Fisiologi Penglihatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fisiologi Penglihatan dr Hadi Sarosa, M.Kes



Bola Mata  Terdiri



dari 3 lapisan



 Lapisan



penyokong, merupakan lapisan yang tebal :  Sklera



dan



 kornea



 Lapisan



vaskular (Uvea)



 Koroid  Korpus



siliare



 Iris



 Lapisan



retina



LAPISAN PENYOKONG  Sklera



: 5/6, merupakan lapisan putih, tebal dan keras untuk melindungi dan membentuk bola mata  Kornea, merupakan lapisan bening yang avaskular



KORNEA  Merupakan



media refrakta, dengan pembiasan sinar terkuat : 40 -50 dioptri  Terdiri dari 5 lapis  Epitel



: terdiri dari 5 lapis sel yang saling tumpang tindih (basal, poligonal dan gepeng)  Membrana Bowman : kolagen, tidak dapat regenerasi  Stroma : susunan kolagen yang berupa lamella yang teranyam teratur  Membrana Descement : aselular, elastik dan berkembang terus seumur hidup  Endothel : berbentuk heksagonal satu lapis



Kornea 



Disarafi oleh N Trigeminus (V)  Sensorik dan motorik  Punya 3 cabang dari gln Gasseri. N.ophthalmicus, sensoris untuk dahi, kelopak mata atas, conjunctiva, cornea, gld.lakrimalis, corpus ciliare  N.maksilaris, sensoris un tuk pipi, palpebra inferior, bibir atas, gigi atas, mucosa hidung  N.mandibularis,  Sensoris untuk : dagu, bibir bawah, gigi bawah, mucosa mulut, lidah bag.depan.  Motorik untuk otot pengunyah 







Penyakit :Herpes zoster.



KORNEA  Cornea



keruh



 Cicatrix  Keratitis  Ulcus



cornea



UVEA  Lapisan



vaskular, bagian depan didarahi 9 arteri sedangkan bagian belakang 15 -20 buah arteri  Iris berbentuk cakram dengan bagian tengah bercelah yaitu pupil. Berfungsi untuk mengatur sinar yang masuk ke dalam bola mata  Warna dan lipatan iris berbeda pada tiap orang



PUPIL  



Lobang/celah yang terletak di tengah iris Midriasis :melebar > 5 mm    







Miosis : mengecil < 2 mm  



 



Perangsangan saraf otonom simpatis >> wanita Dewasa > anak & Ortu Kaget, takut, anestesia Perangsangan saraf otonom parasimpatis Tidur, lelah, keracunan alkohol akut, morfin, rangsang kornea, iritis, hipoksia berat, skizophrenia



Pupil mengecil untuk mencegah abrasi kromatis dan untuk memperdalam fokus Anisokoria : ukuran pupil kedua mata tidak sama



Reflek pupil  Reflek



pupil direk  Reflek pupil indirek



BADAN SILIER  Badan



Silier : terletak antara iris dan koroid di dalamnya terdapat 3 otot akomodasi yaitu : longitudinal, radier dan sirkular.  Disarafi oleh N III (Okulomotorius): Akomodasi dan pengaturan besar pupil



Cairan Humor Aquos 



Cairan Humor Aquos terdapat di camera oculi anterior







Dibentuk di corpus ciliare, dikumpulkan di camera oculi posterior, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke camera oculi anterior, keluar lewat trabeculum terus ke canalis Schlemm/sinus venosus sclerae.







Fungsi 



Sebagai media refrakta 



 



Bila keruh penglihatan kabur



Untuk nutrisi lensa dan cornea Untuk mengatur tekanan bola mata 



Bila tekanan bola mata naik disebut Glaucoma



Gloukoma



Lensa    







Sebagai media refrakta Terbungkus capsul elastis Metabolisme diambil dari humor aquos Alat penggantungzonula zinii,melekat pada corpus ciliare yg mengandung otot ciliare untuk akomodasi Pada orang tua elastisitas lensa  shg waktu lihat dekat kabur disebut Presbyopia  diatasi dengan kacamata baca



AKOMODASI 



Akomodasi 



 



Otot siliaris kontraksi zonula zinii kendor lensa mencembung kekuatan optis  ,bayangan dekat terfokus Akomodasi: untuk melihat dekat t.a 3 proses Konvergensi  Konstriksi pupil  Pencembungan lensa 







Pada waktu konvergensi bayangan jatuh pada titik identik



Lensa  







Akomodasi: untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa depan mencembung, kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus t.a 3 proses   







Konvergensi Konstriksi pupil Pencembungan lensa



Kemampuan akomodasi tergantung pada umur, mulai umur 40 th kemampuan akomodasi (presbyopia), sehingga perlu kaca mata baca



Lensa 



 



Bila keruh disebut katarak, penglihatan akan kabur Pengobatan dengan cara operasi Lensa diambil kemudian diganti dengan lensa buatan yang jernih,  penderita bisa melihat lagi



Corpus vitreum 















Sebagai media refrakta, terletak dibelakang lensa atau antara lensa dan retina Berupa bahan gelatin yang mengandung leukosit, transparan, transparan, konsistensi lunak mengandung 90 % air Fungsi : mempertahankan bentuk bola mata dan meneruskan sinar ke retina Mendapatkan nutrisi dari korois, badan silier dan retina melalui arteria hialuroidea.  



