Filosofi Dan Konsep Desain Perencanaan Struktur Baja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Filosofi Dan Konsep Desain Perencanaan Struktur Baja Strong Column Waek Beam (Kolom Kuat Balok Lemah) adalah filosofi dasar yang harus selalu diimplementasikan setiap kali melakukan perencanaan struktur. Dalam perencanaan struktur baja yang perlu dicermati adalah kekuatan balok, kolom, dan sambungan. Dalam perencanaan struktur baja sambungan merupakan hal yang harus benar – benar dicermati karena pada sambungan tersebutlah biasanya sendi plastis akan mudah terjadi. Ada beberapa konsep perencanaan struktur baja ASD (Allowable Stress Design) adalah suatu metode desain dimana perencana menghitung beban kerja (working loads) sesuai dengan peraturan pembebanan yang berlaku dan menghitung besarnya tegangan yang diakibatkan oleh pembebanan tersebut. Metode ini mensyaratkan bahwa besarnya tegangan pada komponen struktur akibat beban kerja tidak boleh melebihi tegangan izin (allowable stress) bahan komponen struktur tersebut. Nilai tegangan izin ditentukan lebih rendah daripada tegangan leleh bahan dengan memperhitungkan faktor keamanan (safety factor) LRFD (Load and Resistance Factor Design) adalah suatu metode yang didasari oleh konsep keadaan batas dimana keadaan batas tersebut dicapai melalui proses interaksi antara faktor kelebihan beban dan berkurangnya kekuatan material. Kedua faktor ini dianggap sebagai variabel-variabel acak (random) atau variabel probabilistik yang tidak saling mempengaruhi. Berbeda dengan metode ASD, metode LRFD ini memberikan faktor keamanan parsial untuk masing-masing kondisi dengan nilai yang berbeda-beda pula sesuai dengan nilai kemungkinan terjadinya. Konsep desain LRFD Konsep desain ini pada prinsipnya tegangan yang terjadi dalam setiap elemen struktur harus lebih kecil dari tegangan yang di ijinkan. Dengan pengertian lain, beban yang bekerja harus lebih kecil dari kapasitas kekuatan elemen dibagi dengan suatu faktor keamanan safety factor.



Konsep Pembebanan Pembebanan gedung berdasarkan SNI 1727-2013 tentang pembebanan minimum untuk perancangan gedung dan struktur lain. A. Beban Mati (Dead Load) Merupakan berat dari semua unsur atau bagian gedung yang bersifat tetap dan segala unsur tambahan, serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung. B. Beban Hidup (Life Load) Semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindahpindah, peralatan yang merupakan bagian dari gedung dan dapat diganti posisi, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan pada gedung. Khusus pada bagian atas bagunan yaitu atap, beban hidup yang termasuk berasal dari air hujan dan tekanan jatuh (energi kinetik). C. Beban Angin (Wind Load) Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. D. Beban Gempa (Earthquake Load) Beban gempa adalah beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur ditentukan berdasarkan suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa di sini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut, yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu.