17 0 281 KB
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dokumentasi keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang menggunakan proses keperawatan yang memiliki suatu nilai hukum yang sangat penting. Tanpa dokumentasi keperawatan maka semua implementasi keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal tanggung jawab dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai pegangan untuk para perawat dalam mempertanggung jawabkan dan membuktikan pekerjannya atau tindakan yang perawat lakukan. Oleh sebab itu ada beberapa panduan dalam
melakukan
pendokumentasian
diagnosa,
intervensi
dan
implementasi dapat kita pahami melalui NANDA NIC NOC. Di dalam NANDA dijelakan bagaimana cara kita mendiagnosa dan melakukan pendokumentasian diagosa. Sedangkan di NIC terdapat langkah-langkah dalam melakukan pendokumentasian intervensi. Dan di NOC terdapat langkah-langkah pendokumentasian implementasi. Di makalah ini akan di jelakan apa saja langkah=langkah dalam melakukan pendokumentasian berdasarkan NANDA NIC NOC. Dokumentasi yang lengkap dan akurat akan memudahkan perawat dan profesi lain dalam memantau efektifitas asuhan keperawatan. Dimana semua ini dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien, dan hal ini dapat dijadikan bukti mutu asuhan keperawatan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan NANDA ? 2. Apa yang dimaksud dengan NANDA Nursing Diagnosis? 3. Apa saja komponen diagnosis? 4. Apa saja variasi pada diagnosa keperawatan? 5. Apa sajakah klasifikasi NANDA? 6. Apa yang dimaksud dengan NOC? 7. Apa saja komponen dari NOC?
1
8. Bagaimana keterkaitan NANDA/NOC? 9. Bagaimana cara memilih outcome? 10. Apa itu taxonomy NOC? 11. Apa yang dimaksud dengan NIC? 12. Apa itu taxonomy NIC? 13. Apa itu NANDA/NIC LIKAGE? 14. Bagaimana cara pemilihan intervensi?
C. TUJUAN 1. Mengetahui NANDA 2. Mengetahui NANDA Nursing Diagnosis 3. Mengetahui komponen diagnosis 4. Mengetahui variasi pada diagnosis keperawatan 5. Mengetahui klasifikasi NANDA 6. Mengetahui NOC 7. Mengetahui komponen NANDA 8. Mengetahui keterkaitan NANDA/NOC 9. Mengetahui cara memilih outcome 10. Mengetahui taxonomy NOC 11. Mengetahui NIC 12. Mengetahui taxonomy NIC 13. Mengetahui NANDA/NIC LIKAGE 14. Mengetahui cara memilih intervensi
BAB II PEMBAHASAN
A. NANDA 1. Pengertian Nanda Nanda internasional ,Inc. (NANDA -I) adalah sebuah organisasi yang keanggotaannya bukan untuk mencari keuntungan. Ini berarti bahwa dengan pengecualian pengola bisnis dan fungsi administratif , semua pekerjaan diselesaikan oleh para relawan. Beberapa ilmuwan dan peserta didik keperawatan paling berbakat
2
didunia telah menjadi relawan di NANDA-I . berbeda dengan kebanyakan badan usaha , tidak ada kantor dimanapun dengan perawat peneliti yang bekerja untuk diagnosis keperawatan. 2. Pengertian NANDA: Nursing Diagnosis Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respons dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau komunitas. Diagnosis keperawatan biasanya berisi dua bagian: a. Deskription atau pengubah b. Fokus diagnosis atau konsep kunci dari diagnosis Ada beberapa pengecualian ketika diagnosis keperawatan hanya satu kata seperti keletihan, konstipasi, dan ansietas. Dalam diagnosis ini, pengubah dan fokus yang melekat dalam satu periode. Bagian dari label Diagnosis Keperawatan Modifier Ketidakefektifan Risiko Kesiapan meningkatkan Gangguan Ketidakefektifan
Fokus Diagnostik Bersihan jalan nafas Kelebihan berat badan Pengetahuan memori koping
Sekilas istilah kunci Istilah Diagnosis keperawatan
Penjelasan singkat Masalah, kekuatan atau risiko yang diidentifikasi pada klien, keluarga,
kelompok
atau
Batasan karakteristik
komunitas Tanda atau gejala ( isyarat objektif
Faktor yang berhubungan
atau subjektif ) Penyebab atau
Faktor risiko
berkontribusi ( faktor etiologi) Faktor yang
faktor
yang
3
menentukan/determinan ( peningkat risiko)
Perawat mendiagnosis masalah kesehatan, menyatakan risiko dan kesiapan untuk promosi kesehatan. Diagnosis berfokus-masalah tidak boleh dipandang lebih penting daripada diagnosis risiko. Kadang-kadang diagnosis risiko dapat menjadi diagnosis dengan prioritas tertinggi bagi pasien. Sebuah contoh pasien yang memiliki diagnosa keperawatan nyeri kronis, kelebihan berat badan, risiko kerusakan integritas kulit, dan resiko jatuh, dan baru dirawat di fasilitas keperawatan. Meskipun nyeri kronis dan kelebihan berat badan yang didiagnosa berfokus masalah, resiko untuk jatuh mungkin diberikan
no
satu
prioritas
diagnosis,
terutama
karena
ia
menyesuaikan dengan lingkungan baru. hal ini mungkin berlaku terutama ketika faktor resiko yang terkait diidentifikasi dalam pengkajian ( misalnya pengelihatan yang buruk, kesulitan dengan gaya berjalan, riwayat jatuh, ddan peningkatan kecemasan dengan relokasi). Setiap diagnosa keperawatan memiliki label dengan jelas. Hal ini penting untuk menyatakan bahwa jika hanya memiliki label atau daftar label tidak mencukupi. Sangat penting bahwa perawat mengetahui definisi diagnosa yang paling sering mereka gunakan. Selain itu, mereka perlu mengetahui “ indikator diagnostik “ – data yang digunakan untuk mendiagnosis dan untuk membedakan satu diagnosis dari yang lain indikator diagnosis meliputi batas karakteristik dan faktor yang berhubungan atau faktor resiko. a. Batasan karakteristik adalah tanda atau kesimpulan yang dapat diamati yang dikelompokkan sebagai manifestasi dari diagnosis ( misal tanda atau gejala ). Pengkajian yang mengidentifikasi
4
adanya sejumlah karakteristik memberikan dukungan terhadap ketepatan diagnosa keperawatan b. Faktor yang berhubungan merupakan komponen integral dari semua diagnosa keperawatan yang berfokus-masalah. Faktor yang berhubungan dengan penyebab, keadaan, fakta , atau pengaruh yang memiliki hubungan dengan diagnosa keperawatan (misal penyebab, faktor yang berkontribusi). Sebuah tinjauan riwayat klien sering ditemukan faktor yang berhubungan. Bila mungkin, intervensi keperawatan harus ditujukan pada faktor etiologi untuk menghilangkan penyebab yang mendasari diagnosis keperawatan . c. Faktor resiko adalah pengaruh yang meningkatkan kerentanan individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat pada kondisi yang tidak sehat ( misal lingkungan, psikologis, genetik ). Suatu diagnosis keperawatan tidak perlu berisi semua jenis indikator diagnostik ( misal batasan karakteristik , faktor yang berhubungan, atau faktor resiko ) . diagnosa keperawatan berfokusmasalah
mengandung
berhubungan.
batasan
karakteristik
dan
faktor
yang
Diagnosa promosi kesehatan umumnya hanya batasan
karakteristik, meskipun faktor yang berhubungan dapat digunakan jika dapat meningkatkan pemahaman diagnosis. Hanya diagnosis resiko yang memiliki faktor resiko. Sebuah format umum yang digunakan ketika belajar diagnosis keperawatan mencakup ______ ( diagnosis keperawatan )________ yang berhubungan dengan ( faktor penyebab/yang berhubungan ) yang dibuktikan dengan ______ ( gejala/batas karakteristik). Sebagai contoh, ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan lendir yang berlebihan dan asma yang dibuktikan dengan penurunan suara nafas bilateral, crackles lobus kiri dan persisten, batuk tidak efektif. Bergantung pada catetan kesehatan elektronik di lembaga kesehatan khusus, tentang “ yang berhubungan dengan” dan “ yang dibuktikan dengan, komponen ini mungkin tidak termasuk dalam sistem elektronik. Informasi ini dengan demikian harus diakui dalam data
5
pengkajian yang dikumpulkan dan dicatat dalam rekam medik pasien dalam rangka mendukung untuk diagnosis keperawatan. Tanpa data ini, tidak
mungkin
untuk
memverifikasi
akurasi
diagnostik,
yang
menyebabkan kualitas asuhan keperawatan diragukan. 3. Komponen Diagnosis Ada beberapa bagian dari diagnosis keperawatan : a. label diagnostic b. definisi c. kritria pengkajian yang digunakan untuk menetapkan diagnosis d. batas karakteristik , dan faktor yang berhubungan atau faktor resiko 4. Variasi pada diagnosa keperawatan Perawat menangani respon terhadap gangguan kesehatan/proses kehidupan
antar-individu,
keluarga
,kelompok,dan
masyarakat.
