Final MA SMK - Proses Bisnis Layanan Kesehatan - Bekti Satriadi - SMK - Fase E - X [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR DASAR-DASAR LAYANAN KESEHATAN (PROSES BISNIS LAYANAN KESEHATAN) Kelas Alokasi Waktu Kode



: X/1 : 5 x 6 JP = 30 JP : DLK.E.BES.10.1



Ns Jamriati Managapi S. Kep



SMK Negeri 1 Amurang



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda dapat mendeskripsikan proses bisnis secara menyeluruh di bidang layanan kesehatan, menjelaskan penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberian layanan serta mendeskripsikan pengelolaan sumber daya manusia di fasilitas Kesehatan.



PENJELASAN SINGKAT Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena dengan kesehatan yang optimal, seseorang dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik sehingga tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal. Sektor jasa memiliki beberapa macam bisnis, salah satunya bisnis layanan kesehatan yang memiliki fungsi vital bagi masyarakat. Bisnis layanan kesehatan dibagi menjadi lima jenis yaitu rumah sakit, klinik, praktek dokter pribadi, apotik, dan laboratorium. Kelima jenis tersebut memainkan fungsi penting dalam bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.



FASE CAPAIAN PEMBELAJARAN Fase E



DOMAIN KONTEN 1. proses bisnis secara menyeluruh di bidang layanan kesehatan, 2. proses pelayanan kesehatan mulai dari penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi pemberian layanan 3. pengelolaan sumber daya manusia di fasilitas kesehatan



KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI       



Bisnis Layanan kesehatan Fasilitas kesehatan Kebutuhan Dasar Manusia Sumber daya manusia Manajemen Pelayanan Kesehatan Manejemen Sumber Daya Manusia.



KONSEP UTAMA NO ASPEK 1 Proses bisnis secara



SUB ASPEK 1.1 Pengertian bisnis dalam layanan



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



menyeluruh di bidang layanan kesehatan



2



Proses pelayanan kesehatan



3



Pengelolaan sumber daya manusia



1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 2. 1. 2. 2. 2. 3. 2. 4. 2. 5. 2. 6. 2. 7. 2. 8. 2. 9. 3. 1. 3. 2. 3. 3. 3. 4. 3. 5.



kesehatan Konsep dasar layanan kesehatan Produk layanan kesehatan Jenis-jenis layanan kesehatan Upaya Layanan Kesehatan Rujukan Layanan Kesehatan Pengelolaan Layanan Kesehatan Proses Pemberian Layanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Komponen layanan kesehatan Kebutuhan Dasar Manusia Pengkajian Pasien Diagnosa Pasien Perencanaan Layanan Kesehatan Pelaksanaan Layanan Kesehatan Evaluasi Layanan Kesehatn Tindak Lanjut Layanan Kesehatan Dokumentasi Layanan Kesehatan Perencanaan Sumber Daya Manusia Analisis kebutuhan SDM Kesehatan Kualifikasi SDM Kesehatan Pembinaan SDM Kesehatan Mutasi, Promosi, Demosi, dan PHK.



PERTANYAAN INTI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Bagaimana proses bisnis layanan kesehatan ? Bagaimana Penerimaan klien di unit layanan kesehatan ? Apa saja yang menjadi kebutuhan klien ? Bagaimana merencanakan pemberian layanan bagi klien ? Bagaimana pelaksanaan pemberian layanan bagi klien ? Bagaimana melakukan evaluasi pemberian layanan bagi klien ? Bagaimana pengelolaan SDM di unit layanan Kesehatan ?



PENGETAHUAN/KETERAMPILAN PRASYARAT 1. Siswa telah mengenal anatomi dan fisiologi tubuh manusia. 2. Siswa memahami dasar-dasar organisasi.



