmadhani
Financing Adm. Head
Cust. Service Head
Back Office Head
Selly Widyastuti
Catur Nurina Sari (CS)
Norma Sari
Fin. Adm. Assistant
Zulfi Ahsan (CS)
Operational Assistant
Wahyu Mahardhika
Dewi Suhartini (CS)
M. Akmal Ferdhana
Fin. Adm. Assistant
Indah Chairunnisa (Teller)
Adm. Assistant
Rizky Rosmalia (Teller)
Mariani
Puteri Permata S. Fauzi (Teller)
Operator Telepon
Iskandar Tri Kumorohadi
Novarika Suryo
Kasmawati
SME Financing Head
Consumer Sales Head
Con. Processing Head
Prasetya Senja Hardiana
Luthfi Mahardika (SO)
Hadi Batar Wijaya
SME Account Officer
M. Arief Syafaat (FA)
Proc. Assistant
Triyogo Adiwinoto
M. Rifki Ihsan
Ari Pradana Kusuma
SME Account Officer
Funding Assistant
Proc. Assistant
Annisa
Nazir Fathudin
Funding Assistant
Collection Assistant
Ega Atmojo (DS)
Reta Indriyani
Ferdiyanto (DS)
Rec & Rem Assistant
Gambar 1 : Struktur Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda 4. Jumlah pegawai Berikut ini merupakan data karyawan tetap BNI Syariah KC Samarinda Keterangan Jabatan : Con. Processing Head Tabel.4.1 Jumlah Karyawan n o
nama
1
Ahmad Abdillah Lufian Novrizal
2
Jenis kelami n Junaidi L
Riyan
Usia
Pendidikan terkahir
Jabatan
46-55
Magister
L
31-45
Magister
L
31-45
Sarjana
Branch Manager Operational Manager Cust. Service Head Customer Service Customer Service Teller Teller SME Financing Head SME Account Officer SME Account Officer Consumer Sales Head Sales Officer
3
Davidhol Sunandar
4
Catur Nurina Sari
P
31-45
Diploma
5
Dewi Suhartini
P
20-30
Diploma
6 7 8
Rizky Rosmalia Indah Chairunnisa Iskandar Tri Kumorohadi
P P L
20-30 20-30 31-45
Diploma Diploma Sarjana
9
Prasetyo Hardiana
L
20-30
Sarjana
1 0
Triyogo Adiwinoto
L
20-30
Sarjana
1 1 1 2
Novarika Suryo
P
20-30
Diploma
Luthfi Mahardika
L
31-45
Sarjana
Senja
1 3 1 4 1 5
M. Arief Syafaat
L
20-30
Sarjana
Naulah Sabrina Kasmawati
P
20-30
Sarjana
P
31-45
Sarjana
1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0
Hadi Batar Wijaya
L
20-30
Sarjana
Ari Pradana Kusuma
L
20-30
Diploma
Nazir Fathudin
L
20-30
Sarjana
Reta Indriyani
P
20-30
Sarjana
Linda Puspitasari
P
31-45
Sarjana
Wahyu Mahardhika
L
20-30
Sarjana
Selly Widya Astuti
P
20-30
Diploma
Ikhsan Rakhmadhani
L
46-55
Sarjana
M. Akmal Ferdhana
L
20-30
Sarjana
Norma Sari
P
20-30
Sarjana
M. Abdi Amrullah
L
20-30
Sarjana
Funding Assistant Funding Assistant Con. Processing Head Proc. Assistant Proc. Assistant Collection Assistant Rec & Rem Assistant Financing Adm. Head Fin. Adm. Assistant Fin. Adm. Assistant Back Office Head Adm. Assistant Operational Assistant BIC
P
20-30
Diploma
Trainee
P
20-30
Diploma
Trainee
Ega atmojo
L
20-30
Diploma
Direct Sales
Ferdianto
L
20-30
Diploma
Direct Sales
Amalia
Puteri Permata Fauzi Annisa
S.