Diagnosis keperawatan dapat berfokus pada masalah, atau tingkat promosi kesehatan atau resiko potensial (herdman 2012). : a. Diagnosis keperawatan berfokus masalah- sebuah penilaian klinis tentang respon manusia yang tidak diinginkan terhadap gangguan kesehatan/ yang ada dalam proses kehidupan individu , keluarga , kelompok atau komunitas. Contoh : kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan kulit kering, membran mukosa kering dan penurunan turgor kulit. b. Diagnosis keperawatan resiko- sebuah penilaian klinis tentang kerentanan individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat untuk mengembangkan respon manusia yang tidak diinginkan dalam gangguan kesehatan/ proses kehidupan. Contoh: risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan metabolisme regulasi. c. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan- suatu penilaian klinis tentang motivasi dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengaktualisasikan pot=ensi kesehatan manusia. Respon ini diungkapkan dengan kesiapan untuk meningkatkan perilaku
6
kesehatan tertentu, dan dapat digunakan dalam kondisi sehat. Respon promosi kesehatan mungkin ada dalam individu, keluarga,kelompok ,atau komunitas. Contoh : kesiapan untuk meningkatkan manajemen kesehatan dibuktikan oleh keinginan menyatakan untuk meningkatkan manajemen kesehatan. d. Diagnosa keperawatan sindrom – sebuah syndrome adalah penilaian klinis tentang sekelompok spesifik diagnosis keperawatan yang terjadi bersama-sama dan yang terbaik ditangani bersamasama dan melalui intervensi serupa. Contoh : sindrom trauma pemerkosaan
5. Klasifikasi NANDA Menurut abbott
1988
propesi
mengembangkan
abstrak,pengetahuan formal dari asal asli pengetahuan itu. Propesi mengatur pengetahuan formal mereka secara konstiten,logis, dimensi konseptualisasi sehingga mencerminkan domain propesoinal, dan membuat profesi relefan untuk praktik klinis. Untuk propesional dalam perawatan kesehatan pengetahuan diagnosis adalah bagian penting dari pengetahuan propesional dan sangat penting untuk praktik klinis. Pengetahuan tentang diagnosis keperawatan harus di selenggarakan dengan cara melegihimasi praktik profesional, dan mengosulidasi wilayah hukum propesi keperawatan (abb0tt 1988). Klasifikasi adalah cara memahami realitas dan penamaan dan penyusun barang, benda, dan penomena dalam kategori (von krogh, 2011). Dalam klesehatan terminologi menunjukan pengetahuan disiplin, dan menunjukan bagai mana kelompok propesional tertentu menganggap bidang pengetahuan yang signifikan dari disiplin keilmuan. Sebuah taksonomi dalam perawatan kesehatan memiliki beberapa fungsi, termasuk untuk: a. Memberikan pandangan dari area pengetahuan dan praktik fropesi tertentu
7
b. Mengatur fenomena dengan cara yang mengacu pada perubahan dalam
kesehatan,proses,dan mekanisme yang menjadi peratian
para propesional c. menunjukan hubungan logis antara faktor yang dapat di kendalikan atau di manipulasi oleh para propesional dalam disiplin ilmuan (vog krogh 2011) d. menunjukan hubungan gogis antara faktor yang dapat dikendalikan atau dimanipulasi oleh para profesional dalam disiplin ilmunya ( von krogh, 2011). Dalam keperawatan, apa yang paling penting adalah bahwa diagnosis diklarifikasikan dengan cara yang masuk akal secara klinis, sehingga ketika seorang perawat untuk mengidentifikasi diagnosis ia mungkin tidak
selalu
melihat
dampak
praktik,ia
secara
logis
dapat
menggunakan taksonomi untuk menemukan informasi yang tepat tentang kemungkinan diagnosis terkait. Taksonomi NANDA-I menyediakan cara untuk mengklasifikasikan dan mengkategorikan bidang yang menjadi perhatian keperawatan (yaitu , fokus dari diagnosis). Taksonomi NANDA-I berisi 235 diagnosis keperawatan yang dikelompokan menjadi 13 domain dan 47 kelas. Sebuah domain adalah “bidang pengetahuan ; contoh domain ditaksonomi , NANDA-I meliputu: aktifitas
/
istirahat
atau
nutrisi, eliminasi/pertukaran,
koping/
toleransi
stres
(Merriam-
Webster,2009). Domain dibagi ke dalam kelas (kelompok dengan atribut sama). Adapun 13 domain tersibut berisi :
DOMAIN 1. PROMOSI KESEHATAN Kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi yang digunakan
untuk
mempertahankan
kendali
terhadap
dan
meningkatkan fungsi sehat dan normal tersebut. Kelas 1. Kesadaran Pengenalan tentang fungsi normal dan kesehatan Kode Diagnosis 00097 Defisiensi
kesehatan Kode Diagnosis 00168 Gaya hidup kurang gerak
8
Kelas
aktivas pengalih 2. Manajemen Mengidentifikasi,mengendalikan,
kesehatan
melakukan, aktivitas
dan
mengintegrasikan
untuk
mempertahankan
Kode 00257
kesehatan dan kesejahteraan Diagnosis kode diagnosis Sindrom lansia 00078 Ketidakefektifan manajemen
00231
lemah Risiko sindrom 00162
kesehatan Kesiapan unruk meningkatkan
00215
lansia lemah Defisiensi
manajemen kesehatan Ketidakefektifan manajemen
00080
kesehatan 00188
komunitas Perilaku
kesehatan keluarga 00079
Ketidakpatuhan
00043
Ketidakefektifan perlindungan
kesehatan cenderung 00099
beresiko Ketidakefektifa n pemeliharaan kesehatan
DOMAIN 2. NUTRISI Aktivitas memasukkan, mencerna, dan menggunakan nutrien untuk tujuan pemeliharaan jaringan, perbaikan jaringan, dan produksi energi. Kelas 1. Makan
Memasukkan makanan dan nutrien
Kode 00216
ke dalam tubuh Kode 00163
Diagnosis Ketidakcukupan ASI
00104
Ketidakefektifan
diagnosis Kesiapan meningkatkan
00232
nutrisi obesitas
pemberian ASI 9
00105
Diskontinuitas
00106
pemberian ASI Kesiapan
00232
Berat
00234
berlebihan Risiko berat badan
meningkatkan
badan
berlebihan
00107
pemberian ASI Ketidakefektifan
00000
pola makan bayi menelan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
2 Kelas 2. Pencernaan
00103
Gangguan
Aktivitas fisik dan kimiawi yang mengubah
makanan
menjadi
substansi yang dapat diabsorpsi dan digunakan Saat ini belum tersedia Kelas 3. Absorpsi
Aktivitas
penggunaan
nutrien
di
dalam jaringan tubuh Saat ini belum tersedia Kelas 4. Metabolisme
Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organisme dan sel hidup untuk perkembangan protoplasma, energi,
Kode Oo179
Diagnosis Risiko
00194
penggunaan
produksi
dengan
sisa
dan
pelepasan
energi
untuk semua proses vita; Kode Diagnosis 00230 Risiko
ikterik
ketidakstabilan kadar
dan
neonatus
glukosa
darah Ikterik neonatus
00178
Risiko
gangguan
Kode 5. Hidrasi
fungsi hati Pemasukan dan absorpsi cairan dan
Kode 00195
elektrolit Kode 00028
Diagnosis Risiko ketidakseimbangan
Diagnosis Risiko kekurangan volume cairan
10
00160
elektrolit Kesiapan
00026
meningkatkan
Kelebihan volume cairan
keseimbangan 00027
cairan Kekurangan
00025
volume cairan
Risiko ketidakseimbanga n volume cairan
DOMAIN 3. ELIMINASI DAN PERTUKARAN Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh Kelas 1. Fungsi urinarius Proses sekresi, Kode 00016
Diagnosis Gangguan
ekskresi urine Kode 00017
00166
eliminasi urine Kesiapan
00019
meningkatkan 00020
eliminasi urine Inkontinensia
Diagnosis Inkontinensia urine stres Inkontinensia
00022
Risiko Inkontinensia
fungsional Inkontinensia urine
dan
urine dorongan
urinarius 00176
reabsorpsi,
00023
urine dorongan Retensi urine
aliran
00018
berlebihan Inkontinensia
Kelas
urine reflek 2. Fungsi Proses absorpsi dan ekskresi produk
gastrointestinal Kode Diagnosis 00011 Konstipasi 00015 Risiko
00235
sisa pencernaan Kode 00013 00196
Diagnosis Diare Disfungsi
konstipasi
motilitas
Konstipasi
gastrointestinal Risiko disfungsi
00197
11
00236
fungsional
motilitas
kronis Risiko
gastrointestinal Inkontinensia
00014
konstipasi
defekasi