ALOKASI WAKTU Alokasi waktu untuk pembelajaran elemen PBLK adalah sebagai berikut : NO 1.1 1.2



Tujuan Pembelajaran Elemen PBLK ALOKASI WAKTU Proses bisnis secara menyeluruh bidang layanan 1 x 6 JP 6 JP kesehatan Proses layanan klien di fasilitas kesehatan 2 x 6 JP 12 JP



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



1.3



Pengelolaan SDM di fasilitas kesehatan



2 x 6 JP



12 JP 30 JP



PROFIL PELAJAR PANCASILA Melalui pembelajaran pada elemen ini, diharapkan peserta didik memiliki :  Karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.  Mandiri  Bernalar Kritis



SARANA DAN PRASARANA   



Komputer/Laptop/Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/LCD Laboratorium keperawatan Dasar. Alat-alat pemeriksaan fisik klien.



TARGET PESERTA DIDIK Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:  Peserta didik reguler/tipikal  Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)



JUMLAH PESERTA DIDIK   



Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 36 peserta didik. Untuk kegiatan ceramah, pembelajaran dilaksanakan dengan klasikal. Untuk kegiatan diskusi dan praktikum dilaksanakan dalam kelompok dengan jumlah siswa perkelompok disesuaikan dengan materi. Rentang jumlah siswa 3, 5 atau 7 per kelompok.



KETERSEDIAAN MATERI Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi: Ya/Tidak Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: Ya/Tidak



MODA PEMBELAJARAN



Moda pembelajaran yang digunakan :  moda tatap muka / tatap muka terbatas.  PJJ (daring).



ASESMEN Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran?



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



   



Asesmen dilakukan secara Individu dan Kelompok Asesmen individu dilakukan melalui kegiatan pre test / post test pada saat pembelajaran berlangsung, ujian tengah semester dan ujian akhir semester Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen kelompok dilakukan saat diskusi ataupun praktikum.



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA Metode  Ceramah  Diskusi  Presentasi  Demonstrasi



MATERI, ALAT, DAN BAHAN  Materi ajar Materi pembelajaran tercantum dalam lampiran.  Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis (Pensil, Penghapus dan Pulpen)  Anggaran Biaya : Rp.150.000 (bahan habis pakai untuk praktikum)



PERSIAPAN PEMBELAJARAN Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:  Membaca materi pembelajaran  Menyiapkan lembar kerja peserta didik  Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran



URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Pembukaan (20 menit) 1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar. 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan. 3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya. 4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan. 5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari yaitu proses bisnis secara menyeluruh bidang layanan kesehatan termasuk



meliputi K3; dasar-dasar layanan kesehatan yang meliputi: penerimaan klien, identifikasi kebutuhan klien, perencanaan pemberian layanan, pelaksanaan pemberian layanan, dan evaluasi pemberian layanan; serta pengelolaan SDM di fasilitas kesehatan.



Kegiatan Inti (60 menit) Langkah 1. Klarifikasi Masalah 1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sembilan kelompok yang maksimal terdiri 3 orang atau 4 orang menyesuaikan jumlah peserta didik. 2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar Kerja/Modul ada petunjuk kelompok atau individu) 3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru yang terkait dengan proses bisnis layanan kesehatan secara umum. 4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK (mengenai proses bisnis layanan kesehatan). 5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru memberikan bantuan komentar secara klasikal. Langkah 2. Brainstorming 6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan proses bisnis layanan kesehatan). 7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang proses bisnis layanan kesehatan. Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data 8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk : a) Menemukan pembuktian konsep perbandingan bisnis layanan kesehatan. b) Menemukan sifat-sifat dan hubungan proses bisnis layanan kesehatan. c) Mengaplikasikan sifat-sifat perbandingan proses bisnis layanan kesehatan. 9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata. 10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik. 11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti. Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah 12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan. 13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang proses bisnis layanan kesehatan serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah diperoleh. 14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan terkait proses bisnis layanan kesehatan. Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah 15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan. 16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Langkah 6. Refleksi 17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari terkait proses bisnis layanan kesehatan. 18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik. Penutup (10 menit) 1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini. 2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya. 3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku di perpustakaan atau mencari di internet. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.



KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN A. Kompetensi atau kemampuan serta pengetahuan apa yang dinilai melalui asesmen akhir unit pelajaran ini adalah : 1. Peserta didik mampu menjelaskan proses bisnis layanan kesehatan. 2. Peserta didik mampu menjelaskan proses pelayanan pasien di unit layanan kesehatan. 3. Peserta didik mampu menjelaskan proses manajemen sumber daya manusia kesehatan di unit layanan kesehatan. B. Asesmen dilakukan dan apakah ada opsi lain untuk asesmen tersebut? C. Asesmen ketercapaian kompetensi peserta didik dilakukan dengan melakukan tes formatif selama dalam proses pembelajaran dan melalui ulangan tengah semester. Pada akhir masa pembelajaran dilakukan tes sumatif. Asesmen dilakukan dengan tes objektif, isian singkat, atau esai. Untuk mengkaji ketercapaian kompetensi ketrampilan dilakukan ujian praktik pada akhir masa pembelajaran. D. Kriteria penilaian keberhasilan siswa didasarkan pada kemampuan menjawab soal-soal ulangan dengan skor minimal 70 (dalam rentang nilai 0-100). E. Untuk kriteria penilaian kemampuan praktik, peserta didik harus mampu memperagakan kembali ketrampilan yang diujikan. Kondisi peragaan ujian praktik yang belum lancar atau belum cepat dapat dimaklumi asalkan prinsipprinsip tindakan telah dipahami.



STRATEGI ASESMEN  Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung - Tanggung jawab mengerjakan tugas - Keaktifan peserta didik saat diskusi materi - Kesantunan dalam proses belajar  Penilaian hasil presentasi hasil diskusi (terlampir)



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



 Penilaian hasil lembar kerja peserta didik (terlampir)  Asesmen Tertulis (terlampir)



REFLEKSI GURU  Apakah modul pembelajaran sudah pembelajaran sudah disusun dengan baik?  Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?  Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?  Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?  Apakah 100% peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang belum tercapai ?  Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik? PESERTA DIDIK  Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?  Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?  Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?  Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?  Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?  Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?  Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?  Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?



DAFTAR PUSTAKA         



Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Potter Perry, Fundamental of Nursing, Penerbit Salemba Medika : 2009.



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



   



“Pemanfaatan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan” dikutip dari http://www.perpustakaan-depkes. 30 Oktober 2009. 20:00 WIB “Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah” dikutip dari http://simkesugm06.wordpress.com 30 Oktober 2009. 20:14 WIB “Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan Masyarakat” dikutip dari http://www.toodoc.com/ 30 Oktober 2009. 20:35 WIB Nida P. Harahap, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian PPN/Bappenas, 2019. https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/44524/14084/



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



LAMPIRAN Materi Pertemuan 1 : Proses Bisnis Layanan Kesehatan Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait yang ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Terdapat 4 langkah buat proses bisnis anda lebih efektif : 1. Identifikasi Kebutuhan Akan Sebuah Perubahan. Langkah pertama dalam proses ini adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan akan sebuah perubahan. 2. Menganalisa Proses Terkini. 3. Dapatkan Komitmen dan Dukungan. .. 4. Menciptakan Strategi Pengembangan Bisnis.



Proses Bisnis sangat penting bagi sebuah institusi. Proses bisnis yang baik akan memberikan dampak positif, seperti efisiensi dari sisi biaya, sumberdaya dan waktu, meningkatkan kualitas kerja dan efektivitas kinerja, meningkatkan produktivitas, serta kepuasan pelanggan. Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya).



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



Gambar : Proses Bisnis Layanan Kesehatan (dikutip dari : https://krakataumedika.com/info-media/artikel/proses-bisnis-dalam-sistem-informasimanajemen-rumah-sakit-simrs)



Materi Pertemuan 2 : Prosedur penerimaan Pasien Prosedur penerimaan Pasien Rawat Jalan a. Pasien Baru  Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien baru (TPPB)  Diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas y a n g a k a n   d i i s i k a n   p a d a formulir ringkasan riwayat klinik.  Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama.  Setelah selesai dalam proses pendafaran, pasien baru dipersilahkan menunggu di poliklinik yang dituju dan petugas rekam medis mempersiapkan berkas rekam medisnya kemudiandikirim ke poliklinik tujuan pasien.