Sumber : Data Bank BNI Syariah diolah2019
Magister (N= 2) ekonomi Manajemen
50%
50%
Sarjana/S1 (N=17) 6%6% 18%
47%
12% 12%
ekonomi teknik hukum manajemen teknik elektro psikologi
Diploma (N= 11) 9% 9%
36%
Statistika Akuntansi Teknik Kesehatan
45%
5. Jenis Kelamin Responden Data deskriptif responden jenis kelamin pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah Perempuan Laki-laki TOTAL
13 17 30
Prosentase (%) 43% 57% 100%
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui tentang jenis kelamin responden karyawan Bank BNI Syariah Samarinda yang diambil sebagai populasi, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 13 orang atau 43% sedangkan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 17 orang atau 57 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dari Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda adalah laki- laki
6. Pendidikan Responden. Adapun data mengenai tingkat pendidikan responden karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden No.
1. 2. 3. 4.
Pendidikan Terakhir
SMA/SLTA Diploma Sarjana Magister Jumlah
Responden
0 11 17 2 0
Prosentase (%)
0 37% 57% 7% 100%
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui tentang tingkat pendidikan responden karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda yang diambil sebagai populasi, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lulusan strata satu/sarjana yaitu sebanyak 17 orang atau 57% dan untuk tingkat pendidikan magister sebanyak 2 orang atau 7% sedangkan sisanya adalah lulusan diploma sebanyak 11 orang atau 37%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dari Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda adalah lulusan sarjana. 7. Usia Responden Adapun data mengenai usia responden karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Samarinda adalah sebagai berikut: Table 4.4 Usia responden
No Usia responden 1 20 tahun – 30 tahun 2 31 tahun – 45 tahun 3 46 tahun sampai 55 tahun jumlah
Frekuensi 22 6 2 30
Persentase % 73% 20% 7% 100%
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan table 4.4 bisa dilihat bahwa sebagian besar karyawan Bank BNI Syariah KC Samarinda berusia antara 20 tahun – 30 tahun. B.
Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responden pada Bank BNI Syariah KC Samarinda melalui penyebaran kuesioner, untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran. a) Deskripsi Variabel Latar Belakang Pendidikan Variabel pada Latar belakang pendidikan pada penelitian ini diukur melalui dua indikator yang memunculkan 7 butir pertanyaan. Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Sangat setuju pada variabel Latar belakang pendidikan . Hal ini terjadi pada seluruh
butir
pertanyaan
dimana
sebagian
besar
responden memberikan tanggapan sangat setuju dan
diurutan kedua tanggapan responden adalah setuju serta sisanya, responden yang memilih cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju ada 2. Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai latar belakang pendidikan NO
ITEM PERTANYA AN
SKOR STS
TS
TOTA L
CS
S
SS
1
XV1.1
2
17
0
11
0
30
2
XV1.2 XV1.3
0 0
0 0
0 2
4 6
26 22
30 30
XV1.4 XV1.5
0 0
0 0
0 0
1 10
29 20
30 30
XV1.6
0
0
0
4
26
30
XV1.7
0
0
2
6
22
30
3 4 5 6 7
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
b) Deskripsi Variabel Pelatihan Variabel pada Pelatihan ini diukur melalui empat indikator yang memunculkan 10 butir pertanyaan. Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan diurutan kedua tanggapan responden adalah setuju serta sisanya, responden yang memilih cukup setuju. Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan NO
ITEM PERTANYA AN
SK OR TS CS
1
XV2.1
0
0
0
4
S S 26
2
XV2.2 XV2.3
0 0
0 0
2 0
6 1
22 29
30 30
XV2.4 XV2.5
0 0
0 0
0 0
10 7
20 23
30 30
XV2.6
0
0
0
6
24
30
XV2.7 XV2.8
0 0
0 0
0 0
8 7
22 23
30 30
XV2.9 XV2.10
0 0
0 0
0 0
7 13
23 17
30 30
3 4 5 6 7 8 9 10
STS
TOTA L S
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019 c) Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan Variabel pada kinerja karyawan pada penelitian ini diukur melalui tiga indikator yang memunculkan 10 butir pertanyaan. Tanggapan responden sebagaimana pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan sangat setuju pada variabel kinerja karyawan. Hal ini terjadi pada seluruh butir pertanyaan
dimana
sebagian
besar
responden
memberikan tanggapan sangat setuju dan diurutan kedua tanggapan responden adalah setuju dan sisanya adalah cukup setuju
30
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan NO
ITEM PERTANYA AN
SKOR STS
TS
TOTA L
CS
S
SS
1
Y1
0
0
3
18
9
30
2
Y2 Y3
0 0
0 0
0 0
1 4
29 26
30 30
Y4 Y5
0 0
0 0
2 0
6 1
22 29
30 30
Y6
0
0
0
4
26
30
Y7 Y8
0 0
0 0
2 0
6 1
22 29
30 30
Y9 Y10
0 0
0 0
4 0
7 4
19 26
30 30
3 4 5 6 7 8 9 10
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019 2. Analisis data penelitian ini digunakan jawaban kuesioner dengan menggunakan skala likert yang berupa data ordinal. Maka hal yang harus dilakukan ialah mengubah data ordinal menjadi data interval dengan memakai Metode Suksesif Interval (MSI). Dalam penelitian ini hasil data ordinal yang sudah diolah menjadi data interval dengan menggunakan metode MSI dan diolah melalui Microsoft Excel. a) Hasil Uji Validitas Uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner. Kriteria yang digunakan valid atau tidak
valid adalah koefisien r hitung > nilai r tabel dengan tingkat signifikasisi 5%(0,05) berarti butir pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 30 responden dengan sig. 5% maka dengan mengetahui r tabel yang diperoleh melalui tabel r dengan cara diketahui n = 30, menggunakan rumus : df = n -2 . df = 30-2 = 28. Dari hasil tersebut diketahu r tabel dengan sig 5% dari 28 adalah 0.361. adapun uji validitas menggunakan aplikasi SPSS : Tabel 4.8 Uji Validitas r-hitung
r-tabel
Keterangan
P1
0.383
0.361
VALID
P2
0.424
0.361
VALID
P3
0.754
0.361
VALID
P4
0.511
0.361
VALID
P5
0.513
0.361
VALID
P6
0.412
0.361
VALID
P7
0.754
0.361
VALID
P1
0.454
0.361
VALID
P2
0.557
0.361
VALID
P3
0.648
0.361
VALID
P4
0.518
0.361
VALID
P5
0.453
0.361
VALID
P6
0.545
0.361
VALID
P7
0.508
0.361
VALID
P8
0.463
0.361
VALID
Butir Pertanyaan
Latar Belakang Pendidikan (X1)
Pelatihan (X2)
P9
0.577
0.361
VALID
P10
0.600
0.361
VALID
P1
0.502
0.361
VALID
P2
0.838
0.361
VALID
P3
0.658
0.361
VALID
P4
0.525
0.361
VALID
P5
0.838
0.361
VALID
P6
0.658
0.361
VALID
P7
0.525
0.361
VALID
P8
0.838
0.361
VALID
P9
0.516
0.361
VALID
P10
0.658
0.361
VALID
Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa variabel Latar belakang pendidikan, pelatihan, dan Kinerja Karyawan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam penulisan tersebut valid. b) Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas
adalah
untuk
mengukur suatu
kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan, menggunakan metode statistik Cronbach‟s Alpha, yaitu item pertanyaan dikatakan konsisten (reliabel) jika Alpha lebih besar dari r tabel. Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach's Alpha
r Tabel
Keterangan
0.361 Latar belakang pendidikan (x1)
0.653
Reliabel 0.361
Pelatihan (x2)
0.702
Kinerja Karyawan (y)
0.845
Reliabel 0.361 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel latar belakang pendidikan , pelatiham, dan Kinerja Karyawan mempunyai nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat konsisten (reliabel). Sehingga setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. c) Uji Asumsi Klasik 1) Hasil uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data sampel yang digunakan dalam penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat menggunakan uji Normalitas Kolmogorof-Shmirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05. Data dinyatakan terdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 5% atau 0,05. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
30 a,b
Mean Std. Deviation
.0000000 380152688.3305 5540
Most Extreme Differences
Absolute
.103
Positive
.087
Negative
-.103
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
.103 .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.10, diketahui bahwa nilai signifikasi Asiymp.Sig (2-
taled) sebesar 0.200, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2) Hasil Uji Multikolineritas Uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independent dalam model regresi. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel independentnya, maka hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependennya terganggu. Jadi model harus terbebas dari multikoliniearitas. Untuk menguji multikoliniearitas dapat
dilihat
dari nilai tolerance dan nilai VIF (Variance
Inflation Faktor). Jika nilai VIF < 10,00 dan nilai tolerance > 0,10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoliniearitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Coefficientsa Standardize Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics Toleranc
Model 1
B (Constant)
LATAR BELAKANG PELATIHAN
Std. Error
Beta
738131451. 323144332. 895
867
.337
.218
.603
.208
t
Sig.
e
VIF
2.284
.030
.288
1.545
.134
.414
2.416
.540
2.899
.007
.414
2.416
a. Dependent Variable: KINERJA
Berdasarkan pada table 4.11 diketahui bahwa nilai
tolerance adalah
sebesar 0,414 dimana lebih besar daripada 0,10 dan nilai VIF sebesar 2.416 lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan model regresin tidak terjadi multikolinieritas. 3) Hasil uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pada pengujian ini peneliti menggunakan uji Durbin Watson yang hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.782a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.612
.584
393980913.568
Durbin-Watson 2.321
a. Predictors: (Constant), PELATIHAN, LATAR BELAKANG b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019 Berdasarkan tabel 4.12 , menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2.321 . Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikasisi 5% dan jumlah sampel 30 (n) serta jumlah variabel independen yakni 2 (k=2), apabila d < dl atau d > 4-dl (tidak terdapat autokorelasi), apabila du < DW < 4-du ( tidak terdapat autokorelasi. Apabila dl < DW < du atau 4-du < DW < 4-dl (tidak ada kesimpulan. maka dasar pengambilan keputusan adalah du < DW < 4- du (du=1,652), sehingga diperoleh 1,5666 < 2.321< 2,4334 yakni tidak terdapat autokorelasi. 4) Uji Heteroskedastisitas
Uji
ini bertujuan
untuk melihat apakah
terdapat
ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan uji Glejser dengan nilai signifikasisi 0,05. Asumsi yang baik dalam regresi adalah tidak terjadi heterokedastisitas yaitu nilai sig lebih besar
dari
0,05
dan
hasil dari uji
heterokedastisitas dengan uji Glejser adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber :
Coefficientsa Standardize
Model 1
(Constant)
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
799792434.
143190594.
342
048
-.154
.097
-.088
.092
LATAR BELAKANG PELATIHAN
Beta
t
Sig.
5.586
.000
-.388
-1.597
.122
-.231
-.953
.349
a. Dependent Variable: RES2
DatPrimer yang diolah, 2019 Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa nilai sig variabel X1 yaitu 0,122 lebih besar dari 0,05 artinya data disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas dan nilai sig variabel X2 yaitu 0,349 lebih besar dari 0,05 artinya data disimpulkan tidak
terjadi heterokedastisitas. 5) Hasil Uji linieritas Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas Latar Belakang Pendidikan ANOVA Table Sum of Squares KINERJA * LATAR
Between
BELAKANG
Groups
(Combined)
Linearity
Mean df
Square
103417747
689451647
068709700
15 124731390.
00.000
000
531295656
531295656
238452430
Within Groups
Total
1
238452430
0.000
0.000
Deviation from
502881814
359201296
Linearity
448644610
14 034746180.
0.000
000
466970610
333550436
673374270.
14 19526732.0
000
00
F
Sig.
20.670
159.28 5
10.769
.000
.000
.000
108087453 175443460
29
00.000
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas Pelatihan ANOVA Table Sum of Squares
Mean df
Square
F
Sig.
KINERJA *
Between
PELATIHAN
Groups
(Combined)
105682498
503249992
483877600
21 780369540
00.000
.000
624739476
624739476
445474200
1 445474200
0.000
0.000
Deviation from
432085508
216042754
Linearity
393301810
20 196650912
0.000
.000
240495469
300619336
Linearity
Within Groups
156585536
8
.000 Total
16.740
207.81 7
7.187
44573192. 000
108087453 175443460
29
00.000
Berdasarkan
table
4.14
dan
4.15
F-LINEARITY
menunjukkan sejauh mana jika variabel dependen diprediksi berbaring persis di garis lurus. Jika hasilnya signifikan (p0.05). Informasi tambahan menunjukkan bahwa asumsi linieritasnya cukup kuat karena F-Linearity berada pada rentang signifikan (F=207.1; p