FILUM PORIFERA Jurnal Dimas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dimas
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR FILUM PORIFERA



OLEH NAMA



: DIMAS SLAMET



STAMBUK



: I1B1 18 019



KELOMPOK



: 4 (EMPAT)



ASISTEN PEMBIMBING : WD. SITTI HARDIAN SARI



JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019



FILUM PORIFERA Dimas Slamet¹ dan Wd. Sitti Hardian Sari² 1 Jurusan Budidaya Perairan, Jalan teporombua, [email protected] 2 Jurusan Perikanan Ilmu Tangkap, Jalan Prof. Dr Abdurrauf Tarimana, [email protected] ABSTRAK Avertebrata adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme, Avertebrata air merupakan hewan yang jenisnya tidak memiliki tulang punggung antar ruasruas tulang belakang yang berlainan dengan hewan vertebrata yang memiliki tulang belakang. Porifera hewan multi seluler yang sederhana, hewan ini tubuhnya berpori seperti busa atau spons . Spons termasuk Filum Porifera yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu Calcarea, Hexactinellida, Archaeocyatha (punah) dan Demospongiae. Kelas Demospongiae terdiri dari 90% dari sekitar 4500– 5000 spesies, dari total spesies yang hidup di dunia. Kelas ini dibagi menjadi 3 subkelas, 13 ordo, 71 famili dan 1005 genera, meskipun hanya 507 genera yang dinyatakan masih ada, 481 genera hidup diperairan laut dan 26 genera hidup di air tawar. Kelas Demospongiae adalah spons yang paling banyak ditemukan dan penyebarannya luas, jenis-jenisnya paling beragam dan relatif banyak mendapatkan perhatian dari para ahli biokimia. Dilakukan pengamatan pada praktikum ini yaitu melakukan pengamatan pada organisme yang telah di ambil dari perairan yaitu spons, meletakkan organisme pada baki kemudian mengidentifikasi bagian-bagian organisme tersebut, setelah itu organisme tersebut di letakan di atas kertas laminating untuk mengukur panjang dan lebar organisme, kemudian menggambar bentuk organisme secara morfologi dan anatomi bagianbagian organisme yang telah diidentifikasi dan memberikan keterangan pada gambar organisme tersebut.



Kata kunci : Avertebrata, Fhylum Porifera (spongia offcinalis).



I. PENDAHULUAN Latar Belakang Avertebrata merupakan hewan yang jenisnya tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang yang berlainan dengan hewan vertebrata yang memiliki tulang belakang. Salah satu filum hewan ini adalah filum porifera (Alwi, 2018). Spons termasuk Filum Porifera yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu Calcarea, Hexactinellida, Archaeocyatha (punah) dan Demospongiae. Kelas Demospongiae terdiri dari 90% dari sekitar 4500– 5000 spesies, dari total spesies yang hidup di dunia. Kelas ini dibagi menjadi 3 subkelas, 13 ordo, 71 famili dan 1005 genera, meskipun hanya 507 genera yang dinyatakan masih ada, 481 genera hidup diperairan laut dan 26 genera hidup di air tawar. Kelas Demospongiae adalah spons yang paling banyak ditemukan dan penyebarannya luas, jenisjenisnya paling beragam dan relatif banyak mendapatkan perhatian dari para ahli biokimia (Suparno, 2009). Jenis spons diketahui memiliki senyawa bioaktif, antara lain: Hyatella intestinalis, Algilus flabellifilus, Hipospongia comunis, Spongia offisinalis, Ircina virabilis, Spongia oracillis, Dysidea avara, Erylus cendeveldi, dan Dyctionella insica, sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmasi untuk mengobati penyakit pada manusia dan hewan. Sponge mampu menyaring bakteri yang ada di sekitarnya, sebanyak 77% bakteri yang tersaring ini dimanfaatkan untuk makanan dan dicerna secara enzimatik. Senyawa bioaktif yang dimiliki oleh sponge kemungkinan bermanfaat dalam proses pencernaan, sehingga senyawa bioaktif yang diperoleh diperkirakan bervariasi sesuai dengan kebiasaan makan masingmasing jenis sponge (Suharyanto, 2008).



Tujuan Dan Manfaat Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan pada kali ini iyalah untuk mengetahui klasifikasi morfologi dan anatomi dari Filum Porifera. Sedangkan manfaat dari praktikum yang dilakukan dapat mengetahui manfaat dan nilai ekonomi dari Filum Porifera dan menambah ilmu pengetahuan atau wawasan serta jenis-jenisnya dari Filum Porifera.



II. METODE PRAKTIKUM Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu 14 September 2019, Pukul 07:30 – 09:00 WITA. Bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari. Alat dan Bahan Adapun Alat yang digunakan dalam praktikum avertebrata air adalah sebagai berikut; kotak alat, baki, alat bedah (pisau, pinset, gunting, kater dll), kaca pembesar, alat tulis, mistar 30cm, kertas laminating A3, lap kasar dan halus, tisu. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum avertebrata air adalah spons (Spongia offcinalis) sebagai objek pengamatan, dan alkohol 75%. Metode pengamatan Metode pengamatan pada praktikum ini yaitu melakukan pengamatan pada organisme yang telah di ambil dari perairan yaitu spons, adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah mengambil organisme dan meletakkan organisme pada baki kemudian mengidentifikasi bagian-bagian organisme tersebut, setelah itu organisme tersebut di letakan di atas kertas laminating untuk mengukur panjang dan lebar organisme, kemudian menggambar bentuk organisme secara morfologi dan anatomi bagian-bagian organisme yang telah diidentifikasi dan memberikan keterangan pada gambar organisme tersebut, membuat laporan sementara berdasarkan format yang telah ditentukan pada buku penuntun praktikum, kemudian membersihkan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan dalam praktikum tersebut.



III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan bentuk morfologi dan anatomi pada spons dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 :



Gambar 1. Morfologi spons (Sumber : Dok. Pribadi.2019) Keterangan :



Gambar 2. Anatomi spons (Sumber : Dok. Pribadi.2019) Keterangan :



a). Osculum



a). Pori-pori



b). Spongoel



b). Amubosit



c). Spikula



c). Skeletal fiber



d). Stalk



d). Koanosit



Pembahasan Porifera berasal dari bahasa latin yaitu porus berarti pori dan fere berarti membawa. Porifera atau sponga atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan sponga. Porifera hidup di air laut dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km, hidupnya selalu melekat pada substrat (sesil) dan tidak dapat berpindah tempat secara bebas. Di dalam tubuhnya terdapat rongga yang disebut spongosol.



Dalam praktikum kali ini dilakukan pengamatan spons. Spon ini termasuk porifera yang terbagi atas 4 kelas yaitu Calcarea, Hexactinellida, Archhaeecyatha, dan Demospongiae. Dan kelas Demospongiae ini merupakan spons yang paling banyak ditemukan dan penyebaranya luas, dan dilakukanlah pengamatan pada spons dari segi morfologi dan atanomi, dan dilakukan pengamatan pada spons, pada anatomi terdapat Osculum tempat keluarnya air yang berasal dari spongol, dan terdapat rongga di dalam bagian tubuh porifera pada morfologi terdapat epidermis ( lapisan terluar ) dan Ostium tempat masuknya air atau pori-pori ( suparno dkk, 2009 ).



IV. PENUTUP Simpulan Adapun yang dapat di simpulkan pada praktikum kali ini spons adalah hewan yang primitif yang hidup menetap dan bersifat filter feeder. Dan mempunyai



4 kelas



yaitu



Caccarea,



Hexactinilida,



Archaeocytha,



dan



Demospongiae. Porifera atau sponga ialah hewan berpori dari sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Saran Saran saya untuk praktikum selanjutnya adalah agar fasilitas ruangan praktikum lebih lengkap dan menyediakan mikroskop untuk melihat secara detail saluran atau pori-pori yang ada pada spons. Struktur dari tempat praktikum agar di perbaiki takutnya akan membahayakan praktikan. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak bapak dan ibu dosen yang telah memberikan kami ilmu avertebrata air sehingga dapat membantu dalam melakukan praktikum ini, dan tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh asisten pembimbing yang memberikan bimbingan dan dampingan selama praktikum berlangsung, sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan ini.



DAFTAR PUSTAKA Alwi,D,Hi.S.M,Bisi,S.2018. Invetariasi Organisme Avertebrata Terumbu karang di Perairan Tanjung Denegila Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Ilmu Kepulauan. Vol.1 (1):71-83 Suharyanto, 2008. Distribusi dan Persentase Tutupan Sponge (Porifera) pada Kondisi Terumbu Karang dan Kedalaman yang Berbeda di Perairan Pulau Barranglompo, Sulawesi Selatan. Biodiversitas. Vol. 9 (3) : 209212. Suparno, Soedharma, A., Putri, N. Z., Rachmat R. 2009. Transplantasi Spons Laut Petrosia Nigricans. Ilmu Kelautan. Vol. 14. (4) : 234-241.