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



b. .Pasien Lama 1. Setiap pasien lama diterima di tempat penerimaan pasien lama (TPPL) 2. Diwawancarai tentang poliklinik yang dituju. 3. S e t e l a h   s e l e s a i   m e l a k s a n a k a n   p r o s e s   p e n d a f t a r a n   p a s i e n   d i p e r s i l a h k a n   m e n u n g g u   d i poliklinik. 4. Pasien lama dapat dibedakan : 



Pasien yang datang dengan perjanjian







Pasien yang datang atas kemauan sendiri (tidak dengan perjanjian)



5. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan darisetiap pasien : 



Pasien boleh langsung pulang







Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPPL.







Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain.







Pasien harus ke ruang perawatan.



Semua berkas rekam medis pasien yang telah selesai m e n d a p a t k a n   p e l a y a n a n h a r u s kembali ke bagian rekam medis 6. Pasien yang harus dirawat inap, rekam medisnya dikirim ke ruang perawatan. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap 1. Penerimaan pasien rawat inap dilakukan di TPP 2. Fungsi utamanya adalah menerima pasien untuk dirawat di rumah sakit ataupun berobat jalan 3. Tata cara penerimaan pasien yang disebut adming prosedure harus wajar sesuai dengankeperluannya. 4. D e n g a n   m a k i n   m e n i n g k a t n y a   j u m l a h   p a s i e n ,   p i m p i n a n   r u m a h   s a k i t   h a r u s   m e m b e r i k a n perhatian yang konstan dalam membina sistem dan prosedur penerimaan pasien yang sebaik-baiknya



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



Proses Penerimaan Pasien UGD 1. Pasien masuk ke UGD 2. Perawat melakukan TRIASE 3. Pasien/ keluarga pasien menuju pendaftaran untuk mendaftarkan diri ke UGD 4. Jika ada pemeriksaan penunjang maka pasien di arahkan ke ruangan pemeriksaan penunjang 5. Jika sudah selesai pemeriksaan penunjang maka pasien kembali ke ruang IGD 6. JIka pasien dinyatakan boleh pulang maka Pasien langsung menuju farmasi/ kasir Rawat Jalan untuk menyelesaikan biaya pemeriksaan rawat jalan yang timbul. 7. Jika pasien harus dirawat maka pasien/ Keluarga Pasien menuju ke Admission untuk menyelesaikan administrasi rawat inap



Materi Pertemuan 3 : Kebutuhan Dasar Manusia Kebutuhan Dasar Manusia Salah satu teori kebutuhan manusia yang paling populer adalah Maslow’s Hierarchy of Needs Theory. Maslow mengusulkan bahwa motivasi merupakan hasil dari upaya seseorang pada memenuhi lima kebutuhan dasar: fisiologis, keselamatan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Menurut Maslow, kebutuhan ini dapat membuat tekanan internal yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia seperti udara, makanan, air, tempat tinggal, pakaian dan tidur. Sebagai manajer, Anda dapat menjelaskan kebutuhan fisiologis karyawan Anda dengan menyediakan kondisi kerja yang nyaman, jam kerja yang wajar dan istirahat yang diperlukan untuk menggunakan kamar mandi dan makan dan / atau minum. Kebutuhan keamanan termasuk kebutuhan-kebutuhan yang menyediakan rasa aman dan kesejahteraan kepada orang. keamanan pribadi, keamanan finan-sial, kesehatan yang baik dan perlindungan dari kecelakaan, bahaya dan merugikan mereka mempengaruhi semua termasuk dalam kebutuhan keamanan. Tenaga



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



kesehatan



dapat menjelaskan kebutuhan keselamatan dengan menyediakan



kondisi kerja yang aman, aman kompensasi (seperti gaji) dan keamanan kerja, yang terutama penting dalam ekonomi yang buruk. Kebutuhan sosial, juga disebut cinta dan milik, mengacu pada kebutuhan untuk merasa rasa memiliki dan penerimaan. kebutuhan sosial yang penting bagi manusia sehingga mereka tidak merasa sendirian, terisolasi dan tertekan. Persahabatan, keluarga dan keintiman semua pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan harga diri mengacu pada kebutuhan untuk harga diri dan rasa hormat, dengan harga diri yang sedikit lebih penting daripada mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari orang lain. Kebutuhan harga diri dapat dipenuhi dengan memberikan



pujian



dan



pengakuan



menawarkan promosi dan tanggung



ketika



karyawan



jawab tambahan



tidak



untuk



baik,



dan



mencerminkan



keyakinan Anda bahwa mereka adalah karyawan dihargai. Kebutuhan aktualisasi diri menggambarkan kebutuhan seseorang untuk mencapai potensi penuh nya. Kebutuhan untuk menjadi apa yang mampu adalah sesuatu yang sangat pribadi. Sementara aku mungkin memiliki kebutuhan untuk menjadi orangtua yang



baik,



Anda



mungkin



memiliki



kebutuhan



untuk



memegang



posisi-



tingkat eksekutif dalam organisasi Anda. Karena kebutuhan ini bersifat individual, sebagai seorang manajer, Anda dapat menjelaskan kebutuhan ini dengan menyediakan



pekerjaan



yang



menantang,



mengundang



karyawan



untuk



berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memberi mereka fleksibilitas dan otonomi dalam pekerjaan mereka. Anamnesis Saat pertama kali pasien masuk layanan Kesehatan, akan dilakukan anamnesis. Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Autoanamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo-anamnese ). Anamnesis ini digunakan untuk menegakkan diagnosa. Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan pelaksanaannya. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis penyakit. Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk menegakkan diagnosis



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



dan merencanakan perawatan lanjutan. Pemeriksaan fisik akan dilakukan secara sistematis, mulai dari kepala hingga kaki (head to toe) yang dilakukan dengan empat cara (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi). Ruang lingkup pemeriksaan fisik ini akan terdiri dari pemeriksaan tanda vital (suhu, denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah), pemeriksaan fisik head to toe, dan pemeriksaan fisik per sistem tubuh (seperti sistem kardiovaskuler, pencernaan,



muskuloskeletal,



pernapasan,



endokrin,



integumen,



neurologi,



reproduksi, dan perkemihan).



Materi Pertemuan 4 Diagnosis Dari pengkajian kebutuhan dasar manusia, anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang bila diperlukan, maka dapat ditegakkan diagnosis. Setiap profesi layanan Kesehatan memiliki metode dan istilah sendiri dalam penegakkan diagnosis. Ada diagnose keperawatan, diagnose kebidanan dan diagnose medis. Diagnosis medis (disingkat Dx atau DS) adalah penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis untuk prognosis dan pengobatan. Diagnosis dilakukan untuk menjelaskan gejala dan tanda klinis yang dialami oleh seorang pasien, serta membedakannya dengan kondisi lain yang serupa. Penegakan diagnosis diawali dengan mengumpulkan informasi melalui anamnesis yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terhadap pasien.[1] Seringkali,



pemeriksaan



dengan sinar-x, ultrasonografi,



lanjutan



atau



seperti



pengujian



pencitraan laboratorium



diagnostik seperti



pemeriksaan darah dan urin diperlukan selama proses diagnosis. Berdasarkan pada diagnosis ini, maka setiap layanan Kesehatan akan dapat melakukan perencanaan layanan bagi klien / pasien.



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



Rencana layanan kesehatan yang kita berikan kepada klien / pasien didasarkan pada diagnosis yang berhasil ditegakkan oleh tenaga kesehatan. Perencanaan Pelayanan Pasien / Klien dilakukan sebagai berikut : 1. Pelayanan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap. 2. Rencana pelayanan pasien harus individual dan berdasarkan data asesmen awal. 3. Rencana pelayanan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran. 4. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil asesmen ulang dari pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan. 5. Rencana pelayanan yang tiap pasien diperiksa ulang dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat kemajuannya. 6. Rencana pelayanan disediakan. 7. Pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan.



Materi Pertemuan 5 Implementasi / Pelaksanaan Implementasi merupakan tahapan proses layanan kesehatan, dimana tenaga Kesehatan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan. Implementasi adalah perwujudan dari rencana yang telah di susun pada tahap perencanaan. Implementasi yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi agar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Materi Pertemuan 6 Evaluasi Pelayanan Kesehatan Tenaga kesehatan melakukan evaluasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien secara komprehensif, sistematik dan berkesinambungan



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



sesuai dengan respon pasien dan keluarga. Evaluasi merupakan kegiatan menilai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan berdasarkan respon pasien. Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit, maka kesehatan pasien akan dievaluasi. Hasil evaluasi ini akan sampai pada kesimpulan : 



Masalah kesehatan pasien telah teratasi keseluruhan. Dalam kondisi ini pasien dapat dipulangkan dari rumah sakit / klinik.







Masalah kesehatan pasien telah teratasi sebagian. Dalam kondisi ini pasien dapat dipulangkan dari rumah sakit / klinik. Dalam kondisi ini pasien dapat dipulangkan dari rumah sakit / klinik untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang.







Masalah kesehatan pasien belum teratasi / semakin memburuk. Dalam kondisi ini pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas dan tenaga kesehatan yang lebih lengkap.



Dalam praktik evaluasi keperawatan pasien, seringkali digunakan format evaluasi SOAPIER yang merupakan akronim dari : S: Subyektif O: Obyektif A: Analisis P: Planning I: Implentation E: Evaluation R: Respon http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2010%20ttg %20Standar%20Pelayanan%20Keperawatan%20di%20RS%20Khusus.pdf Materi Pertemuan 7 : manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan Tersedianya SDMK yang bermutu dapat mencukupi kebutuhan, terdistribusisecara adil dan merata, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajatkesehatan masyarakat yang tinggi-tingginya mutlak diperlukan secaraberkesinambungan. Untuk itu perencanaan kebutuhan SDMKyang mengawali aspekmanajemen SDMK secara keseluruhan harus disusun sebagai acuan dalammenentukan pengadaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



SDMK,pendayagunaan SDMK, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan pembinaan sertapengawasan



mutu



denganmenyesuaikan



SDMK.



kebutuhan



Perencanaan pembangunan



kebutuhan kesehatan,



SDMK baik



lokal,



dilakukan nasional,



maupunglobal,dan memantapkan komitmen dengan unsur terkait lainnya. Sesuai dengan peraturan yang menyatakan bahwa



setiap tenaga



kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien (pasal 13 ayat, UU RS, tahun 2009). Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan.  Menurut undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya keseahtan. Dalam undang-undang tersebut tenaga kesehatan dikelompokan menjadi : 1. Tenaga medis (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi spesialis) 2. tenaga psikologi klinis (psikologi klinis) 3. tenaga keperawatan (perawat dan perawat spesialis) 4. tenaga kebidanan (bidan) 5. tenaga kefarmasian (apoteker dan tenaga teknik kefarmasian) 6. tenaga kesehatan masyarakat (epiddemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga) 7. tenaga kesehatan lingkungan (sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan) 8. tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien)



Modul Ajar Layanan Kesehatan – Proses Bisnis Layanan Kesehatan (PBLK)



9. tenaga keterapian fisik (fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara dan akupuntur) 10. tenaga keteknisian medis (perekam medis dan informasi kesehatan, tenik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anastesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis) 11. tenaga teknik biomdeika (rediografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis dan ortotik prostetik) 12. tenaga kesehatan tradisional (tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan).