(Fitrialiyani) LP+ Askep Dermatitis Revisi-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMEN PADA NY. K DENGAN DIAGNOSA MEDIS DERMATITIS NUMULARIS DI RUANG DAHLIA RSUD A PALANGKA RAYA Dosen : Vina Agustina, Ners, M.Kep.



Di Susun Oleh: Kelompok 6 Tingkat III B/Semester V



1. 2. 3. 4.



Dantini Fitrialiyani Leonardo Sarpika Yena Amalia



2018.C.10a.0963 2018.C.10a.0967 2018.C.10a.0966 2018.C.10a.0985



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi pembaca dan mahasiswa terutama yang berada di STIKes Eka Harap tentang “Asuhan Keperawatan Sistem Integumen Pada Tn. K dengan Diagnosa Medis Dermatitis Numularis di Ruang Dahlia RSUD A Palangka Raya” sehingga diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun lainnya mendapatkan tambahan pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.



Palangka Raya, 14 Oktober 2020



Kelompok 6



11



BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 10 juni 2020 pukul 12.30 WIB didapatkan hasil 3.1



Pengkajian



3.1.1 Identitas Pasien Nama : Tn. K berjenis kelamin: Laki-laki berumur 45 Tahun, status perkawinan



:



kawin.



Beragama



Islam,



suku



bangsa



Dayak/Indonesia,



berpendidikan SMP, pekerjaan pasien sebagai pegawai swasta, alamat pasien di Jl. Bukit Pararawen, Jekan Raya, Palangka Raya. Dianosa Medis Dermatitis Numularis. 1.1.2 Riwayat Kesehatan /Perawatan 1.1.2.1 Keluhan Utama



:



Pasien mengatakan “nyeri pada bagian tangan kanan dan kiri, nyeri yang dirasakan P : Bertambah ketika gatal datang, nyeri berkurang saat diimobilisasi, Q : nyeri terasa seperti teriris-iris, R : didaerah tangan kanan dan kiri, S : skala nyeri 6 (skala sedang), T : berlangsung sekitas ± 15 menit”. 1.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengatakan gatal pada tangan kanan dan tangan kirinya, gatal yang dirasakan sudah semenjak 1 bulan yang lalu. Awalnya gatal yang dirasakan pasien dimulai dari sela-sela jari kemudian meluas ke bagian tangan atas. Setelah gatal muncul seperti gelembung kecil-kecil dan sangat gatal disertai nyeri. Tiap kali pasien menggaruk area yang gatal maka akan muncul seperti luka baru dan keluar seperti cairan. Gatal ini biasanya dirasakan muncul secara tiba-tiba, gatal dirasakan seperti tersengat ular bulu dan sangat gatal yang tidak tertahankan sehingga apabila gatal muncul pasien akan menggunakan salep untuk meringankan keluhannya. Pasien juga mengatakan tiap kali selesai mencuci pakaian pasien merasakan panas ditangannya dan sehabis itu muncullah perih dan gatal. Karena gatal tidak kunjung sembuh pasien datang ke RSUD dr. Doris Sylvanus dan diputuskan untuk rawat inap diruang Aster. 1.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi) 12



Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang sama dan tidak mempunyai riwayat operasi. Pasien sebelumnya sudah sempat berobat ke puskesmas yang berada dekat dengan rumahnya dan diberikan obat minum dan salep namun pasien tidak mengetahui nama obat yang diberikan. Pasien setiap kali menggunakan salep yang diberikan dari puskesmas tersebut merasakan perih namun gatal dapat berkurang. Tapi beberapa lama kemudian pasien merasakan kembali gatal, pasien menyatakan obat yang diberikan dari puskesmas hanya menghilangkan gatalnya untuk sesaat dan keluhan pasien masih menetap. 1.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti penyakit keturunan., DM, Hivertensi, sroke dan penyakit menular lainnya, HIV/AIDS, Hepatitis. GENOGRAM KELUARGA



Keterangan : : Hubungan keluarga : Tinggal serumah : Laki-laki : Perempuan : Klien 3.2



Pemerikasaan Fisik



3.1.3.1 Keadaan Umum : 13



Klien tampak sakit sedang, lemah, kesadaran compos menthis, posisi berbaring semi fowler dengan badan terlentang. 3.1.3.2 Status Mental : Tingkat kesadaran pasien compos mentis, ekpresi wajah pasien tampak meringis, murung, bentuk badan klien simetris, posisi berbaring semi fowler, klien berbicara jelas, suasana hati klien gelisah, penampilan klien kurang rapi, klien mengetahui waktu pagi, siang dan malam dapat membedakan antara perawat dan keluarga serta mengetahui dirinya sedang dirawat di rumah sakit, dan mekanisme pertahanan diri klien adaptif. 3.1.3.3 Tanda-tanda Vital : Saat pengkajian TTV klien tanggal 09 Juni 2020 pukul 15:00 WIB, suhu tubuh klien/ S = 36 °C tempat pemeriksaan axilla, nadi/N = 80 x/menit dan pernapasan/ RR = 20 x/menit, tekanan darah TD = 120/80 mmhg. 3.1.3.4 Pernapasan (Breathing) Bentuk dada klien teraba simetris, klien tidak memiliki kebiasaan merokok, klien tidak mengalami batuk, tidak ada sputum, tidak sianosis, tidak terdapat nyeri, pasen tampak tidak sesak, type pernapasanan klien tampak menggunakan dada, irama pernapasan teratur dan suara nafas klien vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah Keperawatan : Tidak ada 3.1.3.5 Cardiovasculer (Bleeding) Klien tidak merasakan nyeri di dada, tidak ada merasakan keram dikaki, klien tampak tidak pucat, tidak merasakan pusing, tidak mengalami clubbing finger, tidak sianosis, tidak merasakan sakit kepala, tidak palpitasi, tidak ada pingsan, capillary refill klien saat ditekan dan dilepaskan kembali dalam 2 detik, tidak ada terdapat oedema, lingkar perut klien 90 cm, ictus cordis klien tidak terlihat, vena jugulasir klien tidak mengalami peningkatan, suara jantung klien (S1-S2) reguler dan tidak ada mengalami kelainan. Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah keperawatan : Tidak ada. 3.1.3.6 Persyarafan (Brain) 14



Nilai GCS : E = 4 (membuka mata spontan), V = 5 (komunikasi verbal baik), M = 6 (mengikuti perintah), total nilai GCS = 15 (normal), kesadaran klien tampak normal, pupil isokor, reflex cahaya kanan positif dan kiri positif, klien merasakan nyeri muka dan tangan kanan, tidak vertigo, tampak gelisah, tidak aphasia, klien tidak merasakan kesemutan, tidak bingung, tidak dysarthria dan tidak mengalami kejang. Uji Syaraf Kranial : 1. Nervus Kranial I (Olvaktori) : Klien dapat membedakan bau-bauan seperti : minyak kayu putih atau alcohol. 2. Nervus Kranial II (Optik) : Klien dapat melihat dengan jelas orang yang ada disekitarnya. 3. Nervus Kranial III (Okulomotor) : Pupil klien dapat berkontraksi saat melihat cahaya. 4. Nervus Kranial IV (Trokeal) : Klien dapat menggerakan bola matanya ke atas dan ke bawah. 5. Nervus Kranial V (Trigeminal) : Klien dapat mengunyah makanan seperti : nasi, kue, buah. 6. Nervus Kranial VI (Abdusen) : Klien dapat melihat kesamping kiri ataupun kanan. 7. Nervus Kranial VII (Fasial) : Klien dapat tersenyum. 8. Nervus Kranial VIII (Auditor) : Pasien dapat perkataaan dokter, perawat dan keluarganya. 9. Nervus Kranial IX (Glosofaringeal) : Klien dapat membedakan rasa pahit dan manis. 10. Nervus Kranial X (Vagus) : Klien dapat berbicara dengan jelas. 11. Nervus Kranial XI (Asesori) : klien dapat mengangkat bahunya. 12. Nervus Kranial XII (Hipoglosol) : Klien dapat menjulurkan lidahnya. Uji Koordinasi : Ekstermitas atas klien dapat menggerakan jari kejari dan jari kehidung. Ekstermitas bawah klien dapat menggerakan tumit ke jempol kaki, kestabilan tubuh klien tampak baik, refleks bisep kanan dan kiri klien baik skala 1, trisep kanan dan kiri klien baik skla 1, brakioradialis kanan dan kiri klien baik skala 1, 15