Bila kekeruhan sedikit akan melihat benda hitam melayang (floaters). Bila keruh sekali penglihatan akan kabur, mis. Karena perdarahan.



RETINA 







Membran tipis berupa jaringan saraf yang berhubungan erat dengan choroids. Choroids memberikan metabolisme pada retina luar atau sel kerucut dan batang melalui membran bruch dan epitel pigmen, sedang retina bagian dalam mendapat metabolisma dari arteria retina sentral Terdiri 3 lapis utama :   



Sel kerucut dan batang (sel reseptor) Sel bipolar Sel ganglion



RETINA 







Warna retina jingga, pada keadaan anemis pucat, dan merah pada hyperemi Makula lutea/bintik kuning/fovea centralis merupakan bagian retina yang paling peka terhadap cahaya, terletak sekitar temporal papil N II, bagian sentralnya sedikit menggaung



RETINA















SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYA SEL BATANG : RODOPSIN (SKOTOPSIN) : 125 juta sel SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA SEDERHANA (FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta sel 



Merah, hijau dan biru



FOTOKIMIA PENGLIHATAN SEL BATANG RODOPSIN



CAHAYA



SERABUT SARAF OTAK SEL KERUCUT PIGMEN WARNA



PERSEPSI



FOTOKIMIA PENGLIHATAN WARNA SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA (FOTOPSIN DAN RETINAL) BIRU



PIGMEN PEKA WARNA



HIJAU



MERAH



PUNCAK ABSORSI



1 SEL KERUCUT = 1 PIGMEN PEKA WARNA 445 NANOMETER



535 NANOMETER



570 NANOMETER



ABSORBSI CAHAYA (% MAKS)



ABSORPSI CAHAYA OLEH PIGMEN PEKA WARNA 100



75



50



25 0



PENGENALAN TIGA WARNA MATA MANUSIA DAPAT MENGENALI HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA BILA CAHAYA MONOKROMIK DARI WARNA MERAH, HIJAU, DAN BIRU DIPERSATUKAN DALAM BERMACAMMACAM KOMBINASI



NORMAL PROTANOMALI TRICHROMAT



DEUTERANOMALI TRITANOMALI PROTANOPIA



BUTA WARNA



DICHROMAT



DEUTERANOPIA TRITANOPIA



MONOKROMAT



Adaptasi Gelap - Terang 1.



1.



Gelap  Tempat gelap : Vitamin A  retinal + opsin  rodopsin Terang  Berada di tempat yang terang sekali : banyak Fotokimia  retinal dan opsin vitamin A, mengakibatkan jumlah foto kimia turun  sensitifitas terhadap cahaya berkurang



Adaptasi Gelap - Terang 1. 2.



Perubahan ukuran pupil Adaptasi Saraf



Rabun senja Oleh karena kekurangan Vit A yang menyebabkan pembentukan retinal dan rodopsin yang kurang



N.Opticus Berfungsi untuk menghantarkan impuls yang dihasilkan reseptor oleh rangsang cahaya (gelombang elektromaknetik) ke pusat penglihatan di lobus occipitalis



JALUR PENGLIHATAN



Visus perifer 



Fungsi :   







Lapangan pandang yang sempit pada :  







Lapangan pandang Orientasi sekitar , penting waktu bergerak Dengan dua mata untuk melihat tiga dimensi Glaucoma Retinitis pigmentosa



Pemeriksaan dengan :   



Metode konfrontasi Perimeter Campimeter



Test visus perifer  Test



konfrontasi  Kelainan lapangan pandang     



Monocular anopsia Homonim Hemianopsia Heteronim Hemianopsia Binasal Hemianopsia Bitemporal Hemianopsi



Lapangan Penglihatan



Persepsi Kedalaman Penentuan jarak suatu obyek dengan mata  Ukuran



bayangan dari obyek yang telah dikenali pada retina  Fenomena pergerakan paralaks  Fenomena stereopsis



OTOT PENGERAK BOLA MATA 



Berfungsi untuk menggerakan mata dengan fungsi ganda. Terdiri dari 6 otot 1. 2. 3.



Otot Obliqus Inferior Otot Obliqus Superior Otot Rektus Lateralis



4. Otot Rektus Medialis 5. Otot Rektus Superior 6. Otot Rektus Inferior



Strabismus



Rongga Orbita  Rongga



yang berisi bola mata, dibentuk oleh 7 tulang membentuk piramid terletak pada ke 2 sisi hidung  Dinding lateral membentuk sudut 450 dengan dinding medial



Prinsip optik 



Prisma : 







Oleh prisma sinar sejajar akan dibiaskan Terjadi aberasi chromatis 







Masing –masing warna akan dibiaskan pada titik fokus tersendiri.



Terjadi aberasi spheris 



Sinar sejajar tidak dibiaskan pada satu titik



Prinsip optik 











Untuk menghilangkan aberasi, lensa positif digabung dengan lensa negatif Prinsip ini digunakan pada bola mata melalui 4 jenis media refrakta (cornea,cairan humor, lensa, corpus vitreum). Keadaan ini ditiru oleh kamera yang baik untuk mendapatkan hasil foto yang tajam



Prinsip optik 







Sinar sejajar akan dibiaskan oleh lensa positif dibelakang lensa sehingga mendapatkan bayangan terbalik. Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptri







1 dioptri =







Contoh : 10 dioptri jarak fokusnya 10 cm



Prinsip optik 















Sinar sejajar akan dibiaskan oleh lensa negatif menyebar dibelakang lensa sehingga fokusnya didapatkan didepan lensa. Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptri 1 dioptri = Contoh : 5 dioptri jarak fokusnya 20 cm



Indera penglihatan 







Alat sensoris yang menerima rangsang cahaya berupa gelombang elektromaknetik dengan  = 3790A° - 7230A° Untuk kemudahan pengukuran tajam penglihatan dianggap bahwa sinar yang datang dari jarak 5 – 6 m dianggap sebagai sinar yang sejajar.



 Perlu 



dipahami :



Sifat sinar terhadap alat optik



Indera penglihatan Pengukuran visus Dasar :















Jenis pemeriksaan visus  Visus jauh –» dengan Optotype Minimum visibel  Optotype Snellen (jarak  Sudut terkecil dimana titik masih dapat pemeriksaan 6 meter) terlihat jelas ( 1 menit)  Optotype Strauß (jarak Minimum separabel pemeriksaan 5 meter)  Sudut terkecil dimana 2 titik masih terlihat sebagai 2 titik yang terpisah ( 1  Visus dekat  Dengan membaca menit)  Visus perifer Minimum Legibel  Sudut terkecil dimana huruf masih  Dengan perimeter dapat dibaca ( 5 menit)



Tajam Penglihatan • Diameter konus : 3 mikron • Nodal point 16 2/3 mm dibulatkan 17 mm • Total indeks bias : 59 dioptri 1. Udara :1 2.Kornea : 1,38 3.Humor aquos : 1,33 4.Lensa : 1,40 5.Korpus vitreum : 1,34



NP



α β



NP = NODAL POINT 1 2/3 SEL = 5/3 X 3/1000 mm = 5/1000 mm



Tg α = Tg β Tg β = 5/1000 Rad : 16 2/3 = 3/10.000 Rad = 3/10.000 x 3438’ = 1.0314’ dibulatkan menjadi 1’ 2π Rad = 360° Rad = 360° : (2 x 3.14) = 360° 6.28 = 57° 17’ 40’’ = 3438’ 1° = 60’ = 360’’



16 2/3 mm



1 2/3 SEL



Optotype BELANDA



AMERIKA



INGGRIS



6/60



20/200



0.1



6/40



20/133



0.15



6/30



20/100



0.2



6/24



20/80



0.25



6/18



20/60



0.3



6/15



20/50



0.4



6/12



20/40



0.5



6/9



20/30



0.6



6/7,5



20/25



0.8



6/6



20/20



1



Indera penglihatan Pengukuran visus Visus



jauh –» dengan Optotype



Optotype



Snellen (jarak pemeriksaan 20 feet = 6 meter) visus normal = 6/6



Optotype



Strauß (jarak pemeriksaan 5 meter) visus normal = 5/5



Diperiksa



mata satu persatu



(satu mata yang



tak diperiksa ditutup) Visus Bila



=



optotype tak tampak



Dengan



menghitung jari , mis 2/60 artinya ?



Dengan



lambaian tangan , mis 1/300 artinya ?



Dengan sinar = 1/~ artinya ?







Gangguan penglihatan  Penglihatan



oleh:



 Refraksi



yang kabur disebabkan



anomali, t.a :



 Myopia  Hypermetropia  Astigmatisme



 Gangguan



media refrakta yang t.a :



 Cornea  Cairan



humor (didlm C.O.A)



 Lensa  Corpus



vitreum



 Gangguan



saraf



Refraksi Anomali Myopia 



Ialah kelainan refraksi anomali dimana sinar-sinar yang sejajar tanpa accomodasi akan dibiaskan dimuka retina.



Causa myopia :    



Axis mata terlalu panjang. Lensa terlalu kedepan Index bias terlalu besar. Curvatura cornea terlalu mencembung (mis. karena keratoconus)



Myopia JENIS-JENIS MYOPIA. 



Myopia stationair: myopia yang constant, artinya derajat/berat



myopia tetap. Myopia progressiva : myopia yang beratnya makin lama makin bertambah(yang umum- nya terdapat).  Myopia benigna : myopia yang dapat dikoreksi sampai 5/5  Myopia maligna : myopia yang tak dapat dikoreksi sampai 5/5. Derajat myopia :  Myopia ringan = myopia levis S