fungsional 00012
kronis Persepsi
konstipasi Kelas 3. Fungsi integumen
Proses sekresi dan ekskresi melalui kulit
Saat ini belum tersedia Kode 4. Fungsi respirasi
Proses
pertukaran
pembuangan
gas
dan
produk
sisa
metabolisme Kode 00030
Diagnosis Gangguan pertukaran gas
DOMAIN 4. AKTIVITAS/ISTIRAHAT Produksi, konservasi, pengguaan, atau keseimbangan sumber energi Kelas 1. Tidur/istirahat Tidur, berbaring, istirahat, relaksasi, Kode
Diagnosis
inaktif 00165
Kesiapan meningkatkan
00095
Insomnia
00198
tidur Gangguan
pola
tidur 00096 Deprivasi tidur Kelas 2. Aktivitas/olahraga
Menggerakkan bagian-bagian tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan, atau melakukan aktivitas dengan sering (tetapi tidak selalu) sesuai
Kode 00040
kekuatan Diagnosis Kode Risiko sindrom 00237
Diagnosis Hambatan duduk
disuse 12
00091
Hambatan
00238
Hambatan berdiri
00090
Hambatan
mobilitas 00085
00089
ditempat tidur Hambatan mobilitas fisik
kemampuan
Hambatan
berpindah Hambatan
00088
mobilitas berkursi roda Kelas 3. Keseimbangan energi
berjalan Suatu keadaan harmoni dinamik antara
asupan
dan
penggunaan
Kode Diagnosis 00093 Keletihan Kelas4.Respons
sumber daya Kode Diagnosis 00154 Keluyuran Mekanisme kardiopulmonal yang
kardiovaskuler/pulmonal Kode Diagnosis 00092 Intoleran
mendukung aktivitas/istirahat Kode Diagnosis 00203 Risiko
aktivitas
ketidakefektifan
00094
Risiko
perfusi ginjal Gangguan
00032
aktivitas Ketidakefektifan
00029
intoleran 00033 00200
ventilasi spontan Risiko penurunan
pola nafas
perfusi
Penurunan curah 00201
jantung Risiko
jantung
ketidakefektifan perfusi
00240
00239
jaringan
jaringan
Risiko penurunan 00204
otak Ketidakefektifan
curah jantung
perfusi
Risiko gangguan 00228
perifer Risiko
fungsi
ketidakefektifan
kardivaskuler
perfusi
jaringan
jaringan
13
00202
Risiko
00034
perifer Disfungsi respons
ketidakefektifan
penyampihan
perfusi
ventilator
gastrointestinal Kelas 5. Perawatan diri
Kemampuan melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan fungsi
Kode 00098
Diagnosis Hambatan
tubuh Kode 00110
Diagnosis Defisit perawatan
pemeliharaan
diri : eliminasi
rumah Defisit perawatan 00182
Kesiapan
diri : mandi
meningkatkan
00109
Difisit perawatan 00193
perawatan diri Pengabaian diri
00102
diri : berpakaian Difisit perawatan
00108
diri : makan
DOMAIN 5. PERSEPSI/KOGNISI Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi, sensasi, persepsi, kognisi, dan komunikasi Kelas 1. Perhatian Kesiapan
mental
untuk
memperhatikan atau mengamati Kode Diagnosis 00123 Kealpaan tubuh unilateral Kelas 2. Orientasi Kesadaran terhadap waktu, tempat, dan orang Saat ini belum tersedia Kelas 3. Sensasi/persepsi
Menerima informasi melalui indera sentuhan, pengecap, penglihatan, pendengaran, dan kinestesia, dan pemahaman tentang data sensori
14
yang
menghasilkan
penamaan,
asosiasi, dan/atau pola pengertian Saat ini belum tersedia Kelas 4. kognisi
Penggunaan memori, pembelajaran, berpikir, abstraksi,
pemecahan
masalah,
penilaian,
insight,
kapasitas intelektual, kalkulasi, dan Kode 00128
Diagnosis Konfusi akut
00173
Risiko
00129
akut Konfusi kronik
bahasa Kode 00222
konfusi 00126 00161
Diagnosi Ketidakefektifan kontrol impuls Defisiensi pengetahuan Kesiapan meningkatkan
00251
Kontrol
emosi 00131
pengetahuan Kerusakan
labil Kelas 5. Komunikasi
Pengiriman
Kode 00157
informasi verbal dan non verbal Kode Diagnosis 00051 Hambatan
Diagnosis Kesiapan
memori dan penerimaan
meningkatkan
komuniasi
komunikasi
verbal
DOMAIN 6. PERSEPSI DIRI Kesadaran tentang diri sendiri Kelas 1. Konsep diri Kode Diagnosis 00185 Kesiapan
Persepsi total tentang diri sendiri Kode Diagnosis 00121 Gngguan
meningkatkan
identitas pribadi
00124
harapan Keputusasaan
00225
Risiko gangguan
00174
Risiko
00167
aktivitas pribadi Kesiapan
15
pelemahan
meningkatkan
martabat Kelas 2. Harga diri
konsep diri Penilaian tentang arti, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan diri
Kode 00119
00224
Diagnosis Harga
sendiri Kode diri 00120
Harga
diri
rendah kronik
rendah
Risiko harga diri 00153
situasional Resikoharga diri
rendah kronik
rendah situasional Suatu gambaran mental tentang
Kelas 3. Citra tubuh
tubuh diri sendiri Kode 00118
Diagnosis Gangguan citra tubuh
DOMAIN 7. PERSEPSI DIRI Hubungan atau Kelas 1. Peran pemberi suhan
Perilaku yang diharapkan secara sosial oleh orang yang memberi asuhan yang
bukan profesionl
kesehatan Kode Diagnosis peran 0016 Kesiapan meningkatkan
Kode 0006
Diagnosis Ketegangan
1 0006
pemberi asuhan 4 Risiko ketegangan 0005
2 0005
peran pemberi asuhan 7 menjadi orang tua Ketidak mampuan menjadi orang tua
6 Kelas 2 hubungan kelurga
Hubungan orang yang secara biologis
Kode
Diagnosa
menjadi orang tua Risiko ketidak mampuan
berhubungan
atau
dihubungkan oleh pilihan Kode Diagnosa
16
0005
Resiko
8 0006
perlekatan Disfungsi
gngguan 0006
Gangguan proses kelurga
0 proses 0015
Kesiapan meningkatkan
3 keluarga Kelas 3. Performa peran
9 proses keluarga Kualitas berfungsi dalam pola
perilaku sosial Kode Diagnosis efektifan 0006 Konflik peran orang tua
Kode 0022
Diagnosis Ketidak
3 0020
hubungan 4 Kesiapan meningkatkan 0005
Ketidakefektifan
7 0022
hubungan 5 Risiko ketidakefektifan 0005
performa peran Habatan interaksi sosial
9
hubungan
2
Domain 8. Seksualitas Identitas seksual, fungsu seksual, dan reproduksi. Kelas 1. Identitas seksual Status menjadi seseorang khusus sesuai dengan seksualitas dan atau gender Kode Diagnosa Saat ini belum tersedia Kelas 2. Fungsi seksual
Kapasitas atau kemampuan untuk berpartisipasi
Kode 0005
Diagnosa Disfungsi seksual
9 Kelas 3. Reproduksi
dalam
aktivitas
seksual Kode Diagnosa 0006 Ketidakefektifan
pola
5 seksual Suatu proses ketika manusia
Kode 0022
diproduksi Diagnisan Kode Diagnosa Ketidak efektifan proses 0022 Risiko ketidakefektifan
1
kehamilan-melahirkan
7
proses
kehamilan-
0020
Kesiapan meningkatkan 0020
melahirkan Risiko
8
proses
hubungan ibu-janin
kehamilan- 9
gangguan
17
melahirkan
Domain 9. Koping/toleransi stres Berjuang dengan proses hidup/peristiwa hidup Kelas 1. Respons pascatrauma Reaksi yang
terjadi
setelah
trauma fisik atau psikologi Kode Diagnosa 00114 Sindrom stres akibat
Kode 0014
Diagnosa Sindrom pascatrauma
1 0014
Risiko
5 0014
pascatrauma 9 Sindrom trauma perkosaan
sindrom 0014
perpindahan Risiko sindrom
stres
akibat perpindahan
2 Kelas 2. Respons koping
Proses
Kode 0019
Diagnosis Ketidakefektifan
lingkungan Kode Diagnosa 0014 Ketakutan
9 0022
perencanaan aktivitas 8 Risiko ketidakefektifan 0013
Dukacita
6 0014
perencanaan aktivitas Ansietas
6 0013
Dukacita terganggu
6 0007
Koping defensif
5 0017
Risiko
1 0006
Ketidakefektifan koping
2 0024
terganggu Gangguan
9 0015
1 Kesiapan meningkatkan 0018
mood Kesiapan meningkatkan
8 0007
koping 7 Ketidakefektifan koping 0012
kekuatan Ketidakberdayaan
7 0007
komunitas 5 Kesiapan meningkatkan 0015
Risiko ketidakberdayaan
6 0007
koping komunitas 2 Penurunan koping 0021
Gangguan penyesuaian
4 0007
keluarga Ketidakmampuan
Kesiapan meningkatkan
3 0007
koping keluarga 2 penyesuaian Kesiapan meningkatkan 00211 Risiko
0 0021
mengatasi
stres
dukacita pengelolaan
hambatan 18
5 0014
koping kelurga Ansietas kematian
0013
penyesuaian Kepedihan kronis
7 0007
Ketidakefektifan
7 0017
Stres berlebihan
2 penyakit Kelas 3. Stres neurobehavioral
7 Respons
perilaku
yang
merefleksikan fungsi saraf dan otak Kode Diagnosa kapasitas 00116 Disintregrasi
Kode 0004
Diagnosa Penurunan
9 0000
adaptif intrakranial Disrefleksia autonomik
9 0001
Risiko
0
autonomik
perilaku
bayi 00117 Kesiapan meningkatkan
integrasi perilaku bayi disrefleksia 00115 Risiko disintegrasi perilaku bayi
Domain 10. Prinsip hidup Prinsip-prinsip yang mendasari sikap, pikiran, dan perilaku tentang aturan, kebiasaan, atau institusi yang dipandang sebagai benar atau memiliki makna intrinsik. Kelas 1. Nilai
Identifaksi dan peringkat aturan
atau
bentuk
pernyataan
yang
diinginkan Saat ini belum tersedia Kelas 2. Keyakinan
Pendapat,harapan,atau tentang
aturan,
penilaian
kebiasaan,atau
institusi yang dipandang sebagai benar Kode 00068
atau
instrinsik. Diagnosa Kesiapan
memiliki
makna
meningkatkan
kesejahteraan spiritual Kelas 3. Keselarasan nilai/ Keterkaitan atau keseimbangaan
19
keyakinan/tindakan
yang
dicapai
di
antara
Kode 00184
Diagnosis Kesiapan
keyakinan,dan tindakan. Kode Diagnosis 0016 Hambatan religiositas
meningkatkan
9
nilai,
pengambilan 00083
00242
00243
keputusan Konflik
0017
Kesiapan
pengambilan
1
religiositas
keputusan Hambatan
0017
Risiko
pengambilan
0
religiositas
keputusan Kesiapan
0006
Distres spiritual
meningkatkan
6
meningkatkan
hambatan
pengambilan keputusan 00243
emansipasi Risiko hambatan 0006 pengambilan
Risiko distres spiritual
7
keputusan 00175
emansipasi Distres moral
Domain 11. Keamanan/perlindungan Bebas dari bahaya cedera fisik atau gangguan siste imun; selamat dari kehilangan; dan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan Kelas 1. Infeksi
Respons
host
setelah
invasi
patogenik Kode 0000
Diagnosis Risiko infeksi
4 Kelas 2. Cedera fisik Kode Diagnosis
Bahaya atau kesakitan fisik kode Diagnosis 20
0003
Ketidakefektifan
0008
Risiko
1 0003
bersihan jalan nafas Risiko aspirasi
6 0024
neuvaskular perifer Risiko dekubitus
9 0020
Risiko perdarahan
9 0020
Risiko syok
Risiko mata kering
5 0004
Kerusakan
Risiko jatuh
6 0004
kulit Risiko
5 0003
Risiko cedera
7 0015
integritas Risiko sindrom kematian
5 0024
Risiko cedera kornea
6 0003
bayi mendadak Risiko afiksia
6 0021 9 0015
integritas kerusakan
5 0008
Risiko
7 0022
posisi perioperatif Risiko cedera termal
0 0024
pascabedah Risiko pelambatan
0 0025
Risiko saluran kemih
6 0004
pemulihan pascabedah Kerusakan integritas
0 0004
Kerusakan gigi
4 0024
jaringan Risiko
8 0004 5 0024
cedera
6 akibat 0010
disfungsi
Pelambatan
pemulihan
kerusakan
Kerusakan
8 membran 0003
integritas jaringan Risiko trauma
mukosa oral Risiko
8 kerusakan 0021
Risiko trauma vaskular
7 membran mukosa oral Kelas 3. Perilaku kekerasan
3 Penggunaan kekuatan
kekuatan
berlebihan
menyebabkan
sehingga
cedera
Kode 0013
Diagnosa Risiko
penganiayaan. Kode Diagnosis perilaku 0013 Risiko mutilasi
8
kekerasan
terhadap 8
0014
orang lain Risiko
perilaku 0015
0
kekerasan
terhadap 0
atau atau
Risiko bunuh diri
21
0015
orang lain. Mutilasi diri
1 Kelas 4. Bahaya lingkungan
Sumber-sumber bahaya yang ada
Kode 0018
Diagnosa Kontaminasi
di sekitar Kode Diagnosis 0003 Risiko keracunan
1 0018
Risiko kontaminasi
7
0 Kelas 5. Proses pertahanan tubuh
melindungi dirinya dari yang lain Kode Diagnosis samping 0004 Respons alergi lateks
Kode 0021
Diagnosis Risiko efek
8
media
0021
beryodium Risiko respons alergi
7 Kelas 6. Termoregulasi
Suatu proses ketika diri sendiri
kontras 1 0004
Risiko responsi alergi
2 lateks Proses fisiologis
pengaturan
panas dan energi di dalam tubuh untuk
tujuan
melindungi
organisme Kode Diagnosis 0025 Risiko hipotermia
Kode 0000
Diagnosis Risiko
5
ketidakseimbangan suhu 3
0000
tubuh Hipertermia
0025
Risiko
7 0000
Hipotermia
4 0000
perioperatif Ketidakefektifan
8
termoregulasi
6
hipotermia
Domain 12. Kenyamanan Rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik atau sosial. Kelas 1. Kenyamanan fisik Rasa sejahtera atau nyaman dan Kode
Diagnosis
atau bebas dari nyeri Kode Diagnosis
22
0021
Gangguan rasa nyaman
4 0018
Kesiapan meningkatkan 00256
Nyeri persalinan
3 0013
rasa nyaman Mual
Sindrom nyeri kronis
4 0013
Nyeri akut
2 Kelas
2.
00133
00255
Nyeri kronis
Kenyamanan Rasa sejahtera atau nyaman di
lingkungan Kode Diagnosis 0021 Gangguan rasa nyaman
dalam/dengan lingkungannya. Kode Diagnosis 00183 Kesiapan meningkatkan
4 Kelas 3. Kenyamanan sosial
rasa nyaman sejahtera atau
Rasa
Kode 0021
Diagnosis Gangguan rasa nyaman
dengan situasi sosialnya. Kode Diagnosis 00054 Risiko kesepian
4 0018
Kesiapan meningkatkan 00053
3
rasa nyaman
nyaman
Isolasi sosial
Domain 13. Pertumbuhan/ perkembangan Peningkatan sesuai-usia pada dimensi fisik, maturasi sistem organ, dan atau progresi sepanjang tahapan perkembangan Kelas 1. Pertumbuhan Peningkatan pada dimensi fisik atau maturitas sistem organ Kode Diagnosis 00113 Risiko pertumbuhan tidak profesional Kelas 2. Perkembangan Progresi atau regresi dalam urutan tahap kehidupan. Kode Diagnosis 00112 Risiko keterlambatan perkembangan Meskipun terbatas jumlahnya ditaksonomi NANDA-I , suatu sindrom dapat muncul. Sindrom adalah penilaian klinis tentang 23
sekelompok diagnosis keperawatan tertentu yang terjadi bersamasama dan sebaiknya ditangani bersama-sama dan melalui tindakan yang sama. Contoh dari sindrom adalah sindrom nyeri kronis. Nyeri kronis berulang atau atau peristen yang telah berlangsung setidaknya 3 bulan dan secara signifikan mempengaruhi fungsi sehari-hari atau kesejahteraan. Sindrom ini dibedakan dari sakit kronis dalam tambahan rasa sakit kronis yang memiliki dampak signifikan terhadap respon orang lain dan dengan demikian termasuk diagnosi lain, seperti gangguan pola tidur, isolasi sosial, keletihan, atau hambatan mobilitas fisik. B. NOC 1. Pengertian NOC Nursing Outcomes Classification (NOC) adalah pelengkap NANDA Internasional
(NANDA-I)2 dan Nursing Interventions
Classifications (NIC). NOC menyediakan bahasa untuk identifikasi outcome dan langkah-langkah evaluasi proses keperawatan, serta konten untuk elemen outcome dari Nursing Minimum.NOC Adalah sutau sistem yang dapat digunakan untuk menuntukan kriteria hasil terkait diagnosis keperawatan. Tujuan dan indicator NOC “ memungkinkan untuk mengukur pasien, keluarga, atau masyarakat di setiap titik pada suatu rangkaian dari yang paling negative sampai yang palig positif di berbagai titik setiap waktu. Setiap outcome memiliki definisi, skala pengukuran, daftar indikator yang terkait dengan konsep, referensi pendukung. 2. Komponen NOC a. Definisi outcome A Nursing-sensitive patient outcome adalah kondisi individu, keluarga atau masyarakat perilaku atau persepsi yang diukur sepanjang
rentang
dalam
berespon
terhadap
intervensi
keperawatan. b. Pengukuran skala
24
5 poin jenis skala Likert digunakan dengan semua outcomes dan indicator menyediakan sejumlah pilihan yang adekuat untuk menunjukan variabilitas di dalam suatu / kondisi, perilaku, atau persepsi yang di gambarkan oleh outcome. Sebagai contoh outcome Kognisi diukur pada skala 5 poin mulai dari “sangat terganggu”
hingga “tidak terganggu”. Dan Kinerja Caregiver
:Perawatan Langsung diukur pada skala 5 poin mulai dari “tidak adekuat” sampai “sepenuhnya adekuat”. Setiap skala memberikan jarak untuk skor dari “1” hingga “5”. Terdapat pilihan untuk menilai indicator sebagai “tidak berlaku” untuk pasien dengan memilih kolom NA/Not Applicable. Sebagai contoh , jika seorang pasien diberi nilai “2” sebelum intervensi dan “4” setelah intervensi, skor perubahan adalah +2. Outcome yang sebenarnya adalah adanya perubahan yang terlihat pada peringkat outcome setelah intervensi keperawatan. c. Mendukung referensi. Ketika mengukur outcome kami menganjurkan penggunaan "seseorang sebagail referensi untuk dibandingkan dengan pasien yang
dirawat
oleh
perawat.
Seseorang
sebagail
referensi
didefinisikan sebagai orang yang sehat pada usia dan jenis kelamin yang sama. Sebagai contoh perawat membandingkan pasien lakilaki usia 60 tahun terhadap laki-laki usia 60 tahun yang sehat, hal ini menyiratkan bahwa perawat menggunakan pengalaman pribadi terkait dengan pasien lain di kelompok usia ini untuk melakukan perbandingan. Ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa pengukuran outcome dapat dibandingkan pada seluruh populasi. Ketika pasien memiliki kondisi kronis, seperti arthritis, dan perawat sedang mencoba untuk meningkatkan mobilitas pasien, seseorang yang dibandingkan bukanlah seorang pria ber usia 60 tahun dengan arthritis tetapi adalah laki-laki yang sehat
25
pada usia yang sama. Perbandingan ini mempertahankan peringkat "5" pada skala pengukuran sebagai peringkat sehat. Peringkat "5" tidak
boleh
berkurang
kekuatannya
oleh
kondisi
yang
mencerminkan keadaan normal terbaik untuk populasi pasien tempat perawat bekerja dalanma suatu praktik khusus. Hal ini terutama berlaku untuk populasi pasien dengan kondisi serius, seperti gagal ginjal atau gagal jantung kongestif, sehingga peringkat tertinggi bahwa pasien dengan kondisi kronis mungkin dapat dicapai adalah "3 Sejak keperawatan bekerja menuju standar outcome perawatan, hal ini merupakan syarat penting untuk mengukur outcome pasien
contoh dari komponen diatas Kriteria hasil : Keseimbangan cairan (0601) Definisi : keseimbangan cairan didalam ruang intraselular dan ekstraselular tubuh Rating target hasil : dipertahankan pada..... ditingkatkan ke...... Ratingkeseimbangan
Sangat
Banyak Cukup Tergangg tergangg u u 2 3 2 3
Sedikit tergangg
cairan
tergangg
4 4
u 5 5
NA NA
01 darah 0601 Denyut nadi 1
2
3
4
5
NA
22 radial 0601 Tekanan
1
2
3
4
5
NA
rata 0601 Tekanan vena 1
2
3
4
5
NA
03 sentral 0601 Tekanan baji 1
2
3
4
5
NA
u 1 1
INDIKATOR 0601 Tekanan
02
04
arteri
u
Tidak tergangg
rata-
paru-paru 26
0601 Denyut
1
2
3
4
5
NA
05 parifer 0601 Keseimbanga
1
2
3
4
5
NA
3
4
5
NA
07
n intake dan
output 24 jam 0601 Berat badan 1 09 stabil 0601 Turgor kulit
1
2
3
4
5
NA
06 0601 Kelembaban
1
2
3
4
5
NA
mukosa 0601 Serum
1
2
3
4
5
NA
18 elektrolit 0601 hematokrit
1
2
3
4
5
NA
jenis 1
2
3
4
5
NA
17
membran
19 0601 Berat 20
urin 3. KETERKAITAN NANDA / NOC Setiap Diagnosis Keperawatan diikuti oleh daftardari tujuan untuk mengukur apakah intervensi yang dipilih membantu mengidentifikasi masalah. Setiap hasil dapat berupa individual kepada pasien atau keluarga dengan memilih indikator yang tepat atau menambahkan indicator yang diperlukan. Kaitan
antara
outcome
dengan
diagnosis
keperawatan
diidentifikasi pada bagian ini adalah pilihan-pilihan yang dapat dipilih perawat selama proses perencanaan perawatan. Outcome lainnya juga mungkin tepat untuk masalah klinis spesifik dan perlu diperhatikan oleh perawat. Kaitan-kaitan tersebut utamanya didasarkan pada penilaian ahli pada saat ini, namun dengan data penelitian dan klinis yang kini tersedia, kaitan-kaitan baru dari penggunaan actual dalam praktik disertakan dan kaitan-kaitan pun diperbaiki. Penelitian diperlukan 27
diarea ini untuk memvalidasi kaitan yang disediakan antara diagnose NANDA-I dan outcome NOC. Penelitian dan validasi klinis ini perlu menyertakan berbagai populasi pasien (pasien-pasien dengan kedua penyakit akut dan kronis), pasien-pasien lintas rentang kehidupan (dari lahir sampai meninggal), dan pasien-pasien yang menerima perawatan diberbagai tatanan klinis (perawatan akut sampai perawatan di rumah) 4. MEMILIH OUTCOME a. Tipe Masalah Kesehatan Masalah kesehatan dapat dikategorikan sebagai (1) masalah kesehatan untuk rujukan yang ditangani terutama oleh petugas kesehatan lainnya, (2) masalah interdisiplin yang ditangani secara kolaboratif dengan petugas kesehatan lainnya, dan (3) diagnosa keperawatan di mana perawat memiliki tanggung jawab utama. Ketika masalah kesehatan masuk pada kategori pertama, tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi outcome yang diharapkan biasanya terletak padapetugas kesehatan yang bertanggung jawab. Ketika masalah kesehatan masuk pada kategori kedua, perawat dan anggota
kesehatan
lainnya
harus
bekerja
sama
untuk
mengidentifikasi outcome. Ketika masalah kesehatan adalah diagnosis keperawatan, perawat harus mengambil tanggung jawab utama
dari
mengidentifikasi
outcome
untuk
pasien
yang
berhubungan dengan diagnosis. Dalamketiga kasus tersebut, pemberi layanan kesehatan harus melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. b. Diagnosa Keperawatan atau Diagnosa Medis Sangat penting untuk mempertimbangkan diagnosis yang berhubungan dengan kesehatanketika perawat memilih outcome, namun banyak dari outcome langsung berkaitan langsungdengan diagnosis keperawatan yang teridentifikasi. Ketika menggunakan 28
diagnosa NANDA Internasional (NANDA-I), pertimbangan dalam menyeleksi outcome harus ditentukan dari definisi diagnosis, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan atau faktor resiko untuk diagnosis risiko. Sebagai contoh , Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai “ketidakcukupan energy fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau menyelesaikan kegiatan harian yang dibutuhkan atau diharapkan”. Berdasarkan definisi ini, perawat dapat memilih Toleransi terhadap Aktivitas, Daya Tahan, Energi Psikomotor atau Status Perawatan Diri sebagai outcome. Ketika mempertimbangkan pada batasan karakteristik (seperti, tekanan darah, respon jantung terhadap aktivitas, dipsnea atau kelelahan) pada diagnose yang sama, outcome Tanda-Tanda Vital atau Status Jantung Paru bisa dipilih. Ketika pemilihan outcome didasarkan pada diagnosis medis, perawat harus mempertimbangan tanda dan gejala daridiagnose medis dan juga faktor penyebab dan faktor yang berhubungan. Sebagai contoh, jika diagnosis medisnya Diabetes Melitus, pengontrolan glukosa darah sangat penting dan perawat dapat memilih outcome NOC yang spesifik seperti Kadar Glukosa Darah. c. Karakteristik Pasien Karakteristik pasien yang harus dipertimbangkan dalam keperawatan termasuk faktor demografi, psikologis dan proses kognitif, penyakit dan faktor yang berhubungan dengan kesehatan serta kepercayaan atau nilai-nilai terkait kesehatan. Beberapa contoh
akan
diberikan
namun
tidak
dimaksudkan
secara
keseluruhan. Pertama, dalam mempertimbangkan faktor demografi, NOC untuk dewasa dan anak adalah spesifik terhadap usia, sementara lainya seperti Manajemen Diri: Penyakit Jantung mengkin tidak sesuai untuk anak dikarenakan fokus perawatan diri
29
dari proses penyakit. Usia dan jenis kelamin keduanya sesuai dengan pada outcome ini jelas untk wanita usia subur. Ras dan etnik brhubungan dengan kecendrungan dan respon seseorang terhadap penyakit serta mengidentifikasi kepercayaan terhadap budaya. d. Sumber daya yang tersedia Semua sumber daya yang tersedia yangmempengaruhi outcomepasien perlu dipertimbangkan. Hal ini dapat berupa sumber finansial, sosial, keluarga dan sumber daya kesehatan yang mempengaruhi gaya hidup, kondisi tempat tinggal, dan akses terhadap layanan kesehatan. Sumber-sumber daya ini dapat mempengaruhi pencapaian outcome negatif atau positif atau membatasi outcometertentu dalam beberapa kasus. Sebagai contoh, peningkatan
dalam
Perilaku
Patuh
[bersifat
pasif]
atau
Manajemen Diri : Diabetes tidak akan terjadi jika pasien tidak memiliki sumber daya finansial untuk membeli obat obatan, peralatan atau makanan yang diperlukan untuk mengontrol penyakit. Faktor social meliputi dukungan sosial, hubungan sosial dan keberadaan seseorang untuk membantu kebutuhan pasien. Keparahan Kesepian atau Kinerja Caregiver : Perawatan Langsung mungkin merupakan outcome yang penting jika dukungan social tidak ada atau jika pengasuh membutuhkan waktu untuk
mempelajari
banyak
prosedur
dan
aktivitas
untuk
memberikan perawatan dirumah e. Pilihan pasien Pilihan pasien dipengaruhi oleh persepsi individual pasien terhadap kesehatan, tujuan kesehatan yang diinginkan dan keinginan yang berhubungan dengan pengobatan, agama dan kepercayaan budaya. Jika pasien percaya bahwa kesehatannya
30
memuaskan, mereka mungkin cendrung kurang menerima outcome yang bertujuan untuk mengukur peningkatan kesehatan secara keseluruhan seperti Kebugaran Fisik. f. Potensi Pengobatan Ketika mempertimbangkan faktor ini, langkah pertama adalah menentukan apakah ada intervensi untuk mencapai hasil yang dimaksudkan. Jika diagnosis untuk pasien dengan penyakit Alzheimer’s adalahKonfusi Kronik, intervensi keperawatan yang diberikan mungkin dapat membantu pasien untuk mempertahankan status kognitifnya saat ini untuk jangka waktu tertentu. Namunbahkan dengan intervensi-intervensi tersebut, penurunan kogniif pada akhirnya teta[ dapat terjadi. Ketika makin terjadi penurunan, perawat mungkin akan memilih outcome yang berhubungan dengan nutrisi, keamanan dan kebersihan sebagai pengganti dari outcome kognitif. Kedua, harus mempertimbangkan apakah
tenaga
perawatyang
dibutuhkan
untuk
mengimplementasikan intervensi tersebut tersedia. Sebagai contoh, mengajarkan
pasien
dan
keluarga
membutuhkan
perawat
professional yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai jika outcometerkait yang dipilih. CONTOH
NOC
:TERKAIT
DENGAN
“CAIRAN”
:“RESIKO
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN” Outcome yang berhubungan dengan faktor resiko 1) 2) 3) 4)
electrolyte & acid /bace balance pengetahuan : diet sehat kontrol resiko mual dan muntah berat
misalnya yang diambil disini Electrolyte & Acid/Base Balance
31
Definisi : keseimbangan elektrolit dalam wadah intraseluler dan ekstraseluler tubuh Rating target hasil : dipertahankan pada..... ditingkatkan ke...... Rating electrolyte & Severe deviation acid/base balance
substantial deviation
Moderat e Deviatio
Mild deviation
No
4 4
5 5
NA NA
deviation
1 1
2 2
n 3 3
1
2
3
4
5
NA
apical 0600 Tingkat
1
2
3
4
5
NA
03 pernafasan 0600 Irama
1
2
3
4
5
NA
04 pernafasan 0600 serum
1
2
3
4
5
NA
05 sodium 0600 Serum
1
2
3
4
5
NA
06 potassium 0600 Serum
1
2
3
4
5
NA
07 chloride 0600 Serum
1
3
4
5
NA
08 calcium 0600 Serum
1
2
3
4
5
NA
09 magnesium 0600 Serum Ph
1
2
3
4
5
NA
INDIKATOR 0600 Denyut 1
jantung
apical 0600 Irama 02
jantung
10
32
5. Taxonomy NOC Domain 1 Fungsi
classes kesehatan 1. Energy maintenance
( fungsional health)
(hasil
yang
menggambarkan
peremajaan energy, konservasi, dan Hasil
yang
pengeluaran individu)
menggambarkan kapasitas 2. growth & development untuk kinerja tugas dasar (hasil yang menggambarkan individu kehidupan
secara
fisik,
emosional
dan
pematangan usia ) 3. mobility ( mobilitas yang menggambarkan individu secara fisik dan gerakan terbatas) 4. self care (perawatan diri yang menggambarkan kemampuan individu untuk mencapai kegiatan
dasar
dan
instrumental
hidup sehari-hari)
Domain 2 Physiologic health Kesehatan
fisiologis
fungsi organic
Classes 1. cardiofulmonary Hasil yang menggambarkan ,
individualis jantung , paru, status peredaran darah atau jaringan perfusi 2. elimination Yang menggambarkan
ekskresi
limbah pada individu, eliminasi pasien dan status) 3. fluid electrolytes 33
Yang
menggambarkan
individu
cairan dan status elektrolis 4. immune response Yang menggambarkan individu secara reaksi fisiologis untuk zat yang asing atau ditafsirkan oleh tubuh sebagai benda asing 5. metabolic regulation Yang menggambarkan kemampuan individu
untuk
metabolism tubuh 6. neurokognitif Yang menggambarkan
mengatur
individu
secara neurological dan status kognitif 7. digestion and nutrition Yang menggambarkan individu mengenai pencernaa dan cara pola nutrisi 8. therapeutic response Yang menggambarkan
individu
reaksi istemik untuk pengobatan kesehatan, agen , atau metode perbaikan 9. tissue integrity Yang menggambarkan fungsi dan kondisi individu dan jaringan tubuh 10. sensory function Yang menggambarkan secara
penggunaan
individu persepsi
sensori
Domain 3 Psychosocial health
Classes 1. Psychological well-being (hasil yang menggambarkan
34
Hasil
yang
menggambarkan psikologis
dan
fungsi
social
kesehatan emosional individu dan terkait persepsi diri) 2. Psychosocial adaptation (hasil yang menggambarkan adaptasi psikologis individu dan sosial
dengan
keadaan
atau
kehidupan
kesehatan berubah) 3. Self-control (hasil yang kemampuan
menggambarkan individu
untuk
restain perilaku yang mungkin emosional atau berbahaya fisik bagi diri sendiri atau orang lain) 4. Social interaction (hasil yang menggambarkan hubungan individu orang
Domain IV Health knowledge
&
behavior
lain)
Classes 1. Health behavior (hasil yang menggambarkan tindakan
hasil
yang
menggambarkan
sikap
pemahaman dan tindakan sehubungan kesehatan
dengan
dengan
individu
mempromosikan
untuk atau
memulihkan kesehatan) 2. Health beliefs (hasil yang menggambarkan individu ide dan persepsi yang mempengaruhi perilaku healt 3. Health knowledge (hasil yang menggambarkan individu
memahami
menerapkan
informasi
dalam untuk 35
mempromosikan,
memelihara,
dan memulihkan kesehatan) 4. Health management (hasil yang menggambarkan tindakan individu untuk menage kondisi akut atau kronis) 5. Risk control & safety (hasil yang menggambarkan status
i
tindakan
keselamatan individu
dan untuk
menghindari, membatasi atau mengontrol ancaman kesehatan yang dapat diidentifikasi)
Domain V Perceived health hasil menggambarkan
Classes 1. Health & life quality (hasil yang menggambarkan yang kesan
perawatan kesehatan dan kesehatan individu
status kesehatan yang dirasakan individu dan keadaan hidup terkait) 2. Satisfaction with care (hasil yang menggambarkan persepsi kesehatan individu , kualitas perawatan
dan
Kecukupan
kesehatan
yang
tersedia) 3. Symptom status (hasil yang menggambarkan indikasi individu dari penyakit, cedera, atau kehilangan)
Domain VI Family health
Classes 1. Familly caregiver perfomance (hasil yang menggambarkan adaptasi
dan
kinerja
dari 36
hasil
yang
menggambarkan
kepedulian
anggota
familly
status
untuk anak tanggungan atau
kesehatan, perilaku atau
orang dewasa) 2. Family member health status (hasil yang menggambarkan
fungsi
biasanya
secara
keseluruhan atau sering individu sebagai sebagai anggota
familly
kesehatan fisik, physichological, sosial dan spiritual dari anggota keluarga masing-masing) 3. Family well being (hasil yang menggambarkan lingkungan
keluarga,
status
kesehatan secara keseluruhan, dan
kompetensi
sosial
dari
keluarga sebagai unit) 4. Parenting (hasil yang menggambarkan perilaku
orang
tua
mendorong optimal
yang
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak)
Domain VII Community health hasil
Classes 1. Community health protection (hasil yang menggambarkan yang
dan
kesejahteraan,
berfungsinya
dan
program
dari
masyarakat untuk climinate atau
menggambarkan kesehatan,
struktur
suatu
komunitas atau populasi
mengurangi
risiko
kesehatan
dan meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap ancaman kesehatan) 2. Community well-being (hasilnya menggambarkan status
kesehatan
keseluruhan
dan
secara kompetensi
37
sosial
dari
masyarakat
atau
penduduk)
C. NIC 1. Pengertian NIC .Nursing intervention classification (NIC) adalah sebuah taksonomi tindakan komprehensif berbasis bukti yang perawat lakukan ditatan diberbagai tatanan perawatan. Dengan menggunakan pengetahuan keperawatan, perawat melakukan dua intervensi yaitu mandiri/independent
dan
kolaborasi/interdisipliner.
Intervensi
kolaborasi tumpang tindih dengan perawatan yang diberikan oleh para profesional kesehatan lain (misalnya dokter, terapi fisik). Sebagai contoh menajemen glukosa darah adalah konsep penting untuk perawat, risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah diagnosa keperawatan, dan perawat menerapkan tindakan keperawatan untuk merawat gangguan ini. Sebaliknya diabetes melitus, adalah diagnosa medis , namun peraawat memberikan tindakan baik mandiri maupun kolaborasi untuk klien dengan diabetes yang memiliki berbagai jenis masalah atau keadaan resiko. 2. Taxonomy NIC Ada beberapa taxonomy NIC : a. Nama atau label b. Definisi c. Serangkaian kegiatan perawat
tidak
untuk
melaksanakan
intervensi 3. NANDA/NIC LINKAGE a. setiap diagnosis nanda diikuti oleh daftar intervensi yang disarankan untuk menyelesaikan masalah yang diidentifikasi
38
b. intervensi dan kegiatan harus dipilih untuk memenuhi kebutuhan individu atau klien c. kegiatan dapat lebih individual dengan menambahkan informasi klien spesifik d. kegiatan tambahan dapat ditambahkan jika sesuai 4. Pemilihan Intervensi: a. Hasil yang diinginkan pasien : Pencapaian hasil pasien harus ditentukan sebelum dilakukan pemilihan intervensi. Outcome ini berperan sebagai suatu criteria terhadap penilaian keberhasilan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
Pencapaian
outcome
menggambarkan
perilaku,
tanggapan, dan perasaan pasien dalam menanggapi tindakan perawatan yang diebrikan oleh perawat. Banyak variable yang mempengaruhi outcome, termasuk diantaranya adalah masalah klinik; intervensi yang ditentukan oleh penyedia pelayanan kesehatan; penyedia perawatan kesehatan; lingkungan diman perawatan diterima oleh pasien; motivasi pasien itu sendiri, struktur genetic, patofisiologi dan orang-orang terdekat pasien(significant others/SO). Terdapat banyak intervensi atau mediasi variabel dalam setiap situasi, sehingga pada beberapa kasus, sulit untuk mengetahui hubungan sebab akibat antaraintervensi keperawatan dan outcome yang dicapai pasien. Perawat harus mengidentifikasi setiap outcome pasien yang mungkin dapat diharapkan dan dapat dicapai
sebagai
hasil
dari
asuhan
keperawatan
yang
diimplementasikan. Cara yang paling efektif untuk menentukan outcome adalah dengan menggunakan Nursing Outcome Classification(NOC). 40 NOC terdiri dari 490 hasil pencapaian bagi individu, keluarga dan masyarakat yang mewakili umtuk semua tatanan dan spesialis klinis. Setiap outcome NOC menggambarkan kondisi pasien di tingkat koseptual dengan adanya indicator untuk setiap outcome yang diharapkan berespon terhadap intervensi keperawatan.
39
Indicator untuk setiap outcome memungkinkan adanya pengukuran outcome dengan menggunakan 5-poin skala likert dari skala yang paling negative ke skala yang paling positif. Skala pencapaian yang terus berulang seiring waktu akan menunjukan adanya perubahan pada kondisi pasien. Sehingga, outcome NOC digunakan dalam rangka memonitor seberapa besar perkembangan kemajuan pasien, atau justru mungkin terjadi kemunduran dalam perkembangan pasien selama proses perawatan. Outcomes NOC dikembangkan sehingga dapat digunakan dalam semua kondisi, semua area spesialisasi, dan disepanjang proses perawatan pasien. Contoh outcome NOC pada label “Status Kenyamanan” dapat dilihat dalam kotak 2-1 yang menunjukan adanya label, definisi, indicator, dan skala pengukuran. Outcomes NOC juga terkait dengan diagnose keperawatan NANDA Internasional (NANDA-I), dan kaitannya dapat dilihat dibagian belakang buku NOC. Intervensi NIC juga terkait dengan outcomes NOC dan diagnose keperawatan NANDA-I dan semua kaitan ini dapat dipelajari di dalam satu buku yang berjudul NOC-NIC linkages to NANDA-I and clinical conditions: supporting critical reasoning and quality of care32. b. Karakteristik diagnosa keperawatan : Outcomes dan intervensi dipilih karena berhubungan dengan diagnose keperawatan tertentu. Penggunaan bahasa keperawatan yang terstandar/seragam dimulai pada sekitar awal tahun 1970an, diawali dengan adanya penngembangan klasifikasi diagnose keperawatan
NANDA.