patella kanan kiri klien baik skla 1, dan akhiles kanan dan kiri klien baik skla 1, serta reflek babinski kanan dan kiri klien baik skla 1. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatatan : Tidak ada 3.1.3.7 Eliminasi Uri (bladder) Tidak ada masalah dalam eliminasi urin, klien memproduksi urin normal, klien tidak mengalami masalah atau lancer, tidak menetes, tidak onkotinen, tidak oliguria, tidak nyeri, tidak retensi, tidak poliguri, tidak panas, tidak hematuria, tidak hematuria, tidak terpasang kateter dan tidak pernah melakukan cytostomi. Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah keperawatan : Tidak ada. 3.1.3.8 Eliminasi Alvi (Bowel) : Bibir klien tampak lembab tidak ada perlukaan di sekitar bibir, jumlah gigi klien lengkap tidak ada karies, gusi klien normal tampak kemerahan, lidah klien merah, mokosa klien tidak ada pembengkakan, tonsil klien tidak ada peradangan, rectum normal, tidak mengalami haemoroid, klien BAB 1x/hari warna kuning dengan konsistensi lunak, tidak diare tidak konstipasi, tidak kembung, dan tidak ada terdapat nyeri tekan ataupun benjolan. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada 3.1.3.9 Tulang - Otot – Integumen (Bone) Kemampuan pergerakan sendi klien tampak bebas, tidak ada parase, tidak ada paralise, tidak ada hemiparese, tidak ada krepitasi, tidak terdapat nyeri, tidak ada bengkak, tidak ada kekakuan, tidak ada flasiditas, tidak ada spastisitas, ukuran otot klien teraba simetris. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada 3.1.3.10 Kulit-Kulit Rambut Klien tidak memiliki riwayat alergi baik dari obat, makanan kosmetik dan lainnya. Suhu kulit klien teraba hangat, warna kulit normal, turgor kurang, tekstur halus, tampak terdapat lesi di tangan kanan dan tangan kiri, lesi bebrbentuk



16



menyerupai koin, lesi berbatas tegas, tidak terdapat jaringan parut, tekstur rambut halus, tidak terdapat distribusi rambut dan betuk kuku simetris. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Kerusakan integritas kulit 3.1.3.11 Sistem Penginderaan a. Mata/Penglihatan Fungsi penglihatan klien normal tidak ada masalah a. Telinga / Pendengaran : Pendengaran klien normal dan tidak ada berkurang, tidak berdengung dan tidak tuli. c. Hidung / Penciuman: Bentuk hidung klien teraba simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat patensi, tidak terdapat obstruksi, tidak terdapat nyeri tekan sinus, tidak terdapat transluminasi, cavum nasal normal, septum nasal tidak ada masalah, sekresi tidak ada, dan tidak ada polip. Keluhan lainnya : tidak ada. Masalah keperawatan : tidak ada. 3.1.3.12



Leher Dan Kelenjar Limfe



Leher klien tampak tidak ada massa, tidak ada jaringan parut, tidak ada teraba kelenjar limfe, tidak ada teraba kelenjar tyroid, dan mobilitas leher klien bergerak bebas. 3.1.3.13



Sistem Reproduksi



a. Reproduksi Pria Bagian reproduksi klien tidak tampak adanya kemerahan, tidak ada gatalgatal, gland penis baik/ normal, meatus uretra baik/ normal, tidak ada discharge, srotum normal, tidak ada hernia, dan tidak ada keluhan lainnya. 3.1.4



Pola Fungsi Kesehatan



3.1.4.1 Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit : “ Klien ingin segera sembuh dari penyakitnya” 3.4.1.2 Nutrisi dan Metabolisme



17



Klien tidak ada program diet, klien tidak meras mual, tidak ada muntah, tidak mengalami kesukaran menelan dan tidak ada merasa haus. TB



: 163 Cm



BB sekarang



: 59 Kg



BB Sebelum sakit : 59 Kg IMT = BB (TB)² =



59 (163)²



= 22,3 ( normal) Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah Keperawatan : Tidak ada 3.1.4.3 Pola istirahat dan tidur : Pasien mengatakan tidur 8 jam/hari dan pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pola tidur. Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah Keperawatan : Tidak ada 3.1.4.4 Kognitif : Klien mengatakan “ia tidak senang dengan keadaan yang dialaminya dan ingin cepat beraktivitas seperti biasanya” Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada. 3.1.4.5 Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran): Klien mengatakan tidak senang dengan keadaan yang dialaminya saat ini,. Klien adalah seorang ibu, klien orang yang ramah, klien adalah seorang ibu rumah tangga”. Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada 3.1.4.6 Aktivitas Sehari-hari Sebelum sakit klien dapat berktivitas secara bebas, namun sesudah sakit klien hanya ditempat tidur 18



Keluhan lainnya : Tidak ada Masalah keperawatan : Tidak ada 3.1.4.7 Koping –Toleransi terhadap Stress Klien mengatakan bila ada masalah ia selalu bercerita dan meminta bantuan kepada keluarga, dan keluarga selalu menolong Tn. K Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah keperawatan : Tidak ada. 3.1.3.8 Nilai-Pola Keyakinan : Klien mengatakan bahwa sakitnya adalah cobaan dari Allah. Sebagai manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdoa. Keluhan lainnya : Tidak ada. Masalah keperawatan : Tidak ada. 3.1.5



Sosial – Spiritual



3.1.5.1 Kemampuan berkomunikasi Klien dapat berkomunikasi dengan baik, dan klien dapat menceritakan keluhan yang dirasakan kepada perawat. 3.1.5.2 Bahasa sehari-hari Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa dayak dan bahasa Indonesia. 3.1.5.3 Hubungan dengan keluarga Hubungan klien dengan keluarga baik, dibuktikan dengan kelurga setiap saat selalu memperhatikan dan mendampingi Tn. R selama diarawat di rumah sakit. 3.1.5.4 Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain : Klien dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan dan dapat berkomunikasi juga dengan keluarga serta orang lain. 3.1.5.5 Orang berarti/terdekat : Menurut klien orang yang terdekat dengannya adalah anak dan istri/ keluarga 3.1.5.6 Kebiasaan menggunakan waktu luang : Pasien mengatakan selalu menghabiskan waktu bersama keluarga 3.1.5.7 Kegiatan beribadah : 19



Pasien mengatakan sekarang ibadah shalat pasien terganggu. 3.1.6



Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang Lainnya) : -



3.1.6.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 09 Juni 2020 Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 09 Juni 2020 Pemeriksaan Leukosit Eritrosit Hemoglobin Trombosit GDS HBSAg



Hasil 17.300 5.11 14.9 266 1.0 290



Satuan Mm3 10^6/Ul g/dL 10^3/uL g/dl -



Nilai normal 5000-10.000 4.70-6.10 14.0-18.0 150-450 0.6-1.1 Negatif



3.1.6.2 Hasil Pemeriksaan penunjang lainnya Berdasarkan hasil pemeriksaan Biopsi tanggal 09 Juni 2020 didapat hasil yaitu terjadinya Dermatitis Numularis 3.1.6.1 Hasil Penatalaksanaan Medis 3.1.7.1 Hasil Penatalaksanaan Medis pada tanggal 09 Juni 2020 Tabel 2.2 Hasil Penatalaksanaan Medis pada tanggal 09 Juni 2020 Nama Obat hidroksisin HCl



Betametason



Dosis 50 mg ( 3x1) 2-3 mg/hari



Rute Oral



Dioles



Indikasi untuk mengobati gatal-gatal yang disebabkan alergi Untuk mengatasi reaksi alergi atau mengurangi peradangan kulit



Palangka Raya, 10 Juni 2020 Mahasiswa



(Fitrialiyani )



20



ANALISIS DATA DATA SUBYEKTIF DAN DATA OBYEKTIF Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri pada tangan kanan dan kiri P : Bertambah ketika gatal muncul Q : Nyeri terasa seperti teriris R : Didaerah tangan kanan dan kiri S : Skala nyeri 6 (skala sedang) T : berlangsung sekitar ± 15 menit”. Data Objektif 1. Pasien tampak meringis 2. TTV : TD : 120 /80 mmHg Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit Suhu: 36 ℃



KEMUNGKINAN PENYEBAB



MASAL AH



Pruritus



Mengiritasi kulit



Inflamasi pada kulit Nyeri akut Pelepasan mediator nyeri Impuls ke otak Muncul persepsi nyeri



Inflamasi dermatitis Data Subjektif : 1. Pasien mengatakan gatal pada tangan kanan dan kiri Data objektif : 1. Tampak adanya lesi 2. Turgor kulit kurang 3. Tampak terdapat lesi di tangan kanan dan kiri 4. Lesi berbentuk menyerupai koin 5. Lesi berbatas tegas



Sesebum oleh kelenjar masa



Pruritus



Refleks meningkat



Kerusakan integritas kulit



21



Gangguan integritas kulit



Data subjektif : 1. Pasien mengatakan kedua tangannya gatal seperti tersengat ulat bulu Data objektif : 1. Pasien tampak gelisah 2. Setelah gatal muncul luka baru 3. Hasil pemeriksaan biopsi didapat hasil terjadinya Dermatitis Numularis



Sesebum oleh kelenjar masa



Pruritus



Refleks meningkat Resiko infeksi Kerusakan integritas kulit



Kerusakan perlindungan kulit



22



1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan pasien mengeluh nyeri dibuktikan dengan pasien tampak meringis, skala nyeri sedang, dan hasil TTV : TD : 120/80 mmHg, S : 36,0 0C, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt 2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dibuktikan dengan Pasien mengatakan gatal pada tangan kanan dan kiri, turgor kulit kurang, lesi berbentuk menyerupai koin, lesi berbatas tegas 3. Resiko



infeksi



berhubungan



dengan



kerusakan



perlindungan



kulit



dibuktikan dengan Pasien mengatakan kedua tangannya gatal seperti tersengat ulat bulu, Pasien tampak gelisah, setelah gatal muncul luka baru, hasil pemeriksaan biopsi didapat hasil terjadinya Dermatitis Numularis



23



PRIORITAS MASALAH



24



RENCANA KEPERAWATAN Nama Pasien: Tn. K Ruang Rawat : Aster Diagnosa



Tujuan (Kriteria hasil)



Intervensi



Rasional



Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 7 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil : 1. Nyeri berkurang 2. Pasien terlihat tenang 3. Pasien secara verbal mengatakan nyeri berkurang 4. Skala nyeri 0-1 (0-10) 5. TTV dalam batas normal



1. Lakukan pendekatan pada pasien dengan keluarga 2. Kaji tingkat intensitas dan frekuensi nyeri 3. Berikan kenyamanan dengan mengatur posisi klien dan aktivitas diversional 4. Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri



1. Hubungan yang baik membuat pasien dan keluarga kooperatif 2. Tingkat intensitas nyeri dan frekuensi menunjukkan nyeri. 3. Meningkatkan relaksasi dan refokus



Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan pasien mengeluh nyeri



5. Observasi TTV 6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik



Gangguan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dibuktikan dengan



4. Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan kontrol terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama 5. Mengetahui perkembangan lebih lanjut 6. Merupakan tindakan dependent perawat. Dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri



Tujuan : Setelah dilakukan 1. Inspeksi kulit pasien setiap 1.Menentukan keefektifan regimen tindakan keperawatan selama pergantian tugas jaga, jelaskan dan perawatan kulit 1x7 jam diharapkan integritas dokumentasikan kondisi kulit dan laporkan perubahan 25



pasien mengatakan gatal pada tangan kanan dan kiri



Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit ditandai dengan pasien mengeluh gatal seperti tersengat ulat bulu



kulit membaik.



2. Bantu pasien dalam melakukan tindakan hygiene dan kenyamanan Kriteria hasil : 3. Pertahankan lingkungan yang nyaman 1. Pasien menunjukkan tidak 4. Peringatkan agar tidak menyentuh adanya kerusakan kulit luka atau balutan 2. Lesi (-) 5. Atur posisi pasien supaya nyaman 3. Gatal berkurang dan meminimalkan tekanan pada 4. Pasien menunjukan turgor penonjolan tulang. Ubah posisi kulit normal pasien minimal setiap 2 jam. Pantau frekuensi pengubahan posisi pasien dan kondisi kulitnya 6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik



2. Meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan 3. Meningkatkan rasa sejahtera pasien



Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x7 jam diharapkan infeksi dapat di hindari Kriteria hasil : 1. Tanda-tanda vital dalam batas normal 2. Tidak adanya tanda-tanda infeksi



1. Mengetahui perkembangan lebih lanjut 2. Mengetahui tanda-tanda infeksi 3. Mengetahui perkmbangan lebih lanjut 4. Mencegah penularan pathogen



1. Observasi TTV 2. Kaji tanda-tanda infeksi ; suhu tubuh, nyeri dan perdarahan 3. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal 4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap melakukan kegiatan perawatan pasien 5. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi 6. Lakukan kolaborasi pemberian antibiotic 26



4.Mencegah kerusakan kulit dan mencegah kemungkinan infeksi 5.Mengurangi tekanan, meningkatkan sirkulasi dan mencegah



6.Merupakan tindakan dependent perawat. Dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri



5. Minimalkan resiko infeksi 6. Merupakan tindakan dependent perawat.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Hari/Tanggal, Jam



Selasa, 9 Juni 2020 07.00-14.00 Dx. 1



Rabu, 10 Juni 2020 07.00-14.00 Dx. 2



Implementasi



1. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. 2. Mengatur posisi klien dan aktivitas diversional 3. Memberikan teknik nonfarmakologis. Terapi music (klien masih tampak meringis) 4. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 5. Mengobservasi TTV



Evaluasi (SOAP) S : Pasien mengatakan nyeri berkurang O: 1. Ekspresi wajah pasien meringis 2. Klien dapat melakukan terapi musik secara mandiri disaat nyeri datang 3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit S : 36 0C RR : 28x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.



1. Menciptakan lingkungan yang nyaman 2. Mengkaji kondisi kulit 3. Menganjurkan klien untuk tidak S : Pasien mengatakan masih merasakan gatal menggaruk area yang terkena O : Posisi berbaring terlentang gangguan 4. Memberikan posisi yang nyaman 1. Masih ada tanda-tanda kerusakan kulit 2. Turgor kulit kurang 3. Lesi (+) 4. Lesi berbatas tegas



27



Tanda tangan dan Nama Perawat



Fitrialiyani



Fitrialiyani



A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1. Bantu pasien dalam melakukan tindakan hygiene dan kenyamanan 2. Mengkaji kondisi kulit S:O:



Rabu, 10 Juni 2020 07.00-14.00 Dx. 3



1. TD : 120/80 mmHg 1. Mengobservasi TTV 2. Suhu : 36 0C 2. Mengkaji tanda-tanda infeksi 3. N : 80x/menit 3. Memonitor tanda dan gejala infeksi 4. RR : 28x/menit sistemik dan lokal 5. Masih ada tanda-tanda infeksi 4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah A : Masalah belum teratasi setiap melakukan kegiatan perawatan pasien P : Intervensi dilanjutkan 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi 2. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal



28



Fitrialiyani



CATATAN PERKEMBANGAN



DIAGNOSA



CATATAN PERKEMBANGAN 16 MEI 2020



KEPERAWATAN DX 1



S = Pasien mengatakan nyeri berkurang O= 1. Ekspresi wajah pasien meringis 2. Klien dapat melakukan terapi musik secara mandiri disaat nyeri dating 3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit S : 36 0C RR : 28x/menit A = Masalah belum teratasi P = Intervensi dilanjutkan 1. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.



DX 2



DX 3



S = Pasien mengatakan masih merasakan gatal O = Pasien terbaring terlentang 1. Masih ada tanda-tanda kerusakan kulit 2. Turgor kulit kurang 3. Lesi (+) 4. Lesi berbatas tegas A = Masalah belum teratasi P = Intervensi dilanjutkan 1. Bantu pasien dalam melakukan tindakan hygiene dan kenyamanan 2. Mengkaji kondisi kulit S = Pasien mengatakan gatal O= - TD : 120/80 mmHg - Suhu : 36 0C - N : 80x/menit - RR : 28x/menit - Masih ada tanda-tanda infeksi A = Masalah Belum Teratasi P = Lanjutkan Intervensi selajutnya 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi 2. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal



29



BAB 4 PENUTUP 4.1



Kesimpulan Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon



terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal).  Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh: detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya: bakteri, jamur) dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik.  4.2



Saran Dermatitis numularis ini cenderung kearah kronis dan residif, pengobatan



dan diagnosis yang tepat akan mengarahkan pada perbaikan kondisi penderita dermatitis itu sendiri. Dengan pengobatan yang tepat maka akan mengurangi tingkat kekambuhan dari penderita dermatitis numularis, untuk itulah penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai diagnosis dan pengobatan pada pasien dengan dermatitis numularis.



30



DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius. Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC Jilid 1. Yogyakarta : Media Action. Universitas Muhammadiyah Semarang . (2013). < BAB II Tinjauan Pustaka Dermatitis Syaifuddin, H. 2002. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia. Jakarta : Widya Medika. Sennang F, Muhlis, Dewiyanti W, Sungowati NK. Nummular Dermatitis Treated with Corticosteroid and Antibiotic. Medical Faculty of Hasanuddin University; 2013. Available Sularsito SA, Suria D. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p. 129-53.



31



32