Filosofi Kampus IPDN Jatinangor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Filosofi Kampus IPDN Jatinangor 1. Gerbang PKD Berbentuk kerucut yang dibelah menjadi 4 bagian. Di tengah- tengah bangunan ini terdapat patung praja Pria (Manggala Pati 05) dan Wanita praja (Astabrata 07). Bangunan berbentuk kerucut ini melambangkan gunung yang di dalamnya terdapat kawah panas yang membara, menggambarkan layaknya legenda ramayana Gatotkaca yang pernah digodok dalam kawah candradimuka hingga melahirkan sosok ksatria yang kuat, berjiwa besar, berpegang teguh pada prinsip, menolong sesama, dan berani membela kebenaran sehingga tempat ini disebut KESATRIAN (tempat para ksatria). 2. Gunung Manglayang Filosofinya adalah praja harus mempunyai cita-cita yang tinggi dan harus dapat mencapai puncak dari apa yang menjadi harapan dan amanat negara. 3. Ksatriaan Berbentuk Pena Menggambarkan senjata seorang pamong dalam bertugas adalah pena dalam artian melalui kebijakan, keberanian untuk menetapkan keputusan dan cerdas dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. Maka filosofi pena di sini adalah tugas pokok Praja adalah belajar, menuntut ilmu setinggi- tingginya tentang berbagai macam kebutuhan negara baik di masa sekarang maupun masa depan. 4. Pohon dan Bendera Serba Berjumlah 17 di Lapangan Parade Melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Indonesia. 5. Pohon Cemara Berjumlah 8 di Plaza Menza Melambangkan bulan kemerdekaan Negara Indonesia. 6. Jumlah Anak Tangga di Ksatriaan IPDN Seluruh anak tangga di dalam Ksatriaan semuanya berjumlah 1945 melambangkan tahun kemerdekaan Negara Indonesia. 7. Lapangan Parade Lapangan parade ini biasa digunakan untuk upacara, peringatan hari besar, penyambutan tamu negara dan apel – apel tertentu. Hijau rumput ini menjadi saksi bisu tangis haru pada saat Pengukuhan Muda Praja dan saat dilantik Presiden RI dari masa ke masa menjadi Pamong Praja Muda. 8. Gedung Menza Nusantara Gedung Menza Nusantara dapat menampung hingga 4000 orang dalam sekali upacara makan. Disinilah para Praja diberi asupan gizi agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang Praja.



9. Nama – Nama Kelas Tepat di samping tangga seribu terdapat kelas di mana nama- nama kelas adalah mencerminkan nama kerajaan se Indonesia yang berusaha menyatukan seluruh bagian di Indonesia dan berjuang melawan penjajahan. Mulai nama kerajaan besar Majapahit, Mataram, Sriwijawa, Padjajaran, Kutai, Kediri, Demak sampai kerajaan kecil seperti Kutamaya, Bone, Trenggano dll. Kelas ini berjajar mengiringi tangga seribu sampai atas menuju gedung nusantara sebagai puncaknya. Sehingga mengandung maksud kemerdekaan Indonesia ini melalui perjuangan yang sangat panjang, lama, penuh penderitaan, kesengsaraan rakyat, dan tidak mudah. Perlawanan terhadap penjajah dari berbagai penjuru daerah dan kerajaan hingga akhirnya tercapailah cita- cita leluhur kita, satu kesatuan yaitu “Nusantara”. 10. Nama Barak adalah “Nusantara” Dalam satu barak diacak dan terdapat perwakilan tiap provinsi se Indonesia sehingga diharapkan terjadi integrasi, bisa memahami karakter, sifat, watak dan perilaku budaya di Indonesia.