Diagnose
keperawatan
berdasarkan
NANDA-I merupakan “ pertimbangan klinis mengenai pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap adanya masalah kesehata/ proses kehidupan baik yang actual maupun potensial” dan NANDA-I juga menyediakan data dasar dalam pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai outcome dimana
40
perawat mempunyai tanggung jawab penuh didalamnya41. Elemen pernyataan diagnosis NANDA-I actual terdiri dari label, faktor yang berhubungan (penyebab dan faktor yang berhubungan) serta batasan karakteristik (tanda dan gejala). Intervensi sebaiknya langsung mengarah kepada kerusakan/gangguan pada faktor penyebab(faktor yang berhubungan dengan) atau penyebab diagnosis. Jika intervensi yang dilakukan berhasil mengatasi penyebab/etiologi, maka status pasien diharapkan akan membaik. Namun terkadang faktor penyebab tidak bisa selalu diubah dan jika hal ini terjadi, maka sangat penting bagi perawat untuk mengatasi batasan karakteristik(tanda dan gejala). Untuk membantu memilih intervensi keperawatan yang tepat, bagian enam dalam buku ini telah menyiapkan daftar intervensi yang utama dan yang dianjurkan untuk dapat mengatasi diagnose keperawatan NANDA-I. selanjutnya, buku dengan judul NOC-NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions; Supporting Clibical Reasoning and Quality Care32 yang ada saat ini merupakan sumber yang penting sebagi refrensi untuk mengidentifkasi outcomes dan intervensi pada semua diagnose keperawatan NANDA-I maupun 10 kondisi umum misalnya pada asma, PPOK, kanker kolon dan rectum, depresi, diabetes mellitus, gagal jantung, hipertensi pneumonia, stroke dan penggantian sendi total; panggul/lutut. c. Intervensi berbasis riset Institute Of Medicine (IOM) dalam laporannya dengan judul Health Proffesions Education: A Bridge to Quality 25 memaparkan beberapa perubahan yang terjadi pada pendidikan semua bidang kesehatan professional, dimana dalam proses pendidikannya, semua bidang kesehatan professional harus memasukan materi penggunaan praktik berbasis bukti ilmiah (evidence based practice/EBP). Lembaga Riset dan Pelayanan Kesehatan,IOM, dan lembaga pemerintah lainnya merupakan tempat yang menetap
41
bahwa panduan klinis harus menggunakan EBP sebagai dasar pemberian
kesehatan.24
perawatan
lembaga-lembaga
ini
memberikan penekanan pada pilihan intervensi yang didukung oleh adanya
bukti
ilmiah
penelitian
yang
harapan
nya
akan
meningkatkan outcome pasien dan praktik pelayanan di tatanan klinis. Pengembangan keterampilan perawat saat ini dirasa sangat penting, sehingga hal ini menuntut perawat untuk secara terus menerus melihat kembali apakah pelayanan keperawatan yang diberikan saat ini adalah merupakan praktik klinis terbaik. Untuk mengetahui apakah praktik tersebut merupakan praktik terbaik, bukti ilmiah berbasis penelitian harus diketahui dan dgunakan dalam memilih intervensi. Maka secara tidak langsung, perawat yang menggunakan intervensi merasa familiar dengan konsep penelitian itu sendiri. Melalui penelitian, keefetifan intervensi yang dipilih pada berbagai jenis
pasien dapat diketahui. Beberapa
intervensi dan aktivitas keperawatan sudah diteliti dan disusun berdasarkan keilmuan para klinisi yang handal. Buku saku diagnose keperawatan seperti Ackley dan Ladwig1, menyajikan refrensi penelitian d. Visibilitas dalam mempraktikan intervensi : Pertimbangan visibilitas meliputi bagaimana suatu intervensi berkaitan dengan intervensi yang lain, baik intervensi keperawatan maupun intervensi dari tenaga kesehatan yang lain. Penting untuk diingatkan disini bahwa perawat terlibat dalam keseluruhan rencana perawatan pasien. Pertimbangan yang lainnya adalah biaya yang akan dikeluarkan dan waktu yang diperlukan untuk mengimplementasikan intervensi
intervensi
keperawatan
yang
tersebut. tepat,
Dalam
perawat
pemilihan
juga
harus
mempertimbangkan intervensi dari tenaga kesehatan lain, biaya yang dikeluarkan, dan estimasi waktu yang diperlukan. e. Penerimaan pasien 42
Intervensi yang dipilih harus diterima pasien dan keluarga. Perawat sering merekomendasikan pilihan intervensi dalam rangka membantu pasien mencapai outcome yang diharapkan. Untuk memfasilitasi pasien dalam memilih intervensi, pasien harus diberikan informasi yang adekuat mengenai setiap intervensi terkait dan bagaimana sebaiknya pasien berpartisipasi dalam tindakan tersebut. Hal yang menjadi paling pertimbangan utama dalam pemilihan intervensi adalah nilai, kepercayaan, dan kebudayaan pasien harus dipertimbangkan pada saat memilih intervensi. f. Kemampuan perawat Perawat harus mampu memberikan intervensi keperawatan tertentu. Untuk menjadi perawat yang komponen dalam tindakan keperawatan, perawat harus: (1) mempunyai ilmu pengetahuan mengenai alas an ilmiah dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan,
(2)
memiliki
kemampuan
psikomotor
dan
interpersonal, (3) mampu melakukan fungsinya dalam tatanan khusu
untuk
secara
efektif
menggunakan
sumber-sumber
perawatan kesehatan.9 sangat jelas sekali terlihat, bahwa dari total 5544 intervensi keperawatan yang disajikan, sangat mustahil jika hanya dilakukan oleh satu orang perawat. Keperawatan, seperti cabang ilmu kesehatan lainnya, merupakan sebuah profesi dimana setiap
perawat
mempunyai
keahlian
tertentu
dan
mampu
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan. Setelah mempertimbangkan setiap faktor diatas untukpasien tertentu, perawat kemudian akan memilih intervensi. Tahap ini tidak serumit dan tidak Selama yang dibayanngka. Benner menyatakan bahwa mahasiswa keperawatan dan perawat pemula harus mencermati hal-hal diatas secara detail dan sistematis. Seiring berjalannya waktu, perawat akan mampu mensistesis informasi dan menemukan pola yang sesuai secara cepat. Satu keuntungan dari metode pengklasifikasian terutama bagi perawat
43
pemula, yakni cara ini dapat memfasilitasi proses belajar mengajar dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan bahasa keperawatan yang seragam/standar dalam menyebutkan intervensi keperawatan, bukan berarti kita berhenti memberikan perawatan secara personal kepada setiap individu. Tetapi justru, intervensi keperawatan
dibuat
untuk
beragam
individu
dengan
mempertimbangkan berbagai pilihan aktivitas dan memodifikasi aktivitas tersebut berdasarkan usia pasien, status fisik, social, emosional, dan spiritual pasien dan keluarga. Modifikasi ini dibuat oleh perawat dengan menggunakan pertimbangan klinis.
5. Taksonomi NIC
DOMAIN 1 Fisiologi: Dasar DOMAIN 2 Fisiologi: Kompleks Perawatan yang mendukung fungsi Perawatan yang mendukung regulasi fisik
homeostatis
44
A.Manajemen Aktifitas dan latihan
G.Manajemen Elektrolit dan Asam
Intervensi intervensi untuk mengatur Basa atau
membantu
aktivitas
fisik, intervensi intervensi untuk mengatur
konservasi dan pengeluaran energy.
keseimbangan elektrolit/asam basa dan mencegah komplikasi
B.Manajemen Eliminasi
H.Manajemen Obat Obatan Intervensi intervensi untuk membuat Intervensi intervensi
untuk
dan mempertahankan pola eleminasi memfasilitasi efek yang diharapkan dari urin dan pencernaan yang teratur dan agen farmakologi mengatasi
komplikasi
akibat I.Manajemen Neurologis
perubahan pola tersebut.
Intervensi
intervensi
untuk
mengoptimalkan fungsi neurologis
C.Manajemen Immobilisasi Intervensi intervensi untuk mengatasi keterbatasan pergerakan tubuh dan
J.Manajemen Perioperatif Intervensi intervensi untuk memberikan
kekambuhannya.
perawatan sebelum, selama dan sesaat setelah proses pembedahan
D.Dukungan Nutrisi Intervensi intervensi untuk memodifikasi atau mempertahankan
K.Manajemen Pernafasan Intervensi
status nutrisi
intervensi
untuk
meningkatkan kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas
E.Peningkatan Kenyaman Fisik Intervensi
intervensi
untuk
meningkatkan
kenyamanan
dengan
L.Manajemen Kulit/Luka Intervensi
menggunakan teknik fisik.
intervensi
untuk
mempertahankan atau mengembalikan integritas jaringan
F.Fasilitasi Perawatan Diri Intervensi menyediakan
intervensi atau
yang membantu
aktiviitas rutin kehidupan sehari hari
M.Termoregulasi Intervensi
intervensi
untuk
45
mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal N.Manajemen Perfusi Jaringan Intervensi
intervensi
untuk
mengoptimalkan sirkulasi darah dan cairan ke dalam jaringan.
DOMAIN 3 PERILAKU Perawatan yang mendukung fungsi fisik
DOMAIN 4 KEAMANAN Perawat yang mendukung perlindungan terhadap ancaman
46
O.Terapi Perilaku U.Manajemen krisis Intervensi intervensi untuk memperkuat Intervensi intervensi atau
meningkatkan
perilaku
yang
yang memberikan bantuan jangka pendek
diharapkan atau merubah perilaku yang segera baik dalam kondisi krisis tidak diharapkan.
psikologis maupun fisiologis.
P.Terapi Kognitif V.Manajemen Risiko Intervensi intervensi untuk memperkuat Intervensi intervensi yang dilakukan atau meningkatkan fungsi kognitif yang untuk diharapkan
atau
merubah
memfasilitasi
pemberian
risiko
dan
fungsi memantau risiko yang ada secara terus
kognitif yang tidak diharapkan. Q.Peningkatan komunikasi Intervensi intervensi
menurunkan
menerus sepanjang waktu. untuk dan
penerimaan pesan verbal dan nonverbal y R.Bantuan koping Intervensi intervensi untuk membantu orang lain untuk membangun kekuatan diri untuk beradaptasi pada perubahan fungsi atau menerima tingkatan fungsi yang lebih tinggi. S.Pendidikan pasien Intervensi intervensi
untuk
memfasilitasi pembelajaran T.Peningkatan
Kenyamanan
psikologis Intervensi
intervensi
meningkatkan
kenyamanan
untuk dengan
menggunakanteknik psikologis
47
DOMAIN 5 KELUARGA Perawatan yang mendukung keluarga
DOMAIN 6 SISTEM KESEHATAN Perawatan untuk mendukung penggunaan sistem pelayanan layanan
kesehatan yang efektif. W.Perawatan melahirkan Z.Mediasi sistem kesehatan Intervensi intervensi untuk membantu Intervensi intervensi
untuk
dalam
antara
persiapan
melahirkan
dan memfasilitasi
kesepakatan
mengatur perubahan psikologis dan pasien/keluarga dan sistem pelayanan fisiologis sebelum, selama, dan segera kesehatan serelah melahirkan.
a.Manajemen sistem kesehatan intervensi intervensi untuk
X.Perawat sepanjang hidup Intervensi intervensi
untuk menyediakan
memfasilitasi fungsi unit keluarga dan dukungan meningkatkan kesejahteraan
kesehatan anggota
dan
meningkatkan
pemberian
pelayanan
serta (kesehatan). keluarga
sepanjang kehidupan.
b.Manajemen informasi intervensi intervensi
memfasilitasi komunikasi Y.Perawatan membesarkan anak Intervensi intervensi untuk membantu pelayanan kesehatan.
untuk terkait
dalam membesarkan anak-anak.
DOMAIN 7 KOMUNITAS Perawatan yang mendukung
kesehatan
komunitas
48
c.Peningkatan kesehatan komunitas intervensi intervensi untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat. d.Manajemen risiko komunitas intervensi intervensi yang membantu mendeteksi atau mencegah risiko kesehatan pada seluruh komunitas.
CONTOH
NIC
:TERKAIT
DENGAN
“CAIRAN”:
“RISIKO
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN (FLUID VOLUME ,RISK FOR DEFICIENT” “fluid volume , risk for deficient” Intervensi yang disaran untuk pemecahan masalah : Fluid/Electrolyte management Electrolyte monitoring Fluid management Fluid monitoring Misalnya yang diambil disini adalah “Electrolyte Management” (management electrolyte) 1. Definisi : regulasi dan pencegahan komplikasi dari diubah cairan atau tingkat elektrolit 2. Aktivitas : a. Memantau kadar serum elektrolit yang abnormal, sebagai tersedia b. Memonitor perubahan status paru atau jantung menunjukkan overload cairan atau dehidrasi c. Memonitor tanda dan gejala memburuk overhydration atau dehidrasi (crakles lembab di suara paru-paru, poliuria, atau 49
oliguria, perubahan perilaku, kejang, berbusa atau tebal saliva kental, mata cekung edema, cepat pernapasan dangkal) d. Memperoleh speciemen laboratorium untuk monitotring dari fuild diubah atau tingkat elektrolit (hematokrit, bun, protein, natrium dan tingkat postasium e. Mempromosikan asupan oral f. Memberikan cairan yang tepat g. Meminimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretik atau pengaruh pencahar h. Monitor status hemodinamik, termasuk cvp, peta, pap, dan tingkat i. j. k. l. m. n.
pcwp, jika tersedia Menjaga catatan yang akurat dari input dan output Memantau tanda vital, yang sesuai Memonitor respon pasien pada terapi elektrolit yang ditentukan Memantau manifestasi elektrolit Memantau efek samping Membantu pasien dengan gejala sisa yang tidak diinginkan dari
resimen terapi yang diresepkan o. Anjurkan pasien dan keluarga tentang alasan untuk pembatasan cairan CONTOH PENGGUNAAN NANDA, NIC, NOC :TERKAIT DENGAN “CAIRAN”: “RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN” NANDA nursing
NOC outcome and
NIC interventions label and
diagnosa
indcators
select nursing activities
50
Resiko kekurangan
(06001)
a. Memantau kadar
volume cairan
Electrolyte
berhubungan dengan
Acid
keseimbangan
Balance
elektrolit dan asam
1=severe thru 5=
basa.
none
& /Bace
abnormal, sebagai tersedia b. Memonitor perubahan status paru atau
keseimbangan elektrolit dalam
jantung menunjukkan overload cairan atau dehidrasi c. Memonitor tanda dan
wadah intraseluler
serum elektrolit yang
dan
ekstraseluler tubuh Denyut jantung apical 12345 Irama jantung apical 12345 Tingkat pernafasan 12345
gejala memburuk overhydration atau dehidrasi (crakles lembab di suara paruparu, poliuria, atau oliguria, perubahan perilaku, kejang, berbusa atau tebal saliva kental, mata cekung edema, cepat pernapasan dangkal) d. Memperoleh
Serum Natrium
speciemen
12345
laboratorium untuk
Serum Postasium
monitotring dari fuild
12345
diubah atau tingkat
Serum Clorida
elektrolit (hematokrit,
123 45
bun, protein, natrium
Serum magnesium 12345 Ph serum
dan tingkat postasium e. Mempromosikan asupan oral f. Memberikan cairan yang tepat 51
12345
g. Meminimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretik atau pengaruh pencahar h. Monitor status hemodinamik, termasuk cvp, peta, pap, dan tingkat pcwp, jika tersedia i. .Menjaga catatan yang akurat dari input dan output j. Memantau tanda vital, yang sesuai k. Memonitor respon pasien pada terapi elektrolit yang ditentukan l. Memantau manifestasi elektrolit m. .Memantau efek samping n. Membantu pasien dengan gejala sisa yang tidak diinginkan dari resimen terapi yang diresepkan o. Anjurkan pasien dan keluarga tentang alasan untuk pembatasan cairan
52
SAMPLE CARE PLAN Diagnosa Keperawatan Dan Intervensi: memilih prioritas tertinggi
diagnosa
keperawatan seperti yang ditunjukkan di web penalaran klinis, termasuk pernyataan masalah (NANDA) berhubungan dengan atau risiko (etiologi), dan mendefinisikan karakeristik
(yang
dibuktikan
dengan
atau
AEB)
yang
sesuai.
Daftar semua label yang sesuaihasil NOC dan indikator dan label intervensi nic dan kegiatan keperawatan yang akan membantu perbaikan klien mencapai hasil. Di kolom akhir meringkas mengapa memberikan klien Anda skor indikator yang diberikan dan setiap
perubahan
dalam
rencana
perawatan
Anda
yang
harus
dilakukan
jelaskan secara singkat bagaimana rencana perawatan yang membantu pasien memenuhi hasil yang diinginkan dan perubahan yang perlu dibuat.
NANDA
NOC outcome rasional
NIC:
Nursing
label
label
Diagnosa
indikator
dan untuk memilih
intervensi rasional dan untuk
aktivitas
NOC
memilih
dan keperawatan
NIC
laporan
indicator label noc Dan menjelaskan
keperawatan
Indikator
nanda
Peringkat Dan memilih label dengan informasi memilih label
lengkap,termasuk
sesuai
yang terkait atau
skala
faktor risiko dan
waktu
karakteritik
alasan
untuk
label nic Dan yang
menjelaskan
sesuai
rasional untuk
Aktivitas
pada noc ini dan tambahan individu
NIC ini
dengan peringkat indikator yang dipilih
untuk
pasien ini
53
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Nanda internasional ,Inc. (NANDA -I) adalah sebuah organisasi yang keanggotaannya bukan untuk mencari keuntungan. Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respons dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau komunitas. Ada beberapa bagian dari diagnosis keperawatan, antara lain : label diagnostic, definisi, kriteria pengkajian yang digunakan untuk menetapkan diagnosis, batas karakteristik, dan faktor yang berhubungan atau faktor resiko.
54
NOC Adalah sutau sistem yang dapat digunakan untuk menuntukan kriteria hasil terkait diagnosis keperawatan. Komponen dari NOC antara lain, difinisi outcome, pengukuran skala, dan mendukung referensi. Nursing intervention classification (NIC) adalah sebuah taksonomi tindakan komprehensif berbasis bukti yang perawat lakukan ditatan diberbagai tatanan perawatan. Ada beberapa taxonomy NIC antara lain, nama atau label, definisi, dan serangkaian kegiatan perawat tidak untuk melaksanakan intervensi. B. Saran Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan mahasiswa dapat bertambah luas tentang Model Dokumenasi Nanda Nic Noc, semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan memahami mata kuliah ini.
DAFTAR PUSTAKA Bulechek G, dkk. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth Edition Mosby: Low City Moorhead S, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Sixth Edition. Mosby: Low City Nanda Internasional. 2015. Diagnosis Keperawatan 2015-2017. EGC: Jakarta
55